Anda di halaman 1dari 19

ASURANSI DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK

KARTU PLASTIK

Kelompok 3 :

1. Annisa Khairani (01021381924114)

2. Arina Fathimah (01021381924126)

3. Mazinda Ferisha Putri (01021381924081)

Dosen Pengampu :

Drs. Nazeli Adnan, M.Si

Gustriani, SE, M.Si

Rasyida Pertiwi, SE, M.Si

EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2021/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................... i
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
2.1. Sejarah Kartu Plastik ................................................................................................... 2
2.2. Sejarah dan perkembangan kartu plastik di Indonesia ................................................ 4
2.3. Fungsi Kartu Plastik .................................................................................................... 6
2.4. Jenis Kartu Plastik ....................................................................................................... 7
2.5. Perbedaan Kartu Credit Card, Debit Card, dan Charge Card ...................................... 9
2.6. Mekanisme Penggunaan Kartu Plastik ........................................................................ 9
2.7. Perjanjian Pemegang Kartu dengan Issuer ................................................................ 10
2.8. Perjanjian Issuer dengan Merchant ........................................................................... 10
2.9. Kriteria Kartu Plastik yang baik ................................................................................ 11
2.10. Kartu Kredit............................................................................................................... 11
2.11. Pelayanan ATM......................................................................................................... 14
PENUTUP................................................................................................................................ 16
3.1. Kesimpulan................................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17

i
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bisnis merupakan kegiatan dalam menjual produk/jasa agar memberikan keuntungan

bagi pemilik atau perusahaannya. Bisnis merupakan kegiatan berisiko memberikan

kerugian baik dari segi material atau nonmaterial, juga keuntungan bila berhasil

dijalankan. Untuk menghindari risiko kerugian, sebuah bisnis harus direncanakan dengan

matang dan dijalankan dengan tepat. Dalam bisnis kartu plastik perkembangannya

semakin pesat. Perkembangan bisnis yang semakin pesat di tingkat nasional maupun

tingkat dunia, maka peran kartu plastik semakin penting dalam dunia bisnis. Peran kartu

plastik dalam transaksi bisnis sudah semakin melebar dengan banyak faktor yang

ditawarkan berupa pinjaman, keamanan, kenyamanan, kemudahan dan faktor lain

misalnya untuk prestise bagi pemegangnya yang lama kelamaan semakin pudar. (Ariyani,

2014)

Sejak terbitnya SK Menteri Keuangan No. 1251 / KMK.013 / 1988 tanggal 20

Desember 1988, penggunaan kartu plastic di Indonesia semakin meluas. Kartu plastic ini

merupakan pengganti alat pembayaran yan sangat praktis sehingga diminati masyarakat

yang berpenghasilan cukup atau kalangan menengah atas.

Kartu plastik adalah instrument pembayaran atas kartu yang diterbitkan oleh bank

atau lembaga pembiayaan yang lain yang dapat digunakan untuk alat pembayaran atas

transaksi barang atau jasa, dan dapat digunakan untuk penarikan tunai. Sebagai alat

pembayaran, karu ini sangat fleksibel dan praktis. Pemegang kartu akan merasa aman,

sebab disamping tidak perlu membawa uang tunai, juga mendapatkan purchase protection

plan atau perlindungan asuransi embelian barangbarang secara otomatis. (A. Totok Budi

Santoso, 2017)

1
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah Kartu Plastik

Mungkin sekitar tahun 1900-an, beberapa perusahaan seperti SPBU dan

supermarket di Amerika serikat sudah memperkenalkan praktek kredit seperti lewat kartu

belanja yang biasa digunakan oleh para pelanggan mereka. Kartu ini sengaja diterbitkan

oleh perusahaan dan hanya berfungsi sebatas kartu member saja. Dengan harapan

konsumen menjadi lebih loyal, manajemen perusahaan pun lebih rapih untuk mengurus

semua data konsumen yang nantinya akan dijadikan sebagai data marketing. Mulai di

tahun 1946 mulailah lahir sistem pembayaran kredit yang dipelopori oleh institusi

perbankan di Amerika Serikat. Bankir bernama John Biggins dari Flatbush National Ban

of Brooklyn melahirkan sistem ini dengan nama “Charge It”. Sistem ini dibuat untuk

mempermudah nasabah dalam melakukan aktivitas transaksi di berbagai toko atau

merchant yang juga merupakan nasabah bank tersebut. Perkembangan selanjutnya adalah

ditandai dengan kelahiran Diners Club Card. Kartu ini lahir pada tahun 1949. Ditemukan

secara tidak sengaja oleh Frank McNamara yang ketika itu sedang melakukan malam

makan di restoran mewah. Ketika sudah beres makan, tagihan datang dan ia tidak bisa

membayar karena dompetnya ketinggalan. Nah untuk mengatasi masalah ini, dia

membuatkan kartu unik tersebut sebagai pengganti dari pembayaran tunai. Diners Club

Card ini serupa dengan kartu Charge. Dan dari sinilah cikal bakal kelahiran kartu kredit

yang kita kenal sekarang ini. Sejak tahun 1951, Diners Club Card makin marak

digunakan banyak orang dan begitu terkenal di Amerika Serikat. Di tahun itu juga

ditemukan bahan untuk membuat kartu Diners Club Card. Bahannya itu dari plastik,

sebab sebelumnya kartu itu terbuat dari bahan dasar kertas. American Express melihat

peluang bagus ini. Ketika semua orang ramai menggunakan kartu Diners Club, American

2
Express juga tidak mau kalah untuk menerbitkan kartu serupa. Kartu terbitannya itu

bernama AMEX (American Express) dan berjenis seperti kartu Charge. Perkembangan

selanjutnya, barulah lahir kartu kredit seperti yang kita kenal sekarang. Kartu kredit

pertama diterbitkan oleh Bank of America (VISA). Dan baru lah pada tahun 1960-an,

terjadi ekspansi dan edukasi secara besar-besaran tentang manfaat dari kartu kredit ini

hingga semua sudah paham dan mengerti tentang kegunaan alat transaksi ini. Dan barulah

sekitar tahun 1970-an, Amerika mulai menetapkan regulasi kebijakan penggunaan kartu

kredit. Aturannya pun semakin jelas, tujuannya agar bisnis ini tumbuh subur. Nah dari

sinilah perkembangan kartu kredit mulai merambah ke berbagai belahan negara lainnya,

seperti ke Eropa, Arab, Afrika, Australia, Asia, hingga sampai ke Indonesia. (Kasmir,

2014)

Kartu plastic (krediit) adalah ”kartu yang dikeluarkan oleh pihak bank dan sejenisnya

untuk memungkinkan pembawanya membeli barang-barang yang dibutuhkannya secara

hutang”. Sistem kartu kredit adalah suatu jenis penyelesaian transaksi retail dan sistem

kredit, yang namanya berasal dari kartu plastik yang diterbitkan kepada pengguna sistem

tersebut. Kartu kredit berbeda dengan kartu debit di mana penerbit kartu kredit

meminjamkan konsumen uang dan bukan mengambil uang dari rekening. Kebanyakan

kartu kredit memiliki bentuk dan ukuran yang sama, seperti yang dispesifikasikan oleh

standar ISO 7810.

Konsep penggunaan kartu dalam transaksi perbankan ternyata telah dikenal lebih dari

67 tahun yang lalu, namun aplikasi teknologi pada kartu baru muncul sekitar tahun 1970.

Hal ini ditandai dengan munculnya untuk pertama kali ATM (Automatic Teller Machine)

atau di Indonesia disebut dengan istilah Anjungan Tunai Mandiri.

ATM menandai transaksi perbankan yang ditunjang oleh teknologi telekomunikasi

secara on line untuk semua nasabah selama 24 jam tanpa waktu jeda. Saat ini, gaya

3
transaksi elektronik ini menjadi gaya hidup hampir 100 persen transaksi perbankan di

negara–negara maju, termasuk di Indonesia khususnya di kota-kota besar.

