Anda di halaman 1dari 23

BANK & LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA :

“KARTU PLASTIK”

KELOMPOK 3 :
DESSY NIA OKTAVIANI (022001708019)
NADIA NATHANIA SINAGA (022164513)
M. FAKHRI (022164504)
OUTLINE OF THE TOPIC :
 Sejarah Singkat
 Kartu Plastik & Jenisnya
 Kartu Plastik Berdasarkan Wilayah
 Jenis Kartu Kredit
 Kegunaan Kartu Plastik
 Mekanisme Kartu Kredit
 Risiko Kartu Kredit
 Peluang, Ancaman dan Antisipasi
 Prospek Kartu Kredit
 Contoh Kasus
SEJARAH SINGKAT
Prediksi
penggunaan • Edward
Bellany,
kartu di tahun Tahun 1887
2000-an

Penciptaan
mekanisme • Frank
Mcnamara,
pembayaran Tahun 1950
“Dinners Club”

Kartu Kredit •Dekade tahun


meramba ke 1970-an
seluruh dunia

Indonesia • 20 Desember
mengenal 1988
Kartu Kredit
KARTU PLASTIK ?
Dalam pelaksanaan terdapat berbagai jenis kartu plastik
berdasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No 14/2/PBI/2012
Tentang Penyelenggaraan Kegiatan alat pembayaran dengan
menggunakan kartu, alat Pembayaran dengan Menggunakan
Kartu, yang selanjutnya disebut APMK, adalah alat pembayaran
yang berupa:
 Kartu Kredit,
 Kartu Automated Teller Machine (ATM) atau Kartu Debet.
JENIS KARTU PLASTIK
Jenis Kartu DEBIT/ATM CARD CREDIT

Rekening Bank Harus ada Tidak harus

Batas Penggunaan Sesuai saldo Ada

Pembayaran Langsung mendebet Minimum dicicil

Bunga Belanja & Tarikan Tunai Tidak ≥ 2% per bulan

Iuran Tahunan Tidak Ada

Penalti Tidak Ada

Fungsi Transaksi tunai & tarik uang Transaksi kredit dan tarik uang

Contoh BCA, BNI, MANDIRI, BRI,dsb Citibank, AMEX, Bank Mega,


Bank Danamon,dsb

Sumber : Buku Bank & Lembaga Keuangan Lainnya


KARTU PLASTIK BERDASARKAN
WILAYAH

 Kartu Plastik Lokal

Kartu Plastik yang hanya berlaku dan dapat digunakan di


suatu wilayah tertentu saja, misalnya Indonesia. Misalnya:
Matahari Club Card, Alfamidi Card, Telkom Indonesia Card
 Kartu Plastik Internasional
Kartu yang dapat digunakan dan berlaku sebagai alat
pembayaran Internasional. Contoh : Visa Card, Master
Card, American Express
JENIS KARTU KREDIT
 Bank Credit Card, merupakan  Co-Branded Card, merupakan
kartu kredit yang diterbitkan oleh kartu kredit yang diterbitkan
bank pemegang franchise Card untuk keuntungan badan usaha
Company untuk kalangan tertentu.
nasabahnya sendiri. Contoh : Kartu kredit Citibank
Contoh : Kartu Kredit Bank Telkomsel, Danamon Manchester
Danamon bagi nasabah Bank United, HSBC Air Asia, BII Lion Air,
Danamon. Mega Carrefour, Citibank Giant,
Mandiri Hypermart, dan
sebagainya.
Bank Credit Card

Co-Branded Card
KEGUNAAN KARTU PLASTIK
• Kemudahan, kenyamanan, keamanan dlm transaksi
• Pengganti uang sebagai alat transaksi,
• Bisa tarik uang tunai (cash advance) (Kartu Kredit)
• Bisa menjadi ID Card jika memerlukan dana tunai. (Kartu
Kredit)
• Tarik tunai, cek saldo rekening (Kartu Debit/ATM Card)
• Transaksi perbankan yg luas (24 hours banking service).
4 PELAKU TERKAIT

