Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KARTU PLASTIK

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Kartu Plastik


Pada tahun 1946 kartu kredit mulai diperkenalkan kepada masyarakat di Amerika. Kartu kredit ini dikeluarkan oleh salah satu bank
yang ada di Amerika yaitu Flatbush National Bank of Brooklyn. Sistem kartu ini dinamakan 'Charge-It" dimana para nasabah dapat
berbelanja di beberapa toko / merchant yang telah menjadi nasabah juga di bank tersebut. Nantinya pihak toko akan menagih ke bank
untuk transaksi pembelian yang dilakukan pemilik kartu dengan menyertakan bukti transaksi dan nanti pemiliki kartu akan
membayarkan ke bank.
Di tahun 1950 Diners Club mengeluarkan jenis kartu untuk memudahkan para penggunanya untuk makan direstoran tanpa harus
membawa uang. Nantinya pihak restoran akan menagihkannya ke pihak Diners Club. American Express juga mengeluarkan kartu
kredit pada tahun 1958 dengan nama AMEX ( American Express ). Bank of America pun ikut mengeluarkan kartu kredit dengan nama
kartu Bank Americard yang kini bernama VISA. Pada tahun 1960 Bank of America kembali mengeluarkan kartu kredit dengan nama
Master Card.
Berikut ini sejarah perkembangan layanan kartu kredit yang ada di dunia :
-          Tahun 1924, Konsep penggunaan kartu dalam transaksi perbankan telah mulai diperkenalkan. Beberapa tahun kemudian metode
pemakaian kartu ini diikuti oleh 100 buah bank di seluruh dunia.
-          Tahun 1950, Dinners Club dan American Express menjadi kartu yang menggunakan plastik pertama.
-          Tahun 1958, American Express menawarkan kartu untuk pasar travel dan entertainment.
-          Tahun 1966, Bank of Amerika menawarkan lisensi Kartu Amerika Bank ke bank - bank lain untuk membuat kartu pembayaran.
-          Tahun 1969, ATM (Automatic Teller Machine) pertama muncul di Inggris.
-          Tahun 1970, Ide pembuatan kartu kredit diterima secara luas.
-          Tahun 1977, Bank Americard memberi lisensi kartu kredit yang dipusatkan bersama secara resmi dibawah nama Visa.
-          Tahun 1995, Lebih dari 90 persen transaksi perbankan di Amerika dilakukan secara elektronik.
Saat ini di dunia kartu kredit diterbitkan oleh beberapa jaringan internasional yaitu Visa, Mastercard, Dinners Club International,
dan American Express. Untuk jaringannya sendiri saat ini yang paling luas adalah Visa, terbukti dengan dipercaya menjadi sponsor
Olimpiade Beijing 2008.
Saat ini yang berhak menerbitkan kartu kredit di Indonesia adalah lembaga keuangan resmi seperti Bank. Masing-masing penerbit
memiliki kelebihan dan kekuarangannya masing-masing. Untuk jenisnya sendiri adalah :
1.      Kartu kredit silver, biasanya memiliki limit antara 3 juta – 4 juta yang kebanyakan dimiliki oleh karyawan selevel staff.
2.      Kartu kredit gold, biasanya memiliki limit antara 5 juta – 20 juta yang dimiliki oleh karyawan selevel supervisor atau manajer.
3.      Kartu kredit platinum, biasanya memiliki limit lebih dari 20 juta, biasanya tipe kartu ini diperuntukkan kepada direktur atau pebisnis.
4.      Khusus seperti Golf Card, Manchester United Card, dll.
Di Indonesia kartu plastik dikeluarkan atas keputusan Mentero Keuangan RI No. 1251/KNK/.013/1988 tanggal 20 Desember 1988.
Pelopor pengembangan usaha kartu plastik di Indonesia dilakukan oleh Citibank dan Bank Duta. Dewasa ini jenis kartu plastik yang
beredar semakin luas seperti, Master Card, Visa BCA card, Dinner Club, Kassa Card dan Amex Card. Khusus untuk Dinner Club,
Kassa Card merupakan kartu kredit yang bukan dikeluarkan oleh bank tetapi oleh perusahaan pembiayaan seperti PT. Dinners Jaya
Indonesia untuk kartu Dinners dan PT. Kassa Multi Finance untuk kartu Kassa.

B.     Pengertian Kartu Plastik


Pengertian kartu kredit Dalam Expert Dictionary didefinisikan: ”kartu yang dikeluarkan oleh pihak bank dan sejenisnya
untuk memungkinkan pembawanya membeli barang-barang yang dibutuhkannya secara hutang. Jadi Kartu plastik adalah Kartu yang
dikeluarkan oleh bank dan lembaga non bank, diberikan kepada nasabah untuk alat pembayaran.
Kartu Plastik merupakan kartu yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga non bank. Kartu plastik diberikan kepada nasabah untuk
dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran diberbagai tempat seperti supermarket, pasar swalayan, hotel, restoran, tempat hiburan
dan tempat-tempat lainnya. Disamping itu dengan kartu ini juga dapat diuangkan di berbagai tempat seperti ATM (Automated Teller
Machine). ATM biasanya tersebar di berbagai tempat yang strategis seperti pusat perbelanjaan, hiburan dan perkantoran

C.    Pihak-Pihak Yang Terkait dalam Penggunaan Kartu Plastik


1.      Penerbit (Issuer)
Artinya penerbit disini merupakan pihak atau lembaga yang menerbitkan dan mengelola kartu. Bisa bank, lembaga keuangan non-
bank, dan perusahaan non-lembaga keuangan. Perusahaan yang khusus akan menerbitkan kartu terlebih dahulu harus memperoleh izin
dari departemen keuangan. Apabila penerbit adalah bank, harus mengikuti ketentuan dari BI.
2.      Acquirer
Yaitu pihak yang mewakili kepentingan penerbit untuk menyalurkan kartu kredit, melakukan penagihan kepada pemegang kartu kredit
dan melakukan pembayaran kepada merchant atau penjual.
3.      Pemegang kartu
Yaitu pihak yang menggunakan kartu kredit dalam kegiatan pembayaran dimana pemegang kartu tersebut telah memenuhi prosedur
yang telah ditetapkan penerbit untuk dapat diterima sebagai anggota dan berhak menggunakan kartu sesuai dengan kegunaannya.
4.      Merchant
Adalah pihak yang menerima pembayaran dengan kartu atas transaksi jual beli barang dan jasa dengan menggunakan kartu kreditnya.
Sebelum menerima pembayaran dengan kartu kredit, merchant tersebut terlebih dahulu mengadakan perjanjian kerjasama dengan
issuer dan acquirer.
D.    Fungsi Kartu Plastik
1.      Sumber Kredit
Adalah instrumen untuk memperoleh kredit yang dilakukan dengan cara:
1.      Pembayaran dilakukan secara bulanan atas tiap transaksi (change card).
2.      Membayar bulanan sejumlah minimum tertentu dari total transaksi yang dilakukan.
3.      Jumlah pembayaran yang harus dilakukan setiap bulan lebih pasti.
2.      Sumber Uang Tunai
Adalah sebagai sumber yang dapat menarik uang tunai secara langsung karena melalui counter ATM, dengan menunjukkan kartu
misalnya, Visa atau Master Card, di Negara manapun pada bank yang memiliki kerjasama dengan pengelola kartu tersebut, pemegang
kartu yang bersangkutan dapat menarik dan tunai.

E.     Manfaat Utama Kartu Plastik


1.      Kemudahan
Kartu kredit dan debet menawarkan kemudahan belanja tanpa perlu membawa uang tunai dan cek, dan juga tidak perlu identifikasi
tambahan.
2.      Keamanan
Uang tunai yang hilang dapat digunakan oleh siapa saja. Jika Anda kehilangan kartu kredit atau debet, segera laporkan kepada bank
penerbit kartu agar kartu Anda terhindar dari segala bentuk penyalahgunaan kartu Bank yang berbeda mungkin mempunyai kebijakan
liabilitas yang berbeda. Konsultasikan kepada petugas bank Anda apakah bank menawarkan pengecualian/pembebasan lialibilitas.
3.      Perlindungan Darurat
Kartu kredit dapat membantu Anda melalui berbagai macam keadaan darurat yang mungkin di hadapi  Dan dapat berfungsi sebagai
alat pelindung yang membantu Anda pada kondisi apapun.

4.      Berlaku di seluruh Negara


Beberapa kartu kredit diterima di lebih dari 20 juta lokasi usaha di seluruh dunia. Bandingkan dengan Cek Pribadi, Jika anda butuh
dana tunai, Anda bisa ambil di ATM atau bank di seluruh dunia yang menerima kartu debet atau kredit Anda.
5.      Memudahkan Penyimpanan Catatan
Kartu kredit dan debet menyediakan catatan semua transaksi pada bulan tersebut sehingga Anda lebih mudah mengetahui ke mana
uang Anda terpakai.
6.      Perlindungan Konsumen
Apabila Anda membeli barang atau jasa dengan kartu kredit, Anda mempunyai lebih banyak senjata karena penerbit kartu Anda dapat
membantu Anda menangani masalah yang dihadapi dan Begitu Anda membeli barang dengan uang tunai atau cek, pihak penjual
mungkin enggan menanggapi keluhan/komplain Anda. Dan kebijakan bank penerbit kartu sehubungan dengan persengketaan dengan
pihak penjual.
7.      Manfaat Lainnya
Banyak kartu kredit menawarkan rabat, pengembalian dana tunai, sumbangan ke badan amal kepercayaan Anda, atau manfaat
istimewa lainnya yang tidak bisa Anda peroleh dengan membayar sekalipun.
8.      Keleluasaan / Fleksibilitas
Anda berada di pusat perbelanjaan dan melihat penawaran khusus yang menarik. Dan Anda tidak punya uang tunai untuk
membayarnya saat itu, tetapi tidak mau kehilangan barang tersebut. Dan dengan selembar kartu kredit, Anda dapat membeli barang
tersebut dan membayarnya kemudian sesuai dengan rencana pengeluaran pribadi Anda.
9.      Membuat Anggaran Lebih Mudah
Dengan kartu kredit, Anda dapat membiayai suatu pembelian yang cukup mahal dan melunasinya mengikuti jadwal yang sesuai
dengan anggaran Anda.

F.     Kegunaan Dari Kartu Kredit dan Kartu Debet


1.      Kegunaan dari Kartu Kredit :
-          Sebagai Alat Ganti Pembayaran
Kartu kredit dapat dipergunakan sebagai alat ganti pembayaran, sehingga kita tak perlu membawa banyak uang tunai, yang dapat
berisiko hilang atau jatuh di jalan.
-          Sebagai Cadangan.
Kartu kredit juga dapat digunakan sebagai cadangan untuk keperluan mendadak, seperti jika tiba-tiba ada keluarga yang sakit dan
perlu di rawat di rumah sakit, maka pembayaran uang muka dapat menggunakan kartu kredit, hal ini tak merepotkan dibanding jika
kita harus ke ATM dulu atau mencairkan uang di Bank.
-          Membantu melakukan pembayaran atas tagihan rekening rumah tangga.
Pada kartu kredit ada fasilitas one bill, artinya kita bisa meminta kepada Bank penerbit kartu kredit untuk sekaligus membayarkan
tagihan atas rekening: listrik, tagihan telkom/hand phone, tagihan PDAM, tagihan internet serta tagihan-tagihan lainnya dengan
sepengetahuan intansi yang mengeluarkan tagihan tersebut. Dengan demikian setiap bulan kita tidak disibukkan membayar ke
beberapa instansi, namun pembayaran dapat dilakukan sekaligus melalui kartu kredit, yang langsung dilakukan pendebetan setiap
bulannya.
2.      Kegunaan dari Kartu Debet.
Kartu Debet atau kartu ATM berguna sebagai alat bantu untuk melakukan transaksi. Jenis transaksi yang tersedia antara lain :
1.      Penarikan tunai.
2.      Setoran tunai.
3.      Transfer dana.
4.      Pembayaran.
5.      Pembelanjaan.

G.    Keuntungan dan Kerugian Kartu Kredit


1.      Keuntungan
a.       Keuntungan bagi bank atau lembaga pembiayaan
-          Iuran tahunan yang dikenakan kepada setiap pemegang kartu.
-          Bunga yang dikenakan pada saat berbelanja.
-          Biaya administrasi yaitu biaya yang dibebankan kepada setiap pemegang kartu yang akan menarik uang tunai di ATM.
-          Biaya denda terhadap keterlambatan pembayaran di samping bunga.
b.      Keuntungan bagi pemegang kartu
-          Kemudahan berbelanja dengan cara kredit, jadi nasabah tidak perlu membawa uang tunai untuk melakukan transaksi
-          Kemudahan memperoleh uang tunai selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu di berbagai tempat-tempat strategis sehingga
memudahkan untuk memenuhi keperluan uang tunai yang mendadak.
-          Bagi sebagian kalangan memegang kartu kredit memberikan kesan bonafiditas sehingga memberikan kebanggan tersendiri.
c.       Keuntungan bagi pedagang (Merchant)
-          Dapat meningkatkan omzet penjualan.
-          Sebagai bentuk pelayanan yang diberikan kepada para pelanggannya.
2.      Kerugian
a.       Kerugian bagi bank dan lembaga pembiayaan.
Jika terjadi kemacetan pembayaran oleh nasabah yang berbelanja atau mengambil uang tunai sulit untuk ditagih mengingat
persetujuan penerbitan kartu kredit biasanya tanpa jaminan benda-benda berharga sebagaiman layaknya kredit. Bahkan jaminan hanya
dengan jaminan bukti penghasilan saja sudah cukup untuk memperoleh kartu kredit.
b.      Kerugian bagi nasabah.
Biasanya nasabah agak boros dalam berbelanja, hal ini karena nasabah merasa tidak mengeluarkan uang tunai untuk belanja sehingga
kadang-kadang ada hal-hal yang sebetulnya tidak perlu, dibelikan juga. Kemudian kerugian nasabah disebabkan karena sebagian
merchant membebankan biaya tambahan untuk setiap kali melakukan transaksi. Kerugian lainnya adalah adanya limit yang diberikan
kadang terlalu kecil.

H.    Kriteria Kartu Plastik Yang Baik


1.      Persyaratan memperoleh kartu relatif ringan.
2.      Proses cepat dan mudah.
3.      Mempunyai jaringan yang luas.
4.      Biaya penggunan relatif rendah (iuran tahunan, bunga yang dibebankan).
5.      Kartu dapat digunakan multi fungsi.
6.      Memberi rasa bangga pada pemakainya

I.       Jenis-Jenis Kartu Plastik Terbitan Bank.


Setidaknya untuk saat ini pernah tercatat minimal ada enam jenis kartu plastik terbitan perbankan untuk nasabahnya khususnya di
Indonesia. Keenam kartu ini bisa kita miliki atau apply sebagai nasabah bank. Mungkin saja saat ini di dompet kita masing-masing
terselip minimal salah satunya. Keenam jenis kartu plastik tersebut antara lain adalah:

 Kartu ATM (Automatic Teller Machine Card)


 Kartu Cash (Cash Card)
 Kartu Debet (Debit Card)
 Kartu Charge (Charge Card)
 Kartu Kredit (Credit Card)
 Kartu Prabayar (Prepaid Card)

Yang perlu diingat adalah bahwa tidak semua bank mengeluarkan keenam jenis kartu plastik tersebut. Ada bank yang hanya
menerbitkan satu jenis kartu, sementara yang lainnya hanya 2 atau 3 jenis kartu. Biasanya hanya bank-bank besar yang menerbitkan
keenam jenis kartu tersebut. Disamping itu karena faktor persaingan dan penggunaan antar kartu yang saling melengkapi atau
menutupi maka beberapa kartu pamornya semakin menurun. Sementara yang lainnya semakin booming

1.      Kartu ATM


Contoh aneka jenis kartu ATM.
Kartu ATM
ATM adalah kepanjangan dari Automatic Teller Machine. Secara harfiah: automatic berbicara otomatis, teller adalah petugas
perbankan yang berada di lini depan melayani nasabah dalam urusan setor uang (deposit) dan tarik dana (withdraw), sedangkan
machine adalah mesin. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ATM adalah sebuah mesin yang secara otomatis dapat bekerja
menggantikan peran dari teller yang sering kita jumpai di bank. Dengan adanya mesin-mesin ATM seperti ini, kita tidak perlu lagi
antri di depan teller setiap membutuhkan jasa perbankan. Cukup datang ke sebuah loket yang menyediakan mesin ATM dan biasanya
lokasinya ada di setiap cabang bank itu sendiri atau di tempat-tempat yang ramai dan strategis seperti lobby hotel, mal, perkantoran,
dst. Dapat disimpulkan kartu ATM adalah kartu-kartu yang diterbitkan bank untuk dapat dipergunakan di mesin-mesin ATM yang
ada.
Pada awalnya mesin ATM hanya memiliki fasilitas menarik uang tunai. Jadi kartu ATM adalah kartu yang dipergunakan untuk
menarik uang tunai lewat mesin ATM. Seiring kemajuan zaman, perkembangan teknologi dan kebutuhan manusia, menu-menu ATM
pun semakin diperbanyak sehingga bisa membayar tagihan, transfer uang, membeli produk dan jasa (pulsa, token listrik, reksadana,
dsb.). Perkembangan lebih lanjut adalah hadirnya mesin-mesin ATM yang juga bisa setor uang secara langsung. Biasanya bisa kita
jumpai di mesin-mesin ATM milik Bank BCA.
Pada saat Bank Mandiri mulai beroperasi di Indonesia (hasil penggabungan beberapa bank milik pemerintah akibat efek carut
marut dunia perbankan), Bank Mandiri mempopulerkan sebuah istilah baru yakni "Anjungan Tunai Mandiri" yang memang pas
dengan kepanjangan dari ATM. Kata "mandiri" itu sendiri diambil dari nama Bank Mandiri. Dengan demikian ada penambahan arti
kartu ATM yang bisa menjadi kartu anjungan tunai mandiri. Fungsinya memang bisa menarik tunai oleh diri kita sendiri.
Sedangkan anjungan itu berarti semacam lokasi, tempat atau sarana. 

