A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi,gotong royong) santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI 3 : Kompetensi pengetahuan : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Kompetensi Keterampilan : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri dan mampu menggunakan metodde sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
D. MATERI PEMBELAJARAN
Fakta :
Perubahan momentum, besarnya Impuls dan tumbukan
Konsep :
Impuls merupakan besar perubahan momentum yang dialami suatu
benda.
Impuls adalah besarnya gaya yang bekerja pada benda dalam selang
waktu tertentu.
Berlaku hukum 3 Newton ketika terjadi tumbukan antar dua benda.
Prosedur :
Perubahan momentum pada suatu benda akan menghasilkan impuls,
dan impuls adalah besarnya gaya yang bekerja pada benda dalam
selang waktu tertentu.
G. SUMBER BELAJAR
1. Sudirman. 2018. Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa untuk
SMK/MK Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
2. Kanginan, Marthen. 2014. Fisika Kelas X Untuk SMA/MA Kelompok
Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta: Penerbit Erlangga
3. Literasi Internet
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Pertemuan Pertama ( 3 X 45 Menit )
a) Kegiatan Pendahuluan
Memberi salam/menyapa siswa
Memperhatikan kesiapan psikis, dan fisik siswa untuk mengikuti
proses pembelajaran dengan memperhatikan kebersihan, kerapian,
ketertiban, dan kehadiran siswa
Memberi motivasi untuk mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan memberikan hal menarik seputar materi
momentum dan impuls serta jenis jenis tumbukan.
Meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa
Memberikan apersepsi dengan mendiskusikan kompetensi yang
sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya dan berkaitan
dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan,
diantaranya tanya-jawab seputar momentum dan impuls serta
jenis jenis tumbukan
Menyampaikan tujuan pembelajaran/indikator pencapaian
kompetensi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari
Menyampaikan garis besar cakupan materi momentum dan
impuls dan jenis jenis tumbukan
Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan dalam
penyampaian materi
b) Kegiatan Inti
Stimulation ( memberi stimulus )
Guru menyajikan suatu permasalahan dalam cerita berkaitan
dengan materi pembelajaran yaitu mengenai momentum dan
impuls.
Contoh permasalahan yang disajikan seperti berikut :
I. Materi Ajar
Pertemuan Pertama
a) Pengertian impuls
Anda telah mengetahui bahwa yang menyebabkan suatu benda diam
menjadi bergerak adalah gaya.
Misalnya bola golf yang mula mula diam akan bergerak ketika gaya pukulan
stik golf anda bekerja pada bola golf tersebut. Gaya pukulan stik golf anda
pada bola golf termasuk gaya kontak yang bekerja hanya dalam selang waktu
yang singkat , gaya seperti ini disbut Gaya impulsif. Impuls secara matematis
ditulsikan sebagai berikut :
I = F. ∆t
Keterangan :
I = Impuls (Ns)
F = Gaya Impuls (N)
∆t = perubahan waktu (sekon)
Impuls adalah hasil kali antara besaran vektor gaya F dengan besaran skalar
selang waktu ∆t sehingg impuls termasuk besaran vektor.
Penerapan impuls dalam keseharian teknologi
Prinsip memperlama selang waktu kontak bekerjanya impuls agar gaya
impulsif yang dihasilkan menjadi lebih kecil, banyak diaplikasikan dalam
peristiwa keseharian, Mengapa dibagian dalam helm selalu ada
gabus/sponnya ?
Jawabannya, ketika terjadi benturan misalkan impuls yang dihasilkan helm
tnpa spoon adalah sama, tetapi selang waktu kontak antara helm dengaan
spon lebih lama dibandingkan dengan helm tanpa spon, hal ini akan
menghasilkan gaya impulsif yang lebih kecil dan gaya impulsif yang lebih
kecil akan mnemberikan rasa sakit yang lebih kecil sehingga helm dengan
spon akan mengurangi rasa sakit jika terjadi benturan.
Contoh soal :
Sebuah bola biliard dipukul dengan gaya 20 N dalam selang waktu 0.5 sekon.
Tentukan impuls yang bekerja pada bola biliard tersebut ?
Diketahui :
F= 20 N
∆t = 0.5 sekon
Ditanya :
I =....................?
Dijawab :
I = F. ∆t
I = 20 N . 0.5 sekon
I = 10 Ns
Jadi, besarnya impuls yang bekerjaa pada bola biliard tersebut adalah 10 Ns.
b). Momentum
jika dua kendaraan bergerak dengan kecepatan yang sama seperti truk dan
dan mobil sedan manakah yang lebih sukar untuk dihentikan, kendaraan yang
bermassa kecil atau besar ? dan jika dua kendaraan yang sama bergerak
mendekati anda manakah yang lebih sukar dihentikan kendaraan dengan
kecepatan tinggi atau rendah ?
“momentum didefinisikan sebagai ukuran kesukaran untuk memberhentikan
suatu benda.
Dari dua pertanyaan diatas momentum dapat dirumuskan sebagai berikut :
P = m.v
Keetrangan :
P = momentum (kg m/s)
m= massa (kg)
v= kecepatam (m/s)
contoh soal
sebuah mobil bermassa 1000 kg bergerak dengan kecepatan 36 km/jam.
Berapakah momentum mobil tersebut ?
diketahui :
m= 1000 kg
v= 36 km/jam = 36. 1000/3600 = 10 m/s
ditanya :
P= ................?
Dijawab :
P= m.v
P= 1000 kg . 10 m/s
P = 10.000 kg.m/s
Jadi, besarnya momentum mobil tersebut adalah 10.000 kg.m/s
REFERENSI :
Sudirman. 2018. Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa untuk
SMK/MK Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
https://www.zonareferensi.com/pengertian-impuls/
http://lesprivathanstar.blogspot.com/2016/12/lks-impuls-dan-momentum.html
https://blog.ruangguru.com/pengertian-jenis-dan-rumus-momentum
https://www.zonareferensi.com/pengertian-momentum/
Pertemuan Kedua
J. a) Hukum Kekekalan Momentum
Pada tahun 1600-an pertengahan terdapat tiga orang ilmuan yang
meneliti sebuah anggapan Descartes tentang hukum kekekalan gerakan.
Ketiga ilmuan tersebut ialah Wren, John Willis, dan Huygens bersama
dengan The Royal Society. Ketiganya berhasil menemukan hukum fisika
yang dinamakan Hukum Kekekalan Momentum. Berdasarkan pendapat
mereka, seluruh total momentum pada sebuah sistem akan bersifat selalu
kekal. Selain itu pengertian momentum menurut ketiga ilmuan tersebut
ialah suatu besaran vektor yang berasal dari hasil kali kecepatan benda
dengan massa benda itu sendiri. Adapula contoh soal hukum kekekalan
momentum yang sering digunakan sebagai soal ujian SMA. Hukum ini
juga dapat kita amati pada benda yang saling bertumbukan/berbenturan.
Misalnya saja dua buah kelereng yang saling bertumbukan. Kelereng
tersebut akan terpental beberapa centi meter setelah bertumbukan. Hal ini
dikarenakan kedua kelereng mempunyai kecepatan tertentu. Kemudian
setelah bertumbukan keduanya akan memiliki kecepatan tetap apabila
tumbukannya lenting sempurna. Hal ini dapat terjadi dikarenakan
keduanya tidak kehilangan energi. Nah pada kesempatan kali ini saya akan
menjelaskan tentang hukum kekekalan momentum Bunyi Hukum
Kekekalan Momentum ialah "Total keseluruhan momentum sebuah sistem
saat sebelum bertumbukan besarnya sama dengan total momentum setelah
bertumbukan, jika tidak disertai dengan adanya gaya luar". Gaya luar
yang berpengaruh terhadap hukum kekekalan momentum ialah gaya
gesek. Contohnya dua kelereng yang dibenturkan dengan kecepatan yang
sama pastinya tidak akan mengalami hukum kekekalan momentum apabila
tidak mengalami gesekan dengan tanah. Hal ini dikarenakan gaya gesek
berpengaruh terhadap hukum tersebut. Gaya gesek kelereng pada tanah
besarnya cukup besar, namun gaya gesek kelereng pada keramik/lantai
licin besarnya kecil. Semakin kasar bidang geseknya maka semakin besar
pula gaya geseknya.
Di bawah ini terdapat rumus hukum kekekalan momentum yang
digunakan untuk mengerjakan contoh soal hukum kekekalan momentum.
Berikut rumusnya:
Keterangan :
m1= massa benda pertama (kg)
m2= massa benda kedua (kg)
v1 =kecepatan benda pertama sebelum bertumbukan (m/s)
v'1 =kecepatan benda pertama setelah bertumbukan (m/s)
v2 =kecepatan benda kedua sebelum bertumbukan (m/s)
v'2= kecepatan benda kedua setelah bertumbukan (m/s)
contoh soal :
Seorang anak sedang bermain skateboard dengan kecepatan 6 m/s dan massa
skate board 4 kg. Apabila anak tersebut massanya 20 kg. Berapakah
kecepatan skate board setelah anak tadi melompat kedepan dengan kecepatan
2 m/s?
Pembahasan
Diketahui : m1 = 25 kg; v1 = v2 = 6 m/s; m2 = 4 kg; v'1 = 2 m/s
Ditanyakan : v'2 = ?
Jawab:
m1 v1+ m2 v2 = m1 v'1 + m2 v'2
(25 x 6) + (4 x 6) = (25 x 2) + (4 x v'2)
150 + 24 = 50 + 4v'2
174 = 50 + 4v'2
4v'2 = 174 - 50
4v'2 = 124
v'2 = 124/4
v'2 = 31 m/s
Keterangan :
p = momentum sebelum tumbukan (kg. m/s)
p’ = momentum setelah tumbukan (kg. m/s)
m = massa (kg)
v = kecepatan sebelum tumbukan (m/s)
v’ = kecepatan setelah tumbukan (m/s)
Perhatikan ilustrasi tumbukan dua buah bola tersebut dan hubungkan
dengan persamaan hukum kekekalan momentum diatas. Peristiwa tumbukan
diatas memenuhi prinsip hukum kekekalan momentum, maka jumlah momentum
benda pertama dan kedua sebelum terjadinya tumbukan akan sama dengan jumlah
total momentum kedua benda setelah tumbukan pula.
Selanjutnya hukum lain yang berlaku dalam konsep tumbukan yaitu
hukum kekekalan energi mekanik, tetapi dalam hal ini dengan ketinggian benda
yang sama maka dapat disederhanakan menjadi hukum kekekalan energi kinetik.
Dua hukum kekekalan ini yang berperan dalam peristiwa tumbukan.
Peristiwa tumbukan dalam fisika dibagi kedalam tiga jenis yaitu :
Tumbukan Lenting Sempurna
Dua buah benda bisa dibilang mengalami tumbukan lenting sempurna bila tidak
ada kehilangan energi kinetik ketika terjadi tumbukan. Energi kinetik sebelum dan
sesudah tumbukan sama demikian juga dengan momentum dari sistem tersebut.
Dalam tumbukan lenting sempurna secara matematis bisa dirumuskan
e pada persamaan di atas adalah koefiseien retitusi yang nilainya bergerak antara 0
hingga 1. Contoh tumbukan lenting sebagian diantaranya bola bekel yang jatuh
dan memantul berulang-ulang hingga akhirnya berhenti. Karena ada nilai e maka
tinggi pantulan jadi lebih rendah dari pada tinggi mula-mula. Secara matematis
tinggi pantulan ke-n tumbukan adalah:
m1V1 + m2V2 =(m1+m2)V’
Contoh peristiwa tumbukan tidak lenting sama sekali ini sering dijumpai dalam
ayunan balistik.
Referensi :
Sudirman. 2018. Fisika Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa untuk
SMK/MK Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga
https://www.gammafisblog.com/2018/12/contoh-soal-impuls-dan-momentum-
lengkap.html
kelompok-bahagia.blogspot.com/2013/10/contoh-soal-dan-pembahasan-
momentum.html
https://www.slideshare.net/jihadfis/tumbukan-29701733
https://www.slideshare.net/ipputdyana9/tumbukan-lenting-sempurna?
from_action=save
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1
6. Berikanlah kesimpulan yang jelas dan singkat untuk jawaban dari pertanyaan
1-5 tersebut!
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2
1. Sebuah bola tenis bermassa 300 gram dilempar ke sebuah tembok, saat
mengenai tembok kecepatan bola 20 m/s. jika tumbukan yang terjadi
dianggap lenting sempurna berapakah kecepatan bola tenis setelah
tumbukan?
a. Momentum benda A
b. Momentum benda B
c. Momentum total benda A dan B
5. Sebuah bola baseball dipukul dengan gaya sebesar 100 Newton dan lama
waktu sentuh bola adalah 0,1 detik. Berapakah besar impuls yang diterima
oleh bola tersebut?
KUNCI JAWABAN LKPD 1
1. Manakah antara dua gambar dibawah yang lebih sukar diberhentikan? (anggap
kecepatannyaa sama) jelaskan!
