Pada peralatan listrik yang biasa kita gunakan sehari-hari kita pasti pernah menjumpai
keterangan bahwa aat listrik tersebut memiliki besaran saya dalam satuan watt. Namun ada
beberapa peralatan listrik yang mencantumkan keterangan daya listrik dalam satuan selain
watt, yaitu satuan daya kW, PK, atau HP.
Pasti kita lebih sering mendengar istrilah PK, pada suatu pendingin ruangan atau AC
atau alat menggiling adonan dengan besaran ½ PK, 1 PK, 2 PK, dan lainnya.
Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan PK? Apa hubungannya dengan watt?
PK adalah singkatan dari bahasa Belanda yaitu Paar den Kraft, yang artinya daya kuda.
Daya kuda jika dalam satuan daya bahasa Inggrisnya adalah Horse Power atau HP.
Sedangkan 1 HP adalah sama dengan 745,7 watt atau 0,7457 KW.
Dahulu, istilah Horse Power atau daya kuda banyak digunakan untuk membandingkan
kekuatan antara daya mesin uap dengan daya tarik seekor kuda.
Setelah itu, satuan ini digunakan juga untuk mebgukur daya keluaran dari mesin diesel,
piston, turbin, motor listrik, dan mesin lainnya.
Mungkin juga kita pernah mengdengar satuan dengan istrilah PS, lalu apa yang
dimaksud dengan satuan PS? Dan berapa besaran nilai dayanya jika diubah ke dalam satuan
daya watt?
PS adalah singkatan dari bahasa Jerman yaitu PferderStarke.
PferderStarke jika diartikan adalah sama juga dengan tenaga kuda, daya kuda, Horse Power
(HP).
1 PS = 1 HP = 745,7 watt
mengalurkan energi. Sebagian dari energi ini berubah menjadi kalor yang menyebabkan
kawat penghantar menjadi panas. Hal ini terjadi karena elektron-elektron bergerak bebas
dalam atom-atom kawat yang dilaluinya. Berdasarkan hasil percobaan James Presscot Joule,
besar energi yang timbul ditentukan oleh faktor-faktor berikut:
a. Hambatan kawat yang dilalui arus,
b. Arus yang mengalir
c. Waktu atau lamanya arus mengalir.
Berdasarkan energi yang dikeluarkan oleh sumber arus untuk mengalirkan arus listrik,
secara matematis dapat dituliskan sebagai barikut:
W = Vit
W = Vq
W = Pt
W = I2Rt
dengan
V = beda potensial atau tegangan listrik (volt)
I = kuat aurs listrik (Ampere)
t = waktu (sekon)
W = energi listrik (Joule atau Wh)
P = daya listrik (watt)
R = hambatan (ohm)
q = muatan listrik (coulomb)
2. Sebuah home industri memasang 5 lampu 20 W dan menyala 12 jam sehari, sebuah
kulkas 125 watt menyala 24 jam sehari, mixer 200 watt menyala 5 jam sehari, blender
250 watt menyala 4 jam sehari. Tentukan besar energi listrik yang dipakai home industri
tersebut dalam:
a) Satu hari
b) Satu minggu (7 hari)
c) Dalam satu bulan (30 hari)
Penyelesaian:
Diketahui:
Lampu
Daya Lampu (P) = 20 W (5 lampu)
Waktu (t) = 12 hours
Kulkas
Daya Lampu (P) = 125 W (1 buah)
Waktu (t) = 24 hours
Mixer
Daya Lampu (P) = 200 W (1 buah)
Waktu (t) = 5 hours
Blender
Daya Lampu (P) = 250 W (1 buah)
Waktu (t) = 4 hours
Untuk menghitung biaya listrik perbulan, hasil akhir tadi kita kalikan dengan 30 hari atau
sesuai dengan hari kerja.
Maka, biaya listrik untuk pengoperasian mesin grinder kedelai dalam 30 hari
adalah :
Rp 26.650,- x 30 hari = Rp 799.500,-
2. Contoh Peralatan yang ingin dihitung biaya pemakaian listriknya adalah Solder yang
bermerek Hakko dengan konsumsi daya sebesar 60W dan Tegangan listrik yang
dipakainya adalah 230 Volt (label konsumsi daya listrik, seperti digambar bawah ini).
Misalnya tarif per kWh adalah sebesar Rp 1.300,-. Jika di Pabrik tersebut memiliki 20
unit Soldering Iron yang dihidupkan selama 24 jam per hari dalam 24 hari kerja, maka
biaya yang harus dibayar adalah … .
Penyelesaiannya :
Diketahui :
Tarif per kWh : Rp. 1.300,-
60
Konsumsi daya listrik (P) = 60W = 1000 = 0,06 kW
t = 24 hours
Energi Listrik (W) = Pt
Energi Listrik (W) = 0,06 kW . 24 hours = 1,44 kWh
Biaya Listrik per hari = tarif per kWh x Energi Listrik
Biaya Listrik per hari = Rp. 1300 x 1,44 kW
Biaya Listrik per hari = Rp. 1.872,-
Jika di Pabrik tersebut memiliki 20 unit Soldering Iron yang dihidupkan selama 24 Jam
per hari dalam 24 hari kerja. Maka biaya pemakaian Listrik dalam sebulan adalah:
Rp. 1.872 x 20 unit x 24 hari = Rp. 898.560 per bulan.