Anda di halaman 1dari 19

EVALUASI KUALITAS CATU DAYA LISTRIK DI BANDAR UDARA

JB. PURWADI
Dosen Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia PO Box 509 Tangerang 15001.

ABSTRAK
Untuk mendukung pengoperasian Bandar udara yang aman, selamat, cepat, lancar, teratur,
nyaman dan efisien, perlu ditunjang tersedianya peralatan keselamatan penerbangan yang
handal dan berkualitas. Untuk maksud tersebut, pengoperasian peralatan keselamatan
penerbangan memerlukan tersedianya catu daya listrik yang handal dan stabil atau dengan
kata lain catu daya listrik tersebut memiliki kualitas catu daya listrik yang handal dan
komprehensip. Metode penelitian yang digunakan dalam evaluasi ini meliputi peninjauan
dari 5 (lima) aspek , yaitu aspek geografis, aspek teknologi, aspek ekonomis, aspek teknis dan
aspek operasional. Catu daya listrik yang diperlukan oleh peralatan di bandar udara
dipengaruhi oleh sistem pembangkitan, jaringan distribusi dan beban listrik

Hasil evaluasi kualitas catu daya listrik di Bandar udara adalah sebagai berikut
a. Jumlah diesel genset cadangan minimal 2 (dua) unit dengan kapasitas sesuai dengan
kelas Bandar udara .
b. Jaringan distribusi listrik dengan sistem pembumiannya disesuaikan kategori beban
listrik yang dilayaninya
c. Peralatan keselamatan penerbangan termasuk kategori beban non linier, yang
memerlukan kualitas catu daya listrik yang baik sekaligus penyumbang turunnya kualitas
catu daya listrik.
d. Perbaikan kualitas catu daya listrik umumnya belum dilaksanakan diseluruh Bandar
udara di Indonesia , kecuali Bandar udara Soekarno Hatta dan Bandar udara Ngurah
Rai.

Kata kunci : Kualitas, catu daya listrik, handal, genset, jaringan distribusi listrik, beban
listrik

ABSTRACT
To support the safe operation of the airport accomplay with fast, smooth, orderly, convenient
and efficient, must be supported by aviation equipment that are reliable and qualified. For
this purpose, the operation of aviation equipment needs a reliable power supply and stable or
in other words, the electric power supply quality power supply that is reliable and
comprehensive. The research method used in this evaluation includes a review of 5 (five)
aspects, they are geographical aspects, technological aspects, economic aspects, technical

Jurnal Aviasi Langit Biru 28 Volume 5, Nomor 12, Oktober 2012


aspect and operational aspects. Airport electrical power for the equipment at airports
affected by the generation system, distribution networks and electrical load

The results of the evaluation of the quality of the power supply at the airport are as follows
a. The number of backup diesel generator at least 2 (two) unit with a capacity corresponding
to the class airport.
b. Electricity distribution network system with grounded categories customizable with
electrical load being served
c. Aviation safety equipment including non-linear load category, which requires quality
power supply as well as contributors to the decline of good quality power supply.
d. Electrical power quality improvements are generally not implemented in all airports in
Indonesia, except the Soekarno Hatta airport and Ngurah Rai airport.

Keywords: Quality, electric power supply, reliable, generators, electrical distribution


network, electrical load

1. PENDAHULUAN dan peralatan-peralatan lain dalam


Subsektor transportasi udara memiliki menunjang operasi penerbangan .
peran yang sangat penting untuk Peralatan-peralatan tersebut sangat
menghubungkan daerah-daerah terpencil membutuhkan kondisi catu daya listrik
yang sukar dilalui oleh moda lain. yang handal dan stabil . Ketidak stabilan
Berdasarkan letak geografis Indonesia yang catu daya listrik dapat menurunkan unjuk
terdiri dari banyak kepulauan maka sub kerja peralatan keselamatan penerbangan,
sektor transportasi udara menjadi moda yang pada akhirnya dapat mengganggu
transportasi yang cepat dan ekonomis operasi penerbangan Untuk mendukung
dibandingkan moda transportasi lain. pengoperasian peralatan keselamatan
Bandar udara sebagai tempat untuk penerbangan diperlukan catu daya listrik
mendarat dan lepas landas pesawat udara , yang memiliki kontinyuitas dan stabilitas
naik turun penumpang dan /atau bongkar serta ketersediaan sesuai dengan
muat kargodan/atau pos sangat kebutuhannya , tipe jaringan distribusi dan
memperhatikan keselamatan operasi peralatan pendukungnya yang sesuai
penerbangan .Untuk dapat dengan kondisi dan karakteristik beban .
menyelenggarakan kegiatan operasi Bandar Persyaratan-persyaratan tersebut
udara yang aman , lancar, maka harus dimaksudkan untuk mendapatkan kualitas
didukung oleh peralatan penunjang operasi catu daya listrik yang dapat menunjang
penerbangan yang baik dan terjaga operasi penerbangan yang aman,nyaman,
kontinyuitas operasi dan unjuk kerjanya . cepat dan teratur .
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
telah diikuti pula dengan perkembangan
teknologi peralatan navigasi , komunikasi

Jurnal Aviasi Langit Biru 29 Volume 5, Nomor 12, Oktober 2012


2. METODE PENELITIAN 3.2 Masalah-masalah kualitas catu daya
Metode penelitian kepustakaan listrik
digunakan untuk mendapatkan landasan Beberapa masalah yang ditimbulkan
teori , persyaratan kualitas catu daya listrik , oleh penurunan kualitas catu daya listrik :
dan upaya meningkatkan kualitas catu daya 1. Pemadaman adalah hilangnya
listrik serta penyebab turunnya kualitas catu suplai catu daya listrik.
daya listrik.. Pelitian lapangan untuk Pemadaman dapat terjadi dalam
mendapatkan data sumber catu daya listrik waktu yang singkat ( 3 detik)
utama dan sumber catu daya listrik dengan sisa tegangan 1 % ,
cadangan dan pertumbuhan beban listrik di kejadian ini dikenal dengan istilah
suatu Bandar udara. momentary outage .Gejalanya
dapat terlihat pada nyala lampu
3. KUALITAS , MASALAH DAN yang berkedip( blink ).
PEMECAHANNYA Pemadaman listrik adalah kejadian
3.1 Pengertian Kualitas Catu Daya yang sering dialami dan mudah
Listrik. untuk diketahui. Seringnya terjadi
Kualitas catu daya listrik mulai hangat pemadaman akan mengganggu dan
dibicarakan sejak tahun 1989 oleh bangsa menimbulkan kerugian yang fatal
Amerika, yaitu setelah timbulnya masalah pada keselamatan operasi
ekonomi yang serius dan mengancam penerbangan. Dalam dunia
keamanan manusia pada saat itu , misalnya penerbangan diharapkan tidak
kebakaran atau tersengat aliran listrik.Saat terjadi pemadaman listrik
ini masalah kualitas mulai dikembangkan khususnya pada Bandar udara yang
dengan tujuan untuk mengurangi timbulnya pergerakan pesawatnya sangat
masalah-masalah baru agar bisa mencegah padat . Telah direkomendasikan
kerugian baik jiwa dan material Kualitas dalam Annex 14 bahwa interval
catu daya listrik sering diartikan sebagai waktu matinya catu daya listrik
catu daya listrik yang tegangan operasinya utama dengan beroperasinya catu
tidak stabil misal VL-N =220volt ternyata daya listrik cadangan maksimum
VL-N = 180 volt., sering terjadi pemadaman 15 detik. Secara garis besar
.Kualitas catu daya listrik diartikan sebagai penyebab terjadinya pemadaman
kehandalan catu daya listrik atau listrik adalah sebagai berikut:
kontinyuitas dan stabilitas tegangan dan 1) Kapasitas suplai yang tersedia
frekuensi operasi derta keamanan operasi. lebih kecil dari kenaikan
Kondisi ini dipengaruhi oleh karakteristik beban terpasang.
beban terpasang, ketersediaan catu daya 2) Gangguan pada sistem
listrik dan tipe jaringan yang dipilih. pembangkitan.
3) Gangguan pada sistem
jaringan listrik.

Jurnal Aviasi Langit Biru 30 Volume 5, Nomor 12, Oktober 2012


2. Tegangan dan arus transien. besar dan bentuknya curam dan
Transien adalah perubahan besaran terjadi dalam waktu yang sangat
arus dan tegangan yang tinggi dan singkat Pengamanan sambaran
terjadi dalam waktu singkat (detik) petir lebih banyak bersifat
Gelombang transien (accident mengeliminir kemungkinan
wave) merambat pada jaringan terjadinya kerusakan yang
listrik dan bila menemui suatu titik diakibatkannya yaitu dengan
peralihan , dari gelombang tersebut membuat saluran sambaran petir
sebagian dipantulkan (reflected ke tanah dan melindungi peralatan
wave) dan sebagian lagi diteruskan dari sambaran petir.
( transmitted wave ) . Gelombang 2) Transien yang disebabkan oleh
yang diteruskan dapat berosilasi sistem: transien yang terjadi akibat
menjadi lebih besar. Penyebab proses switching/pelepasan beban
timbulnya tegangan dan arus besar. Transien tegangan dan arus
transien dapat dibagi dalam 2 yang ditimbulkannya lebih dari
(dua) kelompok, yaitu: 110% diatas normal( biasa disebut
1) Transien yang disebabkan oscillatory transient) dengan durasi
oleh alam: transien akibat 5 µ detik s.d 0,05 detik. Bentuk
sambaran petir (lightning) gelombang tegangan dan arus
baik sambaran langsung transient akibat switching tidak
maupun sambaran tidak sebesar dan securam gelombang
langsung. Jenis transien ini transient akibat sambaran petir .
disebut impulsive transient Tetapi durasi proses switching
dengan durasi 0,05 μdetik – lebih lama dari durasi akibat
0,002 detik. Besarnya sambaran petir . Pengamanan yang
tegangan dan arus transien diberikan umumnya masih bersifat
yang ditimbulkan oleh independen yaitu pengamanan
sambaran petir dapat yang melekat di masing-masing
mencapai puluhan ribu sampai peralatan.
jutaan volt dan puluhan ribu 3. Dip, Sag dan Swell.
sampai jutaan ampere. Voltage dip adalah penurunan tegangan
Gangguan ini sangat mudah yang terjadi dalam waktu relatif singkat
merusak berbagai peralatan terhadap tegangan normal , dimana akibat
dan bangunan di Bandar yang ditimbulkan sangat tergantung pada
udara.Petir merupakan spesifikasi dan karakteristik dari beban.
fenomena alam yang sampai Voltage sag sama dengan voltage dip ,
saat ini belum dapat diketahui tetapi waktunya relatif lebih lama
secara detail . Nilai .Selanjutnya pengertian voltage sag dan
gelombang tegangan dan arus voltage dip disatukan. Amplitudo
transien akibat petir sangat penurunan sag( dip) antara 0,1 – 0,9 pu rms

Jurnal Aviasi Langit Biru 31 Volume 5, Nomor 12, Oktober 2012


tegangan atau arus pada durasi frekuensi 4. Distorsi harmonik
0,5 cycle , sampai 1 menit Berdasarkan Pada sistem tenaga listrikyang
dokumen IEEE 1159 amplitudo dan durasi ideal , bentuk gelombang
kejadian , sag ( dip ) dibagi dalam 3 ( tiga ) tegangan yang disalurkan ke
kelompok yaitu : peralatan dan bentuk gelombang
1) Instantaneuous sag (dip) , durasi arus yang dihasilkan adalah
0,5 – 30 cycle , amplitudo 0,1 – 0,9 gelombang sinus murni. Harmonik
pu adalah gangguan yang terjadi pada
2) Momentary sag (dip), durasi 0,5 – sistem distribusi tenaga listrik yang
3 detik,amplitudo 0,1 – 0,9 pu diakibatkan oleh distorsi
3) Temporary sag ( dip), durasi 3 gelombang arus dan tegangan.
detik – 1 menit , amplitudo 0,1 – Pada dasarnya ,harmonik adalah
0,9 pu. gejala pembentukan gelombang-
Timbulnya sag (dip) disebabkan karena gelombang dengan frekuensi
pengaruh penurunan tegangan akibat berbeda yang merupakan perkalian
perubahan beban besar atau adanya bilangan bulat dari frekuensi
gangguan temporary pada sistem jaringan dasarnya. Hal ini disebut frekuensi
transmisi /distribusi . Bilamana proses harmonik yang timbul dari bentuk
terjadinya sag (dip) berlangsung cukup gelombang aslinya sedangkan
lama (>1 menit) dengan amplitudo bilangan bulat pengali frekuensi
glombang o,8 – 0,9 pu, maka peristiwa ini dasar disebut angka urutan
disebut undervoltage .Voltage swell adalah harmonik. Misalnya , frekuensi
kebalikan dari voltage sag, yaitu terjadinya dasar sistem tenaga listrik 50 Herz
fluktuasi kenaikan tegangan pada suatu , maka harmonik keduanya adalah
suplai listrik. Berdasarkan dokumen IEEE gelombang dengan frekuensi
1159 amplitudo dan durasi kejadian swell, sebesar 100 Hertz , dan harmonik
dibagi dalam 3 ( tiga ) kelompok yaitu ketiga adalah gelombang dengan
1) Instataneous swell, durasinya 0,5 – frekuensi sebesar 150 Hertz dan
30 cycle , amplitudo 1,1 – 1,8 pu. seterusnya. Gelombang-gelombang
2) Momentary swell, durasinya 0,5- 3 ini kemudian menumpang pada
detik, amplitudo1,1 – 1,8 pu gelombang aslinya , sehingga
3) Temporary swell, durasinya 3 terbentuk gelombang cacad yang
detik-1 menit, amplitudo 1,1 – 1, 8 merupakan jumlah antara
pu gelombang murni sesaat dengan
Proses timbulnya swell disebabkan gelombang harmoniknya.Distorsi
oleh pelepasan beban besar yang keluar dari harmonik timbul seiring dengan
jaringan listrik. Bilamana prosess terjadinya perkembangan teknologi
swell berlangsung cukup lama ( > 1 menit) elektronika yang diterapkan pada
dengan amplitudo gelombang 1,1 – 1,2 pu , peralatan modern seperti computer,
maka kejadian ini disebut over voltage. ballast elektroniuk yang digunakan

Jurnal Aviasi Langit Biru 32 Volume 5, Nomor 12, Oktober 2012


untuk penghematan energi pada 6. Neutral dan grounding/
lampu TL, adjustable speed drive pembumian.
( ASD ) yang digunakan pada Neutral dan pembumian jarang
motor –motor untuk penghematan diperhatikan orang /teknisi
energidan pada pada peralatan /instalatir dalam pelaksanaan
komunikasi dan navigasi tugasnya. Hal ini disebabkan
penerbangan . Beban-beban banyaknya istilah dalam
tersebut termasuk jenis beban non pembumian seperti isolated ground
linier , yang mengakibatkan atau dedicated ground yang
gelombang cacad pada gelombang menjadi perdebatan dalam
sinus murnidan merupakan pemahaman. Pada dasarnya
kelipatan frekuensi dasar / 50 masalah kualitas berawal dari
Hertz pada batas amplitudo (0- neutral dan grounding Pola
20% ). pembumian pada jaringan listrik
5. Variasi frekuensi sangat mempengaruhi cara
Variasi frekuensi yaitu penerapan sistem pengamannya.
timbulnya frekuensi lain selain Sebagai contoh disampaikan
frekuensi dasar . Bila aktivitasnya penjelasan sebagai berikut. Sistem
diamati kejadian tersebut distribusi biasanya memakai
dinamakan sebagai fluktuasi sistem 3 phase 4 kawat, 3 kawat
frekuensi..Masalah variasi untuk kawat phase dan 1 kawat
frekuensi terjadi karena adaya untuk kawat neutral. Arus lebih
ketidak seimbangan antara beban pada kawat netral dapat diketahui
dengan sumber catu daya listrik ( dengan melihat tegangan netral ke
genset) . Hal ini sering terjadi pada tanah pada keadaan berbeban.
sumber daya listrikyang Apabila tegangan kawat netral
independen yang berasal dari lebih besar dari 22 volt maka
diesel generating set, khususnya terdapat indikasi timbulnya
bila kapasitas catu daya listriknya harmonik pada beban tersebut
terbatas sehingga responnya tidak .Apabila indikai timbulnya
mampu mengantisipasi perubahan harmonik telah diketahui, maka
beban di lapangan .Peristiwa ini dapat dilakukan langkah-langkah
sering dialami pada diesel untuk mengatasi masalah
generating set dengan governor harmonik tersebut, antara lain
mekanik dan alternatornya tidak dengan mengukur dan menentukan
dilengkapi dengan magnetic harmonik-harmonik yang dominan
permanent unit exiter . Nilai pada sumber catu daya utamanya.
fluktuasi frekuensi pada jaringan 7. Noise/ Derau
disyaratkan +1 %. Noise adalah gelombang
transien yang terjadi dalam waktu

Jurnal Aviasi Langit Biru 33 Volume 5, Nomor 12, Oktober 2012


yang singkat ( < 1 mili detik) force dapat terjadi pada jaringan
dengan energi rendah dan tegangan tinggi dan peralatan lain (
amplitudo lebih kecil dari dua kali per alatan TV dan microwave ).
nilai rms . Karena kecilnya Pada jaringan listrik medan magnet
sehingga tidak menjadi perhatian yang ditimbulkannya dapat
utama , tetapi noise dapat berinterferensi dengan jaringan
mempengaruhi fungsi operasi kabel data yang berada didekatnya,
khususnya pada peralatan dengan Gelombang ini timbul karena
teknologi tinggi seperti peralatan rambatan photon yang merambat
pengolah data/computer. melalui udara.
8. Radio Frequency InterferenceI 10. Elektrostatic Discharge / ESD
Radio Frequency Interference Electrostatic discharge adalah
(RFI) adalah interferensi listrik pelepasan muatan elektrostatis
yang timbul dari peralatan yang yang umumnya timbul di daerah
menghasilkan radiasi frekuensi /ruang yang mempunyai
tinggi. Interferensi dapat juga kelembaban relatif rendah ( di
disebabkan oleh busur api yang bawah 50 % ). Indonesia umumnya
timbul pada proses switching pada mempunyai kelembaban relative
suplai daya atau pada peralatan tinggi, di atas 50 % , sehingga hal
pengatur kecepatan motor listrik , ini tidak selalu mengganggu
peralatan komunikasi,navigasi, dan namun harus diperhatikan terutama
peralatan elektronika lain nya. pada pengoperasian pera latan
Interferensi frekuensi radio teknologi tinggi seperti peralatan
merupakan gelombang pengolah data otomatis (ADP)
elektromagnetik yang berosilasi seperti peralatan computer atau
dengan gelombang lain pada radar.
spectrum infrared. Terpengaruhnya
bentuk gelombang sinus pada 3.3 Sumber Penyebab Masalah Kualitas
jaringan listrik karena interferensi Catu Daya Listrik
frekuensi radio disebabkan karena Masalah kualitas catu daya listrik
panjangnya kabel jaringan disebabkan oleh karakteristik beban yang
distribusi listrik, sehingga dapat terdapat pada sistim jaringan listrik. Beban
dianalogikan sebagai antenna, dan sistem jaringan listrik ada 2 (dua) jenis
memungkinkan masuknya yaitu : beban linier dan beban non
frekuensi radio ke jaringan linier.Beban linier adalah beban yang
distribusi tersebut. menghasilkan bentuk gelombang keluaran
9. Electromagnetic Force/ EMF yang linier, artinya arus yang mengalir
Electromagnetic adalah sebanding dengan impedansi dan perubahan
medan magnet yang disebabkan tegangan. Sedangkan beban non linier
oleh arus listrik. Electromagnetic adalah beban yang menghasilkan bentuk

Jurnal Aviasi Langit Biru 34 Volume 5, Nomor 12, Oktober 2012


gelombang keluaran yang tidak sebanding 6) Beban-beban elektromekanik
dengan impedansi dan perubahan tegangan. seperti motor-motor listrik.
Sebagai akibatnya pada setiap setengah 2. Sistem jaringan yang mempengaruhi
siklus, bentuk gelombang arus maupun kualitas catu daya listrik.
tegangan keluarannya tidak sama dengan Sistem jaringan yang mempengaruhi
bentuk gelombang masukannya (mengalami masalah kualitas disebabkan karena adanya
distorsi) . Beban non linier umumnya kesalahan dalam penetapan jaringan
terdapat pada peralatan elektronik, dimana ,sehingga kehandalan operasi peralatan dan
didalamnya terdapat banyak komponen sistem kelistrikan Bandar udara akan
semi konduktor, yang dalam proses menurun. Contoh pada sistem kelistrikan
kerjanya berlaku sebagai saklar, bekerja bandar udara seperti Bandar udara
pada setiap siklus gelombang dari sumber Soekarno Hatta dan Bandar udara Ngurah
tegangan . Beban non linier ini akan Rai yang jumlah pergerakan pesawatnya
menghasilkan gangguan atau distorsi sangat padat. Kesalahan pada pemilihan
gelombang arus yang tidak sinusoidal. sistem jaringan dapat dijelaskan sebagai
Bentuk gelombang ini tidak menentu dan berikut:
dapat berubah menurut pengaturan pada 1) Pembagian beban berdasarkan
parameter komponen semi konduktor dalam kategori beban belum secara
peralatan elektronik. Masa lah kualitas catu menyeluruh diterapkan (seperti
daya listrik lebih banyak ditimbulkan oleh beban prioritas teknik, prioritas
beban non linier dan perencanaan sistem umum, dan non prioritas).
jaringan, sehingga penyelesaiannya lebih Penyatuan berbagai jenis beban
difokuskan pada beban–beban non linier dalam satu busbar sangat tidak
dan perencanaan sistem jaringan. dianjurkan, ter utama untuk beban-
1. Beban-beban non linier yang beban yang menuntut sensitivitas
mempengaruhi kualitas catu daya operasi yang tinggi. Hal tersebut
listrik antara lain : selain akan menimbulkan masalah
1) Peralatan CCR (constant current kualitas juga penyelesaiannya
regulator) pada fasilitas AFL menjadi makin rumit.
(Airfield Lighting System) 2) Pengambilan catu daya listrik PLN
2) Peralatan pengatur kecepatan umumnya masih melalui 1 (satu)
motor-motor listrik. feeder/ sumber, hal ini akan
3) Peralatan Navigasi penerbangan mempengaruhi tingkat kehandalan
, seperti radar. dan kontinyuitas pelayanan.
4) Peralatan Komunikasi Terlebih lagi bila jalur catu daya
penerbangan. PLN tersebut disatukan dengan
5) Peralatan seperti UPS beban-beban industri dan kondisi
(Uninterruptible Power Supply), ketersediaan kapasitas catu daya
Capasitor bank, Stabilizer listrik rendah . Maka hal tersebut

Jurnal Aviasi Langit Biru 35 Volume 5, Nomor 12, Oktober 2012


akan menurunkan tingkat yang pada akhirnya akan
kontinyuitas catu daya PLN. menimbulkan kebakaran .
3) Penetapan kapasitas catu daya listrik
cadangan dan jumlah diesel 3.4 Penyelesaian Permasalahan Kualitas
generating set, hanya Catu Daya Listrik.
mempertimbangkan kondisi operasi Penyelesaian permasalahan kualitas
beban terpasang, tetapi belum catu daya listrik dimaksudkan untuk
memperhitungkan kehandalan memberikan petunjuk yang harus diikuti di
operasi pembangkitnya. Sehingga dalam melaksanakan perbaikan kualitas ,
peralatan pendukung operasional sehingga pemilihan penyelesaian
Bandar udara perlu mendapat permasalahan kualitas sesuai dengan
perhatian. masalah yang dihadapi . Dengan demikian
4) Jaringan distribusi listrik Bandar akan diperoleh penyelesaian masalah
udara utama dan kelas 1 umumnya kualitas yang efektif dan efisien . Untuk
menggunakan sistem cincin untuk mengatasi masalah-masalah yang terkait
menunjang kehandalan operasi. dengan kualitas catu daya listrik ada 2 (dua)
Tetapi pemilihan sistem cicin yang cara yang harus dilaksanakan secara
digunakan adalah cincin terbuka, menyeluruh yaitu:
sehingga masih perlu 1. Peralatan untuk perbaikan kualitas
disempurnakan. Pada kelas Bandar 1) Transient Voltage Surge
udara dibawahnya menggunakan Suppressor ( TVSS)
sistem radial sesuai dengan tingkat TVSS bertujuan untuk
operasional Bandar udara. mengamankan peralatan dari
5) Masih kurangnya pemahaman kerusakan yang disebab kan
teknisi terhadap pembumian sistem oleh transien dengan cara
distribusi listrik( seperti IT,TT, dan memotong impuls transient
TN sistem), menyebabkan sehingga diperoleh besaran
pengembangan jaringan melalui tegangan dan arus dalam batas
penggabungan sistem dengan tanpa aman untuk operasi peralatan.
memperhatikan ketentuan yang Sebagai pengaman jaringan catu
dipersyaratan. Sistem ini akan daya listrik, alat TVSS kadang
membahayakan pengoperasian disebut sebagai arrester atau
peralatan dan operatornya. lightning arrester. Sedangkan
6) Juga terjadi kesalahan pada penggunaan pada peralat an
pemilihan ukuran penampang dan telekomunikasi biasa disebut
tipe kabel yang digunakan. protector .Beberapa macam
Kesalahan tersebut antara lain akan komponen yang digunakan pada
menyebabkan tibulnya panas pada surge protection devices , antara
penghantar, kerusakan isolasi kabel, lain:

Jurnal Aviasi Langit Biru 36 Volume 5, Nomor 12, Oktober 2012


a. Spark Gaps, dipergunakan untuk penyelesaian pada
sebagai proteksi jaringan harmonik tertentu dapat diatasi
listrik saluran udara. dengan menggunakan zig-zag
b. Gas Tubes , dipergunakan transformer Selain fungsi di
sebagai proteksi peralatan atas penggunaan isolating
telekomunikasi . transformer juga dilakukan
c. Silicon Carbide atau dengan tujuan memisahkan,
Selenium Rectifier, atau mengubah sistem jaringan
dipergunakan sebagai yang semula TT atau TN
proteksi terhadap transien menjadi sistem jaringan IT.
yang besar, biasanya 3) Stabilizer
digunakan pada suplai Alat ini dipergunakan untuk
listrik. mengatasi pengaruh naik
d. Metal Oxide Varistor turunnya tegangan pada
(MOV, dipergunakan untuk jaringan listrik, dengan cara
berbagai macam keperluan mengubah besaran transposisi
(sebagai arrester dan tegangan keluaran dari besaran
sebagai protector), dan tegangan inputnya. Kekurangan
mempunyai respon yang alat ini adalah tidak dapat
sangat cepat ( 0,5 μ detik). mengatasi masalah dip, sag dan
e. Silicon Avalance Diode swell secara sempurna. Ini
(SAD), dipergunakan disebabkan karena respon
sebagai proteksi low stabilizer yang ada saat ini
transient dan mempunyei sangat lambat bila dibandingkan
respon yang cepat, biasa dengan waktu kejadian dip, sag
digunakan sebagai proteksi dan swell (rata-rata lebih besar
PCB. dari 1/10 detik)
2) Isolating transformer. 4) Capasitor bank
Isolating transformer pada Capasitor bank digunakan untuk
prinsipnya sama dengan memperbaiki pernurunan factor
transformator biasa di mana daya jaringan listrik yang
lilitan primer dan lilitan disebabkan oleh induktif
sekunder terpisah dan dibatasi dengan cara melakukan
oleh lempeng logam yang dapat kompensasi kapasitif pada
dibumikan dengan impedansi hubungan kapasitor. Pemilihan
atau tidak dibumikan sama besaran kapasitor bank harus
sekali. Tujuan dari penggunaan memperhatikan besarnya nilai
isolating transformer adalah penurunan faktor daya serta
untuk meredam noise, besaran koreksi yang
harmonik, dan transien. Khusus diinginkan. Hal ini diperlukan

Jurnal Aviasi Langit Biru 37 Volume 5, Nomor 12, Oktober 2012


karena adanya kesalahan dalam catu daya listrik Tidak
pemilihan kapasitas capasitor tersedianya catu daya cadangan
bank, akan mengakibatkan tidak yang memadai akan
tercapainya koreksi faktor daya mengganggu kontinyuitas
yang dikehendaki. operasi peralatan. Pemilihan
5) Uninterruptible Power Supply spesifikasi diesel generating set
(UPS) cadangan untuk menyelesaikan
UPS adalah peralatan yang masalah kualitas harus
paling sempurna digunakan mempertimbangkan
dalam menyelesaikan masalah karakteristik beban terpasang
kualitas, sehingga harganya (apakah dominan beban non
lebih mahal dibandingkan linier atau linier), ketinggian
dengan peralatan perbaika peletakan diesel generating set
lainnya. UPS sebagai peralatan dari sea level, respon genset
terbaik guna menyelesaikan terhadap perubahan beban, dan
masalah kualitas, terbagi dalam kehandalan catu daya listrik
2 (dua) tipe yaitu UPS static utama ( PLN).
dan UPS dinamik, hal yang 2. Pemilihan Sistem
harus menjadi perhatian dalam Pemilihan sistem untuk
pemilihan UPS agar sesuai perbaikan masalah kualitas catu
dengan kebutuhan. Hal yang daya listrik adalah sebagai berikut :
sama berlaku juga pada 1) Pada perencanaan beban
pemilihan UPS static. UPS terpasang di bandar udara
terbagi dalam 3 (tiga) jenis khususnya pada Bandar udara
yaitu OFF line UPS, Line utama, kelas 1 dan kelas 2 ,
interactive UPS, dan Online beban harus dikelompokkan
UPS. Pemilihan spesifikasi UPS dalam 3 ( tiga ) kategori beban.
untuk menyelesaikan masalah Pengelompokan tersebut yaitu
kualitas harus beban prioritas teknik, beban
mempertimbangkan prioritas umum, dan beban non
karakteristik beban terpasang prioritas . Untuk Bandar udara
(apakah dominan beban non kelas 3, 4 dan 5 pengelompokan
linier atau linier) dan terhadap beban dapat dibagi dalam 2 (
upstream serta down stream. dua ) kategori yaitu beban
6) Diesel Generating Set. prioritas dan non prioritas.
Diesel Generating Set adalah 2) Pemilihan catu daya listrik
salah satu bagian peralatan yang utama / PLN sebaiknya diambil
digunakan untuk perbaikan dari 2 ( dua ) sumber catu daya
kualitas ditinjau dari aspek yang berbeda dengan
operasi dalam menyediakan perpindahan antara sumber satu

Jurnal Aviasi Langit Biru 38 Volume 5, Nomor 12, Oktober 2012


dengan yang lainnya dilakukan terpasang x faktor permintaan x
secara otomatis melalui faktor diversitas . Beban yang
automatic transfer switch. perlu di lengkapi dengan catu
Penetapan dua jalur catu daya daya cadangan adalah beban
dimaksudkan agar kegagalan prioritas teknik dan prioritas
yang terjadi dari satu sumber umum dengan kapasitas
dapat digantikan dari sumber minimal seperti yang diuraikan
yang lain sehingga kehandalan diatas . Agar kontinyuitas catu
catu daya listrik terjaga . Dan daya listrik cadangan terjamin,
penempatan jalur /cubicle maka penetapan kapasitas
automatic transfer switch dapat ketersediaan suplai listrik
diletakkan pada substation cadangan harus memperhatikan
PLN atau substation Bandar kemungkinan bila ada salah
udara .Disamping perpindahan satu unit pembangkit gagal atau
secara auto perlu pula dibuatkan dalam pemeliharaan (jumlahnya
perpindahan secara manual , hal lebih dari satu dan kapasitas
ini dimaksudkan sebagai masing-masing sumber catu
pengaman bila perpindahan dari daya cadangan disesuaikan
sumber satu ke sumber lainnya dengan kebutuhan beban).
tidak dapat dilakukan secara 6) Pemilihan tipe jaringan
automatis. distribusi agar mempergunakan
3) Selain penetapan dua jalur catu sistim cincin tertutup sehingga
daya PLN , perlu pula kegagalan dari aliran suplai
mempertimbangkan agar jalur listrik ke beban terjaga
catu daya listrik ke Bandar kontinyuitasnya. Sistem ini
udara terbebas dari jalur catu dianjurkan pada Bandar udara
daya beban lainnya khususnya kelas utama sedangkan untuk
jalur beban industri. Bandar udara kelas 1 dan 2
4) Penetapan kapasitas daya listrik dipergunakan system cincin
PLN tersambung agar terbuka, dan untuk Bandar
memperhitungkan pertumbuhan udara kelas 3,4 dan 5 digunakan
beban Bandar udara dalam sistem radial. Pemilihan di atas
kurun waktu 10 tahun ke depan. agar mempertimbangkan besar
5) Penetapan kapasitas catu daya beban dan kepadatan
cadangan generating set agar pergerakan pesawat udara.
mempertimbangkan faktor 7) Pemilihan dan penetapan
permintaan ( demand factor ) , ukuran kabel agar
beban terpasang , dan faktor memperhatikan kapasitas daya
diversitas . Besar kapasitas catu listrik yang akan disalurkan dan
daya cadangan adalah beban jaraknya dari sumber. Bilamana

Jurnal Aviasi Langit Biru 39 Volume 5, Nomor 12, Oktober 2012


daya listrik yang akan ketentuan dan persyaratan yang
disalurkan lebih besar dari 500 telah diberikan.
A ( khusus dari genset ke trafo
pada beban 2000 A dianjurkan 4. PENDEKATAN TEKNIK
mempergunakan bus duct ) dan Pelaksanaan evaluasi kualitas catu daya
sebaiknya mempergunakan listrik pada sistem kelistrikan bandar udara
penghantar dengan tegangan merupakan pekerjaan yang komplek
operasi 20 kV, hal yang sama (banyak parameter yang harus dijadikan
bila daya listrik yang akan acuan). Pekerjaan ini juga membutuhkan
disalurkan jaraknya jauh lebih integrasi pengetahuan tentang ilmu
dari1000 meter .Dan bila beban kelistrikan dengan acuan standard dan
yang disuplai adalah beban non peraturan internasional yang lebih
linier sehingga indikasi adanya dibakukan. Serta memerlukan sebuah
pengaaruh masaah harmonik pendekatan metode pelaksanaan kegiatan
lebih dominan . Un tuk Pendekatan yang dijadikan bahan
mengatasi panas yang berlebih pertimbangan dapat ditinjau dari 5 ( lima )
pada penghantar netral dan aspek ,yaitu:
pembumian dari akibat 1. Kelayakan pada aspek geografis ,
pengaruh harmonik, maka yaitu kelayakan yang ditinjau dari
ukuran penghantarnya harus geografis suatu Bandar udara .
diperbesar dari ukuran Sumber catu daya listrik utama
standarnya. Hal yang sama juga untuk berbagai kondisi geografis
diterapkan pada panel-panel Bandar udara memiliki kontinyitas
listrik. Disamping ukuran, dan kehandalan yang berbeda . Hal
penggunaan jenis panghantar ini disebabkan karena
agar disesuaikan dengan pertumbuhan beban listrik tidak
fungsinya ( contoh kabel NYY sebanding dengan peningkatan
dan N2XSY tidak diper kemampuan kapasitas daya listrik
kenankan digunakan untuk PLN terpasang . Pertumbuhan
underground tanpa beban listrik yang diakibatkan oleh
mempergunakan conduit. konsumsi listrik akibat kemajuan
8) Pemilihan jaringan distribusi teknologi , pertumbuhan industri
berdasarkan pembumiannya . dan gaya hidup masyarakat . Hal
Untuk menjaga kontinyuitas ini berdampak sering terjadinya
operasi , khususnya pada pemadaman listrik yang dilakukan
peralatan prioritas teknik , maka secara bergilir oleh PLN.Seiring
dianjurkan pada peralatan dengan terjadinya pemadaman
tersebut harus diterapkan sistem listrikPLN, hal ini berdampak
IT pada jaringan distribusi terhadap kelangsungan operasi
dengan memperhatikan peralatan Bandar udara yang

Jurnal Aviasi Langit Biru 40 Volume 5, Nomor 12, Oktober 2012


akhirnya dapat menurunkan tidak tetap, atau
tingkat keamanan dan keselamatan operasionalnya seperti proses
operasi penerbangan switching. Hampir semua
2. Kelayakan pada aspek teknologi. peralatan elektronika termasuk
Kemajuan teknologi membuat kategori beban non linier.
ukuran peralatan Bandar udara Peralatan ini sangat
semakin kecil, hal ini disebabkan membutuhkan tegangan listrik
karena sistem pengaturan dengan dengan gelombang sinus yang
rangkaian kapasitor beralih ke tidak mengandung sag / swell,
sistem microprosesor. Makin harmonik, transien, noise dan
kecilnya ukuran peralatan akibat gaya elektro magnetik. Sama
kemajuan teknologi perlu seperti beban induktif beban
mendapat perhatian antara lain: non linier juga menyumbang
1) Peralatan dimaksud sangat turunnya kualitas catu daya
membutuhkan kualitas suplai listrik. Penurunan tersebut
catu daya listrik. lebih dominan dalam bentuk
2) Peralatan dimaksud sangat harmonikdan turunnya
sensitif terhadap pengaruh tegangan operasional .
kualitas catu daya listrik. 3. Kelayakan pada aspek ekonomis
3) Peralatan dimaksud juga Kelayakan ini dinilai dari dampak
sebagai penyebab turunnya ekonomis pada gangguan peralatan
kualitas suplai catu daya listrik ditinjau dari masalah kualitas catu
pada sisi down –stream . daya listrik di Bandar udara.
Banyaknya peralatan yang Beragamnya penyebab masalah
dipergunakan di Bandar udara kualitas menjadikan beragamnya
mulai dari peralatan fasilitas penanganan penyelesaiaan
navigasi udara, fasilitas permasalahan yang diambil . Hal
komunikas , fasilitas airfield ini berakibat pada nilai investasi .
lighting sampai fasilitas Karenanya kelayakan aspek
mekanikal. Secara umum ekonomis menjadi perhatian
semua fasiltas tersebut dapat khusus pada pemilihan metode
dikategorikan sebagai beban yang harus dilakukan untuk
iduktif dan non linier. memperbaiki kualitas catu daya
Peralatan tersebut listrik. Beban dengan kategori
membutuhkan kestabilan sebagai penyebab menurunnya
tegangan dan frekuensi , kualitas berdampak pada
akibatnya kestabilan catu daya menurunnya pengoperasian
listrik menjadi tidak tercapai . penerbangan yang aman , nyaman,
Disini beban non linier adalah cepat dan teratur . Tujuan
beban yang operasionalnya kelayakan ekonomis ini adalah

Jurnal Aviasi Langit Biru 41 Volume 5, Nomor 12, Oktober 2012


untuk menetapkan perbaikan 6. METODOLOGI PEMBAHASAN
kualitas yang sesuai dengan Metodologi pembahasan yang dipilih
kebutuhan dan permasalahan yang bertujuan untuk memudahkan penjabaran
ditimbulkan xxxxxx. dalam bentuk tulisan evaluasi dengan
4. Kelayakan pada aspek teknis memperhatikan kontinyuitas , stabilitas dan
Kelayakan ini dinilai dari dampak keamanan bagi berbagai peralatan dengan
teknis pengaruh kualitas yang kategori beban prioritas teknik, beban
ditimbulkan peralatan keselamatan prioritas umum dan beban non prioritas.
penerbangan dan peralatan lain di Pola pikir yang menjadi pangkal tolak
Bandar udara. Beragamnya pembahasan dimulai dari data peralatan
peralatan fasilitas yang ada di yang ada di Bandar udara . Jumlah dan jenis
Bandar udara menyebabkan peralatan Bandar udara dipengaruhi oleh
beragam pula masalah kualitas ketentuan Nasional dan Internasional
yang ditimbulkannya . Keragaman mengenai penerbangan , di mana peralatan
tersebut tidak dapat ditangani tersebut menuntut tersedianya catu daya
dengan satu macam penyelesaian listrik yang handal dalam menunjang
tetapi harus dilihat dari kebutuhan pengoperasian Bandar udara. Analisis data
dan tingkat prioritasnya . Sebagai peralatan Bandar udara dipengaruhi oleh
contoh pelayanan keselamatan pembangkitan catu daya listrik, jaringan
operasi penerbangan yang distribusi listrik dan beban listrik sesuai
menjaadi tolok ukur pada dengan karakteristik dan kelas Bandar
penetapan penyelsaian masalah udara.
kualitas , pelaksanaannya tidak Pola pikir sebagaimana yang diuraikan
dapat disamakan seperti pada diatas dapat dilihat pada bambar 2 berikut:
penyelesaian kualitas pada fasilitas
beban WTP , artinya penyelesaian KETENTUAN
INTERNASIONAL DATA
tersebut harus disesuaikan dengan PENERBANGAN PERALATAN
DI BANDAR
kebutuhan yang ingin dicapai. UDARA
5. Kelayakan pada aspek operasional KETENTUAN
NASIONAL
Kelayakan ini dinilai dari dampak PEMBANGKITAN PENERBANGA
CATU DAYA N
operasional penggunaan peralatan LISTRIK ANALISIS
ditinjau dari aspek masalah
kualitas catu daya listrik di Bandar
udara .Terganggunya operasional BEBAN LISTRIK
JARINGAN
TERPASANG EVALUASI
peralatan Bandar udara jelas akan QUALITY CATU DISTRIBUSI
DAYA LISTRIK LISTRIK
berdampak pada operasi Bandar
udara khususnya pada keselamatan
penerbangan .
Gambar 2. Pola Pikir

Jurnal Aviasi Langit Biru 42 Volume 5, Nomor 12, Oktober 2012


mencukupi untuk operasional
peralatan , waktu transfer ke
6.1 KONDISI SAAT INI beban saat PLN off adalah <
15 detik.
Bandar udara yang dijadikan sampel 5) Perubahan tegangan operasi
dalam evaluasi kualitas catu daya listrik PLN rata-rata adalah 3,9 % .
adalah sebagai berikut : Bandar udara 6) Faktor daya jaringan 0,8.
Hasanuddin / Makassar , Tjilik Riwut 7) Rata-rata PLN off adalah 25
/Palangka raya , H.A.S Hananjuddin / menit per hari.
Tanjung Pandan dan Japura/Rengat . 8) Sudah dilakukan perbaikan
1. Kondisi Bandar udara Hasanuddin kualitas pada sistem jaringan
/Makassar saat ini. distribusi listrik yaitu
Catu daya listrik utama (PLN) kapasitor bank dan UPS.
menggunakan tegangan menengah Penggunaan UPS belum
20 kV. Dari besaran kapasitas menyeluruh pada peralatan
tersambungnya sudah memenuhi prioritas teknik yang
kebutuhan operasional beban. menunjang operasi
Bandar udara saat ini. Beberapa keselamatan penerbangan .
hal yang menjadi perhatian dari 3. Kondisi Bandar udara Tjilik Riwut
sistem kelistrikannya adalah / Palangka Raya saat ini.
sebagai berikut: Bandar udara Tjilik
1) Kapasitas tersambung dari Riwut/Palangka Raya saat ini
PLN sudah memenuhi disuplai dari catu daya listrik
kebutuhan operasi peralatan utama (PLN) dengan tegangan
Bandar udara dengan 1 (satu) menengah 6 kV. Dari besaran
feeder incoming. kapasitas tersambungnya sudah
2) Beban terpasang terbagai memenuhi kebutuhan operasional
dalam 3 (tiga) kategori yaitu : beban Bandar udara saat ini.
prioritas teknik, prioritas Beberapa hal yang menjadi
umum, dan non prioritas. perhatian dari sistem
3) Jaringan yang ada sebagian kelistrikannya adalah sebagai
sudah dalam tipe cincin berikut:
dengan konfigurasi 1. Kapasitas tersambung dari
berdasarkan pembumian IT PLN sudah memenuhi
system. kebutuhan operasi peralat an
4) Beban prioritas teknik dan Bandar udara dengan 1 ( satu )
prioritas umum telah di back incoming
up masing-masing dengan 2. Beban terpasang terbagai
stand by genset secara terpisah dalam 2 (dua ) kategori yaitu
dengan kapasitas back up prioritas dan non prioritas.

Jurnal Aviasi Langit Biru 43 Volume 5, Nomor 12, Oktober 2012


3. Jaringan yang ada masih konfigurasi berdasarkan
dalam tipe radial dengan pembumian TT system.
kondigurasi berdasarkan 4) Kebutuhan back up untuk
pembumian TT system beban disuplai oleh stand by
4. Kedua beban prioritas dan non genset dengan kapasitas
prioritas di back up dengan mencukupi , waktu transfer ke
standby genset dengan beban saat PLN off adalah <
kapasitas mencukupi , waktu 15 detik.
transfer ke beban saat PLN off 5) Perubahan tegangan operasi
adalah < 15 detik. PLN rata-rata adalah 3,9 %
5. Perubahan tegangan operasi 6) Faktor daya jaringan 0,8
PLN rata-rata adalah 2,6 % 7) Rata-rata PLN off adalah 8 s/d
6. Faktor daya jaringan 0,8 12 jam per hari
7. Rata-rata PLN off adalah 5 s/d
8 jam per hari 4. Kondisi Bandar udara Japura/Rengat
8. Kondisi Bandar udara H.A.S saat ini.
Hananjuddin / Tanjung Pandan. Bandar udara Japura / Rengat saat
Bandar udara H.A.S Hananjuddin ini disuplai daru catu daya listrik
/Tanjung Pandan saat ini disuplai utama ( PLN ) dengan tegangan
dari catru daya,listrik utama (PLN) operasi 220/380 Volt . Dari besaran
dengan tegangan operasi 220/380 kapasitas tersambungnya sudah
Volt . Dari besaran kapasitas memenuhi kebutuhan operasional
tersambungnya sudah memenuhi beban Bandar udara saat ini.
kebutuhan operasional beban Beberapa hal yang menjadi
Bandar udara saat ini. Beberapa perhatian dari sistem kelistrikannya
hal yang menjadi perhatian dari adlah sebagai berikut:
sistem kelistrikan adalah sebagai 1) Kapasitas tersambungdari PLN
berikut : sudah memenuhi kebuthan
1) Kapasitas tersambung dari operasi peralatan Bandar udara
PLN sudah memnuhi dengan 1 ( satu ) feeder
kebutuhan operasi peralatan incoming.
Bandar udara dengan 1 ( satu ) 2) Beban terpasang masih
feeder incoming. dikelompokkan dalam 1 ( satu )
2) Beban terpasang masih kategori, artinya belum ada
dikelompokkan dalam 1 ( pembagian beban prioritas dan
satu) kategori , artinya belum non prioritas.
ada pembagian beban prioritas 3) Jaringan yang ada masih dalam
dan non prioritas. tipe radial dengan konfigurasi
3) Jaringan yang ada masih berdasarkan pembumian TT
dalam tipe radial dengan system.

Jurnal Aviasi Langit Biru 44 Volume 5, Nomor 12, Oktober 2012


4) Kebutuhan back up untuk beban Sistem jaringan distribusi umumnya
disuplai oleh standby genset masih mempergunakan tipe radial
dengan kapasitas mencukupi , yang artinya kemampuan sistem
waktu transfer ke beban saat terhadap kontinyuitas operasi masih
PLN off adalah < 15 detik. rendah, tetapi pada Bandar udara
5) Perubahan tegangan operasi utama seperti Bandar udara
PLN rata-rata adalah 3,9 %. Soekarno Hatta dan Bandar udara
6) Faktor daya jaringan 0,8. Ngurah Rai sistem jaringan
7) Rata-rata PLN off adalah 8 s/d distribusinya sudah dengan tipe
12 jam per hari cincin . Dalam penetapan jaringan
distribusi berdasarkan sistem
6.2 ANALISIS KONDISI AWAL pembumian, belum memperhatikan
1. Analisis system pembangkitan catu kontinyitas operasi khusunya pda
daya listrikdi Bandar udara beban prioritas teknik yang sangat
Kondisi sistem pembangkit catu memerlukan tingkat kehandalan
daya listrik secara umum sudah yang tinggi. Jaringan distribusi
memenuhi kebutuhan operasional dengan sistem pembumian IT,
beban di Bandar udara. Melihat dimaksudkan agar beban prioritas
sering terjadinya pemadaman catu teknik tetap terjaga / tidak terputus
daya listrik PLN, ini sangat walau terjadi suatu gangguan pada
mengganggu kinerja peralatan jaringan, karena arus gangguan yang
Bandar udara. Catu daya listrik timbul dalam sistem ini kecil dan
cadangan yang tersedia belum tidak mampu untuk memutus circuit
mengantisipasi kemungkinan breaker .
terjadinya gangguan operasi disel 3. Analisis karakteristik beban-beban
generating set. Bila terjadi listrik Bandar udara.
gangguan/pemadaman listrik PLN Beban-beban listrik pada peralatan
maka akan terjadi pemadaman total. keselamatan operasi penerbangan
Agar kontinyuitas operasi terjamin, termasuk dalam kategori beban non
maka jumlah diesel generating set linier, artinya peralatan tersebut
cadangan minimum harus 2 (dua) selain memerlukan kualitas catu
unit dengan kapasitas sesuai dengan daya listrik yang baik, juga sebagai
kelas bandar udara, sehingga penyumbang turunnya kualitas catu
kemungkinan terjadinya kegagalan daya jaringan listrik. Peletakan
seperti dijelaskan di atas dapat masing-masing peralatan tersebut
diatasi. Selain itu karakteristik dari dalam memperoleh sumber catu
back up diesel generating set daya listrik agar tidak
cadangan harus mendapat perhatian. disamaratakan, karena harus
2. Analisis sistemjaringan distribusi mempertimbangkan prioritas dan
berdasarkan sistem pembumiannya . dampak kualitas yang

Jurnal Aviasi Langit Biru 45 Volume 5, Nomor 12, Oktober 2012


ditimbulkannya. Hal ini Power Kualitas by Schneider Electric .
dimaksudkan agar penanganan Power Kualitas by Union of the Electricity
maslah kualitas dapat lebih mudah Industry.
dan lebih ekonomis .
4. Analisis penyelesaian kualitas catu
daya listrik yang telah dilakukan .
Perbaikan kualitas catu daya listrik
umumnya belum dilaksanakan di
seluruh Bandara kecuali Bandar
udara Soekarno Hatta dan Bandar
udara Ngurah Rai .

7. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Terdapat 2 (dua) jenis beban listrik
di Bandar udara yaitu beban linier
dan non linier.
2. Beberapa masalah yang dtimbulkan
oleh pernurunan kualitas catu daya
listrik:
1) Pemadaman
2) Under voltage/over voltage
3) Dip, Sag dan Swell.
4) Surge /Transien
5) Noise / Derau
6) Distorsi harmonik.
3. Agar disediakan lebih dari 1 (satu)
feeder/ sumber yang berbeda untuk
penyaluran catu daya listrik utama.

DAFTAR PUSTAKA

Aerodrome Design Manual part IV dan V


ICAO, Annex 10 Telecomunications.
ICAO, Annex 14 Aerodromes and IEE
1159 Document.
.Peratuan Umum Instalasi Listrik( PUIL )
Tahun 2000.
Power Kualitas Application Guide by
Copper Development Association.

Jurnal Aviasi Langit Biru 46 Volume 5, Nomor 12, Oktober 2012

Anda mungkin juga menyukai