KERJA MAGANG
DISUSUN OLEH :
TERBARUKAN
JAKARTA 2021
LAPORAN PELAKSANAAN KERJA MAGANG
DI PT PLN (PERSERO) UP3 CIKOKOL
Disusun Oleh :
TERBARUKAN
JAKARTA 2021
i
ii
iii
UCAPAN TERIMAKASIH
Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang
sebesar - besarnya kepada yang terhormat :
iv
Abel Amelia Ahmad
2018-71-119
v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1. 1 Latar belakang........................................................................................ 1
vi
4. 2 Penerapan ............................................................................................ 52
5. 1 Kesimpulan........................................................................................... 83
5. 2 Saran.................................................................................................... 83
LAMPIRAN ....................................................................................................... 87
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 4. 17 metode pemeliharaan SUTM dalam keadaan (a) berjarak dan
(b) sentuh langsung .......................................................................................... 74
Gambar 4. 18 Penggantian FCO (Fuse Cut Off) ............................................... 74
Gambar 4. 19 Perbaikan Isolator ...................................................................... 75
Gambar 4. 20 Perbaikan Lightning Arester ....................................................... 75
Gambar 4. 21 Pengecekan Gangguan Menggunakan Alat Thermovision ........ 75
Gambar 4. 22 Trasher cable ............................................................................. 76
Gambar 4. 23 Metode Assesment Cable .......................................................... 77
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar belakang
Perkembangan teknologi yang semakin maju pada saat ini mengakibatkan
banyaknya pemakaian sumber daya listrik sebagai penunjang kehidupan yang
lebih baik. Oleh sebab itu dibutuhkan kualitas sistem jaringan distribusi yang
handal dimana siistem distribusi tenaga listrik yang handal ditunjang oleh
perlengkapan-perlengkapan distribusi yang memadai serta perawatan dan
pemeliharaan perlengkapan jaringan distribusi yang rutin bertujuan untuk
mengatasi penurunan efisiensi dan kerusakan agar perlengkapan tersebut
dapat bekerja dengan baik sesuai fungsinya.
Pelaksanaan kerja magang dilakukan di PT.PLN UP3 Area Cikokol.
Dimana PT.PLN UP3 Area Cikokol adalah perusahaan yang bergerak di bidang
jasa Pelayanan Listrik dimana tempat pelaksanaan magang tersebut relevan
dengan judul pembahasan penulis yaitu pemeliharaan jaringan tegangan
menengah yang dimana pada tempat pelaksanaan kerja magang kegiatan
pemeliharaan dilakukan secara rutin sehingga memudahkan dalam meneliti
pembahasan laporan magang.
Adapun pelaksanaan kegiatan kerja magang yang penulis laksanakan
memiliki Sumber data atau referensi sebagai penunjang untuk pembahasan
yang bisa di dapatkan langsung dari PT.PLN (UP3) cikokol seperti buku buku
dan standar operasional prosedur untuk setiap kegiatan serta observasi
langsung dilapangan untuk pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan judul
yang akan dibahas oleh penulis.
Manfaat dari adanya kerja magang ini khususnya untuk kegiatan
pemeliharaan jaringan tegangan menengah yaitu kegiatan pemeliharaan ini
dapat menjaga peralatan distribusi yang merupakan peralatan yang sensitif
terhadap gangguan, baik yang berasal dari faktor dalam (internal) alat tersebut
maupun dari luar (external) alat tersebut dan kegiatan ini dapat meningkatkan
kehandalan distribusi listrik yang akan disalurkan ke pelanggan dengan
melakukan pemeliharaan sebelum sistem atau peralatan tersebut mengalami
penurunan efisiensi dan kerusakan sehingga perlengkapan tersebut tidak bisa
berkerja dengan baik sesuai fungsinya.
1. 2 Ruang lingkup
Pembahasan ruang lingkup penugasan dan aktifitas yang dilakukan
selama melakukan kerja magang terfokus pada :
1. Mencakup bagian pemeliharaan pada sistem distribusi SUTM
(saluran udara tegangan menengah) dan SKTM (saluran kabel
tegangan menengah)
2. Kegaiatan pemeliharan dan perbaikan yang dilakukan untuk SUTM
yaitu revisi gardu beton (indoor) dan PDKB (pemeliharaan dalam
keadaan bertegangan) dengan metode sentuh berjarak dan sentuh
langsung untuk gardu tiang (outdoor) serta penanganan gangguan
untuk SKTM dan SUTM
2
- Mampu melaksanakn kegiatan yang sesuai dengan langkah
langkah kerja untuk pemeliharaan PHB TR
- Untuk meningkatkan kualitas sistem distribusi untuk penanganan
gangguan yang ada pada SUTM (saluran udara tegangan
menengah)
- Untuk meningkatkan kualitas sistem distribusi untuk penanganan
gangguan yang ada pada SKTM (saluran kabel tegangan
menengah)
2. Manfaat
- Bagi penulis, kegiatan kerja magang yang telah dilaksanakan
diharapkan dapat menambah wawasan bsik secara teori maupun
praktek langsung dilapang sehingga bisa menjadi bekal untuk
memasuki dunia pekerjaan.
- Bagi perusahaan, dengan dilaksanakannya magang diharapkan
perusahaan mendapatkan saran guna pengembangan kegiatan
perusahaan dan dapat membantu perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan tenaga kerja mahasiswa pada saat melaksanakan
kegiatan magang.
- Bagi kampus, dengan dilaksanakan kegiatan kerja magang dapat
menambah pengetahuan sehingga bisa menghasilkan lulusan
lulusan yang berkualitas.
3
1. 5 Sistematika penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan laporan magang ini dibagi
menjadi 5 bab, yaitu:
4
5
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
6
Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan
kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka
sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi
Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan
listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.
2. Misi
- Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,
berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan
pemegang saham.
- Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan
kualitas kehidupan masyarakat.
- Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan
ekonomi.
- Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan
8
dibentuk untuk mengelola kelistrikan khususnya di Kota Tangerang dan
Kabupaten Tangerang dengan luas wilayah 81 km².
9
Dalam upaya memenuhi pasokan listrik kepada pelanggan Area
Cikokol mempunyai Jaringan Tegangan Menengah 1.322,95 kms,
Jaringan Tegangan Rendah 1.566,99 kms. Gardu distribusi 1.195 unit,
gardu hubung 14 unit, 160 feeder yang disuplai dari 9 gardu induk. Serta
Trafo Distribusi sejumlah 1.040 buah dengan total kapasitas 496.350 kVA.
