Anda di halaman 1dari 12

MEMAHAMI KONSEP KEWARGAAN DIGITAL

Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi Penilaian Tengah Semester Genap
pada mata pelajaran Simulasi Digital

Guru Pembimbing Mata Pelajaran: Eko Solihin, S.Pd.

Disusun oleh: Muhammad Arik Al-Buchory (21026151)

JURUSAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI


SEKOLAH MENENGAH TEKNOLOGI INDUSTRI
PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak
akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat dan rahmat-
Nya, sehingga makalah “Memahami Konsep Kewargaan Digital” dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun guna memenuhi Penilaian Tengah Semester Genap. Penulis
berharap makalah tentang konsep kewargaan digital ini dapat menjadi referensi bagi
masyarakat banyak untuk lebih cerdas dalam menggunakan teknologi digital.
Penulis menyadari makalah bertema kewargaan digital ini masih perlu banyak
penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik dan
saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan
pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten, penulis memohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
menjadi bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Padang, 4 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................................5
A.Latar Belakang.......................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah................................................................................................................5
C.Tujuan Penulisan...................................................................................................................5
BAB II............................................................................................................................................6
A. Pengertian Warga Digital.................................................................................................6
B. Pengertian Kewargaan Digital.........................................................................................6
C. Komponen Kewargaan Digital.........................................................................................7
BAB III.........................................................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dimasa sekarang internet adalah hal yang banyak diperlukan bahkan wajib
untuk semua kalangan.Bahkan bisa saja internet dianggap sebagai kebutuhan
primer.Tua muda kecil besar hampir semua mengenal internet.Namun, apakah mereka
warga internet hanya sekedar menggunakan saja, tanpa mengerti etika dan estetika
internet.Internet jika kita gunakan dengan hal postif, maka hasil yang kita dapat akan
berguna untuk kehidupan kita dan sekitar kita.Namun jika kita menggunakan internet
dengan hal yang negatif, maka hasil dari penggunaan internet yang negatif akan
mempengaruhi keseharian kita.

Dengan maraknya penggunaan teknologi digital ditengah-tengah masyarakat,


maka diperlukan sebuah aturan atau norma dalam menggunakan sebuah teknologi
digital agar masyarakat dapat menggunakan teknologi dengan cerdas.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan warga digital?


2. Apa yang dimaksud dengan kewargaan digital?
3. Apa saja komponen dari kewargaan digital?

C.Tujuan Penulisan

1. Untuk mencari tau apa itu warga digital


2. Agar dapat mengetahui lebih dalam tentang kewargaan digital
3. Untul mengetahui komponen dari kewargaam digital
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Warga Digital

Warga digital adalah orang yang sadar betul apa yang baik dan apa yang salah,
menunjukkan kecerdasan perilaku teknologi, dan juga membuat pilihan yang tepat
ketika menggunakan teknologi. Warga digital secara umum telah memiliki
pengetahuan dan juga kemampuan mengoperasikan IT untuk berkomunikaksi
maupun mengekspresikan sebuah ide. Contohnya bermain facebook, menulis blog,
mencari informasi di forum, dan lain-lain. Semua warga digital memiliki kewajiban
untuk menjaga etiket dan juga norma, serta memiliki rasa tanggung jawab di dunia
maya.

Warga digital atau juga biasa disebut warga net dituntut untuk menambah
pemahaman dan keterampilan dalam penggunaan media digital yang biasa
diistilahkan sebagai literasi digital.Warga net sebaiknya tak hanya menjadi user atau
konsumen saja tetapi diharapkan mampu mengoptimalkan platform digital untuk
membantu berbagai keperluan hidup.Contohnya adalah mengembangkan
penggunaan teknologi digital dalam bidang bisnis, pendidikan, pertanian,
administrasi dan sebagainya.

B. Pengertian Kewargaan Digital

Kewargaan digital adalah norma prilaku jujur, bertanggung jawab, dan peduli
terkait dengan pemanfaatan Informasi dan Teknologi komunikasi secara bersama.
Kewargaan digital adalah konsep yang memberikan penyadaran penggunaan
teknologi informasi di dunia maya secara bertanggung jawab dengan baik dan benar.
Hal ini memiliki banyak implikasi, diantaranya pemilihan kata yang tepat dalam
berkomunikasi, tidak menyinggung pihak lain dalam memutakhirkan (update)
status, tidak menyebarkan ujaran kebencian Sara, tidak membuka tautan yang
mencurigakan dan sebagainya.

