Anda di halaman 1dari 36

UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY

(UPS)

A. PENDAHULUAN

Persyaratan catu daya sekunder dan waktu pemutusan catu daya yang diperbolehkan

bagifasilitas Visual aids dan radio aids tercantum dalam Aerodrome Design Manual Part 5.Catu

daya genset yang menggunakan ACOS dengan waktu pemutusan 8-12 detik, masihmemenuhi

persyaratan bagi catu daya fasilitas visual aids dan radio aids Cat I. Bagiperalatan elektronik

yang peka tegangan, pemutusan catu daya yang singkat semacam ituharus dihindari, karena

dapat merubah setting/adjusment yang memerlukan penyetelanulang untuk menormalkan

kinerjannya. Untuk menghindari hal diatas maka peralatanelektronik fasilitas radio aids seperti

ILS, VOR, Radar dan peralatan komunikasipenerbangan lainnya yang catu dayanya tidak boleh

putus, perlu dilengkapi denganUninterruptible Power Supply (UPS).

Uninterruptible Power Supply (UPS) atau disebut juga sebagai catu daya tak

terputus(continuous power sources) adalah sistem catu daya listrik yang dapat memberikan

tenaga listrik secara independen dalam jangka waktu tertentu tanpa harus ada sumber catu daya

primer atau sekunder atau sumber catu daya tersebut sedang dalam gangguan.

Adapunyang dimaksud dengan sumber catu daya primer atau main supply adalah

sumber catu daya listrik yang disuplai dari public main supply biasa disebut PLN atau pada

keadaan tertentu untuk menjaga kontinuitas operasi biasanya didukung dengan lokal generating

set (catu daya yang diusahakan sendiri) dimana keduanya independen.

Sedangkan sumber catu daya sekunder adalah catu daya listrik yang didapat dari

sumber catu daya cadangan (yaitu generating set) atau dapat disebut juga sebagai stand by power

unit. Selain dipergunakan untuk memecahkan masalah masalah seperti kontinuitas sumber catu

daya, UPS juga dipergunakan sebagai alat untuk memperbaiki mutu catu daya. Mutu catu daya
yang baik sangat dibutuhkan sebagai sumber tenaga listrik bagi peralatan peralatan elektronik.

Karena pesatnya perkembangan teknologi timbul kecenderungan pemakaian beban beralih ke

beban non linier sehingga dengan kurang baiknya mutu daya listrik akan menyebabkan rusaknya

peralatan.

B. FUNGSI PERALATAN

Uninterruptible Power Supply (UPS) merupakan perangkat catu daya yang

digunakanuntuk pemecahan masalah-masalah power (catu daya) yaitu suatu sistem

yangmenghubungkan antara catu daya utama (PLN) dengan beban, yang menjaminperlindungan

peralatan-peralatan penting terhadap putusnya catu daya utama ke bebantanpa memperhatikan

kondisi catu daya utama.

Catu Daya Sistem Beban


Utama
UPS

Dari cara kerjanya UPS dapat dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu ;

Tipe static/electronic UPS, dan

Tipe Rotary/Dynamic UPS (tidak akan dibahas lebih lanjut dalam tulisan ini).

Sedangkan dari cara penggunaannya dapat dibagi dalam 3 ( tiga ) cara yaitu :

ON line UPS kadang disebut juga Double Conversion UPS,

OFF line UPS, dan

Line interactive UPS.


Fungsi UPS statis adalah :

Menjamin suplai daya pada saat gangguan (gagal) catu daya utama, maka bateraisegera

menggantikan suplai ke beban selama waktu cadangan (back up).

Menetralisasi variasi/perubahan tegangan dan frekwensi saluran.

Menghindarkan beban dari gangguan distorsi dan noise lonjakan tegangan padategangan

catu daya utama yang akan mengenai beban.

Suplai beban dengan suatu frekwensi lain dari frekwensi catu daya utama.

C. TEORI PENUNJANG

1. Rangkaian Listrik Dasar

a. Arus Listrik

Bendabergerak karena adanya gaya bekerja padanya.

Muatan listrik bergerak karena ada gaya, dimana gaya pada muatan listriktimbul

karena adanya medan listrik yang besarnya F = q . E.

Dimana :

F = gaya (Newton)

Q = Muatan (Coulomb)

E = Medan Listrik (N/Coul).

Medan listrik E ini akan ada bila ada gradient potensial. Oleh karenanya bila

suatupenghantar diletakkan pada suatu gradient potensial berupa sumber tegangan(baterai/accu),

maka pada penghantar mengalir muatan listrik

+ R

V _ I

Gambar Arus Listrik


Jumlah muatan listrik yang mengalir persatuan waktu disebut arus listrik. Notasiarus
listrik (I, i).
Q
Jadi : I = menyatakan muatan uniform
t
dq
I= muatan berubah menurut waktu. Arus disini menyatakan
dt arus sesaat

Satuan untuk arus adalah Ampere (A).

Arus 1 Ampere menyatakan banyaknya muatan yang mengalir sebesar 1 coloumbsetiap

detik.Arah arus didefinisikan sebagai arah aliran muatan positip yang berlawanandengan arah

aliran elektron seperti ditunjukkan pada Gambar di bawah ini.

Untuk arus searah (DC) aliran muatan berada dalam satu arah untuk semuaperiode.
i (A) i (A)

t (dt) t (dt)

Gambar Grafik arus searah

Untuk arus bolak balik arah arus positip pada ½ cycle dan negatip pada ½ cycle yanglain.

i (A)

t (dt)

Gambar Grafik arus bolak balik

Untuk mengukur besaran arus listrik dipakai ampermeter yang dipasang seri.Tahanan

dari ampermeter harus sekecil mungkin 0 sehingga penampangkumparan harus besar.
b. Beda Potensial (Tegangan)
lampu
b c

I I

a + - + - d

Gambar Rangkaian listrik sederhana

Gambar di atas menunjukkan rangkaian sederhana dari baterai dan lampu

yangdihubungkan melalui kawat penghantar. Pada keadaan ini : energi kimia diubahmenjadi

energi listrik, dan selanjutnya diubah menjadi energi cahaya ditambahenergi panas.

