Oleh:
1. ODILIA Y. M. WAWO ( 1706030053 )
2. MARIA F. MUKU ( 1706030041 )
Laporan kerja praktek ini telah diperiksa secara cermat sesuai dengan
kaidah ilmiah dan peraturan akademik yang berlaku dilingkup
Universitas Nusa Cendana dan disetujui untuk diseminarkan.
EVTALENY R
MAUBOY, ST,MT
NIP. 19790403
200501 2 001 DON E D G POLLO, ST,MT
NIP. 19790114 200312 1 003
i
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................iv
DAFTAR TABEL...........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.4 Tujuan.............................................................................................3
1.5 Manfaat...........................................................................................3
3.1 Daya................................................................................................8
ii
3.4.1 Pengertian Kapasitor Bank..............................................14
BAB IV PEMBAHASAN...............................................................................22
BAB V PENUTUP..........................................................................................32
5.1 Kesimpulan.....................................................................................32
5.2 Saran...............................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................33
LAMPIRAN....................................................................................................34
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.2 Grafik sebelum dan sesudah perbaikan faktor daya LVMDP 1. . .28
Gambar 4.3 Grafik sebelum dan sesudah perbaikan faktor daya LVMDP 2. . .29
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Beban listrik yang digunakan umumnya bersifat induktif dan kapasitif, dimana
beban induktif (positif) membutuhkan daya reaktif, sedangkan beban kapasitif
(negatif) mengeluarkan daya reaktif. Pada umumya kebanyakan beban pada
jaringan listrik adalah beban induktif seperti motor listrik, neon (yang
menggunakan transformator), lampu merkuri dan lain-lain. Apabila beban reaktif
dipikul oleh pembangkit tenaga listrik, maka arus yang mengalir di jaringan juga
semakin besar yang berakibat faktor dayanya menurun dan jatuh tegangan pada
ujung saluran (ke konsumen) meningkat. [CITATION Sya14 \l 1033 ]
1
Bank Capasitor dapat memperbaiki faktor daya (power factor) untuk
meningkatkan kualitas daya sekaligus meningkatkan efisiensi pemakaian
peralatan listrik konsumen dan akhirnya energi listrik yang disediakan oleh
penyedia tenaga listrik tetap stabil. Usaha meningkatkan efisiensi diantaranya
dengan meningkatkan faktor daya listrik (power factor = pf). Apabila faktor daya
rendah (pf < 0.9) maka akan meningkatkan rugi daya, rugi tegangan, biaya dan
menurunkan efisiensi sistem serta daya yang tersedia tidak dapat digunakan secara
optimal. Pada situasi jaringan tenaga listrik yang sudah memiliki faktor-faktor
daya listrik rendah agar menjadi relatif tinggi, maka perlu dilakukan perbaikan
faktor daya.
Faktor daya mempunyai nilai antara 0 – 1 dan dapat juga dinyatakan dalam
persentase (%). Faktor daya yang sangat ideal jika nilainya mendekati 1. Faktor
daya yang rendah merugikan dan mengakibatkan arus tinggi sehingga tagihan
listrik membengkak. Hal inilah yang seharusnya disadari oleh semua orang,
bahwa daya semu dapat ditekan penggunaannya dengan memperbaiki faktor daya,
memperkecil nilai daya reaktif sehingga diharapkan daya aktif sama besarnya
dengan daya semu yang digunakan atau dapat dikatakan mengupayakan faktor
daya mendekati angka 1. Untuk itu perlu digunakan alat kapasitor bank untuk
memperbaiki faktor daya pada sisi beban. [ CITATION Eko15 \l 1033 ]
2
1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada kerja praktek ini adalah :
Mengetahui sistem kerja kapasitor bank dan efisiensi pemakaian daya
listrik dalam memperbaiki faktor daya pada gardu C di Bandar Udara
Internasional El Tari Kupang.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari Kerja Praktek adalah untuk memberi kesempatan
kepada mahasiswa merasakan bagaimana dunia kerja dan mengimplementasi
apa yang telah mahasiswa dapat selama kuliah ke dunia kerja terlebih dalam
kemajuan teknologi di bidang kelistrikan tentang kapasitor bank.