C. Komponen Kewargaan Digital

Komponen kewargaan digital terdiri dari 9 komponen dimana dari beberapa


komponen tersebut dikategorikan menjadi 3 bagian berdasarkan pemanfaatannya.
Adapun ketiga kategori tersebut terdiri dari lingkungan belajar, lingkungan sekolah,
dan lingkungan luar sekolah. Setiap kategori memiliki tingkatan atau cakupan yang
berbeda-beda. Dimulai dari tingkatan atau cakupan yang paling sempit yaitu di
lingkungan belajar, hingga tingkatan atau cakupan yang lebih luas seperti
lingkungan luar sekolah. Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut.

Gamba
r 1. Ilustrasi komponen kewargaan digital

1. Lingkungan Belajar atau Akademis


a. Akses Digital

Akses digital merupakan salah satu komponen yang paling mendasar


untuk menjadi warga digital. Namun karena beberapa faktor, seperti: status
sosial ekonomi, domisili, atau keterbatasan lainnya, beberapa individu
mungkin tidak memiliki akses digital. Akses digital yang termudah sering
didapatkan di sekolah yang menawarkan fasilitas komputer dengan koneksi
internet untuk mempermudah siswa dalam mengakses informasi, sekaligus
meminimalisir kesenjangan digital akibat beberapa faktor tersebut.

Seorang individu atau kelompok yang tidak mengenal/memiliki akses


digital mengakibatkan sulitnya perkembangan suatu lingkungan dikarenakan
terbatasnya informasi dari masyarakat dan komunitas dari daerah lain yang
telah memanfaatkan teknologi informasi. Setiap warga digital juga harus
menyadari faktor-faktor penghambat akses ke teknologi informasi, mulai
dari faktor infrastruktur hingga faktor adat dan budaya. Seiring
berkembangnya teknologi, akses digital juga semakin mudah diperoleh,
sehingga tantangan terbesar selanjutnya adalah pembiasaan terhadap
pemanfaatan teknologi itu sendiri.

b. Komunikasi Digital

Dalam lingkungan belajar, akademis, maupun lingkungan kerja dan


masyarakat umum nantinya, komunikasi merupakan kewajiban yang harus
dilakukan setiap orang untuk dapat bertukar informasi dan ide. Komunikasi
dapat dilakukan secara satu arah, dua arah, antar pribadi maupun komunikasi
dalam forum.

c. Literasi Digital

Hal ini memberi pemahaman tentang bagaimana menggunakan berbagai


perangkat digital. Misalnya, bagaimana cara mencari informasi di mesin
pencari dengan benar atau bagaimana cara menggunakan berbagai sosial
media dalam dunia pendidikan. Biasanya banyak lembaga pendidikan akan
membantu tiap individu untuk memahami hal ini.
Dunia pendidikan telah mencoba untuk mengintegrasikan teknologi
digital ke dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa mampu
menggunakan teknologi digital untuk mencari dan bertukar informasi.

2. Lingkungan Sekolah
d. Hak dan Kewajiban Digital

Hak dan kewajiban digital merupakan seperangkat hak warga negara


digital seperti memiliki privasi, berkomunikasi dengan penuh etika, dan
sebagainya. Sebagai sesama warga digital yang menggunakan teknologi dan
sumber daya yang sama secara bersama, setiap warga digital memiliki hak
dan kewajiban yang sama berdasarkan kesepakatan norma. Setiap warga
digital memiliki hak atas privasi maupun kebebasan bicara. Akan tetapi,
setiap warga digital juga memiliki kewajiban untuk menghormati privasi
orang lain maupun berbicara tanpa menyakiti perasaan orang lain.

Perlu diingat, bahwa setiap negara mengatur hak dan kewajiban warga
negaranya dalam berinteraksi menggunakan perangkat digital. Untuk itu,
sebagai warga negara Indonesia, Anda juga harus memperhatikan hukum
yang berlaku di Indonesia, dan di mana pun Anda berada.

e. Etika Digital

Etika digital adalah suatu harapan agar berbagai media teknologi


informasi di internet mengkomunikasikan sesuatu sesuai dengan etika. Tak
jarang beberapa media tertentu menuntut perilaku dan penggunaan bahasa
yang lebih tepat dan sesuai.

