Anda di halaman 1dari 6

Kegiatan Belajar 3

Rangkaian Listrik Arus Searah (DC) Eko Solihin, S. Pd

Kompetensi Dasar:
3.3. Menganalisis sifat elemen pasif rangkaian listrik arus searah (DC)
4.3. Memeriksa sifat komponen pasif dalam rangkaian listrik arus searah (DC).
Elemen yang hanya menyerap energi adalah resistor atau sering juga
disebut sebagai tahanan atau hambatan, dengan simbol R

Komponen atau elemen pasif yang dapat menyimpan energi juga


diklasifikasikan menjadi dua, yaitu induktor dan kondensator.

Komponen atau elemen pasif yang menyerap energi dalam bentuk medan
magnet dalam hal ini induktor atau sering juga disebut sebagai lilitan,
belitan atau kumparan, dengan simbol L. Selain itu bahan kedua adalah
kapasitor atau sering juga dengan kondensator, dengan simbol C
Resistan listrik diukur dalam satuan ohm. Simbol satuan ohm Ω

Adapun besarnya nilai resistansi suatu bahan konduktor dapat dihitung dengan rumus:

Ket:
R = Resistansi konduktor (Ω) 𝒍𝝆
Ρ = Resistivitas bahan (Ω 𝐦𝟐 /m) 𝑹
l = Panjang konduktor (m) 𝑨
A = Luas penampang kawat penghantar (𝐦𝟐 )

Conoth dalam sebuah resistor pada suhu 𝒕𝟎 mempunyai resistansi 𝑹𝟎 . Bila suhu resistor naik
menjadi 𝒕𝟏 , maka nilai resistansinya naik menjadi 𝑹𝒕 . Dalam hal ini, resistansi sebesar dR.
dR= 𝑹𝒕 - 𝑹𝟎 atau dR= α .𝑹𝟎 .dt

Ket:
α = Konstanta yang disebut sebagai koefisien suhu
dt = Besarnya kenaikan suhu (𝒕𝟏 - 𝒕𝟎 )
Jadi, resistansi akhir dapat dituliskan: 𝑹𝒕 = 𝑹𝟎 (1 + α . dt)

Pengaruh suhu juga terjadi pada nilai resistivitas konduktor dari logam ( timbal, sodium, tembaga, dan aluminium)

Sifat Elemen Pasif pada


Rangkaian DC
Bentuk dari sebuah induktor berupa lilitan Induktansi adalah efek dari medan Kita sudah ketahui resistor hanya memiliki nilai resistansi.
yang berbahan baku dari konduktor (tembaga) magnet yang terbentuk di sekitar Namun pada induktor memiliki nilai (R) dan nilai induktansi
yang dililitkan pada suatu bahan feromagnetik. konduktor pembawa arus yang (L). Besarnya nilai induktansinya tergantung pada jumlah
Sebagai contoh belitian transformator, belitan bersifat menahan perubahan arus. lilitan (N), luas penampang lilitannya (A), dan panjang sumbu
motor, dan alat-alat lain yang serupa Satuan induktansi = Henry (H) lilitannya (l).

Adapun rumus besaran tersebut adalah:

Ket:
𝝁𝟎 = permeabilitas udara = 4π x 𝟏𝟎−𝟕 H/m
𝝁𝒆 = permeabilitas bahan feremagnetik 𝝁𝑵𝟐 𝑨 𝑵𝟐 𝝁𝟎 𝑨
L = Induktansi (H)
L=
𝒍
L= 𝝁𝒓
𝒍
N = Jumlah lilitan
R = Rasistansi/hambatan (Ω)
l = Panjang sumbu (m)
A = Luas penampang lilitan (𝐦𝟐 )

Michael Faraday dapat menunjukkan bahwa besarnya tegangan induksi (𝐕𝐢 ) sebanding dengan laju perubahan arus terhadap
𝒅
waktu ( 𝒊 ) yang menghasilkan medan magnet tersebut dan suatu konstanta kemudian disebut sebagai induktasni (L), sehingga
𝒅𝒕
terdapat rumus berikut.
𝒅𝒊
Ket: 𝐕𝑳 (t)=L
𝒅𝒊 𝒅𝒕
= Laju perubahan arus listrik (A/s)
𝒅𝒕
𝑽𝑳 = Induktansi (H)

Sifat Elemen Pasif pada


Rangkaian DC
Peralihan Rangkaian (Transien) pada Arus Searah
Transien merupakan sebuah kondisi perubahan dari tegangan nol hingga
tegangan stasioner (maksimal)

Rangkain RC atau resistor kapasitor merupakan sebuah rangkaian listrik yang


memiliki sebuah kombinasi antara komponen resistor dan komponen kapasitor

Rangkaian RC
t=0
t>0

V
Arah Arus Arah Arus

Rangkaian RC digunakan untuk penyaringan sinyal dengan memberikan sebuah tahanan atau blok.

Tahanan tersebut dihasilkan oleh sebuah resistor yang mempunyai kemampuan dari
resistansi. Adapun cara kerja kapasitor dalam senuah rangkaian elektronika adalah
dengan cara mengalirkan arus listrik menuju kapasitor. Apabila kapasitor sebuah
penuh terisi arus listrik, maka kapasitor akan mengeluarkan muatannya dan Kembali
mengisi lagi dan begitu seterusnya
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai