Oleh:
1. ODILIA Y. M. WAWO ( 1706030053 )
2. MARIA F. MUKU ( 1706030041 )
Laporan kerja praktek ini telah diperiksa secara cermat sesuai dengan
kaidah ilmiah dan peraturan akademik yang berlaku dilingkup Universitas
Nusa Cendana dan disetujui untuk diseminarkan.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas perkenaan-Nya dan
segala berkatnya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek yang bejudul
“Kapasitor Bank untuk Perbaikan Faktor Daya pada Gardu C di Bandar Udara
Internasional El Tari Kupang ” dengan baik dan tepat waktu.
Pada laporan ini, penulis menuliskan semua hal yang penulis poroleh selama
kerja praktek yang berkaitan dengan judul diatas yaitu mengenai kapasitor bank di
Bandar Udara El Tari.
Telah banyak tenaga, pikiran dan waktu yang penulis sediakan baik selama kerja
praktek maupun dalam penulisan laporan ini. Banyak pula bantuan-bantuan dari
berbagai pihak yang dengan ikhlas telah meluangkan waktunya untuk
membimbing, memberikan dorongan, nasihat, gagasan dan saran yang baik. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Don E. G. D. Pollo, ST,MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Sains dan Teknik Undana;
2. Ibu Evtaleny R. Mauboy, ST, MT, selaku dosen pembimbing yang telah
banyak membantu dari awal hingga pada akhir pembutan laporan kerja
praktek ini.
3. Bapak Eko Pranoto, selaku Manager Equipment yang telah mengizinkan dan
menerima kami untuk melakukan kerja praktek di Bandar Udara El Tari.
4. Bapak Wahyu Dwi Permadi, selaku pembimbing lapangan, yang telah telah
memberi banyak masukan dan ilmu.
5. Para Staff Airport Equipment Bandar Udara El Tari, serta semua pihak yang
telah memberikan banyak masukan, saran, nasihat dan membantu dalam
penyusunan dan penyelesaian Laporan Kerja Praktek ini.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dengan caranya masing-masing sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kerja praktek ini. Penulis memohon maaf apabila dalam pelaksanaan kerja
praktek maupun dalam proses pembuatan laporan ini banyak kesalahan maupun
ii
kekurangan yang telah penulis lakukan baik sadar maupun tidak sadar telah
menyakti dan menyinggung hati.
Penulis sadar bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
meminta kritik dan saran dari pembaca sekalian dalam penyempurnaan laporan ini
dikemudian hari.
Tim Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
iv
3.3 Perbaikan Faktor Daya ................................................................... 13
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 22
4.2 Sistem Kerja Kapasitor Bank di Bandar Udara El Tari Kupang .... 23
LAMPIRAN .................................................................................................... 34
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.2 Grafik sebelum dan sesudah perbaikan faktor daya LVMDP 1 ... 28
Gambar 4.3 Grafik sebelum dan sesudah perbaikan faktor daya LVMDP 2 ... 29
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Beban listrik yang digunakan umumnya bersifat induktif dan kapasitif, dimana
beban induktif (positif) membutuhkan daya reaktif, sedangkan beban kapasitif
(negatif) mengeluarkan daya reaktif. Pada umumya kebanyakan beban pada
jaringan listrik adalah beban induktif seperti motor listrik, neon (yang
menggunakan transformator), lampu merkuri dan lain-lain. Apabila beban reaktif
dipikul oleh pembangkit tenaga listrik, maka arus yang mengalir di jaringan juga
semakin besar yang berakibat faktor dayanya menurun dan jatuh tegangan pada
ujung saluran (ke konsumen) meningkat. (Saputera, 2014)
1
Bank Capasitor dapat memperbaiki faktor daya (power factor) untuk
meningkatkan kualitas daya sekaligus meningkatkan efisiensi pemakaian peralatan
listrik konsumen dan akhirnya energi listrik yang disediakan oleh penyedia tenaga
listrik tetap stabil. Usaha meningkatkan efisiensi diantaranya dengan meningkatkan
faktor daya listrik (power factor = pf). Apabila faktor daya rendah (pf < 0.9) maka
akan meningkatkan rugi daya, rugi tegangan, biaya dan menurunkan efisiensi
sistem serta daya yang tersedia tidak dapat digunakan secara optimal. Pada situasi
jaringan tenaga listrik yang sudah memiliki faktor-faktor daya listrik rendah agar
menjadi relatif tinggi, maka perlu dilakukan perbaikan faktor daya.
Faktor daya mempunyai nilai antara 0 – 1 dan dapat juga dinyatakan dalam
persentase (%). Faktor daya yang sangat ideal jika nilainya mendekati 1. Faktor
daya yang rendah merugikan dan mengakibatkan arus tinggi sehingga tagihan
listrik membengkak. Hal inilah yang seharusnya disadari oleh semua orang, bahwa
daya semu dapat ditekan penggunaannya dengan memperbaiki faktor daya,
memperkecil nilai daya reaktif sehingga diharapkan daya aktif sama besarnya
dengan daya semu yang digunakan atau dapat dikatakan mengupayakan faktor daya
mendekati angka 1. Untuk itu perlu digunakan alat kapasitor bank untuk
memperbaiki faktor daya pada sisi beban. (Hariyadi, 2015)
2
1.4 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai pada kerja praktek ini adalah :
Mengetahui sistem kerja kapasitor bank dan efisiensi pemakaian daya
listrik dalam memperbaiki faktor daya pada gardu C di Bandar Udara
Internasional El Tari Kupang.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat dari Kerja Praktek adalah untuk memberi kesempatan kepada
mahasiswa merasakan bagaimana dunia kerja dan mengimplementasi apa yang
telah mahasiswa dapat selama kuliah ke dunia kerja terlebih dalam kemajuan
teknologi di bidang kelistrikan tentang kapasitor bank.
1.6 Metodologi Penulisan
Metodologi penelitian yang digunakan dalam Kerja Praktek ini adalah :
1) Metode Literatur
Dalam hal ini penulis akan mengambil referensi dari berbagai sumber
untuk mendukung pembuatan laporan kerja praktek ini, yang berkaitan
dengan kinerja kapasitor bank untuk perbaikan faktor daya baik dari jurnal,
buku-buku, referensi dan internet.
2) Metode Observasi
Penulis melakukan observasi langsung untuk memperlancar jalannya
kerja praktek di Bandar Udara Internasional El Tari Kupang agar didapat
data yang akurat.
1.7 Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan yang dipakai dalam penulisan laporan ini adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang, ruang
lingkup, tujuan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
3
BAB II BANDAR UDARA EL TARI KUPANG
Bab ini menggambarkan profil tempat dilaksanakan kerja praktek
yaitu sejarah singkat, visi dan misi serta struktur organisasi di
Bandar Udara El Tari Kupang.
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan teori-teori yang berhubungan dengan kapasitor
bank serta manfaat penggunaan kapasitor bank.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang bagaimana sistem kerja dari kapasitor bank
serta efisiensi penggunaan kapasitor bank.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Tahun 1945 hingga 1960 Lapangan Terbang Penfui dikuasai dan dipergunakan
untuk kepentingan Angkatan Udara. Tanggal 6 Mei 1950 Lapangan Terbang
Penfui diserahkan oleh militer Belanda kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Dengan berkembangnya kebutuhan akan angkatan udara, tahun 1960 lapangan
terbang ini mulai didarati oleh pesawat Garuda jenis DC3. Penanganan dan
pengaturan kegiatan penerbangan di lapangan terbang ini dilakukan oleh Angkatan
Udara, karena pada saat itu belum ada organisasi perhubungan udara.
Mulai tahun 1966 Bandar Udara Penfui mulai dikelola oleh kepala bandar udara
dengan dibantu bendaharawan dari Dinas Meteorologi Departemen Perhubungan
Udara. Tahun 1967 pelabuhan udara ini ditetapkan sebagai pelabuhan udara kelas
III.
Dengan makin meningkatnya arus lalu lintas melalui lapangan terbang ini, maka
untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan meningkatkan fungsi bandara, maka
diterbitkan SK bersama antara Menteri Perhubungan, Menteri Pertahanan dan
Keamanan dan Menteri Keuangan.
5
Sejak 20 Desember 1988, Bandar Udara Penfui diubah namanya menjadi Bandar
Udara El Tari Kupang. El Tari adalah Gubernur NTT periode 1966-1978 yang
lahir di Timor, NTT, 17 April 1926 dan meninggal 29 April 1978 pada umur
52 tahun.
