Anda di halaman 1dari 22

Etika Bisnis

Sumber : K. Bertens
1
MATERI ETIKA BISNIS

1. Pendahuluan
2. Definisi dan ruang lingkup Bisnis dan Etika
3. Teori Etika
4. Quiz
5. Ekonomi dan Keadilan
6. Liberalisme dan Sosialisme
7. Tujuan Perusahaan
8. Kewajiban karyawan dan perusahaan
9. U T S
10. Etika seputar konsumen
11. Iklan dan Etika
12. Tanggung jawab sosial perusahaan
13. Bisnis, lingkungan hidup dan Etika
14. Etika Bisnis Internasional
15. Peranan Etika dalam Bisnis
16. U A S
LITERATUR

• Bertens, K., 2000, Pengantar Etika Bisnis,


Yogyakarta : Kanisius.
• Brooks, Leonard J, Etika Bisnis dan Profesi, 2011,
Jakarta : Salemba Empat.
• Harahap, Sofyan S., Etika Bisnis dalam Perspektif
Islam, 2011, Jakarta : Salemba Empat
Pendahuluan

Jika perusahaan ingin mencatat sukses dalam bisnis,


menurut Richard De George membutuhkan 3 hal pokok :

1. Produk yang baik.


2. Manajemen yang mulus.
3. Etika.

Peranan Etika sebagai Tolak Ukur Etika :


1. Prinsip Imbal Balik
2. Itikad Baik

Kedua hal ini pondasi penting untuk etika bisnis yang fair.

2 Etika Bisnis UNIGA kelas sore


Pendahuluan :
Bisnis dan Etika dalam Dunia Modern

• Faktor sejarah dan budaya dalam bisnis.

• Bisnis modern merupakan realitas yang amat kompleks


berkaitan langsung dengan kompleksitas masyarakat dengan
banyak faktor yang mempengaruhi dan menentukan bisnis
antara lain organisatoris–manajerial, ilmiah–teknologis (ilmu
ekonomi & teori manajemen) dan politik–sosial–kultural.
• Aspek etis atau moral memegang peranan penting, namun
jarang disinggung dalam uraian lainnya.
Apa itu Etika Bisnis ?

• Secara umum, Etika adalah ilmu normatif sebagai


penuntun manusia yang memberi perintah apa yang mesti
dikerjakan dalam batas sebagai manusia.
• Etika menunjukkan dengan siapa dan apa yang sebaiknya
dilakukan.

• Etika diarahkan menuju aktualisasi kapasitas terbaik.


Contoh : jika berfikir rasional, etika memberi perintah
harus bertindak masuk akal.

• Etika bisnis merupakan pemikiran atau refleksi tentang


moralitas dalam ekonomi dan bisnis. Moralitas berkaitan
dengan apa yang dilakukan manusia dan kegiatan
ekonomis merupakan suatu bidang perilaku manusia yang
penting.
Apa itu Etika Bisnis ?

Etika sebagai praksis


Nilai–nilai dan norma–norma moral (apa yang dilakukan
sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma
moral).

Etika sebagai refleksi


Pemikiran moral. Berpikir tentang apa yang dilakukan dan
khususnya tentang apa yang harus dilakukan atau tidak
boleh dilakukan (dalam hal ini menyoroti dan menilai baik –
buruknya perilaku seseorang).

Etika bisnis adalah studi tentang aspek–aspek moral dari


kegiatan ekonomi dan bisnis (etika dalam berbisnis).
Etika Bisnis menurut ahli

 Menurut Zimmerer, etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku


pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan
tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan–
persoalan yang dihadapi.

 Menurut Uno (2004) menjelaskan bahwa mempraktikkan bisnis dengan


etiket berarti mempraktikkan tata cara bisnis yang sopan dan santun
sehingga kehidupan bisnis menyenangkan karena saling menghormati.

 Menurut Satyanugraha (2003) Etika atau norma moral adalah aturan


mengenai sikap perilaku dan tindakan manusia dalam hidup
bermasyarakat
 Hidup tidak sendiri, harus ada aturan sehinga aman, nikmat dan
harmoni..

 Etika adalah seperangkat prinsip moral yang membedakan antara baik


dan buruk (Beekum, 1997).
Menurut Bertens

• Etika dapat didefinisikan sebagai nilai–nilai dan norma–


norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.

• Dari pengertian diatas mengisyaratkan bahwa etika


memiliki peranan penting dalam melegitimasi segala
perbuatan dan tindakan yang dilihat dari sudut pandang
moralitas yang telah disepakati oleh masyarakat.
Etika Bisnis dapat dijalankan dalam 3 taraf :

 Secara makro
Etika bisnis mempelajari aspek–aspek moral dari sistem
ekonomi secara keseluruhan (misalnya masalah keadilan).
 Secara meso (madya/menengah)
Etika bisnis mempelajari masalah–masalah etis di bidang
organisasi (perusahaan/serikat buruh/perhimpunan profesi)
 Secara mikro
Etika bisnis difokuskan pada hubungan individu dengan
ekonomi atau bisnis (tanggung jawab etis bawahan–
manajer, produsen–konsumen, investor–pemasok).

10
Sudut pandang Bisnis
• Sudut pandang Ekonomi
– Kegiatan tukar–menukar, jual–beli, memproduksi –memasarkan,
bekerja–mempekerjakan, interaksi manusia lainnya (bertujuan
cari untung bukan karya amal – cth : money changer & bengkel).
• Sudut pandang Hukum
– Bisnis terikat oleh praktek hukum yang timbul dalam taraf
nasional dan internasional. Hukum bersifat normatif (boleh/tidak
dilakukan) lebih jelas tidak mengatur sampai hal detail, etika yg
membatasi.
• Sudut pandang Moral
– Bisnis yang baik adalah secara moral (perilaku baik sesuai
norma). Jual beli mobil : katakan buruk jika produknya buruk.
• Banyak hal bersifat tidak etis, menurut hukum tidak dilarang. Contoh :
mencontoh jawaban teman/ menyontek saat ujian, pencurian kecil-kecilan,
menadah/ meminta-minta.
Tolok ukur 3 sudut pandang bisnis

• Sudut pandang Ekonomi


– Kegiatan bisnis adalah baik untuk menghasilkan laba.
• Sudut pandang Hukum
– Bisnis adalah baik jika diperbolehkan oleh sistem hukum.
• Sudut pandang Moral
– Hati nurani
– Kaidah emas : cara positif dan negatif
– ‘Hendaklah memperlakukan orang lain sebagaimana Anda
sendiri ingin diperlakukan.’
– Penilaian masyarakat (Audit sosial)
Tujuan Etika Bisnis

Menurut K. Bertens, ada 3 tujuan yang ingin dicapai dalam etika


bisnis, yaitu :

 Menanamkan atau meningkatkan kesadaran akan adanya


dimensi etis dalam bisnis.
 Memperkenalkan argumentasi moral khususnya dibidang
ekonomi dan bisnis, serta membantu pebisnis atau calon
pebisnis dalam menyusun argumentasi moral yang tepat.
 Membantu pebisnis atau calon pebisnis, untuk menentukan
sikap moral yang tepat didalam profesinya (kelak).

13
Etika Bisnis dalam praktek di Indonesia

• Banyak hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika


bisnis yang dilakukan pebisnis Indonesia yang tidak
bertanggungjawab.

• Praktek bisnis yang terjadi masih dinilai cenderung


mengabaikan etika, rasa keadilan dan kerapkali diwarnai
praktek-praktek tidak terpuji.
Contoh bisnis yang tidak memperhatikan
kaidah etika di Indonesia
• Sebuah perusahaan yang merupakan supplier resmi
Petronas, melakukan kecurangan bisnis dengan mengoplos
solar menjadi minyak tanah dan menjualnya ke masyarakat
(menjatuhkan nama baik Petronas).

• Kasus mengurangi timbangan


– Alat timbangan dipasang benda sehingga memberatkan
timbangan menyebabkan hasil timbangan berkurang.
Masalah dalam Etika Bisnis

 Suap (Bribery), adalah tindakan berupa menawarkan, memberi,


menerima atau meminta sesuatu yang berharga dengan tujuan
mempengaruhi tindakan seorang pejabat dalam melaksanakan
kewajiban publik.
 Paksaan (Coercion), adalah tekanan, batasan, dorongan dengan
paksa atau dengan menggunakan jabatan atau ancaman.
 Penipuan (Deception), adalah tindakan memperdaya,
menyesatkan yang disengaja dengan mengucapkan atau
melakukan kebohongan.
 Pencurian (Theft), adalah merupakan tindakan mengambil
sesuatu yang bukan hak kita atau mengambil property milik
orang lain tanpa persetujuan pemiliknya.
 Diskriminasi tidak jelas (Unfair discrimination), adalah perlakuan
tidak adil atau penolakan terhadap orang-orang tertentu yang
disebabkan ras, jenis kelamin, kewarganegaraan atau agama.
Hal–hal yang perlu diperhatikan dalam prinsip etika bisnis
antara lain :

 Pengendalian diri.
 Pengembangan tanggung jawab sosial (Social Responsibility)
 Mempertahankan jati diri.
 Menciptakan persaingan yang sehat.
 Menerapkan konsep “Pembangunan Berkelanjutan.
 Menghindari sifat 5K (katabelece, kongkalikong, koneksi, kolusi
dan komisi).
 Mampu menyatakan yang benar itu benar.
 Menumbuhkan sikap saling percaya antar polongan pengusaha.
 Konsekuen dan konsisten dengan aturan main bersama.
 Memelihara kesepakatan.
 Menuangkan ke dalam hukum positif (kaidah hukum tertulis &
tidak tertulis mengikat secara umum)
Berikut beberapa contoh kasus/situasi bisnis kongkret dilihat dari sudut pandang
berbeda (ekonomi, hukum, moral)
Kasus 1

• Perusahaan Amerika “Kansas Asbestos Company” bergerak di


bidang produk asbes. Tahun 1970–an semakin banyak peraturan
mempersulit produksi dan meningkatkan biaya produksi naik,
Direksi perusahaan memutuskan memindahkan semuapabrik ke
suatu negara Afrika Barat (Pemerintah setempat membutuhkan
perluasan kesempatan kerja).

• Jika dihirup dalam kuantitas cukup besar, bahaya serat asbes


diketahui mengakibatkan penyakit asbestosis (dalam jangka
pendek) dan kanker paru (jangka panjang).

• Afrika tidak ada peraturan yang melindungi pekerja terhadap


occupational diseases ini.

• Dibanding AS, tenaga kerja Afrika Barat jauh lebih murah.


Kasus 2

• ‘Rahasia bank’ merupakan suatu prinsip etis yang umum dan hampir
semua negara memilik peraturan hukum yang mengatur kerahasiaan.
Relasi antara nasabah dan bank merupakan suatu relasi kepercayaan.
• Bank tentu tidak etis bila memberitahukan kepada pihak lain tentang
kekayaan nasabahnya yang telah dititipkan. Kewajiban bank menjaga
kerahasiaan tentu mengenal batas sebab ada kepentingan lain yang
harus diperhatikan kecuali kepentingan nasabah (tidak menghiraukan
asal-usul atau halal tidaknya dana tersebut).
• Peraturan hukum tentang kerahasiaan bank di setiap negara berbeda
(lunak/ketat). Banyak negara yang memungkinkan dinas pajak
misalnya untuk mengontrol apakah nasabah bank membayar pajak
dari depositonya.
• Melindungi rahasia bank merupakan salah satu upaya untuk menarik
nasabah dari luar negeri, tetapi cara ini ada bahaya bahwa rahasia
bank disalahgunakan.
• Dana yang diperoleh dengan cara kurang etis (baron, obat bius,
koruptor) ‘aman’ terhadap pelacakan dari luar. Instansi nasional yang
memerangi kriminalitas tidak dapat masuk ke situ apalagi instansi LN.
Kasus 3
‘Mengincar pesangon’

• Ir. Abraham Situmorang, 39 tahun bekerja 12 tahun sebagai kabag


teknis di pabrik sepatu di Jawa Barat.

• Saudaranya merencanakan membuka pabrik sejenis di Medan dan


mengajak Abraham pindah kerja dengan posisi Direktur bagian
teknis.

• Sesudah menerima tawaran ini, Abraham dengan sengaja


mengurangi disiplin kerja sampai suatu tindakan yang cukup
mengkhawaritkan pimpinannya (datang terlambat, pulang sebelum
waktunya, kadangkala tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan dan
tidak menyelesaikan tugas-tugasnya pada saat yang diharapkan.

• Dengan kelakuan indisipliner, Abraham berharap akan dipecat agar


menerima pesangon cukup besar. Kecuali kelurganya, tidak ada
yang mengetahui rencana Abraham untuk pindah kerja.
Tugas
Tulis tangan kumpulkan Jumat, 19 Pebruari 2021

Sebutkan contoh beserta penjelasan masing–masing


pelanggaran etika bisnis dibawah ini yang dinilai cenderung
mengabaikan etika (praktek tidak terpuji) :

 Masalah Etika Klasik


 Pemalsuan atau Pembajakan Hak Cipta
 Diskriminasi dan Perbedaan Gender
 Konflik Sosial
 Masalah Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai