Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi

Lex Privatum Vol.XII/No.3/Oktober/2023

KAJIAN YURIDIS TENTANG KARTU Pendapatan Bank yang diperoleh dari pemberian
BANK DALAM TRANSAKSI PERBANKAN 1 kredit disebut dengan bunga kredit (interest
income). Aktivitas pemberian kredit bank-bank
Karolus Kevin Tangel 2 boleh dikatakan merupakan sumber pendapatan
Djefry W. Lumintang 3 terpenting dari bank. Akan tetapi, jika diamati
Jeany Anita Kermite 4 lebih jauh, fungsi dari bank luar negeri sudah
lebih berkembang lagi, dimana andalan utama
ABSTRAK bagi pendapatannya tidak semata-mata lagi dari
interest income, melainkan juga dalam berupa fee
Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji based income atau disebut dengan non interest
penerbitan kartu bank berdasarkan peraturan income. Melihat sifat ekonomi dari bank tersebut,
perundang-undangan dan untuk mengkaji fungsi maka nyata sekali bahwa bank memiliki strategi
kartu bank dalam transaksi perbankan. Dengan penting bagi kemajuan ekonomi suatu bangsa.
metode penelitian yuridis normatif, kesimpulan Bank menjadi pilar ekonomi perdagangan, tetapi
yang didapat: 1. Penerbitan kartu bank atau kartu sekaligus juga sebagai jantung kehidupan suatu
kredit sudah diatur dalam Peraturan Bank bangsa.
Indonesia No. 11/11/PBI/2009 tentang Dalam masyarakat modern sekarang ini,
Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran transaksi-transaksi yang terjadi meliputi transaksi
Dengan Menggunakan Kartu. Penerbit Kartu barang dan jasa dalam kuantitas dan kualitas yang
Kredit atau kartu bank wajib memberikan selalu berkembang sesuai dengan pertumbuhan
informasi secara tertulis kepada pemegang kartu, dan perkembangan kebutuhan masyarakat yang
paling kurang meliputi prosedur dan tata cara semakin modern. Akibatnya, dibutuhkan alat
penggunaan kartu kredit, hal-hal penting yang pembayaran lain selain uang sebagai alternatif
harus diperhatikan oleh pemegang kartu dalam pengganti uang tunai. Dewasa ini, uang dan
penggunaan kartunya dan konsekuensi atau risiko instrumen-instrumen kredit merupakan alat untuk
yang mungkin timbul dari penggunaan kartu. 2. mengadakan transaksi-transaksi sebagai alat tukar
Fungsi Kartu bank atau kartu kredit dalam yang dengan mudah untuk dibawa dan lebih
transaksi perdagangan adalah sebagai Sumber efisien untuk digunakan.
Kredit, dimana kartu bank merupakan instrumen Kartu kredit dan Kartu Debit yang masuk
untuk dapat memperoleh kredit dimana cara dalam jenis-jenis daripada Kartu Bank atau Kartu
pembayaran adalah pada setiap dilakukannya Plastik adalah merupakan salah satu kegiatan
transaksi atau juga dibayar secara bulanan, usaha Perbankan sebagaimana disebutkan dalam
kemudian untuk Penarikan Uang Tunai, dimana Pasal 6 UU No. 10 Tahun 1998 tentang perobahan
Kartu bank juga dapat digunakan untuk atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,
melakukan penarikan sejumlah uang tunai apakah yang penggunaannya menunjukan pertumbuhan
itu dilakukan di counter bank ataupun di ATM yang terus meningkat, begitu pula jumlah
dan sebagai Penjaminan Cek, dimana Kartu bank pedagang yang berminat melayani transaksi
dijadikan sebagai jaminan ketika nasabah dengan menggunakan kartu kredit dan kartu debit
melakukan penarikan cek atas sejumlah uang cenderung terus bertambah. Bagi golongan
untuk meyakinkan si penerima cek dalam masyarakat tertentu, kartu kredit dan kartu debit
bertransaksi. sudah merupakan suatu kebutuhan untuk
melakukan transaksi, apalagi karena beberapa
Kata Kunci : kartu bank, transaksi perbankan jenis kartu kredit dan kartu debit dapat digunakan
hampir di seluruh dunia dengan berbagai
PENDAHULUAN kemudahannya.
A. Latar Belakang Usaha kartu kredit sebagaimana disebutkan
Bank memiliki peranan penting dalam dalam angka 12 UU Perbankan No. 10 Tahun
kegiatan ekonomi bagi masyarakat dan negara. 1998 tentang Perubahan Atas UU No. 7 Tahun
Peranannya ialah menghimpun dana dari 1992 ditegaskan lagi dalam SK Menteri Keuangan
masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam Republik Indonesia Nomor 1251/KMK.013/1988
bentuk bantuan/kredit kepada masyarakat. tentang Ketentuan Dan Tata Cara Pelaksanaan
Lembaga Pembiayaan pada Pasal 2 yang
menyebutkan bahwa “Lembaga Pembiayaan
1 Artikel Skripsi
2 Mahasiswa Fakultas Hukum Unsrat, NIM 19071101384
3 Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum
4 Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Lex Privatum Vol.XII/No.3/Oktober/2023

melakukan kegiatan yang meliputi bidang usaha 1. Lembaga-lembaga keuangan, bank maupun
sebagai berikut:5 bukan bank sebagai penerbit.
a. sewa guna usaha; 2. Perusahaan yang bergerak di bidang
b. modal ventura; perdagangan barang dan jasa (antara lain
c. perdagangan surat berharga; toko-toko swalayan).
d. anjak piutang; 3. Setiap orang yang mempergunakan kartu
e. usaha kartu kredit; dan kredit dan kartu debit sebagai alat
f. pembiayaan konsumen.” pembayaran.7
Selanjutnya Pasal 7 SK Menteri Keuangan Mengingat luasnya kepentingan yang ada
ini menyebutkan bahwa kegiatan kartu kredit kaitannya dengan kartu kredit dan kartu debit,
dilakukan dalam bentuk penerbitan kartu kredit mulai dari penerbitan sampai pada
yang dapat dimanfaatkan oleh pemegangnya penggunaannya, maka aspek hukum juga relatif
untuk pembayaran pengadaan barang atau jasa. cukup luas. Aspek hukum penggunaan kartu
Pemakaian kartu kredit dan kartu debit dari kredit dan kartu debit paling tidak terdiri dari dua
waktu ke waktu menunjukkan adanya aspek yaitu: aspek hukum publik termasuk hukum
perkembangan yang sangat pesat, di samping pidana yakni dalam rangka memberikan
makin luasnya tempat-tempat yang perlindungan peraturan tentang syarat-syarat
tersedia/bersedia untuk menerima pembayaran pendirian penerbit kartu kredit dan kartu debit
dengan kartu kredit maupun kartu debit. serta syarat-syarat opersional lainnya, dan aspek
Pemakaian kartu kredit dan kartu debit semakin perdata yakni untuk mengatur hubungan hukum
mantab diterima masyarakat luas sebagai salah antara para pihak yang terlibat/terkait.
satu alat bayar yang dapat dipercaya. Kepercayaan Hubungan hukum ini pada dasarnya hanyalah
tersebut makin diakui dengan bertambahnya berdasarkan perjanjian di antara para pihak yang
jumlah perusahaan penerbit kartu kredit dan kartu terlibat didalamnya. Perjanjian atas dasar
debit. kesempatan dan kepercayaan para pihak
Nilai dari kartu kredit dan kartu debit merupakan dasar penggunaan kartu kredit dan
semakin meningkat sejalan dengan makin kartu debit. Penerbitan kartu kredit harus
majunya teknologi elektronik yang merupakan didasarkan dengan adanya suatu perjanjian yang
salah satu faktor pendorong dari segi keamanan dibuat antara dua pihak yang menimbulkan
kartu kredit dan kartu debit.6 Sehingga bagi semua perikatan yang diatur dalam Pasal
pihak yang berkepentingan terhadap kartu kredit 1233KUHPerdata yang menyatakan bahwa tiap-
dan kartu debit dapat merasakan betapa tinggi tiap perikatan dilahirkan baik karena persetujuan
nilai penggunaan kartu kredit dan kartu debit atau undang-undang.8
tersebut yang masuk dalam jenis-jenias kartu
bank. B. Rumusan Masalah
Penggunaan atau pemanfaatan kartu kredit 1. Bagaimana penerbitan kartu bank
dan kartu debit di dalam masyarakat mempunyai berdasarkan peraturan perundang-undangan?
pengaruh dengan cakupan yang luas karena 2. Bagaimana fungsi kartu bank dalam transaksi
pemegang kartu kredit dan kartu debit perbankan?
menunjukkan kecenderungan semakin bertambah,
tempat-tempat yang bersedia menerima C. Metode Penelitian
pembayaran juga semakin bertambah. Adapun metode yang digunakan dalam
Mekanisme kartu kredit dan kartu debit penulisan ini adalah yuridis normatif.
meliputi berbagai kepentingan, kepentingan para
pihak dan kepentingan umum lainnya. Luasnya PEMBAHASAN
kepentingan yang dapat dijangkau oleh pengguna A. Penerbitan Kartu Bank Berdasarkan
kartu kredit dan kartu debit dapat melibatkan Peraturan Perundang-Undangan
banyak pihak. Berbagai pihak yang terlibat dan Di Indonesia, penggunaan kartu kredit
berkepentingan terhadap mekanisme kartu kredit dimulai pada tahun 1983 yang diterbitkan oleh PT
dan kartu debit adalah: Diners Club. Kemudian pemerintah mengeluarkan

5 SK Menteri Keuangan RI No. 1251 tentang Ketentuan Dan


7
Tata Cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan, diakses dari H. M. N. Purwosutjipto, 1987, Pengertian Pokok Hukum
https://jdih.kemenkeu.go.id pada tanggal 15 Maret 2023. Dagang Indonesia; Hukum Surat Berharga, Djambatan,
6 Imam Prayogo Suryohadibroto dan Djoko Prakoso, 1987, Jakarta, 1hlm-208.
8
Surat Berharga ;Alat Pembayaran Masyarakat Modern, Niniek Suparni, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Bina Aksara, Jakarta, hlm-334. (KUHPerdata), 2014, Rineka Cipta, Jakarta, hlm. 315.
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Lex Privatum Vol.XII/No.3/Oktober/2023

KepPres No. 16 tahun 1998 tentang lembaga memudahkan wisatawan untuk berbelanja.
pembiayaan. Pasal 3 menentukan bahwa kegiatan Penerbitan kartu kredit bagi masyarakat yang
lembaga pembiayaan dapat dilakukan oleh : 1. ingin menjadi pemegang kartu kredit pada
Bank; 2. Lembaga Keuangan bukan Bank; 3. dasarnya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi
Perusahaan Pembiayaan. KepPres No. 16 tahun dimana syarat-syarat tersebut dimulai dengan
1998 mengatur mengenai ketentuan-ketentuan pengenalan tentang mekanisme dan tata kerja
administratif penerbitan kartu kredit, disamping kartu kredit itu sendiri. Tata kerja kartu kredit
menyangkut kegiatan pembiayaan lain seperti pada dasarnya dimulai dengan suatu hubungan
sewa guna (leasing), modal ventura (venture antara Penerbit (penerbit kartu kredit) dengan
capital), perdagangan surat berharga (securities calon Pemegang kartu kredit, khususnya yang ada
trading), anjak piutang (factoring) dan hubungannya dengan:
pembiayaan konsumen (consumer finance). Di - pemberian fasilitas kredit dari penerbit kepada
Indonesia saat ini perkembangan usaha kartu pemegang kartu kredit.
kredit menunjukan kecenderungan yang - Pemberian fasilitas-fasilitas lain oleh penerbit
meningkat. Dan data yang dimiliki oleh Asosiasi kepada pemegang kartu.
Kartu Kredit Indonesia, perkembangan kartu Tata kerja kartu kredit pada saat
kredit diawali dimana pada saat itu baru ada dimanfaatkan oleh masyarakat, pada dasarnya
beberapa Bank dan lembaga penerbit kartu kredit melibatkan beberapa pihak dimana yang satu
diantaranya American Express, Bank Duta dan terhadap yang lain saling bergantung, meskipun
Bank Central Asia selain PT Diners yang sudah demikian para pihak yang ikut serta dalam tata
disebutkan di atas. Saat ini, jumlah Penerbit kartu kerja kartu kredit merupakan unsur yang dapat
kredit di Indonesia berjumlah 22 lembaga yang menarik keuntungan satu dengan yang lain, sesuai
terdiri dari 18 Bank dan 4 lembaga Non Bank. dengan posisinya masing-masing.
Adapun jumlah Pemegang kartu kredit dalam Para pihak didalam tata kerja penggunaan
tiga tahun terakhir ini menunjukan jumlah yang kartu kredit merupakan para pelaku dalam lalu-
meningkat pesat. Pada awal tahun 80-an lintas pembayaran dengan kartu kredit yang
Pemegang kartu kredit seluruh Indonesia hanya melibatkan tiga pihak sekaligus yaitu:
berjumlah 20.000 pemegang kartu dari 4 Penerbit 1. Penerbit kartu kredit/Issuer;
kartu kredit. Peningkatan cukup tajam terjadi pada 2. Pemegang kartu kredit/Cardholder;
tahun 1989 dimana Pemegang kartu kredit 3. Pengusaha, Pedagang (toko)/Merchant.
berjumlah 500.000 dari 10 Penerbit kartu kredit. Ada beberapa keuntungan dengan
Saat ini kartu kredit yang diterbitkan berjumlah dimanfaatkannya kartu kredit bagi masing-masing
lebih dari 2.000.000 dari 22 lembaga Penerbit pihak yang terlibat dalam lalu-lintas
kartu kredit. Jumlah ini diperkirakan akan terus penggunaan/pembayaran dengan kartu kredit
meningkat, ini terlihat dari hasil penelitian empiris sebagai berikut:
Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang 1. Penerbit dapat memperoleh keuntungan antara
diadakan di beberapa kota besar seperti : Jakarta, lain sebagai berikut:
Surabaya, Bali dan Medan yang hasilnya - Uang pangkal dan pematron kartu kredit.
menyatakan bahwa usaha kartu kredit ini sangat - Iuran tahunan dari pemegang kartu kredit.
prospektif dan membantu penerimaan devisa - Komisi dari merchant.
negara dari sektor kepariwisataan. Industri kartu 2. Pemegang kartu, memperoleh keuntungan
kredit merupakan suatu konsekwensi logis dari antara lain sebagai berikut:
perkembangan jaman dan kemajuan teknologi - Dapat melakukan transaksi dan atau
yang menuntut adanya kemudahan dalam sistem pembayaran dengan aman, karena tidak
pembayaran. perlu membawa uang tunai atau cek
Pedagang atau usahawan yang bersedia perjalanan.
bekerja sama dengan Penerbit kartu kredit dewasa - Dapat melakukan pembayaran mundur
ini, juga mengalami peningkatan yang cukup untuk beberapa waktu dengan menikmati
besar untuk mengiringi peningkatan jumlah barang dan atau jasa terlebih dahulu.
Pemegang kartu kredit, dimana pada tahun 1983 3. Merchant atau pedagang/pengusaha dapat
hanya berjumlah 1200 Pedagang yang bisa memperoleh keuntungan sebagai berikut:
melakukan transaksi dengan menggunakan kartu - Meningkatkan arus pembayaran.
kredit. Namun saat ini untuk seluruh Indonesia - Memperoleh kepastian dari penerbit.
jumlah Pedagang meningkat sangat pesat yaitu Peraturan Bank Indonesia No.
20.000 Pedagang yang tersebar sampai ke pelosok 11/11/PBI/2009 tentang Penyelenggaraan
daerah khususnya daerah pariwisata sehingga Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Lex Privatum Vol.XII/No.3/Oktober/2023

Kartu telah digantikan dengan Peraturan Bank a. prosedur dan tata cara penggunaan
Indonesia No. 23/6/PBI/2021 tentang Penyedia kartu kredit.
Jasa Pembayaran. Melihat pada kedua peraturan b. hal-hal penting yang harus
Bank Indonesia ini, maka terdapat perbedaan yang diperhatikan oleh pemegang kartu
sangat jelas, karena pada Peraturan Bank dalam penggunaan kartunya dan
Indonesia No. 23/6/PBI/2021 hanya khusus konsekuensi atau risiko yang
mengatur tentang Penyedia Jasa Pembayaran mungkin timbul dari penggunaan
dimana dalam Bab I tentang Ketentuan Umum kartu.
Pasal 1 butir 4 menyebutkan bahwa Penyedia Jasa c. hak dan kewajiban pemegang kartu.
Pembayaran (PJP) adalah: Bank atau Lembaga d. tata cara pengajuan pengaduan atas
Selain Bank yang menyediakan jasa untuk kartu kredit yang diberikan dan
memfasilitasi transaksi pembayaran kepada perkiraan lamanya waktu penanganan
pengguna jasa. Sedangkan pada PBI No. pengaduan tersebut.
11/11/PBI/2009 mengatur tentang e. komponen dalam penghitungan
Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran bunga.
Dengan Menggunakan Kartu. f. komponen dalam penghitungan
Peraturan Bank Indonesia denda; dan
No.11/11/PBI/2009 ini dalam Bab I tentang g. jenis dan besarnya biaya administrasi
Ketentuan Umum Pasal 1 menyebutkan beberapa yang dikenakan.
pengertian penting sebagai berikut:9 (2) Penerbit Kartu Kredit wajib
(3) Alat Pembayaran Dengan Menggunakan mencantumkan informasi dalam lembar
Kartu (APMK) adalah alat pembayaran yang penagihan yang disampaikan kepada
berupa kartu kredit, kartu automated teller pemegang kartu, paling kurang meliputi:
machine (ATM) dan/atau kartu debet. a. besarnya minimum pembayaran oleh
(4) Kartu Kredit adalah APMK yang dapat pemegang kartu.
digunakan untuk melakukan pembayran atas b. tanggal jatuh tempo pembayaran.
kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan c. besarnya persentase bunga per bulan
ekonomi, termasuk transaksi pembelanjaan dan persentase efektif bunga per
dan/atau untuk melakukan penarikan tunai, tahun atas transaksi yang dilakukan,
dimana kewajiban pembayaran pemegang termasuk bunga atas transaksi
kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer pembelian barang atau jasa, penarikan
atau penerbit, dan pemegang kartu tunai, dan manfaat lainnya dari kartu
berkewajiban untuk melakukan pembayaran kredit apabila bunga atas masing-
pada waktu yang disepakati baik dengan masing transaksi tersebut, berbeda.
pelunasan secara sekaligus ataupun dengan d. besarnya denda atas keterlambatan
pembayran secara angsuran. pembayaran oleh pemegang kartu;
(8) Penerbit adalah Bank atau Lembaga Selain dan
Bank yang menerbitkan APMK. e. nominal bunga yang dikenakan.
Berkaitan dengan penerbitan kartu bank atau Pengaturan yang lebih mendetail tentang
kartu kredit maupun kartu debet, disebutkan penerbitan kartu kredit atau kartu bank atau
dalam beberapa pasal yang ada dalam Bab III mekanisme yang berkaitan dengan penerbitan
tentang Penyelenggaraan Kegiatan sebagai kartu kredit atau kartu bank tidak diatur lebih
berikut: lanjut dalam Peraturan Bank Indonesia No.
1. Pasal 14 menyebutkan bahwa: 11/11/PBI/2009 dan Peraturan Bank Indonesia
Pemberian Kartu Kredit wajib didasarkan atas No. 23/6/PBI/2021.
permohonan yang telah ditandatangani calon Ketentuan tentang masyarakat atau individu
Pemegang Kartu. yang berkeinginan untuk menjadi pemegang kartu
2. Pasal 16 menyebutkan bahwa: bank atau kartu kredit disebutkan dalam Buku
(1) Penerbit Kartu Kredit atau kartu bank Petunjuk Lapangan Penyidikan Tindak Pidana
wajib memberikan informasi secara Yang Berkaitan Dengan Kartu Kredit yang
tertulis kepada pemegang kartu, paling dikeluarkan oleh Angkatan Bersenjata RI; Markas
kurang meliputi: Besar Kepolisian Negara RI Jakarta, pada tahun
1998, dimana secara garis besar disebutkan bahwa
syarat dan prosedur menjadi pemegang kartu
9 PBI No. 11/11/PBI/2009 tentang Penyelenggaraan kredit pada dasarnya adalah bahwa setiap
Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu Bank/penerbit kartu kredit mempunyai tolok ukur
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Lex Privatum Vol.XII/No.3/Oktober/2023

syarat dan prosedur yang harus dipenuhi oleh - kota/kode pos;


setiap pemegang kartunya. Sesuai dengan syarat - lama tinggal;
dan prosedur yang telah ditawarkan, maka calon - nomor telepon;
pemegang mengisi formulir yang telah disediakan - status rumah; milik
sebagai tahap awal. Formulir permohonan pribadi/sewa/kontrak
menjadi pemegang kartu kredit, diisi dan angsuran/keluarga;
ditandatangani oleh pemohon diatas bermeterai - alamat sebelumnya;
cukup dengan disertai data. - jumlah tanggungan keluarga.
Syarat-syarat yang merupakan syarat yang 3. data pekerjaan:
umum yang dimintakan oleh Bank/perusahaan - nama perusahaan/instansi;
penerbit sebagai berikut: - bidang usaha;
a. mengisi surat permohonan; - masa kerja;
b. mengisi formulir perjanjian; - alamat tempat kerja, kota, telepon.
c. membayar uang muka; 4. jumlah penghasilan:
d. menunjukkan bukti rekening di bank atau - penghasilan kantor per tahun dalam
mempunyai simpanan deposito di bank. rupiah;
Berikut ini akan dijelaskan satu persatu - penghasilan tambahan per tahun
syarat- syarat tersebut di atas. dalam rupiah.
a. Mengisi surat permohonan. 5. referensi kredit:
- Applicant/pemohon berumur 18 – 65 - nama bank/nomor rekening;
tahun - alamat bank.
- Mempunyai pendapatan yang memadai 6. anggota keluarga:
(tergantung jenis kartu). - nama suami/istri;
Bagi karyawan: - tanggal lahir, selain itu harus
- melampirkan KTP/Pasport yang masih melampirkan foto copy KTP, Pasport
berlaku; (bila ada) dan ijazah (apabila
- melampirkan surat keterangan diperlukan).
penghasilan; b. Mengisi formulir perjanjian
- melampirkan surat keterangan kerja; Pengisian formulir perjanjian, biasanya
- melampirkan surat jaminan disediakan oleh bank/penerbit, jadi tinggal
pribadi/perusahaan (bila diperlukan); menyetujui atau tidaknya si pemohon. Bila
- rekening koran 3 bulan (kalau ada). pemohon menyetujui perjanjian tersebut,
Bagi perusahaan: maka pemohon harus membubuhkan
- melampirkan KTP/Pasport yang masih tandatangannya dengan disertai meterai.
berlaku; Sedangkan isi perjanjian, biasanya
- rekening koran 3 bulan terakhir; mengatakan bahwa pemohon akan
- melampirkan SIUP (Surat Izin Usaha bertanggungjawab bila terjadi hal-hal yang
Perusahaan); menyalahi perjanjian yang telah dibuat. Selain
- melampirkan akte pendirian perusahaan; itu bila pemohon mempunyai perusahaan atau
- menyebutkan nama-nama kartu kredit kantor, maka wajib mengisi kolom/formulir
yang telah dimiliki (apabila sebelumnya jaminan.
telah menjadi pemegang kartu kredit dari c. Membayar uang muka
bank/penerbit lainnya). Besarnya uang muka dari bank yang satu
Di samping memenuhi syarat-syarat seperti berbeda dengan bank lainnya. Setiap
tersebut di atas, pemohon juga dimintakan bank/penerbit akan menawarkan setiap
untuk melampirkan: produk dengan standar uang muka yang
1. data pribadi, berisikan: berbeda tergantung jenis produk berdasarkan
- nama lengkap disertai dengan foto 3 x keunggulan masing-masing.
4 satu lembar; d. Menunjukkan bukti rekening di bank atau
- tempat dan tanggal lahir (umur 18 – mempunyai simpanan deposito di bank.
65 tahun); Berapa batasnya jumlah yang dipunyai oleh
- kebangsaan; calon pemohon tidak ada angka yang pasti yang
- nomor KTP/Pasport; bisa dijadikan pegangan, karena peraturan dari
- nama yang dikehendaki dalam kartu; bank yang satu berbeda dengan yang lain. Syarat-
- alat untuk penagihan. syarat lainnya yang diminta oleh bank/penerbit
2. alamat rumah, berisikan:
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Lex Privatum Vol.XII/No.3/Oktober/2023

kartu kredit tertentu, tergantung jenis kartu kredit dari si pemohon itu. Atau dengan kata lain, bank
yang bersangkutan, antara lain mengenai: mencari kepercayaan terhadap calon pemohon.
a. iuran tambahan; Penerbitan kartu kredit diperlukan adanya
b. iuran tahunan; dua pihak yaitu:
c. uang pangkal; 1. Bank atau perusahaan yang mengeluarkan
d. kartu anggota profesi. kartu tmpat untuk menyimpan dana milik
Syarat-syarat yang dikemukakan penerbit pemegang kartu;
berbeda-beda, terutama persyaratan mengenai 2. Pemegang kartu yang mempunyai simpanan
penghasilan minimum. Variasi berbeda-beda giro atau deposito yang disimpan dalam bank
dengan tujuan untuk menarik konsumen, di yang mengeluarkan kartu kredit.
samping menjaga agar jumlah tagihan terbayarkan Untuk kartu kredit, ditambahkan adanya
oleh pemegang kartu kredit.10 Syarat yang paling merchant-merchant atau cabang-cabang yang
penting bagi responden pemegang kartu adalah dapat digunakan untuk tempat
persyaratan administrasi, antara lain mengenai pembelanjaan/penerimaan kartu kredit agar kartu
batasan umur, khususnya keharusan mempunyai kredit tersebut berlaku/berfungsi. Sesudah syarat-
KTP, Surat dari tempat bekerja dan lamanya syarat tersebut dipenuhi, maka kartu kredit yang
bekerja. Persyaratan lain yang mendapat perhatian akan diberikan kepada pemegang kartu kredit
adalah, pendapatan minimum calon pemegang harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana yang
kartu, kedudukan/jabatan, jaminan dari pihak dimaksud oleh bank/penerbit kartu. Syarat yang
ketiga dan lain sebagainya termasuk kondisi dimaksudkan oleh perundang-undangan adalah
rumah, fluktuasi rekening koran, bonafiditas dan penerbit yaitu bank/penerbit yang diberi
jaminan. Selain itu juga perlu diperhatikan oleh wewenang dalam jasanya dibidang perbankan
pihak penerbit adalah status ekonomi/pendapatan yakni kartu kredit sebagaimana yang diatur dalam
dari calon pemegang kartu kredit. Calon PBI No. 23/6/PBI/2021 tentang Penyedia Jasa
pemegang kartu biasanya mengetahui informasi Pembayaran.
tentang kartu kredit dari brosur-brosur yang Berikut ini akan dijelaskan syarat-syarat
dikirim langsung oleh penerbit. Ada pula karena formil dari kartu kredit berlaku secara umum
jabatannya mengetahui secara langsung informasi sebagai berikut:
mengenai penerbit. 1. Keterangan tentang badan hukum
Prosedur untuk menjadi pemegang kartu (perusahaan/bank) yang mengeluarkan kartu
kredit ialah mengisi formulir isian kartu kredit kredit. Ini penting karena dapat dipakai
yang diperoleh dari penerbit bersangkutan secara sebagai ciri/identitas apabila akan digunakan
langsung ataupun melalui penawaran khusus. untuk belanja, maka hanya kartu kredit dari
Kemudian diserahkan kepada bank/issuer yang perusahaan atau bank tertentu saja yang
kemudian akan diperiksa. Perlu diperhatikan juga diterima oleh suatu toko/hotel atau dapat
adalah informasi mengenai situasi finansial dikatakan sebagai tempat pembelanjaan.
seorang calon pemegang kartu kredit yang Sebab ada suatu tempat pembelanjaan yang
biasanya diperoleh dari bank tempat si calon hanya menerima satu jenis kartu kredit saja.
mempunyai rekening, kantor/lembaga ataupun Selain itu dapat digunakan sebagai tanda
penelitian langsung oleh penerbit dan lain bahwa penerima kartu kredit betul-betul
sebagainya. mempercayai karena perusahaan/bank yang
Jika melihat syarat-syarat yang sudah mengeluarkan kartu kredit dianggap bonafid
dikemukakan di atas, maka batasan bank yang dan juga mempunyai nasabah yang banyak.
mengeluarkan kartu kredit yang paling penting Tidak kalah pentingnya yaitu yang
adalah mengenai identitas calon anggotanya. menyangkut segi komersial dari
Jelasnya, kartu kredit hanya diberikan kepada perusahaan/bank yang mengeluarkan ongkos
orang-orang tertentu, setelah dilakukan berupa reklame demi peningkatan nasabah
penyelidikan tentang kemampuan atau usaha kemajuan perusahaannnya.
pembayarannya. Dengan persyaratan ini di 2. Keterangan yang berbunyi kartu kredit;
samping jumlah penghasilan tetap yang cukup, pernyataan ini dapat dihubungkan dengan
dinilai juga sejarah kejujuran seseorang dalam Pasal 178 KUHD. Istilah kartu kredit ini
melunasi hutang-hutangnya, disini termasuk berhubungan erat dengan perusahaan/bank
penganalisaan terhadap sifat pengeluaran belanja yang mengeluarkan, karena dengan
dicantumkannya klaussula kartu, klausula
kartu kredit masih mempergunakan istilah
10 Sri Rejeki Hartono, Op-Cit, hlm-35.
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Lex Privatum Vol.XII/No.3/Oktober/2023

dalam bahasa asing meskipun penerbit sebagai alat jaminan pada pihak restaurant
merupakan perusahaan lokal. tersebut. Kejadian tak sengaja yang cukup
3. Keterangan tentang nama pemegang/identitas. memalukan itu pada akhirnya menimbulkan ide di
Kartu kredit mencantumkan nama pemegang benak pengusaha tersebut untuk mengadakan
dari kartu kredit tersebut. Nama dari sistem pembayaran dengan menggunakan suatu
pemegang kartu tersebut penting karena kartu yang dapat menggantikan uang tunai. Hal ni
berhubungan dengan ke bonafide dan dirasakan lebih praktis daripada harus bersusah
kepercayaan dari masyarakat terutama payah membawa uang tunai. Sejak itu, kartu
kalangan pedagang terhadap pemegang kartu. kreditpun mulai digunakan sebagai alat
Sebab nama yang sudah tercantum dalam pembayaran dan pengganti uang tunai. Muncul
kartu itu sudah mendapat kepercayaan dari beberapa merk kartu kredit yaitu Diners Club,
bank/perusahaan yang mengeluarkan kartu, American Express Card, Visa, Master Card dan
bahwa orang tersebut benar-benar telah lain-lain.
menjadi nasabah bank dan juga mungkin Perkembangan kartu kredit kalau melihat
mempunyai simpanan dalam bank tersebut. sejarah perkembangannya di dunia yaitu baru
Hal ini juga berpengaruh kepada ketidak pada tahun 1950 di New York kemudian di
raguannya kembali dari tempat pembelanjaan, Indonesia pada tahun 1983, masih tergolong
penerima kartu kredit mau menerima kartu relatif baru, sehingga ketentuan tentang kartu
tersebut dan juga secara formal kartu kredit kredit ini tidak diatur dalam KUHPidana maupun
itu tidak boleh digunakan oleh orang lain KUHPerdata. Produk perundang-undangan yang
selain pemegang sah dari kartu itu. mengatur secara tegas tentang kartu kredit ini
4. Petunjuk mengenai tanda tangan, didalam belumlah ada, hanya berpijak pada KUHPerdata
Pasal 178 KUHD ayat (6), memuat tentang BUKU III yang mengatur tentang perikatan.
adanya keharusan untuk tanda tangan. Dalam Kemudian dengan adanya Undang-Undang
kartu kedit, tanda tangan tersebut adalah milik Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan , kartu
dari pemegang kartu tersebut. Selain itu tanda kredit menjadi salah satu kegiatan usaha
tangan didalam kartu kredit berfungsi untuk perbankan.
mencocokkan bilamana pemegang akan Sejalan dengan terbitnya Undang-Undang
berbelanja. Sebab dalam berbelanja tersebut Nomor 10 tahun 1998 yang menggantikan
tanda tangan didalam kartu kredit harus cocok Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992, dalam
dengan tanda tangan dalam faktur apabila ia rangka memberi landasan hukum terhadap salah
berbelanja, ini tidak lain untuk menghindar satu kegiatan usaha perbankan yaitu usaha kartu
dari penipuan dari orang yang tidak berhak. kredit dan untuk pengaturan tentang penerbitan
5. Keterangan tentang nomor urut kartu kredit. serta pengoperasian kartu kredit, maka pemerintah
Dalam kartu kredit, terdapat juga nomor urut menerbitkan:
kartu tetapi fungsinya selain berguna sebagai 1. KEPPRES No. 16 tahun 1998 tentang
ciri atau tanda bahwa kartu kredit tersebut Lembaga Pembiayaan.
masih berlaku atau tidak berlaku, karena kartu Pasal 1 ayat (7) menyebutkan bahwa yang
kredit juga mempunyai jangka waktu dimaksud dengan perusahaan kartu kredit
berlakunya atau jatuh temponya. adalah badan usaha yang melakukan usaha
6. Keterangan tentang jatuh tempo atau lamanya pembiayaan dalam rangka pembelian
berlaku kartu kredit. Jatuh tempo kartu kredit barang/jasa dengan mempergunakan kartu
atau lamanya berlaku dari perusahaan/bank, kredit. Sementara Pasal 2 ayat (1)
berlainan. Apabila waktunya habis maka si menyebutkan bahwa salah satu kegiatan dari
pemegang kartu kredit dapat menukarkannya lembaga pembiayaan adalah melakukan usaha
kembali dengan nomor yang baru. kartu kredit. Selanjutnya Pasal 3 mengatakan
bahwa yang dapat melakukan kegiatan
B. Fungsi Kartu Bank Dalam Transaksi lembaga pembiayaan termasuk kegiatan kartu
Perdagangan kredit adalah:
Sejarah kartu kredit bermula di New York a. Bank;
pada tahun 1950, pada saat seorang pengusaha b. Lembaga Keuangan bukan Bank
besar tengah menjamu rekan-rekannya di sebuah (sekarang sudah tidak ada lagi dalam
restaurant. Pada waktu tagihan datang, ia baru sistem hukum keuangan kita);
sadar bahwa ternyata dompetnya tertinggal. c. Perusahaan Pembiayaan.
Dalam keadaan panik ia terpaksa meninggalkan
semacam kartu tanda pengenal atau kartu identitas
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Lex Privatum Vol.XII/No.3/Oktober/2023

2. KepMen Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 segolongan tertentu, misalkan kelompok


tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan profesi, kelompok mahasiswa dan lain-
Lembaga Pembiayaan. lain, contoh: LADIES CARD dan IMA
KepMen Keuangan ini kembali menegaskan CARD (dari Bank Lippo), BANKERS
tentang salah satu kegiatan dari Lembaga CARD dan lain-lain.
Pembiayaan adalah usaha kartu kredit. Dalam perkembangan selanjutnya, dikenal
Selanjutnya dalam Pasal 7 ditentukan bahwa adanya kartu lain yang disebut dengan Debit Card
pelaksanaan kartu kredit dilakukan dengan yaitu kartu yang mengharuskan pemegangnya
penerbitan kartu kredit yang dapat untuk menyimpan sejumlah dana pada Bank
dipergunakan oleh pemegangnya untuk Penerbit kartu tersebut minimal sebesar yang akan
pembayaran/ pengadaan barang/jasa. dibelanjakannya. Contoh dari kartu semacam ini
Pada Pasal 1 huruf n dan o diberi batasan adalah kartu ATM, Smart Card, Star Card dan
mengenai: lain-lain. Perbedaan pokok dari Debit Card
a. Perusahaan kartu kredit (Credit Card dengan Credit Card ini adalah untuk Debit Card
Company) adalah badan usaha yang tidak memberikan kredit (mengeluarkan dana)
melakukan kegiatan pembiayaan untuk terlebih dahulu atas transaksi yang dilakukan oleh
barang dan jasa dengan menggunakan pemegang kartu seperti yang terjadi pada Credit
kartu kredit. Card, akan tetapi langsung memotong dana atau
b. Pemegang kartu kredit adalah nasabah rekening pemegang kartu yang tersimpan di Bank.
yang mendapat pembiayaan dari Dengan klasifikasi kartu bank sebagaimana
perusahaan kartu kredit. Kegiatan kartu yang disebutkan di atas, kartu bank mempunyai
kredit dilakukan dalam bentuk penerbitan tiga (3) fungsi sebagai berikut:11
kartu kredit, yang dapat dimanfaatkan a. Sumber kredit;
oleh pemegangnya untuk pembayaran Sebagai sumber kredit maka kartu plastik
pengadaan barang atau jasa. merupakan instrumen untuk dapat memperoleh
Dalam perkembangannya, kartu kredit kredit dimana cara pembayaran adalah pada
tersebut dapat diklasifikasikan dalam beberapa setiap dilakukannya transaksi atau juga dibayar
kelompok yaitu : secara bulanan.
a. Berdasarkan Cara pembayarannya b. Penarikan Uang Tunai;
1. Credit Card, yaitu kartu yang dapat Kartu bank juga dapat digunakan untuk
digunakan sebagai alat pembayaran yang melakukan penarikan sejumlah uang tunai
pelunasan tagihannya dapat dilakukan apakah itu dilakukan di counter bank ataupun
secara bertahap atau dicicil dan dikenakan di ATM.
bunga atas lama waktu pembayarannya c. Penjaminan Cek;
2. Charge Card, yaitu kartu yang dapat Kartu bank dapat juga digunakan sebagai
digunakan sebagai alat pembayaran yang jaminan ketika nasabah melakukan penarikan
pelunasan tagihannya secara keseluruhan cek atas sejumlah uang untuk meyakinkan si
dilakukan pada saat tagihan datang. penerima cek dalam bertransaksi.
b. Berdasarkan Tempat Berlakunya Berdasarkan fungsi daripada kartu bank
1. Local Card, yaitu kartu kredit yang hanya sebagaimana sudah disebutkan di atas, maka
berlaku di suatu tempat atau negara terdapat beberapa jenis kartu:12
tertentu, sebagai contoh BCA CARD. a. Dilihat dari segi fungsi:
2. International Card, yaitu kartu kredit 1. Charge card;
yang berlaku secara international contoh : 2. Credit card;
DINERS CLUB, AMEX CARD, VISA 3. Debit Card;
DAN MASTER CARD. 4. Cash card;
c. Berdasarkan Affiliasinya 5. Check Guarantee card.
1. Co-Branding Card, yaitu kartu plastik b. Dilihat dari segi wilayah:
yang dikeluarkan atas kerja sama antara 1. Kartu lokal;
institusi pengelolaan kartu kredit dengan 2. Kartu Internasional
satu atau beberapa Bank, contoh : Bank Berdasarkan fungsi dari kartu bank
Mayapada dengan Bank Lippo, Bank sebagaimana disebutkan di atas, dimana ada kartu
Umum Nasional dengan Bank Duta dan kredit dan kartu debit, yang pada dasarnya kedua
sebagainya.
2. Affinity Card, yaitu kartu plastik yang 11 Ibid.
digunakan oleh sekelompok atau 12 Ibid.
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Lex Privatum Vol.XII/No.3/Oktober/2023

jenis kartu plastik ini merupakan alat untuk berkontrak’. Azas ini diatur dalam Pasal 1338
melakukan penarikan tunai baik melalui counter ayat (1) KUHPerdata yang menyatakan bahwa:
bank maupun melalui ATM. Adapun pembayaran “Semua persetujuan yang dibuat secara sah
transaksi dengan menggunakan kartu debit sama berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
halnya dengan pembayaran tunai karena pada saat membuatnya”.
atau waktu yang sama ketika nasabah akan Pasal 1338 ayat(1) KUHPerdata inilah yang
melakukan pembayaran dan kartu debit sudah merupakan dasar timbulnya transaksi kartu kredit,
digesek pada mesin maka saat itu pula saldo dari di samping perjanjian yang diatur dalam Pasal
nasabah langsung akan berkurang karena telah 1320 KUHPerdata. Jadi pangkal tolak dari
terjadi transaksi secara langsung dan meng-kredit transaksi kartu kredit adalah KUHPerdata, lebih
ke rekening penjual. Kartu kredit dan Kartu Debit khusus lagi pasal-pasal tentang ‘perikatan’ yang
merupakan jenis kartu yang banyak digunakan terdapat dalam Buku III. Buku III KUHPerdata
oleh masyarakat di Indonesia di luar dunia usaha, menjadi dasar keberlakuan daripada perjanjian-
yaitu masyarakat biasa yang tidak berkecimpung perjanjian yang berkenan dengan kartu kredit.
dalam dunia bisnis. Perjanjian-perjanjian yang terdapat dalam
Penggunaan kartu bank atau kartu kredit hubungan antara para pihak dalam kartu kredit:
sebagai alat pembayaran didalam lalu lintas 1. Perjanjian antara bank/penerbit kartu kredit
pembayaran adalah timbul sebagai akibat dengan pemegang kartu kredit mengenai
langsung dari perjanjian-perjanjian yang telah pemberian fasilitas kredit kepada pemegang,
ada. Apabila diteliti lebih lanjut, ternyata didalam dengan syarat dan kondisi sebagaimana yang
KUHPerdata dan KUHD tidak terdapat satu telah ditetapkan lebih dahulu oleh pihak
pasalpun yang mengatur tentang kartu kredit. perusahaan/penerbit.
Meskipun demikian, berdasarkan ketentuan Pasal 2. Perjanjian antara bank penerbit kartu kredit
1319 KUHPerdata yang menentukan bahwa dengan perusahaan yang menyediakan
perjanjian baik yang mempunyai nama maupun barang/jasa. Isi perjanjian agar yang satu
yang tidak bahkan dengan nama apapun yang bersedia menyediakan dana bagi transaksi
dibuat oleh para pihak, tunduk pada ketentuan barang/jasa yaitu bank penerbit, sedangkan
umum tentang perjanjian sebagaimana diatur yang lain bersedia menyediakan transaksi
dalam Bab Kesatu dan Bab Kedua Buku III dengan sistem pembayaran yang tidak tunai
KUHPerdata. (dengan mekanisme kartu kredit).14
Mengingat luasnya kepentingan yang ada Ditinjau dari aspek hukum, penggunaan kartu
kaitannya dengan kartu kredit, mulai dari kredit oleh pemegang adalah berdasarkan
penerbitannya sampai dengan penggunaannya, perjanjian yaitu perjanjian pemberian fasilitas
maka aspek hukumnya cukup luas pula.13 Aspek untuk membeli barang dan atau jasa dengan tidak
penggunaan kartu kredit itu ada dua aspek yaitu harus membayar secara tunai antara penerbit
aspek publik termasuk pidana dan aspek perdata. dengan pemegang kartu dan perjanjian antara
Menyangkut aspek perdata, pengaturan penerbit kartu kredit dengan mitranya (merchant).
tentang kartu kredit ini belum ada satupun produk Mengingat dan berdasarkan azas yang tercantum
Undang-Undang yang mengatur secara pada KUHPerdata Pasal 1338 ayat (1) bahwa
spesifik/khusus dan secara tegas, yang ada adalah perjanjian merupakan undang-undang bagi
bahwa usaha kartu kredit itu merupakan bagian mereka yang membuatnya, maka dapat dikatakan
daripada kegiatan usaha perbankan seperti yang bahwa penggunaan kartu kredit secara yuridis
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 10 berawal dari ketentuan Pasal 1338 KUHPerdata.
Tahun 1998 Tentang Perbankan dalam Pasalnya Penggunaan kartu kredit sebagai alat
yang ke-6. pembayaran didalam lalu lintas pembayaran
Namun kalau melihat hubungan yang ada adalah timbul sebagai akibat langsung dari
diantara pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian-perjanjian yang telah ada. Apabila
penggunaan kartu kredit, maka akan terlihat diteliti lebih lanjut, ternyata didalam KUHPerdata
bahwa alas hak hubungan hukum yang ada dan KUHD tidak terdapat satu pasalpun yang
adalah: karena adanya perjanjian. Perjanjian yang mengatur tentang kartu kredit. Meskipun
ada antara para pihak adalah sah adanya demikian, berdasarkan ketentuan Pasal 1319
berdasarkan Pasal 1320 KUHPerdata. KUHPerdata yang menentukan bahwa perjanjian
Sebagaimana kita ketahui bahwa sistem baik yang mempunyai nama maupun yang tidak
hukum kita menganut ‘azas kebebasan bahkan dengan nama apapun yang dibuat oleh

13 14
Imam Prayogo dan Djoko Pakoso, Op-Cit, hlm-76. Sri Rejeki Hartono, Op-Cit, hlm-46.
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Lex Privatum Vol.XII/No.3/Oktober/2023

para pihak, tunduk pada ketentuan umum tentang menggunakan kartu bank atau kartu kredit
perjanjian sebagaimana diatur dalam Bab Kesatu maupun kartu debit.
dan Bab Kedua Buku III KUHPerdata. 2. Pengaturan secara tegas dan jelas tentang
Kartu Bank atau Kartu Kredit maupun Kartu
PENUTUP Debit dalam peraturan perundang-undangan
A. Kesimpulan maka fungsi dari kartu bank atau kartu kredit
1. Penerbitan kartu bank atau kartu kredit sudah serta kartu debit tidak akan diragukan
diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. legalitasnya dalam penggunaan sebagai
11/11/PBI/2009 tentang Penyelenggaraan pengganti alat pembayaran dalam
Kegiatan Alat Pembayaran Dengan perdagangan.
Menggunakan Kartu. Penerbit Kartu Kredit
atau kartu bank wajib memberikan informasi DAFTAR PUSTAKA
secara tertulis kepada pemegang kartu, paling
kurang meliputi prosedur dan tata cara Fuady Munir, 1995, Hukum Pembiayaan, Citra
penggunaan kartu kredit, hal-hal penting yang Aditya Bakti, Bandung
harus diperhatikan oleh pemegang kartu Hardjo Wahyu, 1992, Kartu Kredit Dalam
dalam penggunaan kartunya dan konsekuensi Kaitannya Dengan Ssitem Pembayaran,
atau risiko yang mungkin timbul dari Pro Justicia Nomor I Tahun X Januari
penggunaan kartu. Selain itu Penerbit Kartu Hartono Sri Redjeki, 1994, Aspek Hukum
Bank atau Kartu Kredit wajib mencantumkan Penggunaan Kartu Kredit, Badan
informasi dalam lembar penagihan yang ………………….., 1996, Karya Ilmiah Tentang
disampaikan kepada pemegang kartu, paling Aspek Hukum Penggunaan Kartu Kredit,
kurang meliputi besarnya minimum BPHN Dep Kehakiman, Jakarta
pembayaran oleh pemegang kartu, tanggal Mahmoedin, H. AS, 1995 Tanya Jawab Surat
jatuh tempo pembayaran, besarnya persentase Berharga Dan Kamus, Sinar Pustaka,
bunga per bulan dan persentase efektif bunga Jakarta
per tahun atas transaksi yang dilakukan, Pembinaan Hukum Nasional, Departemen
termasuk bunga atas transaksi pembelian Kehakiman, Jakarta.
barang atau jasa, penarikan tunai, dan manfaat Prayogo Imam dan Djoko Prakoso., Surat
lainnya dari kartu kredit. Berharga; Alat Pembayaran Modern, Bina
2. Fungsi Kartu bank atau kartu kredit dalam Akasara, Jakarta, 1987.
transaksi perdagangan adalah sebagai Sumber Purwadarminto, 1994, Bank dan Lembaga
Kredit, dimana kartu bank merupakan Keuangan, Gramedia, Jakarta
instrumen untuk dapat memperoleh kredit Purwosutjipto, H.H.N, 1987, Pengertian Pokok
dimana cara pembayaran adalah pada setiap Hukum Dagang Indonesia; Hukum Surat
dilakukannya transaksi atau juga dibayar Berharga, Djambatan, Jakarta
secara bulanan, kemudian untuk Penarikan Simanjuntak, Emmy Pangaribuan, 1997,
Uang Tunai, dimana Kartu bank juga dapat Beberapa Aspek Hukum Dagang Di
digunakan untuk melakukan penarikan Indonesia, Bina Cipta, Bandung
sejumlah uang tunai apakah itu dilakukan di Soekanto Soerjono dan Sri Mamudji, 2003,
counter bank ataupun di ATM dan sebagai Penelitian Hukum Normatif; Suatu
Penjaminan Cek, dimana Kartu bank Tinjauan Singkat, PT Raja Grafindo
dijadikan sebagai jaminan ketika nasabah Persada, Jakarta
melakukan penarikan cek atas sejumlah uang Suparni Niniek, Kitab Undang-Undang Hukum
untuk meyakinkan si penerima cek dalam Perdata (KUHPerdata), 2014, Rineka
bertransaksi. Cipta, Jakarta
Suryohadibroto, Imam Projogo dan Djoko
B. Saran Prakoso, 1987, Surat Berharga ;Alat
1. Penerbitan kartu kredit sebaiknya diatur Pembayaran Masyarakat Modern, Bina
secara tegas dan jelas dalam peraturan Aksara, Jakarta
perundang-undangan yang secara baku akan Suyitno, Thomas, Lalu Lintas Dalam dan Luar
berlaku dan kemudian ditunjang dengan Negeri, Gramedia, Jakarta
Peraturan Bank Indonesia agar masyarakat
pengguna kartu bank merasakan dan Peraturan-Peraturan:
mendapatkan jaminan hukum serta kepastian
hukum dalam melakukan transaksi dengan
Jurnal Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi
Lex Privatum Vol.XII/No.3/Oktober/2023

Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang


Perbankan
Keppres No. 16 Tahun 1998 tentang Lembaga
Pembiayaan.
KepMenKeu No. 1251/KMK.013?1998 Tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan
Lembaga Pembiayaan.
SK Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988
tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan, diakses
dari https://jdih.kemenkeu.go.id pada
tanggal 15 Maret 2023.
PBI No. 11/11/PBI/2009 tentang Penyelenggaraan
Kegiatan Alat Pembayaran Dengan
Menggunakan Kartu

Internet

Dion Teguh Pratomo, 2017, Kartu Plastik, diakses


dari https://www.slideshare.net
pada tanggal 5 Desember 2022.
Vely Sia, Pengertian Transaksi, Jenis hingga
Sistem Dalam Bisnis dan Akuntansi,
diakses dari https://www.jurnal.id pada tanggal 22
Juni 2023.
Angkatan Bersenjata RI; Markas Besar Kepolisian
Negara RI., Buku Petunjuk Lapangan
Penyidikan Tindak Pidana Yang Berkaitan
Dengan Kartu Kredit, Jakarta, 1998.
Apa itu Kartu Kredit?, diakses dari
https://m.bismis.com pada tanggal 15 Maret
2023
Apa itu Kartu Kredit?, diakses dari
https://www.cimbniaga.co.id pada tanggal
15 Maret 2023
Mengenal Apa itu Transaksi Dalam aktivitas
Bisnis, diakses dari
https://www.cimbniaga.co.id pada tanggal 22 Juni
2023.
Pengertian Transaksi: Sistem, Pelaku, Jenis dan
Bukti Transaksi, diakses dari
https://accurate.id pada tanggal 22 Juni
2023.

Anda mungkin juga menyukai