Anda di halaman 1dari 11

KONSEP HUKUM DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMBIAYAAN

KONSUMEN PADA PT. MEGA FINANCE CABANG PALU


Moh. Nafri
Muhammad_nafri@yahoo.com
(Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Tadulako)

Abstract
The problem was legal concept in LPSOHPHQWLQJ DQ DJUHHPHQW RI FRQVXPHU¶V IXQGLQJ 7KLV
research aimed at finding out the existing legal concept in implementing an agreement of
FRQVXPHU¶V IXQGLQJ 7KLV UHVHDUFK XVHG HPSLULFDO OHJDO PHWKRG E\ XVLQJ SULPDU\ OHJDO PDWHULDOV
and secondary ones which were then presented inductively. This means from specific things to
general ones. The research shows that the existing legal concept in implementing the agreement of
FRQVXPHU¶V IXQGLQJ DW 37 0HJD )LQDQFH RI 3DOX LV WKH FRQFHSW RI ULJKWV DQG UHVSonsibility of each
party has been more specific compared with the legal constract. The legal concept of rights and
responsibility does not provide an equal position of all the parties. Justice implemented in
FRQVXPHUV¶ ILQGLQJ DJUHHPHQW LV QRW UHODWLYHO\ Whe same as the one in John Rawls used so far. The
attitude by the business actors who has not provided an equal position to the cunsumers has been in
contrast with the justice intending an equal freedom for anyone.
Keywords: Legal Concepts, Agreement of CoQVXPHU¶V )XQGLQJ

Pembiayaan konsumen sudah cukup perjanjian sebagaimana yang diatur dalam


populer dalam dunia bisnis di Indonesia, Pasal 1320 KUHPerdata´.
mengingat sifat dan transaksi pembiayaan Pembiayaan konsumen sangat
konsumen tersebut mampu menampung membantu masyarakat dalam pemenuhan
masalah-masalah yang tidak dapat dipecahkan kebutuhan akan barang-barang konsumtifnya
dengan jenis pembiayaan yang biasa dari seperti sepeda motor, alat-alat elektronik,
perbankan. Adapun yang dimaksud dengan mobil, perabotan rumah tangga dan lain-lain.
pembiayaan konsumen menurut Pasal 1 angka Akan tetapi dalam pemberian fasilitas
(6) Keppres Nomor 61 Tahun 1988 jo. Pasal 1 pembiayaan tersebut, para pihak lembaga
huruf (p) Keputusan Menteri Keuangan keuangan harus bertindak secara hati-hati, di
Nomor 1251/kmk.013/1988 adalah kegiatan karenakan dari pembiayaan tersebut akan
pembiayaan dalam bentuk dana untuk timbul sejumlah resiko yang cukup besar,
pengadaan barang berdasarkan kebutuhan apakah dana dan bunga dari kredit yang di
konsumen dengan sistem pembayaran pinjamkan dapat diterima kembali atau tidak.
angsuran atau berkala oleh konsumen. Salah satu di antara lembaga keuangan non
(Sunaryo, 2008 : 96) bank tersebut adalah PT. Mega Finance,
Pembiayaan konsumen sendiri tidak perusahaan ini merupakan perusahaan
mendapat pengaturan secara khusus dalam pembiayaan penjualan sepeda motor yang
KUH Perdata dan Kitab Undang-undang bekerja sama dengan dealer resmi dari merek
Hukum Dagang, namun sebagai suatu Honda dan Yamaha.
perjanjian, pembiayaan konsumen PT. Mega Finance berdiri pada tanggal
mempunyai alas hukum, yang diatur dalam 15 Maret Tahun 1995 dengan nama Para
Pasal 1338 KUH Perdata, yang disebutkan : Finance, merupakan bagian dari Mega
´Setiap orang bebas melakukan perjanjian Corpora yang bernaung dibawah CT Corpora.
asalan perjanjian tersebut memenuhi Awalnya Para Finance lebih banyak bergerak
persyaratan-persyaratan mengenai sahnya dibidang leasing (sewa guna usaha), factoring

32
33 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 1, Januari 2015 hlm 32-42 ISSN: 2302-2019

