transmisi
NAMA:
1. ANDI OMA IRAMA
(1302100)
2. EKO PRAHADI (1302093)
Sistem Transmisi
Suatu instalasi sistem tenaga listrik yang
berfungsi melayani penyaluran tenaga
listrik dari pusat pembangkit sampai ke
sistem distribusi.
dan
P I2R
Penyelesaian:
Diketahui:
P = 2 MW = 2.106 watt
R = 0,01 ohm
Ditanyakan:
SNI 04-6918-2002
Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT)
saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat
telanjang (konduktor) di udara bertegangan
nominal di atas 35 kV sampai dengan 230 kV
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
(SUTET)
saluran tenaga listrik yang menggunakan kawat
telanjang (konduktor) di udara bertegangan
nominal di atas 230 kV.
Komponen2 Utama
Menara/tiang Transmisi
Isolator
Kawat Penghantar (Conductor)
Kawat Tanah (Ground wire)
1. Menara/Tiang Transmisi
Adalah suatu bangunan penopang sal
transmisi yang bisa berupa menara baja,
tiang baja, tiang beton bertulang dan tiang
kayu.
Berdasar fungsinya : menara dukung,
menara sudut, menara ujung, menara
percabangan dan menara transposisi.
2. Isolator-isolator
Jenis isolator adl: jenis porselin atau
gelas.
Menurut penggunaan & konstruksinya :
- Isolator jenis pasak
- Isolator jenis pos-saluran
- Isolator gantung
3. Kawat Penghantar
Suatu bahan listrik yang dipergunakan untuk mengalirkan
arus listrik. Oleh karena itu sifat terpenting yang harus
dipunyai oleh kawat penghantar adalah konduktivitas listrik
yang baik dan sifat tahan panas yang tinggi. Pada saluran
transmisi udara kawat penghantar yang digunakan adalah
kawat telanjang (bare wire).
Bermacam-macam jenis penghantar saluran transmisi :
- AAC (All-Aluminium Conductor) yaitu kawat penghantar
yang seluruhnya terbuat dari aluminium.
- AAAC (All-Aluminium-Alloy Conductor) yaitu kawat
penghantar yg seluruhnya terbuat dari campuran
aluminium.
- ACSR (Aluminium Conductor Steel Reinforced) yaitu
kawat penghantar aluminium yg diperkuat dengan baja.
- ACAR (Aluminium Conductor Alloy Reinforced) yaitu
penghantar aluminium yg diperkuat logam campuran.
Rumus KHA:
Dimana :
= t T (oC)
I = kemampun hantar arus konduktor (Ampere)
Hw = koefisien disipasi panas konveksi (W/ oC-cm2)
Hr = koefisien disipasi panas radiasi (W/ oC-cm2)
R
= tahanan konduktor pada temperatur t
(Ohm/cm)
R20 = tahanan konduktor pada 20oC (Ohm/cm)
= kenaikan temperatur konduktor (oC)
T = temperatur sekeliling (oC)
Ws = energi radiasi matahari (W/cm2), diasumsi 0,1
= koefisien permukaan, diasumsi 0,9
D = diameter total konduktor (cm)
v = kecepatan angin (m/detik)
= koefisien temperatur tahanan
t = temperatur konduktor (oC)
Kawat Tanah
Disebut juga sebagai kawat pelindung
(shield wires), utk melindungi kawat
penghantar/kawat fasa terhadap
sambaran petir.
Kawat tanah biasanya dipakai kawat baja
(steel wires), karena lebih murah.
Vs Vr
100%
Vr
Dimana :
Vs = tegangan pada pangkal pengiriman
Vr= tegangan pada ujung penerimaan
100%
Ps
Pr
100%
Pr PH
Dimana:
Pr= daya yang diterima (kW)
Ps= daya yang dikirim (kW)
PH= hilang daya (kW)
AUTOMATIC
TRANSMISSION
(A/T)
TRANSMISI OTOMATIS
adalah transmisi yang melakukan
perpindahan gigi percepatan secara
otomatis. Untuk mengubah tingkat
kecepatan pada sistem transmisi otomatis
ini digunakan mekanisme gesek dan
tekanan minyak transmisi otomatis. Pada
transmisi otomatis roda gigi planetari
berfungsi untuk mengubah tingkat
kecepatan dan torsi seperti halnya pada
roda gigi pada transmisi manual.
depan)
Oil Pump :
berfungsi utk.:- mengisi oli TC
- mengerjakan kopling maju & mundur
- melepas pita rem
- mengalirkan oli utk.pelumasan & pendinginan
COUN
TER
DRI INTERMD
VE
COUN
TER COUNTER
DRIV
EN
INPUT
TQ
DIFF.
UNIT
TORQUE CONVERTER
Torque Converter
1. Cover
Diikat dengan roda gila dan meneruskan
putaran motor ke impeller pump.
2. Input Shaft.
Meneruskan putaran dari Turbin Runner ke
transmisi.
3. One Way Clutch
Menghindari stator berputar berlawanan
dengan putaran turbine Runner.
4. Impeller Pump
Membangkitkan aliran minyak ATF.
5. Stator
Mengarahkan aliran minyak dari Turbin
Runner ke Impeller Pump.
6. Turbine Runner
Meneruskan
putaran
Impeller
Pump
melalui aliran minyak ke Output Shaft.
7. Lock Up Clutch
Melalui bidang gesek (Friction Material)
menghubungkan
langsung
putaran
motor ke Output Shaft.
POSISI TIDAK
TERHUBUNG
Pada
saat
kendaraan
berjalan
dengan
kecepatan rendah minyak
yang bertekanan mengalir
ke bagian depan lock up
clutch. Oleh karena itu
tekanan
pada
bagian
depan dan belakang lock
up clutch menjadi sama.
Dengan demikian lock up
clutch tidak terhubung
dengan front cover.
POSISI TERHUBUNG
Pada
saat
kendaraan
berjalan
dengan
kecepatan
tinggi
50
km/jam
atau
lebih,
minyak yang bertekanan
mengalir
ke
bagian
belakang lock up clutch.
Oleh karena itu, lock up
clutch tertekan ke arah
converter case.
Aliran Minyak
ARAH ALIRAN
Impeller berputar ke arah bawah
maka aliran minyak akan searah
putaran impeller. Aliran minyak
menerpa turbin, maka turbine juga
berputar ke bawah.
Minyak terus mengalir ke bagian
belakang dan aliran tersebut
berlawanan arah dengan arah aliran
minyak dari impeller. Kemudian
aliran tersebut ditangkap oleh
Stator untuk disearahkan dengan
aliran minyak dari impeller.
PLANETARY GEAR
Sabuk
pengereman
Poros ring gear
Planetary gear
Carrier
Ring gear
Prinsip Kerja
Jika sun gear sebagai pemutar,
ring gear ditahan, maka
planetary gear berputar pada
porosnya juga bergerak
mengelilingi ring gear.
Sehingga putaran output
lambat.
Jika ring gear sebagai pemutar,
Sun gear ditahan, maka
planetary gear berputar pada
porosnya sambil mengelilingi
sun gear. Putaran output lebih
cepat.
Jika poros pembawa planetary
gear ditahan, sun gear sebagai
pemutar maka planetary gear
berputar pada porosnya, dan
menggerakan ring gear. Maka
putaran output menjadi
terbalik.