Berikut kronologis sejarah perkembangan layanan kartu plastic adalah sebagai

berikut;

 Tahun 1924, Konsep penggunaan kartu dalam transaksi perbankan telah mulai

diperkenalkan. Beberapa tahun kemudian metode pemakaian kartu ini diikuti oleh

100 buah bank di seluruh dunia.

 Tahun 1950, Dinners Club dan American Express menjadi kartu yang

menggunakan plastik pertama.

 Tahun 1958, American Express menawarkan kartu untuk pasar travel dan

entertainment.

 Tahun 1966, Bank of Amerika menawarkan lisensi Kartu Amerika Bank ke bank –

bank lain untuk membuat kartu pembayaran.

 Tahun 1969, ATM (Automatic Teller Machine) pertama muncul di Inggris.

 Tahun 1970, Ide pembuatan kartu kredit diterima secara luas.

 Tahun 1977, Bank Americard memberi lisensi kartu kredit yang dipusatkan

bersama secara resmi dibawah nama Visa.

 Tahun 1995, Lebih dari 90 persen transaksi perbankan di Amerika dilakukan

secara elektronik.

 Indonesia mulai menggunakan kartu ATM sekitar pertengahan tahun 1985.

2.2. Sejarah dan perkembangan kartu plastik di Indonesia

Kartu kredit sudah mulai berkembang di dunia, seperti di Amerika Serikat hingga

Asia, Eropa, Australia, hingga akhirnya sampai ke Indonesia. Masuknya kartu kredit ke

Indonesia ini tidak bisa kita tolak, sebab ini berkaitan dengan perkembangan teknologi

dan informasi. Dan juga keberadaan kartu kredit secara nyata sangat dibutuhkan oleh

4
masyarakat Indonesia, apalagi bagi mereka yang hidupnya di kota-kota besar. Pertama

kali kartu kredit yang masuk ke Indonesia terjadi sekitar tahun 1980-an. Diperkenalkan

oleh Bank Duta yang pada saat itu menjalin kerjasama dengan VISA dan MasterCard

International. (Kasmir, 2014) Bank Duta merupakan bank yang pertama kali

menerbitkan dan memasarkan kartu kredit di Indonesia. Dulu kartu kredit terbitan bank

Duta ini ditujukan secara khusus bagi nasabahnya sendiri dan tidak bebas bagi kalangan

umum. Berbeda dengan sekarang, di mana kartu kredit bisa digunakan oleh siapa saja.

Dulu, target market dari bisnis kartu kredit ini hanya ditujukan kepada kalangan orang

kaya, pengusaha, pejabat, dan orang-orang kelas atas lain. Sekarang, keberadaan Bank

Duta hanyalah sebuah nama dan sejarah saja. Walaupun bank Duta menjadi bank

pertama yang menerbitkan kartu kredit, nyatanya dia tidak bisa bertahan lama. Tahun

berganti tahun, para pemain baru mulai bermunculan. Seperti BCA, Citibank, Hong

Kong Bank, dan lainnya. Citibank yang kita kenal sekarang ini berbeda dengan dulu.

Pertama kali Citibank datang ke Indonesia, masih menggunakan logo dan nama City

Bank. Namanya itu seperti mendeskripsikan akan sebuah kota besar dengan

penduduknya yang sangat padat. Citibank memfokuskan bisnisnya pada produk kartu

kredit. Sehingga tidaklah heran jika Citibank selalu meraih prestasi perbankan, banyak

mendapat keuntungan, dan terkenal ke berbagai negara di dunia. Pada tahun 1990-an,

bisa dibilang sudah banyak orang yang memiliki kartu kredit Citibank. Mereka seakan

sangat bangga jika memiliki kartu ini. Sebab kartu ini susah didapatkan, harus melalui

proses persetujuan yang panjang dan sulit. Ditambah target pasarnya yang hanya

ditujukan bagi kalangan atas. Jadi, di tahun itu, ketika seseorang memiliki kartu kredit

Citibank, akan sangat bangga memilikinya. Sampai ada istilah, "belum punya kartu

kredit Citibank, berarti belum punya kartu kredit". Hal ini memang benar adanya, sebab

nama Citibank sangat disegani banyak orang. Citibank sangat unggul dalam berbagai hal,

5
termasuk unggul dalam manajemen perbankan yang tidak ada saingannya. Bahkan bank-

bank swasta nasional atau bank-bank BUMN pun terpaksa harus merekrut beberapa

eksekutif Citibank supaya bisa bekerja sebaik bank itu. Hal ini bertujuan agar etos kerja

manajemen perbankan dariCitibank bisa tertular dan membesarkan bank-bank lainnya.