(anjak piutang), consumer finance dalam pembuatan kontrak ini, jika terjadi
(pembiayaan konsumen) dengan sasarannya adanya pihak yang merasa dirugikan maka
adalah konsumen korporasi dan jenis timbul sengketa atau perselisihan para pihak
kendaraan roda empat (mobil). Kemudian mengadakan kontrak karena tidak terpenuhi
pada bulan Juni tahun 2010 para Finance prestasi, maka menimbulkan dampak negatif
mengganti nama menjadi Mega Finance. Hal yang sangat merugikan bagi masing-masing
ini dilakukan untuk membedakan divisi pihak tersebut. (Salim, 2006 : 72).
bidang usaha Mega Corpora, sehingga yang Perjanjian pada dasarnya dilaksanakan
bergerak di sektor keuangan Mega Corpora dengan dasar itikad baik dan rasa kepercayaan
namanya akan menjadi Mega semua. Seperti satu sama lain yang saling mengikatkan diri.
Bank Mega, Mega Life (asuransi), Mega Auto Hal ini merupakan salah satu asas dalam
Finance dan Mega Finance (pembiayaan hukum perjanjian untuk mencapai tujuan
kendaraan). hukum, yaitu keadilan mencapai dan
PT. Mega Finance memiliki kantor kepastian hukum. Kepastian hukum ini dapat
cabang yang tersebar di berbagai wilayah di dicapai, bilamana isi perjanjian dilaksanakan
Indonesia. Salah satu cabangnya adalah PT. secara tegas dan adil. Maka yang menjadi
Mega Finance Cabang Palu, melakukan pokok permasalahan dalam penelitian ini
kegiatan usahanya di bidang pembiayaan adalah bagaimanakah konsep hukum yang
konsumen (consumer finance), yang berfokus berlaku dalam pelaksanaan perjanjian
pada pembiayaan sepeda motor. Kegiatan pembiayaan konsumen pada PT. Mega
pembiayaan dilakukan melalui sistem Finance Cabang Palu.
pemberian kredit yang pembayarannya oleh
konsumen dilakukan secara angsuran atau METODE
berkala.
Ketentuan-ketentuan atau aturan yang Penelitian yang dilakukan penulis
telah dibuat dan disepakati seringkali dalam adalah penelitian hukum empiris yaitu suatu
prakteknya tidak memenuhi dan tidak sesuai metode penelitian hukum yang berfungsi
dengan isi perjanjian tesebut, baik hal itu untuk melihat hukum dalam artian nyata dan
disengaja atas kelalaian si pelaksana meneliti bagaimana bekerjanya hukum di
perjanjian, di mana perjanjian yang lingkungan masyarakat. Metode penelitian
dilaksanankan tidak sesuai sebagaimana yang hukum empiris dapat dikatakan sebagai
diperjanjiakan oleh pelaku usaha tersebut. penelitian hukum sosiologis. Penelitian
Selain itu ada juga faktor di mana konsumen hukum empiris ini menggunakan penalaran
tidak mengetahui peraturan baku yang telah induksi, yaitu penarikan kesimpulan berawal
dibuat oleh pihak kreditur. dari proposisi khusus (hasil pengamatan) yang
Praktik kehidupan masyarakat pada berakhir pada suatu kesimpulan umum
umumnya, norma-norma yang berlaku dan (pengetahuan baru) berupa asas umum.
larangan sering sekali dilanggar. Pelanggaran Penelitian hukum empiris ini menggunakan
yang terjadi dikemudian hari dipengaruhi oleh kajian terhadap data primer sebagai sumber
faktor lingkungan, perekonomian yang sangat data utama yang diperoleh dengan cara
lemah maupun karakter manusia yang wawancara dengan responden serta data
mempunyai itikad buruk. Kemajuan teknologi sekunder berupa bahan hukum yang
dewasa ini, pola kehidupan masyarakat akan digunakan sebagai sumber data pendukung.
terpengaruh dan berkembang secara pesat, Data yang diperlukan adalah data
sehingga dampak negatif yang muncul sangat primer sebagai sumber data utama di samping
mempengaruhi kondisi dan tatanan kehidupan data sekunder sebagai sumber data
setiap individu. Termasuk kegiatan bisnis pendukung. Teknik pengumpulan data
Moh. Nafri, Konsep Hukum Dalam Pelaksanaan Perjanjian Pembiayaan Konsume«««««««««««««34

penelitian ini adalah teknik wawancara dan 1) Hak atas informasi yang baik dan jelas
studi kepustakaan (library research), Pada tahap kontrak pembiayaan
berdasarkan teknik ini, informasi yang konsumen pada PT. Mega Finance, pihak
diperoleh dari berbagai sumber, waktu kreditur seharusnya memberikan kesempatan
diperolehnya dan tempat akan di catat secara bahkan menyarankan kepada pihak debitur
cermat. Selanjutnya akan di analisis dari untuk membaca, mengerti dan memahami isi
berbagai asas, konsep dan teori yang relevan kontrak. Bila perlu pihak kreditur
dengan topik kajian yang diketengahkan. memberikan penjelasan kepada konsumen
Data yang di peroleh, baik dari studi mengenai hal-hal yang dianggap penting.
lapangan maupun studi pustaka pada dasarnya Akan tetapi hal tersebut tidak dilakukan
merupakan data tataran yang dianalisis secara oleh PT. Mega Finance. Hal tersebut
deskriptif kualitatif, yaitu data yang sebagaimana hasil wawancara peneliti kepada
terkumpul dituangkan dalam bentuk uraian salah satu konsumen PT. Mega Finance
logis dan sistematis, selanjutnya dianalisis Cabang Palu, Ibu Noviana, menerangkan
untuk memperoleh kejelasan penyelesaian bahwa pihak finance (PT. Mega Finance
masalah (Soerjono Soekanto, 1986 : 10). Cabang Palu) belum memberikan penjelasan
Kemudian mempelajari seluruh permasalahan secara detail mengenai apa yang tertulis
yang ada dengan melakukan pembahasan. dalam sebuah kontrak, Misalnya mengenai
Kegiatan analisis ini diharapkan dapat pembayaran yang jatuh temponya bertepatan
memberikan kesimpulan dari permasalahan dengan hari libur Nasional, serta besarnya
yang diteliti secara benar dan akurat, serta denda maupun besarnya bunga yang harus
dapat dipresentasikan dalam bentuk pola dibayar konsumen.
berpikir induktif yaitu dari hal yang bersifat Dalam suatu perjanjian, terlebih dahulu
khusus menuju ke hal yang bersifat umum. harus dijelaskan secara tegas dan cermat apa
saja isi perjanjian, atau dengan kata lain apa
HASIL DAN PEMBAHASAN saja hak dan kewajiban para pihak. Sebab
para pihak mempunyai hak untuk
Konsep Hukum yang Berlaku dalam memperoleh informasi yang baik dan jelas
Pelaksanaan Perjanjian Pembiayaan mengenai sebuah kotrak.
Konsumen 2) Hak untuk berbicara dan didengar
Konsep hukum yang berlaku pada PT. Praktek pelaksanaan perjanjian
Mega Finance adalah konsep hak dan pembiayaan konsumen pada PT. Mega
kewajiban para pihak, yaitu : Finance Cabang Palu, sebelum melakukan
penandatangan kontrak, terlebih dahulu pihak
1. Konsep hak dan kewajiban konsumen pelaku usaha melakukan pengecekan
langsung ketempat tinggal konsumen, hal ini
a. Konsep hak konsumen dilakukan oleh Credit Marketing Officer
Pada pelaksanaan pembiayaan (CMO) untuk menganalisis dan mengevaluasi
konsumen, hak konsumen adalah memperoleh terhadap data dan informasi mengenai
fasilitas pembiayaan dari perusahaan konsumen dengan cara melakukan wawancara
pembiayaan konsumen. Di mana konsumen (interview) langsung kepada konsumen.
adalah pembeli barang yang dananya dibiayai Namun berdasarkan hasil wawancara
oleh perusahaan pembiayaan konsumen. Di peneliti kepada salah satu konsumen Bapak
samping hak tersebut, terdapat pula hak Muhamadong bahwa pihak PT. Mega Finance
konsumen yang perlu diperhatikan oleh dalam melakukan interview langsung kepada
pelaku usaha dalam menjalankan usahanya, dirinya (responden) terkadang tidak
yaitu : memberikan ruang untuk bertanya, berbicara
35 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 1, Januari 2015 hlm 32-42 ISSN: 2302-2019

maupun menyampaikan keinginan atau lebih cepat. Artinya semakin tinggi uang
keluhan mereka, misalnya mengenai harga muka atau DP yang diberikan oleh pemohon
barang, jatuh tempo pembayaran, denda, tersebut, maka akan lebih diutamakan untuk
bunga dan lain-lain yang berhubungan dengan dilakukan proses pemberian fasilitas
kontrak. pembiayaan. Karena dilihat dari besarnya
Pihak pelaku usaha hanya lebih DP pemohon tersebut bisa saja kecil
mementingkan apa yang menjadi tujuan kemungkinan akan terjadi kelalaian
utama mereka yaitu melihat apakah layak atau SHPED\DUDQ DQJVXUDQ ROHK NRQVXPHQ´
tidaknya konsumen tersebut dalam menerima Berdasarkan hasil wawancara di atas,
fasilitas pembiayaan tanpa memperhatikan bahwa dalam pelaksanaannya pihak PT. Mega
keinginan dari konsumen. Dari sudut pandang Finance Cabang Palu lebih mengutamakan
positif, pelaku usaha harusnya melihat untuk melakukan proses pemberian fasilitas
keinginan dan keluhan dari konsumen sebagai pembiayaan kepada konsumen yang
input untuk memperbaiki diri. Karena itu memberikan uang muka atau DP (down
adalah modal untuk maju. Pelaku usaha yang payment) yang lebih tinggi dibandingkan
pintar akan memanfaatkan informasi sekecil konsumen yang memberikan uang muka
apapun untuk berinovasi. standar (lebih rendah), dengan alasan bahwa
3) Hak untuk diperlakukan atau dilayani konsumen yang memberikan uang muka lebih
secara benar serta tidak diskriminatif tinggi akan lebih kecil kemungkinan terjadi
Sudah merupakan hak asasi manusia wanprestasi oleh konsumen. Hal ini tentu saja
untuk diperlakukan sama. Pelaku usaha harus pelayanan dari pelaku usaha masih terlihat
memberikan pelayanan yang sama kepada diskriminatif, di mana pelaku usaha masih
semua konsumennya, tanpa memandang membeda-bedakan atau lebih mengutamakan
perbedaan idiologi, agama, suku, kekayaan, konsumen yang memberikan DP lebih tinggi,
maupun status sosial. padahal kedudukan dan hak konsumen sama
Dalam praktek pelaksanaan pembiayaan yaitu memperoleh pelayanan yang benar dan
konsumen pada PT. Mega Finance Cabang tidak diskriminatif.
Palu, sebelum melakukan proses pemberian 4) Hak atas kedudukan yang seimbang dalam
fasilitas pembiayaan kepada konsumen, kontrak baku dan kualitas atau kondisi
terlebih dahulu pihak konsumen diharuskan barang yang terjamin
untuk membayar uang muka atau down Tujuan utama konsumen dalam
payment (DP) kepada pelaku usaha, sesuai mengkonsumsi barang adalah untuk
dengan harga kendaraan yang telah memperoleh manfaat dari barang yang
ditentukan. Sebagaimana hasil wawancara digunakannya tersebut. Perolehan manfaat
dengan Ikbal Rukamna (Credit Marketing tersebut tidak boleh mengancam keselamatan,
Officer PT. Mega Finance Cabang Palu) jiwa dan harta benda konsumen, serta harus
yaitu: menjamin kenyamanan dan keamanan
³6HEHOXP PHODNXNDQ SURVHV SHPEHULDQ konsumen. Hal ini tentu saja mengharuskan
fasilitas pembiayaan konsumen, terlebih barang tersebut telah terjamin kualitas atau
dahulu si pemohon/ konsumen memberikan kondisi yang sesuai dengan ketentuan standar
uang muka atau DP (down payment) kepada mutu yang berlaku.
kreditur yaitu sesuai dengan harga kendaraan Namun di temui dalam perjanjian antara
yang telah ditentukan oleh kreditur. pihak PT. Mega Finance dan konsumen tidak
Kemudian selanjutnya jika si pemohon/ memuat klausul adanya hak konsumen atas
konsumen memberikan uang muka lebih kualitas atau kondisi barang yang terjamin
tinggi diatas standar atau diatas DP yang dari pihak pelaku usaha baik dari supplier
ditentukan maka proses yang dilakukan akan maupun perusahaan pembiayaan konsumen.
Moh. Nafri, Konsep Hukum dalam Pelaksanaan Perjanjian Pembiayaan Konsume«««««««««««««36

Artinya bahwa konsumen dalam hal ini belum konsumen dalam melaksanakan
ada kepastian atas terjaminnya kualitas dan kewajibannya. Sebagaimana yang terjadi
kondisi barang yang akan digunakan. dalam praktek perjanjian pembiayaan
Dalam membuat atau menentukan konsumen pada PT. Mega Finance Cabang
redaksi pada kontrak baku, pihak pelaku Palu, menurut Ikbal Rukamana (Credit
usaha perlu memperhatikan dan memberikan Marketing Officer PT. Mega Finance Cabang
kedudukan yang seimbang, dengan tidak Palu), masalah yang timbul adalah
mengabaikan hak konsumen atas kualitas atau penyalahgunaan kredit, dimana barang
kondisi barang yang digunakan konsumen jaminan telah berpindah tangan pada orang
dalam perjanjian pembiayaan konsumen. lain tanpa sepengetahuan pihak perusahaan.
Konsumen seharusnya memperoleh hak atas Konsumen tersebut memindahtangankan atau
informasi dan penjelasan yang baik dan detail mengalihkan barang yang masih dalam ikatan
mengenai kontrak dari pelaku usaha, serta pihak PT. Mega Finance Palu kepada pihak
memberikan kesempatan kepada pihak ketiga tanpa pemberitahuan kepada pihak PT.
konsumen untuk membaca, mengerti dan Mega Finance sesuai dengan perjanjian
memahami isi kontrak. Misalnya mengenai pembiayaan konsumen yang telah disepakati,
jatuh tempo pembayaran yang bertepatan sebagaimana yang terdapat pada Pasal 4 Ayat
dengan hari libur nasional, serta besarnya (4) Perjanjian Pembiayaan Konsumen, yaitu:
denda maupun besarnya bunga yang harus ³3HQHULPD )DVLOLWDV GLODUDQJ PHQJDOLKNDQ
dibayar konsumen. Selain itu konsumen juga dengan cara apapun termasuk tetapi tidak
mempunyai hak untuk berbicara dan terbatas pada menggadaikan, menjaminkan,
didengar, serta diperlakukan atau dilayani menyewakan atau menjual barang baik
secara benar, tidak diskriminatif dan seluruhnya ataupun sebagian kepada pihak
memperoleh kualitas atau kondisi barang lain kecuali dengan persetujuan tertulis dari
yang terjamin. Pemberi Fasilitas sebelumnya.³
Konsep hak konsumen dalam praktik Lebih lanjut Ikbal Rukmana
perjanjian pembiayaan konsumen tersebut menerangkan bahwa penyalahgunaan kredit
lebih sempit dibandingkan dengan teori dipicu adanya kelengkapan dokumen
kontrak ekpresif, teori hasrat (will theory) dan konsumen yang berdomisili di luar Kota Palu,
teori kepentingan (utulitarinism theory). Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala
Dimana hak konsumen untuk memperoleh yang tertarik untuk membeli kendaraan di
informasi dan penjelasan mengenai isi Kota Palu, namun mereka terbentur oleh
kontrak dari pelaku usaha belum dinyatakan kendala persyaratan bukti identitas konsumen.
dengan tegas dan cermat kepada konsumen, Aplikasi pembiayaan kendaraan
serta pihak pelaku usaha dalam melakukan mensyaratkan adanya persyaratan identitas
observasi dan pengecekan langsung ketempat yaitu Kartu Tanda Penduduk (KTP)
konsumen sebelum menandatangani kontrak suami/isteri konsumen. Pada PT. Mega
terkadang tidak memberikan ruang kepada Finance Cabang Palu, Kartu Tanda Penduduk
konsumen untuk menyampaikan apa yang (KTP) yang dipersyaratkan adalah Kartu
dalam benak mereka yaitu keinginan dan Tanda Penduduk (KTP) yang berwilayah
keluhan dari konsumen. Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten
Donggala.
b. Konsep kewajiban konsumen Kesulitan tersebut maka dengan bantuan
1) Kewajiban untuk tidak mengalihkan relasi yang berada di Kota Palu, Kabupaten
barang jaminan selama masa kredit Sigi dan Kabupaten Donggala, mereka
Kredit bermasalah adalah salah satu mengajukan kredit dengan meminjam nama
yang menyebabkan lalainya kewajiban relasinya setelah sebelumnya mengadakan
37 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 1, Januari 2015 hlm 32-42 ISSN: 2302-2019

perjanjian bawah tangan antara mereka penunggakan pembayaran angsuran oleh


sehingga si relasi tersebut menjadi pihak yang konsumen, yaitu :
mengajukan aplikasi pembiayaan. Hal seperti a) Dana terpakai untuk hal lain
ini sebenarnya riskan sekali mengingat Kadang kala ditengah tenor kredit, dana
karakter orang sebenarnya tidak terlihat, yang telah dipersiapkan oleh konsumen guna
namun dengan alasan hubungan baik dan membayar angsuran kreditnya terpakai untuk
imbalan tertentu mereka bersedia untuk hal lain yang dipandang lebih penting,
meminjamkan namanya pada relasinya misalnya untuk membiayai pengobatan atas
sebagai pihak dalam perjanjian ini. sakitnya konsumen atau anggota keluarga
Dari kejadian seperti itu, ketentuan yang lainnya dan membutuhkan banyak biaya,
seharusnya diperhatikan oleh para pihak sehingga uang yang seharusnya digunakan
ternyata diabaikan, misalnya transaksi yang untuk membayar angsuran dipakai lebih
adil. Dalam konsep pelaksanaan perjanjian dahulu untuk membayar biaya rumah sakit.
pembiayaan konsumen pada PT. Mega b) Alasan ekonomi
Finance kesetaraan kedudukan perusahaan Faktor ini biasanya berupa kemunduran
pembiayaan konsumen dan konsumen sangat (penurunan) usaha konsumen. Faktor ini
diperlukan. merupakan sebab yang paling banyak
2) Kewajiban membayar kembali dana menimbulkan persoalan kredit bermasalah.
(kredit) secara berkala (angsuran) sampai Usaha/bisnis yang dijalankan konsumen
lunas mengalami kesulitan (penurunan), sehingga
Sebagaimana yang terjadi dalam menyebabkan cash flow keuangan konsumen
praktek perjanjian pembiayaan konsumen menjadi tidak berjalan dengan baik. Masalah-
pada PT. Mega Finance Cabang Palu, masalah lain yang dapat mempengaruhi
menurut Moh. Ardy (Head Admin PT. Mega jalannya kredit misalnya kematian konsumen,
Finance Cabang Palu) masalah lain yang bencana alam, biaya untuk pendidikan anak
timbul dalam pelaksanaan perjanjian dan kepekaan gejala memburuk dari keadaan
pembiayaan antara konsumen (customer) perekonomian konsumen tersebut.
dengan PT. Mega Finance Cabang Palu, Dalam sebuah perjanjian manakala para
adalah keterlambatan dan atau penunggakan pihak telah menunaikan prestasinya maka
pembayaran angsuran oleh konsumen. perjanjian tersebut akan berjalan sebagaimana
sebagaimana salah satu kewajiban konsumen mestinya tanpa menimbulkan persoalan. Akan
dapat dilihat dalam Pasal 2 Ayat (1) tetapi para pihak juga harus memperhatikan
Perjanjian Pembiayaan Konsumen antara PT. keadaan (kondisi) salah satu pihak yang
Mega Finance Cabang Palu dan konsumen, menyebabkan kelalaian dalam menjalankan
yaitu : kewajibannya.
³7DQJJDO MDWXK WHPSR PHUXSDNDQ EDWDV DNKLU Munir Fuady mengemukakan bahwa
pembayaran angsuran, karenanya penerima dalam perjanjian, iktikad baik harus
fasilitas (konsumen) wajib membayar diprioritaskan dalam pelaksanaan perjanjian,
angsuran selambat-lambatnya pada tanggal dengan memperhitungkan perubahan keadaan
jatuh temponya secara tertib dan teratur yang berpengaruh terhadap pemenuhan
tanpa terlebih dahulu dilakukan prestasi yang diperjanjikan (Munir Fuady,
penagihan/pemberitahuan oleh pemberi 1990 : 63). Pihak pelaku usaha perlu
IDVLOLWDV GHQJDQ FDUD DSDSXQ´. memperhatikan alasan-alasan yang dapat
Hasil penelitian yang dilakukan penulis, mempengaruhi pemenuhan prestasi
terdapat beberapa hal yang menjadi penyebab konsumen, atau penyebab dari keterlambatan
terjadinya keterlambatan dan atau pembayaran angsuran tersebut, apabila
keadaan (kondisi) debitur telah lalai karena
Moh. Nafri, Konsep Hukum dalam Pelaksanaan Perjanjian Pembiayaan Konsume«««««««««««««38

hal seperti tersebut di atas, maka sebaiknya pihak PT. Mega Finance cabang Palu sebagai
pihak kreditur memberikan kebijakan atau kreditur, yaitu hak untuk melakukan
memberikan kesempatan kepada konsumen pelaporan tindak pidana atas tindakan
untuk menambah waktu dalam pembayaran konsumen dalam mengalihkan barang
angsuran yang telah ditetapkan. Sehingga jaminan dengan cara apapun tanpa
hubungan baik kedua belah pihak tetap sepengetahuan pihak kreditur, hal ini sesuai
terjalin dengan baik. dengan Pasal 9 Ayat (2) dalam perjanjian
pembiayaan konsumen, yaitu :
2. Konsep hak dan kewajiban pelaku ³3HPEHUL )DVLOLWDV EHUKDN XQWXN PHODNXNDQ
usaha pelaporan pidana atas tindakan Penerima
Fasilitas dalam mengalihkan dengan cara
a. Konsep hak pelaku usaha apapun termasuk tidak terbatas pada
Pada pelaksanaan pembiayaan menggadaikan, menjaminkan menyewakan,
konsumen PT. Mega Finance Cabang Palu, atau menjual barang baik seluruhnya ataupun
hak kreditur adalah menerima pembayaran sebagian kepada pihak lain tanpa persetujuan
kembali dana (kredit) secara berkala tertulis dari Pemberi FasiliWDV ´
(angsuran) dari konsumen. Selain hak pelaku PT. Mega Fianance Cabang Palu sampai
usaha tersebut, terdapat pula hak pelaku usaha saat ini dalam menangani penyelesaian
dalam menjalankan usahanya yaitu: masalah yang ditimbulkan konsumen belum
1) Hak atas perlindungan hukum dari pernah sampai ke tingkat pengadilan, karena
tindakan konsumen yang merugikan dapat diselesaikan secara kekeluargaan atau
kreditur musyawarah. Akan tetapi jika dirasa memang
Dalam praktik pelaksanaan pembiayaan sudah tidak bisa diselesaikan secara
konsumen, tidak dipungkiri adanya risiko- kekeluargaan dan sudah ada indikasi
risiko yang akan terjadi dikemudian hari. perbuatan yang melanggar hukum maka PT.
Sebagai contoh pihak debitur tidak mampu Mega Finance Palu bertindak tegas untuk
melunasi kredit pada waktunya (wanprestasi) menyelesaikannya melalui jalur hukum.
dan untuk memperkecil risiko itu biasanya Berdasarkan uraian konsep hak pelaku
kreditur meminta jaminan kepada debitur. usaha tersebut, di mana dalam praktek
Jaminan ini merupakan suatu bentuk pelaksanaan pembiayaan konsumen PT. Mega
perlindungan hukum untuk mencegah Finance cabang Palu, tidak lepas dari
terjadinya kerugian pada pihak kreditur. hambatan dan atau masalah. Sehingga dengan
Jaminan tersebut berupa jaminan utama, hambatan atau masalah tersebut dapat
jaminan pokok, dan jaminan tambahan. Pihak mempengaruhi hak kreditur sebagai pelaku
PT. Mega Finance Cabang Palu dalam usaha tidak terpenuhi. Masalah tersebut
menyelesaiakan hambatan atau masalah yang adalah keterlambatan dan atau penunggakan
timbul, mengambil langkah-langkah sesuai pembayaran angsuran, serta barang jaminan
dengan perjanjian yang telah disepakati telah berpindahtangan pada orang lain tanpa
bersama dalam perjanjian dan menjadi dasar sepengetahuan pihak perusahaan. Oleh karena
yang mengikat para pihak serta berlaku itu, demi untuk menjamin kepastian hukum
sebagai Undang-Undang. dalam pelaksanaan perjanjian pembiayaan
2) Hak untuk melakukan pelaporan tindak konsumen, maka dalam menjalankan
pidana atas tindakan konsumen usahanya pihak kreditur perlu adanya
Di samping hak atas perlindungan perlindungan hukum dari tindakan konsumen
hukum tersebut diatas, terdapat pula hak yang merugikan kreditur. Di mana pihak
pihak pelaku usaha yang berkaitan dengan kreditur meminta jaminan sebagai alat untuk
penyelesaian masalah yang dihadapi oleh mencegah terjadinya kerugian kreditur akibat
39 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 1, Januari 2015 hlm 32-42 ISSN: 2302-2019

wanprestasi (kredit bermasalah), serta kualitas atau kondisi barang digunakan oleh
mengambil langkah untuk menyelesaikan konsumen. Hal ini terlihat bahwa
masalah melalui kekeluargaan atau menempatkan pengecualian terhadap
musyawarah. kewajiban pelaku usaha (supplier maupun
perusahaan pembiayaan) dalam klausula
b) Konsep kewajiban pelaku usaha tersebut.
Pada pelaksanaan perjanjian Pada kontrak pembiayaan konsumen
pembiayaan konsumen PT. Mega Finance PT. Mega Finance cabang Palu, pihak
Cabang Palu, kewajiban pelaku usaha adalah konsumen tidak berada dalam keadaan yang
menyediakan dana kepada konsumen, di betul-betul bebas untuk menentukan apa yang
mana perusahaan pembiayaan konsumen diinginkan dalam kontrak pembiayaan
menyediakan dana (kredit) kepada konsumen konsumen tersebut. Pihak perusahaan
dengan sejumlah uang yang dibayarkan secara pembiayaan konsumen memiliki posisi lebih
tunai kepada supplier atas pembelian barang kuat dan menggunakan kesempatan tersebut
yang dibutuhkan konsumen. Di samping untuk menentukan klausul-klausul tertentu
kewajiban tersebut terdapat pula kewajiban dalam kontrak pembiayaan konsumen.
pelaku usaha yang perlu diperhatikan dalam 2) Kewajiban memberikan informasi yang
menjalankan usahanya yaitu: baik dan jelas kepada konsumen
1) Kewajiban memberikan kedudukan yang Dalam prakteknya, sebagaimana telah
seimbang kepada konsumen dalam kontrak diuraikan sebelumnya, bahwa menurut ibu
baku dan menjamin kualitas atau kondisi Noviana (salah satu konsumen PT. Mega
barang Finance Cabang Palu), pihak PT. Mega
Praktik dalam pembiayaan konsumen Finance Cabang Palu belum memberikan
PT. Mega Finance Cabang Palu, yaitu dalam penjelasan secara detail mengenai apa yang
memberikan kredit, pihak pembiayaan tertulis dalam kontrak. Walaupun
konsumen mencantumkan syarat sepihak di perlindungan konsumen sudah diatur oleh
mana ada klausula yang menyatakan bahwa Undang-Undang. Namun, masih ada saja
pihak kreditur (pelaku usaha) sewaktu-waktu pelaku usaha lainnya acap kali tidak
diperkenankan untuk merubah berorientasi pada konsumen dan atau
(menaikan/menurunkan) jumlah kewajiban membiarkan bawahan atau cabang atau
pembayaran angsuran atau suku bunga kredit penyalur mencari lubang ketidaktahuan
yang diterima oleh debitur yang disesuaikan konsumen tentang kewajiban-kewajiban
dengan tindakan moneter oleh Pemerintah, maupun hak-hak konsumen yang sengaja
tanpa persetujuan dari debitur terlebih dahulu ditutupi-tutupi demi memperoleh keuntungan.
atau dengan kata lain ada kesepakatan bahwa 3) Kewajiban untuk memperlakukan atau
debitur setuju terhadap segala keputusan melayani konsumen secara benar dan tidak
sepihak yang diambil oleh pihak pembiayaan diskriminatif
konsumen tersebut untuk merubah jumlah Dalam pelaksanaannya pihak PT. Mega
kewajiban pembayaran angsuran yang telah Finance Cabang Palu lebih mengutamakan
diterima oleh debitur pada masa/jangka waktu untuk melakukan proses pemberian fasilitas
perjanjian pembiayaan berlangsung. pembiayaan kepada konsumen yang
Kemudian selanjutnya di dalam klausul memberikan uang muka atau DP (down
pada perjanjian antara pihak PT. Mega payment) yang lebih tinggi dibandingkan
Finance dan konsumen tersebut tidak memuat konsumen yang memberikan uang muka
adanya kewajiban pelaku usaha (supplier standar (lebih rendah), dengan alasan bahwa
maupun perusahaan pembiayaan) yang konsumen yang memberikan uang muka lebih
menjamin dan bertanggung jawab atas
Moh. Nafri, Konsep Hukum dalam Pelaksanaan Perjanjian Pembiayaan Konsume«««««««««««««40

tinggi akan lebih kecil kemungkinan terjadi dalamnya meliputi berbagai proses yaitu
wanprestasi oleh konsumen. mulai proses pengajuan perjanjiannya antara
Hal ini tentu saja pelayanan dari pelaku calon debitur dan calon kreditur, bagaimana
usaha masih terlihat diskriminatif, dimana mekanisme pelaksanaan perjanjian
pelaku usaha masih membeda-bedakan atau pembiayaan konsumen, serta bagaimana
lebih mengutamakan konsumen yang proses pembuatan bentuk akta perjanjiannya
memberikan DP lebih tinggi, padahal dan bagaimana pelaksanaan prestasinya, yang
kedudukan konsumen sama yaitu memperoleh dapat saja mengalami peristiwa yang dapat
pelayanan yang benar dan tidak diskriminatif, menyebabkan terhalangnya suatu proses
dengan tidak melihat dari tinggi rendahnya pemenuhan prestasinya.
uang muka konsumen akan tetapi dengan Dalam konsep pelaksanaan perjanjian
melihat niat atau keinginan dari konsumen pembiayaan konsumen, kesimbangan dalam
yang ingin melakukan pengkreditan pada kedudukan para pihak sangat diperlukan,
perusahaan pembiayaan konsumen. olehnya itu pihak kreditur seharusnya
4) Kewajiban mendengarkan keinginan atau memperhatikan dan memberikan kedudukan
keluhan konsumen yang seimbang dalam kontrak, agar
Sebagimana telah diuraikan terciptanya keadilan dalam perjanjian
sebelumnya, bahwa menurut Bapak pembiayaan konsumen. Memperhatikan
Muhamadong (konsumen), pihak PT. Mega konsep hak dan kewajiban para pihak secara
Finance dalam melakukan interview langsung proposional, sesuai dengan teori keadilan,
kepada konsumen terkadang tidak bahwa setiap orang mendapat apa yang
memberikan ruang kepada konsumen untuk menjadi haknya secara proposional dan
bertanya, berbicara maupun menyampaikan berdasarkan asas keseimbangan dalam
keinginan atau keluhan mereka, misalnya kontrak. Asas ini menghendaki kedua pihak
mengenai harga barang, jatuh tempo memenuhi dan melaksanakan kontrak yang
pembayaran, denda, bunga dan lain-lain yang telah dibuat. Pelaku usaha dan konsumen
berhubungan dengan kontrak. memikul beban untuk melaksanakan kontrak
Konsep kewajiban pelaku usaha itu dengan adil. Kedudukan pelaku usaha dan
(kreditur) dalam praktik tersebut, lebih sempit konsumen yang harus selalu memperhatikan
dibandingkan dengan teori keadilan menurut hak dan kewajibannya, sehingga kedudukan
John Rawls, bahwa menurut Rawls tidak adil pelaku usaha dan konsumen seimbang.
mengorbankan hak dari satu atau beberapa Adanya keseimbangan dalam perjanjian
orang hanya demi keuntungan ekonomis yang pembiayaan konsumen akan ditandai dengan
lebih besar bagi masyarakat secara adanya kepuasan yang secara sadar dicapai
keseluruhan, sedangkan dalam praktik oleh para pihak. Keseimbangan ini sebagai
pembiayaan tersebut dimana kewajiban happiness (kepuasan batin). Terselenggaranya
pelaku usaha yang seharusnya memperhatikan prestasi dalam perjanjian pembiayaan
dan memberikan kedudukan para pihak yang konsumen akan berakhir pada penutupan
seimbang ternyata diabaikan. kontrak, karena tujuan akhir telah tercapai dan
secara umum tercipta kepuasan. Berhasilnya
3. Konsep keadilan dalam perjanjian suatu hubungan kontraktual yang didasari
pembiayaan konsumen pada keseimbangan yang dicapai, merupakan
wujud terciptanya keadilan dalam perjanjian
Pelaksanaan suatu perjanjian pembiayaan konsumen.
merupakan perwujudan dari kesepakatan yang
telah dicapai sebelumnya di antara para pihak,
karena perjanjian pembiayaan konsumen di
41 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 1, Januari 2015 hlm 32-42 ISSN: 2302-2019

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 2. Pelaksanaan perjanjian pembiayaan


konsumen sebelum ditandatangani sebuah
Kesimpulan kontrak, hendaknya pihak PT. Mega
Finance Cabang Palu menjelaskan secara
Berdasarkan hasil penelitian penulis, detail dan terperinci kepada konsumen
maka dapat disimpulkan bahwa konsep mengenai ketentuan yang telah ditetapkan
hukum yang berlaku dalam pelaksanaan yaitu mengenai kewajiban konsumen
perjanjian pembiayaan konsumen pada PT. misalnya tanggal jatuh tempo angsuran,
Mega Finance Cabang Palu adalah dimana denda dan larangan mengalihkan,
konsep hak dan kewajiban para pihak lebih memindahtangankan atau menjual sebelum
sempit dibandingkan dengan teori dalam angsuran lunas.
hukum kontrak. Dalam konsep hak dan 3. Pihak PT. Mega Finance Cabang Palu
kewajiban yang berlaku pada PT. Mega seyogyanya melakukan analisis yang
Finance Cabang Palu tidak memberikan cermat terhadap karakter, kemampuan
kedudukan yang seimbang kepada para pihak membayar angsuran serta status pekerjaan
tetapi lebih melindungi kepentingan pelaku dari calon konsumen (customer) tersebut
usaha, di mana pelaku usaha bebas guna menghindari timbulnya masalah
menentukan apa yang ia kehendaki di dalam dalam pelaksanaan perjanjian pembiayaan
sebuah perjanjian. Sedangkan konsumen tidak konsumen.
berada dalam keadaan yang betul-betul bebas 4. Bagi konsumen yang memperoleh
untuk menentukan apa yang diinginkan dalam pembiayaan konsumen di PT. Mega
perjanjian pembiayaan konsumen tersebut. Finance Cabang Palu, hendaknya
Keadilan dalam praktik perjanjian mempergunakan fasilitas pembiayaan
pembiayaan konsumen pada PT. Mega tersebut dengan sebaik-baiknya dan tidak
Finance Cabang Palu tidak sama dengan menyalahgunakan pembiayaan konsumen
konsep keadilan dalam teori keadilan John tersebut, sehingga tidak merugikan pihak
Rawls yang dikenal selama ini, dimana kreditur.
menurut teori ini tidak adil mengorbankan
hak dari satu atau beberapa orang hanya demi UCAPAN TERIMA KASIH
keuntungan ekonomis yang lebih besar bagi
masyarakat keseluruhan. Sikap pelaku usaha Penulis mengucapkan terima kasih
yang tidak memberikan kedudukan seimbang atas dukungan semua pihak sehingga
kepada pihak konsumen tersebut bertentangan penelitian sekaligus penyelesaian tulisan ini
dengan keadilan yang menghendaki prinsip dapat terselesaikan, khususnya kepada tim
kebebasan yang sama bagi semua orang. pembimbing Sutarman Yodo dan
Muhammad, PT. Mega Finance Cabang Palu,
Rekomendasi koordinator program studi magister ilmu
hukum Mohammad Tavip, serta pihak-pihak
1. Pelaku usaha khususnya pembiayaan yang tidak dapat penulis sebutkan semuanya
konsumen seyogyanya memperhatikan dalam tulisan ini.
ketentuan Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku, sebagai dasar acuan yang
bersifat imperatif dalam membuat
perjanjian pembiayaan konsumen, serta
berusaha mewujudkan keseimbangan
dalam keseluruhan tahap penyusunan
kontrak.
Moh. Nafri, Konsep Hukum dalam Pelaksanaan Perjanjian Pembiayaan Konsume«««««««««««««42

DAFTAR RUJUKAN

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata


Keputusan Presiden Republik Indonesia
Nomor : 61 Tahun 1988 tentang
Lembaga Pembiayaan.
Munir Fuady. 1990. Pengantar Hukum Bisnis
Menata Bisnis Modern di Era
Globalisasi. PT Citra Aditya Bakti,
Bandung.
Salim, 2006, Perkembangan Hukum Kontrak
Diluar KUH Perdata Buku I, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta
Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar
Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta.
Sunaryo, 2008, Hukum Lembaga
Pembiayaan, Sinar Grafika, Jakarta.
.

Anda mungkin juga menyukai