METODE PERHITUNGAN
02 Break Even Point
PERUBAHAN
03 Break Even Point
MANFAAT ANALISIS
04 Break Even Point
PENGERTIAN
Break Even Point
Pengertian BEP
BEP atau Break Even Point adalah titik dimana pendapatan sama dengan modal yang dikeluarkan,
tidak terjadi kerugian atau keuntungan.
Total keuntungan dan kerugian ada pada posisi 0 titik break even point yang artinya pada titik ini
perusahaan tidak mengalami kerugian atau mendapat keuntungan.
Konsep Dasar BEP
Perusahaan hanya
memproduksi satu macam
produk, bila menghasilkan
Biaya yang terjadi dalam lebih dari satu maka
suatu perusahaan harus perimbangan penghasilan
digolongkan ke dalam biaya masing-masing produk harus
tetap dan biaya variabel tetap
BEP
Profit
Revenue Profit
Revenue atau penghasilan, Profit atau laba, merupakan sisa
merupakan jumlah pendapatan yang penghasilan setelah dikurangi biaya
diterima oleh penjual barang. tetap dan biaya variable.
METODE
PERHITUNGAN
Break Even Point
Metode Perhitungan BEP
Pendekatan Grafik
Salah satu pendekatan penentuan BEP adalah dengan
menggambarkan unsur-unsur biaya dan penghasilan ke
dalam suatu gambar grafik.
Pendekatan Matematik
Total Biaya Tetap
Total Biaya Tetap
Dalam perhitungan BEP dengan pendekatan matematik BEP unit = BEP rupiah = 1 -
Biaya Variabel
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: Harga Jual per Biaya Variabel per Unit
-
Unit per Unit Harga Jual per
1. BEP dalam unit Unit
2. BEP dalam Rupiah
Setelah itu perlu juga ditentukan Margin of Safety atau
batas keamanan penjualan yang bisa ditolerir agar
perusahaan tidak menderita kerugian.
Contoh
Pendekatan Grafik
Perusahaan A menjual satu macam barang
dengan harga per unit Rp 25.000
Biaya variabel per unit yang dikeluarkan
sebesar Rp 15.000 dan biaya tetapnya
selama satu tahun sebesar Rp 300.000.000
Biaya
Q (unit) Biaya Tetap Total Biaya Penghasilan
Variabel
0 0 300.000.000 300.000.000 0
10.000 150.000.000 300.000.000 450.000.000 250.000.000
Dari gambar tersebut nampak bahwa BEP tercapai
pada saat perpotongan antara garis total biaya dengan
garis total penghasilan, yakni sebesar Rp 750.000.000
dalam 30.000 unit terjual
Contoh Pendekatan Matematis
300.000.000
300.000.000
BEP unit = = 30.000 BEP rupiah = 1 - 15.000 = 750.000.000
25.000 - 15.000
25.000
Selisih harga jual per unit dengan biaya variabel per unit merupakan konsep
kontribusi margin, yaitu sebesar Rp 25.000 – Rp 15.000 = Rp 10.000
Biaya
Q (unit) Biaya Tetap Total Biaya Penghasilan
Variabel
0 0 300.000.000 300.000.000 0
10.000 150.000.000 300.000.000 450.000.000 250.000.000
Ratio 15.000
Kontribusi = 1 - = 1 - 0,6 = 0,4
Margin 25.000
Arti dari hasil margin of safety sebesar 25% tersebut adalah apabila realisasi
penjualan turun lebih besar dari 25%, maka perusahaan mengalami kerugian.
Akan tetapi jika realisasi penjualan naik melibihi 25%, maka perusahaan
mengalami keuntungan.
PERUBAHAN
Break Even Point
Perubahan BEP
Perubahan Harga Jual per Unit
Perubahan harga jual per unit akan
mempengaruhi besarnya BEP.
1
Demikian pula sebaliknya bila harga jual
turun, dan biaya tidak berubah maka aka
menaikkan BEP.
Perubahan Biaya Variabel per Unit
Perubahan Komposisi Sales Mix Perubahan pada biaya variabel juga akan
merubah posisi BEP.
Sales mix menunjukkan perimbangan
penjualan antara beberapa macam produk
yang dihasilkan.
4 2 Apabila biaya variabel naik maka akan
menaikkan BEP, dan bila biaya variabel turun
maka akan menurunkan BEP.
Apabila ada perubahan pada sales mix,
maka akan menyebabkan perubahan pada
BEP secara total.
3 Perubahan Biaya Tetap
Perubahan biaya tetap akan merubah posisi
BEP.
Perubahan Harga Jual per Unit Perubahan Biaya Variabel per Unit Perubahan Biaya Tetap
200.000.000 200.000.000 240.000.000
BEP rupiah = 12.000 = 440.000.000 BEP rupiah = 13.000 = 571.428.571 BEP rupiah = 12.000 = 600.000.000
1 - 1 - 1 -
22.000 20.000 20.000
Kenaikan harga jual per unit Peningkatan biaya variabel per unit Kenaikan biaya tetap akan
menyebabkan penurunan BEP menyemabbakan kenaikan BEP menyebabkan posisi BEP menaik
PT A menghasilkan dua jenis produk yaitu produk X dan Y. Data-data Harga jual masing-masing
yang ada pada kedua produk tersebut adalah sebagai berikut: produk per unit: Sehingga sales mixnya,
Produk X Produk Y
Total
12.000 unit 4.800 unit
Penjualan 300.000.000 300.000.000 600.000.000
Biaya Variabel (-) 180.000.000 120.000.000 300.000.000
Kontribusi Margin 120.000.000 180.000.000 300.000.000
Biaya Tetap (-) 100.000.000 200.000.000 300.000.000
Laba 20.000.000 (20.000.000) 0
Bagaimana pengaruhnya apabila terjadi perubahan terhadap komposisi
penjualan terhadap BEP sales mix?
Bila volume produk X naik 50%, sedangkan produk Y tetap, maka
BEPnya:
Produk X Produk Y
Total
30.000 unit 8.000 unit
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan produk Y sedikit lebih menguntungkan daripada penambahan produk X, yaitu sebesar Rp 50.000.000
Sehingga apabila perusahaan akan meningkatkan penjualan sebaiknya komposisi produk Y lah yang lebih diutamakan karena akan mendatangkan keuntungan lebih besar.
MANFAAT
ANALISIS
Break Even Point
Manfaat Analisis BEP
Pada setiap awal periode perusahaan sudah harus mempunyai perencanaan
01
produksi dan penjualan. Rencana produksi dan penjualan bisa direncanakan
Perencanaan dengan konsep BEP. Penjualan yang direncanakan perusahaan terntunya
Penjualan/ disertai dengan target laba yang diinginkan.
Produksi
Dalam membuat rencana harga jual, perusahaan mendasarkan pada proyeksi
penjualan yang telah direncanakan, serta target laba pada periode yang
02 Perencanaan
Harga Jual
bersangkutan. Harga jual harus bisa menutup semua biaya dan target
keuntungan. Apabila tidak bisa menutup target laba, apalagi biaya yang
dikeluarkan berarti perusahaan dalam kondisi rugi.
Normal
03
Perusahaan harus menentukan alternative pemilihan metode produksi/mesin
Perencanaan produksinya. Apakah akan menggunakan sistem padat karya atau padat modal.
Metode
Produksi
04 Shut Down
Point/Titik
Shut down point atau titik tutup pabrik merupakan pedoman bagi manajemen
untuk memutuskan apakah perusahaan akan diteruskan atau dihentikan.
Tutup Pabrik
Contoh Perencanaan Biaya Variabel
Bahan baku 7.000
Overhead
4.000
Perusahaan ABC sedang merencanakan penjualannya Variabel
untuk tahun 2022 yang akan datang. Komersial
2.000
Perusahaan ini berkapasitas normal sebanyak 50.000 unit Variabel
dalam setahun. Total 18.000
Sedangkan di tahun 2022 nanti, perusahaan berencana
untuk bekerja dengan kapasitas hanya 30.000 unit
dengan komposisi biaya sebagai berikut:
Biaya Tetap
240.000.000
BEP rupiah = 18.000 = Rp 600.000.000
1 -
30.000 Margin of Safety
Dengan anggaran penjualan sebesar Rp 960.000.000
960.000.000 - 600.000.000
Margin of Safety = x 100%
960.000.000
Penjualan Minimal
= 38%
Dengan laba Rp 180.000.000
Perencanaan
Harga Jual
50.000 = 600.000.000 + 400.000.000
Normal Harga Jual =
Harga Jual
2.250.000.000
- 25.000
50.000
Perusahaan DEF sedang
merencanakan harga jual bagi = 45.000
produknya untuk tahun 2022.
Indifferent Profit = Q
Biaya A = Biaya B
Pada penjualan 200.000 unit inilah laba yang didapat mesin A sama dengan mesin B
Laba mesin A dan mesin B sama, artinya semakin besar volume penjualan maka mesin
semakin baik
Pembuktian dengan volume Keterangan Mesin A Mesin B
penjualan 250.000 unit: Penjualan 5.000.000.000 5.000.000.000
Biaya Variabel 3.000.000.000 2.500.000.000
Kontribusi Marjin 2.000.000.000 2.500.000.000
Biaya Tetap 400.000.000 800.000.000
Laba 1.600.000.000 1.700.000.000
Ternyata, mesin B menghasilkan keuntungan lebih besar dibanding dengan mesin, hal ini karena volume
penjualannya lebih besar dibanding indefferent profit.
Contoh Titik Tutup Pabrik
Perusahaan ABC yang menjual produknya dengan harga Rp Pada shut down point, secara akuntasi perusahaan mengalami
20.000 per unit, biaya variabel Rp 12.000 per unit, dan biaya kerugian tetapi secara cashflow perusahaan tidak menerima laba
tetap Rp 300.000.000 (60% biaya tetap tunai) maka, tunai
Penjualan Rp 450.000.000
BEP = 300.000.000 = 750.000.000 Biaya
0,4 Rp 270.000.000
Variabel
Biaya Tetap Tunai Rp 180.000.000
Penjualan Rp 750.000.000
Biaya Variabel Rp 450.000.000
Biaya Tetap Tunai Rp 180.000.000
Rp 630.000.000
Laba Tunai Rp 120.000.000
Thank you
Vanya Ektya Miranda Prasetyo 18120142