Tetapi lama-lama nama Citibank mulai meredup. Ditambah banyak kasus yang terjadi

pada Citibank, seperti kasus nasabah yang tewas di tangan debt collectornya, dan juga

kasus Malinda dee. Dan saat ini, orang-orang bisa dibilang sudah tidak begitu bangga

lagi memiliki kartu kredit Citibank. Banyak yang mungkin merasa malu karena nama

Citibank saat ini sudah terkenal dengan konotasi negatif. Bahkan sempat ada lelucon

yang sangat ramai dibicarakan orang-orang, "jalan menuju surga gampang, tinggal

ngemplang kartu kredit Citibank." Meski sempat terpuruk, tapi perlahan Citibank mulai

memperbaiki kinerjanya. Hal ini memang harus dilakukan karena sekarang sudah

bermunculan pesaing berat di bisnis kartu kredit seperti dari BCA, Bank Mandiri, BNI,

Bank ANZ, dan lainnya yang menawarkan kartu kredit kepada semua kalangan, tidak

terbatas bagi nasabahnya saja. Karena sudah begitu sering memakai dan mengenal kartu

kredit, maka memiliki kartu kredit di zaman sekarang bukanlah suatu kebanggaan.

Sejarah kartu plastic tampaknya masih akan terus berlanjut seiring kemajuan teknologi

dan akan tiba saatnya orang tidak lagi menggunakan uang kertas (paperless money).

2.3. Fungsi Kartu Plastik

1. Alat Pembayaran

Kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi jual-beli barang dan

jasa, kemudian pelunasan atas penggunaannya dapat dilakukan sekaligus atau secara

angsuran sejumlah minimum tertentu.

6
2. Sumber Kredit

Kartu dapat digunakan ebagai instrument untuk memperolehkredit dengan

mekanisme pembayaran setiap transaksi atau secara bulanan

3. Penariakan uang tunai

Kartu dapat digunakan untuk penarikan uang tunai baik dibank atau diATM

4. Penjamin cek

Kartu dapat digunkan untuk menjamin penarikan cek yang ditarik si pemegang

kartu guna meyakinkan si penerima cek dalam bertransaksi.

2.4. Jenis Kartu Plastik

A. Jenis Kartu Plastik berdasarkan fungsinya

1. Kartu Kredit (Credit Card)

Kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi jual-beli barang

dan jasa, kemudian pelunasan atas penggunaannya dapat dilakukan sekaligus atau

secara angsuran sejumlah minimum tertentu. Pemegang kartu kredit (Card

Holder) akan diberikan kredit limit, sehingga penggunaan kartu kredit tidak boleh

melebihi limit yang telah ditetapkan oleh bank penerbit (Issuer). Bila penggunaan

melebihi limit tertentu maka card holder wajib membayar kelebihan tersebut

dengan tingkat bunga yang lebih tinggi ditambah angsuran wajib sejumlah

minimum tertentu pada setiap tanggal jatuh tempo setiap bulan yang ditetapkan

oleh Issuae atau bank. Angsuran wajib dimaksud adalah angsuran terhadap

penggunaan kartu kredit dalam batas plafon/limit yang disepakati.

2. Charge Card

Kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran suatu transaksi barang dan

jasa, kemudian pemegangkartu diwajibkan membayar kembali secara penuh

7
seluruh taguhannya pada akhir bulan atau bulan berikutnya dengan atau tanpa

beban tambahan. Penggunaan kartu ini tidak dibatasi limitnya. Keterlambatan

pembayaran kartu ini akan dikenakan denda keterlambatan (late charge) oleh

bank sebesar persentase tertentu. Namun kelebihannya pemegang kartu ini tidak

akan dikenakan bunga setiap pembayarannya. Contoh kartu ini : BCA Card, Hero

Master, Dinners Club.

