Skripsi :
Halaman
Halaman Judul......................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
Daftar Gambar......................................................................................................iv
Daftar Tabel.........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
ii
2.4.1. Indeks Keandalan Sistem.............................................................23
2.5. ........................................................................................................................
BAB V PENUTUP...............................................................................................35
5.1. Kesimpulan................................................................................................35
5.2. Saran.........................................................................................................36
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
BAB I
PENDAHULUAN
Proses bisnis utama PLN adalah penjualan tenaga listrik antara PLN
kehandalan pada sisi jaringan. Dari sisi pembangkit kehandalan diliat dari
kinerja EAV (Equivalent Avability Factor) dan kualitas dilihat dari Tegangan
dan Frekuensi yang dihasilkan. Dari sisi jaringan kehandalan dilihat dari sisi
yang di supply oleh PLTD Langara dengan 6 mesin beroperasi dengan daya
mampu sebesar 2860 Kw dan beban puncak system sebesar 1620 Kw.
Jumlah feeder sebanyak 2 buah yaitu Feeder Langara dan Feeder Munse.
Iwawo Wawonii yakni 145,819 Kms terdiri dari Penyulang Munse 41,96 kms
dan 103,859 kms untuk penyulang Langara (Sumber : Data Aset Distribusi
Maximo Februari 2021 PT PLN (Persero) UP3 Kendari). Dari data tersebut
6
Wawonii menggunakan pola radial sehingga lebih rawan terjadi gangguan
Perkantoran, LBS Arles, LBS Solo Ceria, LBS Wungkolo, LBS Bobolio,
terdapat pohon – pohon dan satwa liar menjadikan penyulang Langara dan
Munse semakin rawan akan gangguan. Apabila terjadi gangguan di salah satu
Kepulauan jika frekuensi terlalu tinggi dan tidak segera di stabilkan di sisi
PLTD. Beban puncak untuk Penyulang Munse di sisi PLTD Langara sebesar
untuk menurunkan SAIDI SAIFI dan ENS agar lebih handal dan kontinuitas
Konawe Kepulauan.
7
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Lamanya penormalan system saat Feeder Langara Trip dan Feeder Munse
Trip
Munse Trip
Frequency Relay) bekerja pada saat Feeder Langara trip atau Feeder
Pada tugas akhir ini penulis menganalisa recovery time saat penormalan
berjalan cepat dan menghindari Black out sistem serta kwh hilang yang
8
1.4 TUJUAN PENULISAN
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dasarnya, sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari
bahwa:
listrik merupakan suatu proses kegiatan oleh PT. PLN (Persero) yang
jasa yang dalam hal ini penyaluran tenaga listrik dari produsen (sumber daya
10
sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan,
transmisi.
listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah
sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I2.R). Dengan daya yang sama
bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil
sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. Dari saluran transmisi, tegangan
sistem distribusi merupakan bagian yang penting dalam sistem tenaga listrik
secara keseluruhan.
11
2.2. KOMPONEN - KOMPONEN JARINGAN DISTRIBUSI
listrik yang menghubungkan secara langsung antara sumber daya yang besar
(seperti gardu transmisi) dengan konsumen tenaga listrik. Secara umum yang
1. Gardu Induk ( GI )
secara langsung, maka bagian pertama dari sistem distribusi tenaga listrik
sekunder.
12
transmisi dan menyalurkan tenaga listrik melalui jaringan distribusi
primer.
13
Sifat pelayanan sistem distribusi sangat luas dan kompleks, karena
a. Sistem Radial
tiang. Keuntungan dari sistem ini adalah sistem ini tidak rumit dan lebih
satu jalur utama yang menyuplai gardu distribusi, sehingga apabila jalur
14
utama tersebut mengalami gangguan, maka seluruh gardu akan ikut
padam. Kerugian lain yaitu mutu tegangan pada gardu distribusi yang
paling ujung kurang baik, hal ini dikarenakan jatuh tegangan terbesar
b. Sistem Loop
Bila pada titik beban terdapat dua alternatif saluran berasal lebih
dari satu sumber. Jaringan ini merupakan bentuk tertutup, disebut juga
menjadi lebih baik, karena rugi tegangan dan rugi daya pada saluran
15
Gambar 2.3 Konfigurasi Sistem Loop
Bentuk ini cocok untuk digunakan pada daerah beban yang padat dan
c. Sistem Spindel
16
penyulang dalam keadaan kerja tanpa beban. Saluran 6 penyulang yang
selain sebagai cadangan pada saat terjadi gangguan pada salah satu
17
atau untuk membagikan/mendistribusikan tenaga listrik pada
tegangan rendah.
tiga phase dipakai tiga buah transformator satu phase dengan hubungan
sekarang ini dipakai transformator tiga phase untuk jenis out door. Yaitu
jenis transformator yang diletakkan diatas tiang dengan ukuran lebih kecil
rumah gardu.
18
1). Jenis pemasangannya :
c. Gardu Kios
Supply dari Trafo Distribusi pemakaian sendiri atau Trafo distribusi untuk
a. Gardu Portal
19
(LA) sebagai sarana pencegah naiknya tegangan pada transformator
loop), seperti pada sistem distribusi dengan saluran kabel bawah tanah,
dapat di catu dari arah berbeda yaitu posisi Incoming – Outgoing atau
dapat sebaliknya.
20
Gambar 2.6 Bagan Satu Garis Konfigurasi πSection Gardu Portal
b. Gardu Cantol
21
Gambar 2.7 Gardu Tipe Cantol
jurusan dengan saklar pemisah pada sisi masuk dan pengaman lebur
22
c. Gardu Beton
23
d. Gardu Kios
24
e. Gardu Hubung
(Load Break switch – LBS), dan atau pemutus tenaga yang terhubung
beton. Pada ruang dalam Gardu Hubung dapat dilengkapi dengan ruang
untuk Gardu Distribusi yang terpisah dan ruang untuk sarana pelayanan
pada ruang yang sama dengan ruang Gardu Hubung, namun terpisah
25
2.2.4 Jaringan distribusi Skunder
adalah 127/220 V untuk sistem lama, dan 220/380 V untuk sistem baru,
26
2.3. GANGGUAN SISTEM DISTRIBUSI 20KV
dari dalam sistem dan gangguan dari luar sistem. Gangguan yang berasal
gangguan yang datang dari dalam sistem dapat berupa kegagalan dari
27
a) Gangguan yang bersifat temporer
maka gangguan tersebut tidak akan lama dan dapat normal kembali.
28
gangguan ini baru hilang setelah kerusakan ini diperbaiki atau karena
menimpa kawat phasa dari saluran udara, adanya kawat yang putus, dan
29
2.4. INDEKS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI
indeks titik beban dan indeks sistem yang dipakai untuk memperoleh
keluar dan waktu perbaikan dari komponen yang biasa dipakai adalah
30
2.4.1. Indeks Keandalan Sistem
dibedakan menjadi:
terjadi per pelanggan yang dilayani oleh sistem per satuan waktu
bawah ini.
∑λMk k............................................................................................................................................
SAIFI = (2-1)
∑M
dengan:
ditentukan
31
dengan jumlah pelanggan yang dilayani selama tahun ini. persamaan
32
2.5. PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan Wawonii
merupakan bagian dari unit pelayanan yang dibawahi oleh unit layanan
pelanggan Benu Benua (ULP Benu Benua) dan berkantor Wilayah di Unit
Induk Sulselrabar.
Benu Benua meningkat tiap tahunnya. Hal tersebut dapat dilihat dari rata
33
Gambar 2.11 Single Line Diagram Sistem Konawe Kepulauan
34
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di PT PLN (Persero) UP3 Kendari ULP Benu Benua
yang terletak di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan April
Mulai
Menghitung nilai
keandalan sistem
35
Membuat sekala prioritas
yang berfungsi memberikan
Tindakan solusi permasalahan
Kesimpulan
Selesai
data di PT. PLN (Persero) ULP Benu Benua. Objek penelitian yang kami
pada PT. PLN (Persero) ULP Benu Benua. Penulis menghitung Jumlah
36
3.4 TEKNIK PENGOLAHAN/ANALISIS DATA
metode komparatif. Metode Ini penulis gunakan untuk memperoleh data data
tegangan menengah Penyulang LL Meeto pada PT. PLN (Persero) ULP Benu
Benua.
perbaikan jaringan .