6
2.3 Struktur Organisasi
7
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.2 Daya
Daya merupakan ukuran disipasi energi dalam sebuah alat. Karena tegangan dan
arus dapat berubah sesuai fungsi dari waktu, dapat perkirakan bahwa nilai sesaat
dan nilai rata-rata dapat digunakan untuk menggambarkan disipasi. Berdasarkan
defenisi, daya sesaat adalah perkalian antara tegangan dan arus sesaat. (Hasanuddin,
2018)
8
p(t) = v(t) x i(t)………………………………...(3.1)
Keterangan :
p(t) = daya listrik dengan satuan Watt (W)
v(t) = tegangan listrik dengan satuan Volt (V)
i(t) = arus listrik dengan satuan Ampere (A)
Terdapat tiga macam daya, yaitu :
a. Daya Aktif (Daya Nyata)
Daya aktif (daya nyata) merupakan daya listrik terpakai yang dapat
diubah menjadi tenaga mekanik, dinyatakan dalam W (Watt). Dalam sirkuit
yang mengandung komponen reaktif, daya nyata P adalah bagian yang lebih
kecil dibandingkan daya tampak S. Daya nyata didefenisikan sebagai hasil
perkalian antara tegangan dan arus serta koefisien faktor dayanya. Besarnya
daya aktif dapat dinyatakan dengan persamaan :
P = V x I cos φ (Watt)………………………..(3.1.a)
Untuk tiga fasa digunakan rumus :
P = √3 V x I Cos φ (Watt)…………………...(3.1.b)
Keterangan :
P = Daya aktif (W)
V = tegangan (V)
I = Arus listrik (A)
Cos φ = Faktor daya
9
merupakan resultan daya antara daya aktif dan daya reaktif. Besar daya semu
dapat dinyatakan dengan persamaan :
S = V x I (VA)……………………………….(3.1.c)
Untuk tiga fasa digunakan rumus :
S = √3 V x I (VA)…………………………...(3.1.d)
Keterangan :
S = Daya semu (VA)
V = Tegangan (V)
I = Arus Listrik (A)
Cos φ = Faktor daya
c. Daya Reaktif
Daya reaktif merupakan daya yang diperlukan untuk rangkaian
magnetisasi suatu rangkaian listrik, dinyatakan dalam VAR (Volt Ampere
Reaktif). Besarnya daya reaktif dinyatakan dalam persamaan :
Q = V x I Sin φ (VAR)………………………(3.1.e)
Untuk tiga fasa maka :
Q = √3 x V x I Sin φ (VAR)…………………(3.1.f)
Keterangan :
Q = Daya reaktif (VAR)
V = Tegangan (V)
I = Arus Listrik (A)
Sin φ = Faktor reaktif
Daya reaktif dibagi menjadi dua bagian yaitu :
• Daya reaktif induktif (lagging) adalah daya listrik yang dibutuhkan
untuk menghasilkan medan magnet yang diperlukan oleh alat-alat
induksi seperti motor-motor induksi transformator dan lain-lain.
• Daya reaktif kapasitif (leading) adalah daya listrik yang dihasilkan
oleh kapasitor. Daya reaktif kapasitif mempunyai tanda yang
berlawanan dengan reaktif induktif. Dari kenyataan ini dapat
dianggap bahwa daya reaktif kapasitif dapat mengkompensasi daya
reaktif kapasitif. (Ferdinand, 2018)
10
Daya reaktif tidak memiliki dampak positif dalam kerja suatu beban
listrik. Dengan kata lain daya reaktif ini tidak berguna dalam konsumsi
listrik.
Keterangan :
Cos φ = Faktor daya
P = Daya aktif (W)
S = Daya semu (VA)
V = Tegangan (V)
I = Arus listrik (A)
Maka faktor daya (pf) adalah perbandingan antara daya nyata P (Watt) dengan
daya tampak S (VA). Dalam diagram daya, pf adalah cosinus sudut antara daya aktif
dan daya tampak. Faktor daya mempunyai nilai antara 0 – 1 dan dapat juga
dinyatakan dalam persentase (%). Faktor daya yang sangat ideal jika nilainya
mendekati 1. Faktor daya yang rendah merugikan dan mengakibatkan arus tinggi
sehingga tagihan listrik membengkak.