Bila penghantar terbuka disebut “Open Circuit”, maka I = 0, sehingga tak adaenergi yang

diubah menjadi cahaya. Bila secara tak sengaja titik b dan c terhubungmenjadi satu disebut

“Short Circuit”, I sangat besar dan dapat membakar kabel.Kerja yang dihasilkan oleh muatan

positip yang bergerak antara dua titik persatuan muatan dalam rangkaian disebut “Perbedaan

Potensial” atau teganganantara dua titik tersebut.

Tegangan disebut 1 volt, bila muatan sebesar 1 coloumb berpindah dari satu titikke titik

yang lain dan menghasilkan energi (tenaga) sebesar 1 joule. Satuantegangan adalah volt =

joule/coulomb. Untuk mengukur tegangan dipakaivoltmeter yang dipasang paralel pada terminal

yang diukur.

c. Energi dan Daya Listrik

Bila muatan Q coulomb bergerak antara dua titik dalam rangkaian, maka energiyang

diubah/dihasilkan dalam rangkaian :

W = V. Q joule
Dimana :

W = energi (joule)

V = tegangan (volt)

Q = muatan (coulomb)

Sedangkan daya (P) adalah tenaga per satuan waktu.

VQ
P =(watt atau joule/dt)
T

P = V . I (watt atau joule/dt)

Jika V, I variabel maka daya sesaat.

p = v. i watts
dw dq dw
p= . =
dq dt dt

=v.i

Jika V, I konstan untuk semua periode waktu t (dt), maka energi total yangdihasilkan :

W = V. I. T watt dt atau joule

d. Sumber dan Unsur Rangkaian Listrik

1) Sumber listrtik

Gambar Rangkaian Listrik


Suatu rangkaian listrik umumnya terdiri dari satu atau lebih sumber danbeberapa

komponen listrik sebagai penerima enersi listrik.

Definisi :Suatu Sumber tegangan sempurna (ideal) adalah sumber yang tegangannyatidak

tergantung kepada beban yang dipasangkan padanya.Suatu sumber arus sempurna (ideal) adalah

sumber yang arusnya tidaktergantung pada hubungan yang diberikan pada kutub-

kutubnya.Dalam kenyataannya tidak terdapat sumber arus atau tegangan yang ideal,tetapi

pengandaian ideal masih diperlukan.

V atau I (atau)

v(t) i (t)

Gambar Simbol sumber tegangan dan arus

2) Unsur rangkaian listrik

Unsur rangkaian adalah komponen-komponen yang menjadi beban yangmenerima atau

menyerap energi listrik dari sumber rangkaian tersebut. Dalamrangkaian listrik terdapat 3 macam

unsur rangkaian yaitu tahanan, induktansidan kapasitansi.

a) Tahanan
i
a b

R
Gambar Simbul tahanan

Bila penghantar a-b di lewati arus i, maka tegangan antara titik a dan bsebanding dengan

arus yang melewatinya.

vab = R.i

Konstante kesebandingan R disebut tahanan.


Daya yang diserap tahanan :

V V²
P = v.i = R.i.i = i2.R = v. = = watt
R R

Hukum Ohm sering juga dinyatakan sebagai :

I = G.v Ampere

1
Dimana : G = disebut Konduktansi satuan dalam mho
R
i i²
p = v.i = v.G.v = v2 .G = i . . = watt
G G

b) Induktansi

a b

+ V -

Gambar Simbul Induktansi

Tegangan yang diinduksikan antara titik a dan b berbanding langsungdengan perubahan

arus yang melewatinya

di 1
v = Latau i = v dt
dt L

Konstante kesebandingan L disebut Induktansi Sendiri. Satuan L adalahHenry (H). Bila i

konstan, maka v = 0.Pada proses pengalihan (switching) besarnya arus yang melewatiinduktansi:

1t
i =v dt + i (0)
L 0

i (0) = arus yang sudah ada pada saat switching t = 0. Daya yang diambilinduktansi :

c) Kapasitansi

i C

a b

+ V -

Gambar Simbol kapasitansi

Arus yang mengalir dalam elemen berbanding langsung dengan turunantegangan

terhadap waktu pada elemen tersebut. Secara kwantitatif arusdinyatakan dalam persamaan :

dv
i=C
dt

Untuk tegangan dc, arus yang mengalir hanya sesaat sampai tegangan padakapasitor

sama dengan tegangan yang dikenakan padanya setelah itu arus =0.

Untuk tegangan ac, arus terus menerus mengalir, diperoleh :

1
v = i dt
C

1 1 dq q
v =i dt = dt =
C C dt C

Konstante kesebandingan C menyatakan muatan yang tersimpan dalamelemen dan

disebut Kapasitansi, satuan C adalah Farad (F).


dv
Daya yang diserap : p = v.i = C. v.
dt

dv
Energi : W = p .dt = C .v. = ½ C . v² joule
dt

2. Elektronika Daya

Pada sistem tenaga listrik, terdapat penggunaan komponen-komponen elektronikayang

umumnya dipakai dalam pengaturan motor-motor listrik dan temasuk peralatanUPS Statis.

Komponen-komponnen elektronika yang dipakai pada sistem tenagalistrik ini, pada prinsipnya

harus mampu menghasilkan daya yang besar atau mampumenahan disipasi daya yang besar.

Ada beberapa jenis komponen yang umum dipakai, di antaranya yaitu : diode, transistor,

thyristor (PNPN diode), Unijunction Transistor (UJT), Silicon ControllerRectifier (SCR), DIAC,

dan TRIAC. Di bawah ini akan dijelaskan satu per satu prinsipkerja dan karakteristik komponen-

komponen tersebut.

a. Diode

Diode adalah suatu bahan semi konduktor (silicon), yang didisain sedemikian

rupasehingga mampu menghasilkan arus pada satu arah saja. Simbol untuk diode dapat dilihat

pada gambar dibawah ini.

Anoda Katoda
Gambar Simbol dioda

Apabila dioda diberi tegangan maju seperti pada gambar, maka dengantegangan yang

kecil saja (umumnya kira-kira 0,6 volt) akan mengalir arus maju.Dengan menaikan tegangan

sedikit saja sudah di dapat arus maju yang besar.

a. Tegangan maju

b. tegangan balik

Gambar Dioda dengan tegangan

Sebaliknya apabila dioda diberi tegangan balik (Gambar), maka untuktegangan yang

masih di bawah Vr (lihat kkarakteristik dioda) arus tidak akanmengalir. Tetapi untuk tegangan di

atas Vr akan mengalir arus balik yang besar.Pada umumnya disini dioda sudah tidak mampu lagi

manahan disipasi daya yangdisebut sebagai tegangan tembus (peak inverse voltage).

b. Transistor

Simbol dan karakteristik untuk tansistor dapat dilihat pada Gambar I.16 di bawahini.
Gambar Simbol transistor

Pemakaian transistor pada sistem tenaga masih sering digunakan. Pada

umumnyatransistor pada pemakaiannya di sini berfungsi sebagai suatu switching (kontak0n-off).

Adapun kerja transistor yang berfungsi sebagai switching ini, selalu beradapada daerah jenuh

(saturasi) dan daerah cut-off. Agar transistor bekerja pada daerah jenuh dan cut-off-nya, maka

harusdilakukan dengan mengatur tegangan Vb dan rangkaian pada basisnya (tahananRb) dan juga

tahanan bebannya (RL).

Untuk mendapatkan on-off yang bergantiandengan periode tertentu, dapat dilakukan

dengan memberikan tegangan Vb yangberupa pulsa. Apabila Vb = 0, maka transistor off (cut-off),

sedangkan apabila Vb = V1 dandengan mengatur Rb dan RL sedemikian rupa, sehingga

menghasilkan arus Ib yangakan menyebabkan transistor dalam keadaan jenuh. Pada keadaan ini

Vce adalahkira-kira sama dengan nol (Vsat = 0,2 volt).

a. Pada posisi Vb = 0, harga Ic = 0, dan berdasarkan persamaan loop :

- Vcc + IcRl +Vce = 0, dihasilkan Vce = + Vcc.

b. Pada kondisi Vb = V1, harga Vce = 0 dan Ic = I saturasi (Isat).

Untuk mendapatkan arus Ic (Isat) yang cukup besar pada rangkaian switching ini,umumnya

RL didisain sedemikian rupa sehingga RL mempunyai tahanan yangkecil.


c. Tyristor atau PNPN Dioda

Thyristor adalah suatu bahan semikonduktor yang tersusun atas 4 lapisan (layer)yang

berupa susunan P-N-P-N junction, sehingga thyristor ini dapat disebut jugasebagai PNPN dioda.

Simbol yang diberikan adalah seperti padaGambar di bawah ini.

Gambar Simbol thyristor

Untuk membuat thyristor kembali off, dapat dilakukan dengan menurunkan arusthyristor

tersebut sedikit di bawah arus genggamnya (IH), dan selanjutnya thyristortidak akan menyala

(on) kembali, sebelum diberikan tegangan penyalaan.

d. DIAC

Diac adalah suatu komponen yang berkelakuan seperti 2 buah thyristor yangdihubungkan

saling bertolak belakang. Oleh karena itu Diac akan mempunyai 2buah tegangan penyalaan yaitu

satu di pihak tegangan manju (+Vbo) dan sebuahlagi di pihak tegangan baliknya (-Vbo). Simbol

untuk diac dapatdilihat Gambar.


Gambar Simbol dan karakteristik DIAC

e. TRIAC

Triac adalah suatu komponen yang berkelakuan seperti dua buah SCR yangdigabungkan

saling bertolak belakang. Simbol triac dapat dilihatpada Gambar.

Gambar Simbol TRIAC

TEKNIK PERALATAN

A. PRINSIP KERJA UPS


UPS static adalah UPS yang bagian bagiannya berupa unit unit tanpa gerak yang

tepatnyaberupa unit unit elektronik, baterai sebagai penyimpan daya dan komponen

komponenlistrik lainnya seperti transformator dan saklar atau pemutus daya (panel komutasi).

Komponen dari perangkat UPS secara umum terdiri dari : rectifier/charger,


battery,inverter, dan panel komutasi.
Mechanical
By-pass

Static by-pass

Rectifier/charger Inverter
Input AC DC AC Output

Baterry

Gambar Blok diagram UPS on-line

Dari gambar di atas, maka urutan operasi dijelaskan sebagai berikut :

Kondisi operasi normal


Bila catu daya utama/PLN tersedia, charger akan men-suplai inverter dengan arussearah

(direct current/dc) sambil tetap men-charge baterai dengan tegangan konstan(floating),

sedangkan inverter akan merubah arus searah menjadi arus bolak balik(alteranting current/ac)

untuk mensuplai beban.

Kondisi catu daya utama/PLN Off

Bila catu daya utama/PLN terputus, baterai men-discharge dan ganti mensuplai dayake

inverter yang merubah arus dc menjadi arus ac untuk mensuplai beban.

Keuntungan dari ON line UPS ; Pertama adalah good power conditioning/sebagaiproteksi

setiap saat karena dua sumber yang terkonversi dan dibangkitkan dariinverter. Critical load tidak

langsung berhubungan dengan sumber yang mungkinterdapat spike, surges, fluktuasi tegangan

dan masalah frekwensi. Kedua adalah tidakmungkin terjadi kehilangan sumber catu daya baik

karena kehilangan atau kegagalandan atau pada proses pemindahan sumber catu daya

listrik.Kerugian dari ON line UPS ; Pertama adalah ukuran UPS lebih besar karena UPSharus

mempunyai ukuran penuh dari rectifier untuk mensuplai daya ke inverter danterkadang juga

sebagai pengisi baterai. Kedua adalah membutuhkan biaya investasilebih.

2. OFF line UPS

Pada OFF line UPS sumber catu daya beban dari main supply sedangkan UPS

sebagaistandby power, artinya critical load mendapat listrik dari sumber kecuali bila

terjadikegagalan pada sumber, inverter akan mensuplai beban dan waktu pemindahan suplaikira-

kira 4 s/d 10 mili detik, sehingga akan terjadi kehilangan catu daya sementara.

Untuk dapat memberikan tingkat pengamanan biasanya OFF Line UPS

diperlengkapidengan automatic voltage requlator (AVR) dan filter.


Keuntungan dari OFF line UPS ; Pertama adalah ukuran lebih kecil dan lebih

ringan.Kedua adalah efisiensi tinggi karena tak terdapat double conversion dan dayalangsung

terhubung beban. Ketiga adalah more affordable price.

Kerugian dari OFF line UPS ; Pertama adalah memberikan power conditioning

danproteksi yang minimal. Kedua adalah terjadi pemutusan sementara pada kegagalancatu daya

atau pada transition time. Ketiga terbatasnya battery back up time, karenakecilnya ukuran

rectifier. Keempat dapat membangkitkan square wave inverteroutput.

3. Line interactive UPS

Pada dasarnya Line interactive UPS hampir sama dengan OFF line UPS dimanasumber

melalui 2 (dua) filter sebelum ke beban, voltage booster yang terhubungsebagai regulasi

tegangan selama operasi normal.

Keuntungan dari Line interactive UPS : Pertama adalah proses switching lebih

cepatdibandingkan dengan OFF line UPS. Kedua adalah kecil, ringan dan kompak. Ketigaadalah

mostly sine wave inverter output dan terakhir more intelligent featureincorporate.

Kerugian dari line interactive UPS : Pertama adalah power proteksi kurangdibandingkan

dengan ON line UPS. Kedua kapasitasnya terbatas.

C. RECTIFIER

Penyearah (rectifier) adalah unit elektronik yang mengubah arus ac menjadi arus dc

yangdipergunakan untuk mengisi baterai dan sebagai input daya searah bagi inverter.

Untukmaksud tersebut maka penyearah UPS harus berupa penyearah yang dapat diatur

dandikendalikan sehingga dapat memberikan tegangan pengeluaran yang tetap, meskipunbeban


arus ac pada inverter berubah, arus dc keluarannya dibatasi sampai Idc maksimumyang telah

ditentukan dan arus pengisian ke baterai juga dibatasi.

1. Rangkaian Penyearah (Rectifier)

Rangkaian penyearah (rectifier) adalah suatu rangkaian yang mengubah teganganbolak

balik (ac) menjadi tegangan searah (dc). Terdapat beberapa jenis rangkaianpenyearah, yang

masing-masing jenis memberikan hasil yang berbeda-beda terhadapbentuk tegangan dc yang

keluar. Perbandingan antara tegangan dc yang keluarterhadap tegangan ac yang ikut serta pada

hasil output-nya, dinamakan faktor ripple(riak). Notasi untuk faktor ripple yang digunakan disini

adalah r. Besarnya faktorripple dapat dihitung dengan rumus :

Komponen ac
r =x 100
Komponen dc

Komponen dc adalah harga rata-rata tegangan dc pada output-nya yaitu :

1
V dcVo t . dt
T

Komponen ac adalah harga rms dari tegangan ac yang keluar.

1
V rmsVo t² . dt
T

a. Penyearah setengah gelombang

Apabila tegangan input berbentuk sinus, dapat dituliskan sebagai : Vi = Vm sin t.
Dan apabila bebannya bersifat resitif. Bentuk gelombang output Vo ini, apabila ditulissecara

matematik adalah sebagai berikut :

Vo (t) = Vm sin t, untuk 0 < t < T/2

Vo (t) = 0, untuk T/2 < t < T

(T = 2/)

b. Penyearah gelombang penuh

Terbentuknya tegangan dari penyearah gelombang penuh dengan menggunakanrangkaian

jembatan ini, Pada setengah siklus positip (0 s/d T/2), dioda D1 dan D3 konduksi on

danmenghasilkan gelombang output setengah siklus.

Selanjutnya untuk setengah siklus negatip (T/2 s/d T), maka dioda D2 dan D4konduksi

dan menghasilkan gelombang seperti pada Gambar II.6 e. Gelombang yangterjadi adalah positif,

sebab titik A adalah nol dan titik B positif. Pada penyearahgelombang penuh ini faktor ripple-

nya lebih kecil dari pada faktor-faktor padapenyearah setengah gelombang. Faktor ripple untuk

penyearah gelombang penuh iniadalah 48,2 %. Makin kecil faktor ripple-nya, maka makin baik

hasil tegangan dc-nya(tegangan dc-nya makin datar). Jadi di sini terbukti bahwa penyearah

gelombangpenuh adalah lebih baik dari pada penyearah setengah gelombang.

2. Rangkaian Filter

Rangkaian filter yang dimaksud adalah rangkaian yang berfungsi untuk

mengurangifaktor ripple yang terjadi pada suatu rangkaian penyearah. Umumnya komponen

yangdipakai adalah :

Kapasitor yang dihubungkan secara paralel pada terminal output penyearah.

Induktor yang dihubungkan secara seri pada penyearah.


