Anda di halaman 1dari 19

RMK PASAR DAN LEMBAGA KEUANGAN

"KARTU PLASTIK"

Disusun oleh Kelompok : 12

I Kadek Widya Segara 2107511225


Gede Radya Ritmartha 2107511239
Ni Komang Elika Wati 2107511244

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA
TAHUN 2022
Daftar Isi

Daftar Isi........................................................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................ 3

1.1. Latar Belakang ..................................................................................................................................... 3

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................................ 3

1.3. Tujuan.................................................................................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 4

2.1. Pengertian Kartu Plastik...................................................................................................................... 4

2.2. Jenis-Jenis Kartu Plastik...................................................................................................................... 4

2.3. Peran Bank Indonesia Dalam Regulasi Kartu Plastik ...................................................................... 5

2.4. Konsep Kartu Kredit (Sejarah, Pihak Terkait, Manfaat dan Mekanisme KartuKredit) ............. 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................... 18

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa kami
panjatkan atas karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat
pada waktunya. Kami sangat berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan makalah ini. Kami menyusun makalah ini sedemikian rupa yaitu dengan judul “Kartu
Plastik” yang kami harap dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Maka dari itu kami mengharapkan
saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak yang membaca makalah ini. Akhir kata,
kami harap makalah ini dapat memberikan manfaat sebaik-baiknya dan sebagaimana mestinya.

Denpasar 24, Mei 2022

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sepanjang sejarah, masalah transaksi keuangan adalah hal pertama yang mendasari
industri perbankan. Di masa sekarang ini, transaksi umumnya tidak dilakukan secara tunai.
Bentuk fisik dari traansaksi tersebut tidak ada kecuali jika nasabah melakukan penarikan uang
untuk pembayaran. Dalam perkembangannya, mata rantai berupa penarikan uang tersebut
menjadi lebih praktis, yaitu menggunakan kartu plastik. Kartu plastik merupakan alat
berbentuk kartu yang diterbitkan oleh suatu lembaga keuangan dan dapat digunakan untuk
berbagai macam transaksi keuangan. Perkembangan penggunaan kartu plastik merupakan alat
pembayaran tetapi juga untuk tujuan lain seperti penarikan uang tunai. Berdasarkan
pertimbangan dapat dibawa bepergian dengan praktis, dapat digunakan sewaktu waktu dan
kemudahan penggunaan yang lain dari kartu plastik ini semakin luas digunakan untuk
berbagai macam transaksi keuangan. Kartu plastik di masa sekarang ini penggunaannya
sudah umum dan dengan penggunaan komputer yang mengikuti perkembangan zaman yang
sudah semakin canggih berbagai kesalahan dan penipuan dapat diminimalisir.

1.2. Rumusan Masalah


1. Pengertian kartu plastik
2. Jenis-jenis kartu plastik
3. Peran bank Indonesia dalam regulasi kartu plastik
4. Konsep Kartu Kredit (Sejarah, Pihak Terkait, Manfaat dan Mekanisme Kartu Kredit)

1.3. Tujuan
1. Menhetahui Pengertian kartu plastik
2. Mengetahui Jenis-jenis kartu plastik
3. Mengetahui Peran bank Indonesia dalam regulasi kartu plastik
4. Mengetahui Konsep Kartu Kredit (Sejarah, Pihak Terkait, Manfaat dan Mekanisme Kartu
Kredit)

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kartu Plastik


Kartu Plastik pada dasarnya adalah kartu yang diterbitkan oleh bank atau perusahaan
tertentu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran atas transaksi barang atau jasa,
menjamin keabsahan cek yang dikeluarkan, dan untuk melakukan penarikan uang tunai.
Kartu kredit juga merupakan Kartu Plastik yang diterbitkan oleh suatu institusi yang
memungkinkan pemegang kartu untuk memperoleh kredit atas transaksi yang dilakukannya
dan pembayarannya dapat dilakukan secara angsuran dengan membayar sejumlah bunga
(finance change) atau sekaligus pada waktu yang telah ditentukan.

Penggunaan istilah kartu kredit sebenarnya menimbulkan kerancuan karena istilah


tersebut sering dimaksudkan pula untuk jenis-jenis kartu lainnya yang tidak selalu berkaitan
dengan fungsi kartu kredit. Oleh karena itu, istilah yang tepat digunakan adalah Kartu
Plastik (Plastic Card).

