JURNAL ILMIAH
Oleh:
RAHMAT AGUSFIYAN
D1A116222
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2021
HALAMAN PENGESAHAN JURNAL ILMIAH
JUDUL
PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMBIAYAAN
ANTARA KONSUMEN DAN FINANCE
(Studi di PT. Adira Finance Mataram)
Oleh:
RAHMAT AGUSFIYAN
D1A116222
Menyetujui,
Pembimbing Pertama,
Sahruddin, SH., MH
NIP:196312311992031016
PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMBIAYAAN ANTARA
KONSUMEN DAN FINANCE (Studi di PT. Adira Finance Mataram)
RAHMAT AGUSFIYAN
D1A116222
ABSTRACT
This study describes the practice the process of financing and the
problem solving in the case of default in financing agreement between PT. Adira
Finance Mataram and consumers. This study is a normative-empirical one.
Results of this study show that there are three stages of the financing process. The
first is pre-contract, followed by contract, and completed with post-contract. In
the case of default, PT. Adira Finance Mataram may file the case to the court or
take a non-litigation way. In fact, in most cases, the company take the latter way,
with negotiation or mediation.
I. PENDAHULUAN
keuangan sebagai perantara yang menjembatani antara pihak yang kelebihan dana
dengan pihak yang kekurangan dana, sehingga dapat dikatakan bahwa lembaga
Indonesia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Lembaga Keuangan Bank dan
jaminan ini terbagi dalam 3 (tiga) macam yakni :1 Jaminan Utama, Jaminan Pokok
adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak
berwujud dan benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat
Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yang tetap berada dalam
penguasaan pemberi fidusia, sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu, yang
1
Gunawan Widjaya dan Ahmad Yani, Jaminan Fidusia, Raja Grafindo Persada, Bandung,
2000, hlm. 168.
ii
kreditur lainnya.2
Salah satu lembaga finance yang menjadi fokus penelitian dalam skripsi
ini adalah PT. Adira Finance Mataram yang merupakan salah satu perusahaan
(consumer finance), yang berfokus pada pembiayaan kendaraan untuk roda empat
merupakan perjanjian utang piutang antara PT. Adira Finance Mataram dengan
konsumen dengan penyerahan barang secara fidusia dalam arti penyerahan barang
roda empat atau roda dua yang tidak lepas dari terjadinya suatu resiko yaitu
pembiayaan antara kreditur dan debitur khususnya yang terjadi di PT. Adira
Finance Mataram adalah wanprestasi yang dilakukan oleh pihak debitur kepada
kreditur yakni wanprestasi dalam pembayaran kredit. Kerugian yang dialami oleh
2
Ibid, hlm. 169.
iii
dalam proses itu berlangsung oleh karena itu kontrak yang diperjanjikan antara
3
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta, 2009, hlm. 97
iv
II. PEMBAHASAN
untuk membentuk perjanjian maka para pihak melalui beberapa tahapan terlebih
dahulu yang memang tahapan ini merupakan prosedur yang memang ditetapkan
oleh pihak PT. Adira Finance Mataram sebelum memberikan kredit pembiayaan
pada konsumen.
perantara yang artinya bahwa hanya pihak finance dengan pihak pengajuan
tahapan yakni tahap pra kontraktual, tahap kontraktual dan tahap post kontraktual.
mencapai kata sepakat adalah negosiasi sebelum para pihak membuat kontrak.
Negosiasi adalah proses dimana dua atau lebih kelompok yang mempunyai
4
Hasil Wawancara Dengan Arif Hidayat, Cellectioan PT. Adira Finance Mataram,
Dilakukan di Kantor PT. Adira Finance Mataram, Hari Rabu Tanggal 24 Februari 2021 Pukul
14:30 WITA.
v
umum terlebih dahulu dilakukan melalui negosiasi. Pada proses ini terjadi tawar
didalam kontrak perjanjian, negosiasi terjadi antara PT. Adira Finance Mataram
dengan konsumen yang mana pada tahap ini pihak konsumen menentukan
ditentukan oleh pihak finance seperti data pribadi pemohon, surat permohonan
kredit dan persetujuan suami atau istri. Setelah pihak finance yang dalam hal ini
PT. Adira Finance Mataram menerima dokumen yang diajukan oleh pihak
konsumen maka tugas dari pada finance melakukan evaluasi kelayakan kredit
oleh pihak PT. Adira Finance Mataram apakah konsumen yang melakukan
Apabila pihak pemohon kredit menurut pihak finance tidak layak untuk
penandatanganan kontrak isi dari kontrak yang terlebih dahulu telah dsiapkan dan
Tahap Kontraktual
Pada tahap ini para pihak melakukan pembuatan kontrak, baik itu kontrak
yang dibuat secara tertulis maupun kontrak yang dibuat secara tidak tertulis.
Tahap kontraktual dalam hal ini adalah pembuatan isi kontrak yang dilakukan
oleh para pihak. Kontrak yang dibuat oleh para pihak dalam perjanjian kredit
bersama oleh kedua belah pihak atau lebih yang ditulis dilembar kertas atau media
lainnya.6
ditentukan oleh pihak finance itu sendiri. Sehingga dalam hal ini konsumen hanya
tersebut.
5
Hasil Wawancara Dengan Arif Hidayat, Cellectioan PT. Adira Finance Mataram,
Dilakukan di Kantor PT. Adira Finance Mataram, Hari Rabu Tanggal 24 Februari 2021 Pukul
14:30 WITA.
6
Abdul R, et.all,, Esensi Hukum Bisnis Indonesia, Prenada Media, Jakarta, 2011, hlm.56.
vii
Fasilitas pembiayaan
Finance Mataram dapat dilihat pada ketentuan pasal 1.Pada ketentuan ini
7
Kontrak PT. Adira Finance Mataram.
viii
telah sepakat atas isi perjanjian yang terdapat para perjanjian tertulis
debitur yakni komisaris atau suami atau istri dan pihak penjamin dalam
pada tahap kontraktual, selanjutnya para pihak akan beralih pada tahap post
kontraktual. Pada Tahap post kontraktual ini biasanya disebut sebagai tahap
kewajiban yang diperjanjikan oleh para pihak supaya perjanjian itu mencapai
merupakan tahap pelaksanaan kontrak perjanjian yang dilakukan oleh para pihak
yakni PT. Adira Finance Mataram dengan konsumen. Pada pelaksanan perjanjian
kredit tersebut pihak PT. Adira Finance Mataram akan membelikan jenis
ix
kendaraan yang diinginkan oleh konsumen pada dealer yang telah ditentukan dan
konsumen dengan PT. Adira Finance Mataram tentunya tidak selamanya berjalan
sesuai dengan keinginan para pihak. Kondisi ekonomi yang terkadang tidak
menentu yang dialami oleh pihak konsumen menjadi faktor yang paling sering
Mataram, Konsumen raib/ melarikan diri dan Konsumen melakukan oper kredit
menjadi salah satu faktor penyebab tidak harmonisnya suatu hubungan perikatan.
8
Hasil Wawancara Dengan Arif Hidayat, Op.Cit.
x
Kasus wanprestasi yang pernah terjadi dalam perjanjian kredit pembiayaan antara
konsumen dengan PT. Adira Finance Mataram yang pernah terjadi pada tahun
perjanjian kepada pihak ketiga juga pernah terjadi yakni dilakukan debitur BD
dengan PT. Adira Finance Mataram, pengalihan objek perjanjian kepada pihak
ketiga yang dilakukan oleh debitur BD juga tanpa pemberitahuan terlebih dahulu
kepada kreditur dengan cara menjaminkan ke pihak ketiga tentunya hal tersebut
terhadap kasus ini, awalnya pihak ketiga tidak bisa diajak bernegosiasi dengan
tersebut telah dijaminkan oleh pihak debitur atas pemberian hutang yang
diberikannya.
Akan tetapi setelah jelaskan kronologi kasus terkait mobil tersebut, maka
menyerahkan kendaraan tersebut kepada pihak PT. Adira Finance Mataram dan
melalui jalur hukum.penyerahan kendaraan oleh pihak ketiga ini juga dikarenakan
bahwa PT. Adira Finance Mataram merupakan kreditur konkuren yakni kreditur
hubungan hukum dalam lapangan hukum perdata, sehingga jika terjadi sengketa
9
Ibid.
xi
termasuk ke dalam sengketa perdata, yang lazimnya diselesaikan melalui dua jalur
Finance Mataram dengan konsumen pada beberapa kasus yang kerap terjadi
pegadilan. Karena permasalahan wanpretasi yang terjadi dapat ditangani oleh para
pihak serta para pihak juga beranggapan bahwa jika penyelesaian sengketa
melalui jalur pengadilan akan menyita banyak waktu dan mengeluarkan banyak
antara konsumen dengan PT. Adira Finance Mataram melakukan upaya hukum
diluar pengadilan (non litigasi) sesuai ketentuan Pasal 3 angka 21 surat perjanjian
sengketa sebagai akibat dari pelaksanaan perjanjian ini, maka para pihak sepakat
mufakat tidak terdapat maka para pihak sepakat untuk menyelesaikannya melalui
OJK.”
Seperti uraian kasus yang telah penulis uraikan sebelumnya yakni pada
kasus BD dengan pihak PT. Adira Finance Mataram Akhirnya sebagai bentuk
10
Ibid.
11
Surat Perjanjian, Op.Cit.
xii
dengan pihak ketiga yang bersangkutan untuk mendapatkan solusi bersama. Hasil
menyerahkan kendaraan tersebut kepada pihak PT. Adira Finance Mataram dan
melalui jalur hukum. penyerahankendaraan oleh pihak ketiga ini juga dikarenakan
bahwa PT. Adira Finance Mataram merupakan kreditur konkuren yakni kreditur
dengan cara negosiasi yang melibatkan pihak ketiga sebagai penengah tetapi
III. PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dalam perjanjian yang dilakukan maka dapat ditarik
Adira Finance Mataram dilaksanakan melalui tiga tahapan yakni tahap pra-
dimulai dengan tahap negosiasi para pihak mengani fasilitas pembiayaan dan juga
dilakukan dengan menandatangi kontrak yang telah dibuat oleh para pihak yang
kemudian disepakati bersama yang isinya mengenai identitas para pihak, fasilitas
pembiayaan, data barang dan agunan, syarat-syarat perjanjian serta tanda tangan
para pihak yang menyetujui kontrak tersebut. Tahap terakhir adalah tahap post-
kontraktual yakni tahap pelaksanaan perjanjian, dalam tahap ini para pihak
diperjanjian.
upaua hokum pengadilan dan di luar pengadilan. Namun pada prakteknya di PT.
menggunakan jalur diluar pengadilan (non litigasi) yakni melalui negosiasi hal ini
Saran
Bagi perusahaan pembiayaan yang dalam hal ini PT. Adira Finance Mataram
para pihak atau salah satu pihak mengingat pihak yang rentan wanprestasi adalah
pihak konsumen dan bagi konsumen sebaiknya membaca terlebih dahulu secara
cermat dan teliti isi perjanjian pembiayaan yang telah disepakati, sehingga
DAFTAR PUSTAKA
Abdul R.Salim, 2011, Esensi Hukum Bisnis Indonesia, Prenada Media, Jakarta.
Gunawan Widjaya dan Ahmad Yani, 2000, Jaminan Fidusia, Raja Grafindo
Persada, Bandung,
Hasil Wawancara Dengan Arif Hidayat, Cellectioan PT. Adira Finance Mataram,
Dilakukan di Kontrak PT. Adira Finance Mataram.
Peter Mahmud Marzuki, 2009,Penelitian Hukum, Kencana, Jakarta.