37
BAB IV
di PT.PLN (Persero) ULP Benu-Benua bulan April hingga bulan Juni 2022
terdapat jumlah gangguan secara naik turun. Berikut Merupakan trend gangguan
pada Bulan April Hingga Juli 2022 ( Sumber : Laporan Gangguan ULP Benu-
Benua) :
5
5
4
4
3
3
2
Tabel 4.1 Jumlah Gangguan Penyulang LL Meeto Bulan April – Juli 2022
38
REKAP GANGGUAN PENYULANG LL MEETO APRIL - JUNI 2022
PENYULANG / JAM
LBS /
NO HARI / TANGGAL PENYULANG TRIP MASUK DURASI INDIKASI KETERANGAN PENYEBAB GANGGUAN
RECLOSER /
MOTORRIZED
OCR/GFR R.105 S.282
1 Minggu , 17 April 2022 P. LL MEETO REC. LABENGKI 14:33 15:00 0.45 TRIP PERMANEN SR KENA TM
S.123 T.188
2 Sabtu , 23 April 2022 P. LL MEETO REC. LABENGKI 14:49 14:49 0.02 R.317 S.160 T.159 N.175 RECLOSE TIDAK DI TEUMKAN
4
TRIP GANGGUAN BELUM DITEMUKAN CUACA
Selasa, 26 April 2022 P. LL MEETO P. LL MEETO 21:48 21:49 0.02 OCR R.28 S.21 T.25 N.191
TEMPORER PETIR
5 Rabu , 27 April 2022 P. LL MEETO P. LL MEETO 3:40 3:40 0.02 OCR R.26 S.25 T.208 N.186 TRIP TEMPORER KUS KUS KENA JTM
6 Sabtu, 7 Mei 2022 P. LL MEETO REC. LASOLO 23:48 1:05 0.29 TRIP PERMANEN JTM PUTUS DI POLO POLORA
7 Minggu, 15 Mei 2022 P. LL MEETO REC. KAPOIALA 7:30 7:30 0.06 OCR R.542 S.455 T.118 N.3 RECLOSE 3X POHON TIMPA JTM AKIBAT ABRASI
GH OUT
9 Senin , 30 Mei 2022 P. LL MEETO 14:25 20:30 6.05 R.581 S.265 T.253 N.548 TRIP PERMANEN TIANG REBAH AKIBAT LONGSOR
LANGGIKIMA
10 Rabu, 1 Juni 2022 P. LL MEETO REC. LASOLO 0:54 1:07 0.22 GFR R.105 S.150 T.104 N.83 TRIP PERMANEN POHON MENIMPA JTM
11 Minggu , 12 Juni 2022 P. LL MEETO P. LL MEETO 19:57 20:32 0.6 R.1449 S.3318 T.36 N.116 TRIP PERMANEN POHON MENIMPA JTM
RECLOSE
12 Rabu , 29 Juni 2022 P. LL MEETO REC. LABENGKI 19:39 19:39 0.02 GFR R.214 S.218 T.313 N.109 TERBACA DI GH TIDAK DITEMUKAN
LANGGIKIMA DAN
Sumber : Laporan Gangguan Penyulang PT. PLN (Persero ) ULP Benu Benua tahun 2022
Tabel 4.2 Data Gangguan Penyulang LL MEETO Bulan April – Juni 2022
31
4.2 Perhitungan Indeks Keandalan Sistem
Penyelesaian
12 x 19432
= 63403
= 3,677 Kali
8.36 x 19432
= 63403
= 2,56 jam
32
➢ ENS ( Energy Not Suplied )
Meeto tentunya berdampak pada Daya Tidak Tersalurkan serta rupiah yang hilang
Data Beban yang dipakai yaitu data rata-rata beban puncak penyulang LL
Berikut :
P=1,73 ×V × I ×t
= 1,73 ×20 kV x 35 A x 8,36 h
= 10.002,86 kWh
Keterangan :
V = Tegangan TM (V)
I = Beban (A)
33
Jika perhitungan daya tidak tersalur sudah didapatkan, selanjutnya dapat
dihitung pula rupiah yang hilang selama pemadaman. Rupiah yang hilang dapat
= Rp. 14.674.195,62
tidak tersalur yang sudah didapatkan dan jumlah pelanggan yang terdapat pada
Penyulang LL MEETO. Nilai Rata Rata Energi yang tidak di salurkan dapat
J umlah ENS
AENS= Jumlah Pelanggan Yang
Padam
10.002,86 KWh
=
19432
34
BAB V
5.1. KESIMPULAN PENUTUP
Meeto PT. PLN (Persero) ULP Benu Benua di peroleh nilai SAIFI adalah
dapatkan Nilai ENS 10.002,86 dan AENS 0,154 kWh/ Pelanggan . Dari hasil
ini diperoleh kerugian PT. PLN (Persero) ULP Benu Benua adalah sebesar
35
5.2. SARAN
36
DAFTAR PUSTAKA
Erlangga,.
SPLN 59. 1985. Keandalan Pada Sistem Distribusi 20 KV & 6 KV. Perusahaan
Umum Listrik Negara. Kebayoran Baru Jakarta
Suhadi, dkk. 2008. Teknik Distribusi Tenaga Listrik Jilid 1. Sekolah Menengah
Kejuruan.
37