Merchant (Pedagang) Issuer (Penerbit kartu kredit)

Card holder Acquirer (Bank Pengelola


(Pemegang kartu) untuk penagihan &
pembayaran antara issuer &
merchant)
PERJANJIAN DASAR PENGGUNAAN KARTU

1. Perjanjian Pemegang Kartu

Perjanjian pemegang kartu adalah perjanjian yang dibuat


anatara card holder dengan issuer yang pada prinsipnya memuat
pokok-pokok ketentuan antara lain sebagai berikut :

- Pemilihan Kartu - Masa Berlakunya Kartu


- Transaksi –Transaksi - Pembayaran Tagihan
- Bunga dan biaya-biaya - Limit Kredit
- Penarikan Uang Tunai - Transaksi Dalam Valuta Asing
- Kehilangan Kartu - Jenis Pihak Ketiga
- Tanggung Jawab Pemegang Kartu - Pengakhiran Perjanjian
2. Perjanjian Merchant

Perjanjian merchant ini antara lain sebagai berikut:

• Merchant akan menerima semua kartu merk tertentu sampai jumlah floor
limit yang ditetapkan.
• Merchant akan senatiasa memerikasa keabsahan kartu
• Merchant harus menggunakan slip penjualan yang disediakan perusahaan kartu
• Merchant akan mengklaim pembayaran kembali setelah dikurangi discount ke
perusahaan kartu (issuer) pada waktunya
• Rekening bank merchant akan dikredit sebesar jumlah penjualan
dikurangi discount ,yang besarnya tergantung pada ada tidaknya slip penjualan
yang invalid dan ditolak pembayaran oleh issuer.
• Merchant harus menjual barang atau jasa tidak melebihi dari harga penjualan
tunai
• Merchant memberikan hak kepada issuer untuk mendebit rekening banknya
sejumlah yang harus dibayarkan
• Kontrak perjanjian dapat diakhiri beberapa minggu setalah pemberitahuan oleh
pihak manapun.
MEKANISME KARTU KREDIT

Sumber : Buku Bank dan Lembaga Keuangan


RISIKO KARTU KREDIT
Berikut Risiko Kartu Kredit :
• Pemalsuan kartu kredit, yaitu pembuatan dan penggunaan
kartu yang tidak sah yang bentuknya menyerupai dan
hampir sama dengan bentuk aslinya.
• Penyalah gunaan kartu kredit, yaitu penggunaan kartu
milik orang lain yang tertinggal, terjatuh, disengaja dicuri,
dan meniru tanda tangan pemilik kartu.
• Kelalaian pemegang kartu untuk memenuhi kewajibannya
dalam hal pelunasan tagihannya.
PELUANG, ANCAMAN &
ANTISIPASI
PELUANG:
- Produk kartu kredit memiliki banyak keuntungan bagi beberapa
pihak
- Peningkatan laju pertumbuhan kartu kredit
- Semakin banyaknya merchant, hal itu akan meningkatkan daya
tarik tersendiri bagi masyarakat untuk memiliki kartu kredit
- Stabilitas politik dan keamanan yang terkendali akan menjamin
dunia usaha dari luar / dalam negeri untuk menanamkan
investasi ke Indonesia.
- Pertambahan penduduk merupakan potensial demand, jika
potensi ini di drive akan menjadi real demand sehingga akan
meningkatkan demand terhadap kartu kredit.
LANJUTAN..

ANCAMAN

- Cukup rawan terhadap risiko kredit macet yang meliputi


penyalahgunaan, kehilangan, dan pencurian kartu kredit.
- Globalisasi akan memengaruhi bisnis perbankan semakin
kompetitif.
- Banyaknya kredit macet tanpa jaminan (kartu kredit)
sebagai dampak pemberian kartu kredit secara tidak
selektif.
- Perubahan gaya hidup (life style) dan tata cara hidup yang
serba memakai kartu kredit akan melunturkan budaya asli
bangsa Indonesia.
- Menimbulkan pola hidup yang tidak konsumtif dan
cenderung membuat orang lupa diri.
LANJUTAN..