1.6 Metodologi Penulisan
Metodologi penelitian yang digunakan dalam Kerja Praktek ini adalah :
1) Metode Literatur
Dalam hal ini penulis akan mengambil referensi dari berbagai sumber
untuk mendukung pembuatan laporan kerja praktek ini, yang berkaitan
dengan kinerja kapasitor bank untuk perbaikan faktor daya baik dari
jurnal, buku-buku, referensi dan internet.
2) Metode Observasi
Penulis melakukan observasi langsung untuk memperlancar jalannya
kerja praktek di Bandar Udara Internasional El Tari Kupang agar didapat
data yang akurat.
1.7 Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan yang dipakai dalam penulisan laporan ini adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang, ruang
lingkup, tujuan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
3
BAB II BANDAR UDARA EL TARI KUPANG
Bab ini menggambarkan profil tempat dilaksanakan kerja praktek
yaitu sejarah singkat, visi dan misi serta struktur organisasi di
Bandar Udara El Tari Kupang.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan teori-teori yang berhubungan dengan kapasitor
bank serta manfaat penggunaan kapasitor bank.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang bagaimana sistem kerja dari kapasitor bank
serta efisiensi penggunaan kapasitor bank.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Mulai tahun 1966 Bandar Udara Penfui mulai dikelola oleh kepala bandar
udara dengan dibantu bendaharawan dari Dinas Meteorologi Departemen
Perhubungan Udara. Tahun 1967 pelabuhan udara ini ditetapkan sebagai
pelabuhan udara kelas III.
Dengan makin meningkatnya arus lalu lintas melalui lapangan terbang ini,
maka untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan meningkatkan fungsi bandara,
maka diterbitkan SK bersama antara Menteri Perhubungan, Menteri Pertahanan
dan Keamanan dan Menteri Keuangan.
5
SK dengan nomor : KEP/30/IX/75, KM 393/3/PHB/75, dan
KEP.927.A/MK/IV/8/75, yaitu tentang penggunaan bersama pangkalan dan
pelabuhan udara. Dalam keputusan tersebut dinyatakan Bandar Udara Penfui
menjadi Bandar Udara Sipil Kelas II.
6
- Mengusahakan jasa kebandarudaraan melalui pelayanan
prima yang memenuhi standar keamanan, keselamatan dan
kenyamanan.
- Meningkatkan daya saing perusahaan melalui kreativitas
dan inovasi. Memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan
hidup.
7
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.2 Daya
8
Daya merupakan ukuran disipasi energi dalam sebuah alat. Karena tegangan
dan arus dapat berubah sesuai fungsi dari waktu, dapat perkirakan bahwa nilai
sesaat dan nilai rata-rata dapat digunakan untuk menggambarkan disipasi.
Berdasarkan defenisi, daya sesaat adalah perkalian antara tegangan dan arus
sesaat. [ CITATION Ahm18 \l 1033 ]
9
sama dengan daya tampak S, karena koefisien faktor daya (cos φ) adalah 1,
sehingga tidak ada daya yang terdisipasi.