1.Torque converter
2.O/D input shaft
3.Oil pump
4.O/D brake
5.O/D clutch
6.Forward clutch input
shaft
7.Forward clutch
8.Direct clutch
9.One-way clutch
10.Second coast brake
11.Second brake
12.Reverse brake
13.Front planetary
gear
14.Rear planetary gear
15.O/D planetary gear
TCC - ON
ALIRAN MINYAK
Posisi D atau 2, Gigi 1
POSISI D - GIGI 2
ALIRAN MINYAK
Posisi D, Gigi 2
POSISI D - GIGI 3
ALIRAN MINYAK
Posisi D, Gigi 3
ALIRAN MINYAK
Posisi D, Gigi 4 (O/D)
POSISI 2 GIGI 2
ALIRAN MINYAK
Posisi 2, Gigi 2
POSISI L
ALIRAN MINYAK
Posisi L
POSISI R
POSISI N atau P
ALIRAN MINYAK
Posisi N atau P
TABEL DTC
12 : Normal
14 : ECT rusak
21 : TPS rusak
22 : TPS rusak
15 : ECT rusak
61 : Shift solenoid A (# 1)
62 : Shift solenoid A (# 1)
63 : Shift solenoid B (# 2)
64 : Shift solenoid B (# 2)
65 : TCC solenoid
66 : TCC solenoid
72 : Trans.range sw.
TRANSMISI MANUAL
(Manual Transmission)
FUNGSI :
1. Memperbesar momen puntir (torque) pada
waktu start atau mendaki.
2. Memundurkan kendaraan.
Prinsip Kerja :
Merubah kecepatan putar mesin dengan
cara menggunakan transmisi roda gigi
TRANSMISI MANUAL
Uraian :
Pada saat kendaraan mulai berjalan atau menanjak, memerlukan moment yang
besar untuk itu dibutuhkan beberapa bentuk mekanisme perubah moment.
Pada saat kendaraan berjalan pada kecepatan yang tinggi pada jalan datar
moment yang besar tidak diperlukan lagi, karena moment mesin cukup untuk
menggerakkan kendaraan.
Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara merubah perbandingan gigi, untuk :
Merubah momen
Merubah kecepatan kendaraan
Memungkinkan kendaraan bergerak mundur
Memungkinkan kendaraan diam saat mesin hidup ( posisi netral )
PERBANDINGAN GIGI
GR = Gear Ratio
GR =
Yang diputar
Yang memutar
B
A
PERBANDINGAN GIGI
Pada Transmisi terdapat dua pasang roda gigi, untuk memperoleh putaran input sahft dan
output sahaft yang searah
Pada saat maju
GR = Gear Ratio
PERBANDINGAN GIGI
Pada saat mundur
Untuk menggerakkan kearah mundur, pada gigi transmisi ditambahkan Idle gear,
untuk memperoleh putaran inputshaft dan output shaft yang berlawanan
KONSTRUKSI TRANSMISI
Dibawah ini dijelaskan konstruksi transmisi yang digunakan pada kendaraan.
Pada transmisi ini untuk semua kecepatan maju menggunakan synchromesh,
sedangkan untuk mundur menggunakan mekanisme Sleedingmesh
TYPE OF TRANSMISION
Automatic
transmission
Pada tipe ini shift arm menggerakkan langsung roda gigi percepatan yang
terpasang pada spline main shaft untuk menghubungkan dan
memutuskan hubungan antara gigi percepatan dengan countergear
Pada tipe ini main gear selalu berhubungan dengan gigi pada counter
shaft, main gear dilengkapi dengan dog gear yang akan dirhubungkan
dengan sleeve yang terpasang pada output shaft.
Shift arm menggerakkan sleeve agar terjadi perpindahan putaran dari
main gear ke main shaft
KONSTRUKSI SYNCHROMESH
KONSTRUKSI SYNCHROMESH
Clutch hub terpasang pada spline main shaft dan terdapat 3 buah alur untuk
pemasangan shifting key ( insert )
Sleeve dipasang pada spline clutch hub, dan alur pada sleeve dihubungkan pada shift arm
Shifting key ( Insert ) terpasang pada clutch hub dan dipegang oleh key spring dan kedua
ujung shifting key masuk ke dalam celah synchronizer ring.
Synchronizer ring terletak diantara clutch hub dan dog gear yang bebentuk kerucut,
synchronizer ring mempunyai tiga alur untuk penempatan shifting key
Tahap kedua
Hub sleeve mendorong dengan kuat chamfer dari blocker ring, dan
blocker ring menekan dog gear menyebabkan kecepatan putar dari
gigi percepatan sama dengan kecepatan putar hub sleeve
Tahap ketiga
Hub sleeve terus bergerak ke kanan dan alur alur pada hub
sleeve berkaitan dengan dog gear pada gigi percepatan
When shifted
TRANSFER
Fungsi :
Meneruskan tenaga putar dari transmisi ke propeller shaft depan dan belakang
Merubah momen pada saat dibutuhkan momen yang besar
Pada umumnya transfer digunakan pada kendaraan yang keempat rodanya dijadikan
sebagai roda penggerak / FOUR WHEEL DRIVE ( 4 WD )
Transfer ada 2 macam :
Part time
Full time
TRANSFER
KOMPONEN - KOMPONENNYA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
TRANSFER
CARA KERJANYA
Saat 2 H
TRANSFER
CARA KERJANYA
Saat 4 H
TRANSFER
CARA KERJANYA
Saat 4 L
GEAR RATIO = i
i = B (jml gigi pengrk)
A (jml gg.yg.digrkn)
(lanjutan)
I=B X D
A
C
(lanjutan)
gerak mundur
I=BxExD
A C E
I=BxD
A C
TIPE TRANSMISI
TRANSMISI MANUAL
(M/T)
SLIDING
MESH
CONSTAN
MESH
SINCHRO
MESH
TRANSMISI OTOMATIS
(A/T)
SEMI
AUOTOMATIC
FULL
AUTOMATIC
1
1
2
2
4
1
2
3
CONTOH
MITSUBISHI FUSO
FM 517 F
FM 517 H
6
SPEED
26 :
1&R:
SYNCHROMESH
CONSTANT MESH
NISSAN
CDA 6X2
CWA 6X4
5
SPEED
25 :
1&R:
SYNCHROMESH
CONSTANT MESH
TOYOTA
DYNA RINO
5
SPEED
1 5 : SYNCHROMESH
DAIHATSU
HIJET ZEBRA
4
SPEED
1 4 : SYNCHROMESH
R
: SELECTIVE SLIDING
GEAR
TRANSMISI KENDARAAN FR
TRANSMISI KENDARAAN FF
TIPE SLIDING
GIGI MUNDUR
SYNCROMESH
ON
OFF
GIGI PEMBALIK
ON
OFF
GIGI COUNTER
TRANSMISI DATA
Source System
Source
Menentukan data untuk dikirim
Transmitter
Mengubah data menjadi signal yang dapat dikirim
Transmission System
Mengirim data
Destination System
Receiver
Mengubah signal yang diterima menjadi data
Destination
Pengguna data yang diterima
Sumber/Source Workstation, menghasilkan data berupa text. Dlm contoh ini text data
digital
Pengirim/Transmiter Modem, mengubah data digital ke bentuk sinyal analog (karena
akan dikirim melalui jaringan telepon analog)
Sistem Transmisi jaringan telepon publik
Penerima/Receiver Modem, mengubah sinyal analog ke data digital
Tujuan/Destination Server, mengambil data digital dalam bentuk Text
Jumlah titik yang perlu berkomunikasi semakin banyak jumlah sambungan point to point
akan bertambah lebih banyak tidak praktis
Jarak yang jauh memerlukan sistem transmisi sendiri tidak praktis bila dibangun
sendiri (point to point)
Solusinya Jaringan Telekomunikasi (akan dibahas di modul mengenai Switching)
Receiver
Converts received signal
into data
Transceiver
Device with transmitter and
receiver functionality
Medium
Guided medium
e.g. twisted pair, optical
fiber
Unguided medium
e.g. air, water, vacuum
Direct link
No intermediate devices
Point-to-point
Direct link
Only 2 devices share link
Multi-point
More than two devices
share the link
Simplex
One direction
e.g. Television
Half duplex
Either direction, but only
one way at a time
e.g. police radio
Full duplex
Both directions at the same
time
e.g. telephone
Pengantar ke Frekuensi
Frekuensi: terkait dengan kekerapan / jumlah
perulangan wilayah waktu (time domain).
