Anda di halaman 1dari 20

TIN 50432 Otomasi Industri

Komponen elektronik dalam industri

Jurusan Teknik Industri


Universitas Muhammadiyah Surakarta
Komponen Elektronik
• Komponen elektronik diklasifikasikan menjadi 2:
• Komponen pasif :
– komponen yang tidak dapat memberikan energi
lebih banyak dari yang diserap/dari inputnya.
– Contohnya antara lain resistor dan kapasitor
• Komponen aktif
– Komponen yang dapat memberikan energi lebih
banyak dari yang diserap dari/dari input (bisa
terjadi kenaikan atau penguatan)
– Contoh : dioda, transistor
3
Resistor
• Resistor Biasa (tetap nilainya), ialah sebuah resistor penghambat gerak arus, yang
nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan).
• Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-
ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga
nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini
kita bagi menjadi dua, Potensiometer, rheostat dan Trimpot (Trimmer
Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian (Printed Circuit
Board, PCB).
• Resistor NTC dan PTC, NTC (Negative Temperature Coefficient), ialah Resistor yang
nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTS (Positife
Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah besar bila
temperaturnya menjadi dingin.
• LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis Resistor yang berubah hambatannya
karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar,
sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.

4
Resistor
• Contoh:
– Merah-Merah-Coklat : 22 x 101= 220  
44 (20%), sehingga kisaran resistansinya :
176   R  264 
– Kuning-Biru-orange-Emas : 46 x 103= 46
k  2.3(5%), sehingga kisaran
resistansinya :
43.7 K  R  48.3 k

5
Dioda Semikonduktor
• Anoda : positif
• Katoda : negatif

6
Rectifier Diode
• Rectification

– Proses perubahan
arus bolak-balik
menjadi arus
searah
• Pada dioda, arus hanya mungkin
lewat pada satu arah

7
Zener Diode
– Seperti rectifier diode, namun dapat beroperasi
secara reverse direction,
– Sering digunakan sebagai bagian dari rangkaian
pengatur tegangan

8
Zener Diode

9
Light Emiting Diode (LED)
• Light Emiting Diode (LED)
– Adalah dioda semikonduktor yang secara khusus
memancarkan cahaya jika ada arus yang melewatinya
– Keuntungan penggunaan LED adalah kemampuan
memancarkan cahaya yang lebih dari bola lampu dengan
konsumsi daya yang lebih rendah.

10
Laser diode
• Light Amplification by Stimulated Emission of Radiaton

– LED yang secara khusus dapat beroperasi seperti


laser

• Infra-Red Emitting Diode (IRED)

– Dioda silikon konvensional mengubah energi


menjadi panas, namun Gallium Arsenide Diode
mengubah energi listrik menjadi panas dan sinar
infra merah yang tidak terlihat oleh mata

11
Photo Diode
– Semua dioda jenis PN-junction bersifat sensitif terhadap
cahaya
– Photo diode dirancang untuk mendeteksi cahaya
– Beroperasi dengan prinsip reverse-bias mode

12
Transistor
§ Transistor adalah komponen semikonduktor yang memiliki 3 kaki
atau lebih dan dapat menguatkan daya yang diterimanya
§ Dapat digunakan sebagai penguat sinyal elektrik, variable resistor
maupun sebagai switch

13
Bipolar-junction transistor

14
Field effect transistor
• Mosfet : Metal-Oxide Semiconductor Field Effect
Transistor

15
Photo transistor

16
Transistor amplifier
• Berfungsi memperkuat arus yang melewatinya

17
Transistor oscillator
• Adalah transistor yang khusus menguatkan sinyal
yang mengubah arus searah menjadi arus bolak-balik

18
Thyristor
– Adalah komponen semikonduktor yang paling
sedikit memiliki tiga PN junction
– Operasi thyristor mirip dengan switch (ON dan
OFF)
– Salah satu jenisnya adalah Silicon Controlled
Rectifier (SCR)

19
Integrated Circuit (IC)
• Adalah sebuah rangkaian elektronik yang lengkap, biasanya
terdiri dari sebuah chip, dimana sebuah chip dapat berisi
ribuah transistor, resistor, dioda maupun kapasitor.

20
Bridges Measuring Circuits
• Terdiri 4 bagian yang terhubung untuk membentuk 2 sirkuit
paralel,
• Balanced-bridge method paling banyak digunakan dalam dan
sangat akurat untuk pengukuran hambatan, kapasitor dan
induktansi
• Karakteristik hambatan dan tegangan dari balanced-bridge
method adalah : R R
1
 3
R2 R4
V1  V3
V2  V4
V A  VB
VAB  0
21

Anda mungkin juga menyukai