Jawaban :
Gambar 1 karena, Momentum benda berbanding lurus dengan massa benda
tersebut. Semakin besar massa benda, semakin sukar benda tersebut untuk
diberhentikan. Sebaliknya, semakin kecil massa benda, semakin mudah untuk
diberhentikan.
6. Berikanlah kesimpulan yang jelas dan singkat untuk jawaban dari pertanyaan
1-5 tersebut!
Jawaban :
Jadi, Momentum adalah ukuran atau tingkat kesukaran untuk memberhentikan
gerak laju sebuah benda. Semakin besar momentumnya, berarti benda tersebut
semakin sukar untuk diberhentikan. Momentum hanya dimiliki oleh benda
yang bergerak atau memiliki “v”. Sedangkan impuls adalah peristiwa
bekerjanya gaya dalam waktu yang sangat singkat. Untuk membuat suatu
benda yang diam menjadi bergerak diperlukan sebuah gaya yang bekerja pada
benda tersebut selama interval waktu tertentu. Gaya yang diperlukan untuk
membuat sebuah benda tersebut bergerak dalam interval waktu tertentu itulah
yang disebut dengan impuls.
KUNCI JAWABAN
1. Sebuah bola tenis bermassa 300 gram dilempar ke sebuah tembok, saat
mengenai tembok kecepatan bola 20 m/s. jika tumbukan yang terjadi
dianggap lenting sempurna berapakah kecepatan bola tenis setelah
tumbukan?
Diketahui :
m = 300 kg
v = 20 m/s
e =1
Ditanya :
v’ = ...............?
Dijawab :
e=1
−(v 2’ – v 1 ’)
1=
(v 2 – v 1)
−(v 2 ’ – 0)
1=
(20 – 0)
maka: v2’ = -20 m/s (20 – 0) tanda (-) menunjukkan gerak benda berbalik
dari arah semula
Ditanya :
v‘ = ..............?
Dijawab :
m1 .v1 + m2 .v2 = (m1 + m2 ). v’
0 + 0,02 . 200 = (0,2 + 0,02) .v’
4 = 0,22 v’
v’ = 4 / 0,22
v’ = 18,2 m/s
3. Sebuah bola meluncur dengan kecepatan 10 m/s dan menabrak dinding,
setelah menabrak dinding bola berbalik arah dengan kecepatan 8 m/s.
hitung koefisien restitusi peristiwa tumbukan tersebut!
Diketahui :
v2 = 10 m/s
v2’= 8 m/s
Ditanya :
e = ................?
Dijawab :
−(v 2 ’ – v 1’ )
e=
( v 2 – v 1)
−(8 – 0)
e=
(10 – 0)
e = 0,8
4. Ada dua buah benda yaitu benda A bermassa 4 kg, bergerak kekanan
dengan kelajuan 6 m/s. Benda B yang bermassa 6 kg bergerak kekiri
dengan kelajuan 5 m/s. Hitunglah :
a.Momentum benda A
b.Momentum benda B
c.Momentum total benda A dan B
diketahui :
m A = 2 kg
m B = 7 kg
v A = 10 m/s
v B = 4 m/s
ditanya :
a. Momentum benda A
b. Momentum benda B
c. Momentum total benda A dan B
Dijawab :
a. Momentum benda A
p = m.v
= 2 kg . 10 m/s
= 20 kg m/s
b. Momentum benda B
p = m.v
= 7 kg . 4 m/s
= 28 kg m/s
c. Momentum total benda A dan B
mtotal = pA + pB
= 20 kg m/s + 28 kg m/s
= 48 kg m/s
5. Sebuah bola baseball dipukul dengan gaya sebesar 100 Newton dan lama
waktu sentuh bola adalah 0,1 detik. Berapakah besar impuls yang diterima
oleh bola tersebut?
Diketahui :
F = 100 N
∆t = 0,1 s
Ditanya :
I = ... ?
DiJawab :
I = F . ∆t
I = (100 N) . (0,1 s)
I = 10 Ns
INSTRUMEN PENILAIAN LKPD 1
Keterangan :
Skor maksimum untuk soal nomor 1 sampai 5 adalah 16
Skor maksimum untuk soal nomor 6 adalah 20
jumlah skor
Nilai Akhir ( NA )= x 100
jumlah skor maksimum
INSTRUMEN PENILAIAN LKPD 2
Keterangan :
Skor maksimum untuk soal nomor 1,2, dan 3 adalah 25
Skor maksimum untuk soal nomor 3 dan 5 adalah 12,5
jumlah skor
Nilai Akhir ( NA )= x 100
jumlah skor maksimum