Anda di halaman 1dari 11

SUKUK (OBLIGASI SYARIAH)

Anggota kelompok

1. Dian Purnita 160203047


2. Fitri Rahmadani 160203037
3. Al Miftahul Husna 160203022
4. Awanda Erna 160203067
DEFENISI SUKUK

Menurut fatwa Dewan Syariah Nasional tahun 2004,


Obligasi Syariah adalah suatu surat berharga berjangka panjang
berdasarkan prinsip Syariah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang
Obligasi Syariah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan
kepada pemegang Obligasi Syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta
membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
Karakteristik Sukuk
• Merupakan bukti kepemilikan suatu aset berwujud atau hak
manfaat (beneficial title).
• Pendapatan berupa imbalan (kupon), marjin dan bagi hasil,
sesuai dengan jenis akad yang digunakan.
• Terbebas dari unsur riba, gharar dan maysir.
• Penerbitan melalui special purpose vehicle (SPV).
• Memerlukan underlying asset.
• Penggunaan proceeds harus sesuai dengan prinsip syariah.
PERBANDINGAN SUKUK DAN OBLIGASI

Deskripsi Sukuk Obligasi


Penerbit Pemerintah dan korporasi Pemerintah dan korporasi

Sertifikat kepemilikan /
Instrumen pengakuan utang
Sifat instrument penyertaan atas suatu
(surat hutang)
asset/ investasi

Imbalan/ bagi hasil/ Bunga / kupon/ capital


Penghasilan
margin gain

Jangka waktu Pendek - menengah Menengah- panjang


Underlying Perlu Tidak perlu
Price Market price Market price
Jenis investor Syariah dan konvensional Konvensional

Obligor, SPV,
Pihak yang terkait Obligor/ issuer, investor
investor, trustee

Penggunaan dana Harus sesuai syariah Bebas


Jenis-Jenis Sukuk
• Akad Mudharabah / Muqaradah
Perjanjian kerja sama usaha antara dua pihak dengan
pihak pertama menyediakan modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelo
la. Keuntungan bagi hasil dan kerugian ditanggung sepenuhnya oleh pemilik
modal.

• Akad Musyarakah
Perjanjian dua pihak atau lebih bekerja sama menggabungkan modal untuk
membangun proyek baru, membiayai kegiatan usaha. Keuntungan dan kerugian
ditanggung bersama sesuai jumlah partisipasi modal masing-masing.

• Akad Ijarah
Sebuah kontrak di mana satu pihak bertindak sendiri atau melalui wakilnya
menjual / menyewakan hak manfaat atas suatu aset kepada pihak lain berdasarkan
harga dan periode yang disepakati, tanpa diikuti dengan pemindahan aset.
• Akad Salam
Penjualan suatu komoditi, yang telah ditentukan kualitas dan kuantitasnya yang
akan diberikan kepada pembeli pada waktu yang telah ditentukan di masa
depan pada harga sekarang.

• Akad Istisna
Suatu kontrak yang digunakan untuk menjual barang manufaktur dengan
usaha yang dilakukan penjual dalam menyediakan barang tersebut dari material,
deskripsi dan harga tertentu.

• Akad Murabahah
Perjanjian di mana pihak pertama membeli barang yang diperlukan nasabah atas
nama pihak pertama sendiri. Kemudian nasabah membayar harga barang yang
telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.
PIHAK DALAM PENERBITAN SUKUK

Pihak yang bertanggung jawab atas pembayaran


imbalan dan nilai nominal sukuk yang diterbitkan
sampai dengan jatuh tempo.
Obligor

Badan hukum yang didirikan khusus untuk penerbitan


sukuk dengan fungsi :
- Sebagai penerbit sukuk
- Menjadi counterpart pemerintah dalam transaksi
Special Purpose pengalihan aset
Vehicle (SPV) - Bertindak sebagai wali amanat (trustee) untuk
mewakili kepentingan investor

Investor
Pemegang sukuk yang memiliki hak atas imbalan,
marjin dan nilai nominal sukuk sesuai partisipasi
masing – masing.
Awal Mula Sukuk di Indonesia
• Pertama kali diterbitkan oleh PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat)

pada bulan September tahun 2002 dengan nilai Rp 175 miliar.

• Langkah Indosat tersebut diikuti perusahaan-perusahaan besar lainnya.

• Nilai penerbitan sukuk korporasi hingga akhir 2008 mencapai 4,76 triliun.
Tujuan dan Manfaat Sukuk
• Memperluas basis sumber pembiayaan anggaran negara.

• Mendorong pengembangan pasar keuangan syariah.

• Mengembangkan alternatif instrumen investasi.

• Memanfaatkan dana masyarakat yang belum terjaring oleh konvensional.

• Menciptakan benchmark di pasar keuangan syariah.

• Diversifikasi basis investor.

• Mengoptimalkan pemanfaatan Barang Milik Negara.


Kelebihan dan Kekurangan Sukuk

Kelebihan Kekurangan
• Dapat menjangkau investor yang • Struktur yang lebih rumit karena
lebih luas, terutama bagi investor mensyaratkan adanya asset yang
yang concern terhadap aspek syariah. mewadahinya (underlying asset).
• Untuk mendiversifikasikan portofolio • Pajak dan ketidakpastian hukum.
sumber dana. • Tidak memiliki benchmark yang
• Penawaran yang relatif masih rendah, resmi, karena sukuk pemerintah
dengan tingkat permintaan yang belum diterbitkan.
tinggi.
• Pada umumnya, sukuk memiliki harga
yang rendah atau minimal sama
dibandingkan dengan obligasi
konvensional.

Anda mungkin juga menyukai