Anda di halaman 1dari 13

PERLINDUNGAN HUKUM Perlindungan Hukum bagi Para

TERHADAP PEMEGANG KARTU Pihak yang terkait dalam Penggunaan


KREDIT SEBAGAI ALAT Kartu Kredit sebagai alat pembayaran
PEMBAYARAN DALAM TRANSAKSI dalam transaksi perdagangan, penggunaan
PERDAGANGAN kartu kredit masing-masing dilindungi
Oleh oleh hukum, baik secara hukum Publik
Abuyazid Bustomi,SH.,MH1 maupun Hukum Perdata, yang
kesemuanya berdasarkan Perjanjian yang
ABSTRAK telah disepakati dan perjanian tersebut
berlaku sebagai undang-undang bagi para
Kartu Kredit sebagai alat pihak yang telah menyepakatinya, yaitu :
pembayaran jenis baru, adalah merupakan Bank atau pihak yang menerbitkan kartu
salah satu usaha perkembangan dari kredit (issuer), pemegang kertu (card
potensi, inisiatif dan daya kreasi di bidang holder) dan pengusaha/ pedagang
alat-alat pembayaran yang ada di dalam (merchant).
masyarakat. Perkembangan penggunaan
Kartu Kredit boleh dikatakan sangat pesat. Kata Kunci : Kartu Kredit/Credit Card
Perkembangan tersebut sebenarnya sebagai alat pembayaran
didorong oleh berbagai faktor yang
berkenaan dengan pengunaan kemudahan,
kepraktisan dan citra diri pemegang kartu.
A. Latar belakang
Hubungan hukum antara Penerbit
dan Pemegang Kartu Kridit dituangkan
secara tertulis dalam suatu Perkembangan perekonomian dan
perjanjian/dokumen yang bentuknya baku kemajuan masyarakat terutama di bidang
dan sudah dipersiapkan lebih dahulu oleh perdagangan, uang sebagai alat
penerbit. Hubungan hukum yang terjadi pembayaran dirasakan mempunyai
antara Penerbit dengan Pemegang Kartu kelemahan dalam menyelesaikan transaksi,
Kredit adalah hubungan pemberian kredit, terutama untuk transaksi dalam jumlah
dengan atas hak perjanjian pinjam- yang besar. Penyelesaian transaksi dengan
meminjam. membawa sejumlah uang yang besar selain
Perjanjian Kartu Kredit adalah tidak praktis, juga dapat menimbulkan
perjanjian untuk menerbitkan kartu kredit risiko-risiko tertentu.
yang dapat dimanfaatkan pemegangnya Untuk mengatasi keadaan tersebut
untuk membayarkan barang atau jasa di atas, maka dicarilah jenis alat
perjanjian kartu kredit ini mengacu pada pembayaran baru selain mata uang. Alat
perjanjian pinjam meminjam yang diatur pembayaran yang dimaksud adalah dengan
dalam pasal 1754 KUH Perdata. mempergunakan surat-surat atau akta-akta
Mekanisme penggunaan kartu kredit lain yang bernilai uang. Surat-surat atau
melibatkan empat pihak yaitu sebagai akta-akta yang bernilai uang ini disebut
bertikut : Penerbit (Issure), pemegang surat perniagaan (handelspapieren).2
kartu (Card holder), pengusaha atau Dalam perkembangan selanjutnya,
pedagang (Merchant) pengelola dunia perbankan melahirkan suatu tawaran
(Acquirer), hubungan hukum diantara instrumen baru berupa Kartu Kredit/Credit
pihak timbul karena adanya perjanjian, Card sebagai alat pembayaran jenis baru,
dengan demikian penyalahgunaan kartu adalah merupakan salah satu usaha
kredit ditinjau dari aspek perjanjian adalah perkembangan dari potensi, inisiatif dan
wanprestasi.
2
. Purwosutjipto, H.M.N., Pengantar
1
. Abuyazid Bustomi, SH.,MH, Dosen Hukum Dagang Indonesia Jilid 7, Djambatan,
Fakultas Hukum Universitas Palembang. Jakarta, 1984, halaman 1.
2

daya kreasi di bidang alat-alat pembayaran oleh J.F. Glastra Van Loon dalam bukunya
yang ada di dalam masyarakat. Dirdjosisworo disebutkan yaitu :
Di Indonesia penggunaan Kartu 1. Penertiban (penataan) masyarakat
Kredit mulai diperkenalkan tahun 1980-an dan pengaturan pergaulan hidup
oleh bank-bank tertentu. Perkembangan 2. Penyelesaian pertikaian.
penggunaan Kartu Kredit boleh dikatakan 3. Memelihara dan mempertahankan
sangat pesat. Perkembangan tersebut tata tertib dan aturan-aturan dan
sebenarnya didorong oleh berbagai faktor jika perlu dengan kekerasan.
yang berkenaan dengan pengunaan 4. Pengertian atau memelihara dan
kemudahan, kepraktisan dan citra diri mempertahankan hal tersebut.
pemegang kartu. 3 5. Pengubahan tata tertib dan aturan-
Kartu kredit mempunyai aturan dalam rangka penyesuaian
kelebihan-kelebihan tertentu dibandingkan pada kebutuhan-kebutuhan dari
dengan alat pembayaran tunai. masyarakat.
Penggunaan Kartu Kredit dalam fungsinya 6. Pengaturan tentang pengubahan
sebagai alat atau sarana pembayaran, telah tersebut, agar dapat memenuhi
memberikan suatu substitusi alat tuntutan keadilan
pembayaran yang sah. Oleh karena itu (rechsvaardigheid), hasil guna
dapat dikatakan bahwa Kartu redit (doelmatigheid) dan kepastian
merupakan instrumen baru dalam dunia hukum (rechtzekerheid)4
perdagangan dan merupakan surat-surat Penggunaan kartu kredit
berharga yang mempunyai nilai uang. berkembang setelah deregulasi perbankan
Kartu Kredit mirip dengan surat dengan diterbitkannya Surat Keputusan
berharga, tetapi dalam pengertian hukum Menteri Keuangan
belumlah dapat dipandang sebagai surat No.1251/KMK.013/1988 tanggal 20
berharga. Sebab kartu kridit hanya Desember 1988, tentang Tata Cara
berfungsi sebagai alat pembayaran Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan,
(pengganti uang kontan), walaupun secara dimana bisnis kartu kredit ini digolongkan
tidak langsung hak tagih tersebut dapat sebagai kelompok usaha jasa pembiayaan.
dipenuhi oleh pihak ketiga tetapi bukan Perjanjian Kartu Kredit adalah
oleh pemegang kartu kredit, melainkan perjanjian untuk menerbitkan kartu kredit
oleh slip pembayaran yang telah yang dapat dimanfaatkan pemegangnya
ditandatangani oleh pemegang kartu untuk membayarkan barang atau jasa
kredit. perjanjian kartu kredit ini mengacu pada
Pemegang Kartu Kredit di perjanjian piunjam meminjam yang diatur
masyarakat berhubungan dengan hukum, dalam pasal 1754 KUH Perdata.5
maka hukum dipandang sebagai sesuatu Mekanisme penggunaan kartu kredit
yang esensial bagi penciptaan dan melibatkan empat pihak yaitu sebagai
pembinaan pasar Sifat esensial hukum di bertikut : Penerbit (Issure), pemegang
sini disebabkan oleh karena mampu kartu (Card holder), pengusaha atau
memberikan prediktabilitas kepada para pedagang (Merchant) pengelola
pelaku ekonomi, dalam memberikan (Acquirer), hubungan hukum diantara
kepastian hukum dalam rangka mereka pihak timbul karena adanya perjanjian,
menjalankan usahanya.
Dalam melaksanakan perannya di 4
.Soedjono Dirdjojosisworo,
tengah kehidupan bersama, hukum Pemanfaatan Ilmu-ilmu Sosial Bagi Pengembang
memiliki fungsi yang sangat penting, yang Ilmu Hukum, Alumni, Bandung, 1997, halaman
147-148
3
.Abdul Kadir Muhammad, Segi 5
. Soebekti, Hukum Perjanjian, Cetakan
Hukum Lembaga Keuangan dan Pembiayaan, ke-2. Penerbit Alumni Bandung, 1996.
CitraAditya Bakti, Jakarta, 2000 , halaman 265 halaman .35.
Volume 7 Nomor I. Bulan Januari Tahun 2015 2
3

dengan demikian penyalahgunaan kartu Tujuan dari ruang lingkup ini atau
kredit ditinjau dari aspek perjanjian adalah pembatasan dalam pembahasan yang
wanprestasi.6 sesuai dengan permasalahan dengan tujuan
Banyak manfaat yang didapat dari adalah untuk memfokuskan pada
penggunaan kartu kredit antara lain pembahasan nantinya yang sesuai dengan
sebagai alat pembayaran pengganti uang permasalahan sehingga akhirnya
tunai atau cek. Kartu ini memungkinkan si mendapatkan suatu kesimpulan.
pemegang memperoleh pelayanan jasa
yaitu di hotel-hotel, di rumah makan, pasar D. Metode Penelitian
swalayan dan sebagainya. Disamping
aman penggunaannya, kartu kredit juga Metode pendekatan yang
dianggap lebih efisien.7 digunakan penulis adalah metode
Bertitik tolak dari uraian diatas penelitian normatif. penelitian yang
tersebut, maka penulis tertarik untuk dipergunakan dalam penelitian ini adalah
meneliti dan menngkaji tulisan ini dengan berupa deskriptif analitis yaitu penelitian
Judul : ” Perlindungan Hukum yang menggambarkan peraturan
Terhadap Pemegang Kartu Kredit perundang-undangan yang berlaku dan
Sebagai Alat Pembayaran Dalam dikaitkan dengan teori- teori hukum positif
Transaksi Perdagangan ‘’ yang menyangkut permasalahan
Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang
B. Permasalahan Kartu Kredit Sebagai Alat Pembayaran
Dalam Transaksi Perdagangan.
Berdasarkan uraian di atas, maka Data yang diperoleh melalui studi
permasalahannya dapat dirumuskan kepustakaan dengan cara mencari
sebagai berikut : konsepsi, teori-teori, dan pendapat-
1. Bagaimana hubungan hukum pendapat yang terdapat dalam buku-buku,
antara penerbit dan pemegang majalah serta peraturan perundang-
kartu kredit ? undangan (UU No. 10 tahun 1998 tentang
2. Bagaimanakah bentuk Perbankan). Kitab Undang-Undang
perlindungan hukum terhadap Hukum Perdata (KUH Perdata) dan
pemegang kartu kredit sebagai alat peraturan yang berhubungan dengan
pembayaran dalam transaksi permasalahan.
perdagangan?
C. R uang Lingkup
PEMBAHASAN
Untuk mendapatkan gambaran yang
jelas dan menyeluruh maka kajian dalam A. PENGERTIAN KARTU KREDIT
penulisan bidang hukum perbankan
tentang kartu kredit yang dititik beratkan PADA UMUMNYA
pada Perlindungan Hukum Terhadap
Pemegang Kartu Kredit Sebagai Alat Perjanjian kartu kredit termasuk ke
Pembayaran Dalam Transaksi dalam perjanjian tidak bernama, karena
Perdagangan perjanjian ini tidak diatur secara jelas
dalam KUH Perdata. Perjanjian penerbitan
kartu kredit dibuat berdasarkan pada Pasal
6
. Johannes Ibrahim, dkk. Kartru Kredit 1338 KUH Perdata. Perjanjian kartu kredit
Dilematis Antara Kontrak dan Kejahatan. PT. merupakan perjanjian menerbitkan kartu
Refika Aditama, Bandung, 2004, halaman 20. kredit yang dilakukan oleh pihak bank dan
7
. Mariam Darus Badrulzaman,
nasabah, dimana kartu kredit ini dapat
Perjanjian Kredit Bank, Alumni,
Bandung, 1995. halaman 28
Volume 7 Nomor I. Bulan Januari Tahun 2015 3
4

dimanfaatkan untuk pembayaran barang Perusahaan ini dibawah


dan jasa.8 pengawasan dan pembinaan
Kartu kredit merupakan salah satu Menteri Keuangan.
yang diterbitkan oleh bank atau dikenal b. Keputusan Menteri Keuangan
sebagai Bank Card. Kegunaannya sebagai Republik Indonesia Nomor
alat pembayaran di tempat-tempat tertentu, 1251/KMK.013/1998 tentang
juga faktor keamanan dan kenyamanan Ketentuan dan tata cara
serta kemudahan bagi pemegangnya. Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan.
Kartu kredit adalah kartu ukuran kecil Pada Pasal 1 huruf n dan o diberi
yang memuat tanda pengenal atau foto batasan mengenai :
yang memberikan hak pada orang yang 1. Perusahaan Kartu Kredit adalah
namanya tertera di atasnya untuk badan usaha yang melakukan
melakukan Pembelian Barang Atau Jasa kegiatan pembiayan untuk
Atas Rekeningnya Dan Untuk Itu Ia membeli barang dan jasa
Dikenakan Tagihan Secara berkala.9 dengan menggunakan kartu
Untuk memudahkan transaksi, kredit.
dengan hanya menunjukkan kartu kredit 2. Pemegang Kartu Kredit adalah
pada penjual barang/jasa pada saat akan nasabah yang mendapat
membayar perbelanjaannya. Untuk pembiayaan dari perusahaan
menghidarkan bahaya atau resiko kartu kredit. Pada Pasal 7,
pencurian, kehilangan dan sebagainya dari diatur tentang kegiatan
pembayaran uang tunai dalam jumlah perusahaan kartu kredit sebagai
besar. Sebagai perluasan dunia usaha berikut: kegiatan kartu kredit,
perbankan dengan tujuan mendapatkan dilakukan dalam bentuk
relasi atau nasabah atau lebih banyak penerbitan kartu kredit yang
lagi.10 dapat dimanfaatkan oleh
pemegangnya untuk
B. PENGATURAN KARTU KREDIT pembayaran pengadaan barang
dan jasa.
Beberapa peraturan yang sifatnya c. Undang-Undang Nomor 7 Tahun
untuk memenuhi kebutuhan bagi 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah
kelancaran atau kemudahan dalam lalu diubah dengan Undang-Undang Nomor 10
lintas pembayaran yaitu : Tahun 1998 tentang Perbankan. Pada Pasal
a. Keputusan Presiden Republik 6 huruf 1, usaha Bank Umum meliputi:
Indonesia Nomor 61 Tahun 1988, melakukan kegiatan anjak piutang, usaha
tentang Lembaga Pembiayaan. kartu kredit, dan kegiatan wali amanat.
Pada Pasal 1 titik 7, menyatakan Ketentuan atau peraturan-peraturan
bahwa perusahaan kartu kredit tersebut di atas secara umum hanya
adalah badan usaha yang mengatur tentang tata cara pendirian
melakukan usaha pembayaran perusahaan penerbit kartu kredit, dan
untuk membeli barang dan jasa perijinan usaha. Bank Indonesia sebagai
dengan menggunakan kartu kredit. pemegang otoritas moneter, memberikan
pedoman bagi penerbitan kartu kredit,
8
. Fuady, Munir. Hukum Tentang
Pembiayaan Dalam Teori dan Praktek (Leasing dengan ketentuan sebagai berikut: ”bahwa
Factoring, Modal Ventura, Pembiayaan Konsumen kartu kredit hanya boleh dikeluarkan oleh
dan Kartu Kredit), Cetakan KE II. Penerbit PT. Bank yang tergolong sehat atau cukup
Citra Aditya Bakti, Bandung. 1999, halaman 156 sehat setelah mendapat persetujuan Bank
9
. John Salindeho, Sistem Jaminan Indonesia.”
Kredit Dalam Era Pembangunan Hukum, Sinar
Sekalipun belum ada undang-
Grafika, Jakarta, 1999, halaman 18
10
. Ibid, halaman 37 undang yang akan menjamin kepastian
Volume 7 Nomor I. Bulan Januari Tahun 2015 4
5

