Anda di halaman 1dari 4

Nama: Sri Nurhayati

Semester: V
Matkul: Manajemen Keuangan Non Bank Syari’ah
Tugas: Resume Tentang Kartu Plastik

Kartu plastik atau yang lebih dikenal dengan nama kartu kredit adalah kartu yang dikeluarkan
oleh bank atau lembaga keuangan tertentu kepada pengguna sehingga dapat membeli barang
dan/atau jasa dari perusahaan yang menerima kartu tersebut tanpa pembayaran uang secara tunai
(utang). Keluarnya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1251/KMK.013/1988 Tanggal 20
Desember telah mengubah peta penyebaran kartu plastik semakin luas. Pelopor pengembangan
usaha kartu plastik di Indonesia dilakukan oleh Citibank dan Bank Duta.

Terdapat Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi kartu kredit adalah:


1. Cardholder, ialah pihak yang meemgang/memiliki kartu kredit. Dalam hal ini, pemegang
kartu dapat dibagi menjadi dua:
a. Basic yaitu pemegang kartu utama, dimana semua transaksi dibebankan atas
namanya dan merupakan tanggungjawabnya, termasuk transaksi oleh kartu tambahan.
b. Supplementary yaitu pemegang kartu tambahan yang menginduk pada kartu utama
(basic).
2. Merchant, ialah perusahaan/pengusaha yang bergerak di bidang perdagangan barang/jasa
yang menerima pembayaraan dengan kartu kredit dan atau kartu debet.
3. Issuer, ialah lembaga perbankan atau institusi keuangan tertentu ysng menerbitkan kartu
kredit.
4. Acquirer, ialah bank yang mempunyai hubungan langsung dengan merchant dalam otorisasi
dan mengelola transaksi antara merchant dengan cardholder.

Sistem kerja kartu plastik mulai dari permohonan penerbitan kartu, transaksi pembelanjaan
sampai dengan penagihan yang dilakukan oleh lembaga pembayar dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Nasabah mengajukan permohonan sebagai pemegang kartu dengan memenuhi segala
peraturan yang telah dibuat.
2. Bank atau lembaga pembiayaan akan menerbitkan kartu apabila “disetujui”, setelah
melalui penelitian terhadap kredibilitas dan kapabilitas nasabah, kemudian diserahkan ke
nasabah.
3. Dengan kartu yang sudah disetujui pemegang kartu berbelanja di suatu tempat dengan
bukti pembayarannya.
Apabila nasabah pemegang kartu melakukan transaksi maka sistem kerja penagihannya adalah
sebagai berikut :
1. Penerbit atau issuer menerbitkan kartu berdassarkan permohonan calon pemegang
kartu (cardholder) yang telah memenuhi semua persyaratan.
2. Pemegang kartu yang telah menerima kartu harus membayar iuran tahunan menurut
ketentuan penerbit (issuer).
3. Pemegang kartu kemudian dapat menggunakan kartunya untuk suatu transaksi pada pihak
yang menerima pembayaran melalui kartu tersebut (merchant).
4. Merchant akan menagih pembayaran seluruh transaksi yang dilakukan kepada penagih
atau acquirer.
5. Acquirer akan menagih kepada penerbit. Besar tagihan adalah jumlah transaksi
dikurangi interchange sebesar yang telah disepakati sebelumnya antara penerbit dengan acquirer.
6. Pada tanggal yang telah ditetapkan, pihak penerbit akan menagih kepada pemegang kartu
sejumlah nilai transaksi yang sesungguhnya.

Terdapat jenis-jenis kartu kredit, diantaranya:


1. Dilihat dari segi fungsi.
a. Charge card. Merupakan kartu kredit dimana pemegang kartu harus melunasi semua
penagihan yang terjadi atas dirinya sekaligus pada saat jatuh tempo.
b. Credit card. Adalah suatu sistem dimana pemegang kartu dapat melunasi penagihan
yang terjadi atas dirinya sekaligus atau secara angsuran pada saat jatuh tempo.
c. Debit card. Merupakan kartu kredit yang pembayaran atas penagihan nasabah
melalui pendebitan atas rekening yang ada di bank di mana pada saat membuka kartu.
d. Cash card. Merupakan kartu yang berfungsi sebagai alat penarikan tunai pada ATM
maupun langsung di teller bank, namun pembayaran cash ini tidak dapat dilakukan di luar bank.
e. Check Guarantee. Merupakan kartu yang digunakan sebagai jaminan dalam
penarikan cek dan dapat pula digunakan untuk menarik uang tunai.
2. Berdasarkan Wilayah
a. Kartu lokal. Merupakan kartu kredit yang hanya dapat dilakukan dalam suatu
wilayah tertentu misalnya di seluruh wilayah negara Indonesia. Contoh jenis kartu ini adalah
BCA Card.
b. Kartu Internasional. Yaitu kartu kredit yang dapat dilakukan lintas negara atau dapat
digunakan diseluruh negara. Contoh jenis kartu ini adalah Visa Card, Master Card, Dinners Card,
atau American Card.
Ada beberapa cara untuk memilih kartu kredit yang baik. Secara umum kartu kredit dikatakan
baik apabila:
1. Persyaratan untuk memperoleh kartu kredit relatif ringan.
2. Proses cepat dan mudah serta tidak bertele-tele.
3. Mempunyai jaringan yang luas, sehingga dengan mudah dapat dibelanjakan di berbagai
tempat yang diinginkan.
4. Biaya penggunaan yang relatif rendah seperti uang iuran tahunan dan bunga yang
dibebankan ke pemegang kartu.
5. Kartu harus dapat digunakan dengan multi fungsi.
6. Penggunaan kartu memberikan rasa bangga kepada pemakainya.
Adapun keuntungan yang diperolehnya antara lain:
1. Keuntungan bagi Bank atau lembaga pembiayaan.
a. Iuran tahunan yang dikenakan kepada setiap pemegang kartu.
b. Bunga yang dikenakan pada saat berbelanja.
c. Loyalitas nasabah.
2. Keuntungan bagi pemegang kartu antara lain:
a. Kemudahan berbelanja dengan cara kredit, jadi nasabah tidak perlu membawa uang
tunai untuk melakukan transaksi.
b. Kemudahan memperoleh uang tunai selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu
siberbagai tempat-tempat strategis sehingga memudahkan untuk memenuhi keperluan uang tunai
yang mendadak.
c. Menghindari resiko kehilangan uang tunai.
3. Bagi pedagang (merchant) yaitu:
a. Dapat meningkatkan omset penjualan
b. Sebagai bentuk pelayanan yang diberikan kepada para pelangganya, sehingga
pelanggan selalu kembali untuk melakukan hal yang sama secara berulang-ulang.

Adapun kerugiannya adalah:


1. Kerugian bagi bank dan lembaga pembiayaan
Jika terjadi kemacetan pembayaran oleh nasabah yang berbelanja atau mengambil uang tunai
sulit untuk ditagih mengingat persetujuan penerbitan kartu kredit biasanya tanpa jaminan benda-
benda berharga sebagaiman layaknya kredit. Bahkan jaminan hanya jamina bukti penghasilan
saja sudah cukup untuk memperoleh kartu kredit.
2. Kerugian bagi nasabah pemegang kartu
Biasanya nasabah agak boros dalam berbelanja, hal ini karena nasabah merasa tidak
memerlukan uang tunai untuk belanja, sehingga kadang-kadang ada hal-hal yang sebetulnya
tidak perlu, dibelikan juga. Kemudian kerugian nasabah disebabkan karena sebagai merchant
membebankan biaya tambahan untuk setiap kali melakukan transaksi. Kerugian lainnya adalah
adanya limit yang diberikan terkadang terlalu kecil.

Adapun persyaratan yang dipersyaratkan untuk memperoleh karu kredit secara umum adalah:
1. Nasabah mengajukan permohonan dengan mengisi formulir permohonan yang sudah
disiapkan oleh lembaga penerbit.
2. Nasabah melengkapi persyaratan yang dipersyaratkan seperti:
a. Menyerahkan foto copy bukti diri seperti KTP.
b. Menyerahkan slip gaji atau surat keterangan penghasilan.
3. Pihak bank atau lembaga pembiayaan akan melakukan penelitian langsung ke alamat
calon pemegang kartu dan lewat telepon.
4. Pihak bank atau lembaga pembiayaan akan menyetujui penerbitan kartu jika dari hasil
penelitian dianggap layak dan mengirimkan kartu tersebut kepada nasabah.

Anda mungkin juga menyukai