Oleh :
KELOMPOK : 4
1. Ahmad Dava Irgi Fahrensi (2231120083)
2. Dadi Pradipa Buana (2231120043)
3. Muhammad Izzat El B. (2231120061)
4. Reza Dio Anugrah (2231120076)
Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya kami dapat menyusun Laporan ini dengan baik dan tepat pada waktunya. dalam
Tugas Bengkel Listrik III ini.
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan berbagai pihak yang telah membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan dalam menyelesaikan Laporan ini. Oleh karena itu
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan Laporan ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada Laporan ini.
Oleh karena itu kami memohon kepada Bapak Dosen untuk memberikan saran dan kritik yang
dapat membangun. Kritik yang bersifat membangun dari Bapak kami harapkan untuk
penyempurnaan Laporan selanjutnya.
Akhir kata semoga Laporan Praktikum Bengkel Listrik II ini dapat memberikanmanfaat
bagi kita semua. Kami mohon maaf sebesar-besarnya apabila masih banyak kesalahandalam
laporan ini.
i
DAFTAR ISI
1
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
2
Gambar 2.22 Tang Kombinasi .......................................................................... 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
4
1.3 TUJUAN
1. Mengenal peralatan yang digunakan dalam rangkaian control maupun rangkaian
daya, serta mengetahui fungsi, kegunaan serta cara kerja dari alat tersebut.
2. Mampu merancang serta menggambar rangkaian.
3. Mampu menentukan letak komponen listrik sesuai dengan modul yang telah
diberikan.
4. Mampu merakit rangkaian yang telah digambar.
5. Dapat mengetahui cara kerja rangkaian.
6. Mampu mengatasi/memecahkan permasalahan yang terjadi saat pemasangan
maupun pengoperasian instalasi listrik.
7. Dapat membaca dan menggunakan alat ukur dengan benar.
8. Menerapkan K3 dalam praktikum.
1.4 MANFAAT
1. Memberikan pemahaman mengenai materi bengkel yang ada di Politeknik Negeri
Malang.
2. Memberikan pemahaman mengenai instalasi motor listrik dari beberapa rangkaian,
yakni: Rangkaian daya dan rangkaian control dari setiap jobnya. Baik dalam kondisi
normal maupun kondisi perawatan.
3. Memahami cara penyusunan Laporan Praktikum Bengkel listrik III.
5
BAB II
DASAR TEORI
2.1 DEFINISI INSTALASI MOTOR
Instalasi motor adalah bagaimana memasang instalasi pada motor listrik agar
dapat bekerja secara optimal. Pada dasarnya motor listrik dapat diabgi sesuai kebutuhan
fasanya menjadi dua,yaitu motor listrik 1 fasa dan motor listrik 3 fasa. Untuk motor 1
fasa hanya perlu menghubungkan terminal fasa dan netral pada sumber tegangan.
Sedangkan untuk motor 3 fasa, terdapat dua hubungan dasar yaitu hubungan bintang
(star atau Y) dan hubungan segitiga (delta atau Δ).
6
5. Estetika
Artinya, dalam pemasangan komponen atau peralatan instalasi listrik harus
ditata sedemikian rupa, sehingga dapat terlihat rapih dan indah serta tidak menyalahi
peraturan yang berlaku.
6. Ekonomi
Artinya, biaya yang dikeluarkan dalam pemasangan instalasi listrik harus
diperhitungkan dengan teliti dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu sehingga
biaya yang dikeluarkan dapat sehemat mungkin tanpa harus mengesampingkan hal-hal
diatas.
7
B. Rangkaian Forward Reverse
Rangkaian forward reverse adalah sebuah rangkaian kontrol untuk motor listrik
induksi 3 fasa dimana perputaran poros rotor motor dibuat agar bisa berputar ke kanan
dan ke kiri. Aplikasi motor induksi putar kanan – putar kiri (forward reverse) banyak
dipakai untuk membuka dan menutup pintu garasi, lift, crane, konveyor, dan lain-lain.
C. Rangkaian Star Delta
Rangkaian star delta adalah rangkaian sirkuit yang biasa digunakan untuk
mengoperasikan jenis motor 3 phase. Secara umum, rangkaian tersebut dapat digunakan
untuk listrik 1 phase ataupun 3 phase. Rangkaian ini biasa menggunakan 3 kabel dan
membutuhkan daya yang tinggi. Fungsi utama dari rangkaian Star Delta adalah untuk
mengurangi lonjakan arus ketika motor baru dinyalakan atau biasa disebut sebagai arus
starting. Sistem kontrol motor 3 phasa star delta secara prinsip kerja sama seperti motor
Direct on line stater, yaitu motor dengan satu arah putaran saja. Namun kelebihan dari
sistem star delta atau bintang segitiga adalah kekuatan yang dihasilkan lebih kuat dan
tahan lama.
Spesifikasi :
3. sebanyak 44
4. 600 V
5. 40 A
6. penampang 6 mm²
B. MCB 3 Phase
MCB 3 Phase adalah Suatu komponen listrik untuk mengamankan beban lebih
(Overload) dan hubung singkat (short circuit) yang instalasinya menggunakan 3 Fasa
yaitu R S T.
8
Gambar 2.2 Line Up Terminal
Spesifikasi :
7. Schneider
8. 400 V
9. C10 Ampere
10. SNI 6507
11. BC 4500
C. MCB 1 phase
MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen
thermis (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi elektromagnetik
untuk pengaman hubung singkat.
Spesifikasi :
12. Schneider
13. 230 V
14. C6 Ampere
15. SNI 6507
16. LMK
17. BC 4500
9
D. Kontaktor Magnet (Magnetic Contactor)
Kontaktor magnet atau sakelar magnet adalah sakelar yang bekerja berdasarkan
kemagnetan, artinya saklar ini dapat bekerja apabila ada gaya kemagnetan. Magnet
berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontak-kontak.
• Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus pada rangkaian utama,yaitu arus
yang diperlukan untuk peralatan listrik misalnya : motor listrik.
• Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan arus pada rangkaian
pengendali (kontrol) yang diperlukan untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian,
lampu indikator, dan sebagainya.
• Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal terbuka
(normaly open/ NO) dan kontak normal tertutup (normaly close/ NC). Kontak NO
berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor
bekerja kedudukan kontaknya menutup/menghubung.
• Terdapat koil pada kontaktor yakni A1 dan A2.
Spesifikasi :
18. Schneider
19. LCID09
20. 220 V
21. 50-60 Hz
22. Imax 25 A
23. Standart IEC
10
Gambar 2.5 Kontak Bantu Kontaktor
Spesifikasi :
24. Schneider
25. LADN 22
Spesifikasi :
26. Schneider
27. LRD 10
28. 4-6 A
29. terdapat reset
11
Prinsip Kerja Timer ON Delay :
Saat Timer dialiri tegangan, Maka Timer sudah mulai menghitung ketika tunda,
sinkron menggunakan settingan, Namun Relay yg terdapat dalam Timer belum bekerja,
Untuk Relay NO masih dalam keadaan terputus, dan NC masih dalam keadaan
terhubung. Lalu pada waktu Waktu yang disetting dalam timer tadi Tercapai, maka
Relay yg terdapat pada Timer akan bekerja, Relay NO akan terhubung, dan Relay NC
akan terputus.
Timer On Delay adalah relay yang operasi kontaknya dikendalikan oleh setting
waktu dan setting waktu tersebut akan mulai menghitung selama coil relay
mendapatkan tegangan terus menerus.
Spesifikasi :
30. Schneider
31. 10 A
32. IEC IEN 60947
33. 690 V
12
I. Push Button Switch
Tombol tekan masih banyak sekali dipakai untuk mengontrol motor. Tombol
yang normal direncanakan untuk berbagai jenis yang mempunyai kontak normal
tertutup (Normaly Close/ NC) atau kontak normal terbuka (Normaly Open/ NO).
Kontak NO akan menutup, jika tombol ditekan dan kontak NC akan membuka bila
tombol ditekan. Tombol tekan NO digunakan untuk start sedangkan tombol tekan NC
digunakan untuk stop.
Spesifikasi :
PB NO
34. Fort
35. XB7-EA.1
36. Kontak 13-14
37. IEC/EN 60947-5-1
PB NC
38. Fort
39. XB7-EA.2
40. Kontak 11-12
41. IEC/EN 60947-5-1
J. Limit Switch
Limit switch adalah perangkat elektro-mekanis yang terdiri dari aktuator yang
terhubung secara mekanis ke sekumpulan kontak. Ketika sebuah objek bersentuhan
dengan aktuator, limit switch akan mengoperasikan kontak untuk menghubungkan atau
memutuskan aliran arus listrik. Limit switch digunakan dalam berbagai aplikasi dan
lingkungan karena ketangguhannya, tidak rumit, mudah dalam pemasangan serta
memiliki keandalan operasional.
Seperti yang telah dijelaskan, limit switch akan mendeteksi gerakan fisik suatu
objek melalui kontak langsung dengan objek tersebut. Contoh limit switch adalah
sakelar yang mendeteksi posisi terbuka pintu mobil, secara otomatis memberi energi
pada lampu kabin ketika pintu terbuka.
13
Gambar 2.10 Limit Switch
Spesifikasi :
42. 8A1438
K. Lampu Indikator
Lampu-lampu indikator merupakan komponen yang digunakan sebagai lampu
tanda. Lampu-lampu tersebut digunakan untuk berbagai keperluan misalnya untuk
lampu indikator pada panel penunjuk fasa R, S dan T atau L1, L2 dan L3. Selain itu
juga lampu indikator digunakan sebagai indikasi bekerjanya suatu sistem kontrol
misalnya lampu indikator hijau menyala motor bekerja dan lampu indikator merah
menyala motor berhenti.
Spesifikasi :
43. SMC-AD 22-22 SMD
44. AC 220 V
L. Selector Switch
Selector Switch atau Saklar Pemilih adalah saklar yang dioperasikan dengan
cara memutar dan biasanya digunakan pada rangkaian yang memerlukan pilihan lebih
dari 2 posisi.
14
Gambar 2.12 Selector Switch
15
5. Frekuensi 50 Hz
6. IP 44
7. Ins.Class B
8. Duty (unjuk kerja) S1
9. Type C90s-4
10. RPM 1400 rpm
11. Berat Motor 2.2 Kg
Listrik
Tabel 2.1 NAMEPLATE Untuk Motor DOL
Gambar 2.14 Motor Listrik Induksi 3 phase untuk Rangkaian Star Delta
16
N. Kabel NYAF
Kabel NYAF adalah jenis kabel fleksibel yang mempunyai inti atau penghantar
tembaga serabut dengan selubung PVC. Kabel NYAF digunakan untuk instalasi panel-
panel yang memerlukan fleksibilitas yang tinggi. Pada praktikum Bengkel Listrik II
menggunakan luas penampang NYAF 1x1,5 mm² & NYAF 1x 0.75 mm².
O. Kabel NYY
Kabel yang banyak sekali yang pakai yang digunakan untuk listrik rumah
tangga. bahwa kabel NYY ini adalah kabel tembaga yang lebih dari 1 core,kabel ini
dirancang untuk pemakaian didalam tanah atau diluar ruangan atau outdoor dimana
harus tetap diberikan perlindungan khusus seperti pipa, atau pipa besi. dan untuk type
tembaga nya itu adalah tembaga tunggal. Kabel ini memiliki voltase 300 sd 750 volt.
Biasanya kabel NYY ini lebih kaku dibandingkan dengan kabel NYM dikarenakan
NYY ini dilapisi dengan dua lapisan PVC. Kabel NYY ini biasanya bewarna hitam.
Dan untuk kabel kabel sekarang ini biasanya sudah dilapisi dengan lapisan untuk
membuat tikus tidak suka dengan kabel ini.
17
AC maupun DC. Untuk praktikum Bengkel Listrik II yang telah dilakukan, hanya
menggunakan Multimeter Analog.
B. Tang Cucut
Tang cucut merupakan jenis tang yang sering di gunakan dalam teknik listrik
pula. Kalau dilihat dari bentuknya yang mirip dengan ikan cucut maka jenis tang ini
biasa disebut dengan tang cucut. Tang ini dapat berfungsi sebagai pemotong kabel dan
juga penjepit kabel.
18
C. Tang Potong
Tang potong merupakan jenis tang yang sering digunakan dalam teknik listrik
pula. Yang berfungsi khusus untuk memotong kabel maupun mengupas kulit kabel.
D. Tang Kupas
Tang pengupas kabel (wire stripper plier) adalah alat tangan yang digunakan
untuk mengupas dan atau memotong kabel atau kawat.
E. Tang Kombinasi
Tang kombinasi juga sering disebut sebagai tang serbaguna (multi-purpose
plier) karena memang bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Kepala tang yang
memiliki rahang bergerigi bisa digunakan sebagai penjepit kabel, sedangkan bagian
tengah yang renggang bisa digunakan untuk menahan mur.
19
2.9 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
UndangUndang terkenal sebagai aturan pokok K3. UU ini mengatur kewajiban
perusahaan dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja. Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Nomor 4 tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (P2K3)Alat pelindung diri adalah alat yang mempunyai kemampuan
untuk melindungi seseorang dalam bekerja yang fungsinya untuk mengisolasi tubuh
tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja.
Keselamatan kerja dapat dilaksanakan:
1. Perhatikan dan taati tata tertib di bengkel instalasi listrik
2. Gunakan alat sesuai fungsinya dan jangan menggunakan sebelum mengetahui cara
penggunaan (SOP)
3. Pakailah alat pelindung diri
4. Apabila ada yang kurang jelas/ada kesulitan konsultasikan dengan dosen atau teknis
Alat pelindung yang dipakai oleh tenaga kerja secara langsung untuk mencegah
sebuah kecelakaan yang di sebabkan oleh berbagai faktor yang ada atau timbul di
lingkungan kerja. Berikut Alat Pelindung yang dapat digunaka saat praktikum Bengkel
Listrik II, yakni:
1. Wear Pack (Seragam Bengkel)
Fungsi wearpack pada umumnya adalah untuk melindungi tubuh dari hal yang
dapat membahayakan atau mengakibatkan kecelakaan saat bekerja. Tingkat
perlindungan yang diberikan pun beragam sesuai dengan kebutuhan.
2. Safety Shoes (Sepatu Pelindung)
Alat pelindungan kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa atau
benturan dengan benda-benda berat, tertusuk benda tajam, cairan panas dan dingin.
20
BAB III
PRAKTIKUM
3.1 PERENCANAAN
3.1.1 PERENCANAAN JOB 2
I. TUJUAN
Tujuan dari latihan ini akan dapat :
1.1 Merencanakan rangkaian kontrol dan daya sebuah pabrik penggilingan
dengan pembawa bahanbaku dengan sabuk ban berjaalan sesuai dengan
deskripsi kerja yang diberikan.
1.2 Membuat sket dan merakit kerangka panel kontrol dan daya, berdasarkan
kebutuhankomponen/peralatan.
1.3 Menyusun tata letak (lay out) komponen kontrol dan daya pada kerangka
panel dan memasangpengawatan rangkaian sesuai dengan gambar rencana.
1.4 Mengecek/meneliti, mengoperasikan rangkaian kontrol dan instalasi daya
pada panel dan mesin.
II. DESKRIPSI KERJA
Mesin ini terdiri dari lima buah motor induksi tiga phase, dan sebuah
klep listrik peneumatic. Motor M1adalah sebagai penggerak bab berjalan 1
denga ON-DOL; motor M2 sebagai penggiling (motor slipring) dengan starter3
step; motor M3 adalah penggerak ban berjalan 2 dengana ON-DOL; motor
M4adalah motor dengan kontrol perubahan frekuensi untuk mesin pengisi, dan
sabuk pembawa bahan yangON-DOL; motor M5 sebagai penggetar ON-DOL.
Posisi Normal
Mesin ini tidak bekerja secara otomatis, oleh karena itu operator harus
mengendalikan dari ruangan kontrol. Pada suatu sistem yang saling mengunci
harus menjamin tidak terjadi operasi yang berbahaya. Mesin ini hanya dapat
dioperasikan dengan cara atau urutan yang berlawanan dengan arah aliran bahan.
Pada sistem yang saling mengunci, bila terdapat kesalahan pada salah satu
bagian/motror, maka semua bagian/motor yang sedang bekerja dalam arah yanag
berlawanan dengan arah aliran bahan , harus segera berhenti. Untuk
menghidupkan dan mematikan mesin harus dikerjakan secara manual; pada saat
menghidupkan mesin dengan urutan mootor M1 dulu, baru M2, kemudian M3,
dan untuk M4 – klep listrik peneumaticd dan M5 penggetar akan ON bersamaan.
Pada saat memaatikan Mesin, dengan sitem penguncian maka setelah
bak pengisian kosong, M5 penggetar - klep listrik peneumatic – M4 OFF
bersamaan; setelah ban berjalan 2 kosong, motor M3 dapat di-OFF-kan, dan
setelah bak penggiling kosong motor M2 dapat di-OFF-kan dan setelahtidak ada
bahan-bahan yang mengalir pada semua bagian, motor sabuk ban berjalan M1
dapat di- OFF-kan
.
21
Posisi Perawatan
Pada posisi ini harus ada tanda peringatan ( suara atau lampu ) yang
menunjukan adanya situasi yang tidak biasa. Untuk menangani dalam hal
perbaikan atau perawatan komponen mesin, setiap motor harus dapat
dioperasikan sendiri-sendiri.
22
GAMBAR 3.14 RANGKAIAN DAYA JOB 2
23
V. DAFTAR ALAT
No. Alat Quantity
1. Tang Cucut 1
2. Tang Kombinasi 1
3. Tang Potong 2
4. Tang Kupas 2
5. Obeng + 1
6. Obeng - 3
7. Multimeter 1
Tabel 3.9 tabel alat job 2
VI. DAFTAR BAHAN
No. Component Quantity
1. Line up terminal 44
2. MCB 3 Phase 6
3. MCB 1 Phase 1
4. Kontaktor Utama 10
6. Kontak bantu 6
7. TOR 5
8. Timer On Delay 2
9. Selector 1
10. Pilot Lamp 10
11. PB No/Nc 5/5
12. Motor 3 Phase (Dol) 5
13. Motor 3 Phase (Y-D) 0
14. Kabel NYY 4 x 2.5 mm² Secukupnya
15. Kabel NYAF 1 x 0.75 mm² Secukupnya
Tabel 3.10 tabel komponen job 2
24
salah satunnya yakni memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan
lingkunga kerja agar mengurangi potensi terjadinya kecelakaan kerja. Untuk
APD yang dapat digunakan saat praktikum Bengkel III, yakni:
1) Wear Pack (Seragam Bengkel) untuk melindungi tubuh dari hal yang dapat
membahayakan atau mengakibatkan kecelakaan saat bekerja. Tingkat
perlindungan yang diberikan pun beragam sesuai dengan kebutuhan.
2) Safety Shoes untuk Alat pelindungan kaki berfungsi untuk melindungi kaki
dari tertimpa atau benturan dengan benda-benda berat, tertusuk benda tajam,
cairan panas dan dingin.
3) Masker untuk menghindari masuknya debu yang nantinya akan berimbas ke
dalam pernafasan.
4) Briefing (pengarahan dari dosen) dan berdoa sebelum memulai praktikum.
3. Mengambil List Absensi, Panel sesuai dengan kelompook dan duduk di
kabin yang dipakai untuk praktikum (Kabin 01), alat dan bahan sesuai
kebutuhan untuk pengerjaan rangkaian ke store room.
4. Memeriksa kondisi alat dan bahan sebelum digunakan untuk merakit
rangkaian di box panel.
5. Mengecek box panel beserta komponen yang sudah terdapat di dalam panel.
6. Menulis Spesifikasi setiap komponen yang akan digunakan.
25
No. Component Spesification
1. Line up terminal atas (600 V, 40 A, 6 mm²)
2. Line up terminal bawah (600 V, 40 A, 6 mm²)
3. Line up terminal (RSTN-PE) (600 V, 40 A, 16 mm²)
4. MCB 3 Phase (DOL) Schneider, 400V, 10A, SNI 6507, BC4500
5. MCB 3 Phase (Y-D) Schneider, 400V, 16A, SNI 6507, BC4500
6. MCB 1 Phase Schneider, 230V, 6A, SNI 6507, LMK BC4500
Kontaktor Utama Schneider, 220V, 50-60Hz, Max I 25A, IEC,
7.
LC1D09
TOR Schneider, LRD 10, 4-6A, No (97-98), Nc (95-
8.
96)
9. Limit Switch 8A1438(bawah) 8A1635(atas)
10. Lampu Indikator SMC-AD 22-22 SMD) AC 220 V
11. PB No/Nc Fort, XB7-EA1/2 Kontak 13/14 dan 11/12, IEC
12. Motor 3 Phase (Dol)
13. Motor 3 Phase (Y-D)
Kontak Bantu Kontaktor Schneider, LADN 22, NC (61-62, 71-72), NO
14.
(5354, 83-84)
Time On Delay Schneider, 10 A, 690 V, 10 A, IEC60947, 0.1-
15.
30 s
Tabel 3.13 Spesifikasi Komponen
7. Melakukan pembagian tugas untuk perakitan rangkaian yang telah
disiapkan gambar kerjanya.
1) Instalasi Rangkaian Daya
2) Instalasi Rangkaian Kontrol
3) Instalasi Push Button serta Lampu Indikator di pintu panel.
26
8. Merangkai rangkaian pada bagian push button dan lampu indikator
pada setiap satu job terlebih dahulu
9. Melaporkan kepada pembimbing ketika rangkaian control salah satu
job sudah selesai
10. Melakukan uji coba terhadap rangkaian control yang telah dibuat
dengan pengawasan pembimbing
11. Ketika rangkaian control salah satu job sudah bekerja dengan benar dan
disetujui dosen, maka rangkaian dibongkar lalu dilanjutkan untuk
merangkai job berikutnya
12. Setelah semu job berhasil, maka dilanjutkan dengan pembongkaran
rangkaian job terakhir
13. Melakukan pengecekan kelengkapan dan kondisi pada alat dan bahan
yang telah dipinjam untuk melakukan praktikum
14. Mengembalikan alat dan bahan yang telah digunakan
3.4 PENGECEKAN
Setelah melakukan perakitan rangkaian instalasi, maka dibutuhkan pengecekan antar
sambungan/keterhubungan pada rangkaian instalasi. Pengecekan dilakukan agar
meminimalisir potensi terjadinya kesalahan dalam rangkaian. Pengecekan dapat dilakukan
dengan cara :
1. Pengecekan tegangan sumber menggunakan alat ukur multimeter (VAC).
2. Pengecekan urutan tegangan phasa menggunakan alat ukur phasa sequence.
3. Pengecekan kontinuitas menggunakan alat ukur multimeter (Ohm).
3.5 PENGOPERASIAN
Rangkaian dioperasikan sesuai dengan deskripsi kerja. Dengan menekan Push Button,
selector, dan tombol emergency sesuai dengan instruksi yang ada di deskripsi kerja serta
memperhatikan lampu indikator.
27
BAB IV
PENUTUP
6.1 ANALISA
Kelompok 4 memulai praktikum sesuai dengan urutan jobsheet dengan job pertama
sesuai dengan nomor kelompok. Sehingga kelompok 4 mengerjakan Jobsheet 4 terlebih dahulu
kemudian urut ke job 5, 6, 1, 2, hingga job 3. Berdasarkan hasil praktikum kemarin dapat
diketahui bahwa untuk melakukan pengontrolan pada rangkaian motor dapat dilakukan
modifikasi dari rangkaian DOL, Reverse-Forward, dan Star-Delta untuk mendapatkan fungsi
yang dibutuhkan. Pada rangkaian control motor induksi 3 fasa disetiap job yang dirangkai telah
sesuai dengan gambar rangkaian yang menjadi acuan dan dapat bekerja dengan baik tanpa
adanya hubung singkat. Dalam pelaksanaan praktikum kemarin, kelompok kami memiliki
beberapa kendala dalam pelaksanaan nya yaitu pada saat menggambar rangkaian
membutuhkan waktu yang cukup lama dikarenakan pemahaman kami yang kurang akan
system pengoprasian mesin. Lalu pada saat melakukan uji coba rangkaian ada beberapa
komponen yang bekerja tidak sesuai dengan prosedur atau cara kerja yang seharusnya, akan
tetapi sudah dapat diselsaikan dengan melakukan pengecekan kembali pada rangkaian dan
membenarkan sambungan yang bermasalah. Alhamdulillah dalam praktikum kami kemarin,
kelompok 4 dapat menyelesaikan semua job dengan waktu yang tepat. Akan tetapi
pelaksanaan praktikum kemarin sudah berjalan dengan baik dan menggunakan prosedur dan
K3 yang baik pula sehingga tidak adanya kecelakaan apapun saat praktikum.
6.2 KESIMPULAN
Dari praktikum bengkel listrik III, mahasiswa mendapatkan keterampilan dan
pengetahuan tentang :
1. Memasang Rangkaian sesuai jobsheet (dengan rangkaian dasarnya yakni DOL,
Forward Reverse, dan Star Delta).
2. Dapat menganalisa jika terjadinya trouble shooting pada rangkaian.
3. Dapat membaca gambar diagram kerja dengan benar.
4. Mengetahui fungsi dari setiap komponen
Dari Uraian Laporan diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan atau pengetahuan akan
ilmu kelistrikan sangatlah penting. Sebagai Orang Listrik, sangat penting untuk mengetahui
berbagai macam alat dan material serta kegunaan dan prinsip kerjanya karena alat-alat dan
material tersebut tidak akan pernah terlepaskan dari kami para orang-orang listrik. Begitu juga
dengan rumus-rumus perhitungan yang diperlukan untuk mengoperasikan sebuah rangkaian
dan cara membaca sebuah diagram instalasi listrik juga harus dikuasai oleh kami sebagai
mahasiswa listrik. Tak lupa juga sebelum menjalankan rangkaian yang telah dirangkai, kami
melakukan pengecekan sambungan meliputi komponen-komponen yang sudah tersambung,
mengecek apakah kabel sudah terpasang ke komponen dengan benar, maupun sambungan
menuju tombol push button. Setelah dirasa semua sambungan sudah benar, baru menjalankan
operasi tsb. Dengan cara menyalakan arus sumber kabin terlebih dahulu lalu menyalakan mcb
utama dan kemudian komponen-komponen yang lain.
28
6.3 SARAN
1. Sebaiknya sebelum memberikan pinjaman alat maupun memeberikan komponen,
pihak bengkel memeriksa alat dan komponen terlebih dahulu. Karena terkadang ada
mahasiswa yang mendapatkan alat atupun komponen yang bermasalah/ kurang
layak digunakan.
2. Menggunakan APD saat praktikum dilaksanakan.
3. Memperhatikan instruksi yang disampaikan oleh dosen pengampu maupun pihak
bengkel.
4. Segera bertanya jika ada yang dirasa tidak paham akan suatu hal yang berhubungan
dengan praktikum.
29
30
31