Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENGANTAR PERBANKAN
KARTU KREDIT

Disusun oleh :
KELOMPOK 6
1.
2.
3.
4.

EKA KARTIKAWATI AZIZAH


LUKMAN HAKIM
NURUL SUCI QURNIANINGSIH
SUBKHAN

(153300512)
(153300526)
(153300569)
(163300583)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PUTRA BANGSA


Alamat :JalanRonggowarsitoNomor 18 PejagoanKebumen, Telepon(0287)
384011.Fax (0287) 386675 Website :http://stieputrabangsa.ac.id

A. PENGERTIAN KARTU KREDIT


Kartu kredit merupakan kartu plastik yang dikeluarkan oleh bank atau
lembaga pembiayaan lainnya yang diberikan kepada nasabah untuk dapat
dipergunakan sebagai alat pembayaran dan pengambilan uang tunai. Dari
pengertian ini dapat disimpulkan bahwa kartu kredit diterbitkan oleh bank atau
lembaga pembiayaan. Kartu kredit dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran
ditempat-tempat tertentu, dimana bank mengikat perjanjian, seperti supermarket,
pasar swalayan, hotel, restoran, tempat-tempat hiburan, dan tempat-tempat
lainnya. Disamping itu dengan kartu ini, juga dapat mengambil uang tunai di
berbagai tempat seperti bank-bank atau di ATM (Automated Teller Machine)
yang tersebar diberbagai tempat-tempat yang strategis seperti dipusat
perbelanjaan, hiburan, dan perkantoran.
Penggunaan kartu kredit di Indonesia masih relatif baru yaitu sekitar tahun
delapan

puluhan.

Keluarnya

Keputusan

Menteri

Keuangan

Nomor

1251/KMK.013/1988, tanggal 20 Desember telah mengubah peta penyebaran


kartu kredit di Indonesia. Berdasarkan surat keputusan tersebut bisnis kartu
kredit digolongkan sebagai usaha jasa pembiayaan. Disamping dikeluarkan oleh
lembaga keuangan non bank seperti lembaga pembiayaan.
Pelopor pengembangan kartu kredit di Indonesia dilakukan oleh Citibank dan
Bank Duta. Dewasa ini jenis kartu kredit yang beredar adalah Master Card, Visa
Card, Visa BCA, Dinner Clup, Amex Card dan kartu-kartu kredit lainnya.
Khusus untuk Dinner Clup merupakan kartu kredit yang bukan dikeluarkan oleh
bank, akan tetapi oleh lembaga pembiayaan seperti PT. Dinner Jaya Indonesia.
B. PIHAK PIHAK YANG TERLIBAT
Dalam sistem kerja kartu kredit ada 3 pihak yang terlibat langsung untuk setiap
transaksi penggunaan dan pembayaran kartu kredit. Pihak-pihak yang dimaksud
adalah:
1. Bank dan Lembaga Pembiayaan
Fungsi bank dan lembaga pembiayaan adalah sebagai pihak penerbit dan atau
pihak pembayaran kartu kredit yang ditagihkan oleh pedagang (merchant)
2. Pedagang (merchant)

Pedagang adalah mitra bank dan lembaga pembiayaan, sebagai tempat


belanja bagi pemegang kartu, contoh merchant adalah hotel, supermarket,
pasar swalayan, bioskop, tempat-tempat hiburan, restoran dan tempat-tempat
lainnya dimana bank dan lembaga pembiayaan mengikat perjanjian.
3. Pemegang Kartu (Cardholder)
Merupakan nasabah yang namanya tertera dalam kartu kredit sekaligus
merupakan pihak yang berhak menggunakan kartu kredit tersebut.
C. SISTEM KERJA KARTU KREDIT
Sistem kerja kartu kredit adalah bekerjanya kartu kredit mulai dari penerbitan
kartu kredit, transaksi pembayaran atau panarikan uang tunai sampai dengan
transaksi pembayaran oleh bank dengan melibatkan pihak-pihak yang saling
berkepentingan.
Berikut ini sistem kerja kartu kredit adalah sebagai berikut:
1. Nasabah mengajukan permohonan sebagai pemegang kartu dengan
memenuhi segala peraturan yang telah ditetapkan oleh bank atau lembaga
pembiayaan.
2. Bank atau lembaga pembiayaan akan menerbitkan kartu, apabila disetujui,
setelah melalui penelitian terhdap kredibiltas atau kepercayaaan dan
capabilitas atau kemampuan calon nasabah kemudian kartu tersebut
diserahkan ke nasabah pemegang kartu.
3. Dengan kartu yang telahdisetujui pemegang kartu dapat melakukan berbagai
transaksi pembelanjaan atau pembayaran diberbagai tempat yang mengikat
perjanjian dengan bank atau perusahaan pembiayaan atau mengambil uang
tunai diberbagai ATM.
Sistem kerja kartu kredit apabila nasabah pemegang kartu melakukan transaksi,
maka system kerjanya adalah sebagai berikut:
1. Pemegang kartu melakukan transaksi dengan menunjukan kartu dan
menandatangani bukti belanja untuk memasukan bukti kepemilikan kartu
2. Pihak pedagang akan menagih ke bank atau embaga pembiayaan berdasarkan
bukti transaksi dengan nasabah dengan pihak pedagang
3. Bank atau lembaga pembiayaan akan membayar kembali kepada pedagang
sesuai dengan perjanjian yang telah mereka sepakati
4. Bank akan menagih kepada pemegang kartu berdasarkan transaksi sampai
batas waktu yang telah ditentukan.
5. Pemegang kartu akan membayar sejumlah nominal yang tertera sampai batas
waktu yang telah ditentukan dan apabila terjasi keterlambatan, maka nasabah
akan dikenakan denda disertai suku bunga yang telah ditetapkan

Untuk lebih jelasnya system kerja tersebut dapat dilihat pada diagram berikut ini:
Pemegang Kartu

Pedagang

Card Holder

(Merchant)

Bank dan
Perusahaan Pembiayaan
D. JENIS- JENIS KARTU KREDIT
Kartu kredit memiliki banyak kelebihan dan kekurangan masing-masing
Berikut ini jenis-jenis kartu kredit yang ada saat ini:
1. Dari segi fungsi
Dari segi fungsi kartu kredit jenis ini terdiri dari 5 jenis
a. Charge card
Merupakan kartu kredit dimana pemegang kartu harus melunasi semua
tagihan yang terjadi atas transaksinya sekaligus pada saat jatuh tempo.
Contoh seorang nasabah melakukan transaksi sebesar Rp 100.000,- maka
pada saat sebelum jatuh tempo seluruh tagihannya harus dibayar sekaligus
Rp 100.000,- dan tidak dapat dicicil.
b. Credit card
Merupakan kartu kredit dimana pemegang kartu dapat melunasi penagiha
yang terjadi atas dirinya secara cicilan pada saat jatuh tempo. Sama seperti
kasus charge card hanya saja bedanya dalam hal ini dapat dicicil sesuai
kemampuan nasabah dan biasanya diatas nominal yang telah ditetapkan.
Missal 10% dari nilai transaksi atau mana yang lebih besar dari Rp 50.000
c. Debet card
Merupakan kartu kredit yang pembayarannya atas penagihan nasabah
melalui pendebitan rekening nasabah yang ada dibank pada saat membuka
kartu kredit. Dengan pendebitan tersebut maka otomatis rekening nasabah
akan berkurang sejumlah transaksi yang dapat dilakukan dengan kartu
kreditnya.
d. Cash card
Merupakan kartu yang berfungsi sebagai alat penarikan tunai pada ATM
ataupun langsung pada teller atau kasir bank. Namun pembayaran cash ini
dapat dilakukan diluar kedua lembaga yang disebutkan diatas
e. Check guarantee
Merupakan kartu yang digunakan sebagai jaminan dalam penarikan cek
dan dapat pula digunakan untuk menarik uang tunai.
2. Berdasarkan wilayah
Kartu kredit dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
3

a. Kartu kredit local


Yaitu kartu kredit yang hanya dilakukan dalam suatu wilayah tertentu.
Misal hanya berlaku dinegara saja.
b. Kartu kredit internasional
Yaitu kartu kredit yang dapat dignakan diberbagai negara tergantung dari
bank yang mengluarakannya. Contoh: visa card, master car, dinner card
atau American card.
E. CARA MEMILIH KARTU KREDIT
Cara memilih jenis kartu kredit yang baik dapat dilihat dari berbagai segi. Hal ini
lebih banyak disesuaikan dengan keinginan pemohon, kartu kredit dikatakan
baik apabila memenuhi beberapa hal dibawah ini:
1. Persyaratan untuk memperoleh kartu kredit relative ringan
2. Proses cepat, mudah serta tidak bertele-tele
3. Memberikan rasa aman kepada pemegang kartu, dalam arti sulit digunakan
atau dipalsukan oleh orang lain.
4. Bank atau lembaga pembiayaan yang mengeluarkan kartu kredit mempunyai
jaringan yang luas, sehingga dengan mudah dibelanjakan diberbagai tempat.
5. Biaya penggunaan kartukredit relative rendah, baik uang iuran tahunan
maupun bunga yang dibebankan kepada pemegang kartu.
6. Kartu dapat digunakan untuk multifung sisebagai alat pembayaran,
mengambil uang tunai dan fasilitas lainnya.
7. Pemberian kartu kredit akan memberikan rasa bangga kepada pemegangnya.

F.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KARTU KREDIT


Bagi nasabah pemegang kartu dengan memiliki kartu kredit, baik yang
dikeluarkan oleh bank maupun lembaga pembiayaan diharapkan akan
memberikan berbagai keuntungan. Demikian pula bagi lembaga penerbit kartu
tersebut.Oleh karena itu penggunaan kartu kredit dalam setiap trasaksi akan
memberikan berbagai keuntungan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam
penggunaan kartu kredit.
1. Keuntungan bagi bank dan lembaga pembiayaan
a. Iuran Tahunan
Merupakan kewajiban yang dikenakan kepda

setiap

pemegang

kartu.Perolehan iuran ini sangat besar setiap tahunnya bagi bank atau lembaga
pembiayaan. Bayangkan jika sebuah bank memiliki 1.000.000 nasabah
dengan iuran rutin per orang per tahun sebesar Rp 150.000,-maka penghasilan
kotor per tahun dari iuran adalah sebesar Rp 150.000.000.000 (seratus lima
puluh milyar rupiah) yang diperoleh dari 1.000.000 nasabah dikalikan iuran
per tahun Rp 150.000,b. Bunga
4

Bunga dikenakan kepada nasabah pada saat belanja atau mengambil uang
tunai atau terlambat membayar transaksi pembayaran sampai batas waktu
tertentu. Masih dengan contoh diatas jika seluruh nasabah berbelanja dan
mengambil uang tunai sebesar Rp 10 triliyun per bulan dan jika dianggapnya
60% saja yang terlambat melakukan pembayaran (berarti 60% dikali Rp 10
triliyun = Rp 6 triliyun yang dikenakan bunga). Bunga yang dikenakan
kepada mereka yang teralambat atau mengambil uang tunai adalah 3%
dikalikan Rp 6 triliyun = Rp 180 milyar per bulanan atau Rp 2,16 triliyun per
tahun (12 x Rp 180 milyar per bulan). Dan semakin banyak yang menunggak
pembayaran maka semakin besar bunga yang diperolehnya.
c. Biaya Administrasi
Merupaka biaya yang dibebankan kepada setiap pemegang kartu yang akan
menarik uang tunai diberbagai ATM, biasanya setiap transaksi tunai
dikenakan minimal Rp 40.000,- atau 10% dari nilai transaksi mana yang lebih
besar.
d. Biaya denda
Merupakan kewajiban terhadap keterlambatan pembayaran, disamping biaya
bunga yang harus dibayarkan. Biaya denda keterlambatan ini biasanya
dikenakan Rp 25.000,- per bulan, namun hal ini tergantung dari bank yang
menerbitkannya.
2. Keuntungan bagi pemegang kartu
a. Kemudahan berbelanja
Artinya belanja dengan cara kredit memberikan kemudahan, sehingga
nasabah tidak perlu membawa uang tunai untuk melakukan transaksi
pembayaran, hanya cukup menunjukan kartu dan menandatangani bukti
pembelanjaan.
b. Kemudahan memperoleh uang tunai
Nasabah dalam hal ini setiap saat dapat memperoleh uang tunai selama 24
jam dan 7 hari kerja diberbagai tempat-tempat stategis termasuk hari libur.
Dengan demikian memudahkan nasabah untuk memenuhi keperluan uang
tunai secara mendadak, seperti dalam kondisi tertimpa musibah, sakit atau
kondisi daruratl ainnya.
c. Bonafiditas
Bagi sebagaian kalangan memegang kartu kredit memberikan kesan, sehingga
memberikanke banggaan tersendiri.
3. Bagi pedagang (merchant) yaitu:
a. Meningkatkan omset penjualan
Adanya minimal pembelanjaan yang ditetapkan dapat meningkatkan omset
penjualan. Hal ini disebabkan cardhonlder harus belanja paling sedikit pada
batas minimal yang ditetapkan. Kemudian karena pemegang kartu merasa

tidak membayar tunai, sehingga menggunakan sekehendak hatinya untuk


melakukan transaksi. Terkadang yang sebenarnya tidak perlu tapid ibelikan.
b. Sebagai bentuk pelayanan
Merupakan cara untuk memberikan pelayanan terbaik yang diberikan kepada
para pelanggannya. Dengan demikian pelanggan merasa dihargai jika
menggunakan kartu kredit dan selalu kembali untuk melakukan hal yang
sama secara berulang-ulang.
Disamping berbagai keuntungan yang diperoleh kartu kredit, juga mengandung
beberapa kerugian. Dalam praktinya setiap usaha memang mengandung suatu
resiko kerugian. Hanya saja bagaimana kita dapat meminimalkan kerugian
tersebut yang pasti kerugian tersebut tidak hanya monopoli bank, akan tetapi
juga bagi pemegang kartu.
Adapun kerugian yang akan dialami oleh pihak-pihak yang terlibat dalam
transaksi kartu kredit adalah sebagai berikut:
1. Kerugian bagi bank antara lain:
Jika terjadi kemacetan pembayaran oleh nasabah yang berbelanja atau
mengambil uang tunai maka akan sulit untuk ditagih, mengingat persetujuan
penerbitan kartu kredit biasanya tanpa jaminan benda-benda berharga
sebagaimana layaknya kredit. Bahkan untuk memperoleh kartu kredit hanya
dengan jaminan bukti penghasilan saja. Sehingga resiko tidak tertagih sangat
besar.
2. Kerugian bagi nasabah
Biasanya nasabah agak boros dalam berbelanja, hal ini karena nasabah
merasa tidak mengeluarkan uang tunai untuk berbelanja, sehingga kadangkadang hal-hal yang sebetulnya tidak perlu dibeli. Kemudian kerugian
nasabah juga disebabkan adanya sebagai merchant membebankan biaya
tambahan untuk setiap kali transaksi. Misalnya dikenakan tambahan biaya
sebesar 3% dari normal nilai transaksi belanja.
G. GARANSI PEMEGANG KARTU
Persyaratan dan prosedur memproleh kartu kredit rekatif sangat mudah,
tergantung bank atau perusahaan pembiayaan yang mengluarkannya, namun
secara umum persyaratan yang dipersyaratkan tidak jauh berbeda antara bank
yang lain.
Persyaratan untuk memperoleh kartu kredit antara lain:
1. Untuk Pegawai Swasta
a. Foto copy KTP/ Paspor
6

b.
2.
a.
b.
c.
d.
3.
a.
b.
c.
4.
a.
b.
c.

Surat KeteranganPenghasilan (Asli)


Untuk Pegawai Negeri
Foto copy KTP/ Paspor
Surat KeteranganPenghasilan (Asli)
Foto copy lembar tagihan kartu kredit (3 bulan terakhir)
Foto copy surat pengangkatan
Untuk kalangan professional seperti dokter atau pengacara
Foto copy KTP/ Paspor
Foto copy suratizinpraktik
Foto copy lembartagihankartukredit (3 bulanterakhir)
Untuk kalangan pengusaha/ wiraswasta
Foto copy KTP/Paspor
Foto copy aktependirian/ SIUP/ IDUP
Foto copy lembartagihankartukredit (3 bulanterakhir)

Sedangkan prosedur untuk memperoleh kartu kredit adalah sebagai berikut:


1. Nasabah mengajukan permohonan dengan mengisi formulir yang sudah
disiapkan oleh bank atau lembaga pembiayaan
2. Nasabah melengkapi persyaratan yang sudah ditetapkan
3. Pihak bank atau lembaga pembiayaan akan melakukan penelitian langsung
kelapangan (rumah pemohon). Peneliti juga dapat dilakukan lewat telepon.
Tujuan peneliti adalah untuk menelit ikebenaran data yang dibuat. Peneliti
juga dapat dilakukan kelembaga lain sepeti bank penerbit kartu kredit untuk
mengetahui data nasabah yang termasuk dalam dafftar black list bank yang
bersangkutan.
4. Jika dianggap layak, maka pihak bank atau lembaga pembiayaan akan
menyetujui penerbitan kartu dan mengirimkan ke nasabah kartu yang sudah
dicetak
H. PELAYANAN ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM)
Salah satu sarana yang memegang peranan penting dalam penggunaan kartu
kredit adalah mesin Automated Teller Machine (ATM).
ATM ini merupakan mesin yang dapat melayani nasabah secara otomatis setiap
saat (24 jam ) 7 hari dalam seminggu termasuk hari libur. Lokasi ATM tersebar
ditempat-tempat stategis. Pengertian ATM dewasa ini sudah diterjemahkan
kedalam Bahasa Indonesia yang artinya Anjungan Tunai Mandir.
Pelayanan yang diberikan ATM antara lain:
1. Nasabah dapat menarik uang tunai diberbagai ATM yang memiliki hubungan
dengan bank penerbit. Besarnya jumlah penarikan tergantung dari limit yang
2.
3.
4.
5.

diberikan atau dari sisa saldo yang tersedia dalam ATM yang bersangkutan.
Dapat digunaka sebagai tempat untuk memasan buku cek dan Bilyet Giro
Dapat digunakan untuk meminta rekening koran
Dapat digunakan untuk mengecek saldo nasabah
Dan pelayanan lain seperti pembayaran listrik, angsuran, tagihan, cicilan,
telepon, PDAM, dan lain-lain.
7

Sedangkan manfaat lain yang diberikan oleh ATM antara lain:


1. Praktis dan mudah dalam mengoperasikan mesin ATM
2. Melayani keperluan nasabah 24 jam termasuk hari libur
3. Menjamin keamanan dan privasi
4. Kemungkinan mengambil uang tunai lebih dari 1 kali dalam sehari
5. Terdapat diberbagai tempat-tempat yang strategis

Anda mungkin juga menyukai