ANTISIPASI

- Menerapkan prinsip prudential banking dan selektif dalam


pemilihan customer.
- Penggunaan teknologi canggih merupakan persyaratan
utama agar tercipta customer satisfaction dan efisiensi.
- Perlu dihindari perang promosi yang tidak sehat dan
pemberian kredit tanpa jaminan secara selektif.
- Bank Indonesia harus secara ketat memantau kesehatan
bank (legal, lending dan limit).
- Untuk memasuki pasar internasional (globalisasi), maka
diperlukan sumber daya manusia yang professional dan
mempunyai misi internasional sehingga diperlukan
pengembangan sumber daya manusia.
PROSPEK KARTU KREDIT
Di Negara maju maupun Negara berkembang, peranan
kartu kredit ini cukup besar karena kemudahan, keamanan,
dan kenyamanannya serta dapat dipakai untuk pemudahan
transaksi saat persediaan uang tunai tidak ada.
Di antara kartu plastik yang beredar dan
perkembangannya cukup marak adalah kartu kredit. Pesatnya
pertumbuhan bisnis kartu kredit di Indonesia ini dapat
dikatakan sejalan dengan nainya konsumsi perkapita
masyarakat.
Perkembangan bisnis ini juga berperan dalam
meningkatkan devisa bagi Negara karena sebagian besar turis
yang datang ke Indonesia menggunakan kartu kredit sebagai
alat transaksinya, untuk pembelian souvenir, pembayaran
hotel dan sebagainya, setidaknya kondisi ini ikut mendorong
perkembangan toko dan pedagang lain untuk menjadi
merchant daripada penerbit kartu kredit.
CONTOH KASUS

TEMPO Interaktif, Jakarta:


Aparat satuan Fiskal, Moneter, dan Devisa (Fismondev)
Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menangkap kawanan pemalsu kartu kredit.
Dari kawanan ini, polisi berhasil disita 266 kartu kredit palsu lokal dan
internasional dengan total nilai Rp 2,5 miliar.
Otaknya adalah ES yang sudah berkali-kali ditangkap. Selain ES, 40
tahun, kawanan lain yang berhasil ditangkap yaitu OH, PSW, dan YWR. PSW
adalah istri ES. Sementara OH berperan sebagai sopir dan YWR bertugas
mendata nomor dan identitas kartu kredit yang akan dipalsukan.
Selain 266 kartu kredit palsu, polisi juga berhasil menyita televisi
LCD, Notebook, dan 31 KTP palsu milik ke-empat tersangka
Kawanan ini memiliki mesin untuk mencetak kartu kredit palsu sendiri di
sebuah rumah di Jalan Kartini. Pemalsuan kartu kredit dilakukan dengan
menggandakan data kartu kredit milik orang lain. Data tersebut kemudian
dimasukkan dalam kartu kredit palsu.
ES juga membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP) palsu untuk
menyamakan identitasnya dengan identitas di kartu kredit yang telah dipalsukan
tersebut. Kartu kredit yang telah berisi data palsu itu kemudian dibuat belanja oleh
PSW, istri ES. Dalam aksinya ini, ES diantar oleh OH yang berperan sebagai sopir.
Penangkapan kawanan pemalsu kartu kredit ini bermula dari laporan
seorang kasir di salah satu pusat perbelanjaan di Blok M yang curiga terhadap
seorang pembeli yang menggunakan kartu kredit.
Selain itu pihaknya juga mendapat laporan dari sejumlah masyarakat
yang merasa kaget karena tagihan kartu kredit mereka membengkak dan limit
kredit mereka telah habis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai