MALANG
PROPOSAL SKRIPSI
Digunakan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan
Oleh :
ii
DAFTAR GAMBAR
1
Gambar 2.1 Diagram Fasor Segitiga Daya ...................................................................................... 5
Gambar 2.1 Contoh Arus yang Terdistorsi Harmonisa dan Uraian Spektrum Harmonisanya...... 10
Gambar 3.1 Sinlge Line Rumah Pompa Wendit PDAM Kotra Malang ....................................... 24
Gambar 3.2 Power Quality Meter 5110 ........................................................................................ 27
Gambar 3.3 Single Line Diagram Power Meter ............................................................................ 28
Gambar 3.4 Tampilan Pembuka Power Meter .............................................................................. 30
Gambar 3.5 Tampilan Awal Software ETAP ................................................................................ 31
Gambar 3.6 Tampilan Awal Software MATLAB ......................................................................... 32
Gambar 3.7 Tampilan Simulink Library Browser ......................................................................... 32
Gambar 3.8 Tampilan Icon New Model Simulink ........................................................................ 33
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standar IEC 61000-3-2 Untuk Besar Harmonisa Arus ......................... 15
Tabel 2.2 Standar IEC Untuk Besar Tegangan Harmonisa ................................... 15
Tabel 2.3 Standar IEEE-519:1992 Untuk Besar Harmonisa Tegangan ............... 16
Tabel 2.4 Standar IEEE Untuk Arus Harmonisa ................................................... 16
Tabel 3.1 Susunan Jadwal Pelaksanaan Penyelesaian Skripsi .............................. 33
iv
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Penggunaan energi listrik di jaman sekarang adalah suatu kebutuhan yang harus dipenuhi
dan perlu perhatian secara khusus karena energi listrik merupakan elemen penting bagi manusia
yang mendorong perkembangan dan pertumbuhan ekonomi.Penggunaan energi listrik meliputi
lingkup bidang yang luas, mulai dari penerangan rumah tangga hingga industri.Energi listrik pada
industri merupakan elemen input yang dibutuhkan untuk menjalankan proses industri.Secara
khusus, dalam perindustrian energi listrik menjadi hal yang sangat diperhatikan baik dari sisi
ketersediaan maupun kualitas daya yang diberikan.Hal tersebut pada dasarnya bertujuan untuk
menjamin peralatan pemanfaat listrik pada industri tersebut dapat beroperasi secara optimal.
Berbicara mengenai kualitas daya pada energi listrik, hal yang perlu dipertimbangkan dan
dipertahankan adalah kesesuaian parameter-parameter kelistrikan seperti besar tegangan,
frekuensi dan tingkat harmonisa terhadap standar yang berlaku.Hal tersebut dapat didasarkan
bahwa kualitas daya pada energi listrik dapat menentukan performa peralatan pemanfaat energi
listrik serta dapat mempengaruhi kondisi dari peralatan tersebut.Apabila kualitas daya pada
energi listrik tidak sesuai dengan batasan yang ditentukan oleh regulasi ataupun standar yang
berlaku, baik parameter tersebut melebihi maupun kurang dari batas yang diijinkan, maka
peralatan pemanfaat energi listrik dapat mengalami kerusakan sebagai contoh suhu berlebih atau
overheating yang dapat merusak isolasi.Selain itu, kualitas daya pada energi listrik yang buruk
dapat menghambat efektivitas dan efisiensi peralatan pemanfaat energi listrik yang implikasinya
dapat dihubungkan dengan aspek ekonomi.Kualitas daya yang buruk dapat menyebabkan
kerugian energi dan ekonomi untuk industri (Fathel Ali, Hussein Zayer and Saeed. Shukir,
2019).Dengan begitu,kualitas daya pada energi listrik yang baik dan sesuai standar dapat
mengoptimalkan biaya produksi karena turunnya rugi-rugi energi dalam proses
produksi.Tentunya kualitas daya pada energi listrik yang baik juga menjaga peralatan pemanfaat
listrik tetap andal, bertahan lama dan tidak mudah mengalami kerusakan sehingga biaya untuk
pemeliharaan dapat berkurang.Hal ini selaras bahwa keparahan dari kualitas daya energi listrik
dapat dilihat dari seberapa parah kerusakan pada peralatan.Oleh karena itu, aspek kualitas daya
pada energi listrik adalah hal yang penting untuk diperhatikan.
PDAM Kota Malang sebagai perusahaan yang menyediakan kebutuhan air bersih, tentunya
membutuhkan instalasi tenaga listrik untuk melakukan tugasnya.Pada PDAM secara umum, air
dikirim menuju ke setiap tandon dengan memanfaatkan pompa air yang digerakkan oleh motor
induksi.Pompa air/ motor induksi tersebut disuplai dari trasnformer distribusi yang terhubung
dengan jaringan PLN.