11
Dalam sistem tenaga listrik dikenal 3 jenis faktor daya yaitu faktor daya unity,
faktor daya terbelakang (lagging) dan faktor daya terdahulu (leading) yang
ditentukan oleh jenis beban yang ada pada sistem.
12
Gambar 3.4 Arus Tertinggal Tegangan Sebesar Sudut φ.
Dari gambar di atas terlihat arus tertinggal dari tegangan maka daya
reaktif mendahului daya nyata, artinya beban membutuhkan atau menerima
daya reaktif dari sistem.
Dari gambar terlihat bahwa arus mendahului tegangan maka daya reaktif
tertinggal dari daya nyata, artinya sistem menerima daya reaktif dari beban.
(Putra, 2014)
13
Gambar 3.7 Gelombang Faktor Daya Mendahului.
3.4 Perbaikan Faktor Daya
Salah satu tindakan yang harus dilakukan untuk memperbaiki kualitas daya
listrik adalah memperbaiki faktor daya sistem kelistrikan. Untuk memperbaiki
besarnya faktor daya listrik ini dapat dilakukan dengan memasang kapasitor daya
secara paralel terhadap beban listrik tersebut. Hal ini dikarenakan pada faktor daya
listrik yang rendah, peralatan listrik banyak menarik daya reaktif induktif sehingga
perlu dikompensir dengan daya reaktif kapasitif agar faktor daya listrik dari
peralatan tersebut menjadi lebih besar.
Keterangan :
Qc = Daya reaktif kompensator (VAR)
V = Tegangan (Volt)
Xc = Reaktansi kapasitif
14
Untuk menghitung daya reaktif kompensator yang dibutuhkan terhadap
perubahan daya reaktif yang diinginkan, digunakan persamaan:
Qc = Q1 – Q2…………………………………………………..(3.3.a)
Keterangan :
Q1 = Daya reaktif sebelum perubahan
Q2 = Daya reaktif sesudah perubahan
Besarnya nilai daya Qc kapasitor bank yang diperlukan untuk mengubah faktor
daya dari cos φ1 menjadi cos φ2 dapat ditentukan dengan:
Qc = P (tan φ1 – tan φ2)…………………......(3.3.b)
Keterangan :
Cos φ1 = Faktor daya sebelum perbaikan
Cos φ2 = Faktor daya setelah perbaikan
15
kapasitif (leading), sehingga mempunyai sifat mengurangi / menghilangkan
terhadap sifat induktif (lagging). (Sopyandi, 2011)
16
4. Menjaga kabel instalasi dari kelebihan beban (Overload)
Fungsi kapasitor bank lainnya adalah menjaga kabel instalasi tidak
kelebihan beban daya. Kabel yang tidak kelebihan tidak akan mengalami
panas berlebihan pada sebuah instalasi listrik di rumah atau tempat industri.
Salah satu cara mengetahui apakah instalasi listrik kelebihan beban adalah
atau tidak adalah dengan mencoba untuk memegang tembok yang dekat
dengan instalasi listrik. Jika panas, maka instalasi listrik mengalami kelebihan
beban daya.
17
Kelebihan :
Kekurangan :
2. Sectoral Compensation
Dengan metode ini kapasitor yang terdiri dari beberapa panel kapasitor
di pasang pada panel SDP. Cara ini cocok diterapkan pada industri dengan
kapasitas beban terpasang besar sampai ribuan kVA dan terlebih jarak
antara panel MDP dan SDP cukup berjauhan.
Kelebihan :
Kekurangan :
3. Individual Compensation
Dengan metode ini kapasitor langsung dipasang pada masing-masing
beban khususnya yang mempunyai daya yang besar. Cara ini sebenarnya
18
lebih efektif dan lebih baik dari segi teknisnya. Namun ada kekurangannya
yaitu harus menyediakan ruang atau tempat khusus untuk meletakkan
kapasitor tersebut sehingga mengurangi nilai estetika. Disamping itu jika
mesin yang dipasang sampai ratusan buah berarti total biaya yang di
perlukan lebih besar dari metode diatas. (Anggara, 2008)
Kelebihan :
Kekurangan :
19
3.6 Komponen – komponen utama pada panel kapasitor
2. Breaker capasitor
Breaker capasitor digunkakan untuk mengamankan instalasi kabel dari
breaker ke kapasitor bank dan juga kapasitor itu sendiri. Kapasitas breaker
yang digunakan sebesar 1,5 kali dari arus nominal dengan Im = 10 x Ir. Untuk
menghitung besarnya arus dapat digunakan rumus
𝑄𝑐
In = x VL………………………………….(2.4)
3
20
3. Magnetic contactor
Magnetic contactor diperlukan sebagai peralatan kontrol. Beban kapasitor
mempunyai arus puncak yang tinggi, lebih tinggi dari beban motor. Untuk
pemilihan magnetic contactor minimal 10 % lebih tinggi dari arus nominal.
Pemilihan magnetik dengan range ampere lebih tinggi akan lebih baik
sehingga umur pemakaian magnetic contactor lebih lama.
4. Kapasitor Bank
Kapasitor bank adalah peralatan listrik yang mempunyai sifat kapasitif
yang akan berfungsi sebagai penyeimbang sifat induktif. Kapasitas kapasitor
dari ukuran 5 kVAR sampai 60 kVAR. Dari tegangan kerja 230 V sampai
525 Volt atau kapasitor bank adalah sekumpulan beberapa kapasitor yang
disambung secara parallel untuk mendapatkan kapasitas kapasitif tertentu.
Besaran yang sering dipakai adalah kVAR (Kilovolt Ampere Reaktif)
meskipun didalamnya terkandung / tercantum besaran kapasitansi yaitu Farad
atau microfarad. Kapasitor ini mempunyai sifat listrik yang kapasitif
(leading). Sehingga mempunyai sifat mengurangi / menghilangkan terhadap
sifat induktif (lagging).
21
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Beban Resistif
Beban resistif yang merupakan suatu resistor murni, contoh : lampu pijar,
pemanas.
2. Beban Induktif
Beban induktif adalah beban yang mengandung kumparan kawat yang
dililitkan pada sebuah inti biasanya inti besi, contoh : motor – motor
listrik, induktor dan ransformator.
3. Beban Kapasitif
Beban kapasitif adalah beban yang mengandung suatu rangakaian
kapasitor. Beban ini mempunyai faktor daya antara 0 – 1. Beban ini
menyerap daya aktif (kW) dan mengeluarkan daya reaktif (kVAR).
22
Bandar Udara El Tari Kupang mempunyai 3 gardu, yaitu gardu A, gardu B dan
Gardu C. Pada gardu C terdapat 2 buah kapasitor bank dengan kapasitas 2 x 750
kVAR.
23
maka tegangan akan berubah. Kemudian elektron akan ke luar dari kapasitor dan
mengalir ke dalam rangkaian yang memerlukannya dengan demikian pada saaat itu
kapasitor membangkitkan daya reaktif. Bila tegangan yang berubah itu kembali
normal (tetap) maka kapasitor akan menyimpan kembali elektron.
Perbaikan tanpa biaya sendiri merupakan upaya yang dilakukan tanpa membeli
komponen atau menambah peralatan listrik lain sehingga tidak terdapat
pengeluaran atau tambahan biaya. Upaya ini dapat dilakukan dengan memanajemen
pemakaian beban peralatan listrik yang ada pada sebuah bangunan, baik beban
penerangan ataupun beban daya.
24
Perbaikan menggunakan biaya untuk efisiensi energi listrik terutama dalam
perbaikan faktor daya salah satunya dapat menggunakan kapasitor bank sebagai
kompensator daya reaktif. Dari hasil pensimulasian pada sistem kelistrikan di
Bandar Udara El Tari Kupang sebelum dilakukan perlakuan efisiensi energi listrik,
menunjukan pemakaian energi listrik masih termasuk dalam kategori tinggi dan
tingkat kualitas daya listrik pada sistem kelistrikan masih rendah. Oleh karena itu
perlu dipasang kapasitor bank untuk memperbaiki kualitas daya listrik. Adapun
metode untuk lokasi penempatan kapasitor bank yang dipilih adalah group
compensation, yang dimaksudkan agar dapat meminimalisir biaya pemasangan,
pengaruh pemasangan kapasitor dapat lebih berdampak pada keseluruhan sistem
dan biaya pemeliharaan yang tergolong lebih sedikit.
