Hybrid products
Regulatory
arbitrage
1997
Permasalahan
Perlu penataan kembali lembaga-lembaga
di Sektor Keuangan yang melaksanakan fungsi pengaturan dan
pengawasan di industri jasa keuangan
Moral hazard
Koordinasi lintas
1999 UU Bank Indonesia
sektoral mengamanatkan
pembentukan lembaga
pengawasan sektor
jasa keuangan
Regulator & UU No. 21 Tahun 2011
Pengawas Perbankan
(Bank Umum, dan BPR)
Regulator &
Pengawas Pasar REGULATOR & PENGAWAS
Modal & IKNB LEMBAGA JASA KEUANGAN
YANG TERINTEGRASI
Ketua OJK
Muliaman D. Hadad
Pengawasan Perbankan
masih berada di BI
2015
31 Des 2013 Pengaturan dan
Pengaturan dan Pengawasan LKM
31 Des 2012 Pengawasan
Pengaturan dan Perbankan beralih
Pengawasan Pasar ke OJK
Modal & IKNB
22 Nov 2011 beralih ke OJK
UU OJK disahkan Catatan:
(Masa Transisi) • Transisi dari BI dan Bapepam-LK ke
OJK meliputi transisi kewenangan,
Pengawasan Pasar Modal SDM, dokumen dan penggunaan
dan IKNB masih berada kekayaan
di Bapepam-LK • Selama masa transisi, BI dan
Bapepam LK tetap melaksanakan
kewenangannnya
Fungsi:
Menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.
Kewenangan:
Melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:
a. kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;
b. kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan
c. kegiatan jasa keuangan di sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB).
Perbankan
• pengaturan dan pengawasan microprudential bank, meliputi:
kelembagaan, kesehatan bank, aspek kehati-hatian bank dan
pemeriksaan bank;
• berkoordinasi dengan instansi terkait untuk kelancaran tugas,
khususnya dengan Bank Indonesia dan LPS dalam pengawasan
bank
Strategi Pengawasan
Sarana untuk mencapai tujuan fokus pengawasan
Terdiri dari serangkaian kegiatan pengawasan
Mengacu pada prinsip SMART (Spesific, measureable, achieveable, Relevant, Time-bound)
Cakupan
Pengawasan langsung (on site supervision)
Pengawasan tidak langsung (off site supervision)
a. Pengawasan Normal
b. Pengawasan Intensif (Intensive Supervision)
c. Pengawasan Khusus (Special Surveillance)
Kewenangan:
- Meminta Keterangan/konfirmasi
Pasal 100 UU No.
- Mewajibkan Pihak tertentu untuk Melakukan/Tidak
Dasar Hukum 8 Thn 1995 melakukan tindakan tertentu
Pemeriksaan tentang Pasar
- Memeriksa/membuat salinan (collecting data)
Modal
- Menetapkan syarat/mengizinkan pihak tertentu
untuk menyelesaikan kerugian yang timbul
23
Untuk pengawasan Dana Pensiun, OJK menggunakan
pendekatan Pengawasan Berbasis Risiko
Sistem Pemeringkatan Risiko (SPR)
Sistem Pengawasan Berbasis Risiko (SPBR)
Lembaga Pembiayaan
2 Ekspor Indonesia (LPEI)
Lembaga Jasa
3 Pergadaian
Keuangan Khusus
PT Sarana Multigriya
4
Finansial (Persero)
5 PT Permodalan Nasional
Madani (Persero)
6 PT Danareksa (Persero)
7 Lembaga Keuangan
Mikro
Pasal 5 UU OJK
OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang
terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.
Pengawasan Pengaturan
Terintegrasi Terintegrasi
PERUSAHAAN
PERUSAHAAN EFEK
PEMBIAYAAN
Lembaga Jasa Keuangan (LJK )adalah lembaga yang melaksanakan kegiatan di sektor Perbankan, Pasar
Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang mengenai Otoritas Jasa Keuangan.
Konglomerasi Keuangan
Entitas Utama
LJK induk dari Konglomerasi Keuangan atau LJK yang ditunjuk oleh pemegang saham pengendali Konglomerasi
Keuangan yang bertugas mengintegrasikan penerapan tata kelola di Konglomerasi Keuangan.