TINJAUAN PUSTAKA
Listrik merupakan salah satu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan masyarakat sehari-hari, di era medernisasi sekarang ini penggunaan
listrik semakin bertambah seiring dengan meningkatnya permintaan pasang baru.
Masyarakat menggunakan energi listrik mulai dari mengisi ulang baterai ponsel,
menyetrika pakaian, menonton TV, mencuci, memasak dan lain-lain. Bagi
kalangan non rumah tangga seperti kalangan industri dan pelaku usaha lainya,
listrik sudah menjadi kebutuhan vital demi kelancaran usaha mereka, seperti
misalnya minimarket, perkantoran dan lain-lain [1].
Daya ialah banyaknya perubahan energi terhadap waktu dalam besaran
tegangan dan arus. Pada dasarnya daya listrik di bagi menjadi 3 bagian,
diantaranya adalah daya nyata, daya semu, dan daya reaktif, ketiga jenis daya ini
sangat berkaitan erat dengan proses kerja peralatan listrik yg digunakan khusus
pengaruh pada (chosphi) atau faktor daya beban listrik yang mengalir [2].
Daya nyata adalah daya yang benar – benar digunakan dan terukur pada
beban saat dijalankan [1]. Daya nyata dibedakan berdasarkan penggunaanya yaitu
pada satu fasa atau tiga fasa secara matematis dapat ditulis :
V = Tegangan (V)
I = Arus (A)
5
2.1.2. Daya Semu
Daya semu adalah nilai tenaga listrik yang melalui suatu penghantar
tenaga listrik. Daya semu merupakan hasil perkalian dari tegangan dan arus yang
melalui penghantar dan dibedakan berdasarkan penggunaannya, yaitu pada satu
fasa dan tiga fasa [1]. Secara matematis dapat dituliskan :
Untuk 3 fasa : S = V ∙ I ∙ √3
V = Tegangan (V)
I = Arus (A)
Daya reaktif adalah daya yang dihasilkan oleh peralatan – peralatan listrik.
Sebagai contoh, pada motor listrik terdapat 2 daya reaktif panas dan mekanik.
Daya reaktif panas karena kumparan pada motor dan daya reaktif mekanik karena
perputaran. Daya reaktif adalah hasil perkalian dari tegangan dan arus dengan
vektor daya [1]. Secara matematis dapat dituliskan :
V = Tegangan (V)
I = Arus (A)
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik yang dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi
potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik pada
suatu rangkaian listrik. Tegangan standar yang di sediakan PLN di Negara
Indonesia adalah 220 Volt dengan toleransi ± 5%. Sedangkan arus listrik (
Electric Current ) adalah muatan listrik yang mengalir pada sebuah media
konduktor dalam tiap satuan waktu. Muatan listrik pada dasarnya dibawa oleh
Elektron dan Proton di dalam sebuah atom. Proton memiliki muatan positif,
sedangkan Elektron memiliki muatan negatif. Namun, Proton sebagian besar
hanya bergerak di dalam inti atom. Jadi, tugas untuk membawa muatan dari satu
tempat ke tempat lainnya ini ditangani oleh Elektron. Hal ini dikarenakan elektron
dalam bahan konduktor seperti logam dan lainya sebagian besar bebas bergerak
dari satu atom ke atom lainnya [3].
7
Prinsip dasar dari peningkatan faktor daya adalah dengan menyuntikkan arus
dengan fase mendahului ke dalam rangkaian agar menetralisir arus yang
ketinggalan fase. Salah satu caranya yaitu dengan memasang kapasitor daya pada
rangkaian. Dengan seiring berjalanya waktu dan kemajuan jaman yang semakin
pesat munculah beberapa alat alternatif untuk memperbaiki (Cos φ) daya listrik
untuh rumah tangga yg sudah beredar luas di pasaran yang sering disebut alat
penghemat daya [1].
2.4. Kapasitor
Kapasitor adalah suatu alat untuk menyimpan muatan dan energi. Konstruksi
kapasitor umumnya terdiri dari dua buah konduktor yang berdekatan namun
dipisahkan oleh dielektrik. Kapasitansi kapasitor adalah suatu kemampuan
kapasitor untuk menyimpan muatan. Kapasitor elektrolit berisi suatu asam aki
(elektrolit). Elektrolit ini dapat dalam wujud suatu cairan kapasitor elektrolit
basah dan kering. Suatu kapasitor elektrolit kering berisi dua plat metal utama
yang dipisahkan oleh elektrolit. Kapasitor ditempatkan di dalam suatu aluminium
container silindris ataupun yg lainya.
Alat penghemat daya listrik atau bisa disebut juga kapasitor daya adalah
suatu alat yang oleh perusahaan pembuatnya diklaim mampu menghemat
penggunaan daya listrik pada instalasi rumah tinggal. Alat tersebut juga diklaim
mampu menghemat biaya pemakaian listrik dari 10% hingga 30%. Alat
penghemat daya listrik bekerja dengan cara memperbaiki faktor daya (Cos φ)
sehingga dapat mengurangi daya reaktif atau Q (VAR) yang dihasilkan oleh
peralatan listrik yang digunakan, sehingga dapat meningkatkan efisiensi
penggunaan daya listrik, akan tetapi bila alat tersebut tidak tepat dalam
pemasangan peruntukan bebanya maka yang terjadi akan malah sebaliknya atau
daya yg di keluarkan suatu alat akan semakin besar ( arus naik).
9
Gambar 2.1 Belitan utama dan belitan bantu
11
Gambar 2.4 Kosntruksi Motor induksi 1 fasa