b. Daya Semu ( Apparen Power )
Daya semu merupakan hasil perkalian antara arus efektif dan beda
tegangan efektif, dinyatakan dalam VA (Volt Ampere). Daya semu juga
merupakan gabungan antara daya aktif dan reaktif. Daya semu (apparen
power) adalah daya yang masuk ke rangkaian AC atau dengan kata lain
daya yang sebenarnya diterima dari pemasok sumber tegangan arus AC
yang merupakan resultan daya antara daya aktif dan daya reaktif. Besar daya
semu dapat dinyatakan dengan persamaan :
S = V x I (VA)……………………………….(3.1.c)
Untuk tiga fasa digunakan rumus :
S = √ 3 V x I (VA)…………………………...(3.1.d)
Keterangan :
S = Daya semu (VA)
V = Tegangan (V)
I = Arus Listrik (A)
Cos φ = Faktor daya
c. Daya Reaktif
Daya reaktif merupakan daya yang diperlukan untuk rangkaian
magnetisasi suatu rangkaian listrik, dinyatakan dalam VAR (Volt Ampere
Reaktif). Besarnya daya reaktif dinyatakan dalam persamaan :
Q = V x I Sin φ (VAR)………………………(3.1.e)
Untuk tiga fasa maka :
Q = √ 3 x V x I Sin φ (VAR)…………………(3.1.f)
Keterangan :
Q = Daya reaktif (VAR)
V = Tegangan (V)
I = Arus Listrik (A)
Sin φ = Faktor reaktif
Daya reaktif dibagi menjadi dua bagian yaitu :
10
Daya reaktif induktif (lagging) adalah daya listrik yang dibutuhkan
untuk menghasilkan medan magnet yang diperlukan oleh alat-alat
induksi seperti motor-motor induksi transformator dan lain-lain.
Daya reaktif kapasitif (leading) adalah daya listrik yang dihasilkan
oleh kapasitor. Daya reaktif kapasitif mempunyai tanda yang
berlawanan dengan reaktif induktif. Dari kenyataan ini dapat
dianggap bahwa daya reaktif kapasitif dapat mengkompensasi daya
reaktif kapasitif. [ CITATION Ahm181 \l 1033 ]
Daya reaktif tidak memiliki dampak positif dalam kerja suatu beban
listrik. Dengan kata lain daya reaktif ini tidak berguna dalam konsumsi
listrik.
Maka faktor daya (pf) adalah perbandingan antara daya nyata P (Watt) dengan
daya tampak S (VA). Dalam diagram daya, pf adalah cosinus sudut antara daya
aktif dan daya tampak. Faktor daya mempunyai nilai antara 0 – 1 dan dapat juga
dinyatakan dalam persentase (%). Faktor daya yang sangat ideal jika nilainya
11
mendekati 1. Faktor daya yang rendah merugikan dan mengakibatkan arus tinggi
sehingga tagihan listrik membengkak.
Dalam sistem tenaga listrik dikenal 3 jenis faktor daya yaitu faktor daya unity,
faktor daya terbelakang (lagging) dan faktor daya terdahulu (leading) yang
ditentukan oleh jenis beban yang ada pada sistem.
12
2. Faktor Daya Terbelakang (Lagging)
Faktor daya terbelakang (lagging) adalah keadaan faktor daya saat
memiliki kondisi-kondisi seperti berikut :
a. Beban atau peralatan memerlukan daya reaktif dari sistem atau
beban bersifat induktif.
b. Arus (1) terbelakang dari tegangan (V), V mendahului I dengan
sudut φ.
Dari gambar di atas terlihat arus tertinggal dari tegangan maka daya
reaktif mendahului daya nyata, artinya beban membutuhkan atau
menerima daya reaktif dari sistem.
13
Gambar 3.6 Arus Mendahului Tegangan Sebesar Sudut φ.
14
nilai daya reaktif kompensator (Qc) yang sama dengan nilai daya reaktif Q dari
sistem yang akan diperbaiki faktor dayanya, atau dapat ditulis dengan:
V2
Qc = …………………………………………
Xc
(3.3)
Keterangan :
Qc = Daya reaktif kompensator (VAR)
V = Tegangan (Volt)
Xc = Reaktansi kapasitif
15
yang memiliki kebutuhan daya listrik besar. Besarnya pemakaian energi listrik itu
disebabkan karena banyak dan beraneka ragam peralatan (beban) listrik yang
digunakan. Sedangkan beban listrik yang digunakan umumnya bersifat induktif
dan kapasitif. Di mana beban induktif (positif) membutuhkan daya reaktif seperti
trafo pada rectifier, motor induksi (AC) dan lampu TL, sedang beban kapasitif
(negatif) mengeluarkan daya reaktif.
