Anda di halaman 1dari 2

1.

Daya Listrik
Ketika elektron bergerak dari suatu ujung bermuatan negatif ke ujung bermuatan positif pada
suatu konduktor, berarti telah dilakukan suatu usaha listrik. Daya listrik merupakan laju dari electron
mengerjakan suatu usaha listrik. Ini berarti, daya listrik merupakan kapasitas di mana suatu usaha
listrik digunakan. Daya listrik diukur dalam satuan watt (W) atau kilowatt (kW). Di mana daya listrik
sebesar satu watt listrik diperlukan untuk menyalurkan arus sebesar satu amper pada tekanan listrik
sebesar satu volt. Atau secara matematik pesrsamannya dapat dituliskan sebagai berikut : Daya Listrik
= Tegangan Listrik x Arus Listrik Daya dikatakan sebagai rata-rata kerja yang dilakukan per satuan
waktu. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

Pada rangkaian arus bolak-balik, tegangan dan arus tidak sefasa. Maka untuk memperoleh
daya listrik yang benar (daya aktif) dalam suatu rangkaian arus bolakbalik, perkalian tegangan dan
arus masih harus dikalikan dengan nilai factor daya. Di mana faktor daya merupakan perbandingan
antara daya aktif (diukur dengan wattmeter) dan perkalian antara tegangan dan arus Lazimnya factor
daya dinyatakan dalam prosentase. Secara matematik, factor daya dapat dinyatakan sebagai berikut:

Pada rangkaian arus searah, perkalian antara tegangan dan arus memberikan nilai daya listrik
yang diperlukan oleh rangkaian tersebut, di mana factor daya tidak diperlukan dalam rangkaian ini.
Dunia industri menggunakan satuan watt untuk peralatan yang mengkonsumsi listrik dalam jumlah
kecil. Contoh peralatan listrik yang menggunakan satuan watt adalah seterika listrik, rice cooker, dan
hair dryer. Peralatan refrigerasi dan tata udara lazimnya menggunakan satuan horse power (hp) dan
british thermal unit (Btu).
Di mana
1 hp = 746 watt,
dan 1 watt = 3,41 Btu/hour.
Konversi lazim digunakan di industri refrigerasi dan tata udara untuk menghitung kapasitas
suatu pemanas listrik dalam Btu/hour, bila yang diketahui nilai daya listrik dalam satuan watt.
Konversi dari satuan watt ke satuan Hp juga kadang-kadang diperlukan.

Pertemuan ke 15

Konsumsi Energi Listrik


Dalam pelajaran IPA kalian sudah tahu, bahwa usaha adalah kerja yang dilakukan oleh gaya
sebesar satuNewton untuk memindahkan benda sejauh satumeter. Usaha merupakan energi. Dalam
Hukum Kekekalan Energi dikatakan bahwa Energi tidak dapat dihasilkan dan tidak dapatdihilangkan.
Energi hanya berpindah dari satubentuk ke bentuk yang lainnya. Contoh, Pembangkit Listrik Tenaga
Air, energi dari air yangbergerak berubah menjadi energi listrik,Energi listrik akan berubah menjadi
energi cahayadan energi panas jika anergi listrik tersebutmelewati suatu lampu. Jumlah daya listrik
yang telah digunakan dalam satuan waktu tertentu lazim disebut energi listrik. Energi listrik diukur
wattjam (Wh). Sebagai contoh, sebuah pemanas yang berdaya 5000 watt beroperasi selama 2 jam,
maka pemanas tersebut mengkonsumsi energy listrik sebesar 10.000 wattjam (Wh).

Konsumsi energy listrik yang ditarik oleh peralatan listrik hanya mengindikasikan jumlah
daya listrik yang telah digunakan oleh peralatan tersebut selama periode waktu tertentu. Ukuran
energi listrik dalam satuan Wattjam menyatakan jumlah watt yang telah digunakan dalam satuan
waktu tertentu. Satuan kilowatthour (kWh) lazim digunakan untuk menghitung pemakaian energi
listrik yang telah digunakan selama periode tertentu. Untuk mengukur konsumsi energy listrik
digunakan alat ukur yang disebut kWhmeter. Perusahaan yang bergerak di bidang energy listrik lazm
menjual listrik dalam satuan kWh.

Perhitungan Konsumsi Energi Listrik


Dalam beberapa kasus diperlukan menghitung kebutuhan daya suatu perlatan listrik untuk
memastikan besaran konsumsi energy listrik yang digunakan oleh suatu peralatan listrik. Untuk
keperluan praktis, lazimnya daya listrik dikodekan denga hurup besar P. Berikut ini diberikan tiga
contoh menghitung daya listrik pada suatu rangkaian listrik.

Contoh 1:
Berapa nilai konsumsi daya listrik pada suatu rangkaian listrik yang menggunakan arus listrik
sebesar 15 amper dan tegangan 220 volt?
Solusi:
Langkah 1: P = I x U
Langkah 2 : P = 15 x 220
Langkah 3: P = 3300 watt

Contoh 2:
Tentukan kondumsi arus yang digunakan oleh sebuah elemen pemanas listrik 1000 watt (1
kW) dan tegangan 220 volt.
Solusi:
Langkah 1: I = P / U
Langkah 2 : I = 1000 / 220
Langkah 3: I = 4, 54 amper
Contoh 3:
Tentukan kondumsi daya yang digunakan oleh sebuah elemen pemanas listrik yang memiliki
resistan 100 ohm dan menarik arus listrik 4 amper.
Solusi:
Langkah 1: P = I2 x R
Langkah 2 : P = 42 x 100
Langkah 3: P = 1600 watt

Anda mungkin juga menyukai