3. Rangkaian Pulsa

Rangkaian pulsa ini sangat berguna pada pemakaian rangkaian pengaturan.

Umumnyadigunakan sebagai pulsa picu (trigger) untuk menyalakan SCR dan thyristor

atausebagai pulsa clock. Ada 3 jenis rangkaian pulsa yaitu :

Rangkaian bistabil, kadang-kadang disebut juga rangkaian flip-flop.

Rangkaian monostabil.

Rangkaian astabil, kadang-kadang ini disebut juga rangkaian relaxation oscillator.

Jenis yang banyak digunakan pada rangkaian pengaturan adalah rangkaian astabil.

Dibawah ini diberikan beberapa contoh rangkaian pulsa dengan menggunakankomponen-

komponen thyristor, transistor.

D. BATERAI (BATTERY)

Baterai adalah perangkat/alat sumber tenaga yang dapat menghasilkan

tenaga/energiberdasarkan reaksi kimia. Baterai terbagi dalam 2 (dua) jenis yaitu ; baterai primer

danbaterai sekunder.Baterai primer adalah perangkat sumber tenaga yang cara kerjanya

mengubah energikimia menjadi listrik semata mata digunakan hanya sekali hingga habis

kemampuannya,contohnya battery sel kering. Dan baterai sekunder adalah perangkat sumber

tenaga yangcara kerjanya mengubah energi kimia menjadi listrik (reaksi primer) dan dapat

pulamengubah energi listrik menjadi kimia, dengan kata lain dapat menyimpan energi

listrik(reaksi sekunder), serta lazim disebut accumulator atau disingkat menjadi aki (accu).

Baterai sekunder sebelum memberikan energi listrik (proses discharge) terlebih

dahuluharus diisi (charging), yaitu dengan cara menghubungkannya dengan catu daya

searah.Baterai sekunder ada 2 (dua) macam yaitu ; baterai asam/baterai timbal (lead acid)
danbaterai basa/alkali (nickel cadmium/NiCad). Dan berdasarkan wujud elektrolit ada duamacam

baterai yaitu baterai basah dan baterai kering.

E. SPESIFIKASI TEKNIS

1. Kemampuan Operasi UPS

Sistem UPS yang dipilih harus dapat beroperasi sebagai berikut :

a. Pada keadaan normal/sumber daya PLN/Genset ON, daya listrik melalui rectifierinverter-

beban.

b. Pada saat sumber daya PLN/Genset terganggu, daya listrik disuplai dari bateraiinverter-beban

dan perpindahannya secara otomatis tanpa terputus (no break),begitu juga sebaliknya yaitu

apabila sumber daya listrik PLN/Genset normalkembali perpindahannya harus tanpa terputus.

c. Pada saat UPS terganggu, daya listrik disuplai melalui reverse/by-pass supply.

d. Sistem UPS yang dipilih dari sistem On-Line serta mempunyai kemampuanparalel minimal 6

buah UPS.

2. Konfigurasi UPS

a. Sistem UPS yang akan digunakan adalah sistem On-Line. Konfigurasi sistemsebagai berikut :

1) Rectifier/Battery Charger.

2) Battery.

3) Inverter.

4) Full Electronic Static By-pass Switch.

5) Maintenance By-pass Switch.

b. Rectifier/Battery Charger
Terdiri dari komponen solid state yang menghasilkan tegangan DC dengankarakteristik output

yang stabil, baik akibat perubahan input, maupun perubahanbeban, dengan 12 pulsa rectifier.

c. Baterai

1). Baterai yang digunakan merupakan industrial battery dengan konstruksistationary instalasi

yang didesain khusus untuk kebutuhan UPS.

2). Jenis baterai yang digunakan adalah battery kering sehingga tidak memerlukanperawatan

khusus.

3). Kotak (box) baterai terbuat dari sejenis bahan thermoplastic high resistanceatau sejenis, yang

bila terbakar akan padam dengan sendirinya bila sumber apipadam, atau sesuai dengan

rekomendasi dari merk UPS yang terpilih.

4). Kotak baterai mempunyai dinding tebal, tahan terhadap benturan serta getaran.

5). Baterai yang dimaksud mempunyai dimensi yang lebih kecil dibanding bateraikonvensional

dan lebih compact, sehingga lebih menghemat ruangan dan lebihringan untuk daya yang

sama.

6). Baterai yang dimaksud dirancang untuk dapat mencapai umur minimal 10tahun.

7). Kapasitas baterai harus mampu untuk melayani inverter pada beban penuhselama 15 menit.

8). Merk baterai yang digunakan harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuatUPS yang

terpilih.

d. Inverter

Dengan sistem Pulse Width Modulation (PWM), dengan teknologimicroprocessor 16 bit

atau lebih lengkap dengan sarana load sharing (anglecontrol), automatic frequency controller,

automatis sinkronisasi maupun loadtransfer untuk keperluan operasi paralel.

e. Static By-pass Switch


Merupakan Full Electronic Static By-pass Switch dengan komponennya terdiridari

komponen full electronic, dan tidak mempergunakan elektromekanik maupunelektromagnetik

(trafo).

f. Maintenance By-pass Switch

Maintenance By-pass Switch dari jenis “make before break” boleh terbuat darikomponen

elektromekanik seperti circuit breaker atau contactor.Maintenance By-pass Switch ini

dipergunakan bila UPS mengalami gangguan danmemerlukan perbaikan.

g. Kabinet UPS

1). Semua komponen UPS termasuk baterainya ditempatkan dalam kabinet jenis“Factory

Product” dari steel plate dengan rangka yang pintunya dilengkapidengan kunci.

2). Untuk pendinginan komponen UPS digunakan air force cooling dengan fanjenis

pelumasan dengan jumlah fan yang dipergunakan minimum 2 (dua) buahatau sesuai

dengan rekomendasi dari merek UPS yang dipilih dan sudahmerupakan build-in dengan

UPS tersebut.

3). Kabinet UPS dapat dipasang berdiri langsung secara free standing diatas lantaiplat beton.

h. Remoter Signaling &Operation Board

Operasi UPS harus dapat dimonitor dan dioperasikan secara remote melaluiRemote

Signalling Board atau software melalui serial port.

3. Fasilitas dan Operasi yang dimiliki.

a. Meter digital untuk mengukur

b. Kontrol

UPS dapat dikontrol dari beberapa push button sebagai berikut :


1) Test baterai secara manual untuk keperluan commissioning.

2) Menghidupkan inverter.

3) Mematikan inverter.

4) Petunjuk secara bertahap, untuk menghidupkan dan mematikan UPS, jugamemindahkan

beban tanpa terputus untuk keperluan maintenance.

5) Peragaan parameter-parameter UPS.

6) Menaikkan tegangan output inverter secara manual dari teganganminimal/kondisi tertentu

sampai tegangan nominal, dan tersedia paket PCsoftware-nya.

7) Menghapus segala data yang ada di dalam file.

8) Memindahkan beban secara manual dari inverter ke reserve.

9) Memindahkan beban secara manual dari reserve ke inverter.

c. Fasilitas tambahan

1) UPS yang dimaksud menggunakan teknologi microprocessor untukmengkontrol UPS dan

mendiagnosa kalau ada kerusakan (trouble diagnostic).

2) Dapat dihubungkan dengan Personal Computer untuk peragaan status danparameter UPS.

3) Dapat dihubungkan dengan modem untuk menganalisa kerusakan UPS darijarak jauh.

4) Dapat men-test baterai secara otomatis yang diatur oleh microprocessor setiapminggu/bulan.

4. Persyaratan Teknis UPS

Input UPS

Tegangan : 380 volt, 15 %

Frequency : 50 Hz, 5 %

Power factor : 0.8


Output UPS

Tegangan : 380 volt 1 %, balanced load

3 % - 100 % unbalanced (1 phase)

4 % - 100 % load step change

Frequency : 50 Hz 0.1 %, self clocked, 0.005 %

1 % line clocked

Distorsi : < 2 % pada 100 % beban linier < 5 % pada 100 % beban non linier

Efisiensi : minimal 94 %, pada 75 % load

Kemampuan beban lebih : 110 % selama 1 jam

120 % selama 10 menit

150 % selama 1 menit

Temperatur kerja : 0C sampai dengan 40

Noise : <62 dB

AC/AC efficiency : > 92 %

F. INSTALASI UPS

1. Penerimaan Peralatan.

Pada waktu menerima perangkat peralatan UPS, periksa secara seksama, apakahterdapat

kerusakan akibat pengakutan dan cocokkan dengan daftar penyerahanbarang. Bila terdapat

kerusakan atau kekurangan terhadap penyerahan barang, ajukanklaim. Kemudian untuk


penyimpanan sebelum diinstalasi, tempatkan peralatandilokasi yang kering dan berventilasi,

jangan kehujanan, kena cipratan air atau bahankimia.

2. Instalasi dan penyambungan.

Lihat dan baca gambar-gambar yang dilampirkan untuk jarak lubang-lubangpemasangan,

ukuran-ukuran baut dan lain-lain yang diperlukan untuk pemasangan.Sebelum mulai instalasi,

pastikan dahulu :

a. Bahwa ada cukup ruang agar pintu panel dapat terbuka penuh.

b. Suhu sekeliling (ambient temperature) sesuai yang diminta dan terdapat ventilasiyang cukup.

c. Terdapat ruang terbuka minimal 10 cm di atas dan di belakang cubicle dan jikadimungkinkan

pada bagian belakang cubicle terdapat ruang untuk dapat membukacubicle.

d. Dianjurkan agar cubicle diangker ke lantai.

Sebelum melakukan penyambungan-penyambungan, periksa terlebih dahulu semuasaklar

(switch), fuse dan alat-alat sejenisnya dalam keadaan terbuka, sehinggategangan tidak

tersambung kemana-mana. Lakukan penyambungan kabel catu dayautama (PLN), outgoing UPS

dan ke baterai pada terminal UPS lewat bagian atas ataubawah cubicle.

3. Catatan Penting Untuk Instalasi Baterai

a. Elektrolit pada baterai asam belerang dan nickel cadium berbahaya bagi kulitmanusia dan

dapat membakar pakaian, maka harus berhati-hati dalam instalasibaterai tersebut.

b. Bila tidak sengaja terkena, maka segera siram atau cuci dengan air bersih.

c. Selalu pakai sarung tangan karet dan kacamata pelindung bila menanganielektrolit.
d. Gunakan selalu aksesoris pemeliharaan baterai sesuai teknologi baterai yangbersangkutan.

Jangan menggunakan peralatan/perkakas yang tidak cocok yangdapat mengakibatkan

menurunnya kinerja baterai yang bersangkutan.

SISTEM PENGOPERASIAN

A. PROSEDUR PENGOPERASIAN

1. Sebelum melaksanakan pengoperasian UPS, terlebih dahulu baca dan pahami bukumanual

prosedur pengoperasian UPS tersebut.

2. Koordinasikan dengan instasi terkait.


3. Sebelum mengoperasikan UPS, diperiksa terlebih dahulu apakah instalasi yangdilaksanakan

sudah benar.

4. Periksa kondisi elektrolit baterai serta hubungan pada masing masing baterai,kemungkinan

longgar pada kepala baterai bisa saja terjadi dan bila hal tersebut terjadisegera kencangkan

selanjutnya pastikan bahwa seluruhnya dalam kondisi baik.

5. Periksa pula hubungan seluruh sistem mulai dari rectifier, inverter, baterai, dan

saklarstatic/bypass. Bila ada hubungan yang kurang baik atau kendur segera diperbaiki

ataukencangkan

6. Pastikan tegangan operasi dan kapasitas beban telah sesuai dengan tegangan dankapasitas

UPS.

7. Periksa, apakah ada indikator baterai dalam keadaan kosong. Bila dalam kondisidemikian

sebaiknya beban dimatikan dahulu agar baterai mengalami proses pengisiandan setelah

indikator padam beban dapat dihidupkan kembali.

B. PENGOPERASIAN UPS YANG BARU DIINSTALASI

1. Langkah awal dengan pengecekan posisi semua saklar (Switch) pemutus pada posisiterbuka

(open) yang meliputi :

a. Periksa setelan besaran arus pada pengaman catu daya utama apakah sudah tepat.

b. Periksa tegangan dan frekuensi catu daya utama, apakah sudah sesuai denganyang tercantum

pada plat data peralatan.

c. Periksa klem-klem sambungan terminal yaitu incoming, out going dan ke baterai,apakah sudah

cukup kencang. Juga perhatikan secara teliti polaritas hubunganbaterai apakah sudah benar.

d. Tekan/reset rele thermis, jika ada.


2. Lakukan prosedur pengoperasian sesuai produk dan tipe UPS yang dituangkan dalambuku

manual UPS.

a. Masukkan saklar (Switch) pemutus beban/load disconnecting switch catu dayautama,

sehingga posisi “I” atau “ON”.

b. Lakukan pemerikasaan parameter-parameter UPS sesuai dengan produk dantipenya,

cocokkan dengan buku manual, apakah ada kelainan-kelainan danperhatikan semua

indikator yang dimiliki oleh UPS tersebut.

3. Lakukan balancing baterai (battery balancing). Mengisi (charger) baterai secarabalans pada

saat memulai operasi awal, dan harus dilakukan sesuai dengan petunjukpabrik pembuatnya

(gunakan buku petunjuk yang dilampirkan pada penyerahanbaterai) terutama untuk baterai

asam belerang atau nickel cadium jenis terbuka.Selama charge balance perhatikan indikator

pada panel, apakah sesudah sesuaidengan buku manual.

4. Untuk mematikan UPS, beban terlebih dahulu dipindahkan ke suplai switch

bypass,kemudian lakukan prosedur sesuai dengan buku manual.

SISTEM PEMELIHARAAN

A. DASAR-DASAR SISTEM PEMELIHARAAN

Sistem pemeliharaan fasilitas listrik dengan standar tinggi bertujuan menjaga agarperalatan dapat

selalu berfungsi dengan baik, menjaga kontinuitas penyaluran daya padategangan dan frekuensi
yang stabil, mempertahankan kondisi dan umur peralatan selamamungkin dan menghindari

terjadinya gangguan dan mengatasi gangguan sesegeramungkin.

Oleh karena itu perlu adanya pemeliharaan sebelum terjadi kerusakan dankerusakan menjadi

parah serta langkah-langkah untuk mengantisipasinya pada suatuinstalasi. Berikut elemen dasar

sistem pemeliharaan.

1. Pemeliharaan preventif

Pemeliharaan preventif akan dapat mengurangi seringnya terjadi gangguan dankemungkinan

dilakukan perbaikan pada saat yang tepat.

2. Trouble shooting cepat

Mencari/menemukan dan membetulkan gangguan pada instalasi peralatan bandaradengan waktu

yang sepadan.

3. Ketepatan catatan dan laporan

Ketepatan catatan dan laporan merupakan sarana yang penting untuk melaksanakansistem

pemeliharaan secara fungsional dan efisien. Ketepatan catatan adalah termasukgambar revisi,

sebuah set lengkap gambar-gambar revisi yang cocok dengan keadaansebenarnya pada saat itu

(up to date), sangat membantu memudahkan pekerjaanpemeliharaan. Setiap perubahan,

pergantian atau modifikasi pada instalasi dan bagianbagiannyaharus segera dicantumkan dalam

gambar revisi ini.

4. Petugas yang terlatih

Petugas yang terlatih merupakan suatu persyaratan dasar dari sebuah sistempemeliharaan yang

baik. Program-program pelatihan hendaknya diadakan untukmeningkatkan pengetahuan para

petugas pemeliharaan agar mereka dapat mengikutiperkembangan baru yang ada.

5. Perkakas dan Instrumen


Perlu tersedia :

a. Perkakas dan instrumen yang portable dan stasioner untuk trouble shooting cepatdan reparasi

peralatan fasilitas listrik.

b. Stok/persediaan suku cadang yang memadai termasuk cadangan unit lengkapuntuk

penggantian mendadak haruslah tersedia.

B. PROSEDUR PEMERIKSAAN PEMELIHARAAN PREVENTIF

1. Sebelum Pemeliharaan

a. Koordinasikan dengan unit kerja terkait, bila akan mematikan UPS untukpemeliharaan rutin.

b. Periksa peralatan bekerja pada kondisi normal.

c. Persiapkan peralatan untuk pemeliharaan sesuai anjuran buku manual yangdibutuhkan.

2. Pelaksanaan Pemeliharaan

a. Baca daftar pemeliharaan dari pabrikan dan lakukan pelaksanaan pemeliharaansesuai dengan

prosedur yang dianjurkan pabrikan di dalam buku manual.

b. Setelah pemeliharaan, periksa seluruh peralatan, apakah siap untuk dioperasikandan periksa

ulang antara lain :

1) Kekencangan kabel penghubung.

2) Kekencangan baut .

3) Peralatan kerja yang mungkin tertinggal dalam panel.

c. Yakinkan sitem UPS bekerja NORMAL.

3. Sebelum Meninggalkan Ruangan

a. Periksa kebersihan ruangan/ruangan baterai.


b. Mencatat di dalam log book.

1) Nama personil.

2) Jenis pekerjaan.

3) Waktu pekerjaan dilaksanakan.

c. Mematikan lampu ruangan.

d. Periksa kunci pintu ruangan.

C. PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PREVENTIF

Untuk itu setiap produk UPS harus dibuatkan daftar kegiatan pemeliharaan harian,mungguan,

bulanan, triwulanan, semesteran dan tahunan sesuai dengan buku manualpabrikan. Contoh uraian

pemeliharaan preventif seperti di bawah ini.

1. Harian

- Baca tegangan dan arus baterai pada panel pengisian (charger). Aturpengambangan (floating)

tegangan jika menyimpang dari nilai tertentu.

2. Mingguan

- Idem harian.

- Periksa secara visual permukaan air baterai semua sel baterai. Jika permukaan airbaterai

mendekati permukaan bawah, maka tambahkan air suling hingga sekitarpertengahan antara

garis permukaan atas dan bawah.

- Periksa apakah ada kebocoran air baterai, debu dan noda. Bersihkan baterai, jikaada yang

bocor atau noda, sapu dengan lap basah. Jangan menggunakan bahanpelarut seperti thinner,

gasoline, bensin atau alkohol untuk membersihkan baterai.


- Periksa system ventilasi dan operasi exhaust fan.

- Periksa kekencangan sambungan pada terminal-terminal dan hubungankelistrikan (rile,

kontaktor, connector, fastons dll.). Pastikan bersih dari debu.

3. Bulanan

- Idem mingguan.

- Periksa tegangan terminal baterai (pada bank baterai) dengan external DCvoltmeter. Atur

pengambangan (floating) tegangan, jika menyimpang dari nilaitertentu sesuaikan dengan

buku manual pabrik.

- Periksa kebersihan baterai terhadap karat dan noda pada kotak baterai, terminalkabel,

sambungan dll. Lakukan tindakan jika diperlukan.

- Bersihkan ruangan baterai, ukur dan catat temperatur ruangan.

4. Triwulanan

- Idem bulanan.

- Periksa tegangan setiap cell pada floating charge dengan mengukur teganganuntuk setiap cell.

Jika ada perbedaan 0,05 Volt atau lebih antara tegangan diukurdan floating charge pada

cell, catat cell-cell lain yang menyimpang dari ini. Ukurlagi setelah pengisian merata

(equalizing charge)

- Setelah 6 jam pengisian merata (equalizing charge)untuk baterai pada equalizingcharge

voltage 280 V. Periksa arus pengisiannya dan bandingkan dengan manualpabrik untuk nilai

tertentu. Mengukur dan memonitor temperatur elektrisitas daripilot cell seluruhnya, sampai

pengisian merata dan jika temparatur melebihi batasdari ketentuan manual pabrik, lakukan

penghentian sesaat.
5. Semi Tahunan

- Idem triwulanan.

- Periksa pengaturan voltmeter pada panel charger dengan DC voltmeter external(periksa

terminal baterai pada panel charger). Bandingkan pembacaannya. Jikapanel meter ini tidak

betul, sesuaikan dengan DC voltmeter external.

6. Tahunan

- Idem semi tahunan

- Periksa dan ukur specific gravity dan temperatur air baterai dari pilot cell padafloating charge.

- Periksa kelonggaran dan temperatur pada bagian sambungan.

C. PEMELIHARAAN PENCEGAHAN (TROUBLESHOOTING)

Setiap produk dan tipe yang berbeda, maka pemeliharaan pencegahan kemungkinan

besarberbeda pula. Maka harus dipahami secara benar buku manual bawaan dari pabrik

UPStersebut. Karena umumnya buku manual tersebut dalam bahasa Inggris, sebaiknya

parateknisi menerjemahkannya dalam bahasa Indonesia, yang kemudian dibuatkan

StandardOperating Procedure baik untuk pengoperasian maupun untuk pemeliharaan

peralatanUPS tersebut untuk setiap jenis produk dan tipe UPS, yang ditanda tangani

pimpinansesuai bidang tersebut, sehingga semua teknisi akan memahaminya.

Adapun contoh untukUPS produk SAFT yaitu untuk mengusut kerusakan peralatan sebagai

berikut :

Gejala Kerusakan Kemungkinan Penyebabnya Langkah Perbaikannya

1. Voltmeter = 0, Switchutama = OFF, pada posisi“I” (tidak ada teganganPLN maupun beban)
a. Baterai discharge

b. Fuse bateri putus

c. Rele thermis jatuh

d. Fuse utama atau fusepembantu putus

- Tunggu sampai PLN kembaliON, untuk melihat apakahakan beroperasinormal/baterai re-

charge.

- Periksa fuse, ganti fuse baru.

- Reset rele yang besangkutan.

- Periksa fuse, ganti fuse baru.

2. Voltmeter = 0, switch utama= ON (tegangan PLN ada,namun tegangan pada bebantidak ada)

a. Fuse voltmeter putus

b. Fuse beban putus

- Periksa fuse, ganti fuse baru.Periksa voltmeter ganti bilaperlu.

- Periksa fuse, ganti fuse baru.Periksa sirkuit beban,mungkin ada yang hubungsingkat.

DAFTARPUSTAKA

1. Budiono Mismail, “Rangkaian Listrik” Jilid Pertama, Penerbit ITB, 1995.

2. Budiono Mismail, “Dasar-Dasar Rangkaian Logika Digital”, Penerbit ITB, 1998.

3. Wasito S., “Pelajaran Elektronika/Komputer, Tiknik Digit”, Penerbit Karya Utama, 1994.

4. Wasito S., “Vademekum Elektronika”, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarrta,2001.

5. Zuhal, “Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya”, Penerbit PT. GramediaPustaka

Utama, Jakarrta, 2000.

6. Buku Manual UPS merk SAFT.

Anda mungkin juga menyukai