Anda di halaman 1dari 4

KARTU KREDIT

Kartu kredit terdiri dari dua kata yaitu kartu dan kredit. Kartu adalah kertas tebal berbentuk
persegi panjang dan tidak seberapa besar. Sedangkan kredit berasal dari bahasa Romawi
"Credue" yang mempunyai arti "Percaya". Kartu kredit berarti alat membeli dan atau menjual
secara angsuran. Adapun menurut Abdulkadir Muhammad dan Rilda Murniati Kartu kredit
adalah alat pembayaran melalui jasa bank/perusahaan pembiayaan dalam transaksi jual beli
barang/jasa, atau alat untuk menarik uang tunai dari bank/perusahaan pembiayaan.
Di samping alat bayar, kartu kredit berfungsi sebagai alat pengambilan uang dan bukan surat
berharga karena tidak dapat dipindahtangankan atau dikatakan sebagai semi surat berharga.
Kartu kredit diterbitkan berdasarkan perjanjian penerbitan, sebagaimana peminjam
memperoleh pinjaman dana dari bank/ perusahaan pembiayaan. Para pihak yang terlibat dalam
lalu lintas hubungan kartu kredit terdiri atas 1) Pemegang Kartu (Card Holder) sebagi
konsumen; 2) Pelaku Usaha (Merchant) seperti toko, mall, restoran, dan tempat-tempat lain
yang menerima kartu kredit; 3) Bank atau Pihak yang mengeluarkan kartu kredit (issuer).
Hubungan hukum di antara para pihak tersebut diatur oleh suatu kontrak yang hukumnya
terdapat dalam KUHPerdata terutama pasal 1320 KUHPerdata tentang syarat-syarat untuk
kontrak yang sah dan prinsip-prinsip hukum kontrak.
Istilah kredit memperoleh makna hukumnya dalam Undang- undang No. 10 Tahun 1998 yang
mengubah Undang-undang No. 7 Tahun 1992, yakni penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Adapun unsur-unsur kredit adalah
1) Adanya dua pihak, yaitu pemberi kredit dan penerima kredit;
2) Adanya kepercayaan atas dasar credit rating:
3) Adanya persetujuan untuk menyediakan kredit dari pemberi kredit dan membayar kredit
oleh penerima kredit baik secara tertulis, lisan, atau instrument (credit instrument),
4) Adanya penyerahan barang, jasa, atau uang dari pemberi kredit kepada penerima kredit;
5) Adanya unsur waktu;
6) Adanya unsur risiko:
7) Adanya unsur bunga (interest) sebagai kompensasi kepada penerima kredit.
Proses pengeluaran kredit menuntut adanya penilaian (assessment) terhadap kualitas calon
penerima kredit, yaitu prinsip 6 C's (Rivai, 2006): 1) Character, 2) Capacity, 3) Capital; 4)
Collateral; 5) Condition of Economic 6) Constraints.
Terdapat hubungan hukum dalam peredaran kartu kredit dimana pemegang kartu, penerbit
kartu, dan merchant memiliki kewajiban dan haknya.
a. Kewajiban dan hak pemegang kartu
1. Pemegang kartu diwajibkan membuka rekening koran atau deposito berjangka pada
bank yang menerbitkan kartu kredit
2. Pemegang kartu berkewajiban atas pembayaran setiap transaksi yang dilakukan
dengan kartu tersebut, baik oleh dirinya sendiri maupun oleh orang yang diberi
kuasa olehnya untuk menggunakan kartu tersebut (pemegang kartu tambahan): c.
Pemegang kartu diwajibkan membayar iuran tahunan untuk setiap
3. Pemegang kartu wajib membayar kepada bank jumlah tagihan seperti yang tertera
dalam rekening tagihan (billing statement) setiap bulan pada waktu telah ditentukan
oleh bank

b. Kewajiban dan hak penerbit kartu kredit


1. Menjamin pembayaran dengan menggunakan kartu kredit yang dilakukan oleh
pemegang kartu
2. Mengenakan denda atas keterlambatan yang dilakukan oleh pemegang kartu dalam
melunasi utangnya dan mengenakan bunga pada setiap anguran utang.
3. Wajib memberikan saran elektronik yang digunakan dalam transaksi kartu kredit
untuk otorisasi dari pihak bank, di antaranya berupa mesin Electronic Data Capture
(EDC). Point of Sale Terminal (POS), imprinter, dan sales slip.
4. Berhak mendapatkan keuntungan dari merchant dalam transaksi menggunakan
kartu kredit yang diterbitkan oleh bank berupa merchant discount dalam bentuk
potongan sejumlah persentase tertentu.

