Anda di halaman 1dari 18

TIN 50432 Otomasi Industri

Sistem Distribusi Daya dan


Transformator

Jurusan Teknik Industri


Universitas Muhammadiyah Surakarta
Daya (Power) dan Energi Listrik
• Energi listrik (Electric energy) adalah energi yang dibawa oleh pergerakan elektron.
– Pada saat arus listrik mengalir dalam sebuah sirkuit, terdapat perubahan
energi dari energi listrik menjadi bentuk energi yang lain
• Daya listrik (Electric power) adalah tingkat perubahan energi listrik
– Satuan daya listrik adalah watt
– Contoh : sebuah bola lampu 150 Watt mengubah energi listrik sebesar 150
Watt menjadi energi panas dan cahaya
• Daya listrik
– Sirkuit DC : P=V x I
– Sirkuit AC Satu fasa : P = V x I x PF (Power Factor)
– Sirkuit AC Tiga Fasa : P = Vline x Iline x 1.73 x PF
• Real power
– Sering dikenal sebagai true power atau average power
– Diukur dengan satuan watt, merupakan perkalian V dan I
Power Factor
• Apparent Power
– Total daya yang digunakan oleh keseluruhan sirkuit AC
– Merupakan total daya yang disuplai ke sirkuit
– Satuan yang dipakai : VA (Volt - Ampere)
• Power Factor
– Rasio antara real power dengan apparent power
watt real power
PF  
volt  ampere apparent power

– Power factor dapat diketahui dari daya yang diukur menggunakan wattmeter
dibagi dengan hasil pengukuran tegangan (menggunakan voltmeter) x
pengukuran arus (menggunakan amperemeter)
– Pada saat real power sama dengan apparent power maka nilai PF=1 (100%)
– Jika nilai PF < 100% mengindikasikan bahwa tidak semua arus listrik dapat
digunakan oleh alat yang membutuhkannya.
Demand and Energy
• Kilowatthour (kWh)
– Satuan pengukuran energi listrik yang digunakan
– kWh = Kilowatt (kW) x hour (h)
– Kilowatthour meter digunakan untuk mencatat penggunaan daya pada suatu
selang waktu tertentu
• Terdapat perbedaan antara energi dan demand
– Demand adalah tingkat daya terpasang (kW) dimana pelanggan dapat
menggunakan listrik pada satu waktu tertentu
– Energi adalah banyaknya (kWh) listrik yang dipakai pada suatu waktu tertentu
– Contoh : pabrik A dan B sama-sama menggunakan energi sebanyak 720.000
kWh sebulan, namun deman pabrik A relatif konstan pada tingkat 1000 kW,
sedangkan pabrik B berfluktuasi dari 50 kW sampai 3.000 kW. Sehingga pabrik
A cukup memasang demand sebesar 1.000 kW sedangkan pabrik B harus
memasang sampai 3.000 kW. Ini akan berakibat pada biaya investasi maupun
biaya pemakaian akan lebih mahal pabrik B dibanding pabrik A
Sistem distribusi daya listrik

• Transmisi energi listrik dalam jumlah yang besar paling efektif dilakukan
dengan menggunakan tegangan yang tinggi.
• Tegangan yang tinggi digunakan untuk menurunkan jumlah arus yang
dibutuhkan
• Jika tegangan dinaikkan, arus dapat akan turun pada angka yang lebih kecil
jika mengirimkan jumlah daya yang sama
• Arus yang lebih kecil akan mengurangi biaya untuk mengadakan kawat
konduktor
• Arus yang lebih kecil akan meminimalkan jumlah daya yang hilang
sepanjang jaringan
• Semakin tinggi tegangan, semakin mahal dan semakin sulit (karena
berbahaya)
Gambar Pembangkit Listrik

PLTU konvensional menggunakan bahan bakar batubara, minyak atau gas untuk
mendidihkan air sehingga diharilkan uap. Uap yang dihasilkan digunakan untuk
memutar turbin yang menggerakkan generator sehingga dihasilkan listrik. Listrik
yang dihasilkan kemudian dikirimkan ke konsumen melalui jaringan tegangan tinggi.
Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Listrik mengalir ke stasiun transmisi induk dimana transformator merubah arus yang besar dengan
tegangan rendah menjadi arus kecil dengan tegangan tinggi. Kemudian listrik mengalir melalui
jaringan tegangan ke beberapa stasiun transmisi dimana tegangan akan diturunkan ke tingkat yang
dibutuhkan oleh konsumen. Jaringan tegangan tinggi mengirimkan listrik dengan tegangan sekira
500.000 Volt , sedangkan tegangan yang dibutuhkan di konsumen sekira 240 volt atau 110 volt.
Contoh
• Contoh :
– Jika 10.000 Watt akan dikirimkan, maka arus
sebesar 100 Ampere dibutuhkan jika tegangan
yang digunakan hanya 100 Volt
– Jika tegangan dinaikkan menjadi 10.000 Volt,
maka arus yang dibutuhkan hanya 1 Ampere.
Sistem Proteksi
• Grounding
– Adalah salah satu aspek terpenting dalam sistem distribusi
– Bertujuan untuk melindungi manusia dari kejutan listrik atau melindungi peralatan listrik dari
kerusakan
• Earth grounding
– Menghubungkan ke tegangan nol untuk sebuah sistem distribusi listrik
– Melindungi peralatan listrik dari tegangan yang terlalu tinggi
– Mencegah terjadinya listrik statik dalam bangunan
• Overcurrent
– Disebut juga sebagai hubungan pendek (short-circuit current), juga disebut kelebihan arus
(overload current)
– Paling rendah, besarnya arus adalah 1-6 kali arus normal, namun pada tingkat tinggi, nilai arus
bisa mencapai 50.000 Ampere
– Jika tidak diputus, dapat menyebabkan kerusakan pada instalasi maupun peralatan listrik
(kabel meleleh, percikan api, maupun kebakaran)
– Untuk memutus arus dapat digunakan fuse (sekring) dan atau circuit breaker
• Fuse
– Paling banyak digunakan untuk memutuskan arus pada saat over current
– Cara kerja : pada kondisi normal berfungsi sebagai konduktor, pada saat overcurrent, fuse
akan cepat meleleh sehingga memutuskan arus
– Fuse memiliki ukuran tergantung dari frekuensi, tegangan maupun arus yang mengalir.
Sistem Proteksi
• Circuit breaker
– Adalah saklar yang secara otomatis
akan memutus hubungan arus jika
terjadi over current
• Sistem distribusi daya listrik yang handal (reliable) dan aman (safe)
tergantung dari
– Penggunaan peralatan proteksi yang tepat untuk memutuskan arus
– Terdapat peralatan untuk mendeteksi terjadinya fault current
– Memiliki tingkat isolasi yang cukup untuk melindungi manusia dari
bahaya yang mungkin terjadi
• Coordination
– Proses pemilihan peralatan proteksi sehingga jika terjadi overload atau
fault, maka diharapkan akan terjadi interupsi daya yang minimal
Transformator
• Transformator
– Adalah peralatan statis yang digunakan untuk
memindahkan energi dari satu sirkuit ac ke sirkuit
yang lain
– Pemindahan energi ini dapat terjadi kenaikan
maupun penurunan tegangan listrik
– Transformator yang menaikkan tegangan adalah
step-up transformer, sedangkan yang menurunkan
tegangan adalah step-down transformer
• Transformator
– Lilitan yang menerima daya dari supplai disebut
lilitan primer (Np)
– Lilitan yang mengirimkan daya ke beban disebut
lilitan sekunder (Ns)
– Prinsip kerja menggunakan mutual induction, yang
terjadi saat medan magnet yang mengitari satu
konduktor memotong konduktor yang lain
sehingga terjadi tegangan induksi
– Total tegangan induksi proporsional dengan
jumlah lilitan kumparan
Np
• Turns ratio Turn Ratio 
Ns

N p Vp
• Turns ratio = voltage ratio 
N s Vs
• Contoh:
– jika step-up transformer memiliki 50 putaran untuk lilitan primer dan
100 putaran untuk lilitan sekunder untuk lilitan sekunder
– Turns ratio = 50/100 = ½
– Jika Vp=120 Volt, maka Vs = 2*120 = 240 Volt
In-plant distribution system
n Terdiri atas : Service entrance, feeder dan branch circuit
n Service entrance :
n Bagian ini termasuk konduktor untuk mengirimkan energi dari sistem
pemasok tenaga listrik
n Konduktor berakhir dekat titik masuk bangunan tempat peralatan yang
membutuhkan
n Untuk beberapa perusahaan besar ada yang dipasok pada tegangan
tingkat menengah, sehingga harus dilengkapi dengan sub-station untuk
menurunkan tegangan ke tingkat tegangan yang dibutuhkan
n Feeder
n Bagian ini termasuk konduktor untuk mengirimkan energi dari lokasi
service entrance ke branch-circuit over current device
n Main feeder berawal dari service entrance, sedangkan sub-feeder
berawal dari power panelboard atau distribution centre
n Branch circuit
n Bagian ini termasuk konduktor
n Setiap konduktor feeder, subfeeder dan branch circuit harus
dikoordinasikan secara tepat (pemilihan fuse dan circuit breaker)
Switchboard
• Switchboard :
– peralatan listrik yang berfungsi mengalirkan listrik
menjadi beberapa bagian arus yang lebih kecil
sesuai dengan keperluan
– Juga digunakan untuk mengendalikan daya dan
melindungi sistem distribusi dengan dilengkapi
fuse, switch, dan circuit breaker
Panelboard
• Panel board
– Sebuah kotak yang menempel di dinding dan
berisi sekumpulan circuit breaker atau fuse yang di
manfaatkan untuk mengalirkan daya ke lampu,
maupun beban lain (AC, motor, mesin dsb)
Motor control center
• Motor control center
– Peralatan listrik yang terpasang di lantai untuk
mengendalikan beberapa motor dengan berbagai
tingkat kecepatan dan daya yang dibutuhkan.
• Daya 3 Fasa biasanya digunakan oleh
pelanggan industri dan komersial lainnya
• Sebuah kawat konduktor pada sistem 3 fasa
dapat mengirimkan daya 1,73 kali lebih besar
dibandingkan jika kawat konduktor tersebut
digunakan pada sistem 1 fasa.
• Sistem distribusi daya biasanya aliran arusnya
tidak konstan

Anda mungkin juga menyukai