Dari uraian di atas, transformer di PDAM Kota Malang tentunya memiliki beban yang
digunakan untuk menyuplai motor induksi.Berdasarkan Luqman (2010), motor induksi
merupakan salah satu sumber harmonisa yang tentunya dapat mengurangi kualitas daya.Adanya
harmonisa dapat menyebabkan beberapa permasalahna yang timbul, seperti pemanasan
1
transformer , berkurangnya umur kerja transformer, rusaknya isolasi belitan yang dapat berujung
pada tambahan rugi-rugi daya dan probabilitas short circuit.
Beban motor induksi yang ditanggung oleh transformer distribusi di PDAM merupakan
beban induktif yang menyerap daya reaktif dari sistem.Apabila daya reaktif motor induksi
memiliki nilai yang berlebih, maka dapat menimbulkan permasalahan seperti kenaikan besar
arus, rugi-rugi daya dan berkurangnya kapasitas penghantar.Parameter yang dapat dijadikan tolok
ukur besarnya daya reaktif adalah faktor daya.Semakin besar nilai faktor daya, maka semakin
kecil presentase daya reaktif suatu sistem, sehingga perlu diusahakan agar faktor daya sistem
dapat terjaga pada kisaran mendekati nilai 1.
Kajian/ assesment / penelitian mengenai kondisi kualitas daya merupakan hal yang penting,
karena dengan adanya kajian tersebut dapat diketahui apakah kondisi sistem sudah sesuai dengan
standar bila mengacu pada parameter tersebut.Selain itu, kesimpulan yang didapatkan dari hasil
kajian kualitas daya dapat dijadikan bahan untuk mengambil keputusan kedepannya guna
memperbaiki kualitas kerja sistem.
Uraian diatas merupakan landasan atau alasan dilakukan pembahasan kajian kualitas daya
pada skripsi ini yang berjudul “ Analisa Kualitas Daya Di Transformator Wendit 1 PDAM Kota
Malang”.
1.3 Tujuan
Skripsi ini memiliki tujuan sebagaimana berikut.
1. Mengetahui kondisi faktor daya di Transformer Wendit 1 Kota Malang.
2. Mengetahui kondisi kesidakseimbangan tegangan dan arus di Transformer Wendit 1
Kota Malang.
3. Mengetahui tingkat distorsi harmonisa tegangan dan arus di Transformer Wendit 1
Kota Malang.
2
4. Merancang mitigasi untuk mengkompensasi kualitas daya yang tidak sesuai dengan
standar di Transformer Wendit 1 Kota Malang dan mengetahui dampak dari adanya
mitigasi tersebut.
3
2 BAB II
Kajian Pustaka
2.1 Daya
Daya adalah salah satu dari besaran energi listrik yang menyatakan besarnya atau banyaknya energi
dalam satuan waktu.Daya pada energi listrik arus searah dinyatakan dalam satuan watt.Sedangkan untuk
daya pada energi listrik arus bolak-balik daya dapat dibagi menjadi tiga jenis sebagaimana berikut.
2.1.1 Daya Semu
Daya semu adalah daya yang diperoleh dari perkalian dari besarnya arus dan besarnya
tegangan.Oleh karena daya semu dihasilkan dari perkalian arus dan tegangan, maka satuan dari
daya semu adalah VA (Volt-Ampere).Daya semu ini tidak mempertimbangkan komponen
resistif, induktif maupun kapasitif, yang ditekankan pada besaran ini adalah besar atau megnitudo
dari arus yang mengalir dan tegangan.
Secara matematis, besar daya semu dapat diekspresikan sebagaimana berikut.
................................................................................................................(1)
Dengan :
V = Besar Tegangan (Volt)
I = Besar arus yang mengalir (Ampere)
S = Daya semu dalam VA (Volt-Ampere)
Sedangkan untuk daya tiga fasa, besar daya semu dapat dihitung sebagaimana berikut.
√ .........................................................................(2)
Dengan :
Vl = Tegangan line to line (Volt)
Il = Arus line (Ampere)
Vp = Tegangan per fasa (Volt)
Ip = Arus per fasa (Ampere)
4
..............................................................................................................(3)
Dengan :
Q = Daya reaktif (VAR)
X = Reeaktansi (Ohm)
I = Besar arus yang mengalir (A)
Daya reaktif secara sederhana dapat dijelaskan sebagai serah-terima energi antara
generator dengan induktor dan sebaliknya dalam siklus yang terus berulang sehingga tidak ada
energi yang digunakan untuk beban.
2.1.3 Daya Aktif
Daya aktif adalah daya yang diakibatkan oleh komponen resistif pada rangkaian
kelistrikan.Satuan dari daya aktif adalah Watt.Daya aktif adalah daya nyata yang dibutuhkan
untuk melakukan usaha.Daya aktif dapat digambarkan terhadap daya semu sesuai dengan
persamaan berikut.
.........................................................................................................................(4)
Dengan :
P = Daya aktif atau daya nyata (Watt)
R = Resistansi (Ohm)
I = Besar arus yang mengalir (A)
2.1.4 Hubungan Ketiga Jenis Daya dan Power Factor
Hubungan ketiga jenis daya yang ada pada keteknikan listrik dapat digambarkan
sebagaimana berikut.
Daya aktif, daya reaktif dan daya semu memiliki hubungan yang digambarkan dengan
segitiga siku-siku sebagaimana pada gambar 2.1di atas yang memiliki sisi-sisi yang masing-
5
masing diwakilkan oleh daya aktif daya reaktif dan daya semu.Daya aktif dan daya reaktif secara
vektoris berbeda sudut sebesar 90 derajat, sehingga daya aktif (P) dan daya reaktif (Q)
diwakilkan oleh dua sisi penegak dari segitiga siku-siku di atas .Dengan begitu, sisi miring dari
segitiga tersebut mewakili daya semu (S).Sudut thetha merupakan besar sudut yang diapit oleh
fasor daya aktif dan daya semu
Secara matematis, daya semu (S) dapat dijabarkan sebagai hasil penjumlahan vektoris
antara daya aktif (P) dan daya reaktif (Q) sebagaimana berikut.
..................................................................................................(5)
Sedangkan besar magnitudo dari daya semu (S) dapat dihitung dengan menggunakan
perhitungan theorema Pthytagoras sebagaimana berikut.
| | √ ..................................................................................(6)
Dengan menggunbakan prinsip yang sama nilai daya aktif dan daya reaktif juga dapat
diekspresikan dengan menggunakan theorema Phytagoras apabila dua komponen daya yang
lainnya diketahui.Hal tersebut cukup bermanfaat dalam menentukan satru komponen daya tanpa
harus menggunakan peralatan pengukuran/ instrumentasi pengukuran daya tertentu.Nilai daya
aktif dan daya reaktif dalam theorema Phytagooras tersebut dapat dituliskan sebagaimana berikut.
√ ............................................................................................(7)
√ ...........................................................................................(8)
Dalam analisa daya pada sistem tenaga listrik, yakni analisa daya aktif, daya reaktif dan
daya semu, aplikasi trigonometri dalam perhitungan daya aktif, daya reaktif dan daya semu cukup
bermanfaat dalam menyederhanakan perhitungan serta memberikan pemahaman yang lebih
berkesan.Aplikasi trigonometri pada perhitungan daya aktif, daya reaktif dan daya semu
didasarkan pada hubungan fasor ketiga daya tersebut yang dapat digambarkan dengan segitiga
siku-siku sehingga memungkinkan penggunaan trigonometri dalam perhitungannya.Dalam
aplikasi trigonometri pada perhitungan ketiga daya tersebut menggunakan variabel baru yakni
variabel sudut apit antara fasor daya aktif dan daya semu (Theta).
Daya aktif dalam aplikasi trigonometri dalam perhitungannya adalah sebagaimana berikut.
√ ...............................................................(9)
P = Daya reaktif dalam VAR
S = Daya semu dalam VA
Φ = Besar sudut antara tegangan dan arus
Sedangkan daya reaktif dapat diekspresikan sebagaimana berikut.
√ ..............................................................(10)
Q = Daya reaktif dalam VAR
S = Daya semu dalam VA
6
Φ = Besar sudut antara tegangan dan arus
Dalam perhitungan daya dengan menggunakan aplikasi trigonometri terdapat satu istiulah
penting yakni power factor.Power factor adalah nilai perbandingan antara daya aktif dan daya
semu.Power factor tidak memiliki dimensi dan merupakan perwujudan dari nilai kosinus sudut
thetha.Dengan begitu power factor dapat diekspresikan secara matematis sebagaimana berikut.
( ) ......................................................................(11)
Power factor bermanfaat sebagai indikasi besarnya perbandingan antara daya aktif dan daya
semu.Lebih jauh lagi, power factor memberikan besar perbandingan antara komponen resistansi
dan komponen impedansi pada sistem.
2.2 Kualitas Daya
Kualitas daya memiliki definisi yang berbeda-beda tergantung dari sudut pandang dalam
mendefinisikan.Sebagai contoh, pada jaringan kualitas daya dapat diartikan sebagai keandalan
dari sistem dalam menyuplai tenaga, sedangkan dalam pabrikan suatu produk peralatan listrik
kualitas daya didefinisikan sebagai karakteristik dari energi listrik sehingga peralatan tersebut
dapat beroperasi secara normal. Permasalahan kualitas daya didefinisikan sebagai segala
permasalahan tegangan, arus dan frekuensi yang menyimpang yang dapat menyebabkan gagal
operasi atau kecacatan operasi dari peralatan konsumen.Secara umum, kasus kualitas daya
berhubungan dengan tegangan (Andrei et al., 2017).
Kualitas daya diklasifikasikan menjadi beberapa fenomena.Klasifikasi menurut IEC untuk
kualitas daya frekuensi rendah adalah sebagaimana berikut.
2.2.1 Ketidakseimbangan Tegangan atau Voltage Unbalance
Ketidakseimbangan tegangan dapat didefinisikan sebagai ukuran penyimpangan terbesar
atau penyimpangan maksimum dari rata-rata tegangan tiga fasa.Sedangkan sebagaimana yang
diuraikan ketidakseimbangan tegangan didefinisikan sebagai kejadian diamana besar tegangan di
sistem tiga fasa tidak sama besar dan perbedaan fasa antar tiga tegangan tidak sama dengan 120
derajat (Ewald F. Fuchs, 2008).
