Penyelesaiannya
Diketahui :
V = 24V
R = 3Ω
P=?
Jawaban :
P = V2/R
P = 242 / 3
P = 576 / 3
P = 192W
Jadi daya listrik yang dikonsumsi adalah 192W.
Daya adalah ukuran seberapa besar kerja yang dapat dilakukan dalam
waktu yang diberikan. Definisi kerja umumnya adalah mengangkat sesuatu
yang berat melawan gaya gravitasi. Semakin berat dan semakin tinggi
benda yang diangkat, maka semakin besar kerja yang dilakukan. Dalam
rangkaian listrik, daya merupakan fungsi dari tegangan dan arus.
Hubungan daya secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
Akan tetapi dalam masalah ini daya (P) sama dengan arus (I) dikali dengan
tegangan (E) atau sebanding dengan IE. Ketika menggunakan formula ini,
satuan besaran daya adalah watt, yang disingkat dengan huruf kapital “W”.
Daya merupakan gabungan antara tegangan dan arus dalam rangkaian.
Ingat bahwa tegangan adalah kerja tertentu (atau energi potensial) per
satuan muatan, ketika arus adalah laju muatan listrik yang bergerak melalui
konduktor. Tegangan analogi dengan kerja yang dilakukan dalam
mengangkat beban melawan tarikan gravitasi. Arus analogi dengan
kecepatan pada beban yang diangkat.
Suatu rangkaian dengan tegangan tinggi dan arus yang rendah mungkin
melepaskan jumlah daya yang sama sebagaimana rangkaian dengan
tegangan rendah dan arus yang tinggi. Baik nilai tegangan maupun nilai
arus menunjukkan besarnya daya dalam rangkaian listrik.
Dalam suatu rangkaian terbuka, di mana terdapat tegangan antara terminal
sumber dan arus sama dengan nol, maka tidak ada tenaga yang
dilepaskan, tak masalah seberapa besar tegangan yang terukur. Karena
P=IE dan I=0 dan tegangan dikalikan dengan nol hasilnya adalah nol,
maka daya yang dilepaskan dalam rangkaian sama dengan nol. Dengan
demikian, jika rangkaian dihubung singkat sehingga tahanan hubung
singkat sama dengan nol (seperti kawat superkonduktif), dari kondisi
seperti ini maka tegangan bernilai nol, sehingga tidak ada daya yang akan
dilepaskan.
Jika diukur daya dalam satuan “daya kuda” atau satuan “watt”, maka ada
hal yang sama dalam satuan tersebut, yaitu seberapa besar kerja yang
dapat dilakukan dalam waktu tertentu. Dua satuan tersebut tidak sama
secara angka, tetapi dapat dikonversikan antara satu dengan yang lain.
1 Daya Kuda (Horse Power) =745,7 Watt
Jika suatu mesin diesel atau mesin sepeda motor 100 daya kuda, maka
dapat dinominalkan dengan mesin “74570 watt”.
Hal ini karena jika I = E/R, dan nilai E ganda sedangkan R tetap sama dan
nilai arus menjadi ganda pula. Nilai arus yang diperoleh adalah 12 Amp
dan daya menjadi :
Perhatikan bahwa daya meningkat sebagaimana yang diperkirakan, tetapi
meningkatnya lebih disebabkan oleh arus. Hal ini disebabkan daya
merupakan fungsi dari tegangan dikalikan arus, dan baik arus maupun
tegangan bernilai ganda dari nilai pada rangkaian sebelumnya, sehingga
daya pun meningkat oleh faktor 2 x 2 atau 4. Ini dapat diperiksa dengan
membagi 432 Watt dengan 108 Watt dan hasilnya adalah 4.
Jika kita hanya mengetahui arus (I) dan tahanan (R), maka :
Menurut catatan sejarah bahwa James Prescott Joule, bukan Georg Simon
Ohm, yang pertama kali menemukan hubungan matematis antara
pelepasan daya dan arus yang melalui tahanan. Penemuan ini diterbitkan
dalam tahun 1841, diikuti dengan formulasi terakhir (P=I 2R), dan tepatnya
dikenal dengan hukum Joule. Akan tetapi persamaan daya ini sangat
umum jika dihubungkan dengan persamaan hukum Ohm yang
berhubungan dengan tegangan, arus dan tahanan (E=IR ; I=E/R dan
R=E/I) sehingga sering ditujukan kepada Ohm sebagai penghargaan.