Seringkali pengguna teknologi digital tidak memahami bahkan tidak


memedulikan etika dalam penggunaan teknologi. Banyak pihak yang
memanfaatkan konsep, produk, atau layanan digital tanpa memedulikan
aturan serta tata krama penggunaannya. Walaupun dalam dunia digital para
pengguna tidak saling bertatap muka, seringkali mereka melupakan bahwa di
balik setiap posting, di balik setiap akun, terdapat pengguna lainnya yang
dapat tersinggung jika melanggar tata krama. Etiket digital bertujuan untuk
menjaga kenyamanan perasaan pengguna lainnya.

f. Keamanan Digital
3. Kehidupan Siswa di luar Lingkungan Sekolah
g. Hukum Digital

Tak bisa dipungkiri bahwa kegiatan perdagangan digital telah


menghadirkan fenomena pembajakan, download ilegal, penyalahgunaan
kartu kredit, pencurian identitas, penyebaran virus, mengirim spam, cyber
bully, atau tindakan negatif lainnya. Oleh karena itu diaturlah hukum digital
untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal tersebut meski tidak bisa sepenuhnya
dihilangkan 100%.

Hukum digital mengatur etika penggunaan teknologi dalam masyarakat.


Warga digital perlu menyadari bahwa mencuri ataupun mengubah data diri,
maupun karya digital orang lain, merupakan perbuatan melanggar hukum.
Contoh perbuatan yang melanggar hukum antara lain: mencuri identitas
orang lain, plagiarisme, menyebarkan virus, ataupun meretas laman
(website).

h. Transaksi Digital

Mudahnya akses dan semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat


dalam memanfaatkan teknologi komunikasi, ikut mendorong tumbuhnya
pasar jual beli dan transaksi daring di Indonesia. Perangkat digital juga
menyediakan fasilitas yang memudahkan seseorang berbelanja atau
bertransaksi secara daring. Berbagai situs jual-beli dapat dengan mudah
diakses seperti bukalapak.com, olx.co.id, fjb.kaskus.co.id, tokopedia.com,
dan berbagai toko online lainnya. Transaksi juga dapat dilakukan dengan
mudah secara elektronik misalnya melakukan pembelian pulsa melalui
Automatic Teller Mechine (ATM), pembelian token listrik, atau pengiriman
uang melalui internet banking.

i. Kesehatan Digital

Seorang warga digital harus menyadari akibat stres fisik seperti


ketegangan mata, sakit kepala, dan lainnya yang mungkin terjadi akibat
penggunaan internet yang berlebihan. Tidak hanya kesehatan fisik, kesehatan
mental dapat juga terancam jika tidak mengatur penggunaan teknologi
digital secara proporsional. Mereka harus sadar untuk tidak tergantung
bahkan kecanduan pada internet karena hal itu bisa mengganggu kesehatan
mereka.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah membaca dan melihat beberapa penjelasan yang telah dipaparkan


diatas, dapat disimpulkan bahwa:
1. Warga digital merupakan individu yang memanfaatkan teknologi informasi
untuk berkomunitas, bekerja, dan berekreasi.
2. Kewargaan digital adalah konsep yang dapat digunakan untuk memberikan
pengetahuan mengenai penggunaan teknologi dunia maya dengan baik dan
benar.
3. Komponen kewargaan digital terdiri dari 9 komponen yang dikategorikan
menjadi 3 bagian berdasarkan pemanfaatannya.

B. Saran

Demikian makalah yang penulis buat, semoga dapat memberi manfaat bagi
pembaca serta penulis sendiri.Sedikit saran dari penulis untuk pembaca yang
budiman, agar sebaiknya dapat memahami dan membaca dengan baik makalah
ini, jika ada kekurangan mohon dimaafkan karena penulis hanya hamba Allah
Swt. yang tak luput dari kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA

Ulti Desi Arni,2018,Konsep Kewargaan Digital,Garuda Cyber Indonesia.


Yuda Prayoga,2016,Warga Digital, yudaprayogablog.wordpress.com
Komponen Kewargaan Digital, simulasidigital.com
Rini Nur Fadillah, 2018, Makalah Kewarganegaraan Digital,
rininurfadillah01.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai