Anda di halaman 1dari 41

EXCITER

Listrik Mekanik

PT PJB SERVICES
TUJUAN

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu


memahami prinsip kerja Exciter serta pemeliharaannya
sesuai dengan SOP/IK (Instruksi Kerja) dan standar yang
berlaku di perusahaan
Exciter

Exciter adalah peralatan bantu utama Generator


yang fungsinya sebagai penguat tegangan
generator.

Prinsip kerjanya , saat rotor generator diputar


oleh turbin dg putaran yg sesuai , selanjutnya
belitan rotor di injeksi tegangan listrik DC , maka
pada rotor timbul medan magnit yg di induksikan
ke belitan stator, sehingga ujung-ujung belitan
stator akan timbul ggl / tegangan.
Besar kecilnya tegangan generator tergantung
dari besar kecilnya tegangan penguatan.
Exciter

Sistem eksitasi ada 2 :


Sistem eksitasi statik ( diam )

Sistem eksitasi Dinamik ( bergerak / berputar )


Exciter

EKSITASI STATIK (DIAM)


Penguat generator terpasang diluar dan sumber
tegangan yang dipakai berasal dari tegangan
keluaran generator yang diturunkan melalui
trafo eksitasi, disearahkan dan diatur secara
automatis, di injeksikan ke rotor generator
melalui sikat arang atau carbon brush.
Sebelum generator membangkitkan tegangan ,
tegangan penguatan disupply dari sumber DC
yaitu baterry.
Exciter

Gambar ilustrasi Eksitasi Statik


Exciter

EKSITASI DINAMIK
(BERGERAK/BERPUTAR)
Yang dimaksud dengan Eksitasi dinamik ialah sumber
arusnya diambilkan dari mesin yang bergerak yang
disebut EKSITER umumnya terpasang satu poros dengan
generator.
Generator yang digunakan adalah generator DC atau
generator AC selanjutnya disearahkan melalui rectifier.
Exciter

Gambar ilustrasi Eksitasi Dinamik

Generator Utama Exciter

Eksitasi Dinamik dengan Eksiter


Generator DC menggunakan slipring
Exciter

Sistem Eksitasi dinamik yang


menggunakan sikat arang
sudah tidak digunakan lagi
karena dari sisi pemeliharaan
kurang efektif dan mulai
dikembangkan sistem tanpa
sikat arang atau disebut
Brushless Excitation
REG

Regulato
PT r

U
S
Pilot
Generator Exciter
Generator
Utama Exciter
Exciter

DINAMIK
STATIC
Exciter

Komponen utama Exciter terdiri dari :

• Carbon Brush dan Brush Holder


• Diode Penyearah
• Trafo Eksitasi
• Generator DC
Komponen Utama

Carbon Brush dan Brush Holder


Carbon Brush berfungsi untuk menyalurkan arus
listrik DC pada media yang berputar yaitu
belitan rotor generator.
Carbon brush terpasang pada Brush Holder
yang diletakkan diatas slip ring / Komutator
Komponen Utama

Brush Holder

Carbon Brush

Slip Ring / Komutator


Komponen Utama

Pemeriksaan / pemeliharaan saat unit shutdown :


• Permukaan komutator kalau kasar segera perbaiki
dengan cara saat turbin putaran turning gear
gunakan kertas gosok rol halus , lingkarkan pada
komutator sambil dipegang kedua ujung kertas
gosok dan tarik.
• Bersihkan debu carbon yang menempel , terutama
menempel pada poros sekitar komutator.
Komponen Utama

• Periksa kondisi per penekan carbon brush,


mungkin terlalu kuat dan terlalu lemah.
• Periksa kekerasan carbon brush. Apabila diganti
baru lain pabrik, perlu dilakukan pengujian
kekerasan, caranya ambil carbon asli bawaan dan
carbon baru dempetkan dan goreskan pada kertas
putih dengan penekanan yang sama , hasilnya
karbon akan membekas pada kertas, bila
ketebalannya sama itu berarti kekerasan carbon
sama.
Komponen Utama

Diode Penyearah
Dalam rangkaian eksitasi
terdapat komponen penyearah
arus yang disebut Diode atau
Diode yang bisa diatur yaitu
Thyristor ( lihat gambar berikut )
Komponen Utama

Thyristor ( SCR )
Thyristor atau SCR (Silicon
Controller Rectifier)

Fungsinya sama dengan dioda


hanya bisa diatur pembukaannya
artinya besar kecil nya arus listrik
yang keluar bisa diatur
Komponen Utama

Wiring Diagram Eksitasi Static


Komponen Utama

Eksitasi Static
Komponen Utama

Eksitasi Dinamik

Brushless Excitation
Komponen Utama

Sistem Eksitasi Dinamik Tanpa Sikat tanpa PMG (Pilot


Eksiter)Toshiba
Komponen Utama
Wiring Diagram Eksitasi

Teg. 15 % Thy open 41 F lepas


Teg 40 % breaker 41 QE lepas
Teg 90 % AVR mulai berfungsi
Komponen Utama

1. Generator sudah running 3000 rpm.

2. Perintah Excitation breaker close --- 41E close.

3. Bila breaker eksitasi 41E terlambat (2 detik) maka 41E gagal masuk (indikasi
41E fail).

5. Bila berhasil close, maka setelah 41E close, kemudian disusul breaker penguat awal
dari baterry (41QE)+41F menyusul “close” secara otomatis.

6. Bila dalam waktu 15 detik tidak timbul teg.generator, maka breaker utama excitasi
41QE & 41F akan trip (otomatis). Penyebabnya karena tidak ada tegangan dari
battery (mungkin fuse putus).

7. Kalau tegangan battery masuk, maka akan timbul tegangan generator dan pada
nilai 15%, gate Thyristor mulai open kemudian breaker 41F dilepas (otomasis). Pada
tegangan 40%, breaker 41QE dilepas (otomatis). Setelah tegangan mencapai 90%
nominal, AVR mulai berfungsi mengendalikan tegangan generator.
Komponen Utama

Trafo Eksitasi

Trafo eksitasi adalah


trafo step down
sebagai pemasok
tegangan pada
rangkaian eksitasi, dan
berfungsi sebagai
penguat generator
setelah disearahkan.
1.600 KVA
Komponen Utama

Rangkaian Eksitasi
Gambar sederhana
rangkaian eksitasi
Penguatan awal berasal
dari battery setelah
generator mengeluarkan
tegangan cukup, maka
sistem diambil alih oleh
rangkaian trafo eksitasi.
Komponen Utama

Generator DC

Generator DC
umumnya terpasang
satu poros dengan
Generator utama,
fungsinya untuk
memberi arus
penguatan pada rotor
generator.
Komponen Utama
Komponen Utama

Brushless Excitation
Peralatan Bantu

Exciter dilengkapi dengan peralatan


bantu, antara lain :
 Circuit Breaker ( 41 E )
 Automatic Voltage Regulator (AVR)
 Peralatan pengaman , over current Ry. (51E) ;
Diff. Ry (87E) ; Loss of Field Ry. (40) dll.
Peralatan Bantu

CIRCUIT BREAKER
EXCITASI ( 41 E )
Permasalahan dan Penyelesaian

Generator tidak bertegangan

• Hilangnya tegangan
penguatan, hal ini bisa
disebabkan karena KONDUKTOR ANTARA KOMUTATOR
terjadi grounding pada DAN BELITAN ROTOR

belitan rotor, utamanya di


Komutator, akibat isolasi
konduktor terbuka dan
kotor akibat debu carbon.
Permasalahan dan Penyelesaian

Generator tidak bertegangan

• Hilangnya tegangan atau tidak normalnya


tegangan penguatan bisa disebabkan rusaknya
salah satu Dioda atau Thyristor atau dalam
rangkaian satu fase sehingga tegangan keluaran
tidak sesuai yang dikehendaki.
Permasalahan dan Penyelesaian

Generator tidak bertegangan

• Generator tidak membangkitkan tegangan karena


putusnya sambungan belitan rotor dibalik retaining
ring , sehingga nggak nampak dari luar, terasanya
saat rotor berputar , karena gaya sentrifugal
sehingga sambungan yang terganggu akan lepas.
Permasalahan dan Penyelesaian

Carbon brush cepat habis.


Carbon brush cepat habis , hal ini disebabkan ,
permukaan komutator kasar atau jenis carbonnya
terlalu lunak.

Ada ketentuan sebagian unit PLTU untuk


penggantian carbon brush yaitu bila carbon brush
panas , walaupun masih panjang , wajib diganti.
Permasalahan dan Penyelesaian

Carbon brush Panas


Carbon brush panas bisa disebabkan :
• Permukaan carbon brush yang bergesekan terasa kasar ,
sehingga timbul loncatan bunga api listrik antara carbon
brush dan slip ring.
• Kekerasan peer penekan sudah lemah perlu diganti baru
• Kabel penghubung carbon brush baut pengikatnya kurang
keras
Permasalahan dan Penyelesaian

Carbon brush Panas


Carbon brush panas bisa disebabkan :
• Pemasangan brush holder (brush bracket) kurang dekat
ke komutator, sehingga carbon brush menggantung dan
bergoyang.
• Jarak antara brush holder (brush bracket) dengan slip ring
antara (2-3) mm ukur dengan puller gauge (catatan manual
books PLTU Indramayu).
Permasalahan dan Penyelesaian

Jarak brush holder dg


Komutator , diukur
menggunakan puller
atau thickness gauge.
( 2 – 3 ) mm sesuai
manual books PLTU
Indramayu.
Permasalahan dan Penyelesaian

Debu Carbon
Bila terjadi penumpukan debu carbon lakukan
pemeriksaan / pemeliharaan saat unit shutdown :

• Permukaan komutator kalau kasar segera perbaiki


dengan cara saat turbin putaran turning gear
gunakan kertas gosok rol halus , lingkarkan pada
komutator sambil dipegang kedua ujung kertas
gosok dan tarik.
Debu Carbon
Bila terjadi penumpukan debu carbon lakukan
pemeriksaan / pemeliharaan saat unit shutdown :

• Bersihkan debu carbon yang menempel , terutama


menempel pada poros sekitar komutator.
• Periksa kondisi per penekan carbon brush, mungkin
terlalu menekan.
Permasalahan dan Penyelesaian

Debu Carbon

• Carbon brush terlalu lunak.

Kemungkinan menggunakan carbon brush produksi lain,


lakukan pengujian kekerasan , caranya ambil carbon
asli bawaan dan carbon baru dempetkan dan goreskan
pada kertas putih dengan penekanan yang sama ,
hasilnya karbon akan membekas pada kertas, bila
ketebalannya sama itu berarti kekerasan carbon sama.
TRIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai