Disusun oleh :
Anindya Kinasih
(2013130009)
Karolina Salvensilia (2013130100)
Ni Made Arianita
(2013130145)
Ratu Cindy
(2013130170)
Shanty Kusnungdyah (2013130189)
Shofi Miralda
(2013130191)
Virginia Larasati
(2013130220)
BAB 4
Teori Nilai Guna (Utiliti)
Dalam membahas teori tingkah laku konsumen,
dapat dibedakan menjadi 2 macam pendekatan nilai
guna, yaitu menggunakan :
A. 1. Nilai guna (utiliti) kardinal
A. 2. Nilai guna (utiliti) ordinal (open)
A.
PB
MU barang B
MU Barang A
PA
MU barang B
PB
EFEK PENDAPATAN
MU m MU m atau
P1 m
Pm
MU m MU k
5000
Pk
Harga (ribu
rupiah)
15
10
0
5
10
15
Kuantitas
PARADOKS NILAI
Paradoks Nilai adalah pertentangan penilaian pada suatu barang yang sama
(barang bernilai tukar tinggi harusnya bernilai pakai tinggi).
Sebagai contoh terdapat perbedaan yang mencolok antara harga air dan harga
berlian. Air adalah barang yang sangat dibutuhkan bagi semua manusia utnuk
kelangsungan hidup tetapi harganya sangat murah, sedangkan berlian benda yang
tidak begitu penting bagi kehidupan sehari-hari memiliki harga yang jauh lebih
mahal dari harga air.
Ada 2 alasan yang dapat menerangkan keadaan tersebut.Yang pertama adalah
perbedaan biaya produksi. Air merupakan benda yang mudah di dapat sehingga
untuk memperolehnya tidak membutuhkan biaya yang besar. Tetapi berlian
merupakan barang yang sukar diperoleh dan biaya produksinya sangat tinggi. Teori
nilai guna memberikan penjelasan lebih tepat mengenai sebabnya terdapat
perbedaan yang sangat nyata antara harga air dan berlian. Perbedaan tersebut
disebabkan oleh nilai guna marjinal mereka yang sangat berbeda. Oleh karena air
sangat mudah diperoleh maka orang akan mengkonsumsi air sehingga pada tingkat
dimana nilai guna marjinal air sangat murah. Nilai guna marjinalah yang
menentukan apakah suatu barang itu punya harga tinggi atau rendah.
SURPLUS KONSUMEN
Surplus Konsumen adalah utilitas untuk konsumen dengan
mampu membeli produk dengan harga yang kurang dari
harga tertinggi yang mereka akan bersedia membayar.
Surplus Konsumen mencerminkansuatu keuntungan lebih
atau surplus yang dinikmati oleh konsumen tertentu yang
terjadi karena terdapat selisih harga antara harga maksimum
yang diminta produsen dan harga yang dapat dibayar
konsumen (yang disebabkan oleh terjadinya keseimbangan
harga dipasar).
Jika konsumen akan bersedia membayar lebih dari harga
saat ini, maka mereka mendapatkan manfaat lebih dari
produk yang dibeli dari mereka habiskan untuk membelinya.
Sebuah contoh yang baik dengan surplus konsumen
umumnya tinggi adalah air minum.
Makanan
Pakaian
10
2
3/1 = 3,0
3
2/1 = 2,0
4
1/1 = 1,0
5
1,2/2 = 0,6
2,8
7
0,8 = 0,27
10
Peta
Dari
PxQx
PyQy
Dimana :
Px=Harga barang X
Py=Harga barang Y
Qx=Jumlah barang X
Qy=Jumlah barang Y
I=Gabungan barang
+
=I
Contoh Kasus :
Terdapat gabungan 10 unit pakaian dan 9 unit makanan. Jumlah yang
harus dibayar adalah lebih tinggi dari uang yang tersedia. Karena
harga pakaian adalah Rp 9000 dan harga makanan adalah Rp 6000 maka
gabungan barang yang ditunjukkan oleh titik Y memerlukan uang
sebanyak?
Diketahui :
**X=Pakaian Y=Makanan
Px = Rp 9000
Py = Rp 6000
Qx = 10
Qy = 9
Ditanya :
a)Berapa harga gabungan barang tersebut?
b)Jika konsumen hanya mempunyai uang sebanyak Rp 90000, berapa jumlah uang yang
diperlukan lagi untuk membeli gabungan barang tersebut?
Jawab :
a) PxQx + PyQy = I
(10xRp 9000+9xRp 6000)=Rp 144000
Jadi, Harga gabungan barang tersebut adalah Rp 144000.
b) Rp 144000 Rp 90000 = Rp 54000.
Berarti diperlukan Rp 54000 lagi untuk membeli gabungan barang
tersebut.
Px Qx + Py Qy + = M
Dimana :
M = Pendapatan uang individu utility per-periode
waktu.
MUx = Marginal utility barang X.
MUy = Marginal utility barang Y.
Px = Harga per unit barang X.
Py = Harga per unit barang Y.
EFEK PENGGANTIAN
Perubahan cita rasa konsumen dalam mengkonsumsi
sesuatu barang apabila dibandingkan dengan
barang-barang lain sebagai akibat perubahan harga
barang tersebut.
EFEK PENDAPATAN
Pengaruh atau akibat perubahan harga sesuatu barang
terhadap pendapatan riil konsumen yang menggunakan
barang yang mengalami perubahan harga.
HUKUM PERMINTAAN
DAN
PENAWARAN
Ceteris Paribus :
Jika harga semakin murah maka permintaan
atau pembeli akan semakin banyak dan
sebaliknya. Jika harga semakin rendah/murah
maka penawaran akan semakin sedikit dan
sebaliknya
CONTOH SOAL
JAWABAN