c. Kewajiban dan hak merchant


1. Wajib melakukan rekonsiliasi atas pembayaran dari bank dan melapor ke bank
bilamana terdapat perbedaan angka dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari
kalender
2. Berhak mendapatkan pembayaran dari pihak bank setelah memenuhi seluruh
ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan dalam tenggang waktu yang disepakati
bersama.
PENGGOLONGAN KARTU KREDIT
Pada dasarnya kartu kredit dapat digolongkan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu berdasarkan
fungsinya, dan berdasarkan wilayah berlakunya.
1. Kartu Kredit berdasarkan fungsinya yang dibagi atas 5 (lima) macam, yaitu
a) Credit Card, yaitu suatu kartu yang umumnya memberikan hak terhadap siapa kartu
kredit diisikan untuk menandatangani tanda pelunasan pembayaran harga dan jasa atau
barang yang dibeli di tempat-tempat tertentu, seperti toko, hotel, restoran, penjualan
tiket peng- angkutan, dan lain-lain.

b) Charge Card, yaitu jenis kartu kredit yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
transaksi jual beli barang/jasa dengan pemegang kartu harus membayar seluruh tagihan
secara penuh pada akhir bulan atau bulan berikutnya dengan atau tanpa beban biaya
tambahan. Oleh karena itu, kartu kredit ini disebut juga kartu pembayaran penuh pada
tanggal jatuh tempo, yang memiliki sifat penundaan pembayaran. Jika tidak dibayar
penuh, pemegang kartu akan dibebani denda (charge).

c) Debit Card, yaitu alat pembayaran yang digunakan pada transaksi jual beli barang/
jasa secara tunai tanpa menggunakan uang tunal, melainkan dengan cara mendebet
(mengurangi) secara langsung saldo rekening simpanan pemegang dalam waktu yang
sama mengkredit (menambah) rekening penjual kepada bank penerbit sebesar jumlah
nilai transaksi.

d) Cash Card, yaitu kartu yang digunakan untuk menarik uang tunai, baik langsung
melalui kasir bank maupun melalui ATM bank tertentu yang tersebar di tempat-tempat
strategis, seperti di supermarket, hotel, dan perkantoran. Walaupun melalui perjanjian
kerja sama dengan 1 (satu) bank tertentu, pemegang kartu dapat pula menggunakan
Cash Card pada bank lain.

e) Check Guarantee Card, yaitu kartu jaminan cek untuk meyakinkan penerima cek yang
diterbitkan oleh pemegang kartu dalam transaksi jual beli barang/jasa. Jadi fungsi kartu
ini untuk menjamin setiap pembayaran dengan cek oleh pemegang kartu. Dalam
perkembangannya, kartu ini dapat pula digunakan sebagai Check Encashment Card
untuk menarik uang tunai melalui kantor- kantor cabang bank penerbit. Disamping itu,
dapat juga digunakan sebagai Cash Card untuk menarik uang tunai melalui ATM.

2. Kartu Kredit berdasarkan Wilayahnya


a) Kartu Kredit Nasional, yaitu kartu kredit yang jangkauan penggunannya hanya berlaku
di lingkup nasional suatu wilayah saja. Contohnya seperti Citibank Macro Card yang
hanya berlaku di makro Indonesia saja.

b) Kartu Kredit Internasional, yaitu kartu kredit yang jangkauan penggunaannya berlaku
dalam lingkup nasional maupun internasional. Kartu kredit internasional yang paling
populer yaitu Visa Card dan Master Card. Pengguna kartu kredit ini mendapat privilege
untuk dapat berbelanja hingga website luar negeri di hampir seluruh dunia.
• Memperhatikan kendali perusahaannya karena dengan modal ventura ini sering kali pihak
investor mengintervensi struktur perusahaan, seperti pelaksanaan semua kebijakan dan
srategi investasi mulai dari analisis, monitoring, sampai pada proses divestasi dan review
merupakan tugas dan tanggung jawab perusahaan manajemen investasi. Oleh karena itu,
penting untuk memilih investor ventura yang dapat bekerja sama dengan perusahaan dan
memiliki visi yang sama.

• Harus memperhatikan pengeluaran yang lebih tinggi sebab perusahaan harus membagi
keuntungan lebih banyak ke investor yang juga akan meminta persentase kepemilikan
saham perusahaan yang cenderung besar

• Modal ventura memprioritaskan keuntungan yang tinggi, sehingga perusahaan akan


ditekanan untuk menghasilkan keuntungan yang besar dalam jangka pendek. Hal ini
menekan perusahaan untuk bekerja bakti mencapai tujuan finansial dalam waktu yang
relatif singkat, mengakibatkan perusahaan mengorbankan tujuan jangka panjang dan
pertumbuhan berkelanjutan.

• Tentunya ada persaingan yang tinggi dengan perusahaan lain yang juga menerima
investasi dari modal ventura sebab masuknya modal ventura dapat menghasilkan temuan
yang akan terjamin kelancaran produknya.Hal tersebut dapat menyebabkan ketatnya
persaingan dan meningkatkan risiko kegagalan.

Anda mungkin juga menyukai