Contoh: (diskusikan!)
Dalam wilayah waktu, suatu kejadian/
kegiatan/kondisi yang diamati dalam ukuran
waktu bersifat:
Kontinu: perubahan terjadi secara halus/ sangat
rapat/smooth sepanjang waktu pengamatan
Diskrit: perubahan terjadi secara seketika dari
kondisi tetap tertentu ke kondisi tetap lain
Periodik: Pola berulang sepanjang waktu
Non Periodik: Pola tidak berulang sepanjang waktu
Contoh
dalam bentuk Grafik
Non periodik
periodik
Data
Data
Entitas yang melambangkan suatu pengertian
Data Analog
Nilai kontinu di dalam beberapa interval
Contoh: Suara, video
Data Digital
Nilai diskrit
Contoh: teks, bilangan bulat
Sinyal
Suatu cara untuk menjalarkan/
mempropagasikan data
Analog
Variabel yang kontinu
Medium yang bervariasi
Kabel tembaga, serat optik, udara
Digital
Menggunakan 2 nilai arus listrik searah DC
Frequency (f)
Kecepatan perubahan kuat sinyal
Diukur dalam Hertz (Hz) atau
Cycle/second (C/s)
Panjang Gelombang ()
Jarak satu buah siklus
Diukur dalam meter (m)
Faktor kecepatan sinyal v
= v.T = v/f
Sinyal telekomunikasi kecepatan
sinyal = kecepatan cahaya di udara
bebas, dilambangkan dengan c
c = 3.108 m/det
Wilayah Frekuensi
(Frequency Domain)
126
Transmisi Analog
Sinyal analog ditransmisikan tanpa
memperhatikan isinya
Data dapat berupa data analog atau digital
Terdapat redaman yang berbanding lurus
dengan jarak
Menggunakan amplifiers untuk memperkuat
sinyal noise/derau juga ikut dikuatkan
Transmisi Digital
Memperhatikan isi data
Integritas terancam oleh noise/derau,
redaman dan lainnya
Menggunakan pengulang / repeaters
Repeater menerima sinyal, mengekstrak pola
bit,dan kemudian ditransmisikan kembali
Dengan demikian, redaman dapat diatasi
namun noise/derau tidak dikuatkan.
Capacity utilization
Ekonomis untuk link dengan bandwidth tinggi
Multiplexing untuk derajat yang tinggi lebih mudah pada
teknologi digital
Integration
Perlakuan sama untuk data analog maupun digital
130
Redaman (Attenuation)
Kekuatan sinyal menurun sejalan dengan
jarak
Hal tersebut tergantung juga dengan media
transmisi yang digunakan
Kekuatan sinyal yang diterima:
Harus mencukupi untuk dideteksi
Harus cukup tinggi dari derau untuk dapat
diterima tanpa kesalahan
Distorsi Delay
Terjadi hanya di media transmisi
terbimbing (guided media) misalnya kabel
tembaga
Kecepatan propagasi bervariasi dengan
frekuensi
Derau (Noise)
Merupakan sinyal tambahan (yang tidak diinginkan) yang
disisipkan antara perangkat pengirim dan penerima
Jenis-jenis derau:
Thermal
Dikarenakan pancaran panas dari elektron
Terdistribusi dengan Uniform
Sering disebut white noise
Intermodulasi
Sinyal yang merupakan penjumlahan dan perbedaan frekuensi yang orisinil
melakukan sharing medium
Impuls
Bandwidth
Dalam satuan cycle/second (Hertz)
Terbatas berdasarkan kemampuan transmitter dan
media
137
Transmitter
Mengubah data menjadi signal yang dapat dikirim
Transmission System
Mengirim data
Destination System
Receiver
Mengubah signal yang diterima menjadi data
Destination
Pengguna data yang diterima
138
139
Amplitude (Volts)
Analog
Digital
period
(cycle)
Sine wave
period
(cycle)
Square wave
Amplitude (Volts)
Amplitude
(Volts)
Sinyal Periodik
Frequency (f)
Frequency Domain
Sinyal umumnya terdiri dari banyak frekuensi
Dengan analisa Fourier sembarang sinyal dapat
diuraikan menjadi gelombang berbentuk sinus
(sine wave) dengan frekuensi yang berbedabeda
Dapat digambarkan dalam fungsi domain
frekuensi
141
Absolute bandwidth
lebar dari spectrum
Effective bandwidth
biasa disebut bandwidth
pita sempit (narrow band) dari frekuensi-frekuensi dengan
energi yg utama
Digital
merepresentasikan dua kondisi yaitu 0 atau 1 (binary)
1
0
143
144
145
146
3.
4.
5.
Digital
1.
2.
3.
4.
5.
147
Penyebab Noise :
1. Electromagnetic interference (EMI)
2. Radio frequency interference (RFI)
Pengaruh derau:
Pada saat pentransmisian data terdapat sinyal-sinyal distorsi
tidak diinginkan
Faktor yang mempengaruhi performance sistem komunikasi
- Derau suhu (thermal noise)
- Intermodulation noise
- Impuls noise
- Crosstalk
yang
Derau suhu
diakibatkan oleh thermal elektron, muncul di semua
perangkat elektronik dan media transmisi yang diakibatkan temperatur.
Derau suhu tidak dapat dihilangkan karena sebagai batasan
kemampuan kerja sistem komunikasi.
Crosstalk
Di telpon,terdengar percakapan orang lain
Terjadi karena sambungan yang kurang baik atau kabel
elektrik yang berdekatan, melalui antenna gelombang
elektromagnetik
Crosstalk
Capacity utilization
Ekonomis untuk link dengan bandwidth tinggi
Multiplexing untuk derajat yang tinggi lebih mudah pada
teknologi digital
Integration
Perlakuan sama untuk data analog maupun digital
152
Noise
Interferensi
Redaman
Fading
Akibat gangguan
Analog: degradasi kualitas sinyal signal-to-noise ratio (S/N)
Digital: bit error
153
Bandwidth
Dalam satuan cycle/second (Hertz)
Terbatas berdasarkan kemampuan transmitter dan
media
154
Pengenalan Jaringan
Merupakan sebuah sistem yang terdiri atas komputer, perangkat
komputer tambahan dan perangkat jaringan lainnya yang saling
terhubung dengan menggunakan media tertentu dengan aturan
yang sudah ditetapkan
Kebutuhan untuk terhubung ke jaringan dan memanfaatkan
layanan yang ada :
Koneksi Secara Fisik (Phisical Connection), secara langsung
peralatan harus terhubung dengan jaringan tersebut.
Koneksi Secara Logis (Logical Connection), harus ada aturan
yang sama supaya semua peralatan bisa saling berhubungan.
Komponen Jaringan
PC
NIC
Network Media
Peralatan Jaringan
Repeater
Hub
Bridge
Switch
Router
Personal Computer
Network Media
Kabel
Tembaga Coaxial,
Twisted Pair (UTP, sTP)
Fiber Optic
Wireless
Bluetooth, Wi Fi, NIC
Wireless, USB Wireless,
etc
Peralatan Jaringan
Repeater
Hub
Bridge
Switch
Router
Bus
Star
Ring
Extended Star
Hirarchical
Mesh
Straight Trought
PC to Hub, PC to Switch
Router to Hub, Router to Switch
Cross Over
PC to PC
Hub to Hub
Switch to Switch
Hub to Switch
Roll Over
CAT5 Termination
Crosstalk involves the transmission of signals from one wire to a nearby wire.
When voltages change on a wire, electromagnetic energy is generated.
This energy radiates outward from the transmitting wire like a radio signal from a
transmitter.
Adjacent wires in the cable act like antennas, receiving the transmitted energy,
which interferes with data on those wires.
Akhirnya .
Thank you
Merci
Tarimo kasih
Horas-Mauliate
Matur suwun