Anda di halaman 1dari 4

Daya Pada Rangkaian RLC

Daya adalah hasil perkalian antara tegangan yang diberikan dengan hasil arus
yang mengalir. Daya dikatakan positif, ketika arus yang mengalir bernilai positif artinya
arus mengalir dari sumber tegangan menuju rangkaian. Sedangkan daya dikatakan negatif
ketika arus yang mengalir bernilai negatif artinya arus mengalir dari rangkaian menuju
sumber tegangan .

Dalam rangkaian RLC, terdapat beberapa jenis daya, yaitu daya sesaat, daya rata-
rata, dan daya kompleks.

1. Daya Sesaat

Daya sesaat adalah daya yang terjadi pada saat tertentu ketika sebuah komponen mempunyai
nilai tegangan dan arus yang mengalir hanya saat waktu tersebut. Daya sesaat dapat
dirumuskan sebagai berikut

P(t) = v(t).i(t)

dimana
P(t) = daya sesaat (watt)

v(t) = tegangan pada saat t (volt)

i(t) = arus pada saat t (ampere)


2. Daya Rata-Rata

Daya rata-rata adalah daya yang dihasilkan sebagai integral dari fungsi periodik
waktu terhadap keseluruhan range waktu tertentu dibagi periodenya sendiri . Dengan
menggunakan persamaan sebagai acuan, dapat diketahui daya rata-rata pada setiap
komponen pasif. Daya rata-rata pada komponen induktor (L) dengan V (t) = Vm sin t .
Ketika tegangan dan arus positif maka dayanya positif dapat diartikan energi
mengalir dari sumber ke induktor, demikian juga ketika tegangan dan arus negatif. Akan
tetapi ketika tegangan dan arus berlawanan tanda maka dayanya negatif artinya energi
mengalir dari induktor ke sumber tegangan, sehingga dapat dicari daya rata-rata pada
komponen inductor. Daya rata-rata yang diperoleh secara matematis pada komponen
induktor akam memiliki nilai sama dengan nol. Demikian juga daya rata-rata yang diperoleh
untuk perhitungan matematis pada beban kapasitor, nilai yang didapatkan akan sama dengan
nol.

3. Daya Kompleks

a. Daya aktif
secara sederhana, daya nyata adalah daya yang dibutuhkan oleh beban resistif.
Daya nyata menunjukkan adanya aliran energi listrik dari pembangkit listrik
ke jaringan beban untuk dapat dikonversikan menjadi energi lain. Sebagai
contoh, daya nyata yang digunakan untuk menyalakan kompor listrik. Energi
listrik yang mengalir dari jaringan dan masuk ke kompor listrik, dikonversikan
menjadi energi panas oleh elemen pemanas kompor tersebut.

b. Daya reaktif adalah daya yang muncul karena adanya komponen pasif selain
resistor yang terpasang, bisa kapasitor maupun induktor. Daya ini seminimal
mungkin dihindari atau setidaknya diperkecil karena daya reaktif merupakan
daya rugi-rugi. Daya reaktif disimbolkan Q dan memiliki satuan
volt.ampere.reaktif (VAR). Secara matematis, daya reaktif adalah hasil
perkalian antara tegangan efektif, arus efektif dan nilai sin.

Daya reaktif adalah daya imajiner yang menunjukkan adanya pergeseran


grafik sinusoidal arus dan tegangan listrik AC akibat adanya beban reaktif.
Daya reaktif memiliki fungsi yang sama dengan faktor daya atau juga
bilangan cos Ø. Daya reaktif ataupun faktor daya akan memiliki nilai (≠0) jika
terjadi pergeseran grafik sinusoidal tegangan ataupun arus listrik AC, yakni
pada saat beban listrik AC bersifat induktif ataupun kapasitif. Sedangkan jika
beban listrik AC bersifat murni resistif, maka nilai dari daya reaktif akan nol
(=0).

c. Daya tampak atau nyata merupakan daya yang sebenarnya disupply oleh
PLN kepada pelanggan. Daya ini merupakan resultan daya antara daya rata-
rata dan daya reaktif [3]. simbol dari daya tampak adlah S dan memiliki satuan
volt.ampere (VA). Secara matematis, daya tampak atau nyata adalah hasil
perkalian antara tegangan efektif dan arus efetifnya

Daya tampak atau daya nyata biasa juga disebut dengan daya kompleks, yaitu
gabungan antara daya rata-rata dan daya reaktif. Daya kompleks memiliki dua
buah bagian, yaitu bagian nyata dan nilai imajinernya.

d. Faktor Daya

Faktor daya atau power factor (pf) adalah perbandingan antara daya rata-
rata atau daya aktif terhadap daya tampak. Dengan menggunakan segitiga daya,
maka dapat dilihat hubungan antara faktor daya dengan daya pada rangkaian RLC.
Untuk beban yang besifat induktif, faktor daya akan bernilai positif karena arus
yang mengalir mengalami pergeseranfase (phase shift) dan tertinggal atau lagging
terhadap tegangannya.

Sedangkan pada beban yang bersifat kapasitif, faktor daya akan bernilai
negatif karena arus yang mengalir mengalami pergeseran fase (phase shift) dan
mendahului atau leading terhadap tegangannya.

Anda mungkin juga menyukai