Ketidakseimbangan tegangan pada sistem tiga fasa dapat disebabkan oleh beberapa faktor,
sebagian dari faktor-faktor tersebut adalah sebagaimana berikut.
1. Perbedaan besar beban disetiap fasa
2. Tidak seimbangnya konstruksi jaringan, atau dalam kasus transmisi tenaga listrik
jaringan transmisi tersebut tidak ditranspose.
3. Lepasnya capasitor bank di salah satu fasa
4. Apabila ketidsakseimbangan beban lebih dari 5% maka dapat dimengerti
ketidaksreimbangan tersebut disebabkan oleh single phasing.
Perhitungan ketidakseimbangan tegangan pada sistem tiga fasa bergantung pada standar
yang mendefnisikan.Pada definisi IEC, perhitungan ketidakseimbangan tegangan menggunakan
7
komponen positif dan komponen negatif dari fasor tegangan.Dalam ekspresi matematis,
ketidakseimbangan tegangan dapat dihitung sebagaimana berikut.
[ ] | | ........................................................................................(12)
.................................................................................................(13)
.................................................................................................(14)
Dengan :
Vp = Tegangan urutan positif
Vn = Tegangan urutan negatif
VUF = Voltage Unbalance Factor
a =
Dapat diketahui bahwa perhitungan ketidakseimbangan tegangan yang diberikan oleh IEC
memiliki kesulitan tersendiri, karena dibutuhkan perhitungan komponen positif dan komponen
negatif yang membutuhkan kemampuan matematika aljabar yang baik.Selain itu, kesulitan dalam
mendapatkan nilai sudut fasa setiap saluran pada sistem tiga fasa karena pengukuran tersebut
tidak dapat hanya dengan menggunakan voltmeter tegangan yang hanya mengukur besaran
magnitudo RMS tegangan.
IEC 61000 2-2 memberikan standar untuk nilai VUR maksimum pada suatu sistem
ketenagalistrikan yang bertegangan rendah dan menengah.Nilai tersebut sebesar 2% sehingga
tegangan dapat ditoleransi untuk beroperasi untuk beban.
Pada definisi IEEE, perhitungan ketidakseimbangan tegangan tidak melibatkan sudut fasa
dari masing-masing teangan pada saluran sistem tiga fasa.Nilai tegangan yang digunakan pada
perhitungan metode IEEE ini adalah nilai tegangan fasa ke ground, bukan tegangan line-
line.Secara metematis, perhitunan ketidakseimbangan tegangan metode IEEE ini adalah
sebagaimana berikut.
[ ] ..................................................................................(15)
..................................................................................................(16)
{| || || |}.........................................(17)
Dengan :
PUVR (%) = Phase Unbalance Voltage Rate dalam persen
8
Tingkat ketidakseimbangan tegangan menurut definisi IEEE disebut juga dengan PUVR
atau Phase Unbalance Voltage Rate.Secara sederhana, perhitngan PUVR ini membandingan
untuk mendapatkan nilai rasio dari deviasi atau penyimpangan tegangan terbesar diantara tiga
saluran terhadap nilai tegangan rata-rata atau average value.
Ketidakseimbangan tegangan berdampak pada area yang luas serta dapat menimbulkan
masalah kualitas daya yang lain. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada beberapa artikel,
dampak dari ketidakseimbangan tegangan adalah sebagaimana berikut.
1. Menimbulkan ketidakseimbangan arus yang memiliki tingkat ketidakseimbangan yang
lebih besar.
2. Menurunkan kapasitas motor dalam beroperasi, atau yang lebih dikenal dengan istilah
faktor derating.
3. Meningkatkan suhu atau temperatur pada motor induksi.
4. Meningkatkan rugi-rugi daya pada motor.
5. Mengurangi umur dari motor induksi.
6. Mengurangi efisiensi dan faktor daya pada transformator daya.
Gambar 2.1 Contoh Arus yang Terdistorsi Harmonisa dan Uraian Spektrum Harmonisanya
(Dugan,2017)
Harmonisa memiliki beberapa klasifikasi atau pengelompokkan berdasarkan besarnya
frekuensi yang dimiliki.Klasifikasi harmonisa tersebut dapat bermanfaat dalam proses analisa
penyebab dan dampak harmonisa pada sistem, sehingga dapat diperoleh solusi yang tepat.Jenis-
jenis harmonisa tersebut adalah sebagaimana berikut.
1. Harmonisa orde ganjil
Harmonisa orde ganjil adalah harmonisa yang besar frekuensinya adalah kelipatan
ganjil dan bulat dari besar frekuensi komponen fundamental gelombang listrik.Besar
kelipatan harmonisa ini dapat dimulai bilangan 3 (tiga) dan diikuti bilangan-bilangan
ganjil yang lainnya.(h= 3,5,7,9,11,... dan seterusnya).
Harmonisa ganji secara spesifik memiliki harmonisa kelipatan tiga ( h=
3,9,15,21,24,...dan seterusnya).Harminisa kelipatan tiga ganjil ini memiliki
karakteristik tertentu yang dapat mempengaruhi sistem.Harmonisa kelipatan tiga
ganjil secara khusus berpengaruh pada sistem grounding titik netral.Pada kondisi
sistem tiga fasa seimbang, arus fundamental yang mengalir pada saluran ground
10
bernilai nol, namun arus harmonisa kelipatan tiga ganjil netral menjadi tiga kali lebih
besar (Andrei et al., 2017).Hal tersebut terjadi karena arus harmonisa kelipatan tiga
ganjil pada ketiga saluran memiliki fasa yang sama dan selalu berhimpitan setiap
waktunya. Arus harmonik kelipatan tiga ganjil ini yang menghasilkan rugi-rugi pada
penghantar netral.harmonisa kelipatan tiga ganjil ini memiliki pengaruh yang besar
pada transformer.Untuk transformer yang memiliki hubungan bintang-delta, arus
harmonisa akan memasuki saluran netral pada sisi LV, namun pada hubungan delta,
arus harmonisa tidak merambat saluran sisi HV transformer karena arus harmonisa
akan terus berputar-putar pada hubungan delta tersebut.
2. Harmonisa orde genap
Harmonisa genap sebagaimana harmonisa ganjil memiliki frekuensi kelipatan
bulat, namun yang membedakannya adalah harmonisa genap memiliki kelipatan
frekuensi bilangan genap.Kelipatan harmonisa genap ini dimulai dari bilangan 2 (dua)
dan berlanjut bilangan-bilangan bulat genep lainnya ( h= 2,4,6,8,10,...dan seterusnya).
3. Subharmonisa
Sub harmonisa adalah harmonisa yang memiliki besar frekuensi dibawah frekuensi
fundamental.Subharmonisa ini jarang terjadi pada sistem tenaga listrik.Subharmonisa
dapat disebabkan oleh resonansi antara induktansi dan kapasitansi (seri) sistem
(Andrei et al., 2017),fenomena tersebut dikenal juga dengan sebutan subsynchronous
resonance.
4. Interharmonisa
Interharmonisa adalah harmonisa yang memiliki nilai frekuensi yang tidak bulat
sebagaiman harmonisa orde ganjil dan harmonisa orde genap.Interharmonisa ini dapat
disebabkan oleh beberapa hal seperti konverter frekuensi statis, motor induksi,
peralatan pemanas, dan komputer.Interharmonisa ini dapat menyebabkan kenaikan
temperatiur peralatan, tidak berfungsinya relay proteksi seperti relay under-frequency,
flicker, dan low-frequency torque.Interharmonis adiatur dalam bebrapa standar
sebagaimana dalam IEC 61000-4-7 dan IEEE -519.
2.2.2.1 Total Harmonic Distortion
Satu istilah yang umum yang berkaitan dengan harmonisa adalah THD (Total Harmonic
Distortion).Istilah THD merujuk pada nilai efektif seluruh harmonisa yang mendistorsi
tegangan/arus yang ada pada sistem.THD didapatkan dari membandingkan nilai total harmonisa
dengan harga fundamental.Perhitungan nilai THD dapat menggunakan rumus sebagaimana
berikut.
√∑
...............................................................................................(18)
Dengan :
11
THD = Total Harmonic Distortion
Mh = Nilai RMS dari komponen harmonik tingkat h
M1 = Nilai RMS komponen fundamental fundamental
Nilai THD dapat memberikan gambaran seberapa parah tingkat distorsi yang diakibatkan
oleh harmonisa, semakin besar nilai THD maka semakin parah.Nilai THD juga berguna sebagai
ukuran untuk memprediksi nilai rugi-rugi dan panas yang diakibatkan oleh harmonisa pada suatu
penghantar.
Menurut Dugan, periode observasi untuk bisa mendapatkan nilai THD yang lebih tepat
dan memadai pada suatu sistem adalah setidaknya satu minggu.Hal ini disebabkan oleh
bervariasinya tingkat THD yang dipengaruhi oleh perubahan besar beban nonlinear setiap waktu.
2.2.2.2 Total Demand Distortion (TDD)
Total Demand Distortion adalah nilai rasio antara harga RMS harmonisa terhadap beban
puncak.Nilai TDD dapat diketahui dengan menggunakan persamaan berikut.
√∑
...................................................................................................(19)
Dengan :
TDD = Total Demand Distortion
Ih = Arus harmonisa order ke-h
Il = Arus beban
Nilai TDD digunakan sebagai basis panduan pada IEEE Standard 159-1992.Sealin itu nilai TDD
ini dibentuk untuk mengatasi permasalahan kesalahpahaman mengenai THD, karena besarnya
nilai THD tidak benar-benar mempresentasikan kegawatan pada sistem pada beberapa kasus
seperti tingkat THD yang tinggi pada beban rendah.
Gelombang arus atau tegangan yang terdistorsi oleh harmonisa dapat diuraikan menjadi
spektrum yang mengandung magnitudo dan sudut fasa tegangan/arus harmonisa pada setiap
tingkatan harmonisanya.
2.2.2.3 Faktor Penyebab Terjadinya Harmonisa
Fenomena harmonisa dapat ditimbulkan oleh beberapa faktor.Faktor-faktor tersebut
merupakan sumber harmonisa yang berada di sistem kelistrikan dan beberapa contoh sumber
harmonisa tersebut adalah saturasi transformer, konverter, lampu floresen, lampu sodium dan lain
sebagainya (De La Rosa, 2006).
Saturasi transformer dapat merupakan akibat dari operasi transformer yang melebihi
kapasitas (Overloading) dan tegangan lebih (Overvoltage).Operasi berlebih atau overloading
terjadi saat permintaan beban naik, sedangkan tegangan lebih terjadi saat beban dari transformer
terbilang kecil, khususnya apabila kompensator kapasitif / capacitor bank tidak dilepas.Dengan
kondisi saturasi, arus magnetisasi transformer cenderung memiliki karakteristik seperti beban
12
nonlinear dengan harmonisa order ganjil kelipatan tiga.Bila dengan mempertimbangkan efek
histerisis, harmonisa pada transformer dapat dibatasi sehingga tidak mempengaruhi sisi primer
dengan menghubungkan belitan transformer secara delta.
Power converter sebagai sumber harmonisa meliputi konverter ukuran kecil seperti
battery charger, power converter ukuran sedang seperti motor speed control hingga power
converter ukuran besar seperti sistem transmisi DC tegangan tinggi. Harmonisa yang disebabkan
oleh power converter dapat ditinjau pada VFD atau Variable Frequency Drive.Order harmonisa
yang disebabkan oleh VFD Six Pulse Bridge Converter memiliki pola ganjil yang dimulai dari
order 5.Untuk VFD Twelve Pulse Bridge Converter harmonisa yang ditimbulkannya berorder
ganjil yang dimulai dari 13.Namun begitu, pola-pola yang diakibatkan VFD baik VFD six Pulse
bridge Converter maupun VFD Twelve Pulse Bridge Converter harus sesuai dengan rumusan
berikut.
( )....................................................................................................(20)
Dengan :
P = Nilai pulse pada VFD
I = Bilangan bulat tidak kurang dari satu.
N = Order harmonisa yang dihasilkan
Sumber-sumber harmonisa secara umum dapat ditemukan pada banyak area seperti area
industri, perkantoran, transportasi serta area rumah tangga.Hal tersebut lebih jauh disebutkan
sebagaimana berikut.
1. Pada area industri, peralatan elektronik banyak digunakan.Peralatan elektronika daya
seperti variable frequency motor drive dan rectifier , merupakan sumber harmonisa
yang tidak dapat dihindari penggunaannya.Selain itu, sumber harmonisa pada area
industri juga dapat disebabkan berapa penggunaan peralatan tertentu seperti inductor
furnace.
2. Pada perkantoran, pemakaian komputer, mesin pencetak, peralatan faximile, dan
peralatan elektronika digital lainnya merupakan sumber utama harmonisa.Tentunya,
dengan semakin banyak daya yang dialokasikan untuk menyuplai peralatan tersebut,
maka semakin parah harnmonisa yang terjadi.Namun, peralatan-peralatan tersebut
tidak dapat dilepaskan dari kebuuhan perkantoran.Oleh karena itu, penggunaan
peralatan yang efisien perlu menjadi perhatian.
3. Pada transportasi, sumber harmonisa dapat ditimbulkan oleh penggunaan rectifier atau
penyearah untuk DC power station untuk bus listrik maupun tremmer.
4. Pada rumah tangga, segala peralatan elektronik, pemanas induktor, microwave dan
lain sebagainya merupakan sumber harmonisa yang banyak digunakan.Jumlah
13
konsumen rumah tangga yang cukup besar pada sistem tenaga listrik, tentunya
peralatan-perlatan sumber harmonisa di atas cukup berpengaruh pada sistem
ketenagalistrikan.
Pada kebutuhan penerangan, lampu sodium tekanan tinggi,lampu merkuri, lampu
luminesen, LED efisien energi dan lain sebagainya
17
3 Bab III
Metodologi Penelitian
18
3.3 Diagram Alur/ Flow Chart Diagram
Mulai
Studi Literatur,
2 observasi dan
Wawancara
3 Kesesuaian Tidak
dengan
tujuan
Ya
4 Lokasi Penelitian
19
A
Tidak
Sesuai Rekomendasi Mitigasi
7 Standar IEEE Kualitas Daya
8
519-1992
Ya
Penarikan Kesimpulan
9
10
Selesai
20
Penjelaasan diagram alur atau flowchart diagram adalah sebagaimmana berikut.
1. Mulai
Pada tahap ini dilakukan pengonsepaan gagasan penelitian yang akan dibuaat.
2. Studi literatur, wawancara dan observasi
Studi literatur dilaakukan untuk memperoleh kajian teori untuk mendukung gagasan
konsep penelitian ang telah dibuat.Studi literatur dilakukan dengan melakukan kajian teori
daari jurnal dan buku referensi.Wawancara dilakukan untuk memperoleh innformaasi
yang lebih dari narasumber yang telah kompeeten dan berpengalaman.Obsservasi
merupakan cara untuk mencermati dan usaaha memaahami objek penelitiuan agar lebih
tepaat sasaran dalam meelakukan penelitian.
3. Kesesuaian dengan tujuan
Kesesuaian studi literatur, wawancara dan observaasi dengan tujuan yang telah
dikonsepkan beraarti proses daapaat berlanjut ke prossess sellanjutnyaa.Apabila dari hasil
studi literatur, wawancara dan observasi tidak memenuhi kebutuhan tujuan, maka
dilakukan studi literatur, wawancara dan observasi ulang dengan material dan referensi
yang berbeda.
4. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian didapat setelah kesesuaian tempat tersebut dengan tujuan.
5. Pengambilan data
Proses pengambilan data di lokasi penelitian menggunakan power meter.Proses
pengambilan data hasil pengukuran power meter dilakukan dalam waktu seminggu.
6. Analisa dan Perhitungan Parameter Kualitas Daya IEEE 519
Analisa dan perhitungan dilakukan setelah data yang diperoleh dari pengukuran
terkumpul.Analisa dilakukan dengan menggunakan olahan data hasil
opengukuran.Perhitungan parameter dari hasil pengukuran dilakukan dengan
menggunakan perhitungan IEEE 519.Perhitungan yang digunakan adalah sebagaimana
berikut.
a. Ketidakseimbangan tegangan dan arus
Ketidakseimbangan tegangan dan arus pada tramsformer wendit 1 PDAM Kota
Malang menggunaakan ukuran yang dijelaskan di IEEE-519 yakni pada persamaan
(15),(16), dan persamaan (17).
b. THD Tegangan dan THD Arus
THD tegangan dan THD arus dihitung dan dibandingkan dengan tabel 2.3 dan tabel
2.4.Untuk harmonisa arus yang mengacu pada standar IEEE-519, perlu dihitung
terlebih dahulu besarnya rasio antara arus short circuit dan arus beban pada
transformer.Perhitungan tersebut menggunakan persamaan sebasgaimana berikut.
..............................................................................(21)
√
....................................................................................(22)
21
Dengan :
Isc = Arus hubung singkat
IL = Arus beban
Str = Kapasitas transformator
V = Tegangan nominal transformator
Z% = Tegangan impedansi transformator
Setelah diketahui rasio arus hubungsingkat dan arus beban pada transformer, maka
didapat pada tabel 2.4 standar harmonisa arus yang digunakan, sehingga dapat
dibandingkan dengan hasil pengukuran yang didapatkan.
7. Kesesuaian dengan standar kualitas daya IEEE-519
Kesesuaian dengan standar IEEE-519 pada parameter kualitas daya merupakan hal yang
diharapkan dan berakhir pada penarikan kesimpulan.Apabila parameter kulitas daya tidak
sesuai dengan standar, maka dilakukan pengkajian rekomendasi mitigasi untuk mengatasi
gangguan kualitas daya yang terjadi.
8. Rekomendasi mitigasi kualitas daya
Apabila kualitas daya khususnya ketidakseimbangan dan harmonisa arus dan tegangan
tidak sesuai dengan standar, maka dapat direkomendasikan solusi untuk menjawab
permasalahan tersebut.Soluisi yang dapat diajukan adalah pemasangan filter pasif pada
panel MDP transformer Wendit 1 PDAM Kota Malang.Pada tahap ini dilakukan dua poin
sebagaimana berikut.
a. Perhitungan besar kapasitas filter pasif
Perhitungan mengacu pada prosedur yang dilakukan oleh Andrei, H. et al. (2017)
dalam bukunya yang berjudul Electrical Power System Quality.
b. Simulasi pemasangan filter pasif dengan menggunakan perangkat lunak ETAP dan
Simulink/MATLAB.
9. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan hasil dari analisa dan memiliki kemungkinan untuk
menambahakan rekomendasi berkaitan dengan
kondisi kualitas daya yang terjadi untuk pertimbangan pengambilan keputusan
kedepannya.
10. Selesai
Proses penelitian telah selesai dan output dri hasil penelitian juga dapat dijadikan
pertimbangan pengambilan keputusan kedepannya.
22
3.4 Metode Pengumpulan Data
Spesifikasi Teknis
Daya : 1250 kVA
Merk : BAMBANG JAYA
No.Seri : 200032591
Tegangan : 20/0,4 kV
Frekuensi : 50 Hz
Fasa :3
Impedansi @ 75 derajat : 5,75%
Grup Vektor : DyN 5
T.I.D : 125 kV
Pendinginan : ONAN
Arus Tegangan Tinggi : 38,08 A
Arus Tegangan Rendah : 1804, 22 A
Suhu Sekitar : 40 C
Kenaikan Suhu : 50 C
Volume Minyak : 1346 liter
Berat Total : 4050 kg
Tahun Pembelian : 2004
Tahun Pemasangan : 2004
Tabel 3.1 Spesifikasi Teknis Transformer Wendit 1 PDAM Kota Malang
23
Single line dari sistem kelistrikan di rumah pompa Wendit PDAM Kota Malang adalah
sebagaimana berikut.
Gambar 3.1 Sinlge Line Rumah Pompa Wendit PDAM Kotra Malang
Untuk lebih detailnya, singleline diagram untuk Unit Wendit 1 menyuplai lima buah motor
pompa tiga fasa dengan tegangan 380 Volt.Motor pompa tersebut memiliki daya yang cukup
besar sebagaimana yang ada pada gambar 3.2.
24
Gambar 3.2 Gambar Singleline Transformator Wendit 1 PDAM Kota Malang
Spesifikasi motor pomnpa yang mendetail dapat dilihat pada tabel sebagaimana berikut.
25
Kualitas daya yang akan dianalisa meliputi analisa faktor daya, analisa ketidakseimbangan
tegangan dan arus, serta analisa harmonisa.
26
3.6 Pengambilan Data Menggunakan Web-Based Power Quality Meter (PM 5110)
Pengambilan data untuk power quality menggunakan Power Quality Meter( PM5110) yang
akan dipasang pada panel MDP untuk mengukur besarnya tegangan, arus dan THD ( Total
Harmonic Distortion).Pengukuran pada panel motor pompa juga dilakukan untuk memberikan
data yang lebih detail.
Power Meter 5110 ( PM 5110) dapat mengukur beberapa besaran sebagaimana berikut.
1. Arus
2. Tegangan
3. Frekuensi
4. Faktor daya
5. Energi
6. Daya aktif dan daya reaktif
7. Power quality analysis up to 15 th harmonics.
PM 5110 sebagai alat ukur untuk keperluan pengambilan data skripsi ini sudah
memadai.Hal tersebut ditunjukkan dari besaran yang dapat diukur sebagaimana yang telah
disebutkan di atas cocok dengan kebutuhan data yang akan diambil di transfor,mator Wendit 1
PDAM Kota Malang.Rating tegangan PM 5110 sebesar 35V-690V AC / 45-65 Hz serta cocok
dengan rentangan tegamngan listrik di sisi sekunder transormator Wendit 1 PDAM Kota
Malang.Rentangan arus yang dapat diukur sebesar 10 mA-9A, dengan menggunakan CT Clamp
Q50A, pengukuran arus transformator Wendit 1 PDAM Kota Malang menggunakan PM 5110
dapat dilakukan.
1. Tegangan
2. Arus
3. Total Harmonic Distortion (THD)
27
4. Dan lain sebagainya
1. Clamp CT
2. Mini PC
3. Max 485
4. USB Type B
5. Arduino
6. Capit Buaya
28
PC terhubung dengan jaringan internet, maka hasil pengukuran dapat terunggah ke laman web
dan dapat dipeerksa dan diakses secara langsung melalui smart phone maupun mini PC.
29
Gambar 3.5 Tampilan Pembuka Power Meter
10. Atur komunikasi pada setting port, beri nama alat, nama instansi, dan nama gedung
11. Klik Start sehingga aplikasi merekam hasil pengukuran
12. Saat mini PC tidak terhubung dengan internet, maka data hasil pengukuran akan
tersimpan pada aplikasi power meter data
13. Saat mini PC terhubung dengan internet, maka data hasil pengukuran dapat diakses
melalui WEB baik di mini PC maupun smartphone
14. Buka search engine, dan buka laman WWW.energy.pengujian.com
15. Masukkan username powerquality dan password auditenergy
16. Saat sudah login, pilih tanggal, PM, lokasi dan pilih gedung yang akan diukur
17. Muncul hasil tabel pengukuran dan dapat diunduh data hasil pengukuran tersbut.
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menjalankan simulasi ini adalah sebagaimana
berikut.
30
Gambar 3.6 Tampilan Awal Software ETAP
b. Buat rangkaian single line sistem di transformer sesuai dengan komponen dan spesifikasi
yang yang ada di sistem kelistrikan PDAM Kota Malang.
c. Tentukan spesifikasi komponen transformer sesuai data yang telah didapat dari
pengukuran.
d. Lakukan run simulasi dengan mengklik ikon Load Flow
e. Klik Run Load Flow
f. Klik Report Manager untuk mendapatkan data hasil simulasi untuk dianalisa
31
Gambar 3.7 Tampilan Awal Software MATLAB
b. Dengan begitu muncul tampilan baru sebagaimana berikut.
c. Buat project baru dengan mengklik New Model pada tampilan poin b.
32
Gambar 3.9 Tampilan Icon New Model Simulink
d. Pada Libraries, pilih SimPowerSystems untuk mengaplikasikan peralatan yang
dibutuhkan.
e. Membuat pemodelan sistem sesuai dengan single line, spesifikasi teknis dan data yang
diperoleh dari transformer Wendit 1 PDAM Kota Malang.
Pelaksanaan Minggu Ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Studi literatur,
observasi dan
wawancara
Penentuan Lokasi
Pengambilan data V, I,
THD V, THD I, dan
power factor
Perhitungan dan analisa
data hasil pengukuran
33
4 DAFTAR PUSTAKA
34