Anda di halaman 1dari 10

ppKELISTRIKAN DALAM TUBUH HEWAN

(BELUT LISTRIK)

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Mekanika dan Keelektromagnetan
yang dibina oleh Ibu Erni Yulianti, S.Pd., M.Pd dan Ibu Vita Ria
Mustikasari, S.Pd., M.Pd.

Oleh
Ghufron Nurpatriya Krisna
Rifka Amilia
Vindyastika Inke Rohana

(130351603582)
(130351615569)
(130351615587)

Offering A

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PRODI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Desember 2014

3.

a. Pendahuluan
Myoelectric merupakan modifikasi otot tertentu yang
menghasilkan arus listrik. Pada ikan pari terjadi modifikasi otot
hypaxial di daerah ekor dengan menghasilkan arus listrik sebesar
500 volt. Terdiri dari piringan bermuatan listrik = elektroplax Tiap
piringan berhubungan ujung-ujung syaraf sehingga terjadi aliran
listrik.

Organ elektrik pada bagian ekor.


Masing-masing diskus horizontal
bernukleus
merupakan
otot

(elektroplax)
modifikasi

hipaksial

serabut

tunggal.

C=

Centrum, M = Myomer epaksial


(Puniawati,2008)
Fungsi :
1.

melumpuhkan/ membunuh mangsa

2.

komunikasi

sebagai alat indera


Beberapa ratus species ikan memiliki organ penghasil
listrik, namun hanya sedikit yang dapat menghasilkan daya listrik
yang kuat. Organ penghasil listrik yang dimiliki oleh kebanyakan
ikan tersusun dari sel saraf dan sel otot yang telah mengalami
perubahan penting. Bentuk organ listrik seperti piringan kecil
yang memproduksi lendir disebut

elektrosit, tersusun dan

menyatu di bagian atas dari susunan lain yang sejajar.

Pada umumnya, semua piringan menghadap arah yang


sama yang memuat 150 atau 200 piringan setiap susunannya.
Misalnya, pada ikan torpedo terdapat 140 sampai 1000 piringan
listrik pada setiap kolom. Pada ikan torpedo yang sangat besar,
jumlah seluruh piringan sampai setengah juta.
Prinsip kerja piringan listrik ini mirip dengan cara kerja
baterai.

Ketika

ikan

beristirahat,

otot-otot

yang

tidak

berhubungan belum aktif. Namun jika menerima pesan dari saraf,


akan segera bekerja secara serentak untuk mengeluarkan daya
listrik. Pada saat itu, voltase semua piringan listrik atau elektrosit
menyatu, sehingga mampu menghasilkan daya listrik sampai
220 volt pada ikan torpedo atau sampai 650 volt pada belut
listrik.
Pada umumnya semua spesies ikan tawar hanya bersifat
listrik ringan, kecuali sembilang listrik dan belut listrik. Ikan listrik
yang hidup di laut memiliki tenaga listrik yang lebih kuat dan
berbahaya, karena air laut mengandung garam membuat dirinya
lebih tahan terhadap arus listrik. Posisi dan bentuk organ listrik
ini bervariasi tergantung pada speciesnya.
b. Analisis
Sungai Amazon dan Orinoco menjadi rumah bagi salah satu
spesies luar biasa, yakni belut listrik. Hewan dengan nama Latin
Electrophorus electricus ini mampu menghasilkan listrik hingga
650 volt. Nama electrophorus diambil dari bahasa Yunani yang
berarti sang pembawa listrik (electron = listrik, dan pherein =
membawa).
Bentuk

tubuh

belut

listrik

unik.

Hampir

7/8

bagian

tubuhnya berupa ekor. Di bagian ekor inilah terdapat bateraibaterai kecil berupa lempengan-lempengan kecil yang horizontal
dan vertikal. Jumlahnya sangat banyak, lebih dari 5.000 buah.

Tegangan listrik tiap baterai kecil ini tidak besar, tetapi jika
semua

baterai

dihubungkan

secara

berderet

(seri),

akan

diperoleh tegangan listrik sekitar 600 volt (bandingkan dengan


batu baterai yang hanya 1,5 volt). Ujung ekor bertindak sebagai
kutub positif baterai dan ujung kepala bertindak sebagai kutub
negatif.

Biomimetik
dimodelkan

sistem

setelah

untuk

sel-sel

menghasilkan

khusus

dalam

listrik
organ

akan
listrik

Electrophorus electricus, yang ditunjukkan di atas. Hewan-hewan


ini memiliki tumpukan electrocytes khusus (electroplax) masingmasing sangat sarat dengan pengangkutan ion yang mampu
memberikan ~ 150mV dan pA 1 ~, sehingga total kekuatan
organ ~ 600W (~ ~ 600V dan 1A). Membran electrocyte berisi
(minimal) Na / K pompa, saluran Na, K saluran, saluran Cl, dan
saluran Ca.
Pembedahan belut listrik dipimpin Alessandro Volta untuk
eksperimen dengan sel galvanik terisolasi dari tembaga dan seng
untuk membentuk tumpukan volta (Volta 1800) - ia hubungkan
dengan inventing baterai DC berdasarkan pekerjaan ini. Dalam

pemahaman saat ini electrocyte telah menunjukkan bahwa


mereka adalah sel yang khusus berasal dari sel-sel otot dan
terdiri dari membran dikemas dengan saluran ion dan pompa ion
- mereka memiliki sedikit fungsi lain selain untuk menghasilkan
daya.

Belut listrik dapat mengatur hubungan antara baterai kecil


dalam tubuhnya untuk menghasilkan tegangan listrik kecil dan
tegangan listrik besar. Untuk navigasi, belut listrik hanya
membutuhkan tegangan listrik yang kecil. Tetapi ketika bertemu
dengan musuh atau mangsanya, belut listrik akan memberikan
tegangan semaksimal mungkin melalui kepala dan ekornya yang
ditempelkan pada tubuh musuh atau mangsanya. Arus listrik
sekitar 1 ampere yang ditimbulkan oleh tegangan listrik yang
tinggi ini akan mengalir dan membunuh mangsanya. Hewan lain
tidak terganggu karena mereka tidak bersentuhan langsung
dengan ekor dan kepala belut.

Gambar 1. Belut listrik


Belut listrik memiliki tubuh yang memanjang dengan
bentuk silinder yang sekilas mirip ular. Panjangnya dapat
mencapai 2,5 m dengan berat sekitar 20 kg. Warna tubuhnya
abu-abu gelap kecoklatan pada bagian dorsal dan warna kuning
atau oranye pada bagian ventral-anterior. Kemampuan hewan ini

dalam menghasilkan listrik (bioelektrogenesis) berasal dari tiga


organ abdominal, yakni organ utama (Main organ), organ Hunter,
dan organ Sachs. Ketiga organ ini mampu membuat dua jenis
listrik, yakni listrik bervoltase tinggi dan bervoltase rendah.
Ketiga organ ini terdiri dari sel yang terdiferensiasi dari sel otot,
yakni sel elektrosit. Bentuk sel elektrosit ini mirip dengan bentuk
compact disk. Sel elektrosit tersebut memiliki ion kalium
berkonsentrasi tinggi di dalam sel dan ion natrium yang
berkonsentrasi rendah di luar sel. Membran sel elektrosit bersifat
permeable terhadap ion kalium tetapi tidak pada ion natrium.

Gambar 2. Sel elektrosit dalam keadaan normal

Gambar 3. Sel elktrosit ketika terjadinya proses perpindahan ion


Mekanisme terjadinya perpindahan elektron sehingga
dapat terjadinya beda potensial dalam sel jika ditinjau dari segi
biokimia dapat dijelaskan sebagai berikut. Asetilkolin yang
merupakan neurotransmitter, dapat mengaktifkan sel elektrosit.
Asetilkolin ini disekresikan melalui sinaps dari sel saraf pada
salah satu sisi sel elektrosit, yang mengakibatkan terbukanya
saluran ion pada sisi tersebut. Ion natrium akan dengan mudah

masuk

sel

secara

keseimbangan

cepat

melalui

potensial

sel

saluran
akan

ini.

Akibatnya,

berubah.

Untuk

menyeimbangkan kembali kondisi sel, ion kalium akan keluar sel


melalui sisi lain dari sel elektrosit. Proses perpindahan ion
natrium ke dalam sel tidak bisa terjadi begitu saja. Karena hal
tersebut melawan gradien konsentrasi, maka proses perpindahan
terjadi secara transport aktif. Perpindahan ion ke natrium ke
dalam sel secara transport aktif tersebut memerlukan energi
yang berasal dari ATP. Dan setiap ATP yang terlibat itu
menggunakan

sekitar

tiga

elektron

dalam

proses

transfer

elektron.
Belut listrik memiliki kemampuan untuk menyingkronkan
sel elektrosit sehingga dapat aktif secara bersamaan. Hal
tersebut

memungkinkan

belut

listrik

dapat

menghasilkan

tegangan listrik yang besar. Untuk menemukan mangsa, organ


Sachs akan mentransmisikan sinyal listrik lemah yang digunakan
untuk menentukan lokasi dan arah mangsa. Saat mangsa telah
ditemukan, belut listrik akan menggunakan organ listrik yang
lebih besar, yakni organ utama dan organ Hunter, untuk
menyengat mangsanya
Belut listrik memiliki

sel

baterai

yang

berjajar

di

sepanjang tubuhnya. Ujung ekor bertindak sebagai kutub positif


baterai dan ujung kepala bertindak sebagai kutub negatif. Untuk
mendeteksi sekitarnya, belut listrik memancarkan medan listrik
di sekitar tubuhnya, seperti tampak pada gambar di bawah.

Gambar 4. Menunjukkan perubahan medan listrik pada belut oleh


obyek
Belut listrik dapat mengatur hubungan antara baterai
kecil dalam tubuhnya itu untuk mendapat tegangan listrik kecil

dan tegangan listrik besar. Jika belut listrik memiliki 5000


baterai yang tersusun seri setiap barisnya dengan total kurang
lebih 140 baris yang tersusun paralel, serta nilai hambatan 0,25
W dan tegangan baterai 0,15 Volt maka dapat dituliskan:
Vbaris = 5000 x Vsel baterai = 5000 x 0,15 V = 750 V
Sedangkan Hambatannya,
Rbaris = 5000 x R sel baterai = 5000 x 0,25 W = 1250 W
Rangkaiannya dapat digambarkan sebagai berikut,

Gambar 5. Menunjukkan rangkaian sel baterai dengan


lingkungannya

Gambar 6. Menunjukkan rangkaian beserta arah arus yang


mengalir
Arus yang melalui ikan (Ifish) akan berbeda dengan arus yang
mengalir dalam sel baterai.
Ifish = 140 x I

1)

Selanjutnya dibuatkan loop (diambil satu loop),

Gambar 7. Menunjukkan sebuah loop yang dibuat dalam


rangkaian
diperoleh,

-1250 I + 750V - 800 Ifish = 0


2)
Maka dari persamaan 1) dan 2) diperoleh arus yang mengalir
pada ikan dan arus yang mengalir dalam sel baterai.
I 6,2 x 10-3A dan Ifish 0,9A
Walaupun arus yang dihasilkan kecil, namun daya yang
dihasilkan akan besar karena diakibatkan oleh tegangan yang
besar.
P = V. Ifish = 750 V. 0,9 A = 675 Watt
Belut listrik memiliki lapisan lemak tipis yang melindungi
tubuhnya, sehingga ia menjadi kebal terhadap rasa sakit dan
dampak lain yang ditimbulkan oleh sengatan listrik.
c. Kesimpulan
1. Hewan

memiliki

myoelectric

dimana

myoelectric

merupakan modifikasi otot tertentu yang menghasilkan


arus listrik.
2. Belut listrik

memiliki

sel

baterai

yang

berjajar

di

sepanjang tubuhnya. Ujung ekor bertindak sebagai kutub


positif baterai dan ujung kepala bertindak sebagai kutub
negatif.
3. Membran electrocyte pada belut berisi (minimal) Na / K
pompa, saluran Na, K saluran, saluran Cl, dan saluran Ca.
4. Mekanisme kelistrikan pada belut sama dengan pada
manusia. Ion Na akan masuk dalam sel dan ion k akan
keluar sel secara transport aktif. Perbedaan potensial
antara ion-ion inilah yang akan menyebabkan adanya
listrik yang mengalir pada tubuh belut.

DAFTAR PUSTAKA
Apa Kabar Dunia. 2011. Bagaimanakah Cara Belut Listrik Mengeluarkan Listrik,
(Online),
(http://www.apakabardunia.com/2011/04/bagaimanak
ah-cara-belut-listrik.html), diakses 29 November 2014.

Arto. 2014. Ini dia Cara Belut Menghasilkan Listrik, (Online),


(http://artofelectro.blogspot.com/2014/02/ini-dia-carabelut-menghsilkan-listrik.html), diakses 28 November 2014.
Lutfita, 2008. Misteri Belut Listrik, (Onlie), (http://azzahraku.multiply.com/),
diakses 1 Desember 2014.
Yahya,

Harun. 2005. KEAJAIBAN DESAIN DI ALAM, (Online),


(http://www.harunyahya.com/indo/index.php),
diakses
28
November 2014.

Anda mungkin juga menyukai