2.2. Jenis-Jenis Kartu Plastik

Kartu plastik dapat digunakan untuk berbagai macam transaksi keuangan.Lingkup geografis
penggunaan kartu ada yang domestic dan ada juga yang internasional. Kartu dengan lingkup
internasional berarti kartu tersebut tidak hanya dapat digunakan dalam batas wilayah satu negara
saja melainkan dapat juga digunakan di berbagai negara.Atas dasar bentuk penggunaannya
tersebut, jenis kartu plastic terdiri dari :

1. Kartu Kredit

Kartu Kredit (credit card) atau merupakan alat berbentuk kartu yang diterbitkan oleh
suatu lembaga keuangan dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi
pembelian barang dan jasa yang pembayaran pelunasaannya dapat dilakukan oleh
pembeli secara sekaligus atau angsuran pada jangka waktu tertentu setelah kartu
digunakan sebagai alat pembayaran. Dengan mempunyai kartu kredit, seseorang dapat
melakukan pembelian barang dan jasa pada tempat-tempat khusus yang menjalin
Kerjasama dengan perusahaan kartu kredit yang bersangkutan tanpa harus
4
menggunakan uang tunai.

2. Charge Card

Charge Card merupakan alat yang berbentuk kartu yang dibentuk oleh sebuah Lembaga
keuangan dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi barang dan jasa yang
pembayaran pelunasannya dilakukan oleh pembeli secara sekaligus pada jangka waktu
tertentu setelah kartu digunakan sebagai alat pembayaran. Pembayaran dilakukan pada
akhir bulan yang sama dengan tanggal transaksi atau pada bulan berikutnya dengan
disertai biaya tambahan.

3. Kartu Debit (Debit Card)

Kartu Debit merupakan suatu alat berbentuk kartu yang diterbitkan oleh suatu Lembaga
keuangan dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi, pembelian barang
dan jasa dengan cara mendebit atau mengurangi saldo rekening simpanan pemilik kartu
serta pada saat yang sama mengkredit saldo rekening penjual sebesar nilai transaksi
barang dan jasa. System penggunaan kartu debit ada yang sudah online dan ada juga
yang belum online. System yang belum online berarti bahwa pada saat pemilik kartu
menggunakan kartunya saat berbelanja, maka transaksi pendebitan rekening
simpanannya tidak secara otomatis pada saat bersamaan.

4. Cash Card

Cash Card merupakan alat berbentuk kartu yang diterbitkan oleh suatu Lembaga
keuangan dan dapat digunakan sebagai alat penarikan uang secara manual melalui teller
bank ataupun ATM. Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa terdapat dua cara
penarikan uang tunai dengan cash card yaitu:

1. Melalui Petugas/teller pada kantor cabang bank pengelola

2. Melalui ATM yang terdapat pada berbagai tempat.

2.3. Peran Bank Indonesia Dalam Regulasi Kartu Plastik

Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki beberapa peran dalam memastikan kondisi
perekonomian dapat berjalan dengan baik. Salah satunya, pengatur dan penyelenggara sistem

5
pembayaran. Bank Indonesia mengatur mekanisme sistem pembayaran yang dilakukan oleh lembaga-
lembaga keuangan lainnya. Ada beberapa prinsip yang digunakan oleh Bank Indonesia dalam
mengatur mekanisme pembayaran ini yaitu aman, efisien, kesamarataan akses dan perlindungan
konsumen.
Dalam hal regulasi kartu plastik, Bank Indonesia secara berkala mengeluarkan ketetapan Peraturan
Bank Indonesia melalui SEBI APMK (Surat Edaran Bank Indonesia, tentang penyelenggaraan Alat
Pembayaran Menggunakan Kartu). SEBI APMK tersebut akan senantiasa diperbaharui dan akan ada
perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia edisi sebelumnya. Dalam SEBI APMK diatur beberapa
aspek dan aturan terkait penggunaan kartu plastik. Seperti misalnya, mengenai pembatasan
kepemilkan dan limit kartu kredit yang diberikan, tujuannya untuk menghindari dan mengurangi rasio
kredit macet di Indonesia. Hal lainnya juga diatur mengani hal-hal dan aturan aturan mengikat yang
bersifat sangat teknis dan detail.
Berikut merupakan ringkasan salah satu Surat Edaran Bank Indonesia, yaitu adalah Surat Edaran
Bank Indonesia No. 14/ 17 /DASP perihal Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
11/10/DASP perihal Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu. Yang
berlaku 7 Juni 2012.
Ringkasan:

1. Materi yang dimuat dalam perubahan Surat Edaran Bank Indonesia ini antara lain
mencakup:
a. Prinsip perlindungan nasabah;

b. Prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko dalam pemberian Kartu


Kredit;
c. Standar keamanan APMK;

d. Kerjasama antara penyelenggara APMK dengan pihak lain;

e. Penyampaian laporan.

2. Dalam rangka penerapan prinsip perlindungan nasabah, Penerbit APMK


diwajibkan:

a. Menyampaikan informasi tertulis kepada calon Pemegang Kartu dan


Pemegang Kartu atas APMK yang diterbitkan. Informasi tersebut wajib
menggunakan Bahasa Indonesia yang jelas dan mudah dimengerti, ditulis
dalam huruf dan angka yang mudah dibaca oleh calon Pemegang
Kartu dan Pemegang Kartu; dan
b. Menyediakan sarana dan nomor telepon yang dapat secara mudah

6
digunakan dan/atau dihubungi oleh calon Pemegang Kartu dan Pemegang
Kartu dalam rangka melakukan verifikasi kebenaran segala fasilitas yang
ditawarkan dan/atau informasi yang disampaikan oleh Penerbit.
3. Untuk Kartu Kredit, informasi tertulis sebagaimana yang dimaksud pada butir

.a yang wajib disampaikan oleh Penerbit Kartu Kredit kepada calon Pemegang
Kartu dan Pemegang Kartu Kredit, termasuk pula informasi tentang:
a. Bunga Kartu Kredit yang paling kurang meliputi:

• Besarnya suku bunga Kartu Kredit, baik suku bunga bulanan maupun
suku bunga tahunan;
• Pola, tata cara dan komponen penghitungan bunga Kartu Kredit; dan

• Tata cara serta persyaratan permohonan penghapusan bunga jika


terdapat kesalahan dalam pembebanan bunga Kartu Kredit; Informasi
tata cara dan dasar penghitungan bunga Kartu Kredit harus dilengkapi
dengan contoh atau ilustrasi yang mudah dipahami oleh Pemegang
Kartu Kredit. Besarnya suku bunga Kartu Kredit tidak boleh melampaui
suku bunga maksimum yang diditetapkan oleh Bank Indonesia.
b. Tata cara dan persyaratan bagi Pemegang Kartu Kredit untuk mengakhiri
dan/atau menutup fasilitas Kartu Kredit, yang paling kurang memuat
informasi:

• Persyaratan pengakhiran dan/atau penutupan fasilitas Kartu Kredit;

• Mekanisme pengajuan permohonan pengakhiran dan/atau penutupan


fasilitas Kartu Kredit;

• Jangka waktu penanganan oleh Penerbit Kartu Kredit terhadap


permohonan pengakhiran dan/atau penutupan fasilitas Kartu Kredit;
dan
• Informasi penting lainnya yang perlu diketahui oleh Pemegang Kartu
Kredit.
c. Ringkasan transaksi Pemegang Kartu Kredit yang mencakup informasi
transaksi Pemegang Kartu Kredit selama satu tahun berjalan dihitung
sejak bulan mulai berlakunya Kartu Kredit, yang paling kurang memuat
informasi:
• Total transaksi pembelanjaan selama satu tahun;
7
• Total transaksi tarik tunai selama satu tahun;

• Total bunga selama satu tahun;

• Total biaya selama satu tahun;

• Total denda selama satu tahun;


• Performa pembayaran Pemegang Kartu Kredit atas tagihan Kartu
Kredit selama satu tahun; dan
• Kualitas kredit Pemegang Kartu Kredit posisi terakhir.

4. Dalam rangka penerapan prinsip kehati-hatian dalam pemberian Kartu Kredit


Penerbit Kartu Kredit diwajibkan menerapkan manajemen risiko kredit yaitu:
a. Batas minimum usia calon Pemegang Kartu Kredit:

• Kartu Kredit utama adalah 21 (dua puluh satu) tahun atau telah kawin.

• Kartu Kredit tambahan adalah 17 (tujuh belas) tahun atau telah kawin.

b. Batas minimum pendapatan calon Pemegang Kartu Kredit adalah Rp


3.000.000,00 (tiga juta Rupiah) tiap bulan.

c. Batas maksimum plafon kredit yang dapat diberikan kepada Pemegang


Kartu Kredit secara kumulatif kepada 1 (satu) Pemegang Kartu Kredit
adalah sebesar 3 (tiga) kali pendapatan tiap bulan.

d. Batas maksimum jumlah Penerbit Kartu Kredit yang dapat memberikan


fasilitas Kartu Kredit untuk 1 (satu) Pemegang Kartu Kredit adalah 2
(dua) Penerbit Kartu Kredit.
e. Persentase minimum pembayaran oleh Pemegang Kartu Kredit paling
kurang sebesar 10% (sepuluh persen) dari total tagihan. Pembatasan pada
huruf b dan huruf c tidak berlaku bagi calon Pemegang Kartu Kredit dan
Pemegang Kartu Kredit yang memiliki pendapatan diatas Rp
10.000.000,00 (sepuluh juta Rupiah) tiap bulan.
5. Sebagai upaya peningkatan keamanan transaksi Pemegang Kartu Kredit,
Penerbit Kartu Kredit diwajibkan mengimplementasikan:
a. PIN paling kurang 6 (enam) digit sebagai sarana verifikasi dan
autentikasi; dan
b. Transaction alert kepada Pemegang Kartu Kredit dengan menggunakan
teknologi layanan pesan singkat (short message service/sms) atau sarana
8
lainnya berdasarkan pilihan Pemegang Kartu Kredit, apabila terdapat
transaksi Kartu Kredit yang memenuhi kriteria.

6. Dalam melakukan penagihan Kartu Kredit baik menggunakan tenaga penagihan


sendiri atau tenaga penagihan dari perusahaan penyedia jasa penagihan, Penerbit
Kartu Kredit wajib memastikan bahwa:

a. Tenaga penagihan telah memperoleh pelatihan yang memadai terkait


dengan tugas penagihan dan etika penagihan sesuai ketentuan yang
berlaku;
b. Identitas setiap tenaga penagihan ditatausahakan dengan baik oleh
Penerbit Kartu Kredit;
7. Dalam rangka mendukung kajian Bank Indonesia untuk penetapan suku bunga
maksimum Kartu Kredit, Penerbit diwajibkan menyampaikan Laporan Laba Rugi
(Profit/Loss Report) Kartu Kredit. Laporan ini wajib disampaikan Penerbit Kartu
Kredit kepada Bank indoensia secara berkala, yaitu triwulanan.
8. Pemberlakuan secara efektif ketentuan dalam SEBI APMK ini diatur sebagai
berikut:
a. Ketentuan mengenai penerapan prinsip kehati-hatian seperti minimum
usia calon Pemegang Kartu Kredit, minimum pendapatan calon
Pemegang Kartu Kredit, batas maksimum plafon kredit, batas
maksimum perolehan Kartu Kredit, maksimum suku bunga Kartu
Kredit, dan penyampaian transaction alert, diberlakukan secara efektif
per 1 Januari 2013;
b. Ketentuan mengenai migrasi teknologi tanda-tangan menjadi PIN paling
kurang 6 (enam) digit untuk transakasi Kartu Kredit wajib diselesaikan
paling lambat 31 Desember 2014. Dengan demikian per 1 Januari 2015
penggunaan PIN paling kurang 6 (enam) digit untuk transaksi Kartu
Kredit sudah wajib diimplementasikan secara penuh; dan ketentuan-
ketentuan lainnya diberlakukan sejak tanggal perubahan SEBI APMK
ini diterbitkan.

2.4. Konsep Kartu Kredit (Sejarah, Pihak Terkait, Manfaat dan Mekanisme KartuKredit)

A. Sejarah Kartu Kredit

Sekitar tahun 1900an, perusahaan minyak dan department store mengeluarkan produk
9
kartu milik mereka sendiri. Menurut Stan Sienkiewicz, kartu-kartu tersebut hanya

diterima di perusahaan dan department store yang menerbitkan kartu itu. Gunanya,
yaitu untuk menumbuhkan kesetiaan pelanggan.

1. Charg-It
Kartu kredit yang pertama, yaitu “Charg-It”. Dalam sejarah kartu kredit, Charg-It
adalah yang paling tua, dikeluarkan tahun 1946 oleh John Biggins, seorang banker
di Brooklyn. Mekanisme penggunaan kartu sama seperti kartu kredit modern.
Pelanggan membayar ke merchant dengan kartu Charg-It, kemudian merchant akan
menagihkan pembayaran ke bank milik Biggins. Sebagai gantinya, bank akan
menagih ke pelanggan. Dengan demikian, tentu saja pemegang kartu kredit ini
harus mempunyai akun rekening di bank milik Biggins.

2. Diners Club

Frank McNamara, seorang pebisnis yang lupa membawa uang saat business dinner
dengan klien, di Major’s Cabin di New York. Kejadian memalukan ini membuat
McNamara dan sang partner, Ralph Schneider, kembali ke Major’s Cabin Grill di
tahun 1950 untuk membayar tagihan dengan menggunakan kartu kecil dari karton.
Kartu ini adalah Diners Club Card dan ini adalah awal mula kartu digunakan untuk
wisata dan hiburan. 10 tahun kemudian, bahan kartu yang awalnya karton diganti
plastik. Pembayaran dengan Kartu Diners Club memakai sistem kredit, artinya
tagihan harus dibayar penuh di tiap-tiap akhir bulan.

3. American Express

Tahun 1958, American Express mengeluarkan kartu kredit berwarna ungu untuk
kebutuhan wisata dan hiburan. Setahun kemudian, American Express
memperkenalkan kartu kredit yang berbahan plastik. Pada tahun 1990, perusahaan
memperluas kegunaannya menjadi kartu multifungsi. American Express sering
disebut Amex. Menurut Sienkiewicz, baik American Express maupun Diners Club
memakai sistem ‘loop tertutup’, sistem ini artinya penerbit memberi izin dan
memegang semua aspek transaksi dan berhubungan langsung dengan pelanggan
dan pedagang.

4. Bank Americard

10
Dikeluarkan pertama kali pada tahun 1958 oleh Bank of America. Oktober 1959,
kartu kredit Bank Americard telah diterima di lebih dari 200.000 merchant. Akan
tetapi, meskipun sukses menggaet nasabah, tapi perusahaan terus merugi karena
kepercayaan berlebihan kepada nasabah menimbulkan banyak penipuan di
manamana. Perusahaan berusaha bangkit dari keterpurukan dengan
menyebarluaskan produk kartunya ke luar California, sebagai respon dari
kompetitor baru mereka yaitu MasterCharge. Kartu Kredit Bank Americard
sekarang kita kenal dengan nama Visa.

5. MasterCharge

Tahun 1966, sekelompok bank penerbit kartu kredit bergabung membentuk asosiasi
InterBank Card. ICA sekarang dikenal di dunia sebagai MasterCard, walaupun
pernah juga dikenal sebagai MasterCharge. Jika Diners Club Card dan American
Express memakai sistem loop tertutup, maka Bank Americard (Visa) dan
MasterCharge (MasterCard) menggunakan sistem loop terbuka. Loop terbuka
membutuhkan kerjasama antar bank dan transfer uang.

6. Discover
Kartu berikutnya adalah Discover Card, yang aslinya bagian dari Sears Corporation.
Discover pertama kali diluncurkan tahun 1986. Pada awalnya Discover Card berusaha
menciptakan merek baru dengan jaringan perdagangan sendiri, dan perusahaan pun telah
sukses mengembangkan penerimaan para pedagang. Akan tetapi, Sears Corporation terus
menerus menemui kesulitan dan akhirnya menerima Visa dan MasterCard juga.

Kartu kredit sudah mulai berkembang di dunia, seperti di Amerika Serikat hingga
Asia, Eropa, Australia, hingga akhirnya sampai ke Indonesia. Masuknya kartu
kredit ke Indonesia ini tidak bisa kita tolak, sebab ini berkaitan dengan
perkembangan teknologi dan informasi. Dan juga keberadaan kartu kredit secara
nyata sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, apalagi bagi mereka yang
hidupnya di kota-kota besar.

Sejarah di Indonesia

Bank Duta menjadi pelopor dan bank pertama yang menerbitkan dan memasarkan alat
pembayaran kartu kredit di Indonesia pada tahun 1980-an melalui kerja sama dengan Visa dan
Mastercard Internasional.
11
Saat itu, produk kartu kredit belum berlaku untuk umum dan hanya diperuntukkan bagi
para nasabah Bank Duta, terutama para pengusaha atau pejabat yang ingin bepergian ke luar
negeri. Mereka tidak lagi harus membawa uang banyak dan hanya dengan kartu kredit,
transaksi dapat dilakukan secara cepat, aman, dan di mana saja.

Dalam perkembangannya, Bank Duta akhirnya menyerah dan tutup dikarenakan


munculnya para pelaku perbankan baru yang bergerak dalam bidang produk kartu kredit,
seperti BCA, Hongkong Bank, dan yang terbesar saat itu, Citibank.

Citibank memiliki fokus bisnis pada produk kartu kredit sehingga bisnisnya berkembang
pesat, meraih banyak keuntungan, dan semakin dikenal di seluruh dunia. Saat itu, Citibank
juga sangat disegani oleh banyak orang karena keunggulannya di berbagai aspek, seperti
kelengkapan fasilitas, sumber daya yang berkualitas, dan manajemen perbankan yang sangat
baik.

Namun, seiring berjalannya waktu, nama Citibank semakin meredup akibat beberapa kasus
yang terjadi pada nasabahnya. Meskipun sekitar tahun 1980-an produk kartu kredit banyak
diminati oleh masyarakat Indonesia, namun pada kenyataannya, seseorang yang memiliki kartu
kredit harus melalui proses yang sangat rumit.

Nasabah harus memuhi berbagai persyaratan, seperti syarat jumlah nilai tabungan atau
deposito, jabatan pekerjaan, hingga status sosial. Namun, pada Desember 1988, pemerintah
Indonesia mengeluarkan sebuah kebijakan perbankan yang berdampak baik terhadap
pertumbuhan bisnis kartu kredit di Indonesia.

Kebijakan ini turut memicu bank-bank di Indonesia untuk menerbitkan produk kartu
kreditnya masing-masing. Dalam perjalanannya, bisnis kartu kredit di Indonesia tidak selalu
berjalan mulus. Indonesia sempat mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan beberapa
bank ditutup atau mengalami likuidasi.

12
Namun, seiring dengan perbaikan dan pembaruan regulasi dunia perbankan, kondisi
perekonomian di kawasan Asia Tenggara semakin stabil mulai tahun 2010 hingga saat ini.
Kartu kredit menjadi salah satu bisnis perbankan dengan prospek besar. Produk kartu kredit
pun mulai mengambil alih fungsi uang kertas dan logam sebagai alat pembayaran yang jauh
lebih praktis dan cepat.

B. Pihak Terkait

1. Issuer Card, merupakan pihak atau lembaga yang mengeluarkan dan mengelola suatu
kartu. Penerbit dapat berupa bank, lembaga keuangan lain dan perusahaan non lembaga
keuangan. Perusahaan yang khusus menerbitkan kartu kredit hams terlebih dahulu
memperoleh ijin dari Departemen Keuangan. Apabila penerbit adalah bank, maka harus
mengikuti ketentuan dari Bank Indonesia. Selanjutnya dalam tesis ini, Issuer Card
disebut sebagai Penerbit

2. Acquirer, adalah lembaga yang mengelola penggunaan kartu kredit, terutama dalam hal
pembayaran kepada pedagang (merchant) dan menagih kepada pihak issuer yang tidak
berhubungan langsung dengan pedagang. Acquirer juga sering disebut dengan istilah
Pengelola.

3. Cardholder/Cardmember/Pemegang Kartu, adalah seorang atau nasabah yang telah


memenuhi prosedur dan persyaratan yang telah ditetapkan sehingga berhak untuk
memegangkartu kredit dan menggunakannya sesuai dengan syarat-syarat yang telah
ditentukan.

4. Merchant/Pedagang, adalah pedagang ayang telah ditunjuk /disetujui oleh pihak


Pengelola untuk dapat melakukan transaksi dengan Pemegang Kartu yang
menggunakan kartu kredit sebagai pengganti uang tunai.

C. Manfaat Kartu Kredit

• Bisa Bertransaksi Keuangan meski Sedang Tidak Punya Uang Kas

Kartu kredit memiliki peran penting karena dengan menggunakannya, Anda bisa
melakukan transaksi keuangan bahkan ketika Anda sedang tidak memiliki uang kas
untuk melakukannya. Itulah keuntungan yang pertama sekaligus yang utama, yaitu
Anda bisa bertransaksi dengan mudah saat tidak memiliki uang kas.

13
• Tersedia Banyak Promo bagi Pengguna Kartu Kredit

Bagi Anda yang gemar berbelanja, tersedia banyak promo jika Anda menggunakan
kartu kredit secara aktif. Banyak merchant yang memberikan potongan harga jika Anda
menggunakan kartu kredit untuk membeli produk mereka. Tidak jarang juga, Anda bisa
membeli produk dengan cicilan 0%.

• Ada Beragam Reward yang Tersedia

Tidak hanya promo dan potongan harga, saat Anda menggunakan kartu kredit, bank
yang menerbitkan kartu kredit biasanya memberikan reward karena penggunaan Anda.
Reward yang Anda dapatkan bisa ditukarkan dengan berbagai hadiah menarik, voucher,
maupun berbagai hal menarik lainnya. Semakin sering Anda menggunakan kartu kredit,
semakin besar pula reward yang diberikan.

• Kemudahan Berbelanja Secara Online

Tren belanja masa kini tidak jauh dari yang namanya belanja online . Untuk urusan
belanja online , kartu kredit memberikan Anda kemudahan yang amat luas mulai dari
teknis yang mudah dengan hanya memasukkan nomor kartu kredit saja, hingga
potongan harga dan diskon yang hanya bisa didapatkan jika Anda membayar
menggunakan kartu kredit.

• Transaksi Bisa Dilakukan Di mana Saja

Transaksi menggunakan kartu kredit bisa dilakukan di mana saja. Tidak terbatas di
dalam negeri saja, Anda bahkan bisa menggunakan kartu kredit di luar negeri. Tidak
perlu bingung soal mata uang dan sebagainya, bank yang menerbitkan kartu kredit akan
mengurus semuanya.

D. Mekanisme Kartu Kredit

• Pilihlah Kartu Kredit yang Sesuai Dengan Kebutuhan

Ada banyak kartu kredit yang ditawarkan lembaga keuangan perbankan dengan
berbagai macam tawaran menarik. Pilih kartu kredit yang sesuai dengan kebutuhan,
misalnya jika Anda hendak menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran maka
pilihlah kartu kredit yang menawarkan banyak diskon dan cashback belanja.

14
• Jangan Menggunakan Banyak Kartu Kredit

Tidak masalah memiliki lebih dari satu kartu kredit. Namun yang perlu Anda ketahui,
semakin banyak mempunyai kartu kredit maka semakin besar biaya yang harus
dikeluarkan. Setiap kartu kredit biasanya mempunya biaya administrasi tahunan, biaya
keterlambatan, biaya cetak tagihan dan lain-lain. Jika tidak digunakan dengan bijak,
mempunyai banyak kartu kredit justru akan membuat Anda semakin sering berbelanja
tanpa berpikir panjang. Tagihan kartu kredit akan semakin membengkak setiap bulan,
hal ini akan menjadi beban apalagi kartu kredit yang dimiliki lebih dari satu.

• Tutup atau Non AKtifkan Kartu Kredit yang Jarang Digunakan

Jangan sampai Anda terjebak dengan segala kemudahan kartu kredit. Jika terlanjur
memiliki lebih dari satu kartu kredit, segera tutup salah satu yang tidak dibutuhkan.
Tapi sebelum itu, pastikan dulu seluruh tagihan sudah dibayar, ya.

• Sesuaikan Limit Kartu Kredit Dengan Penghasilan

Pada umumnya, kartu kredit akan memberikan limit dua sampai tiga kali lipat gaji
Anda. Misalnya gaji 4 juta rupiah, maka pihak bank akan menawarkan limit 8 juta
rupiah. Meskipun demikian, bukan berarti Anda harus mengambil limit tersebut. Selalu
gunakan kartu kredit dalam batas wajar dan pastikan tagihannya tidak lebih besar dari
gaji bulanan.