Syarat Mendapatkan Kartu ATM


Kartu ATM adalah kartu plastik yang paling banyak diterbitkan di seluruh dunia. Bentuk dan ukurannya persis seperti kartu
kredit atau kartu-kartu lainnya. Di depannya terdapat nomor kartu dan kadang nama si pemilik kartu. Beberapa kartu juga memiliki
tanggal atau masa berlakunya. Sedangkan di belakang ada semacam pita magnetik serta informasi logo dan nomor telepon bank
tersebut. Fungsi logo yang tercantum di sana berarti kartu ATM tersebut bisa dipergunakan di semua mesin ATM yang juga memiliki
logo yang sama.
Kartu ATM merupakan kartu yang paling banyak dimiliki oleh masyarakat di setiap negara. Karena hampir semua bank mulai
dari bank asing, bank pemerintah, bank swasta nasional sampai bank pembangunan daerah (BPD) menerbitkan kartu seperti ini.
Memiliki kartu ini pun sangatlah mudah. Syaratnya hanya perlu menabung di sebuah bank dan mengajukan kepemilikan kartu.
Kartu ATM bukanlah kartu wajib. Kita bisa saja menolak memiliki atau menggunakan kartu ini jika menurut kita kurang
bermanfaat atau gaptek. Berhubung manfaatnya yang sangat banyak, rasanya sayang jika kita tidak memiliki kartu satu ini. Pada saat
kita membutuhkan uang tunai, ke manakah kita harus meminjam? Sedangkan bank tidak beroperasi 24 jam dan ada hari liburnya.
Dengan memiliki kartu ATM, kita bisa segera ke mesin ATM terdekat untuk menarik uang tunai. Selain itu dengan adanya berbagai
fasilitas seperti m-banking, internet banking, dsb...membuat kita dengan leluasa bisa membayar semua biaya dan tagihan. Tanpa
memiliki kartu ATM kita tidak bisa mempergunakan fasilitas bank yang lebih canggih tersebut.

2.      Kartu Cash

Contoh kartu cash.


Kartu cash
Kalau kartu ATM untuk menarik uang tunai di mesin-mesin ATM, kartu debet untuk berbelanja di toko-toko tertentu yang
menerima transaksi kartu debet, maka kartu cash adalah kartu plastik yang bisa dipergunakan untuk menarik uang tunai (uang kontan)
di tempat-tempat tertentu. Tidak harus selalu di mesin ATM. Bisa di depan teller bank, toko-toko yang ada, dsb.
Satu-satunya kartu cash yang kita kenal secara luas di pasar Indonesia mungkin adalah PASPOR BCA. Konon katanya
teknologi ini diadopsi dari sistem perbankan dari negeri kangguru (Australia) yang memudahkan warga masyarakat di sana. Jika Anda
memiliki kartu ATM PASPOR BCA, coba amati logo berwana merah "TUNAI BCA" yang ada di depan kartu. Nah, itulah logo
fungsi kartu cash seperti ini. Di manapun, kapanpun Anda menemukan atau melihat logo merah ini maka di tempat-tempat itulah
Anda bisa mengambil uang tunai langsung. Jadi tidak harus di mesin ATM, depan teller bank, dsb.
Beberapa contoh lokasi yang memiliki logo seperti ini antara lain minimarket seperti Indomaret atau Alfamart. Di kedua
minimarket ini kita bisa mengambil uang kontan. Tentu saja ketersediaan uang kontan ini tergantung pada hasil penjualan atau
transaksi belanja yang sudah dibukukan. Bisa saja di pagi hari belum tersedia atau tergantung kembali kepada kebijakan operasional
masing-masing minimarket tersebut.
Selain itu agar bisa mengambil tunai, mungkin kita juga diwajibkan berbelanja sekian rupiah sebagai salah satu syarat
verifikasi keabsahan kartu tersebut. Misalnya untuk mengambil uang tunai sebesar Rp 500.000, kita harus berbelanja minimal Rp
25.000. Jadi kartu PASPOR BCA kita akan digesek senilai Rp 525.000, di mana Rp 25.000 untuk belanja dan sisanya untuk menarik
tunai. Pengambilan uang tunai ini secara otomatis akan mengurangi saldo tabungan kita.
Lalu apa manfaatnya buat pemilik toko? Sudah jelas bermanfaat karena uang hasil penjualan tidak perlu lagi repot-repot
disetor ke rekening perusahaan karena sudah dialihkan dari sistem transaksi perbankan. Sebenarnya tak ada bedanya dengan manfaat
penerimaan pembayaran kartu kredit buat pemilik toko. Selain itu jelas menambah pemasukan toko karena pemilik kartu wajib
berbelanja meski nilainya tidak seberapa.
Tidak ada syarat khusus untuk mendapatkan kartu cash seperti ini. Sama seperti mendapatkan kartu ATM atau kartu debet.
Kita hanya perlu menabung di bank tersebut dalam hal ini adalah Bank BCA. Dan boleh dibilang satu-satunya kartu yang memiliki
banyak fungsi tak tertandingi adalah kartu PASPOR BCA ini. Bisa berfungsi sebagai kartu ATM, kartu debet sekaligus kartu cash.
Makanya tak heran kartu ini selalu menjadi incaran banyak pelaku kejahatan. Selain karena fungsinya yang banyak, juga karena
diyakini banyak pemegangnya.

3.      Kartu Debet

Contoh kartu debet.


Selain menerbitkan kartu ATM, bank juga menerbitkan kartu debet. Sebenarnya kartu debet adalah kartu ATM itu sendiri.
Berhubung perkembangan teknologi semakin maju dan tuntutan hidup masyarakat semakin kompleks, otomatis kartu ATM bertambah
fungsinya menjadi kartu debet. Boleh dibilang semua bank yang menerbitkan kartu ATM maka kartu ATM tersebut juga berfungsi
sebagai kartu debet.
Kartu Debet
Kartu debet adalah jenis kartu plastik yang bisa kita pergunakan untuk berbelanja di setiap toko yang menerimanya. Cara
kerjanya mirip kartu kredit di mana cukup digesekkan ke mesin EDC (Electronic Data Capture). Bukan hanya cara kerjanya yang
mirip melainkan bentuknya juga persis kartu kredit. Ada nama pemegang kartu, nomor kartu, dsb.
Untuk mendapatkan kartu debet, prosedurnya sangatlah sederhana seperti mendapatkan kartu ATM. Kita tinggal datang ke
bank terdekat dan mengajukan diri menjadi nasabah tabungan. Bank pasti akan menerbitkan sebuah kartu debet atau kartu ATM yang
juga berfungsi sebagai kartu debet. Disebut kartu debet, karena setiap kali kita menggunakan kartu ini maka secara otomatis akan
mendebet (mengurangi) saldo tabungan kita.
Jika rekening tabungan kita saat ini ada Rp 1.000.000, lalu kita berbelanja baju seharga Rp 200.000, otomatis tabungan
menyisakan saldo Rp 800.000 saat itu juga. Persis sama dengan kartu ATM di mana pada saat kita menarik uang tunai dari mesin
ATM maka saldo otomatis terpotong.
Bila saldo tabungan kita sudah habis, maka kartu debet ini sudah tidak bisa dipergunakan lagi untuk berbelanja. Inilah yang
membuatnya sedikit berbeda dengan kartu kredit. Kalau kartu kredit memang bukan menggunakan saldo tabungan kita melainkan
menggunakan dana bank yang dipinjamkan kepada kita terlebih dulu. Jadi saldo tabungan kita masih tetap utuh. 
Macam-Macam Kartu Debet
Kartu debet ditinjau dari sisi penerimaannya untuk berbelanja dapat dikategorikan ke dalam beberapa macam yakni:

 Lokal
 Regional
 Internasional

Kartu debet yang hanya bisa dipergunakan terbatas di kota-kota tertentu saja atau di negara dimana bank penerbit kartu tersebut
beroperasi maka bisa dikatakan kartu debet lokal. Kartu debet seperti ini tidak bisa dipergunakan untuk berbelanja lintas negara. Pada
awal perkembangannya, mungkin kartu jenis ini masih ada. Seiring zaman kartu ini mungkin sudah tidak ada lagi kecuali di negara-
negara kecil, miskin atau terbelakang.
Sementara kartu debet regional adalah kartu debet yang bisa dipergunakan berbelanja lintas negara namun terbatas di
kawasan-kawasan tertentu saja seperti ASEAN, Europa, dst. Biasanya adalah negara-negara di mana bank penerbit kartu juga
membuka kantor perwakilan atau cabang operasional di sana. Contoh kartu debet regional yang kita kenal adalah PASPOR BCA.
Kartu ini tidak bisa kita bawa ke negara-negara di Eropa, Asia atau Amerika untuk berbelanja karena tidak ada logo VISA atau
MasterCard. Tetapi jika kita pergunakan untuk menarik tunai di mesin ATM seluruh dunia masih memungkinkan karena sudah ada
logo Cirrus dan Maestro. Setiap logo memiliki fungsi dan fasilitasnya tersendiri.
Sedangkan kartu debet taraf internasional adalah kartu debet yang bisa dipergunakan di hampir semua negara yang
perbankannya berkembang. Kecuali negara-negara yang hidup dalam peperangan dan konflik berkepanjangan serta terbelakang.
Contoh kartu debet yang bersifat internasional adalah kartu debit berlogo "VISA Electron" atau "MasterCard Electronic".
Dari bank mana saja penerbitnya selama berlogo VISA atau MasterCard maka bisa digunakan berbelanja hingga ke ujung dunia.
Contoh kartu debet internasional seperti keluaran Bank Mandiri, CIMB Niaga, Maybank BII, Danamon, dsb. Yang perlu kita
lihat adalah logonya bukan nama bank penerbitnya. Rata-rata semua bank di Indonesia menerbitkan kartu debet yang bisa
dipergunakan secara internasional. Dan seiring perkembangan industri perbankan maka hampir semua kartu debet sekarang bisa
dipergunakan secara global.

4.      Kartu Charge


Contoh kartu charge. 

Kartu Charge
Kartu ini diterbitkan oleh bank untuk tujuan transaksi berbelanja. Pola penggunaannya persis sama seperti kartu debet atau
kartu kredit. Kalau kartu debet secara otomatis memotong saldo tabungan, tidak demikian dengan kartu charge ini.
Kartu charge tidak memotong saldo tabungan melainkan menggunakan uang bank terlebih dulu persis seperti kartu kredit.
Karena ada penundaan pembayaran inilah membuat pamor charge card ini berkembang pesat. Proses pengajuan kepemilikan
kartu charge ini relatif sama seperti kartu kredit namun persyaratannya jauh lebih rumit dibandingkan memiliki kartu kredit. Selain
masalah besarnya penghasilan, jabatan atau profesi kerja seseorang, kadang bank juga melacak nilai tabungan orang tersebut yang ada
di sejumlah bank. Semua ini untuk memverifikasi "kemampuan membayar" si calon pemegang kartu. Tentu saja semuanya ini
dibutuhkan karena sistem pembayarannya sedikit berbeda dengan kartu kredit.

Perbedaan Kartu Charge dengan Kartu Kredit


Secara kasat mata tidak ada yang berbeda baik dalam bentuk fisik atau fitur kartunya. Cara penggunaannya juga relatif sama
yakni cukup digesekkan ke mesin EDC. Kartu charge juga mengenal beberapa kategori kartu seperti jenis kartu silver, gold, dsb.
Meski dengan istilah yang sedikit berbeda. Kartu charge juga mengenakan yang namanya iuran tahunan. Yang membedakan kedua
kartu ini adalah masalah pembayaran atau perhitungan bunga/denda.
Kartu charge tidak menggenal sistem bunga (interest) tetapi biaya keterlambatan (late charge). Inilah salah satu perbedaannya
dengan dengan kartu kredit. Kartu kredit bukan saja mengenakan biaya keterlambatan tetapi juga bisa biaya bunga berbunga yang
semakin hari semakin membengkak jika tidak dilunasi secara penuh dan sesegera mungkin.
Selain itu kartu charge tidak mengenal istilah cicilan dalam arti bayar sesuai kemampuan atau sekian persen dari total tagihan.
Anda pakai berapa maka Anda wajib melunasinya secara penuh begitu tagihan datang. Istilahnya harus bayar full payment. Misalnya
menggunakan Rp 10 juta maka wajib dan harus membayar Rp 10 juta tepat waktu. Bagaimana jika tagihan datang kita belum punya
uang sebesar itu? Kita cukup bayar semampu kita dan sisanya akan ditagihkan bulan berikut dengan memasukkan biaya
keterlambatan. Tidak ada biaya bunga jadi jauh lebih ringan dari kartu kredit.
Pada saat tidak membayar penuh maka secara otomatis kartu charge tersebut tidak bisa dipergunakan sama sekali (diblokir).
Kalau kartu kredit, kita masih bisa menggunakan kartu tersebut meski cuma bayar separuh. Selama saldonya masih ada, kartu kredit
tersebut masih tetap bisa kita pergunakan. Beda dengan charge card.
Charge card juga tidak mengenal yang namanya limit kartu seperti kartu kredit. Misalnya penghasilan Rp 3 juta per bulan
mendapatkan kartu silver dengan limit maksimal Rp 8 juta sebagai pemula; penghasilan Rp 8 juta per bulan mendapatkan kartu gold
dengan limit maksimal Rp 20 juta, dst. Tidak demikian perhitungannya. Meski memang ada hitung-hitungan penghasilan atau gaji,
tetapi pemberikan limit boleh dibilang tidak terbatas.
Seorang pemula yang mendapatkan kartu charge bisa saja langsung digelontorkan limit kartu senilai Rp 300 juta. Tetapi yang
itu tadi begitu dipakai maka harus dilunasi penuh tepat waktu. Tidak semua orang bisa mempunyai kartu charge karena memang
hanya untuk nasabah-nasabah atau orang-orang terpilih yang secara keuangan sangatlah matang. Pakai berapa maka bulan depan harus
bayar penuh sesuai yang dipakai. Maka itu proses persetujuannya sedemikian rumit dan susah. Meski kita sudah punya kartu kredit
Citibank platinum atau Standard Chartered platinum dengan limit ratusan juta sekalipun, tetap saja belum tentu akan lolos diberikan
kartu charge misalnya oleh American Express (Amex). Karena konsep pembayaran kartunya memang berbeda.

Saking powerful-nya kartu charge ini seperti produk keluaran Amex, maka kadang keberadaannya bisa menggantikan paspor
yang hilang atau tertinggal saat kita melancong ke negara-negara tertentu terutama di United States (AS). Sebab kartu charge memang
tersohor di Amerika sebab berawal dari sana. Cukup tunjukkan kartu Amex maka semua urusan kita akan selesai. Karena pihak bank
penerbit akan sesegera mungkin mengurusnya untuk kita. Karena kita dianggap adalah orang-orang kaya di dunia yang harus dilayani
sedemikian rupa. Mereka punya data profil kita sebagai nasabah mereka.

Perkembangan Kartu Charge di Dunia


Sayangnya, perkembangan kartu charge ini akhirnya mulai memudar karena gempuran dari produk kartu kredit itu sendiri.
Selain jumlah nasabahnya yang terlalu sedikit yang tidak bisa menutup biaya akusisi dan operasional secara menyeluruh karena faktor
pertimbangan dalam persetujuan kartu, juga karena kehebatan VISA dan MasterCard dalam mempopulerkan produk kartu kredit
mereka di seluruh dunia. VISA dan MasterCard terus menambah layanan mereka yang persis sama seperti kartu charge. Lama-lama
orang berpindah ke kartu kredit dan rontoklah bisnis charge card di sejumlah negara termasuk di Indonesia. Bahkan Amex yang
dulunya hanya menerbitkan kartu charge akhirnya tergoda juga menerbitkan kartu kredit dengan brand Amex tapi kurang mendapat
respon pasar. Kita masih bisa memiliki kartu ini yang kalau tidak salah dikeluarkan oleh Bank Danamon. Mungkin juga masih ada
beberapa orang yang masih memiliki kartu charge Amex yang diterbitkan langsung oleh kantor pusat Amex di USA atau
perwaliannya. Cuma kendalanya adalah di mana kartu tersebut bisa dipergunakan untuk berbelanja? Boleh dibilang hampir tidak ada
lagi tempat yang bisa menggesek kartu charge card ini. Bisa dihitung dengan jari. Buat apa? Bisa dimiliki tetapi tidak bisa
dipergunakan sementara harus membayar biaya iuran tahunan. Kecuali bagi mereka yang masih sering melancong ke luar negeri
terutama ke kota-kota besar di USA.
Beberapa jenis kartu charge yang pernah kita kenal untuk pasar di Indonesia antara lain adalah: Diners Club, American
Express (AMEX), BCA blue, dsb. Bank BCA pada tahap awal juga pernah menerbitkan kartu charge yang dikenal dengan nama
"BCA blue card". Namun sepertinya sekarang sudah tidak terdengar lagi. Semuanya kalah bersaing dengan VISA dan MasterCard
sebagai prinsipal kartu kredit nomor 1 di dunia. Waktu mengalahkan semuanya.

5.      Kartu Kredit

Contoh kartu kredit.


Kartu Kredit
Kartu kredit menjadi kartu plastik yang paling banyak dipergunakan orang di seluruh dunia setelah kartu debit. Apalagi jika
seseorang sudah mengetahui sejumlah keunikan, manfaat atau keunggulannya dibandingkan kartu-kartu plastik lainnya, niscaya orang
tersebut akan tergoda untuk pindah atau memiliki kartu kredit. Karena memang sejumlah kelebihan dan keunikan tersebut yang tidak
dimiliki oleh kartu-kartu lainnya.
Kartu kredit berangkat dan berkembang dari yang namanya charge card. Jadi untuk mengerti kartu kredit bisa merujuk pada
kartu charge ini. Konsepnya sederhana dan sama yakni bank meminjamkan uangnya terlebih dulu kepada nasabah mereka yang sudah
lolos verifikasi. Tentu saja bank mensyaratkan beberapa hal seperti identitas, pekerjaan, penghasilan, alamat rumah, dsb. Dana
tersebut dikreditkan ke dalam sebuah kartu yang bisa dipergunakan baik untuk berbelanja atau tarik uang tunai di mesin-mesin ATM
terdekat yang  memiliki logo yang sama di seluruh dunia.
Setelah kita menggunakan kartu tersebut maka di bulan depan biasanya 30 hari setelah berbelanja, bank baru menagih sesuai
nilai belanja tersebut. Dari penjelasan ini tampak berbeda sekali dengan kartu debet. Kalau kartu debet setiap kali kita pergunakan
otomatis langsung memotong saldo tabungan, tidak demikian dengan kartu kredit. Jadi tabungan kita tetap utuh dan selama 30 hari
sudah pasti menghasilkan bunga meski tidak seberapa kecuali nilainya tabungannya besar. Begitu tagihan datang maka kita baru
membayar senilai belanja kita.
Berhubung ini adalah kartu kredit, maka kita bisa memilih apakah membayar penuh atau menyicil sekian kali. Maka itu
disebut kartu kredit. Sampai di sini sudah tampak berbeda dari kartu charge sebab kartu charge tidak boleh menyicil melainkan wajib
membayar penuh. Selain itu kartu kredit juga memiliki beberapa keunikan lainnya serta sejumlah biaya-biaya yang bisa dikenakan.

6.      Kartu Prabayar


Contoh kartu prabayar.
Kartu prabayar adalah kartu yang diterbitkan oleh bank kepada nasabahnya di mana bisa dipergunakan untuk membayar atau
bertransaksi di sejumlah merchant layaknya kartu kredit atau kartu debit. Cara penggunaannya kebanyakan bukan dengan digesek
melainkan cukup ditempelkan saja ke mesin yang ada.
Kartu prabayar ini tidak bisa dipergunakan untuk mengambil uang tunai di mesin-mesin ATM melainkan hanya untuk
berbelanja atau melakukan pembayaran. Limit kartunya juga tidaklah besar dan harus diisi ulang oleh kita sendiri sebagai pemegang
kartu dengan cara top up dan biasanya lewat mesin ATM. Mirip pengisian pulsa listrik atau pulsa telepon selular.
Kartu prabayar ini tidak membutuhkan PIN untuk verifikasi atau bertransaksi. Setiap kali penggunaan kartu ini maka secara
otomatis akan mengurangi saldo. Begitu saldo habis maka kartu ini tidak dapat dipergunakan lagi kecuali sudah diisi ulang kembali
(top up). Karena kartu ini tidak membutuhkan verifikasi, nomor PIN atau tanda tangan, maka jika hilang atau tercuri bisa
dipergunakan oleh orang lain. Karena itu limitnya pun dibatasi oleh bank sebagai penerbitnya. Maksimal kalau tidak ada perubahaan
adalah Rp 1.000.000 untuk kartu prabayar Flazz dari BCA.
Kartu prabayar mudah dimiliki yakni cukup mengajukannya kepada bank di mana kita menabung. Bahkan beberapa bank juga
bekerja sama dengan sejumlah oultet atau merchant untuk mengeluarkan kartu seperti ini. Saldonya tinggal diisi ulang saja lewat
mesin ATM. Namun tidak semua bank menerbitkan kartu seperti ini. Kalau tidak salah hanya bank BCA (Flazz) dan Mandiri (e-Toll)
yang mengeluarkan kartu prepaid. Biasanya diperuntukkan untuk untuk berbelanja di minimarket, membayar biaya tol di gerbang tol
atau mengisi bensin di SPBU.

J.      Biaya
1.      Iuran Tahunan, Iuran Tahunan Ini adalah iuran wajib yang harus Anda bayar setiap tahunnya. Biasanya untuk kepemilikan tahun
pertama maka Anda akan dibebaskan dari iuran ini tapi ada beberapa bank yang tidak memberikan fasilitas ini. Besarnya iuran
tahunan kartu kredit tergantung dari jenis kartu yang Anda miliki, untuk kartu reguler biasanya berkisar 150.000 sedangkan kartu Gold
berkisar sekitar 300.000 per tahunnya.
2.      Bunga, Bunga dikenakan jika Anda mengubah transaksi Anda menjadi transaksi cicilan atau Anda tidak membayar penuh tagihan
sesuai dengan tanggal jatuh temponya.
3.      Biaya Keterlambatan, Biaya ini dikenakan jika Anda terlambat membayar tagihan. Jadi sebisa mungkin perhatikan tanggal jatuh
tempo pembayaran Anda, bayarlah tagihan kartu kredit Anda sesuai jatuh tempo atau lebih baik sehari sebelum jatuh tempo berakhir.
Biaya keterlambatan bervariasi antar bank biasanya berkisar antara 50.000,-.
4.      Biaya Materai, Transaksi atau tagihan yang dibawah 250.000 umumnya tidak dikenakan biaya materai. Untuk transaksi diatas
250ribu hingga 1 juta maka akan dikenakan biaya materai sebesar 3000 rupiah dan untuk tagihan diatas 1 juta maka biaya materai ini
adalah 6000 rupiah. Biaya materai akan secara otomatis muncul dalam tagihan Anda setiap bulannya.
5.      Biaya Melampaui Batas Kredit, Anda harus berhati-hati dalam menggunakan kartu kredit sebab jika Anda menggunakan melebihi
batas limit yang ditentukan maka Anda akan dikenakan biaya melampaui batas kredit. Misalnya Anda diberi batas limit kartu 3 juta
tapi Anda menngunaknnya sampai 3,1 juta maka otomatis biaya ini akan muncul di tagihan Anda.
6.      Biaya Penggantian Kartu, Jika kartu hilang atau rusak disebabkan karena pemilik kartu maka untuk mengganti kartu yang baru
Anda akan dikenakan biaya penggantian kartu baru. Biaya penggantian kartu berkisar antara 25 ribu rupiah.
7.      Biaya Pembayaran Tagihan melalui Teller atau via ATM Bersama, Jika Anda membayar tagihan langsung melalui teller maka
biasanya akan dikenakan biaya sebesar 10rb (ini tergantung dari banknya), atau jika Anda membayar melalui ATM bersma maka
Anda akan dikenakan biaya sebesar 5rb. Oleh sebab itu sebaiknya Anda memiliki ATM yang sama dengan Bank penerbit kartu kredit
Anda, jadi pembayaran via atm dengan bank yang sama maka tidak akan dikenakan biaya tambahan.
8.      Biaya lain-lain, Biaya lain-lain diantaranya biaya untuk meminta salinan lembar tagihan, biaya pembatalan transaksi cicilan, dan
sebagainya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
1.      Apabila kartu hilang atau rusak, segera lapor ke call center bank penerbit.
2.      Pastikan kartu selalu berada di bawah pengawasan, karena sifatnya sama seperti dompet pribadi/uang tunai.
3.      Pastikan kartu tidak dipindahtangankan/ dipinjamkan ke orang lain.
4.      Jangan meletakkan kartu di dekat benda yang mengeluarkan elektromagnetik atau diatas benda panas.
5.      Jangan menginformasikan PIN kepada orang lain karena bersifat pribadi dan rahasia.
6.      Kesalahan memasukkan PIN secara berulang akan mengakibatkan kartu ditelan mesin ATM atau terblokir.
7.      Tanyakan kepada bank Anda mengenai biaya-biaya dan batas (limit) transaksi.
8.      Simpan slip transaksi sampai Anda memastikan transaksi tersebut tidak bermasalah.

K.    Bank Penerbit Kartu Kredit/Plastik di Indonesia


Bank penerbit kartu kredit di Indonesia kurang lebih ada 19 bank penerbit. Belum termasuk di antaranya seperti bank-bank kecil
atau perusahaan yang menjalin kerjama co-branding dalam menerbitkan kartu kredit untuk kalangan tertentu. Seperti kartu kredit
Citibank Telkomsel, Citibank Garuda Indonesia, Carrefour, HSBC Air Asia, BII Lion Air, dsb. Beberapa bank penerbit kartu kredit
yang ada juga terpaksa kita hilangkan dari list karena memang ada yang sudah merger, beralih kepemilikan (take over), dsb.
Contohnya seperti kartu kredit Manhattan yang sudah diambil alih oleh Bank Permata, kartu kredit Lippo Bank yang sudah merger
dengan Bank Niaga dan akhirnya menjadi CIMB Niaga, kartu kredit ABN Amro yang sudah di-take over oleh RBS, RBS diakuisisi
ANZ, dsb. Jadi secara umum menyisakan kurang lebih 19 bank penerbit. Tentunya suatu saat jumlahnya bisa terus bertambah atau
berkurang di masa yang akan datang.

 Bank Central Asia (BCA)


 Bank Internasional Indonesia (BII Maybank)
 Bank Danamon (Danamon)
 Bank UOB Buana (UOB)
 Bank Negara Indonesia (BNI'46)
 Bank Mandiri (Mandiri)
 Bank Rakyat Indonesia (BRI)
 Bank Tabungan Negara (BTN)
 Bank Panin (PANIN)
 Bank Mega (MEGA)
 Bank Permata (Permata)
 Bank Bukopin (Bukopin)
 Bank CIMB Niaga (CIMB Niaga)
 Bank ICB Bumiputera (ICB Bumiputera)
 Bank OCBC NISP
 Citibank, N.A. (Citibank)
 The Hongkong & Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC)
 Standard Chartered Bank (Stanchart)
 Australia & New Zealand Banking Group (ANZ)
 General Electric Money (GE)
 The Royal Bank of Scotland (RBS)
 American Express Bank (AMEX)
 Bank ABN Amro
 Bank Lippo
 Manhattan

L.     Ketentuan Pemegang Kartu Kredit


Berikut adalah beberapa aturan terkait kartu kredit :
1.      Data pribadi
Dicantumkan nama pribadi secara lengkap sesuai dengan identitas pemohon (KTP, Paspor), nomor identitas, kewarganegaraan,
tanggal lahir, alamat lengkap pemohon dan status kepemilikannya, serta pendidikan terakhir pemohon; Batas gaji calon pemegang dan
pemegang kartu minimal Rp 3 juta.
2.      Data pekerjaan
Yang dimaksud dengan pekerjaan dapat berwiraswasta atau pegawai swasta atau kalangan profesional tertentu. Disebutkan nama
perusahaannya, bidang usaha, lamanya berusaha, jabatan dan departemen, lamanya bekerja, alamat kantor, kota, dan jumlah
karyawan. Dokumen-dokumen yang perlu dilengkapi bagi wiraswasta adalah seluruh data perusahaan yang mendukung beserta
perijinannya, sedangkan bagi pegawai swasta atau kalangan profesi lain dapat berupa surat keterangan penghasilan dari lembaga
dimana yang bersangkutan bertugas;
3.      Data penghasilan dan referensi Bank
Penghasilan pemohon dihitung besarnya per tahun dari penghasilan pokok dan penghasilan tambahan. Aktivitas pemohon dalam
menatabukukan penghasilan yang diperolehnya pada lembaga keuangan bank dan bukan bank disertai dokumen-dokumen rekening
koran, tabungan, deposito, atau pendukung lainnya;
4.      Data lainnya
Merupakan data pendukung sesuai dengan masing-masing pemohon. Misalnya pemohon telah berkeluarga, akan dimintai keterangan
tentang suami/istri, perusahaan atau pekerjaannya, dilengkapi dengan domisili lembaga yang dimaksud.Selain itu data lainnya berupa
rekening untuk pendebetan transaksi.

5.      Data kartu tambahan


Diisi bagi pemohon yang melengkapi dengan kartu tambahan. Untuk kartu tambahan dimintakan dokumen-dokumen pribadi yang
dipersyaratkat;
6.      Persyaratan pemohon
Umunya dalam setiap aplikasi, terdapat pernyataan dari pemohon tentang kebenaran dari informasi yang diberikan kepada bank
penerbit, dokumen yang diserahkan, menerima alasan-alasan terhadap penolakan aplikasi penerbitan kartu kredit dan kesediaan untuk
terikat dalam syarat-syarat dan ketentuan yang tertuang dalam perjanjian kartu kredit.

M.   Cara Pembayaran Kartu Kredit/Plastik


1.      Lewat teller bank penerbit kartu kredit. Jika Anda melakukan cara ini, berarti Anda harus mendatangi kantor bank, kemudian
antri, dan melakukan setoran tunai untuk membayar tagihan kartu kredit Anda. Kerugian membayar dengan cara ini, selain terbatas
waktunya sesuai dengan jam buka bank, juga Anda harus menyediakan waktu yang lumayan jika di bank tengah terjadi antrian
panjang. Di samping itu, Anda juga akan dikenakan biaya administrasi pembayaran kartu kredit yang nilainya lumayan.
2.      Lewat ATM. Ini cara yang paling umum digunakan untuk membayar kartu kredit. Anda tinggal pergi ke ATM, lalu pilih menu
pembayaran kartu kredit. Kelebihan membayar kartu kredit dengan cara ini adalah lebih gampang dibanding membayar lewat teller.
Sebab mesin ATM banyak tersebar dimana-mana. Namun begitu, tetap ada biaya administrasi pada metode pembayaran kartu kredit
ini.
3.      Lewat Autodebet. Cara yang lebih praktis lagi adalah dengan membayar secara autodebet. Artinya pembayaran kartu kredit Anda
didebet dari rekening Anda. Yang perlu Anda lakukan hanya mengatur tanggal pembayaran autodebet tersebut dari tanggal jatuh
tempo. Jadi debet akan dilakukan secara otomatis, dan lunaslah kredit Anda.
4.      Lewat phone banking. Yang ini, caranya Anda tinggal bayar melalui handphone (HP) anda. Jadi Anda tinggal ketik SMS
pembayaran sesuai format yang telah ditentukan.
5.      Lewat internet banking. Metode pembayaran kartu kredit lewat internet banking pada prinsipnya seperti pembayaran lewat
phone banking. Jadi Anda tinggal buka website bank Anda, lalu masukkan username dan password untuk login. Lalu carilah
pada menu pembayaran kartu kredit, dan lakukan pembayaran.

Anda mungkin juga menyukai