3. Kartu Debet (Debit Card)

Kartu yang dapat digunakan sebagai perintah bayar atau pendebetan terhadap

rekening pemegangnya. Transaksi dengan menggunakan kartu debet adalah

transaksi tunai yang pembayarannya tidak dengan uang tunai, tetapi melalui

pembebanan rekening pemegang kartu debet dan pengkreditan terhadap rekening

merchant. Seorang pemegang kartu debit harus memiliki saldo rekening di bank

penerbit kartu debet. Kartu ini juga dapat digunakan untuk penarikan tunai

sebagaimana kartu ATM.

4. Cash Card

Kartu tunai, sering disebut kartu ATM yaitu kartu yang dapat digunakan untuk

penarikan tunai baik di counter-counter bank maupun pada anjungan ATM.

Seorang pemegang kartu ATM harus memiliki rekening tabungan di bank.

Penarikan hanya bisa dilakukan bila saldo yang dimiliki mencukupi untuk ditarik.

5. Check Guarantee Card

Kartu yang dapat dignakan sebagai jaminan dalam penarikan cek oleh pemegang

kartu tersebut.

B. Jenis Kartu Plstik Berdasarkan Wilayah

8
1. Kartu Plastik Lokal, yaitu kartu plastik yang berlaku pada wilayah tertentu

misalnya seluruh Indonesia.

2. Kartu Plastik Internasional, yaitu kartu plastic yang berlaku dan dapat

digunakan di seluruh dunia. Contoh : Visa, American Express, carte balanc,

Master Card, Dinners Club.

2.5. Perbedaan Kartu Credit Card, Debit Card, dan Charge Card

Credit Card Debit Card Charge Card

Ada limit kredit sesuai Harus Punya rekening Tidak ketentuan limit

jenis kartu.

Ada minimum Saldo cukup untuk Pembayaran lunas sebelum

pembayaran saat jatuh menutupi transaksi tagihan berikut

tempo

Dikenakan bunga sesuai Langsung mendebit pada Tidak dikenakan bunga

dengan perjanjian saldo rekening

Denda bagi Tidak ada denda Denda bagi keterlambatan

keterlambatan

2.6. Mekanisme Penggunaan Kartu Plastik

1. Nasabah terlebih dahulu memiliki kartu kredit yang telah disetujui bank pemberi

fasilitas kartu kredit.

2. Bank Nasabah pemegang kartu kredit melakukan transaksi dengan kartu kredit lalu

Bank membayarkan sesuai dengan jumlah transaksi tersebut ke Toko/Mall/atau

Merchant tersebut.

9
3. Bank menentukan jumlah tagihan sesuai transaksi, lalu mengirim tagihan transaksi

kepada Nasabah setiap bulannya. Nanti dalam pembayaran nasbah dapat menentukan

dua pilihan, dengan membayar penuh seluruh tagihan atau dengan membayar hanya

sebagian dan melakukan cicilan sesuai dengan ketentuan dan kebijakan masing-

masing bank pemberi kartu kedit.

4. Jika nasabah membayar penuh, maka nasabah tidak dibebankan bunga dan kredit limit

akan kembali seperti semula. Jika pembayaran sebagian, maka nasabah akan

dikenakan bunga berjalan pada tagihan berikutnya dan kredit limit akan berkurang

(kredit limit-sisa hutang).

2.7. Perjanjian Pemegang Kartu dengan Issuer

 Pemilikan kartu

 Masa berlaku kartu

 Limit kredit

 Pembayaran tagihan

 Bunga dan biaya

 Penarikan tunai

 Transaksi dalam valuta asing

 Tanggung jawab pemegang kartu

 Kehilangan kartu

 Pengakhiran perjanjian

2.8. Perjanjian Issuer dengan Merchant

 Merchant menerima kartu tertentu dengan floor limit.

 Merchant harus selalu keabsahan kartu.

 Merchant hanya menggunakan slip perusahaan kartu.

10
 Merchant mengklaim pembayaran kembali dengan mengkreditkan ke rekeningnya

minus discount.

 Merchant menjual tidak melebihi harga jual tunai.

 Merchant memberi hak issuer mendebit rekening ybs untuk jumlah yang harus

dibayarkan.

 Kontrak diakhiri setelah pemberitahunan beberapa minggu sebelumnya.

2.9. Kriteria Kartu Plastik yang baik

Ada beberapa cara untuk memilih kartu kredit/plastik yang baik. Secara umum kartu

kredit dikatakan baik apabila:

1) Persyaratan untuk memperoleh kartu kredit relatif ringan.

2) Proses cepat dan mudah serta tidak bertele-tele.

3) Mempunyai jaringan yang luas, sehingga dengan mudah dapat dibelanjakan di

berbagai tempat yang diinginkan.

4) Biaya penggunaan yang relatif rendah seperti uang iuran tahunan dan bunga yang

dibebankan ke pemegang kartu.

5) Kartu harus dapat digunakan dengan multi fungsi.

6) Penggunaan kartu memberikan rasa bangga kepada pemakainya.

2.10. Kartu Kredit

 Pihak-Pihak yang Terlibat

Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi kartu kredit adalah:

1. Cardholder, adalah pihak yang mem3gang/memiliki kartu kredit. Dalam hal ini,

pemegang kartu dapat dibagi menjadi dua:

11
a. Basic yaitu pemegang kartu utama, dimana semua transaksi dibebankan

atas namanya dan merupakan tanggungjawabnya, termasuk transaksi oleh

kartu tambahan.

b. Supplementary yaitu pemegang kartu tambahan yang menginduk pada

kartu utama (basic). Semua fasilitas, kredit limit dan lain-lain mengikuti

kartu utama.

2. Merchant, adalah perusahaan/pengusaha yang bergerak di bidang perdagangan

barang/jasa yang menerima pembayaraan dengan kartu kredit dan atau kartu

debet. Kemanfaatan yang diperoleh merchant dengan menggunakan kartu kredit

ialah:

a. Meningkatkan penjualan karena pemegang kartu atau cardholder merasa

lebih aman berbelanja di tempat merchant.

b. Dapat mengurangi beban pekerjaan merchant karena setiap transaksi

penjualan, merchant cukup menyodorkan sales draft atau warkat tersebut

kepada bank penerbit.

c. Dapat digunakan untuk mempromosikan usahanya, karena

nama merchant akan tercantum dalam iklan yang dipasang oleh bank

penerbit.

3. Issuer, adalah lembaga perbankan atau institusi keuangan tertentu yang

menerbitkan kartu kredit. Bagi pihak bank, penerbitan kartu kredit dapat berfungsi

sebagai:

a. Sarana promosi dan meningkatkan citra bank karena menurut ketentuan

hanya bank yang tergolong sehat atau cukup sehat dan telah disetujui Bank

Indonesia yang menerbitkan kartu kredit.

12
b. Dapat membantu masyarakat, khususnya bagi golongan menengah ke atas

dalam mempermudah sistem pembiayaan.

c. Memperoleh pendapatan fee base income dari jasa penerbitan. Di samping

itu, penendapatan dari penerbit kartu dapat berupa uang pangkal (joinning

fee) dan iuran tahunan (annual fee) dari para pemegang kartu (cardholder).

Sedangkan dari merchant, bank penerbit memungut discount rate sesuai

dengan yang telah disepakati.

4. Acquirer, ialah bank yang mempunyai hubungan langsung

dengan merchant dalam otorisasi dan mengelola transaksi

antara merchant dengan cardholder.

 Keuntungan dan Kerugian Kartu Kredit

 Adapun keuntungan yang diperolehnya antara lain:

1. Keuntungan bagi Bank atau lembaga pembiayaan.

a. Iuran tahunan yang dikenakan kepada setiap pemegang kartu.

b. Bunga yang dikenakan pada saat berbelanja.

c. Loyalitas nasabah.

2. Keuntungan bagi pemegang kartu antara lain:

a. Kemudahan berbelanja dengan cara kredit, jadi nasabah tidak perlu

membawa uang tunai untuk melakukan transaksi.

b. Kemudahan memperoleh uang tunai selama 24 jam dan 7 hari dalam

seminggu siberbagai tempat-tempat strategis sehingga memudahkan untuk

memenuhi keperluan uang tunai yang mendadak.

c. Menghindari resiko kehilangan uang tunai.

3. Bagi pedagang (merchant) yaitu:

a. Dapat meningkatkan omset penjualan

13
b. Sebagai bentuk pelayanan yang diberikan kepada para pelangganya,

sehingga pelanggan selalu kembali untuk melakukan hal yang sama secara

berulang-ulang.

 Adapun kerugiannya adalah:

1. Kerugian bagi bank dan lembaga pembiayaan

Jika terjadi kemacetan pembayaran oleh nasabah yang berbelanja atau mengambil

uang tunai sulit untuk ditagih mengingat persetujuan penerbitan kartu kredit

biasanya tanpa jaminan benda-benda berharga sebagaiman layaknya kredit. Bahkan

jaminan hanya jamina bukti penghasilan saja sudah cukup untuk memperoleh kartu

kredit.

2. Kerugian bagi nasabah pemegang kartu

Biasanya nasabah agak boros dalam berbelanja, hal ini karena nasabah merasa

tidak memerlukan uang tunai untuk belanja, sehingga kadang-kadang ada hal-hal

yang sebetulnya tidak perlu, dibelikan juga. Kemudian kerugian nasabah

disebabkan karena sebagai merchant membebankan biaya tambahan untuk setiap

kali melakukan transaksi. Kerugian lainnya adalah adanya limit yang diberikan

terkadang terlalu kecil.

2.11. Pelayanan ATM

1. Manfaat dari Kartu ATM

Manfaat dari kartu ATM antara lain :

1. Praktis dan efisien dalam pelayanannya.

2. Pengoperasian mesin ATM relative mudah.

3. Melayani 24 jam termasuk termasuk hari libur.

4. Menjamin keamanan dan privacy.

5. Memungkinkan mengambil uang lebih dari 1 kali sehari.

14
6. Terdapat diberbagai tempat yang strategis.

2. Manfaat dari Mesin ATM

Manfaat atas pelayanan yang diberikan oleh mesin ATM antara lain :

1. Penarikan uang tunai.

2. Dapat digunakan sebagai tempat untuk memesan buku cek dan bilyet giro.

3. Dapat digunakan sebagai tempat untuk meminta rekening koran.

4. Dapat digunakan sebagai tempat untuk mengecek saldo rekening nasabah.

15
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Kartu plastik adalah instrument pembayaran atas kartu yang diterbitkan oleh bank

atau lembaga pembiayaan yang lain yang dapat digunakan untuk alat pembayaran atas

transaksi barang atau jasa, dan dapat digunakan untuk penarikan tunai. Sebagai alat

pembayaran, kartu ini sangat fleksibel dan praktis.

16
DAFTAR PUSTAKA

A. Totok Budi Santoso, N. (2017). Bank dan Lembaga Keuangan Lainya. Salemba Empat.

Ariyani, R. M. (2014). Abstaksi Peranan Kartu Plastik Dalam Bisnis. Jurnal Ekonomi, 2
(No.2), 10.

Kasmir, D. (2014). Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Raja Grafindo Persada.

Akhmad Solihin. (2016). Cara Dan Mekanisme Penggunaan Kartu Kredit(n.d.).


https://visiuniversal.blogspot.com/2016/07/cara-dan-mekanisme-penggunaan-kartu.html

Dion Teguh Pratomo.(2017). Kartu Plastik.

https://www.slideshare.net/dionteguhpratomo/kartu-plastik-75017486

Sendari, A. N. (2021, Oktober 7). Kartu Kredit adalah Alat Pembayaran, Kenali Kelebihan

dan Kekurangannya. Retrieved from hot.liputan6.com:

https://hot.liputan.com/read/4678260/Kartu-Kredit-adalah-Alat-Pembayaran-Kenali-

Kelebihan-dan-Kekurangannya

Windari, N. K. (2013). Pengantar Teknologi. Slideshare.Net,2

17

Anda mungkin juga menyukai