Indah.Pratiwi@ums.ac.id
Berapa harga produk yang akan dikenakan pada
produk jadi yang akan dijual?....
Contoh
Pada bulan Nov. CV. FourLines mendapat pesanan 1500
undangan dari PT. D dengan harga Rp 3.000/undangan dan
diberi nomor 101
Perusahaan juga menerima pesanan pamflet iklan sebanyak
20.000 lembar dengan harga Rp 1.000/ lbr. Pesanan ini
diberi nomor 102
Untuk keperluan diatas perusahaan membeli bahan baku
dan bahan penolong:
◦ Bahan baku
Kertas jenis X 85 ream @ 10.000 850.000
Kertas jenis Y 10 roll @ 350.000 3.500.000
Tinta jenis A 5 Kg @ 100.000 500.000
Tinta jenis B 25 Kg @ 25.000 625.000
Jumlah 5.475.000
3
Bahan penolong
◦ Bahan penolong P 17 Kg @10.000 170.000
◦ Bahan penolong Q 60 ltr @ 5.000 300.000
Jumlah 470.000
◦ Pesanan 102
Kertas jenis Y 10 roll @350.000 3.500.000
Tinta jenis B 25 kg @ 25.000 625.000
Jumlah 4.125.000
Penggunaan bahan penolong
- Bahan Penolong P 10 kg @ 10.000 100.000
- Bahan penolong Q 40 ltr @ 5.000 200.000
Jumlah 300.000
4
Biaya Tenaga Kerja
◦ Upah Langsung Pesanan 101
◦ 225 jam @ 4.000 900.000
◦ Upah Langsung Pesanan 102
◦ 1.250 jam @ 4.000 5.000.000
◦ Upah tidak langsung 3.000.000
Jumlah Upah 8.900.000
Tarif
Biaya Overhead Pabrik
◦ BOP Pesanan dibebankan atas dasar tarif 150% dari BTKL
5
Biaya Overhead pabrik sesungguhnya
BOP sesungguhnya yang terjadi selain BTKTL dan ba-
han Penolong adalah:
1. Biaya depresiasi Mesin 1.500.000
2. Biaya Depr gedung pabrik 2.000.000
3. Biaya Asuransi gd pabrik & Mesin 700.000
4. Biaya Pemeliharaan Mesin 1.000.000
5. Biaya Pemeliharaan Gedung 500.000
Jumlah 5.700.000
Diminta :
a. Buatlah Kartu Harga pokok kedua pesanan
b. Buatlah jurnal yang diperlukan.
6
CV. Fourlines
Kartu Harga Pokok
Pesanan : 101 Pemesan : PT. R
Jenis Produk : Undangan Sifat pesanan : Segera
Tgl Pesan : 2 Nov 1986 Jumlah : 1.500
Tgl Selesai : 22 Nov 1986 Harga Jual : Rp 4.500.000
Tinta A 500.000
7
CV. Fourlines
Kartu Harga Pokok
Pesanan : 102 Pemesan : PT. O
Jenis Produk : Pamflet iklan Sifat pesanan : Biasa
Tgl Pesan : 15 Nov 1986 Jumlah : 20.000 lbr
Tgl Selesai : 16 Des 1986 Harga Jual : Rp 20.000.000
Tinta B 625.000
8
1. Mencatat pembelian bahan baku dan bahan penolong
Jurnal
Persediaan bahan baku 5.475.000
Utang Dagang 5.475.000
Persediaan bahan penolong 470.000
Utang Dagang 470.000
2. Mencatat pemakaian bahan baku
BDP- BBB 5.475.000
Persediaan bahan baku 5.475.000
3. Mencatat pemakaian bahan penolong
BOP sesungguhnya 300.000
Persediaan bahan penolong 300.000
4. Mencatat biaya tenaga kerja
¨ Saat BTK terhutang ( Seluruh Karyawan)
Gaji dan Upah 20.400.000
Utang Gaji dan upah 20.400.000
¨ Mencatat distribusi gaji dan upah
BDP- BTKL 5.900.000
BOP Sesungguhnya 3.000.000
Bi. ADM & Umum 4.000.000
Bi. Pemasaran 7.500.000
Gaji dan upah 20.400.000
¨ Mencatat Pembayaran Gaji
Utang Gaji dan Upah 20.400.000
Kas 20.400.000
9
5. Mencatat biaya overhead pabrik
¨ Pembebanan BOP
BDP- BOP 8.850.000
BOP dibebankan 8.850.000
¨ Mencatat BOP sesungguhnya
BOP Sesungguhnya 5.700.000
Akumulasi dep mesin 1.500.000
Akumulasi dep gedung pabrik 2.000.000
Persekot asuransi 700.000
Persediaan suku cadang 1.000.000
Persediaan bahan bangunan 500.000
6. Mencatat produk jadi (asumsi pes 101 selesai)
Persediaan Produk jadi 3.600.000
BDP-BBB 1.350.000
BDP-BTKL 900.000
BDP- BOP 1.350.000
7. Mencatat produk dalam proses (asumsi pes 102 belum selesai)
Persed Produk dlm proses 16.625.000
BDP-BBB 4.125.000
BDP-BTKL 5.000.000
BDP- BOP 7.500.000
8. Mencatat harga pokok produk yang dijual
Harga pokok penjualan 3.600.000
Persediaan produk jadi 3.600.000
10
Contoh Lain : Kartu Perhitungan Harga Pokok Pesanan
Kartu Harga Pokok Pesanan (1)
Kartu Harga Pokok Pesanan (2)
Manfaat Penentuan Harga Pokok Proses
1. Menentukan harga jual – data biaya produksi
dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam
menentukan harga jual produk
2. Memantau realisasi biaya produksi
3. Menghitung L/R Bruto periode tertentu
4. Menentukan Harga Pokok Persediaan Barang
Jadi dan Harga Pokok Persediaan Barang
Dalam Proses yang disajian di neraca
Pengumpulan Biaya pada Metode
Proses
Arus Produksi
Arus produk berurutan Arus produk paralel
Penyusunan Laporan Harga Pokok Produksi
contoh
90.000 unit 100% selesai, dan 30.000 unit 50%
selesai. Diilustrasikan gambar sbb.
Laporan Harga Pokok Produksi
Harga Pokok Standar
Apabila Biaya Standar > Biaya Sesungguhnya, maka terjadi selisih menguntungkan (L)
Apabila Biaya Standar < Biaya Sesungguhnya, maka terjadi selisih merugikan (R)
Penetapan Harga Pokok
1. HARGA POKOK
Perhitungan biaya untuk tiap unit produk yang dihasilkan
dan sangat penting dalam menetapkan besarnya laba
atau rugi perusahaan.
2. HARGA JUAL
Perhitungan tingkat harga satuan unit produk tertentu
untuk dapat dijual, yang didasarkan pada harga pokok,
break event point, jumlah permintaan, dan persaingan.
Jumlah Biaya
Seluruh biaya produksi yang dikeluarkan untuk suatu sat-
uan produk, yang terdiri dari :
1. Biaya Variabel : Biaya yang dipengaruhi besar kecilnya
jumlah produksi.
Contoh : biaya bahan baku,pembelian bahan pembantu/penunjang, upah tenaga kerja, dll.)
Harga pokok produksi (Cost of Goods manufactured) ialah biaya yang terserap oleh produk
ketika produk itu selesai diproses. Biaya yang terserap terdiri dari 3 komponen
yaitu : Biaya Bahan langsung Biaya
upah langsung Biaya overhead pabrik
Secara prinsip “Beda”… Biaya produksi adalah biaya-biaya yang dimasukkan kedalam
proses ketika produk itu dibuat, jika diterapkan untuk satu buah produk nilai kedua nya adalah
sama besar.
Blm selesai =
Rp. 70.000.000
Perhitungan Harga Pokok Produksi (2)
Price maker: perusahaan harus menentukan harga sendiri, untuk dapat bersaing
maka setiap saat perusahaan harus selalu memonitor perkembangan harga
pokok produksi nya (perlu menghitung setiap saat).
Price taker : Harga jual ditentukan oleh pasar, perusahaan tidak perlu menentukan
harga sehingga didalam proses produksi perusahaan tidak perlu setiap saat
menghitung harga pokok produksi nya.
Bagaimana cara menghitung harga pokok produksi ?
Menghitung Harga pokok Produksi dapat dilakukan menurut “SISTEM” dan “METODE”
yang digunakan oleh perusahaan
Sistem = tata cara / prosedur Metode = teknik menghitung
Perhitungan Harga Pokok Produksi (3)
Biaya apa saja yang termasuk dalam Harga pokok produksi?
1. Bahan langsung : Bahan baku yang secara nyata dipergunakan
untuk membuat produk
2. Upah langsung : Upah yang dibayarkan untuk membuat produk
yang hitungan per unitnya dapat di tentukan secara jelas
dan tepat.
3.Biaya Overhead Pabrik: Biaya-biaya lainnya yang terjadi di pabrik yang
sifatnya memberikan ‘bantuan’ didalam proses pembuatan
produk
Contoh Biaya overhead pabrik ..?
Upah tidak langsung Bahan tidak langsung Supervisi(mandor)
Biaya utilitas Biaya Depresiasi Biaya Supplies
Biaya pemeliharaan Biaya Reparasi Biaya bahan bakar
Biaya Asuransi Biaya Desain produk Biaya Pelumasan
Biaya Lembur Biaya sara produksi Biaya pengolah limbah
Biaya rupa-rupa pabrik.
Perhitungan Harga Pokok Produksi (4)
Ada berapa macam sistem perhitungan harga pokok?
SISTEM PERIODIK :
Perhitungan harga pokok dilakukan
setiap akhir periode akuntansi Didasarkan kepaa nilai
persediaan akhir yang tersisa di akhir periode Perhitungan
(inventarisasi) fisik menjadi sangat dominan didalam perhitungan
SISTEM PERPETUAL : Perhitungan dilakukan setiap saat
(setiap kali terjadi mutasi)
Nilai perhitungan selalu bersifat Up-todate Inventarisasi fisik pada akhir
periode hanya merupakan alat uji ketepatan hitung.
Apa kebaikan dan kelemahan dari kedua sistem tersebut?
Uph L 80.000
BOP 85.000
Bhn TL
Upah lang- 10.000
Uph TL Alokasi
20.000 85.000
sung Depresiasi
Supplies
Bayar Alokasi100.00 rupa2
100.000 0
Namun demikian harus diingat bahwa harga jual ini jangan sampai melampaui
harga jual orang lain.
Dan juga perhatikan pula etika dari segi-segi agama.
Penentuan Harga Jual
1. Penentuan Harga Jual berdasarkan Permintaan (Demand)
Yaitu harga jual yang didasarkan pada tinggi rendahnya per-
mintaan.
Bila permintaan naik, maka harga cenderung akan naik, dan seba-
liknya
Pembelian bersih =
Pembelian + Beban angkut pembelian – (Retur
pembelian + Potongan pembelian)
Bagan Harga Pokok Penjualan
Persediaan barang dagangan awal Rp. ……..
Pembelian Rp……….
Beban angkut pembelian Rp. ………
--------------- +
Rp………….
Retur pembelian = Rp. ……..
Potongan pembelian = Rp. ………+
Rp. ……… _
Pembelian bersih Rp. ……… +
Barang tersedia untuk dijual Rp. ………
Persediaan barang dagangan akhir Rp. ………. _
Harga pokok penjualan Rp. ……….
Contoh : cara menghitung HPP
Menggunakan Bagan :
Persediaan barang dagangan awal Rp. 4.500.000,00
Pembelian Rp.12.000.000,00
Beban angkut pembelian Rp. 500.000,00+
Rp.12.500.000,00
Retur pembelian =Rp.800.000,00
Potongan pemb. =Rp.150.000,00+
Rp. 950.000,00 -
Pembelian bersih Rp.11.550.000,00+
Barang tersedia untuk dijual Rp.16.050.000,00
Persediaan barang dagangan akhir Rp. 5.400.000,00 _
Harga pokok penjualan Rp.10.650.000,00
===========