hukum yang khusus mengatur masalah 4. Menunjukkan rekening di Bank


Kartu Kredit ini, tidak menjadikan 5. Menunjukkan rekening di bank
hambatan bagi masyarakat untuk atau mempunyai simpanan
melakukan transaksi-transaksi bisnis deposito di bank
sehari-hari. Kesemuanya ini tentu 6. Menunjukkan akte pendirian dan
dilandasi oleh itikad baik masing- masing surat izin usaha bagi mereka yang
pihak untuk bertransaksi dan menghindari mempunyai perusahaan sendiri.
kemungkinan sengketa atau perselisihan. Untuk menjadi Pemegang Kartu
Kredit ada prosedur yang harus ditempuh
C. SYARAT DAN PROSEDUR oleh calon Pemegang Kartu Kredit antara
PERJANJIAN - PERJANJIAN KARTU lain adalah sebagai berikut :
KREDIT 1. Mengajukan permohonan kepada
Menurut Hadi Wijaya dan Rivai penerbit dengan cara mengisi
Wirasasmita dalam menyebutkan unsur- formulir aplikasi terdiri dari :
unsur kredit adalah : a. Data Pribadi : Nama,
a. Adanya orang atau badan memiliki alamat,
uang, barang atau jasa, dan bersedia tempat
untuk meminjamkannya kepada pihak tinggal
lain, biasanya disebut kreditur. b. Data Pekerjaan : Nama
b. Adanya orang atau badan sebagai Perusahaan
pihak yang memerlukan atau , alamat
meminjam uang, barang atau jasa, perusahaan
biasanya disebut debitur.
c. Adanya janji dan kesanggupan c. Data Penghasilan : Gaji per
membayar dari debitur kepada tahun,
kreditur. penghasila
d. Adanya perbedaan waktu, yaitu n
perbedaan antara saat penyerahan tambahan,
uang, barang atau jasa, oleh kreditur rekening
dengan saat pembayaran kembali oleh bank kartu
debitur kredit yang
e. Adanya resiko, sebagai akibat dari sudah
adanya perbedaan waktu (seperti dimiliki
dibicarakan di atas), karena terbayang 2. Melampirkan dokumen yang
jelas ketidak-pastian (Uncertainty) diperlukan pada formulir aplikasi
untuk masa yang akan datang.11) yang terdiri dari :
Dalam penerbitan kartu kredit a. Bagi Karyawan : Foto kopi
melibatkan empat pihak yaitu : penerbit, KTP, Foto kopi surat
pemegang kartu kredit, pengelola dan keterangan penghasilan.
pengusaha. Pihak penerbit (Bank) dalam b. Bagi Dokter / Pengacara :
menerbitkan kartu kredit menentukan Foto kop KTP, Foto kopi Surat
sendiri syarat yang harus dipenuhi oleh izin praktek .
calon Pemegang (sebelum perjanjian c. Bagi Pengusaha : Foto kopi
antara Penerbit dan Pemegang ditanda KTP, Foto kopi STUP/Akte
tangani) yaitu : pendirian/Tanda, Daftar
1. Mengisi surat permohonan Perusahaan.
2. Mengisi formulir perjanjian 3. Menyampaikan formulir aplikasi
3. Membayar uang dimuka yang sudah diisi lengkap bersama
lampiran yang diperlukan kepada
11
.Op.Cit., Johannes Ibrahim, dkk, 2004,
halaman 9 penerbit. Dengan menandatangani
Volume 7 Nomor I. Bulan Januari Tahun 2015 5
6

formulir aplikasi, maka permohon menggunakan jasa kurir. Kartu


akan memberikan pernyataan kredit tersebut disampaikan dalam
sebagai berikut : sampul tertutup yang hanya boleh
a. Data yang diisikan dalam dibuka oleh pemegang kartu.
formulir adalah benar Dalam penyampaiank kartu juga
b. Memberikan kuasa kepada disampaikan pemberitahuan
penerbit memeriksa kebenaran tentang plafond kredit diberikan.
c. Tunduk dan terikat pada syarat Pemegang kartu menanda tangani
dan ketentuan bagi pemegang bagian kartu kredit (signature
kartu yang ditetapkan oleh panel). Dengan pembubuhan tanda
penerbit tangan itu, pemegang kartu sudah
d. Tanggung jawab untuk dapat menggunakannya baik untuk
membayar semua biaya yang mendapatkan barang atau jasa
timbul dari penggunaan kartu. maupun untuk mendapatkan uang
Beberapa hal yang dapat dilakukan tunai (cash advance), dengan
oleh penerbit setelah menerima formulir demikian perjanjian sah menurut
aplikasi adalah : hukum karena isinya disepakati
a. Penerbit melakukan analisis oleh semua pihak yang terkait.
terhadap aplikasi berikut lampiran
yang diterima bila perlu dilakukan
pengecekan setempat untuk D. HUBUNGAN HUKUM ANTARA
memastikan kebenaran dari data
yang disampaikan, termasuk PENERBIT DAN PEMEGANG
kjepada Penerbit lain, dalam hal
pemohon mencantumkan bahwa ia KARTU KREDIT
sudah menjadi Pemegang kartu
kredit dari penerbit lain. Hubungan hukum antara Penerbit
b. Penerbit menetapkan putusan dan Pemegang Kartu Kridit dituangkan
terhadap permohonan tersebut, secara tertulis dalam suatu
yang dapat berupa : perjanjian/dokumen yang bentuknya baku
1. Mengabulkan permohonan dan sudah dipersiapkan lebih dahulu oleh
untuk menjadi Pemegang penerbit. Hubungan hukum yang terjadi
Kartu, jika hasil analisis antara Penerbit dengan Pemegang Kartu
menunjukkan bahwa pemohon Kredit adalah hubungan pemberian kredit,
layak menjadi pemegang kartu, dengan atas hak perjanjian pinjam-
atau ; meminjam. Sebagaimana dijelaskan dalam
2. Menolak permohonan tersebut, ketentuan Pasal 1 butir 11 Undang-Undang
jika terjadi sebaliknya. Sesuai Perbankan No. 10 Tahun 1998, yang
dengan formulir aplikasi, menentukan bahwa., Penggunaan kartu
penerbit dapat menolak kredit dapat digambarkan sebagai berikut :
permohonan calon Pemegang 1. Pihak penerbit sebagai penyedia
kartu tanpa harus menyebutkan uang adalah, kesediaannya
alasannya. membayar tagihan dari
c. Putusan disampaikan kepada pegusaha,Persetujuan atau
pemohon dengan surat. kesepakatan pinjam-meminjam
d. Jika permohonan dikabulkan, tercermin pada waktu penanda
dipersiapkan pembuatan kartu tanganan perjanjian antara penerbit
kredit. dan pemegang kartu kredit.
e. Kartu kerdit dikirimkan kepada 2. Kewajiban peminjam (dalam hal
pemegang kartu dengan ini cardholder) untuk membayar
Volume 7 Nomor I. Bulan Januari Tahun 2015 6
7

tagihan dari penerbit yang telah 4. Menyampaikan tagihan kepada


melunasi tagihan dari pihak Pemegang Kartu, penagihan
pengusaha. dilakukan dalam satu bulan sekali
Dalam penggunaan kartu kredit, dengan mengirimkan slip
penerbit akan melakukan pembayaran penagihan yang ditunjukan pada
terlebih dahulu atas pengeluaran yang pemegang kartu kredit.
dilakukan oleh pemegang kartu kredit, 5. Bank berkewajiban untuk
seolah-olah terjadi pergantian debitur, memenuhi setiap kewajiban yang
sehingga seakan terjadi novasi subyektif belum diselesaikan pada saat
pasif. Namun demikian, bentuk hubungan terjadinya pengakhiran perjanjian
hukum tersebut tidak dapat disebut novasi antara kedua belah pihak.
subyektif pasif, sebab dalam penggunaan
kartu kredit tidak ada perjanjian baru. b. Hak Penerbit Pihak Bank
Sebaliknya, kalau ditinjau dari kewajiban
pemegang kartu kredit untuk membayar 1. Penerbit berhak memperoleh iuran
transaksi kepada penerbit, seakan-akan tahunan (annual fee) dan uang
terjadi penggantian kreditur, padahal di pangkal dari pemegang kartu
sini bukan subrogasi karena tidak ada kredit.
perjanjian baru pada waktu melakukan 2. Penerbitan berhak memperoleh
pembayaran. pembayaran atas transaksi ,yanig
Dalam hubungan hukum tiap pihak telah dilakukan oleh Pemegang
mempunyai hak dan kewajiban secara Karti termasuk bunga
timbal balik, pihak yang satu mempunyai keterlambatan pembayaran yaitu
hak untuk menuntut dan pihak yang lain pemgang kartu melakukan
wajib memenuhi tuntutan itu. Adapun pembayaran atas seluruh jumlah
kewajiban penerbit antara lain : tagihan sebelum atau pada saat
jatuh tempo yaitu sebesar 3,25 %
a. Kewajiban Penerbit Kartu Kredit perbulan.
3. Penerbit berhak membatalkan atau
1. Menerbitkan kartu kredit untuk memperpanjang keanggotaan
calon pemegang kartu kredit yang Pemegang Kartu Kredit,
telah disetujui permohonannya, pembatalan ini dapat terjadi karena
karena hasil analisis yang beberapa hal antara lain : Si
dilakukan oleh pihak bank Pemegang kartui dinyatakan pailit,
menunjukkan bahwa pemohon dipemegang kartu meninggal
layak untuk menjadi pemegang dunia, sedang memperpanjangh
kartu kredit. kartu kredit dapat secara langsung
2. Menjamin Pemegang Kartu Kredit dilakukan oleh pihak Bank atau
agar dapat menggunakan kartunya, atas permintaan pemegang kartu
dengan cara memberikan hak kredit itu sendiri.
kepada pemekgang kartu kredit 4. Menarik kembali kartu kreditu
untuk mendapatkan mengambil yang ada pada Pemegang Kartu,
uang secara langsung di bank atau baik yang masih berlaku atau yang
melalui ATM. sudah habis masa berlakunya, atau
3. Penerbit membayarkan segala karena alasan-alasan tertentu.
transaksi yang dilakukan oleh 5. Mencantumkan nomor kartu kredit
Pemegang Kartu kepada Pengusaha ke dalam daftar hitam kartu kredit
melalui pengelola. yang telah dibatalkan secara
sepihak oleh Penerbit atau atas
dasar permintaan Pemegang Kartu,
Volume 7 Nomor I. Bulan Januari Tahun 2015 7
8

daftar hitam adalah terbitan berkala diperboleh membawa barang hasil


yang memuat nomor-nomor yang transaksinya,
tidak berlaku lagi. 2. Wajib membayar iuran tahunan
6. Menolak transaksi yang dilakukan yang besarnya telah ditetapkan oleh
oleh Pemeganig Kartu Kredit bila : Bank, besarntya iuran tahunan
2. Pemegang Kartu belum dapat berubah sewaktu-waktu
memenuhi kewajibannya menurut ketentuan Bank dan
kepada Penerbit berupa perubahannya akan diinfomasikan
permbayaran tagihan atas kepada pemegang kartu dan
transkasi yang dilakukan, pemegang kartu kredit wajib
b. Transaksi tersebut diragukan membayar sebagian cicilan tagihan
oleh Penerbit karena alasan-alasan dan beban bunga.
tertentu. 3. Mematuhi seluruhi
B. Telah habis batas kredit yanig ketentuan/aturan yang telah
telah ditentukan oleh Pihak ditentukan dalam perjanjian atau
Bank pemegang kartu kredit tunduk dan
7. Meneliti kebenaran data yang terikat pada syarat dan ketentuan
diajukan Pemegang sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam
syarat yang diminta oleh Penerbit perjanjian,
antara lain : Alamat, KTP, 4. Wajib membayar semua biaya yang
Rekening koran dan kekayaan. timbul karena penggunaan kartu
8. Bank berhak bertukar informasi kredit tersebut,
tentang data atau identitas 5. Pemegang kartu wajib segera
pemegang kartu kredit dengan memberi tahukan pihak Bank
pemegang kartu kredit lainnya. apabila terjadi perubahan alamat
9. Bank berhak untuk tidak atau perusahaan tempat bekerja,
mengganti kartu yang dilaporkanb 6. Pemegang kartu utama
hilang atau dicuri, apabila bertanggung jawab sepenuhnya
pemegang kartu dalam keadaan atas transaksi yang dilakukan oleh
tidak melunasi tagihan lebih dari pemegang kartu tambahan dan
enam puiluh hari terhitung sejak 7. Pemegang kartu wajib
tanggal laporan diterima. menyelesaikan kewajibannya yang
10. Dengan mengecualikan ketentuan bekum diselesaikan pada saat
yang ada dalam pasal 1832 pengakhiran perjanjian kedua belah
KUHPerdata bank berhak untuk pihak.
menuntut pembayaran kepada
pemegang kartu utama atas setiap d. Hak Pemegang Kartu Kredit :
transaksi yang dilakukan oleh
pemegang kartu tambahan. 1. Pemegang kartu kredit berhak
dapat melakukan penarikan uang
c. Kewajiban Pemegang Kartu Kredit tunai dan fasilitas ATM, selama 24
Jam.
1. Pemegang Kartu berkewajiban 2. Mendapatkan pelayanan barang
untuk mencantumkan tanda tangan dan jasa di setiap tempat yang
pada kertas panel di bagian sudah ditunjuk oleh Bank yang
belakang kartu, serta bersangkutan dan mendapatkan
menandatangani salesdraf yang fasilitas yang disediakan oleh bank
disediakan oleh pengusaha, setelah bagi pemegang Kartu Kredit,
itu baru sipemegang kartu kredit

Volume 7 Nomor I. Bulan Januari Tahun 2015 8


9

3. Pemegang Kartu Kredit berhak kesediaan merchant untuk diterima tanpa


mendapatkan fasilitas disediakan syarat. Mengingat sasaran yang ingin
oleh pihak Bank antara lain : dicapai oleh perusahaan (Bank penerbit
a. Adanya kemudahan kartu kredit) untuk memperoleh pangsa
pembayaran tanpa biaya pasar yang seluas-luasnya, tentu saja
administrasi karena dapat penerbit perlu pula memperluas kerjasama
membayarkan tagihan dengan merchant juga seluas-luasnya
kartu. sehingga sudah disiapkan perjanjian
b. Dana Plus dapat standart.
mentransfer dana dari batas
kredit anda untuk apa saja
melalui teleplus. E. PERLINDUNGAN HUKUM
c. Perlindungan asuransi TERHADAP PEMEGANG KARTU
perjalanan udara bebas KREDIT
premi, dan masih banyak SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN
DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN
lagi fasilitas yang
disediakan oleh pihak
Bank. Penggunaan atau pemanfaatan
Hubungan hukum antara penerbit Kartu Kredit di dalam masyarakat
kartu kredit dengan pengusaha dan mempunyai pengaruh dengan cakupan
hubungan yang terjadi antara penerbit yang relatif cukup luas karena pemegang
dengan merchant adalah berdasarkan kartu kredit menunjukkan kecenderungan
perjanjian yang saling menguntungkan, makin bertambah, tempat-tempat yang
yang didasarkan dalam suatu perjanjian. bersedia menerima pembayaran juga
Melihat isi perjanjian yang lazim bertambah. Di samping itu mekanisme
diperjanjikan diantara kedua belah pihak, Kartu Kredit juga dapat meliputi berbagai
dapat diketahui bahwa sifat hubungan kepentingan baik kepentingan para pihak
hukum dalam perjanjian yang dimaksud maupun kepentingan umum yang lain.
adalah: hubungan hukum untuk melakukan Luasnya kepentingan yang dapat
pekerjaan tertentu. Dalam hal ini merchant dijangkau oleh penggunaan Kartu kredit
berkewajiban melayani transaksi barang karena dapat melibatkan banyak pihak,
dan atau jasa dengan setiap pemegang antara lain pihak yang terlibat dan
kartu kredit (yang telah dikeluarkan oleh berkepentingan terhadap mekanisme kartu
penerbit). kredit adalah :
Perjanjian kerjasama antar 1. Lembaga-lembaga keuangan, Bank
perusahaan/Bank penerbit kartu kredit maupun bukan bank sebagai penerbit;
dengan pengusaha/pedagang yang bersedia 2. Perusahaan yang bergerak di bidang
menerima pembayaran dengan kartu perdagangan, barang dan jasa,
kredit. Perjanjian antara penerbit/ issuer seperti toko-toko swalayan, hotel,
dengan merchant, pada dasarnya restoran, perusahaan- perusahaan
merupakan realisasi dari hubungan timbal transportasi, agen perjanlanan dan
balik yang saling menguntungkan. sebagainya;
Perjanjian antara kedua belah pihak 3. Setiap orang yang mempergunakan
diawali dengan kata sepakat sebagai dasar kartu kredit sebagai alat pembayaran.
perjanjian untuk melakukan kerjasama.
Pada umumnya perjanjian ini juga Mengingat luasnya kepentingan
merupakan perjanjian baku, yang syarat- yang ada kaitannya dengan kartu kredit,
syaratnya sudah ditentukan secara sepihak mulai dari penerbitan dan penggunaannya,
oleh penerbit. Mengingat beberapa maka aspek hukumnya juga relatif cukup
keuntungan yang dapat diperoleh dengan luas. Aspek hukum penggunaan kartu
Volume 7 Nomor I. Bulan Januari Tahun 2015 9
10

kredit paling tidak mengenai dua aspek pengambilan uang tunai, dengan
sekaligus. Pertama aspek hukum publik, mengunakan kartu kredit dikenal
termasuk pidana dan aspek hukum perdata. suatu bagian yang ada pada bank,
Aspek hukum publik dalam rangka yaitu bagian otorisasi. Istilah
memberikan perlindungan peraturan otorisasi itu sendiri berarti
tentang syarat-syarat pendirian perusahaan mekanisme pemberian persetujuan
kartu kredit peraturan tentang syarat-syarat bank untuk setiap transaksi kartu
pendirian perusahaan kartu kredit syarat yang nilainya melampaui floor limit
operasional dan sebagainya. Sedangkan yang ditetapkan bank kepada
aspek perdatanya adalah mengatur tentang merchant. Bagian otorisasi ini
hubungan hukum para pihak. merupakan alat kontrol dari
Perlindungan hukum tersebut mekanisme transaksi yang
diberikan baik kepada para pihak sebagai menentukan disetujui atau tidaknya
pihak sebagai pihak yang melakukan semua transaksi. Mengingat bagian
kegiatan yang sah. Dan juga kepada publik otorisasi harus melayani permintaan
yang langsung atau tidak langsung akan otorisasi dari semua transaksi di
merasakan dampak penggunaan kartu dalam maupun di luar negeri, maka
kredit. Penggunaan kartu kredit bagian otorisasi harus bekerja 24 jam
mempunyai pengaruh terhadap peredaran secara terus menerus.
uang di dalam masyarakat. Pemegang
kartu kredit memperoleh barang atau jasa 2. Pemegang Kartu
dari merchant adalah berdasarkan
perjanjian tiga pihak yaitu perjanjian Card Holder atau card member
antara penerbit dengan pemegang kartu diartikan Pemegang kartu yang
mengenai pemberian kesempatan namanya tercetak di kartu dan yang
menggunakan fasilitas, dan perjanjian berhak menggunakan kartu pada
antara penerbit dengan Merchant jaminan merchant/ pedagang. Card Holder
pembelian dengan pembayaran dibelakang adalah orang yang memegang kartu
oleh pihak ketiga yaitu pemegang kartu. kredit secara sah. Kartu kredit tidak
Hubungan di dalam perjanjianKartu Kridit dapat dipindahtangankan dan harus
dan penggunaannya ada beberapa pihak ditandatangani oleh pemegang
yang terkait secara langsung yaitu : kartu kredit tersebut, disinilah letak
perbedaan secara prinsip dengan
surat berharga lain, yang dapat
1. Bank pihak yang mengeluarkan kartu dipindahkan sesuai dengan
klausula yang terkandung dalam
kredit surat tersebut. Seorang yang
memeperoleh kartu kredit disebut
Bank yang mengeluarkan kartu pemegang kartu kredit, tetapi
kredit merupakan pihak yang harus bukan pemilik kartu kredit.
didahului membayar kepada
merchant, atas semua baiaya akibat 3. Pengusaha/pedagang
penggunaan kartu kredit oleh
pemegang kartu. Setelah jatuh Penggunaan istilah merchant
tempo, pihak bank baru menagih diberikan kepada tempat-tempat
kepada pemegang kartu dengan dimana kartu kredit dapat
mengirimkan tagihan penggunaan digunakan, seperti hotel, restoran,
kartu kredit atau Billing Statement. tempat hiburan, dan lain-lain.
Dalam Mekanisme transaksi Merchant adalah pihak- pihak yang
pembelian barang atau jasa maupun menerima pembayaran dengan
Volume 7 Nomor I. Bulan Januari Tahun 2015 10
11

kartu kredit dari pemegangnya. timbul sebagai akibat langsung dari


Tempat-tempat yang menerima perjanjian-perjanjian yang telah ada.
kartu kredit sebagai alat Perjanjian kartu kredit dapat
memberikan tanda atau dikatakan masuk dalam klasifikasi
menempelkan logo dari kartu perjanjian baku. Diklasifikasikannya kartu
kredit yang diterima. Tidak semua kredit dalam perjanjian baku karena:
tempat dapat menjadi merchant Dokumen yang mengandung syarat
dari kartu kredit, untuk dapat perjanjian sudah disiapkan dan ditentukan
menjadi merchant bagi salah satu lebih dahulu oleh penerbit/ issuer/ sebagai
kredit, ada dua cara yang dapat kreditur, maka semua syarat perjanjian dan
ditempuh : isi perjanjian yang sudah disepakati juga
a. Permohonan dari perusahaan merupakan undang- undang bagi para
kepada pihak bank agar pihak, sehingga pihak pemohon pemegang
ditunjuk sebagai merchant. kartu kredit debitur hanya ada pilihan
b Penawaran atau permintaan dari apakah menerima syarat-syarat yang sudah
pihak bank kepada pengusaha ditentukan penerbit, kemudian
yang bersangkutan, agar menandatangani naskah perjanjian sebagai
tempatnya bersedia menjadi tanda setuju. Atau tidak menandatangani
merchant. Untuk memperlancar sebagai tidak setuju sehingga ketika telah
para merchant dalam melayani menandatangani naskah perjanjian maka
transaksi dengan kredit, maka terjadilah kata sepakat.
pihak bank memberikan Dengan demikian Perlindungan
penjelasan-penjelasan kepada hukum tidak saja diberikan kepada
merchant tentang mekanisme pemegang kartu kridit tetapi juga diberikan
pelayanan transaksinya. kepada pihak-pohak yang terkait dalam
melakukan kegiatan yang sah dan juga
Perjanjian yang dilakukan oleh para kepada publik yang langsung atau tidak
pihak tersebut diatas merupakan perjanjian langsung akan merasakan dampak
yang sifatnya insidental, dalam rangka penggunaan kartu kredit, berdasarkan
transaksi dan atau jasa pada saat-saat perjanjian tiga pihak yaitu perjanjian
tertentu saja. Pada dasarnya perjanjian segi antara penerbit dengan pemegang kartu
tiga tersebut di atas adalah perjanjian yang mengenai pemberian kesempatan
masing-masing berdiri sendiri, tetapi menggunakan fasilitas, dan perjanjian
secara materi saling menguntungkan antara penerbit dengan Merchant jaminan
dengan subyek ganda perusahaan/ bank pembelian dengan pembayaran dibelakang
penerbit kartu kredit. Perjanjian utama oleh pihak ketiga yaitu pemegang kartu.
terjadi antara penerbit dengan pemegang
kartu kredit, yang intinya memberikan PENUTUP
fasilitas kredit.
Ditinjau dari aspek hukum, A. Kesimpulan
penggunaan kartu kredit oleh pemegang
kartu adalah berdasarkan perjanjian yaitu
perjanjian pemberian fasilitas untuk
memberi barang dan atau jasa dengan
tidak harus membayar secara tunai, antara
penerbit dengan pemegang kartu, dan
perjanjian antara penerbit kartu kredit
dengan mitranya (Merchant). Penggunaan
kartu kredit sebagai alat pembayaran di
dalam lalu lintas pembayaran adalah
Volume 7 Nomor I. Bulan Januari Tahun 2015 11
12

1. Hubungan hukum dalam perjanjian masing-masing pihak untuk dapat


pembuatan kartu kredit yaitu menggugat pihak lain.
menimbulkan hak dan kewajiban DAFTAR PUSTAKA
yang timbal balik antara pihak-
pihak yaitu pemegang kartu kredit, Abdulkadir Muhammad, Segi Hukum
penerbit kartu kredit dan mitranya Lembaga Keuangan dan
(merchant) tersebut telah Pembiayaan, Citra Aditya Bakti,
ditegaskan dalam perjanjian yang Bandung, 2004.
telah disepakati bersama.
----------, Hukum Perikatan, Alumni,
2. Perlindungan Hukum tidak saja Bandung. 1982.
ditujukan kepada pemegang kartu
kridit tetapi juga bagi Para Pihak Fuady, Munir, Hukum Tentang
yang terkait dalam Penggunaan Pembiayaan Dalam Teori dan
Kartu Kredit dalam transaksi Praktek (Leasing Factoring, Modal
perdagangan, penggunaan kartu Ventura, Pembiayan Konsumen,
kredit masing-masing dilindungi Kartu Kredit). Cetakan Ke II.
oleh hukum, baik secara hukum Penerbit. P.T. Citra Aditya Bakti.
Publik maupun Hukum Perdata, Bandung. 1999.
yang kesemuanya berdasarkan
Perjanjian yang telah disepakati Johannes Ibrahim, dkk. Kartu Kredit
dan perjanian tersebut berlaku Dilematis Antara Kontrak dan
sebagai undang-undang bagi para Kejahatan. PT. Refika Aditama,
pihak yang telah menyepakatinya, Bandung, 2004.
yaitu : Bank atau pihak yang
menerbitkan kartu kredit (issuer), John Salindeho, Sistem Jaminan Kredit
pemegang kertu (card holder) dan Dalam Era Pembangunan Hukum,
pengusaha/ pedagang (merchant). Sinar Grafika, Jakarta, 1999

B. Saran-saran Mariam Darus Badrulzaman, Perjanjian


Kredit Bank, Alumni, Bandung, 1995
1. Dalam pelaksanaan penerbitan
Kartu Kredit Pihak Bank kiranya Munir Fuadi, Hukum Pembiayaan, Citra
diberikan peningkatan Aditya Bakti, Bandung, 1995
pelayanan/sosialisasi terhadap
calon Pemegang Kartu Kredit, Purwosutjipto, H M .N., Pengantar
baik mengenai resiko dan akibat Pokok Hukum Dagang Indonesia,
hukum yang akan timbul apabila Jilid 7,
lalai dalam penggunaannya. Djambatan, Jakarta, 1984
2. Diperlukan adanya upaya
perlindungan hukum yang lebih R. Subekti, Hukum Perjanjian, cetakan ke-
luas, tidak hanya konsumen dalam 2 Alumni Bandung 1996.
pengertian pemegang kartu kredit
saja, tetapi dalam hal tertentu Soedjono Dirdjojosisworo, Pemanfaatan
pihak penjual barang/ jasa dan Ilmu-ilmu Sosial Bagi Pengembang
penerbit kartu pun merupakan Ilmu Hukum, Alumni, Bandung,
pihak yang perlu mendapat 1997,
perlindungan hukum yang
seimbang, termasuk didalamnya Soebekti, R.R., Tjitrosudibio. 1995. Kitab
penegasan hak dan kewajiban dari Undang-Undang Hukum Perdata.
Volume 7 Nomor I. Bulan Januari Tahun 2015 12
13

Edisi Revisi. Penerbit. P.T. Pradya


Paramita. Jakarta.

Volume 7 Nomor I. Bulan Januari Tahun 2015 13

Anda mungkin juga menyukai