Anda di halaman 1dari 21

BREAK EVEN POINT

(BEP) single product


oleh:
1. Niko Erman Dwi S.(15059061 )
2. Rinex Wahyuni (15059160 )
3. Gita wulandari (15059027 )
Pengertian

Break even point atau Titik pulang pokok adalah


keadaan dimana suatu usaha tidak memperoleh
laba dan tidak pula mengalami kerugian.

Dengan mengetahui titik pulang pokok maka pebisnis


dapat mengambil keputusan yang berkaitan
dengan pengurangan atau penambahan harga
jual, biaya dan laba

Pada titik impas, besarnya laba = nol, oleh karenaya


titik impas dapat dihitung dengan menemukan
titik dimana penjualan sama dengan biaya variabel
ditambah biaya tetap
Break Even Point

Suatu teknik analisa untuk mempelajari


hubungan antara biaya tetap, biaya
variabel, keuntungan dan volume kegiatan

Sering pula disebut “Cost - Profit - Volume


analysis (C.P.V. analysis).

Masalah break-even baru muncul apabila


suatu perusahaan di samping mempunyai
biaya variabel juga mempunyai biaya tetap
Pentingnya Break event point

1. Mengetahui jumlah penjualan minimal yang harus


dipertahankan agar perusahaan tidak mengalami
kerugian.
2. Mengetahui jumlah penjualan yang harus dicapai untuk
memperoleh tingkat keuntungan tertentu
3. Mengetahui seberapa jauh berkurangnya penjualan agar
perusahaan tidak menderita kerugian.
4. Mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual,
biaya dan volume penjualan terhadap keuntungan
Asumsi-asumsi Dasar
Analisa Break-Even
Perusahaan
hanya
Besarnya biaya memproduksi
Besarnya biaya tetap
variabel secara satu macam
secara totalitas tidak
totalitas produk. Apabila
berubah meskipun
Biaya di dalam berubah-ubah Harga jual diprodusir lebih
ada perubahan
perusahaan secara per unit tidak dan satu
volume
dibagi dalam proporsionil berubah macam produk,
produksi/penjualan.
golongan biaya dengan volume perimbangan
variabel dan produksi/penju
ini berarti bahwa selama penghasilan
biaya tetap per periode yang
golongan biaya alan. Ini berarti penjualan
unitnya berubah- dianalisa.
tetap. bahwa biaya antara masing-
ubah karena adanya
variabel per masing produk
perubahan volume
unitnya adalah atau “sales
kegiatan.
tetap sama. mix”-nya
adalah tetap
konstan.
Fixed Cost = FC

 Adalah biaya yang jumlahnya selalu tetap dan tidak berpengaruh


oleh besar kecilnya tingkat produksi perusahaan

Rp

FC

Unit
Variable Cost =VC

 Yaitu biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan


perubahan tingkat produksi perusahaan

VC
RP

Unit
Semi Variable Cost

 Yaitu jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian tetap, yang kadang-
kadang disebut pula dengan Biaya Semi Tetap (Semi Fixed Cost).

SFC

RP
VC

Unit
Pendekatan metode persamaan
Rumus BEP Metode Persamaan
1. dalam unit

2. dalam rupiah
Penghitungan (1 – (biaya variabel/harga jual))
biasa juga disebut dengan istilah Margin
Kontribusi Per Unit.

Jadi bisa juga rumus BEP (rupiah)


= biaya tetap/ margin kontribusi

Untuk mengetahui target laba


BEP – Laba = (biaya tetap + Target Laba) /
(harga – biaya variabel)
Contoh Aplikasi
1. Perusahaan Indojaya yang bergerak di
bidang produksi kain, memiliki :

Biaya tetap sebesar Rp. 300.000,-


Biaya variabel per unit Rp.40,-
Harga jual per unit Rp. 100,-
.
Rumus Aljabar/Matematis

a. Dasar unit

b. Dasar sales (dalam rupiah)


Gambar Break-Even Point
2. Contoh Soal

Total Biaya Tetap (FC) Rp 100 juta


Total Biaya Variabel (VC) per unit Rp 60 ribu
Harga jual barang per unit Rp 80 ribu
Penghitungan BEP Unit
BEP = FC/ (P – VC)
BEP = 100.000.000/ (80.000 – 60.000)
BEP = 5000
Penghitungan BEP Penjualan
BEP = FC/ (1 – (VC/P))
BEP = 100.000.000/ (1 – (60.000/80.000))
BEP = Rp 400.000.000
BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC)
FC, VC, dan P mengikuti contoh sebelumnya, dengan
tambahan perusahaan ini memiliki target laba
sebesar Rp 80 juta per bulan.

BEP –> Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC)


Laba = (100.000.000 + 80.000.000) / (80.000 – 60.000)
Laba = 180.000.000 / 20.000
Laba = 9.000 unit
Atau 720 juta ( 9.000x 80.000)
Bukti bahwa 9.000 unit dapat mehasilkan laba sebesar 80 jt.

= Penjualan- (biaya tetap+biaya variabel)


= 9.000x Rp. 80.000- (Rp 100 juta+ 9.000xRp 60.000)
= 720 juta – ( 100 juta+ 540 juta )
= 720 juta – 640 juta
= 80 juta
Soal latihan

1. Diketahui data sbb : FC = Rp. 800.000, VC


= Rp.10.000/unit, P = Rp. 90.000/unit dan
Berapakah BEPnya?
jika laba yang ditargetkan 600.000 .
Berapa unit yang harus dihasilkan?
2. suatu toko lampu memiliki
Fixed Cost Rp.200,000,-
Variable cost Rp.5,000 / unit
Harga jual Rp. 10,000 / unit
Berapa BEP nya?
Jika target laba sebesar Rp.100.000. berapa
unit yang harus dihasilkan?
Diket : FC = Rp. 800.000
VC = Rp.10.000/unit
P = Rp. 90.000/unit
Dit : BEP? Target laba 600ribu, berapa unit yang harus dihasilkan?
Jawab : BEP= 800.000/ (90.000-10.000)
=800.000/80.000
= 10 unit
BEP rupiah= 10 unit x 90.000
= 900.000
Laba= (800.000+600.000)/90.000-10.000
Laba = 1.400.000/80.000
Laba=17.5 unit
Penjualan= 17.5x 90.000= 1.575.000
Fixed Cost Rp.200,000,-
Variable cost Rp.5,000 / unit
Harga jual Rp. 10,000 / unit
Berapa BEP nya?
Jika target laba sebesar Rp.100.000. berapa unit yang harus
dihasilkan?
Jawab: BEP= 200.000/10.000-5.000
= 40 unit
BEP rp= 40x 10.000
= 400.000
Laba= (200.000+ 100.000)/ 10.000-5.000
Laba= 60 unit
Penjualan = 60x 10.000
= 600.000

Anda mungkin juga menyukai