Besaran parameter yang sering dipakai adalah kVAR (Kilovolt Ampere
Reaktif) meskipun pada kapasitor sendiri tercantum besaran kapasitansi yaitu
Farad atau microfarad. Kapasitas kapasitor dari ukuran 5 kVAR sampai 60 kVAR.
Dari tegangan kerja 230 V sampai 525 Volt. Kapasitor ini mempunyai sifat listrik
yang kapasitif (leading), sehingga mempunyai sifat mengurangi / menghilangkan
terhadap sifat induktif (lagging). [ CITATION End11 \l 1033 ]
16
elektronik tersebut menjadi stabil dengan kapasitor bank. Arus listrik yang
naik turun atau tidak stabil akan membuat peralatan elektronik cepat
mengalami kerusakan.
17
Gambar 3.9 Metode Pemasangan Instalasi Kapasitor Bank [ CITATION
Kha13 \l 1033 ]
Kekurangan :
2. Sectoral Compensation
Dengan metode ini kapasitor yang terdiri dari beberapa panel kapasitor
di pasang pada panel SDP. Cara ini cocok diterapkan pada industri dengan
kapasitas beban terpasang besar sampai ribuan kVA dan terlebih jarak
antara panel MDP dan SDP cukup berjauhan.
Kelebihan :
18
- Biaya pemilaharaan rendah.
Kekurangan :
3. Individual Compensation
Dengan metode ini kapasitor langsung dipasang pada masing-masing
beban khususnya yang mempunyai daya yang besar. Cara ini sebenarnya
lebih efektif dan lebih baik dari segi teknisnya. Namun ada kekurangannya
yaitu harus menyediakan ruang atau tempat khusus untuk meletakkan
kapasitor tersebut sehingga mengurangi nilai estetika. Disamping itu jika
mesin yang dipasang sampai ratusan buah berarti total biaya yang di
perlukan lebih besar dari metode diatas. [ CITATION Gus08 \l 1033 ]
Kelebihan :
Kekurangan :
19
Kapasitor yang akan digunakan untuk meperbesar pf dipasang paralel dengan
rangkaian beban. Bila rangkaian itu diberi tegangan maka elektron akan mengalir
masuk ke kapasitor. Pada saat kapasitor penuh dengan muatan elektron maka
tegangan akan berubah. Kemudian elektron akan keluar dari kapasitor dan
mengalir kedalam rangkaian yang memerlukannya dengan demikian pada saat itu
kapasitor membangkitkan daya reaktif. Bila tegangan yang berubah itu kembali
normal (tetap) maka kapasitor akan menyimpan kembali elektron. Pada saat
kapasitor mengeluarkan elektron (Ic) berarti sama juga kapasitor menyuplai daya
reaktif ke beban. Kerana beban bersifat induktif (+) sedangkan daya reaktif
bersifat kapasitif (-) akibatnya daya reaktif yang berlaku menjadi kecil. [ CITATION
Kha13 \l 1033 ]
2. Breaker capasitor
Breaker capasitor digunkakan untuk mengamankan instalasi kabel dari
breaker ke kapasitor bank dan juga kapasitor itu sendiri. Kapasitas breaker
20
yang digunakan sebesar 1,5 kali dari arus nominal dengan Im = 10 x Ir.
Untuk menghitung besarnya arus dapat digunakan rumus
Qc
In = x VL………………………………….(2.4)
3
Sebagai contoh masing-masing steps dari 10 steps besarnya 20 kVAR
maka dengan menggunakan rumus di atas didapat besarnya arus sebesar 29
Ampere, maka pemilihan kapasitas breaker sebesar 29 + 50% = 43 A atau
yang dipakai 40 Ampere. Selain breaker dapat pula digunakan fuse,
pemakaian fuse ini sebenarnya lebih baik karena respon dari kondisi over
current dan short circuit lebih baik namun tidak efisien dalam
pengoperasian jika dalam kondisi putus harus selalu ada penggantian fuse.
Jika memakai fuse perhitungannya juga sama dengan pemakaian breaker.
3. Magnetic contactor
Magnetic contactor diperlukan sebagai peralatan kontrol. Beban
kapasitor mempunyai arus puncak yang tinggi, lebih tinggi dari beban
motor. Untuk pemilihan magnetic contactor minimal 10 % lebih tinggi dari
arus nominal. Pemilihan magnetik dengan range ampere lebih tinggi akan
lebih baik sehingga umur pemakaian magnetic contactor lebih lama.
4. Kapasitor Bank
Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif
yang akan berfungsi sebagai penyeimbang sifat induktif. Kapasitas kapasitor
dari ukuran 5 kVAR sampai 60 kVAR. Dari tegangan kerja 230 V sampai
525 Volt atau kapasitor bank adalah sekumpulan beberapa kapasitor yang
disambung secara parallel untuk mendapatkan kapasitas kapasitif tertentu.
Besaran yang sering dipakai adalah kVAR (Kilovolt Ampere Reaktif)
meskipun didalamnya terkandung / tercantum besaran kapasitansi yaitu
Farad atau microfarad. Kapasitor ini mempunyai sifat listrik yang kapasitif
(leading). Sehingga mempunyai sifat mengurangi / menghilangkan terhadap
sifat induktif (lagging).
21
5. Reactive Power Regulator
Peralatan ini berfungsi untuk mengatur kerja kontaktor agar daya reaktif
yang akan disuplai ke jaringan / sistem dapat bekerja sesuai kapasitas yang
dibutuhkan. Dengan acuan pembacaan besaran arus dan tegangan pada sisi
utama breaker maka daya reaktif yang dibutuhkan dapat terbaca dan
regulator inilah yang akan mengatur kapan dan berapa daya reaktif yang
diperlukan. Peralatan ini mempunyai bermacam-macam steps dari 6 steps,
12 steps sampai 18 steps. [ CITATION Gus08 \l 1033 ]
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Beban Resistif
Beban resistif yang merupakan suatu resistor murni, contoh : lampu
pijar, pemanas.
2. Beban Induktif
Beban induktif adalah beban yang mengandung kumparan kawat yang
dililitkan pada sebuah inti biasanya inti besi, contoh : motor – motor
listrik, induktor dan ransformator.
3. Beban Kapasitif
22
Beban kapasitif adalah beban yang mengandung suatu rangakaian
kapasitor. Beban ini mempunyai faktor daya antara 0 – 1. Beban ini
menyerap daya aktif (kW) dan mengeluarkan daya reaktif (kVAR).
Bandar Udara El Tari Kupang mempunyai 3 gardu, yaitu gardu A, gardu B dan
Gardu C. Pada gardu C terdapat 2 buah kapasitor bank dengan kapasitas 2 x 750
kVAR.
23
LVMDP 1 dan LVMDP 2 sesuai dengan keluaran dari trafo step down yaitu trafo
step down 1 dan trafo step down 2. LVMDP merupakan panel input (masukkan)
pertama setelah tegangan diturunkan oleh trafo step down 20kV/380V. Pada panel
tegangan rendah gardu C, juga terdapat coupler atau pemisah antara dua sumber
keluaran trafo. Jika salah satu trafo mengalami gangguan atau kegagalan ataupun
dalam pemeliharaan, maka coupler atau pemisah tersebut akan tertutup dan
beban-beban pada gardu C tetap akan disuplai menggunakan satu buah trafo.
Sistem coupler yang digunakan pada gardu C bertujuan untuk melayani beban-
beban yang besar secara kontinu. Beban-beban pada gardu C antara lain : Chiller,
Aviobridge (garbarata), Apron Flood Light, ruang tunggu dan pertokoan pada
terminal lantai 2.
24
Gambar 4.1 Kapasitor Bank
4.3 Efisiensi Pemakaian Daya Listrik dalam Memperbaiki Faktor Daya di
Bandar Udara El Tari Kupang
Tindakan untuk melakukan efisiensi energi listrik dapat dilakukan dengan
penghematan energi maupun memperbaiki nilai faktor daya (power factor) pada
sistem kelistrikan Bandar Udara El Tari Kupang. Terdapat dua macam perlakuan
untuk upaya efisiensi energi listrik yaitu dengan perbaikan dengan biaya dan juga
perbaikan tanpa biaya.
Perbaikan tanpa biaya sendiri merupakan upaya yang dilakukan tanpa membeli
komponen atau menambah peralatan listrik lain sehingga tidak terdapat
pengeluaran atau tambahan biaya. Upaya ini dapat dilakukan dengan
memanajemen pemakaian beban peralatan listrik yang ada pada sebuah bangunan,
baik beban penerangan ataupun beban daya.
25
itu perlu dipasang kapasitor bank untuk memperbaiki kualitas daya listrik.
Adapun metode untuk lokasi penempatan kapasitor bank yang dipilih adalah
group compensation, yang dimaksudkan agar dapat meminimalisir biaya
pemasangan, pengaruh pemasangan kapasitor dapat lebih berdampak pada
keseluruhan sistem dan biaya pemeliharaan yang tergolong lebih sedikit.
a. Perbaikan Faktor Daya pada tiap kapasitor
LVMDP 1
- Sebelum dipasang kapasitor
P1 = 178,8 kW
Cos φ1 = 0,85
S1 = 210,353 kVA
Q1 = 110,810 kVAR
I1 = 303,216 A
26
LVMDP 2
- Sebelum dipasang kapasitor
P1 = 283,7 kW
Cos 1 = 0,85
S1 = 333,765 kVA
Q1 = 175,822 kVAR
I1 = 441,667 A
27
Dari data di atas dapat dihitung bahwa kapasitor dapat menyerap
daya reaktif sebesar:
Qc = Q1 ‒ Q2 = 175,822 kVAR ‒ 102,968 kVAR = 72,854 kVAR
28
Grafik Perbandingan pada LVMDP 1
350
303.22
300
262.99
250
210.35
200 178.8 178.8 182.45
150
110.81
100
50 36.31
0.85 0.98
0
Arus (I) Daya Reaktif (kVAR) Daya Aktif (kW) Daya Semu (kVA) Cos phi
Sebelum Sesudah
29
Grafik Perbandingan LVMDP 2
500
441.67435.73
450
400
350 333.77
301.81
300 283.7 283.7
250
200 175.82
150
102.97
100
50
0.85 0.94
0
Arus (A) Daya Aktif (kW) Daya Reaktif Daya Semu (kVA) Cos Phi
(kVAR)
Sebelum Sesudah
30
penurunan daya semu pada LVMDP 1 sebesar 27,904 kVA dan
LVMDP 2 sebesar 31,957 kVA.
Daya reaktif pada LVMDP 1 sebelum dan sesudah perbaikan faktor
daya berturut-turut adalah 110,810 kVAR dan 36,307 kVAR.
Sedangkan daya reaktif pada LVMDP 2 sebelum dan sesudah
perbaikan faktor daya berturut-turut adalah 175,822 kVAR dan 102,968
kVAR. Terjadi penurunan daya reaktif pada LVMDP 1 sebesar 74,502
kVAR dan pada LVMDP 2 sebesar 72,854 kVAR.
Pengurangan losses pada LVMDP 1 sebesar 25 % dan pada LVMDP 2
sebesar 18 %.
Efisiensi daya reaktif pada LVMDP 1 sebesar 10 % dan pada LVMDP 2
sebesar 41 %
Arus yang hilang (Ilosses) pada LVMDP 1 sebesar 15 % dan pada
LVMDP 2 sebesar 1 %
= 750 kVAR
31
Dari perhitungan ini dapat dilihat bahwa terdapat 16 buah kapasitor
dimana pada step 1 sampai dengan step 8 masing-masing terhubung
dengan satu buah kapasitor sedangkan dari step 9 samapai dengan step 12
masing-masing step terhubung dengan dua buah kapasitor.
32
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sistem kerja kapasitor bank di Bandar Udara El Tari Kupang sangat efektif
untuk menstabilkan peralatan listrik yang membutuhkan beban kapasitif seperti
motor listrik, chiller dan kompresor AC.
Efisiensi pemakaian daya listrik yaitu semakin besar nilai faktor daya, maka
semakin kecil pula arus yang mengalir pada jaringan distribusi. Dengan
pengurangan arus (I2) tersebut, maka akan mengurangi panas pada kabel
rangkaian, dan juga bisa mengurangi daya yang terbuang. Setelah memperbaiki
nilai faktor daya pada LVMDP 1 dan LVMDP 2, maka terjadi penurunan terhadap
nilai daya semu.
Semakin baik nilai faktor daya (mendekati 1) maka akan semakin banyak daya
tampak yang diberikan sumber yang bisa dimanfaatkan, dan apabila nilai faktor
daya buruk (mendekati 0) maka akan semakin sedikit daya yang bisa
dimanfaatkan dari jumlah daya nyata.
5.2 Saran
1. Melakukan pengecekan dan perawatan secara rutin terhadap panel,
capasitor body serta penghantar yang digunakan sehingga kerja dari
kapasitor bank lebih efisien dalam mempertahankan faktor daya.
2. Perlu melakukan pengambilan data pada kapasitor bank agar mengetahui
kondisi dari kapasitor bank, apakah masih bekerja secara efisien atau
terjadi gangguan.
33
DAFTAR PUSTAKA
Belly, Alto, dkk. (2010). Daya Aktif, Reaktif dan Nyata. Makalah.
Dhida Aditya Putra. (2012). Diakses pada tanggal 4 Juni 2020 dari
https://dedyalfilianto.wordpress.com/2014/06/08/faktor-daya/
Noor, Syamsudin & Noor Saputera. (2014). Efisiensi Pemakaian Daya Listrik
Menggunakan Kapasitor Bank. Jurnal Teknik Elektro, 6, 55-102. Banjarmasin :
Politeknik Negeri Banjarmasin.
Roffi, Ahmad, & Rijon Ferdinand. (2018). Analisa Penggunaan Kapasitor Bank
dalam Upaya Perbaikan Faktor Daya. Jurnal Teknik Elektro, 3, 1-78. Jakarta :
Universitas 17 Agustus 1945.
Sendari, Anugerah Ayu. (2019). Fungsi Kapasitor Bank yang Dinilai Mampu
Menghemat Listrik. Diakses pada tanggal 4 Juni 2020, dari
https://www.liputan6.com/tekno/read/3877714/fungsi-kapasitor-bank-yang-
dinilai-mampu-menghemat-listrik.
34
L A M P I R AN
35
Lampiran 1. Kartu Konsultasi
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
FAKULTAS SAINS & TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Jln.Adisucipto Penfui Kupang – NTT Tlpn 03808037977
KARTU KONSULTASI KERJA PRAKTEK
Judul Kerja Praktek : Kapasitor Bank Untuk Perbaikan Faktor Daya pada Gardu
C di Bandar Udara Internasional El Tari Kupang
Nama : Odilia Y M Wawo (1706030053)
Maria Fantrisia Muku (1706030041)
Jurusan : Teknik Elektro
Bidang Minat : Teknik Tenaga Listrik
Dosen Pembimbing : Evtaleny R Mauboy, ST,MT
Menyetujui : Mengetahui :
Dosen Pembimbing Kerja Praktek, Ketua Program Studi Teknik Elektro,
EVTALENY R
MAUBOY, ST,MT
NIP. 19790403
200501 2 001 DON E D G POLLO, ST,MT
NIP. 19790114 200312 1 003
36
Lampiran 2. Wiring Diagram Kapasitor Bank
37
Lampiran 3. Wiring Diagram Bandar Udara El Tari
38
Dik :
I = 266,3 A f = 50 Hz
V =400,53 V P = 178,6 KW
Sebelum perbaikan pf (cos φ =0,85 ) → φ = 31, 79 ⁰
1. Daya tampak (kVA)
P 178,8
S= = = 210,353 kVA
COSφ 0,85
2. Daya reaktif (kVAR)
Q = √ S 2−P2 = √ 210.3532−178,82=110,810 kVAR
3. Besar arus (I)
P 178,8
I= =¿ =303,216 A
√ 3 × V × C 0 S φ √ 3 × 400,53 ×0,85
Sesudah perbaikan pf ( cos φ = 0,98) → φ =11, 48⁰
1. Daya tampak (kVA)
P 178,8
S= = =082,449kVA
COSφ 0,98
2. Daya reaktif (kVAR)
Q = √ S 2−P2 = √ 182,4492−178,82=36,307 kVAR
3. Besar arus (I)
P 178,8
I= =¿ =262,994 A
√ 3 × V × C 0 S φ √ 3 × 400,53 ×0,98
Dari data di atas dapat dihitung bahwa daya reaktif kompensator yang dibutuhkan
terhadap perubahan daya reaktif yang diinginkan :
Qc = Q1 -Q2 = 110,810 kVAR - 36,307 kVAR = 74,50 kVAR
39
1. Daya tampak (kVA)
P 283,7
S= = = 333,765 kVA
COSφ 0,85
2. Daya reaktif (kVAR)
Q = √ S 2−P2 = √ 333,7652−283,72 =175,822kVAR
3. Besar arus (I)
P 283,7
I= =¿ =441,667 A
√ 3 × V × C 0 S φ √ 3 × 399,9× 0,85
Sesudah perbaikan pf ( cos φ = 0,94) → φ =19,94⁰
4. Daya tampak (kVA)
P 283,7
S= = =301,808 kVA
COSφ 0,94
5. Daya reaktif (kVAR)
Q = √ S 2−P2 = √ 301,8082−283,72 =102,968 kVAR
6. Besar arus (I)
P 283,7
I= =¿ =435,732 A
√ 3 × V × C 0 S φ √ 3 × 399,9× 0,94
Dari data di atas dapat dihitung bahwa daya reaktif kompensator yang dibutuhkan
terhadap perubahan daya reaktif yang diinginkan :
Qc = Q1 - Q2 = 175,822 kVAR – 102,965 kVAR = 72,85 kVAR
(
= 100 - 100 × ( pfpf lama
baru ) )
²
0,85
( ( ))
= 100 - 100 ×
0,98
² = 25 %
0,85
( ( ))
= 100 - 100 ×
0,94
² = 18 %
40
Efisiensi daya reaktif
S 1−S2 210,353−182,449
- Pada LVMDP 1 = = × 100 %= 10 %
S1 210,353
S 1−S2 333,765−301,808
- Pada LVMDP 2 = = × 100 %= 41 %
S1 333,765
Perhitungan arus yang hilang ( Ilosses )
I 1−I 2 301,216−262,994
- Pada LVMDP 1 = = ×100 % = 15 %
I1 301,216
I 1−I 2 441,667−435,732
- Pada LVMDP 2 = = × 100 %= 1 %
I1 441,667
41