a. Perbaikan Faktor Daya pada tiap kapasitor
• LVMDP 1
- Sebelum dipasang kapasitor
P1 = 178,8 kW
Cos φ1 = 0,85
S1 = 210,353 kVA
Q1 = 110,810 kVAR
I1 = 303,216 A
25
I2 = 262,994 A
Dari data di atas dapat dihitung bahwa kapasitor dapat menyerap
daya reaktif sebesar:
QC = Q1 ‒ Q2 = 110,810 kVAR ‒ 36,307 kVAR = 74,503 kVAR
• LVMDP 2
- Sebelum dipasang kapasitor
P1 = 283,7 kW
Cos 1 = 0,85
S1 = 333,765 kVA
Q1 = 175,822 kVAR
I1 = 441,667 A
26
Cos φ2 = 0,94
S2 = 301,808 kVA
Q2 = 102,968 kVAR
I2 = 435,732 A
Dari data di atas dapat dihitung bahwa kapasitor dapat menyerap
daya reaktif sebesar:
Qc = Q1 ‒ Q2 = 175,822 kVAR ‒ 102,968 kVAR = 72,854 kVAR
27
c. Grafik Perbandingan Faktor Daya
150
110.81
100
50 36.307
0.85 0.98
0
Arus (I) Daya Reaktif (kVAR) Daya Aktif (kW) Daya Semu (kVA) Cos phi
Sebelum Sesudah
28
Grafik Perbandingan LVMDP 2
500
441.667
435.732
450
400
333.765
350
301.808
283.7 283.7
300
250
200 175.822
150
113.481
100
50
0.85 0.94
0
Arus (A) Daya Aktif (kW) Daya Reaktif (kVAR) Daya Semu (kVA) Cos Phi
Sebelum Sesudah
29
daya semu pada LVMDP 1 sebesar 27,904 kVA dan LVMDP 2 sebesar
31,957 kVA.
➢ Daya reaktif pada LVMDP 1 sebelum dan sesudah perbaikan faktor daya
berturut-turut adalah 110,810 kVAR dan 36,307 kVAR. Sedangkan daya
reaktif pada LVMDP 2 sebelum dan sesudah perbaikan faktor daya
berturut-turut adalah 175,822 kVAR dan 102,968 kVAR. Terjadi
penurunan daya reaktif pada LVMDP 1 sebesar 74,502 kVAR dan pada
LVMDP 2 sebesar 72,854 kVAR.
➢ Pengurangan losses pada LVMDP 1 sebesar 25 % dan pada LVMDP 2
sebesar 18 %.
➢ Efisiensi daya reaktif pada LVMDP 1 sebesar 10 % dan pada LVMDP 2
sebesar 41 %
➢ Arus yang hilang (Ilosses) pada LVMDP 1 sebesar 15 % dan pada LVMDP
2 sebesar 1 %
= 750 kVAR
30
Dari perhitungan ini dapat dilihat bahwa terdapat 16 buah kapasitor
dimana pada step 1 sampai dengan step 8 masing-masing terhubung dengan
satu buah kapasitor sedangkan dari step 9 samapai dengan step 12 masing-
masing step terhubung dengan dua buah kapasitor.
31
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sistem kerja kapasitor bank di Bandar Udara El Tari Kupang sangat efektif
untuk menstabilkan peralatan listrik yang membutuhkan beban kapasitif seperti
motor listrik, chiller dan kompresor AC.
Efisiensi pemakaian daya listrik yaitu semakin besar nilai faktor daya, maka
semakin kecil pula arus yang mengalir pada jaringan distribusi. Dengan
pengurangan arus (I2) tersebut, maka akan mengurangi panas pada kabel rangkaian,
dan juga bisa mengurangi daya yang terbuang. Setelah memperbaiki nilai faktor
daya pada LVMDP 1 dan LVMDP 2, maka terjadi penurunan terhadap nilai daya
semu.
