Definisi
Suatu teknik analisa untuk mempelajari
hubungan antara biaya tetap, biaya
variabel, keuntungan dan volume kegiatan
11&12_Analisa Break Even Point
Indah.Pratiwi@ums.ac.id Sering pula disebut “Cost - Profit - Volume
analysis (C.P.V. analysis).
1
9/28/2018
7 8
2
9/28/2018
Biaya Variabel
•Biaya yang bila dikaitkan dengan volume secara per unit akan selalu tetap Total Biaya
meskipun volume produksi berubah-ubah,akan tetapi secara total biaya
tersebut jumlahnya akan berubah sesuai dengan proporsi perubahan aktivitas.
•Biaya yang cenderung berubah secara proporsional dengan perubahan output Total biaya tetap bersifat konstan, tetapi
atau kegiatan. biaya tetap rata-rata bersifat variabel
•Biaya per unit nya konstan
Total biaya variabel berubah, tetapi biaya variabel rata-rata bersifat tetap. (tidak konstan).
•Merupakan biaya kegiatan (activity cost)
Total biaya adalah total biaya variabel dan
total biaya tetap.
3
9/28/2018
FC VC
BEP (UNIT) VC (unit )
P - VC/Unit S (unit )
Total sales
Adalah penjualan yang tersedia untuk menutupi biaya tetap dan laba
400.000 Break-even
point VC
350.000 MIR 1
S
300.000
Units Sold 15
4
9/28/2018
Harga BEP
Fix Cost
Fix Cost
0 N1 N2 Quantity 0 N1 N3 N2 Quantity
0 N1 N3 N2 N4 Quantity
20
5
9/28/2018
Contoh Soal
Perhitungan Break-Even Point
Perusahaan Lines yang bergerak di bidang
produksi kain, memiliki : Cara Trial and Error
–Biaya tetap sebesar Rp. 300.000,-. yaitu dengan menghitung keuntungan operasi suatu
–Biaya variabel per unit Rp.40,- volume produksi/penjualan tertentu.
Apabila perhitungan tersebut menghasilkan keuntungan
–Harga jual per unit Rp. 100,- maka diambil volume penjualan/produksi yang lebih
–Kapasitas produksi maksimal 10.000 unit. rendah, dan sebaliknya.
Demikian dilakukan seterusnya hingga dicapai volume
penjualan produksi dimana penghasilan penjualan tepat
sama dengan besarnya biaya total.
Misal dari contoh aplikasi, diambil volume produksi 6.000 unit, maka
dapat dihitung keuntungan operasi adalah: Rumus Aljabar/Matematis
= (6.000 x Rp 100) – (Rp 300.000 + (6.000 x Rp 40))
= Rp 600.000 – (Rp 300.000 + Rp 240.000)
= Rp 60.000 atau a. Dasar unit
hasil dalam unit adalah Rp. 60.000 / Rp 100 = 6.000 unit
Jadi, pada volume produksi 6.000 unit perusahaan masih mendapatkan
keuntungan. Ini berarti bahwa BEP-nya terletak di bawah 6.000 unit.
Misal kita ambil volume produksi 5.000 unit, dan hasil perhitungannya
b. Dasar sales (dalam rupiah)
adalah :
= (5.000 x Rp 100) – (Rp 300.000 + (5.000 x Rp 40))
= Rp 500.000 – (Rp 300.000 + Rp 200.000)
= Rp 50.000
Ternyata pada volume produksi penjualan 5.000 unit tercapai break-even point
yaitu yang di mana keuntungan netonya sama dengan nol.
6
9/28/2018
Efek Perubahan Berbagai Faktor Terhadap BEP Misal dari contoh aplikasi, harga jual per unitnya
naik dari Rp100,- menjadi Rp160,-
Efek perubahan harga jual per unit dan jumlah biaya Dengan adanya kenaikan P, BEPnya akan berubah
terhadap BEP menjadi lebih kecil. BEP yang baru sesudah kenaikan
Analisa BEP digunakan asumsi bahwa harga jual per unit harga tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
tetap konstan(P).
Bila P naik memiliki efek yang menguntungkan karena
BEPnya akan turun.
gambar BEP, titik break even akan bergeser ke kiri, yang
berarti untuk tercapainya BEP cukup diperlukan jumlah
produk yang lebih kecil.
7
9/28/2018
8
9/28/2018
34
9
9/28/2018
37
10