10
secara wilayah, Area Cikokol memang tidak seluas area lain yang
ada di lingkungan PT. PLN (Persero) Distribusi Banten, namun
perkembangan ekonomi kota Tangerang saat ini terbilang cukup pesat,
yaitu dengan banyaknya pembangunan apartemen, pusat-pusat ekonomi,
tempat hiburan maupun kawasan pendidikan. Tentunya hal ini
merupakan potensi pasar yang dapat di gali untuk meningkatkan kWh jual.
Selain itu kota Tangerang yang memiliki beberapa kawasan industri yang
dapat dibidik sebagai sasaran untuk pelanggan yang diarahkan ke tarif
premium.
11
Gambar 2. 4 Kawasan di Kota Tangerang
B. Jumlah Pegawai
Sebagai unit distribusi yang bertugas melayani pelanggan, Area
Cikokol di pimpin oleh seorang Manajer Area yang membawahi 6 Bidang
13
yaitu Bidang Perencanaan, Bidang Jaringan, Bidang Niaga, Bidang
Konstruksi, Bidang Transaksi Energi serta Bidang Keuangan, SDM dan
Administrasi (KSA) dimana masing-masing bidang dipimpin oleh seorang
Asisten Manajer dibantu para supervisor dan staff di sub bidang masing-
masing. Selain itu, area juga di support oleh Sub Bidang Pengadaan serta
fungsional ahli dalam mendukung keberlangsungan kegaiatan operasional
di area. Pada tahun 2018, PT. PLN (Persero) Area Cikokol memiliki 78
pegawai yang terdiri dari berbagai usia serta latar belakang pendidikan.
Hal ini tentunya merupakan potensi yang dimiliki Area Cikokol untuk dapat
dimaksimalkan dalam upaya pencapaian pelayanan prima serta
pemenuhan target kinerja yang ditetapkan perusahaan. Adapun proporsi
pegawai PLN Area Cikokol menurut usia dan background pendidikan
adalah sebagai berikut :
14
Tabel 2. 5 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
SMA/D
1
22%
17
15
Tabel 2. 6 Komposisi pelanggan pertarif di area cikokol
Pelanggan Daya kWh Jual Rp Jual
Tarif Rp/Kwh
Plg % kVA % kWh Jual % Rp %
T,C&L 314 0.1 12,364,900 0.9 472,487 0.2 515,058,266 0.2 1,090
TOT 328,510 100 1,426,532,199 100 251,371,135 100 297,519,212,206 100 1,184
C. Deskripsi Tugas
Struktur organisasi yang berada pada PT. PLN UP3 Cikokol memiliki
tugas dan tanggung jawab masing-masing. Tugas dari masing-masing jabatan
di PT. PLN UP3 Cikokol dijelaskan sebagai berikut:
1. General Manager
a. Pemimpin PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang.
b. Membentuk Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) yang membawahi Unit
Jaringan (UJ).
c. Menetapkan formasi jabatan dan informasi tenaga kerja Manajer
Bidang dan Kepala Audit Internal.
d. Menetapkan formasi jabatan dan formasi kerja Manajer Area Pelayanan
dan Jaringan (APJ) dan Area Pengatur Distribusi (APD).
2. Auditor Internal
a. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan, seseuai program kerja
perusahaan.
16
b. Melaksanakan audit internal, melipuit keuangan, teknik, manajemen
dan sumber daya manusia.
c. Memberikan masukan dan rekomendasi yang menyangkut proses
manajemen dan operasional.
d. Memonitor tindak lanjut temuan hasil audit internal.
e. Menyusun laporan manajemen di bidangnya.
3. Bidang Perencanaan
a. Menyusun rencana umum pengembangan tenaga listrik (RUPTL),
Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJP), dan Rencana Kerja
Anggaran Perusahaan (RKAP).
b. Menyusun rencana pengembangan system ketenagalistrikan.
c. Menyusun sistem manajemen kinerja unit-unit kerja d. Menyusun
metode evaluasi kelayakan investasi dan melakukan penilaian
financialnya.
d. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain dan
penyandang dana, baik secara bilateral maupun multilateral.
e. Menyusun rencana pengembangan sistem teknologi informasi.
f. Menyusun rencana pengembangan aplikasi sistim informasi.
g. Mengendalikan aplikasi-aplikasi teknologi informasi.
h. Menyiapkan SOP pengelolaaan aplikasi sistim informasi.
i. Menyusun laporan manajemen.
j. Menyusun rencana pengembangan usaha baru dan penetapan
pengaturannya
4. Bidang Distribusi
1) Menyusun rencana pengembangan system jaringan distribusi dan
membina penerapannya.
2) Menyusun strategi pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi
dan membina penerapannya.
3) Menyusun SOP untuk peneraann dan pengujian peralatan distribisu
dan SOP untuk operasi dan pemeliharan jaringan distribusi.
17
4) Menyusun disain standar konstruksi jaringan distribusi dan peralatan
keraja dan membina penerapannya.
5) Mengevaluasi susut energi listrik dan gangguan pada sarana
pendistribusian tenaga listrik serta saran perbaikannya.
6) Menyusun metode kegiatankonstruksi dan administrsi pekerjaan serta
membina penerapannya.
7) Menyusun kebijakan menajemen jaringa distribusi dan kebijakan
manajemen perbekalan distribusi seta membina penerapannya.
8) Menyusun pengembanan sarana komunikasi dan otomalisasi operasi
jaringan distribusi.
9) Menyusun regulasi untuk penyempurnaan data induk jaringan.
10) Memantau dan mangevaluasi data induk jaringan.
11) Menyusun kebijakan lingkungan keselamatan ketenagalistrikan,
kemitraan, bina lingkungan dan peduli lingkungan.
5. Bidang Niaga
a. Menyusun ketentuan dan strategi pemassaran.
b. Menyusun rencana penjualan energi dan rencana pendapatan.
c. Mengevaluasi harga jual energi listrik.
d. Menghitung biaya penyediaan tenaga listrik.
e. Menyusun strategi dan pengembangan pelayanan pelanggan.
f. Menyusun standard dan produk pelayanan.
g. Menyusun ketentuan data induk pelanggan (DIL) dan data induk saldo
(DIS) serta kontrak jual beli tenaga listrik.
h. Pengkaji pengelolaan pencatatan meter dan menyusun rencana
penyempurnaannya.
i. Mengkoordinasikan pelaksanaan penagihan kepada pelanggan
tertentu, antara lain: TNI/POLRI dan instansi terkait.
j. Melakukan pengendalian DIS dan opname saldo piutang.
k. Menyusun konsep kebijakan system informasi pelayanan pelanggan.
l. Menyusun mekanisme interaksi antar unit pelaksana.
m. Menyusun laporan manajemen di bidangnya.
18
19
BAB III
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
3. 1 Rencana Kegiatan
3.1.1 Rencana pelaksanaan kerja magang
Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan selama melaksakan
kegiatan kerja magang pada perusahaan yang terpilih, dengan perkiraan
kegiatan tersebut akan dilaksanaakan untuk tiap minggunya adalah
sebagai berikut:
20
Minggu ke-7
7 Mengikuti kegiatan unit deteksi gangguan SKTM
21
3.1.2 Lokasi dan unit kegiatan kerja magang
Lokasi kegiatan kerja magang penulis yaitu PT.PLN (persero) UP3
Area Cikokol yang berada di Jl. Daan Mogot No.45, RT.002/RW.004,
Sukarasa, Kec. Tangerang, Kota dengan penempatan unit/bagian
jaringan untuk pemeliharaan SUTM dan SKTM
3. 2 Pelaksanaan Kegiatan
3.2.1 Penjelasan bidang kerja
Pada kegiatan kerja magang, penulis ditempatkan pada unit/ bagian
jaringan yang dimana pada bagian ini terdapat beberapa kegiatan yang
dilaksanakan seperti pemeliharaan dan perbaikan untuk jaringan
tegangan menengah seperti :
1. Pemeliharaan PHB TR
2. Pemeliharaan trafo
3. Pemeliharaan kubikel 20 kV
4. Melakukan penganganan gangguan SUTM (saluran udara tegangan
menengah)
5. Melakukan penanganan gangguan SKTM (saluran kabel tegangan
menengah)
22
3.2.2 PROSEDUR KERJA
Mulai
Breafing dan
pelaksanaan kegiatan
Masukkan pentanahan/grounding
Mengecek
gangguan hasil YA
inspeksi
Selesai
23
Gambar 3. 2 Flowchart Kegiatan
BUKTI
NO. TANGGAL KEGIATAN DOKUMEN
24
Pemeliharaan dalam keadaan
bertegangan melakukan
2 Selasa penggantian arrester, FCO, dan
02/02/2021 isolator yang mengalami hotspot
25
Tabel 3. 3 Pelaksanaan Magang Minggu Ke-2
BUKTI
NO. TANGGAL KEGIATAN DOKUMEN
26
Tabel 3. 4 Pelaksanaan Magang Minggu Ke-3
BUKTI
NO. TANGGAL KEGIATAN DOKUMEN
27
Revisi gardu beton dengan
Jumat membersihkan kubikel gardu
5 19/02/2021 khusus dengan cairan MC
(metal cleanser)
BUKTI
NO. TANGGAL KEGIATAN DOKUMEN
28
Revisi gardu beton dengan
melakukan pengecekan
4 Kamis korona pada kubikel dan
25/02/2021 membersihkan kubikel
BUKTI
NO. TANGGAL KEGIATAN DOKUMEN
29
Mengikuti kegiatan dengan
melakukan pengujian kabel
3 Rabu dan perkenlan alat alat yang
03/03/2021 ada pada mobil HS
BUKTI
NO. TANGGAL KEGIATAN DOKUMEN
30
Mengikuti unit gangguan
dengan melakukan
2 Selasa pengupasan kabel JTR
09/03/2021
BUKTI
NO. TANGGAL KEGIATAN DOKUMEN
31
Mencari reverensi dengan
membaca SOP (Standar
2 Selasa Operasional Prosedur)
16/03/2021 kegiatan
32
Tabel 3. 9 Pelaksanaan Magang Minggu Ke-8
BUKTI
NO. TANGGAL KEGIATAN DOKUMEN
33
Mencari referensi dengan
5 Jumat membaca jurnal dan belajar
26/03/2021 single line diagram
BUKTI
NO. TANGGAL KEGIATAN DOKUMEN
34
Unit APP dengan melakukan
Kamis penggantian KWH pelanggan
4 01/04/2021
BUKTI
NO. TANGGAL KEGIATAN DOKUMEN
35
Revisi gardu beton dengan
Kamis melakukan pengecekan listrik
4 08/04/2021 menggunakan tespen (HVDC)
20 kV dan membersihkan trafo
serta rak TR dan kubikel
BUKTI
NO. TANGGAL KEGIATAN DOKUMEN
36
Rabu Mengikuti unit kegiatan yaitu
14/04/2021 pengupasan kabel JTR
3
BUKTI
NO. TANGGAL KEGIATAN DOKUMEN
37
Selasa Mengikuti unit gangguan
20/04/2021 dengan kegiatan melakukan
2 pemindahan SR dan
mengecek tegangan pada
rumah pelanggan dengan
menggunakan alat
Rabu Mencari reverensi dengan
21/04/2021 membaca SOP (Standar
3 Operasional Prosedur)
kegiatan
38
Tabel 3. 14 Pelaksanaan Magang Minggu Ke-13
BUKTI
NO. TANGGAL KEGIATAN DOKUMEN
39
Mengikuti unit gangguan
5 Jumat dengan melakukan
30/04/2021 pemasangan dan pelepasan
NH fuse pada gardu portal
BUKTI
NO. TANGGAL KEGIATAN DOKUMEN
40
Melakukan revisi gardu beton
Kamis dengan pemeliharaan kubikel,
4 06/05/2021 trafo dan rak TR serta
memasang pembumian pada
PHB TR
BUKTI
NO. TANGGAL KEGIATAN DOKUMEN
41
Kamis Cuti bersama Idul Fitri -
4 13/05/2021
BUKTI
NO. TANGGAL KEGIATAN DOKUMEN
42
PHB TR
BUKTI
NO. TANGGAL KEGIATAN DOKUMEN
43
Assessment kabel SKTM
Kamis dengan Mengukur panjang
4 27/05/2021 kabel, uji partial discharge dan
TDM menggunakan alat
OWTS yang outputnya akan
ditampilkan pada aplikasi PD
detector
Mengikuti kegiatan
5 Jumat pemeliharaan dalam keadaan
28/05/2021 bertegangan dengan metode
berjarak dengan mengganti
FCO (fuse cut off) dan
memasang konektor jumper
BUKTI
NO. TANGGAL KEGIATAN DOKUMEN
Mengikuti kegiatan
Senin pemeliharaan dalam keadaan
1 31/05/2021 bertegangan dengan metode
berjarak dengan mengganti
isolator yang rusak, mengupas
kabel SUTM,dan memasang
konektor jumper
44
Selasa Mengikuti kegiatan
01/06/2021 pemeliharaan dalam keadaan
2 bertegangan dengan metode
sentuh langsung yaitu
penggantian arrester yang
dideteksi hotspot dengan alat
termofision
B. Solusi
Adapun solusi dari kendala tersebut :
- Sebaiknya pengantaran surat izin untuk pelaksanaan revisi
dilakukan 3 hari sebelum kegiatan dilaksanakan
- Jika pengantaran surat terkendala, maka pada hari
pelaksanaan datang sebelum 2 jam dilaksanakannya revisi
45
46
BAB IV
KONSEP TEORI DAN PENERAPAN
1. Pemeliharaan SUTM
Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) adalah sarana instalasi
tenaga listrik diatas tanah untuk menyalurkan tenaga listrik dari Gardu Induk
(GI) ke Gardu distribusi.
a. Pengertian pemeliharaan adalah kegiatan yang meliputi:
- Perawatan/pemeriksaan
- Perbaikan
- Penggantian
- Pengujian
b. Tujuan pemeliharaan
- Mempertahankan kemampuan kerja peralatan.
- Memperpanjang umur peralatan
- Menghilangkan, mengurangi resiko kerusakan.
- Mengembalikan kemampuan kerja peralatan.
- Mengurangi kerugian secara ekonomis.
- Memberi keyakinan keandalan operasinya
47
A. Pengertian PDKB
B. Persyaratan PDKB
Prosedur dan Instruksi Kerja yang telah DISAHKAN, serta peralatan yang
telah LULUS UJI oleh Lembaga Sertifikasi.
C. Metode PDKB
49
Reinforced Plastic (FRP) yaitu plastik yang diperkuat dengan
fiberglass.[8]. Pedoman PDKB (Pedoman Umum Pemeliharaan
Transmisi TT/TET dengan PDKB).Edisi 01 PT. PLN (Persero)
Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa Bali 2005. Bab 2.3.2
Hal.8
50
2. Jenis pemeliharaan
A. Pemeliharaan rutin ( Preventif Maintenance)
Pemeliharaan yang direncanakan terselenggara terus menerus secara
periodik, merupakan pemeliharaan rutin dan ini suatu usaha atau kegiatan yang
dimaksudkan untuk mempertahankan kondisi sistem dalam keadaan baik
dengan keandalan dan daya guna yang optimal.
Contoh :
51
4. 2 Penerapan
4.2.1 Alat Dan Perlengkapan
A. Pemeliharaan PHB-TR
Peralatan kerja :
1) Kunci Shok
2) kunci ring
3) tang pres
4) tang kombinasi
5) obeng
6) gergaji besi
7) cutter
Material/Alat Bantu :
1) Tangga,
2) skakel-stok
3) radio HT
4) kendaraan roda empat
5) tongkat tester 20 KV
Peralatan K3 :
1) Sepatu isolasi 20 KV
2) sepatu kerja
3) pakaian kerja
4) Sarung tangan isolasi
5) sarung tangan kulit
6) helm pengaman
Peralatan Ukur :
1) Meger 1.000 V,
2) earth-tester ( megger tanah )
3) multi-tester
52
4) cek fasa
B. Pemeliharaan Trafo
Peralatan Kerja :
1) Toolkit Set.
2) Stick 20 kV
3) Kunci Ring/Pas Set.
4) Kain Majun katun warna putih.
5) Kuas besar / kecil.
6) Lampu penerangan untuk kerja.
7) Amplas besi halus
Peralatan Ukur
1) Multi Meter.
2) Megger Isolasi 1000 V & 5000 V
3) Earth Terster
Peralatan K-3
1) Helm Pengaman.
2) Sepatu Karet.
3) Sarung Tangan Kulit
4) Pakaian Kerja.
5) P-3K.
53
C. Pemeliharaan KUBIKEL 20 kV
Peralatan Kerja :
1. Handle kubikel
2. Megger 5000/10.000 Volt
3. Lampu penerangan
4. Tool kit
5. Avo meter
6. Phase squence indicator
7. Alat komunikasi
Perlengkapan K3:
1. Sepatu 20 kV
2. sarung tangan 20 kV
3. Helm pengaman
4. Lembaran isolasi Jas hujan
5. kompor api
Material :
1. Vaselin
2. Majun
3. Sakafen
4. Contac cleaner
5. Majun
6. Alkohol
7. wasbensin
D. Penanganan SUTM
Peralatan Kerja :
1. Megger Isolasi 5000 Volt
2. Megger Pentanahan / Earth Tester
54
3. Tester Tegangan 20 kV
4. Tool set
5. Radio Komunikasi ( 1 bh Handy Talky dan base di kendaraan)
Perlengkapan K3:
1. Pakaian Kerja
2. Helm pengaman
3. Sepatu alas karet Isolasi Tahan 24 kV
4. Sarung tangan Karet Isolasi Tahan 24 kV
5. Sarung tangan kulit
6. Tangga fibre/ Aluminium
E. Penanganan SKTM
Peralatan Kerja :
1. Megger Isolasi 5000 Volt
2. Megger Pentanahan / Earth Tester
3. Tester Tegangan 20 kV
4. Tool set
5. Radio Komunikasi ( 1 bh Handy Talky dan base di kendaraan)
Perlengkapan K3:
1. Pakaian Kerja
2. Helm pengaman
3. Sepatu alas karet Isolasi Tahan 24 kV
4. Sarung tangan Karet Isolasi Tahan 24 Kv
5. Sarung tangan kulit
6. Tangga fibre/ Aluminium
55
4.2.2 Standar Operasional Prosedur (SOP)
A. Pemeliharaan PHB-TR.
Prosedur pemadaman sebelum pemeliharaan:
1) Mengukur beban dan tegangan pada gardu
2) Melepas satu-persatu NH Fuse (untuk pelanggan 1 fasa),
kemudian saklar utama atau melepas sakelar Utama (untuk
pelanggan 3 fasa), kemudian NH-Fuse satu-persatu
3) Buka FCO
4) Hubungkan kabel pentanahan yang sudah dihubungkan ke
elektroda pentanahan dimulai dari ke 4 bushing Trafo sisi
tegangan rendah, lalu ke 3 bushing trafo sisi tegangan menengah
5) Buka kabel kawat yang terhubung pada terminal kabel masuk &
kabel keluar
6) Kabel yang sudah terlepas hubungkan jadi satu dan sambungkan
pada kabel pentanahan
B. Pemeliharaan trafo.
Prosedur kerja:
1) Pelaksanaan pemeliharaan atas dasar PK dari atasan yang
berwenang.
2) Lakukan pemeriksaan ke lokasi, untuk dasar persiapan
pekerjaan.
3) Siapkan alat kerja, alat K-3 dan material kerja yang diperlukan.
4) Konfirmasikan tanggal dan jam pengoperasian.
5) Laksanakan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang sudah
disepakati.
6) Selesai melaksanakan pekerjaan, laporkan ke Posko.
7) Buat laporan tertulis kepada atasan yang menugaskan.
Langkah kerja:
1) Petugas Pelaksana menerima PK dari Asman Distribusi untuk
melakukan pemeliharaan peralatan hubung bagi (PHB)
tegangan rendah (TR).
2) Siapkan Alat Kerja, Alat Ukur, Alat K-3, Material Kerja dan Alat
Bantusesuai dengan kebutuhan.
57
3) Setelah Petugas sampai di Lokasi, gunakan Alat K-3 dan
selanjutnyalapor ke Posko, bahwa petugas siap untuk
pemeliharaan peralatan hubung bagi (PHB) tegangan rendah
(TR).
4) Memasang tangga dengan mengikat pada bagian bawah & atas
tangga sesuai ketentuan.
5) Kemudian lakukan pengukuran tegangan, arus beban
pada masing-masing jurusan, dan putaran fasa serta catat
dalam formulir.
6) Lepas beban pada masing-masing jurusan, Fuse Utama dan
buka SaklarUtama.
7) Laporkan pada Posko bahwa pekerjaan pemeliharaan akan
dilaksanakandan meminta pelepasan CO gardu. ( pelepasan CO
gardu dilaksanakanoleh petugas Pemeliharaan ).
8) Memasang Grounding pada sisi Primer bushing trafo.
9) Membersihkan Serta Membenahi Transformator :
- Bushing Trafo sisi Primer & Sekunder
- Mebersihkan body Trafo menggunakan lap majun.
- Memeriksa kekencangan baut serta kebocoran pada packing
bushing.
- Memeriksa kekencangan baut Jumper pada bushing Primer &
Sekunder.
10) Mengukur tahanan isolasi Transformator sisi Primer – Netral,
Primer – Sekunder dengan megger 5000 V dan Sekunder -
Netral / Ground dengan megger 1000 V, serta mencatat data
Transformator.
11) Pasang pentanahan (Grounding) seluruh kabel jurusan dengan
menggunakan Grounding Cable TR.
12) bersihkan Rel, Dudukan Fuse Holder, Pisau Saklar Utama
(Hefboom Saklar),Sepatu Kabel dari kotoran / korosi, serta
bersihkan ruangan dalam Panel Hubung Bagi.
58
13) Periksa kekencangan pengikatan mur / baut pada Saklar Utama,
Sepatu Kabel, Rel, Fuse Holder, Isolator binnen dan Sistim
Pembumian.
14) Bila ada komponen PHB-TR yang rusak perbaiki atau ganti
baru.
15) Berikan Vaseline pada Pisau Saklar Utama, pisau kontak serta
dudukan Fuse Holder.
16) Ukur Tahanan isolasi Rel antar Fasa, Rel dengan Netral serta
Tahanan Pembumian dan catat dalam Formulir Berita Acara
(BA).
17) Lakukan pemeriksaan hasil pekerjaan secara visual, dan
amankan seluruh Peralatan Kerja.
18) Lepaskan Pentanahan (Grounding Cable TR) pada seluruh kabel
jurusan.
19) Laporkan pada Posko bahwa pekerjaan pemeliharaan telah
selesai dan meminta pemasukkan CO gardu. ( pemasukkan CO
gardu dilaksanakan oleh petugas Pemeliharaan ).
20) Masukkan Saklar Utama tanpa beban, kemudian ukur besar
tegangan antara fasa dan fasa, dan antara fasa dengan nol di
Rel, serta check arah putaran fasa dan selanjutnya catat dalam
formulir BA.
21) Lakukan pengecekan Rating NH Fuse untuk disesuaikan dengan
daya trafo terpasang kemudian Masukkan NH Fuse jurusan
secara bertahap.
22) Lakukan pengukuranTegangan dan beban pada masing-masing
jurusan dan catat dalam Formulir BA.
23) Lapor ke Posko, bahwa pekerjaan memelihara
Pemeliharaan Trafo Distribusi Gardu telah selesai dan Petugas
akan meninggalkan lokasi pekerjaan.
24) Lepaskan alat K-3 yang sudah tidak dipergunakan lagi.
59
25) Buat Laporan Berita Acara pelaksanaan pekerjaan Pemeliharaan
Trafo Distribusi Gardu Tiang dan penyerahan Formulir BA
kepada Asman Distrib
C. Pemeliharaan kubikel 20 kV
Prosedur kerja:
1) Pelajari cara pemadaman kubikel pada buku Instruction Manual.
2) Koordinasikan dengan pihak yang terkait guna pemadaman di
kubikel.
3) Buka LBS / PMT beban dan pastikan Saklar bekerja sempurna
dengan melihat bahwa lampu indikator kubikel beban padam.
4) Buka LBS / PMT incoming dan out going. Pastikan Saklar
bekerja sempurna.
5) Padamkan aliran listrik dari sisi Incoming maupun out going.
6) Yakinkan bahwa tegangan sudah tidak ada dengan memeriksa
indikasi lampu indicator padam.
7) Masukkan PMS Pentanahan pada semua sel- kubikel.
8) Buka pintu kompartemen kabel 20 KV.
9) Buka tutup kompartemen busbar, mekanik operasi dan sistem
arus searah dan arus bolak-balik.
Langkah kerja:
1) Pelajari cara pemeliharaan kubikel pada buku Instruction Manual
2) Periksa tegangan sisa pda kabel 20 KV dengan menggunakan
tester tegangan
3) Hubung-singkatkan ujung kabel 20 KV dan hubungkan dengan
pentanahan
4) Lepaskan kabel 20 KV dari terminal kubikel
5) Lepaskan rel / busbar dari terminal kubikel
6) Buka Pemisah tanah semua sel-kubikel
7) Ukur tahanan isolasi kubikel dalam keadan PMT / LBS terbuka,
antara:
60
- Terminal atas dengan terminal bawah fasa yang sama
- Terminal atas dengan body
- Terminal bawah dengan body
8) Bila hasil ukur sesuai yang ditentukan (≥ 5000 M ), lanjutkan
pengukuran tahanan isolasi dalam posisi PMT / LBS tertutup
9) Masukkan PMT / LBS
10) Ukur tahanan isolasi kubikel dalam keadan PMT / LBS tertutup,
antara:
- Terminal fasa dengan terminal fasa lainnya
- Terminal fasa dengan body
11) Ukur tahanan kontak PMT / LBS antara Terminal atas dengan
terminal bawah dalam keadaan PMT / LBS tertutup
12) Ukur kecepatan buka dari kontak PMT / LBS
13) Ukur kecepatan tutup dari kontak PMT / LBS
14) Ukur tegangan sumber arus searah
15) Ukur tegangan seumber arus bolak-balik
16) Periksa fungsi heater
17) Ukur tahanan pentanahan kerangka kubikel
61
9) Normalkan tegangan
10) Pembuatan Laporan tertulis .
Langkah kerja:
1) Lakukan pemeriksaan peralatan kerja, K-3 dan material kerja.
2) Indikasi Gangguan PMT di Gardu Induk trip (GFR atau OCR).
3) Gunakan peralatan K-3.
4) Bila titik gangguan sudah diketahui segera menuju lokasi
tersebut, segera amankan jaringan tersebut.
5) Bila titik gangguan belum diketahui, lakukan penyusuran sesuai
SOP per penyulang.
6) Koordinasi dengan piket UPJ.
7) Lakukan pemadaman untuk daerah yang terganggu.
8) Lakukan pemindahan sebagian beban ke penyulang lain.
9) Bila jaringan sudah keadaan tidak bertegangan, perintahan
kepada pelaksana untuk mengamankan SUTM terganggu
dengan tongkat pentanahan.
10) Selesai pekerjaan, bereskan dan lakukan pemeriksaan Bila
keadaan sudah aman, lakukan koordinasi dengan piket UPJ
untuk penormalan tegangan.
11) Lakukan penormalan tegangan setelah koordinasi dengan piket
UPJ, catat waktu penormalan.
12) Lakukan pemeriksaan disisi pelanggan apakah sudah normal/
nyala.
13) Kembali ke kantor dan siap diruang pelayanan gangguan.
14) Pembuatan laporan hasil pekerjaan
E. Penanganan SKTM
Prosedur kerja :
1) Dasar pelaksanaan pekerjaan adalah atas laporan dari
pelanggan
62
2) Kendaraan Pelayanan selalu dalam keadaan siap dengan
perlengkapan sesuai standar diatas.
3) Petugas Pelayanan selalu dalam keadaan siap diruang
pelayanan gangguan dengan pakaian kerja
4) Setelah mendapat laporan petugas menuju lokasi gangguan
5) Lakukan koordinasi dengan piket UPJ
6) Lakukan prosedur pengamanan/pemadaman jaringan TM
7) Lakukan pemeriksaan hasil pekerjaan pelaksana dan lakukan
koordinasi dengan piket UPJ
8) Normalkan tegangan
9) Pembuatan Laporan tertulis .
63
11) Sebelum tegangan minta dinormalkan lakukan pemeriksaan
peralatan kerja dan petugas apakah sudah dalam keadaan aman
12) Bila sudah aman minta agar tegangan dari GI dinormalkan
sampai dengan PMS incoming gardu pertama.
13) Bila tegangan sudah normal sampaidengan PMS incoming,
masukkan PMS incoming, cek lampu indikator, bila sudah masuk
. masukkan PMS kearah beban gardu tersebut.
14) Lakukan pemeriksaan beban gardu tersebut, bila sudah normal,
15) Satu orang petugas bersama pengemudi menuju gardu kedua.
16) Digardu kedua buka PMS incoming, PMS out going dan PMS
beban dibuka . yakinkan pisau-pisau PMS sudah dalam keadaan
terbuka.
17) Lakukan pengukuran tahanan isolasi SKTM kearah gardu
pertama dan instalasi gardu tersebut,
18) Bila hasil pengukuran baik laporkan ke piket UPJ
19) Sebelum tegangan minta dinormalkan lakukan pemeriksaan
peralatan kerja dan petugas apakah sudah dalam keadaan aman
20) Koordinasi dengan piket UPJ agar tegangan dari gardu pertama
dimasukkan sampai dengan PMS incoming gardu kedua.
21) Bila sudah ada informasi tegangan sudah masuk periksa lampu
indikator kubikel tersebut.
22) Masukkan PMS incoming, masukkan PMS arah beban, lakukan
pemeriksaan.
23) Lakukan langkah tersebut sampai diketahui titik gangguan.
24) Bila titik ganguan sudah diketahui, laporkan kepiket UPJ
25) Atas perintah piket UPJ , lakukan pemindahkan sebagian beban
ke peyulang yang tidak terganggu.
26) Bereskan dan periksa peralatan kerja, K-3, petugas serta
lingkungan, kembali kekantor.
27) Pembuatan laporan hasil pekerjaan sebagai dasar tindaklanjut
perbaikan seksi HAR.
64
Cara kerja kedua :
1) Lakukan pemeriksaan peralatan kerja, K-3 dan material kerja
2) Indikasi Gangguan PMT Gardu Induk trip
3) Gunakan perlatan K-3
4) Petugas menuju gardu tengah pada penyulang tersebut
5) Buka PMS incoming, PMS outgoing dan PMS beban.
6) Yakinkan Pisau-pisau PMS sudah dalam keadaan terbuka
7) Lakukan koordinasi dengan piket UPJ
8) Minta penormalan tegangan dari Gardu Induk sampai dengan
PMS incoming gardu tengah
9) Bila tegangan masuk dengan normal, indikasi gangguan antara
gardu tengah kearah ujung/GH.
10) Lakukan penelusuran seperti cara 1 kearah gardu hubung.
11) Bila tegangan dari Gardu Induk tidak bisa masuk, ada indikasi
gangguan.
12) Koordinasi dengan piket UPJ.
13) Periksa kondisi kubikel, trafo dan instalasi di gardu tengah
tersebut, amankan peralatan kerja, peralatan K-3 dan petugas.
14) Atas ijin piket lakukan pemindahan beban mulai dari gardu
tengah sampai dengan gardu ujung dari penyulang tersebut ke
penyulang lain.
15) Apabila sebagian penyulang sudah normal, lakukan penelusuran
SKTM kearah Gardu Induk sesuai langkah pada cara 1 diatas.
65
4.2.3 Data
A. Pemeliharaan PHB-TR
66
Gambar 4. 2 Pengukuran Arus Dan Tegangan
67
Gambar 4. 5 Pemasangan NH Fuse pada Base Holder
B. Pemeliharaan Trafo
68
Gambar 4. 7 Pembersihan Trafo
69
Gambar 4. 10 kondisi Trafo Setelah Dibersihkan
C. Pemeliharaan kubikel 20 KV
70
Gambar 4. 11 kondisi kubikel sebelum pemeliharaan
71
Gambar 4. 13 kondisi Kubikel setelah dilakukan Pemeliharaan
(a)
(b)
73
Gambar 4. 16 gangguan Korona pada Kubikel (a) sebelum perbaikan dan (b) setelah
perbaikan
D. Pemeliharaan SUTM
(a) (b)
74
Gambar 4. 19 Perbaikan Isolator
76
Gambar 4. 23 Metode Assesment Cable
4.2.4 Analisa
A. Pemeliharaan PHB-TR
Panel hubung bagi untuk jaringan tegangan rendah atau PHB-
TR merupakan bagian dari gardu distribusi yang berfungsi sebagai
penghubung antara output trafo menuju sistem tenaga listrik yang
lebih rendah lagi selain itu PHB TR membagi sumber listrik
380V/220V yang dibagi menjadi beberapa jurusan untuk suplay ke
pelanggan tegangan rendah (380/220V). dimana jurusan pada PHB
77
TR biasanya berjumlah 2 sampai 4 jurusan. Terdapat beberapa
komponen atau perlengkapan yang memiliki fungsi dan kegunaan
masing masing seperti kerangka box panel yang berfungsi
melindungi dan juga sebagai tempat diletakkannya semua komponen
dan perlengkapan (untuk jenis gardu pasang luar) sehingga
dilengkapi juga dengan pengaman seperti kunci agar terhindar dari
binatang maupun tindak pencurian. Saklar utama yang berbentuk
tuas pada PHB TR berfungsi sebagai pemutus dan penghubung
aliran listrik yang berasal dari output trafo yang nantinya akan
diteruskan ke jaringan tegangan rendah. NH fuse (N=Nieder
Spannung dan H=Hoch leistung) yang berfungsi sebagai pengaman
yang bekerja dengan cara melebur apabila arus melewati batas
maksimum dari kapasitas NH fuse yang terpasang sehingga
nantinya akan memutus aliran listrik yang terhubung ke JTR. Rel
tembaga terhubung dengan output saklar utama yang dimana
terdapat 3 rel temabaga untuk masing masing fasa dan 1 rel netral
untuk netral. Alat ukur arus dan tegangan yang digunakan untuk
mengetahui nilai besaran arus dan tegangan dan terakhir terdapat
sistem grounding atau pentanahan yang terhubung dengan body dan
peralatan pada PHB TR
Kegiatan Pemeliharaan yang dilakukan pada PHB TR yaitu
termasuk kegiatan pemeliharaan terencana dimana kegiatan ini
dilakukan secara rutin terjadwal dan juga dikarenakan peralatan
yang membutuhkan perbaikan atau terjadi kerusakan
Kegiatan yang biasa dilakukan adalah melakukan pembersihan
body pada PHB TR dengan menggunakan cairan metal cleanser
yang berfungsi untuk menghilangkan karat besi pada body, untuk
membersihkan NH fuse, fuse holder dan saklar utama pada PHB-TR
menggunakan contact cleaner pembersih debu dan kotoran tanpa
harus mematikan listrik, lalu mengencangkan baut yang ada pada
PHB TR seperti pada penghubung rel/kabelserta baut yang
terhubung dengan sekun pada kabel. Gangguan yang terjadi pada
78
PHB TR sehingga dilakukannya pemeliharan khusus yaitu NH fuse
yang putus karena adanya beban lebih (overload) atau pemakaian
listrik yang berlebihan pada konsumen dan juga adanya
pemasangan listrik baru sehingga dilakukannya penggantian NH
fuse yang kapasitasnya disesuaikan dengan beban yang digunakan,
lalu ada fuse base atau dudukan NH fuse yang rusak dimana fuse
base merupakan titik kontak penghubung antara busbar dan saluran
pembagi yang menjepit fuse, ketika fuse tidak terjepit dengan baik
atau kendor maka dapat mengakibatkan percikan api yang membuat
fuse bisa putus sehingga dilakukan penggantian base fuse yang
baru.
B. Pemeliharaan Trafo
Kegiatan Pemeliharaan yang dilakukan pada PHB TR yaitu
termasuk kegiatan pemeliharaan terencana dimana kegiatan ini
dilakukan secara rutin terjadwal dan juga dikarenakan peralatan
yang membutuhkan perbaikan atau terjadi kerusakan
Kegiatan yang biasa dilakukan adalah membersihkan karat
pada tiap termanisi atau titik sambung dan body trafo dengan
menggunakan metal cleanser, melakukan pengecekan kondisi trafo
seperti suhu dan kondisi minyak dengan melihat indicator yang ada
pada trafo, jika terjadi rembesan minyak trafo maka dilakukan
pengencangan pada baut disetiap titik sambungan agar dapat dapat
mengurangi terjadinya isolasi bocor pada trafo, memberikan pelumas
pada setiap sambungan bushing dengan menggunakan vaselin serta
melakukan pengukuran pentahanan pada trafo dengan
C. Pemeliharaan Kubikel 20 KV
Kegiatan Pemeliharaan yang dilakukan pada PHB TR yaitu
termasuk kegiatan pemeliharaan terencana dimana kegiatan ini
dilakukan secara rutin terjadwal dan juga dikarenakan peralatan
yang membutuhkan perbaikan atau terjadi kerusakan
79
Kegiatan yang dilakukan yaitu mengecek secara visual atau
langsung kondisi kubikel pada lampu indicator, dan peralatan
lainnya, membersihkan kubikel mulai dari busbar atas dan peralatan
dalam kubikel dengan menggunakan metal cleaner dan contact
cleaner, mengencangkan baut pada setiap titik terminasi atau
sambungan indoor, memberikan Vaseline pada setiap titik
sambungan lalu setelah proses pemeliharaan dilakukan maka di
lakukan pemanasan dengan menggunakan burner
Gangguan yang biasa terjadi pada kubikel adalah gangguan
internal dan eksternal yang disebabkan karna sistem itu sendiri dan
lingkungan sekitar seperti korona yang merupakan gangguan yang
disebabkan karena kondisi busbar atau indoor pada kunikel yang
lembab akibat oksidasi atau reaksi kimia disekitar penghantar,
adanya gangguan korona yang semakin luas akan menyebabkan
kerusakan pada tahanan isolasi sehingga dapat mengakibatkan
gangguan internal seperti terjadinya hubung singkat, adanya bunyi
dengung kilatan cahaya dan bau serta penghantar yang berkarat
dapat menandakan secara visual adanya korona. Oleh karena itu
fungsi heather menjaga kelebapan suhu yang ada didalam kubikel,
lalu dibersihkan menggunakan cairan metal cleaner.
D. Pemeliharaan SUTM
E. Pemeliharaan SKTM
Jenis gangguan yang biasa terjadi pada SKTM baisa
dipengaruhi oleh factor eksternal seperti gangguan mekanis karna
pekerjaan lain dan binatang sedangkan factor internal seperti
kecacatan dalam kabel atau sambungan kabel, usia kabel serta
beban lebih. Penanganan gangguan dilakukan dengan metode
assessment cable dimana metode ini digunakan untuk mengetahui
kondisi isolasi kabel dan titik gangguan pada jarak tertentu.dimana
kegiatan ini sementara berlangsung sebagai salah satu cara untuk
mendeteksi adanya gangguan pada SKTM, setelah titik gangguan
diketahui maka kegiatan selanjutnya ialah tracher cable dengan
mencari jalur kabel yang ada dibawah tanah sampai ke lokasi
gangguan berada. Nama alat yang digunakan yaitu ALS, fungsi alat
ini yaitu mengkap audio frekuensi receivier yang dikirim di mode arm
unit Arm unit yaitu mode dimana kabel yang teridetifikasi gangguan
akan tetap di beri tegangan secara konstan yang bertujuan untuk
mengetahui jalur kabel dan suara ledakan di kabel. Biasanya tahap
81
ini memakan waktu yang sangat lama untuk mencari jalur kabel,
tergantung dari jarak gangguan berada. Pada titik gangguan berada
akan menyebabkan terjadinya falshover, jika didengarkan bisa
berupa suara ledakan. Karena ledakan berada dibawah tanah maka
suara akan menggetarkan lapisan tanah disekitar titik gangguan,
getaran dan suara ledakan inilah tempat titik lokasi gangguan berada
82
BAB V
PENUTUP
5. 1 Kesimpulan
Berdasarkan dari beberapa kegiatan yang telah dibahas dapat
disimpulkan bahwa:
5. 2 Saran
Pada kesempatan ini penulis ingin memberikan saran selama
dilakukannya kegiatan kerja magang terhadap permasalahan yang dibahas
dalam laporan magang ini. Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan
sebagai berikut:
83
pemeliharaan berjalan lancar, sehingga mahasiswa tidak mengganggu
pekerjaan pemeliharaan namun tetap mendapat pengetahuan.
2. Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa perlu dilakukan evaluasi
setelah kegiatan berlangsung, sehingga pada kegiatan berikutnya
mahasiswa sudah mengetahui apa yang harus dilakukan.
3. Agar kegiatan magang lebih terjamin keselamatan mahasiswa perlu
dilakukan pembinaan tentang keamanan kerjanya, untuk menghindari
kejadian yang tidak diinginkan.
84
DAFTAR PUSTAKA
Ir. Wahyudi Sarimun, Buku Saku Pelayanan Teknik, Penerbit Garamond, 2011.
https://plnrayonbinjaikota.wordpress.com/2017/02/10/sop-pemeliharaan-fuse-
cut-out-fco/
85
PT.PLN (Persero), “Buku Pedoman Pemeliharaan SUTT,” Kepdir No.0520-1.K
DIR,2014.
86
LAMPIRAN
Paraf
Tanggal Materi Bimbingan
Pembimbing
13 Maret 2021 Konsultasi tentang pedoman kerja magang
87
31 Maret 2021 Konsultasi tentang pedoman laporan
magang bagian awal
88
Lampiran 2 Surat Keterangan Selesai Magang
89
Lampiran 3 Lembar RPKM
90
91
92
Lampiran 4 Lembar Daftar Hadir
93
94
95
96
Lampiran 5 Laporan Harian Kerja Magang
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
Lampiran 6 Laporan Mingguan Konsultasi
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
Lampiran 7 Dokumentasi
141
142
143
B. Foto Perusahaan
- Tampak Luar Perusahaan
144
145
- Tampak dalam Perusahaan
146
147
C. Foto kegiatan yang berkaitan dengan magang
148
149
Lampiran 8 Laporan Teknik
150
GANNGUAN PENYULANG 2016 - 2019
50
40
30
20
10
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOP DES
20
15
10
0
AGU
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL SEP OKT NOP DES
ST
2016 14 12 14 10 14 15 11 8 8 20 17 11
2017 11 13 11 13 6 10 4 9 14 15 13 12
2018 10 14 12 14 7 5 7 9 15 11 9 14
2019 9 6 10 4 14 4 6 11 2 6 6 6
151
ANEV GANGGUAN 2019
SKTM KABEL
SKTM JOINTING
KUBIKEL/ KORONA
GTJ SKTM
0%
PIHAK KE 3 SKTM
0% 0% 0%
0% CO
0%
3% 3%
0% 3% 15% TERMINASI
3%
3% SUTM
0% 3%
JUMPER
6%
POHON
BINATANG GARDU
9%
BINATANG SUTM
HUJAN/PETIR
GTJ SUTM
TRAFO
ARESTER
CT
PT
KABEL PRIMER/
SEKUNDER
152
153
154
Lampiran 9 Penilaian Pembimbing Lapangan
155
i