Semakin baik nilai faktor daya (mendekati 1) maka akan semakin banyak daya
tampak yang diberikan sumber yang bisa dimanfaatkan, dan apabila nilai faktor
daya buruk (mendekati 0) maka akan semakin sedikit daya yang bisa dimanfaatkan
dari jumlah daya nyata.
5.2 Saran
1. Melakukan pengecekan dan perawatan secara rutin terhadap panel,
capasitor body serta penghantar yang digunakan sehingga kerja dari
kapasitor bank lebih efisien dalam mempertahankan faktor daya.
2. Perlu melakukan pengambilan data pada kapasitor bank agar mengetahui
kondisi dari kapasitor bank, apakah masih bekerja secara efisien atau terjadi
gangguan.
32
DAFTAR PUSTAKA
Belly, Alto, dkk. (2010). Daya Aktif, Reaktif dan Nyata. Makalah.
Dhida Aditya Putra. (2012). Diakses pada tanggal 4 Juni 2020 dari
https://dedyalfilianto.wordpress.com/2014/06/08/faktor-daya/
Hariyadi, Eko Budi. (2015). Perbaikan Faktor Daya Menggunakan Kapasitor Bank
pada Peralatan Rumah Tangga. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Yogyakarta :
Universitas Negeri Yogyakarta.
Noor, Syamsudin & Noor Saputera. (2014). Efisiensi Pemakaian Daya Listrik
Menggunakan Kapasitor Bank. Jurnal Teknik Elektro, 6, 55-102. Banjarmasin :
Politeknik Negeri Banjarmasin.
Roffi, Ahmad, & Rijon Ferdinand. (2018). Analisa Penggunaan Kapasitor Bank
dalam Upaya Perbaikan Faktor Daya. Jurnal Teknik Elektro, 3, 1-78. Jakarta :
Universitas 17 Agustus 1945.
Sendari, Anugerah Ayu. (2019). Fungsi Kapasitor Bank yang Dinilai Mampu
Menghemat Listrik. Diakses pada tanggal 4 Juni 2020, dari
https://www.liputan6.com/tekno/read/3877714/fungsi-kapasitor-bank-yang-
dinilai-mampu-menghemat-listrik.
33
L A M P I R AN
34
Lampiran 1. Wiring Diagram Kapasitor Bank
35
Lampiran 2. Wiring Diagram Bandar Udara El Tari
36
Lampiran 3. Data LVMDP 1
37
𝑃 178,8
I= = = 303,216 𝐴
√3 × 𝑉 × 𝐶0𝑆φ √3 × 400,53 × 0,85
Dari data di atas dapat dihitung bahwa daya reaktif kompensator yang dibutuhkan
terhadap perubahan daya reaktif yang diinginkan :
Qc = Q1 -Q2 = 110,810 kVAR - 36,307 kVAR = 74,50 kVAR
38
5. Daya reaktif (kVAR)
Q = √S 2 − P 2 = √301,8082 − 283,72 = 102,968 kVAR
6. Besar arus (I)
𝑃 283,7
I= = = 435,732 𝐴
√3 × 𝑉 × 𝐶0𝑆φ √3 × 399,9× 0,94
Dari data di atas dapat dihitung bahwa daya reaktif kompensator yang dibutuhkan
terhadap perubahan daya reaktif yang diinginkan :
Qc = Q1 - Q2 = 175,822 kVAR – 102,965 kVAR = 72,85 kVAR
39
Lampiran 8. Daftar Hadir Kegiatan
40
41
Lampiran 10. gambar
42
Lampiran 11. Kartu Konsultasi
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
FAKULTAS SAINS & TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
Jln.Adisucipto Penfui Kupang – NTT Tlpn 03808037977
KARTU KONSULTASI KERJA PRAKTEK
Judul Kerja Praktek : Kapasitor Bank Untuk Perbaikan Faktor Daya pada Gardu
C di Bandar Udara Internasional El Tari Kupang
Nama : Odilia Y M Wawo (1706030053)
Maria Fantrisia Muku (1706030041)
Jurusan : Teknik Elektro
Bidang Minat : Teknik Tenaga Listrik
Dosen Pembimbing : Evtaleny R Mauboy, ST,MT
Mengetahui : Menyetujui :
Ketua Program Studi Teknik Elektro, Dosen Pembimbing Kerja Praktek,
43