Anda di halaman 1dari 27

Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat memahami konsep Tesla coil dan


cara kerjanya.
2. Peserta didik dapat membuat tesla coil
3. Peserta didik dapat mengembangkan inovasi-inovasi
dari pembelajaran tesla coil ini.
4. Peserta didik dapat menerapkan aplikasi penerapan
tesla coil dalam kehidupan sehari-hari.
5. Untuk meningkatkan psikomotorik peserta didik dan
untuk memadukan antara konsep teori dan realita
pada pembelajaran fisika pada materi rangkaian arus
bolak balik pada sub materi rangkaian LC
Lahir : 10 Juli 1858 Smijan, Kekaisaran Austria(sekarang
kroasi)
Meninggal : 7 Januari 1943(umur 86) New york city, Amerika
serikat
Sebab Meninggal : Pembekuan pembuluh darah
Warga negara : Austria dan Amerika serikat
Pendidikan : Universitas Teknologi Graz
Disiplin teknik : Teknik listrik dan teknik mesin
Proyek penting : Arus bolak-balik, tegangan tinggi, eksperimen tenaga,
frekuensi tinggi
Desain terkenal : Motor induksi, Medan magnet berputar, Gulungan
Tesla, Radio kendaraan, Pengendali jarak jauh.
Telsa Coil (Kumparan Tesla) adalah sejenis sirkuit transformator resonansi yang
diciptakan oleh Nikola Tesla sekitar tahun 1891. Proyek ini dimulai atas inisiatifnya untuk
membuat sistem transmisi energi listrik tanpa kabel karena pada saat itu kota-kota dipenuhi
oleh kabel listrik. Meskipun idenya sangat menarik namun banyak perusahaan listrik yang
merasa tertekan oleh ciptaan Tesla sehingga mereka meyakinkan sponsor proyeknya untuk
menghentikan bantuan dana untuk eksperimen sehingga Tesla tidak bisa menyelesaikan
proyeknya.

Desain awal transformator Tesla Coil melibatkan sumber daya listrik bertegangan
menengah sampai bertegangan tinggi, satu atau lebih kapasitor bertegangan tinggi, dan
celah elektroda untuk merangsang multi-lapisan primer dari induktor dengan semburan
periodik dari aliran listrik berfrekuensi tinggi. Transformator sekunder dari mulit-lapisan
Tesla Coil dikejutkan oleh resonansi dari rangkaian induktif (induksi elektrodinamis),
baik sirkuit primer dan sirkuit sekunder sama-sama dinyalakan sehingga kedua sirkuit
beresonansi pada frekuensi yang sama (biasanya antara 25 KHz dan 2 MHz).
Belakangan, Tesla Coil tidak lagi menggunakan multi-layer sirkuit, tapi hanya
menggunakan satu sirkuit primer dan sekunder.
A. Alat
1. Solder
2. Gunting
3. Cuter
4. Tang
B. Bahan
1. Kawat tembaga
2. Flayback TV
3. Transistor
4. Kabel
5. Stopmap Businisfile
6. Aluminium foil
7. Pipa
8. Lem
9. Spark gap
10. Resistor 47k
11. Kapasitor
a. Rangkaian alat untuk pembangkit tegangan tinggi Flayback TV
b. Rangkaia tesla coil

Rangkaia tesla coil


Arus dari sumber listrik(power suply 7V) bergerak, karena
muatannya belum cukup untuk melompati spark gap, maka arus
mengisi kapasitor. Ketika kapasitor terisi penuh, arus bergerak
meloncati spark gap dan bergerak ke lilitan primer.
Lilitan primer yang dialiri listrik bertingkah sebagai induktor dan,
karena terhubung dengan kapasitor dalam satu rangkaian,
membentuk rangkaian L-C seri. Muatan yang melewati lilitan
primer bergerak ke ke kapasitor lagi dan terus bergerak bolak
balik dengan frekuensi tertentu yang disebut frekuensi resonansi.
Karena lilitan primer membentuk medan magnet setiap kali
mendapat muatan, maka sebagian dari energi itu ditangkap oleh
lilitan kedua dan diubah menjadi listrik lagi.
Top Load bertingkah sebagai kapasitor dengan ujung toroida dan
bumi. Rangkaian ini juga beresonansi dengan frekuensi tertentu
juga. Ketika frekuensi resonansi pertama dan resonansi kedua
memiliki frekuensi yang sama maka akan terjadi resonant
inductive coupling yang berarti setiap kali muatan diterima lilitan
kedua, energi yang diterima semakin besar dan ketika top load
tidak bisa menyimpan muatan lagi maka akan terjadi kilatan
listrik.
1. Lilitan dari kawat tembaga atau resonant transformer
Resonant transformer didisain untuk menyimpan energi sementara, setiap putaran
terdapat nilai kapasitansi dan berfungsi sebagai sikruit LC, yang menyimpan
energi listrik yang berosilasi. Pada Coil primer hanya terdapat beberapa putaran
dan tembaga yang lebih besar diameternya, sedangkan coil sekunder terdapat
putaran yang banyak ( ratusan bahkan ribuan ) dan dililit di sebuah silinder
berronga hollow ) . dan juga terdapat topload ( torodia ) yang berperan sebagai
kapasitor diatas coil sekunder. Coil primer dan sekuder disetel agar mereka
berresonansi di frekuensi yang sama dan memiliki nilai resonant frequency .

ini mebuat mereka menukarkan energinya, sehingga arus yang berosilasi berbolak
balik diantara coil primer dan sekunder.

2. Spark gap
Terdapat beberapa jenis dari sirkuit tesla coil, yakni SGTC (spark Gap Tesla Coil ) yang
menggunakan spark gap ( celah percikan ) untuk mengalikah pulse arus melalui
kumparan primer dan menyalakan osilasi pada transformer.
3. Transistor

Di dalam transistor terdapat 3 pins, yakni Base, Emiter, dan Collector. Disaat base
menerima arus yang sedikit, ini menutup sirkuit dan listrik mengalir ke coil
primer. Namun, listrik suka menempuh jalur yang paling kecil nilai hambatannya
sehingga saat listrik dibiarkan mengalir dari Collector ke Emiter ( hambatan ~0 Ohm )
itu akan menghentikan arus ke Base karena terdapat nilai hambatan 47k Ohm disitu. Saat
arus listrik berhenti mengalir ke Base, base akan membuka sirkuit lagi hingga resistor
memberikan sedikit hambatan dari jalur Collector-Emitter, siklus ini berulang beberapa
kali setiap detik. Kumparan primer mati saat listrik berhenti mengalir kesitu, saat ini
terjadi, kumparan sekunder mengambil medan magnet dan mengubahnya kembali
menjadi tegangan yang di step-up menjadi ribuan volt di proses ini. Akhirnya teradi
osilasi dari kumparan primer yang memberi tegangan kembali ke transistor untuk
‘menyetel’ atau mencapai hasil maksimum dari sirkuit yang digunakan.
4. Kapasitor

Disini kapasitornya dibuat dari kertas businesfile dan aluminium foil dihubungkan
dengan kabel, fungsinya untuk penyimpanan muatan semestara sebelum muatanya
diloncatkan.

5. Resistor

Berfungsi menghambat jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. dengan
adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat disalurkan sesuai dengan
kebutuhan. Juga berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi
rendah dengan bantuan transistor dan kondensator(kapasitor).

6. Playback tv

Berfungsi sebagai melipatkan tegangan atau menghasilkan tegangan tinggi dan


tegangan yang lainya agar lebih tinggi tegangan yang dihasilkan oleh suatu
rangkaian.
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Membuat sesuai rangkaian yang ada pada gambar rangkaian
3. Membuat lilitan sekunder dan primer dengan menggunakan
kawat tembaga dan paralon berdiameter 0,5 mm.
4. Membuat kapasitor yang terbuat dari amplop businessfile dan
aluminium file
5. Menguji media pembelajaran tesla coil sebelum melakukan
penjelasannya.
Note : Rangkaian bisa dilihat dari slide berikutnya atau mencari
jurnal.
Pertama-tama kita tinjau spark gap. Jaraknya diatur supaya timbul loncatan listrik
saat sumber dinyalakan. Sumber daya ini berasal dari power suplay.Arus listrik
meloncati udara dan mengalir menuju kapasitor dan kumparan primer.
Selanjutnya, perhatikan kapasitor dan kumparan sekunder. kumparan dawai primer
dan sekunder yang beresonansi seperti pada trafo, tapi pada dawai sekunder salah
satu ujung bagian atas dipotong dan dilepaskan ke alam. Medan elektromagnet
yang dihasilkan oleh kumparan sekunder akan terinduksikan ke kumparan primer.

Loncatan listrik pada spark gap hanya terjadi saat tegangannya tinggi, sedangkan
ketika tegangannya nol tidak ada loncatan listrik.
kumparan memiliki suatu nilai yang disebut induktansi. Simbol induktansi
sering menggunakan L. Induktansi menyatakan kuatnya medan magnet yang
timbul jika kumparan itu dialiri listrik. Sementar itu, kapasitor memiliki
kapasitansi C dari Capacitance yang menyatakan banyaknya muatan listrik
yang tersimpan jika ada tegangan.Dalam pelajaran fisika, jika sebuah L dan
sebuah C digandeng seperti ini, akan dihasilkan suatu rangkaian LC seri.
Rangkaian ini memiliki frekuensi khusus yang nilainya sebesar:
1
𝑓=
2𝜋 𝐿𝐶
Rangkaian LC seri, yaitu kumparan sekunder dan primer. Tentunya yang ini juga
punya frekuensi diri., jika semua sudah diatur sehingga kedua frekuensi LC sama,
akan didapatkan sesuatu yang disebut hubungan induktif resonansi. Resonansi
berarti frekuensi yang satu sama dengan lainnya, sedangkan induktif berarti
berhubungan dengan medan magnet.Dalam keadaan ini, energi yang tersimpan
dalam satu sistem akan dibagi bersama dengan sistem lainnya. Sistem pertama
adalah LC yang dikejut-kejutkan oleh spark gap sehingga dapat bergoyang dengan
frekuensi megahertz, sedangkan sistem kedua adalah menara Tesla paralon .
Melihat sistem yang satu bergoyang dengan penuh energi, sistem kedua juga ikut-
ikutan bergoyang dengan frekuensi sama. Akan tetapi sistem kedua terdiri
dari L yang besar sekali dan C yang kecil sekali. Jadinya, untuk nilai energi
beberapa watt, akan timbul tegangan yang tinggi sekali di ujung menara tesla
terhadap bumi jika dibandingkan dengan tegangan sumber. Tegangan yang
dihasilkan bisa di atas ratusan ribu volt.
Dilakukan Percobaan dengan mengukur panjang plasma yang muncul dan
keterangan lampu neon, Didapatkan data sbb :

No Tegangan Panjang plasma Keterangan


(power suply) (cm) Lampu neon
1 12 v 7 Terang
2 17 v 8 Semakin
terang

Note : Lampu neon didekatkan pada jarak yang sama dengan tegangan yang berbeda.
Ditinjau dari percobaan yang dilakukan didipatkan beberapa teori seperti
berikut :

 semakin dekat jarak lampu dengan lilitan pemancar, maka akan semakin
terang intensitas cahaya lampu yang dihasilkan.

 semakin besar parameter tegangan dari power suplai yang digunakan maka
semakin terang pula intensitas cahaya yang dihasilkan oleh lampu tersebut.

 menunjukan bahwa semakin dekat jarak lampu dengan lilitan pemancar maka
medan magnet yang dihasilkan oleh lilitan pemancar akan semakin besar, dan
semakin besar tegangan yang disuplai maka medan magnet yang dihasilkan
oleh pemancar akan semakin besar pula.
Prinsip dasar dari Tesla Coil ini adalah Resistensi, Kapasitansi , dan Induktansi :

1. Resistensi

Resistansi (dalam hukum Ohm ditulis dengan simbol R) adalah tahanan dari
suatu bahan konduktor untuk menghambat aliran arus listrik. Setiap logam yang
digunakan sebagai penghantar mempunyai karakteristik hambatan yang berbeda.
Dalam suatu sirkuit, arus listrik dari power suplay tidak sepenuhnya dapat
digunakan secara bebas. Terkadang arus listrik tersebut harus di hambat untuk
memperoleh efek tertentu pada sirkuit. Dalam suatu hambatan atom-atom nya
akan bertumbukan dengan elektron-elektron sehingga laju dan kecepatan elektron
menjadi berkurang. Karena kuat arus biasanya di hitung berdasarkan banyak dan
kecepatan elektronnya, maka ketika jumlah elekron dan kecepatannya berkurang
otomatis berkurang pula kekuatan arus yang mengalir dalam suatu hambatan.
Setiap Konduktor mempunyai hambatan. Ketebalan suatu konduktor menentukan
besar-kecilnya hambatan yang dimilikinya. Konduktor yang tebal memiliki
hambatan yang kecil.
Kawat yang tebal mempunyai penampang lintang yang lebih lebar, sehingga
mengandung lebih banyak elektron. Sebaliknya, konduktor yang panjang,
memiliki hambatan yang besar. Ini dikarenakan semakin panjang suatu
konduktor semakin banyak pula atom-atom yang akan menghadang gerak
elektron bebasnya sehingga arus listrik yang dialirkan akan berkurang.

Alat yang digunakan untuk menghambat arus listrik disebut resistor. Resistor
adalah komponen didalam sirkuit listrik yang berfungsi untuk menahan arus
dalam jumlah tertentu. Satuan hambatan atau resistensi dinyatakan dengan
Ohm. Angka hambatan dalam sirkuit listrik adalah ketika tegangan membuat
arus mengalir artinya hambatan adalah hasil dari tegangan dibagi arus.

Resistan tidak dapat menyimpan energi panas tetapi hanya bisa menghasilkan
panas , contohnya : heater, setrika, lampu pijar. Yang menyimpan panas
hanyalah ironnya atau elemen
2. Kapasitansi

Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan electron-


elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam
menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor,
besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad. Pengertian lain Kapasitor
adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur
sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik.
Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit
dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif
akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-
muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir
menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup
positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini
“tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Kemampuan untuk
menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas.
3. Induktansi

Induktansi adalah sifat dari rangkaian elektronika yang menyebabkan


timbulnya potensial listrik secara proporsional terhadap arus yang mengalir
pada rangkaian tersebut, sifat ini disebut sebagai induktasi sendiri. Sedang
apabila potensial listrik dalam suatu rangkaian ditimbulkan oleh perubahan
arus dari rangkaian lain disebut sebagai induktansi bersama. Satuan
induktansi dalam satuan internasional adalah weber per ampere atau dikenal
pula sebagai henry (H). Induktansi muncul karena adanya medan magnet
yang ditimbulkan oleh arus listrik (dijelaskan oleh hukum ampere). Supaya
suatu rangkaian elektronika mempunyai nilai induktansi, sebuah komponen
bernama induktor digunakan di dalam rangkaian tersebut, induktor umumnya
berupa kumparan kabel/tembaga untuk memusatkan medan magnet dan
memanfaatkan GGL yang dihasilkannya.
Induktansi dari koil / kumparan disebabkan dari fluks magnet yang terjadi
disekitarnya. semakin kuat fluks magnet maka induktansi yang dihasilkan akan
semakin besar. untuk menaikan nilai induktansi dari koil/kumparan kita dapat
menambah jumlah lilitan kawat, atau menambah ukuran diameter atau panjang
dari kore inti (inti pusat) dan juga dengan cara mengganti kore inti (inti pusat)
dengan bahan feromagnetik seperti dengan bahan besi lunak atau jenis ferit. bahan
feromagnetik seperti besi lunak, kobalt atau jenis nikel dll. yang digunakan
sebagai kore inti (inti pusat) akan meanikan nilai induktansi dari koil. Ini karena
dengan garis-garis gaya yang dihasilkan dari bahan konsentrat feromagnetik lebih
kuat. Sebagai contoh; jika bahan inti permeabilitas 1000 kali lebih besar dari ruang
bebas seperti besi lunak atau baja, maka induktansi yang dihasilkan akan 1000 kali
lebih besar. Sehingga dapat dikatakan induktansi dari koil akan meningkat secara
proposional sebagai permeabilitas dari bahan inti
(INOVASI DALAM PEMBUATAN TESLA COIL SELANJUTNYA AGAR MENGHASILKAN
TEGANGAN YANG LEBIH TINGGI)

Anda mungkin juga menyukai