• Gunakan Kartu Kredit Untuk Transaksi yang Sanggup Anda Bayar

Seperti dijelaskan di awal, kartu kredit bukan tempat berhutang. Kartu kredit adalah
alat pembayaran yang memudahkan transaksi. Jadi, jangan sampai membeli barang
yang harganya tidak mampu Anda beli secara cash. Sebaiknya gunakan kartu kredit
untuk membayar hal-hal penting. Cara ini sangat ampuh untuk menghindari hutang
kartu kredit yang terlalu besar.

• Teliti Sebelum Bertransaksi

Anda mungkin akan tergiur dengan promo kartu kredit cicilan 0% atau diskon 70%
dengan kartu kredit. Jangan dulu tergoda, meskipun mendapat potongan harga dan

bunga rendah tetap saja limit kartu kredit akan berkurang sesuai nilai barang. Misalnya,
Anda membeli sebuah smartphone seharga 4 juta rupiah dengan promo bunga 0%.
Limit Anda akan berkurang sebanyak 4 juta rupiah. Hal ini banyak tidak disadari oleh
15
pengguna kartu kredit pemula.

• Jangan Melakukan Tarik Tunai Dengan Kartu Kredit

Kartu kredit memiliki fasilitas Tarik tunai. Fasilitas ini sangat memungkinkan untuk
mengambil uang cash melalui ATM seperti pinjaman kilat. Dibalik kemudahan Tarik
tunai dengan kartu kredit ada bunga besar sekitar 2.5% tiap bulannya. Jika tagihan tidak
dibayar tepat waktu, bunga akan terus berkembang.

• Jangan Membayar Tagihan Minimum

Lagi-lagi kartu kredit memberi kemudahan pembayaran. Anda biasanya diperbolehkan


membayar tagihan minimum dari total tagihan yang ada, misalnya tagihan minimum
adalah 10% dari total tagihan. Artinya Anda bisa membayar 10% dari seluruh tagihan
dalam satu bulan. Namun cara ini sangat merugikan untuk Anda karena bunga akan
terus berjalan seiring waktu.

• Periksa Tagihan Bulanan Dengan Teliti

Begitu tagihan kartu kredit diterima melalui email atau surat, pastikan Anda melakukan
pengecekan terlebih dahulu. Cek seluruh transaksi dalam sebulan, jangan sampai ada
transaksi yang tidak Anda lakukan namun tertera dalam tagihan. Setelah memastikan
tidak ada tagihan ‘siluman’ dalam transaksi kartu kredit Anda, catat tanggal-tanggal
penting yang tertera. Tanggal penting ini biasanya adalah tanggal jatuh tempo tagihan.

• Jangan Meminjamkan Kartu Kredit Pada Siapapun

Jangan sampai kartu kredit jatuh pada ke tangan orang lain. Meskipun dia adalah orang
terdekat Anda, tidak menutup kemungkinan kartu kredit yang Anda miliki
disalahgunakan. Hal ini akan berakibat fatal jika kartu kredit digunakan tanpa tanggung
jawab. Bisa-bisa tagihan bulanan membengkak di luar rencana.

• Rahasiakan Data Kartu Kredit Anda

Selalu ingat, kartu kredit adalah salah satu benda yang lekat dengan kejahatan terutama
pembobolan. Hal itu akan terjadi tanpa disadari, maka dari itu sangat penting menjaga
data kartu kredit yang Anda miliki seperti pin, nomor kartu kredit dan data pribadi
pemilik. Selain itu, teliti sebelum melakukan transaksi, pastikan tidak ada hal yang

16
mencurigakan dalam setiap transaksi. Jangan berikan pin kartu kredit Anda pada
siapapun.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/www.pricebook.co.id/article/market_issue/2017/08/09/7183/am
p
/sejarah-kartu-kredit-di-indonesia-dan-dunia

https://text-id.123dok.com/document/dy4wlj9kq-pihak-pihak-yang-terlibat-dalam-kartu-
kreditkeuntungan-dan-kerugian-kartu-kredit.html

https://www.maybank.co.id/en/Article/StoryForYourInspirationPersonal/2020/05/06/11/40/Me
m ahami-Kembali-Apa-Itu-Kartu-Kredit-dan-Pentingnya-untuk-Kehidupan-Modern

https://www.cimbniaga.co.id/id/inspirasi/pinjaman/begini-cara-menggunakan-kartu-kredit-
yangbijak-untuk-pemula

18

Anda mungkin juga menyukai