Anda di halaman 1dari 70

MOTOR MEDIUM VOLTAGE

Listrik Mekanik

PT PJB SERVICES
TUJUAN

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu


memahami prinsip kerja Motor Tegangan Menengah serta
pemeliharaannya sesuai dengan SOP/IK (Instruksi Kerja)
dan standar yang berlaku di perusahaan
Motor Listrik

Motor Listrik
Motor listrik adalah mesin
yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik.

Energi Energi Energi


Listrik Magnet Mekanis
Prinsip kerjanya berdasarkan hukum lorentz dan kaidah tangan
kiri fleming, yang menyatakan bahwa :
Arus listrik (i) yang dialirkan di dalam
suatu medan magnet dengan kerapatan
Fluks (B) akan menghasilkan suatu gaya
Sebesar:

F = B.i.L
F = Gaya yang dialami oleh Konduktor ( Newton )
B = Kerapatan Fluks magnet ( Wb/m2 )
L = Panjang Konduktor ( m )
i = Kuat Arus yang mengalir pada konduktor ( A )
Dalam prakteknya, rotor terdiri dari sejumlah konduktor (Z) dan juga mempunyai
beberapa cabang lilitan (a), sehingga persamaan menjadi :
F=B.i.L.Z/a
Karena torsi : T = F. r, dimana r adalah radius perputaran, maka :
T=B.i.L.Z.r/a
Motor Listrik

Jenis-Jenis Motor Listrik.


Motor Listrik

1. Motor Listrik Arus Bolak-Balik AC.

Motor listrik arus bolak-balik adalah jenis


motor listrik yang beroperasi dengan
sumber tegangan arus listrik bolak balik
(AC, Alternating Current). Motor listrik
arus bolak-balik AC ini dapat dibedakan
lagi berdasarkan sumber dayanya sebagai
berikut.
Motor Listrik

1.1. Motor sinkron :


Motor Sinkron adalah motor AC bekerja pada kecepatan tetap
pada sistim frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus
searah (DC) untuk pembangkitan daya dan memiliki torque awal
yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk
penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor
udara, perubah frekwensi dan generator motor.
Motor Listrik

1.2. Motor induksi :


Merupakan motor listrik AC yang bekerja berdasarkan induksi
medan magnet antara rotor dan stator. Motor induksi dapat
diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama sebagai berikut :

¨Motor induksi satu fase .


Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan
pasokan daya satu fase, dan rotor sangkar, serta memerlukan sebuah
alat untuk menghidupkan motornya.
Kebanyakan digunakan untuk peralatan rumah tangga : kipas
angin ; mesin cuci dll.
Motor Listrik
¨Motor induksi tiga fase .

Prinsip kerja Motor Induksi :


Kumparan stator dihubungkan sumber tegangan 3 fasa, maka akan
timbul medan putar dengan kecepatan nS = 120.f/p, kemudian
medan putar memotong batang konduktor (rotor), maka kumparan
rotor timbul ggl induksi.
Karena kumparan rotor merupakan rangkaian tertutup, ggl (E) akan
menghasilkan arus (I), adanya arus didalam medan magnet memikul
torsi beban, maka rotor akan berputar searah dengan medan putar
stator.
Prinsip Kerja Motor Induksi 3 Fasa
Konstruksi motor tiga phasa
MOTOR MEDIUM VOLTAGE

Motor Medium Voltage umumnya digunakan


untuk menggerakkan peralatan yang
kapasitasnya cukup besar.

Rumus Daya : P = E . I . Cos θ . √3

Besaran arus ( I ) berbanding lurus dengan


diameter konduktor/kawat belitan
MOTOR MEDIUM VOLTAGE

Bila Motor dengan daya besar menggunakan


tegangan kerja rendah atau Low Voltage , maka
diameter konduktor / kawat belitannya harus
besar, untuk menghindari hal tersebut tegangan
kerjanya yang dibesarkan , dan isolasinya yang
ditingkatkan
Pada umumnya suatu Pembangkit yang
mempunyai peralatan bantu pompa , blower
dengan kapasitas besar ( dayanya diatas 150
KW ) selalu menggunakan motor dengan tegangan
kerja Medium Voltage
Daya motor makin besar , sistem
pengamannya juga makin banyak ,
hal ini untuk menghindari kerusakan
peralatan yang lebih parah , bila
terjadi gangguan.
Selain itu juga perlengkapan bantu
lainnya makin komplit
Bagian utama motor listrik Medium
Voltage adalah :

Stator / Rotor , Bearing ,Sistem Pendingin ,


Terminal Box dan Soft Start.
Stator
Stator adalah bagian dari mesin yang
tidak berputar , pada bagian ini
dipasang kumparan stator , yang
dihubungkan supply listrik 3 fase.
Stator mempunyai 3 bagian penting
yaitu Frame , Inti dan Kumparan
Stator

Frame

Frame merupakan bagian


terluar dari stator yang
berfungsi untuk menempatkan
inti stator agar terlindungi dari
benturan benda keras lainnya.
Frame ini terbuat dari besi
Inti Stator
Inti stator merupakan tempat dimana
kumparan stator dipasang. Inti stator
berfungsi untuk menghasilkan Fluxs
dimana kumparan stator dialiri arus
listrik 3 fase untuk menghindari arus
Eddy yang besar pada kumparan stator,
maka inti stator dilapisi lamina. Lamina Inti Stator
bahan yang terbuat dari campuran besi
silicon untuk mencegah rugi-rugi
histerisis
Memutar m

Winding
Stator winding merupakan kumparan
yang masing-masing kumparan
dihubungkan start atau delta
tergantung dari bagaimana metoda
untuk memutar mesin yang
digunakan atau jenis rotor yang
digunakan (untuk jenis rotor sangkar
menggunakan rangkaian delta
sedang untuk jenis rotor belitan bisa
menggunakan salah satu).
Bagian Utama
Rotor adalah :
Bagian mesin
yang berputar,
rotor dihubungkan
dengan beban.

Ada dua jenis


rotor yaitu :
Rotor sangkar dan Rotor Belitan
- Rotor Sangkar adalah :
Bagian dari mesin yang berputar
dan terbuat dari besi laminasi yang
mempunyai slot yang dibuat
miring , dengan batang alumunium
/ tembaga sebagai konduktornya ,
serta masing-masing ujungnya
dihubung singkat
Rotor Belitan
Rotor Belitan terdiri dari 3 kumparan (3 fasa) sisi ujung
yang satu dihubungkan bintang sedang ujung yang lain
dihubungkan ke slip ring selanjutnya melalui carbon
brush kumparan dihubungkan dengan tahanan asut
untuk pengaturan kecepatan putaran motor.
Pada saat putaran nominal/normalnya slip ring
terhubung singkat secara otomatis, sehingga rotor
bekerja
seperti rotor sangkar.
Rotor Belitan
Bearing
Bantalan atau bearing pada motor listrik yang diperlihatkan
pada gambar berfungsi sebagai yaitu:
•Mempercepat gerak putar poros
•Mengurangi gesekan putaran, maka setiap bantalan harus
selalu dilengkapi dengan pelumas
•Penstabil posisi poros terhadap gaya horizontal dan gaya
vertikal poros motor.
Bantalan motor terdiri dari beberapa type diantaranya :
•Bantalan Peluru (ball bearing)
•Bantalan roller (roller bearing)
•Bantalan poros
Sistem Pendingin :
Kelengkapan pendingin suatu
motor tergantung kepada
kapasitasnya, makin besar
kapasitasnya, maka sistem
pendinginnya semakin kompleks.
Secara sederhana bagian
pendingin terdiri dari : Lobang-lobang
• Kipas saluran
• Tutup kipas pendingin baik
• Sirip Pendingin. udara maupun
.
air
Sistem Pendingin Motor kapasitas besar
Saat dilakukan pemeliharaan ,
lobang-lobang tersebut harus
dibersihkan dengan sikat plastik
yang disambung dg tongkat kayu
sambil dihembus dg udara
kompresor
Lobang-lobang tube
saluran pendingin udara
Motor Listrik
Medium Voltage
(6,3 KV) dengan
pendingin udara

Lobang
saluran
pendingin
Blower
Terminal Box

Terminal motor Medium


Voltage, terdiri dari
bushing , isolasi kabel
tegangan menengah
Terminal Box

Pemeriksaan yang harus dilakukan saat shutdown / OH.


• Breaker harus posisi roll out dan diberi taging
• Buka tutup terminal box
• Bersihkan ruangan dan peralatan yang terpasang didalam
terminal box
• Periksa bushing apakah ada keretakan atau cacat
• Buka baut terminal kabel dan Lakukan pengukuran dengan
megger yang sesuai , baik sisi belitan motor maupun sisi
kabelnya dan catat semua hasil pengukuran.
Soft Starter

Suatu peralatan yang dipergunakan untuk


mengontrol supply tegangan motor 3 fase selama
fase start-up , dengan cara ini motor disesuaikan
dengan perilaku beban mesin.
Tujuan pemasangan alat ini untuk menghindari
arus start yang tinggi.
Gambar Rangkaian Soft Starter
Parameter Setting

Tahanan Isolasi
Pengukuran Tahanan isolasi belitan untuk Motor
Medium Voltage dengan menggunakan Megger
1000 V s/d 5000 V dan yang diukur antara :
• Fase - fase dan
• Fase dengan ground

catat semua hasil pengukuran.


Standart ukur sederhana untuk megger tahanan
isolasi : 1000 x tegangan kerja.
Parameter Setting

Standart ukur sederhana untuk tahanan isolasi


ialah : 1000 x tegangan kerja
1000 X 6300 Volt = 6.300.000 Ώ atau 6,3 MΏ
Atau dengan rumus :

IR1menit = KV + 1 = MΏ
Parameter Setting

Air Gap Setting (Celah Udara)


Celah udara antara Stator dan Rotor
pada motor haruslah sangat kecil ,
agar rotor dan stator konsentris dan
mencegah induksi yang tidak
merata.
Parameter Setting

Jarak Celah Udara berkisar antara


0.4mm s/d 4mm, Sebagai pemisah
antara rotor dengan stator, serta
sebagai ruang pembangkit fluks
magnetik
Parameter Setting

Magnetic Center (Shaft Axial position)

Magnetic Center biasanya ditemukan pada


motor yang menggunakan journal bearing,
fungsi dari magnetic center untuk
menandakan ketika motor berputar , rotor
akan berada di posisi naturalnya, posisi ini
merupakan center dari axial play itu sendiri.
Parameter Setting

Temperature winding dan Bearing

Umumnya pengukuran suhu motor baik


belitan maupun bearing dilakukan secara
manual atau saat diperlukan , tetapi untuk
motor kapasitas besar bisa dilakukan secara
on line dan bisa dibaca di CCR , dengan cara
memasang TRD dimana peralatan harus
dipantau.
Permasalahan yang sering terjadi pada motor listrik
antara lain :
• Panas pada body motor atau pada sisi bearing.
Penyebabnya sistem pelumas terganggu dan
pada belitan terjadi partial discharger.
• Over load dan Trip karena putaran berat
Penyebabnya bearing rusak , beban bermasalah
• Trip karena satu fase hilang
Penyebabnya kabel putus atau fuse putus , dll.
Analisa Gangguan
Analisis kerusakan motor sebaiknya diawali
dengan mendengar atau inspeksi visual yang
paling mudah , misalnya terdengar suara
gesekan , bau sangit karena over heating atau
kumparan terbakar atau saat motor dimatikan
poros dicoba diputar dengan tangan, bila terasa
berat kemungkinan kerusakan terjadi pada
bearing atau ada masalah di sisi beban.
Bila terjadi suatu masalah
pada motor, segera lakukan
perbaikan, jangan ditunda
Pemeliharaan

Pemeliharaan Motor Listrik

Tujuan pemeliharaan adalah untuk mencegah terjadinya


gangguan pada saat motor beroperasi, sehingga tidak
mengakibatkan kerusakan yang lebih besar / fatal dan
peralatan tersebut mempunyai masa pakai yang lebih lama,
menghasilkan unjuk kerja yang lebih baik serta tingkat
keselamatan lebih terjamin.
Pemeliharaan

Pemeliharaan Motor Listrik


Kerusakan terbesar pada motor listrik berputar terutama
pada motor induksi disebabkan oleh kerusakan isolasi
belitan stator dan rotor.

Kerusakan Isolasi Belitan biasanya disebabkan oleh :


 Thermal Stresses
 Mechanical Stresses
 Environmental Stresses
Pemeliharaan

 Thermal Stresses.
Overheating yang terjadi pada belitan dan berlangsung
lama, menyebabkan stress pada belitan & isolasi kawat
menjadi rapuh, dan lama kelamaan isolasi akan retak.
Jika gejala ini disertai dengan timbulnya PD (Partial
discharge), maka proses penuan isolasi semakin cepat.
Pemeliharaan

 Mechanical Stresses.

Belitan yang tidak divarnish dengan baik,


connection point, blocking coil, adalah merupakan
titik paling lemah terhadap pengaruh luar, seperti
mechanical vibration dan magnetic vibration.
Pemeliharaan

 Environmental Stresses.
Kontaminasi : udara lembab, debu, karbon, minyak atau
bahan kimia lain, yang terkumpul dipermukaan isolasi,
adalah merupakan partikel konduktive yang dapat
menghantar listrik.
Pemeliharaan

Pemeliharaan Motor Listrik

Beberapa Sistem Pemeliharaan Motor di Pembangkit


thermal yang harus dilakukan untuk menjaga kinerja
peralatan tersebut antara lain :

 Pemeliharaan yang bersifat Rutin


 Pemeliharaan yang bersifat Periodik
Pemeliharaan

Pemeliharaan Rutin.
Pemeriksaan yang bersifat rutin ialah pemeliharaan yang dilakukan
secara berulang dengan periode waktu harian, mingguan dan
bulanan dengan kondisi sedang beroperasi,
 
Pemeliharaan Periodik.
Pemeriksaan yang bersifat periodik ialah pemeriksaan yang
dilakukan berdasarkan lama operasi dari Motor Listrik, sesuai
dengan manual booknya atau SOP
Preventive Maintenance / Pemeliharaan Rutin

Pemeliharaan yang berbasis waktu ,


misalnya Harian , Mingguan atau
Bulanan
Dalam melaksanakan preventive
peralatan dalam kondisi operasi dan
ada juga yang tidak beroperasi
Preventive yang harus dilakukan :
 Saat motor operasi
 Ukur suhu bodi motor dan bearing
 Rasakan getaran pada motor dengan
menumpangkan telapak tangan pada bodi motor
 Penambahan pelumasan /penggantian grease
 Kebersihan motor
 Di cat ulang bila kondisi berkarat
 Saat Motor tidak operasi
 Laksanakan sesuai prosedur
 Roll Out Breaker pasang taging
 Lakukan pengukuran tahanan isolasi
(Megger)
 Lakukan pemeriksaan baut terminal motor
 Kebersihan motor dan lakukan pengecatan
bila ada yang berkarat.
Pemeliharaan Periodik
Pemeriksaan yang bersifat periodik ialah
pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan
lama operasi dari Motor Listrik, sesuai
dengan manual booknya atau SOP
Pelaksanaannya dilakukan pada saat
overhoul / unit shutdown.
Pekerjaan yang harus dilakukan :
Saat unit Overhoul / Shutdown

1. Pengukuran tahanan isolasi dan Polaritas indeks


2. Pembersihan / Re-Varnish & pengeringan belitan
3. Pengecekan/penggantian bearing.
4. Penggantian / penambahan pelumasan bearing
5. Perbaikan / pembersihan system pendingin
6. Pengecekan sambungan kabel (terminal)
7. Pembersihan dan pengecatan ulang
Pengujian setelah overhoul :

1. Pengukuran tahanan isolasi (megger)


2. Pengukuran suhu body, rumah bearing
3. Pengukuran vibrasi bearing
4. Pengukuran arus beban (balance / unbalance)
Jenis Gangguan

Jenis Jenis Gangguan Pada Motor Listrik


1. Gangguan Bantalan
2. Gangguan pendingin
3. Gangguan Kopling
4. Gangguan Kedudukan Motor
5. Gangguan Kelistrikan Motor
Jenis Gangguan

 Mendekteksi Gangguan Bantalan

Bantalan berfungsi sebagai peluncur gerak putar

poros, mengurangi gesekan dan penstabilan

posisi rotor terhadap gaya horizontal dan vertikal.


Jenis Gangguan

Penyebab gangguan pada Bantalan / Bearing

Pelumasan terhadap bantalan tidak tepat, kekentalan pelumas, pelumasan

kurang, pelumasan tercemar. menyebabkan gesekan meningkat, getaran

meningkat, temperatur meningkat, yang berakibat beban motor bertambah.


Jenis Gangguan

Gangguan Pada Pendingin


Pendingin berfungsi untuk melepaskan energi panas yang
timbul pada motor keudara bebas. Apabila sistem
pendingin tidak berfungsi dengan baik, maka kinerja
operasi motor terganggu. Adapun gangguan yang dialami
motor akibat sistem pendingin tidak berfungsi dengan baik
adalah :
Jenis Gangguan

Adapun gangguan yang dialami motor akibat


sistem pendingin adalah :

1. Kipas pendingin berputar slip terhadap poros karena baut


pengikat posisi kipas tidak baik, maka terjadi gesekan antara
kipas dengan poros yang menimbulkan panas dan udara yang
diekspansikan ke sirip pendingin berkurang.
Jenis Gangguan

2. Kipas bersentuhan dengan tutupnya, maka saat


berputar, terjadi gesekan antara kipas dengan
tutupnya, yang mengakibatkan kipas terkikis dan
menimbulkan panas.
3. Sirip pendingin tercemar kotoran, maka udara yang
diekspansikan keluar badan motor terhambat.
Jenis Gangguan

Untuk motor kapasitas besar, sistem pendinginnya tidak cukup

dengan kipas sendiri, maka harus dibantu oleh peralatan

pendingin.

Gangguan sistem pendinginnya lebih kompleks, seperti motor

penggeraknya tidak berfungsi atau saluran sirkulasi fluida atau

sirkulasi udara terhalang atau tersumbat


Jenis Gangguan

 Gangguan Kopling

Motor yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi


mekanik, dalam keadaan terpasang, motor selalu terkopel dengan
bebannya, dapat dibagi dalam bentuk :

 Terkopel melalui transmisi belt/rantai.


 Terkopel melalui transmisi roda gigi.
 Terkopel langsung.
Jenis Gangguan

Dalam bahasan ini yang dibicarakan adalah yang terkopel langsung,


dimana sumbu poros motor satu garis dengan sumbu poros beban.
Pasangan kopling harus terpasang tegak lurus terhadap poros motor
maupun terhadap poros beban, dan titik pusat ( center ) pasangan
kopling harus berada dalam satu garis dengan sumbu poros motor
dan beban.
Jenis Gangguan

Apabila hal tersebut tidak terpenuhi akan mengganggu


gerak putar poros, gangguan yang terjadi pada kopling motor
antara lain :
1. Posisi pasangan kopling tidak tepat satu sama lainnya
secara Vertikal
2. Posisi pasangan kopling tidak tepat satu sama lainnya
secara horizontal
Jenis Gangguan

Disamping kondisi tersebut diatas, posisi kopling dapat


bergeser karena :

Baut pengikat pondasi motor atau beban longgar, sehingga


posisinya berubah, akibatnya posisi koplingpun turut berubah.
Baut pengikat pasangan kopling tidak terikat kencang
sehingga menimbulkan getaran pada pasangan kopling.
Jenis Gangguan

Akibat posisi kopling tidak tepat akan


memberi pengaruh kepada peningkatan
beban motor karena gesekan meningkat
dan memberi efek bantalan cepat rusak.
Jenis Gangguan
Mendeteksi Gangguan Kedudukan Motor.
Dalam kondisi normal, kondisi dan posisi bagian-
bagian motor berada dalam keadaan baik dan tepat pada
posisinya masing-masing. Apabila bagian-bagian motor
tidak tepat posisi, mungkin karena terjadi pergeseran
posisi atau tidak tepat posisi saat proses bongkar
pasang, operasi motor akan terganggu.
Jenis Gangguan
Gangguan kelistrikan motor
Gangguan kelistrikan pada motor bisa terjadi pada
belitan stator , akibat :
• Beban lebih terus menerus , sehingga panas dan
akibatnya isolasi kawat rusak overheating
• Hubung singkat antar phase
• Sambungan pada terminal motor kendor, sehingga
menimbulkan panas.
TRIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai