Anda di halaman 1dari 7

Bab 10

Kartu Kredit (Credit Card)

Tujuan Belajar dalam Bab ini adalah:


 
Pengertian Kartu Kredit (Credit Card)

Pihak yang Terkait dalam Produk Kartu Kredit

Mengenal Fisik Kartu Kredit

Asosiasi Kartu Kredit

Keuntungan Kartu Kredit Bagi Berbagai Pihak

Kejahatan Kartu Kredit (Fraud in Credit Card Business)

Sekilas Kartu Kredit di Saat Krisis


Kartu  Kredit  (Credit  Card)  

- Enjoy -
“ if you DON’T enjoy what you are doing then you are already doing the WRONG THING !! ”
Successful people really enjoy what they do………
 

1. Pengertian  Kartu  Kredit  (Credit  Card)  


Kartu Kredit (Credit Card) adalah bagian dari sistem pembayaran pengganti uang
tunai atau cek. Kartu kredit yang diterbitkan kepada pemegang kartu (card holder)
adalah berupa kartu plastik kecil yang fungsinya untuk mempermudah pemegang kartu
dalam berbelanja barang dan jasa, dimana pemegang kartu berjanji untuk membayar
barang dan jasa yang dibeli dalam suatu jangka waktu yang ditentukan. Penerbit
memberi batas kredit untuk setiap kartu yang diterbitkan kepada pemegang kartu, yang
mana pemegang kartu dapat mempergunakannya untuk membayar barang (yang dibeli
di toko-toko, hotel, restoran, dll), dan jasa (tiket pesawat, salon, dll), dan tarik tunai (cash
advance), sebatas maksimal limit kredit yang diberikan.

2. Pihak  yang  terkait  dalam  produk  Kartu  Kredit      


Dalam memberikan pelayanan produk Kartu Kredit (Credit Card), terdapat beberapa
pihak yang terkait dalam kartu kredit :

 Cardholder (pemegang kartu) adalah pihak yang telah memenuhi persyaratan


yang ditetapkan sebagai pemegang kartu, sehingga berhak untuk
mempergunakan kartu plastik tersebut.
 Card Issuer (penerbit kartu kredit) adalah bank dan lembaga keuangan lainnya
yang menerbitkan dan mengelola kartu plastik sebagai alat pembayaran.
 Merchant adalah pihak yang menerima pembayaran barang dan jasa dengan
menggunakan kartu kredit.
 Acquiring Bank (acquirer = bank pengelola) adalah bank pengelola yang
menerima pembayaran barang dan jasa, yang bertindak di pihak merchant. Bank
pengelola inilah yang akan melakukan penagihan dan pembayaran kepada
issuer dan merchant.
 Credit Card Association (asosiasi kartu kredit) adalah asosiasi bank-bank dan
lembaga keuangan penerbit kartu kredit. Di Indonesia terdapat Asosiasi Kartu
Kredit yang bernama Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI). Selain daripada itu,
terdapat asosiasi penerbit kartu kredit lainnya, seperti VISA, MasterCard,
American Express, Diners Club, dll.

3. Mengenal  Fisik  Kartu  Kredit      


Fisik dari Kartu Kredit (Credit Card) memberikan informasi lengkap mengenai
identitas diri kita sampai dengan masa berakhirnya kepemilikan kartu kredit tersebut.
Adapun informasi yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut:

  108
Kartu  Kredit  (Credit  Card)  

1. Logo dari Penerbit Kartu Kredit


2. Chip
3. Nomor Kartu Kredit
4. Logo Merk Kartu
(MasterCard, VISA, Diners Club)
5. Expiry Date
6. Nama pemegang kartu

1. Strip Magnet
2. Strip tanda-tangan pemegang
kartu dan Kode Pengaman

4. Asosiasi  Kartu  Kredit      


Dalam  Negeri
Di Indonesia terdapat asosiasi dari penerbit kartu kredit, yang bernama Asosiasi
Kartu Kredit Indonesia (AKKI), yang merupakan wadah dari 21 bank / lembaga
keuangan penerbit kartu kredit di Indonesia, yang berdiri sejak tahun 1988. Anggota
AKKI sampai saat ini (November 2007) adalah antara lain:

1. Bank Panin
2. Bank Central Asia (BCA)
3. Bank International Indonesia (BII)
4. Citibank
5. Bank CIMB Niaga
6. Bank Danamon
7. Bank Mega
8. Bank Permata
9. Bank Mandiri
10. Bank Negara Indonesia (BNI)
11. Bank Rakyat Indonesia (BRI)

  109
Kartu  Kredit  (Credit  Card)  

12. HSBC
13. Standard Chartered Bank
14. ABN AMRO Bank

Luar  Negeri
Di luar negeri terdapat beberapa asosiasi kartu kredit atau juga sering disebut
sebagai service provider, setidaknya terdapat beberapa yang dikenal baik di Indonesia,
seperti:

1. Visa Inc. (Visa International Service Association). Logo:


Perusahaan multinasional yang berkantor pusat di San Francisco, USA. VISA
memiliki 44% market share, sehingga menjadi yang terbesar di seluruh dunia
dalam pembayaran elektronik. Didirikan pada tahun 1970.

2. MasterCard Worldwide. Logo:


Perusahaan multinasional yang berkedudukan di Purchase, New York, USA.
Didirikan pada tahun 1966.

3. American Express Company. Logo:


Biasanya dikenal dengan sebutan “Amex”. Amex adalah perusahaan keuangan
global yang berkedudukan di New York City, New York, USA. Didirikan pada
tahun 1850. Perusahaan Amex tidak hanya dikenal dengan Kartu Kreditnya,
tetapi juga dengan bisnis traveler's cheque nya atau disingkat dengan T/C (cek
perjalanan).

4. Diners Club International. Logo:


Dikenal dengan nama Diners Club. Diners Club Didirikan sejak tahun 1950.

5. Keuntungan  Kartu  Kredit  bagi  Berbagai  Pihak    


Keuntungan  bagi  Pemegang  Kartu  Kredit  (Credit  Cardholder)
Oleh karena sangat kompetitifnya bisnis kartu kredit, maka masing-masing
penerbit berlomba untuk memberikan yang terbaik bagi Pemegang Kartu Kredit, yaitu
seperti: - Menikmati fasilitas kredit dengan batas tertentu
- Kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi
- Membayar berbagai tagihan dalam satu kartu kredit, seperti PAM, TELKOM,
PLN, selular, dll.
- Secara berkesinambungan memberikan poin-poin reward
- Hadiah-hadiah langsung
- Cash-Back up to 1% dari total pembelian.
- Low Interest Credit Card up to 0%.
- Grace Period yang beragam dari 20-40 hari.

  110
Kartu  Kredit  (Credit  Card)  

- Cash Advance. Ambil tunai via mesin ATM sebatas limit kredit yang diberikan.
 

Keuntungan  bagi  Merchant


Bagi Merchant, transaksi pembayaran dengan menggunakan kartu kredit
merupakan alat pembayaran yang teraman dibanding dengan menggunakan uang tunai,
karena:
- Bank penerbit berkomitmen akan selalu membayar setiap pembelian yang
dilakukan dengan kartu kredit. Kredit yang diberikan tanpa kemungkinan risiko
macet, mengingat bank sebagai penjaminnya.
- Merchant merasa lebih aman, dibanding jikalau mereka memegang uang tunai.
- Mengikuti tren dan gengsi. Dimana kita lebih senang berbelanja dengan
menggunakan kartu kredit.

Merchant akan selalu dibebankan biaya komisi oleh Bank (acquiring bank) atas
setiap transaksi yang dilakukan, karena Bank Pengelola (acquiring bank) akan
menagihkan dan melakukan pembayaran atas hasil kartu kredit ini pada pihak Merchant.

Keuntungan  bagi  Card  Issuer  (Penerbit  Kartu  Kredit)


Selain biaya (cost) yang harus ditanggung, seperti biaya bunga, biaya operasi,
biaya iklan/promosi, dan biaya fraud. Card Issuer (Penerbit Kartu Kredit) juga
memperoleh pendapatan (revenues) dari beberapa hal berikut ini:
- Biaya Komisi dari Merchant
- Perolehan Bunga dari ”balances yang belum dilunasi”
- Biaya keterlambatan pembayaran
- Biaya “denda” yang dibebankan karna baik sengaja ataupun tidak disengaja
melewati batas /limit kredit yang diberikan.
- Biaya “Cash advance”. Biaya tarik tunai di mesin ATM.
- Biaya Membership Fees.
- Keuntungan exchange rate. Biasanya ini tidak dilaporkan kepada pemegang
kartu. Biaya ini timbul karena kita menggunakan kartu tersebut untuk
berbelanja di luar negeri.

Kartu kredit sudah merupakan salah satu bisnis pembiayaan konsumen yang
menjanjikan keuntungan. Oleh karenanya, walaupun dalam situasi krisis finansial seperti
ini Issuer, dan Merchant terus menerus dan senantiasa menggulirkan program-
programnya yang menarik agar konsumen tergiur untuk menggunakan kartu kredit-nya
untuk berbelanja. Sebagai contoh seperti program discount 0% untuk handphone, dan
produk-produk elektronik, dan kerjasama/sinergi yang baik antara merchant dan issuer
juga dengan memberikan discount hingga 70% atau ”buy one get one” pada beberapa
restoran tertentu. Jadi, walaupun krisis sedang terjadi, bisnis kartu kredit harus tetap
berjalan (the show must go on…).

6. Kejahatan  Kartu  Kredit  (Fraud  in  Credit  Card  Business)    


Akhir-akhir ini kejahatan kartu kredit sudah semakin mengkawatirkan, karena
sudah melibatkan sindikat lokal dan internasional. Kejahatan (Fraud) tersebut meliputi:

  111
Kartu  Kredit  (Credit  Card)  

a) Pemalsuan Kartu Kredit.


Membuat duplikat atau menggandakan kartu merupakan tindak kejahatan,
walaupun bentuk dan tampilan hampir sama dengan aslinya tetapi palsu.

b) Penyalahgunaan Kartu Kredit


Menggunakan kartu kredit milik orang lain yang tertinggal, terjatuh, sengaja
dicuri, dan meniru tanda-tangan pemilik kartu, dll.

c) Kelalaian Pemegang Kartu


Pemegang kartu lalai dalam memenuhi kewajibannya dalam hal pelunasan
tagihannya.

Para pelakunya biasanya merupakan anggota sindikat yang beroperasi secara


lokal maupun internasional. Dalam melanggengkan praktek kejahatannya (fraud),
mereka tak segan-segan bekerjasama baik dengan merchant, ataupun dengan pegawai
merchant. Kerugian yang diakibatkan dari kejahatan ini akan sangat beragam, bisa
berskala besar maupun kecil.
Tindakan pencegahan (preventif) adalah sangatlah penting agar sesuatu yang
buruk tidak berulang kembali.

7. Sekilas  Kartu  Kredit  di  Saat  Krisis


Bisnis kartu kredit (credit card) termasuk pada pembiayaan konsumen. Jadi
apabila terdapat peningkatan dari pemegang kartu kredit (credit cardholder), maka
diasumsikan terjadi peningkatan juga pada pembiayaan konsumen di sektor kartu kredit.
Walaupun kartu kredit juga memberikan pendapatan (revenue) bagi bank, namun
secara agregat akan sangat berpengaruh sekali terhadap naiknya tingkat konsumsi
masyarakat (masyarakat semakin konsumtif), dan ini akan berbanding lurus dengan laju
inflasi yang nantinya akan cenderung meningkat.
Angka inflasi yang meningkat, mendorong Bank Indonesia sebagai otoritas
moneter untuk mengeluarkan Kebijakan Moneter, yaitu kebijakan uang ketat dengan
menaikkan tingkat suku bunga (saving dan lending rate). Peningkatan suku bunga akan
sangat memukul sektor riil, dan efeknya juga dirasakan oleh pemegang kartu kredit.
Di era krisis global seperti sekarang ini, dimana dunia usaha semakin
tertekan/terhimpit oleh berbagai macam persoalan, mengakibatkan mereka secara
terpaksa merumahkan pegawai (PHK), sehingga unemployment meningkat drastis di
seluruh belahan dunia. Gagal bayar kartu kredit karena di PHK, lemahnya daya beli
masyarakat, dan lain-lain penyebabnya, tidak terkecuali berimbas pada sektor kartu
kredit juga di era krisis finansial sekarang ini.
Data kartu kredit di Indonesia menunjukkan bahwa angka kredit bermasalah (non
performing loan/NPL) kartu kredit mencapai 10,92 persen pada tahun 2008 menyusul
adanya krisis keuangan global. NPL kartu kredit menjadi yang tertinggi sampai akhir
tahun 2008 dibandingkan kredit konsumsi lainnya. Angka 10,92 persen Ini sudah tidak
aman karena Bank Indonesia (BI) menganggap aman jikalau NPL masih di bawah 5
persen (Kompas, Minggu 29 Maret 2009).
Dibawah ini terdapat data dalam tabel yang diperoleh dari tabloid Kontan,
minggu 1 April 2009. Dari data tersebut, kami ingin sekali menunjukkan fakta bahwa
bisnis kartu kredit di Indonesia sudah dalam kondisi mengkawatirkan. Oleh karenanya

  112
Kartu  Kredit  (Credit  Card)  

perlu kiranya disikapi dengan bijak, baik dari pihak perbankan, maupun dari sisi
pemegang kartu. Di Amerika Serikat, bisnis kartu kredit sejak tahun 2008 (mencuatnya
krisis global) sudah menunjukkan data yang sangat buruk, bahkan mengkawatirkan.

Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa lonjakan kredit bermasalah (NPL)
kartu kredit terus terjadi. Kelompok bank BUMN mencatat lonjakan kredit bermasalah
paling tinggi, yakni 17,04% atau setara dengan Rp. 316 milyar. Menyusul kemudian
bank umum swasta nasional devisa dengan NPL 9,89%. Namun nilai kredit bermasalah
kartu kredit tertinggi justru berada pada kelompok bank umum, yaitu mencapai
Rp. 3,347 triliun, tempat kedua berada pada bank asing dengan nilai kredit bermasalah
mencapai Rp. 2,56 triliun.
Kartu kredit sudah menjadi produk kredit konsumsi yang paling populer baik di
kalangan bank maupun konsumen, maka dalam perkembangannya perlu dicermati agar
NPL dari kartu kredit tidak semakin besar. Beberapa bank bersikap lebih selektif dalam
pemberian persetujuan kartu kreditnya, dan pemberian bunga 40% p.a bila terlambat
membayar kartu kredit yang masih outstanding, selain daripada kunjungan debt collector
bagi yang kerap membandel untuk membayar tagihan.

  113

Anda mungkin juga menyukai