Anda di halaman 1dari 21

PASAR DAN LEMBAGA KEUANGAN

KARTU PLASTIK (RPS 13)

Dosen Pengampu :

Dr. Ida Bagus Panji Sedana, S.E., M.Si

Oleh Kelompok 5 :

Ni Made Dwirawati (1907521156)

Ni Kadek Desi Anggarawati (1907521159)

Ni Made Ayunda Sukma Putri (1907521161)

I Putu Diva Khrisna Aditya (1907521162)

Ni Wayan Eva Santhi Rahayu (1907521163)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-
Nya makalah yang berjudul “Kartu Plastik” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Pasar dan Lembaga
Keuangan. Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan, masukan, dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada :

1. Dr. Ida Bagus Panji Sedana, S.E., M.Si selaku dosen mata kuliah Pasar dan Lembaga
Keuangan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyusun makalah
ini.
2. Teman-teman yang telah memberikan banyak bantuan, masukan, dan dukungan terkait
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan perlu pendalaman
lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
konstruktif. Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Denpasar, 27 April 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 3
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................ 4
BAB II ............................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 6
2.1 Pengertian Kartu Plastik ............................................................................................... 6
2.2 Jenis-Jenis Kartu Plastik ............................................................................................... 6
2.3 Peran Bank Indonesia dalam Regulasi Kartu Plastik ................................................ 9
2.4 Konsep Kartu Kredit ................................................................................................... 11
BAB III ......................................................................................................................................... 20
PENUTUP .................................................................................................................................... 20
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 21

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pekembangan teknologi mendorong terjadinya digitalisasi pada semua sektor tak luput
juga sektor perbankan. Salah satu bentuk respon perbankan terhadap perkembangan teknologi
ini adalah kartu plastik. Kartu plastik merupakan alat berbentuk kartu yang diterbitkan oleh
suatulembaga keuangan dan dapat digunakan untuk berbagai macam transaksi
keuangan.Perkembagan penggunaan kartu plastik dalam berbagai bentuknya menunjukkan
bahwaalat ini tidak hanya digunakan sebagai alat pembayaran tetapi juga untuk tujuan
lainseperti penarikan uang tunai. Berdasarkan pertimbangan dapat dibawa berpergiandengan
praktis, dapat digunakan sewaktu-waktu dan kemudahan penggunaan yang lainkartu plastik ini
semakin luas digunakan untuk berbagai macam transaksi keuangan.

Pembiayaan konsumen merupakan suatu pinjaman atau kredit yang diberikanoleh suatu
perusahaan kepada debitor untuk pembelian barang dan jasa yang akanlangsung dikonsumsi
oleh konsumen, dan bukan untuk tujuan distribusi atau produksi.Pembiayaan konsumen ini
dilakukan oleh perusahaan pembiayaan konsumen(consumer finance company). Hal ini sangat
dibutuhkan bagi perusahaan yang bergerakdi bidang apapun baik dalam hal untuk distribusi,
produksi, maupun konsumsi.

Pembiayaan konsumen menjadi sangat penting bagi suatu perusahaan karena hal inidapat
membantu tugas mereka dalam meningkatkan penjualan produk atau jasa. Selainitu, hal ini
menjadi suatu yang penting juga bagi konsumen karena perusahaan pembiayaan konsumen
dapat membantu consumer untuk membeli barang atau jasa secara kredit.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian kartu plastik ?
2. Apa saja jenis-jenis kartu plastik ?
3. Bagaimana peran bank Indonesia dalam regulasi kartu plastik ?
4. Dan bagaimana konsep kartu kredit ? ditinjau dari sejarah , pihak yang terkait , manfaat
serta mekanismenya
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian kartu plastik

4
2. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis kartu plastik
3. Untuk mengetahui dan memahami peranan bank Indonesia dalam regulasi kartu plastik
4. Dan untuk mengetahui dan memahami konsep kartu kredit yang meliputi sejarah , pihak
terkait , manfaat dan mekanismenya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kartu Plastik


Sejak terbitnya SK Menteri Keuangan No. 1251 / KMK.013 / 1988 tanggal 20
Desember 1988, penggunaan kartu plastik di Indonesia semakin meluas. Kartu plastik ini
merupakan pengganti alat pembayaran yang sangat praktis sehingga diminati masyarakat
yang berpenghasilan cukup atau kalangan menengah atas.
Kartu plastik adalah instrumen pembayaran atas kartu yang diterbitkan oleh bank
atau lembaga pembiayaan yang lain yang dapat digunakan untuk alat pembayaran atas
transaksi barang atau jasa, atau menjamin keabsahan cek yang dikeluarkan serta dapat pula
digunakan untuk penarikan uang tunai di ATM. Sebagai alat pembayaran, kartu ini sangat
fleksibel dan praktis. Pemegang kartu akan merasa aman, sebab disamping tidak perlu
membawa uang tunai, juga mendapatkan purchase protection plan atau perlindungan
asuransi pembelian barang-barang secara otomatis.
Kartu kredit juga merupakan Kartu Plastik yang diterbitkan oleh suatu institusi
yang memungkinkan pemegang kartu untuk memperoleh kredit atas transaksi yang
dilakukannya dan pembayarannya dapat dilakukan secara angsuran dengan membayar
sejumlah bunga (finance change) atau sekaligus pada waktu yang telah ditentukan.
Penggunaan istilah kartu kredit sebenarnya menimbulkan kerancuan karena istilah tersebut
sering dimaksudkan pula untuk jenis-jenis kartu lainnya yang tidak selalu berkaitan dengan
fungsi kartu kredit. Oleh karena itu, istilah yang tepat digunakan adalah Kartu Plastik
(Plastik Card).
2.2 Jenis-Jenis Kartu Plastik
A. Jenis Kartu Plastik Berdasarkan Fungsinya
1. Kartu Kredit (Credit Card)
Kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran transaksi jual-beli
barang dan jasa, kemudian pelunasan atas penggunaannya dapat dilakukan
sekaligus atau secara angsuran sejumlah minimum tertentu. Pemegang kartu kredit
(Card holder) akan diberikan kredit limit, sehingga penggunaan kartu kredit tidak
boleh melebihi limit yang telah ditetapkan oleh bank penerbit (Issuer). Bila
penggunaan melebihi limit tertentu maka card holder wajib membayar kelebihan

6
tersebut dengan tingkat bunga yang lebih tinggi ditambah angsuran wajib sejumlah
minimum tertentu pada setiap tanggal jatuh tempo setiap bulan yang ditetapkan
oleh Issuae atau bank. Angsuran wajib dimaksud adalah angsuran terhadap
penggunaan kartu kredit dalam batas limit yang disepakati.
2. Charge Card
Kartu yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran suatu transaksi barang
dan jasa, kemudian pemegang kartu diwajibkan membayar kembali secara penuh
seluruh tagihannya pada akhir bulan atau bulan berikutnya dengan atau tanpa beban
tambahan. Untuk penggunaan kartu ini tidak berisi limit namun keterlambatan
pembayaran kartu ini akan dikenakan denda keterlambatan (late charge) oleh bank
sebesar persentase tertentu. Namun kelebihannya pemegang kartu ini tidak akan
dikenakan bunga setiap pembayarannya. Contoh kartu ini : BCA Card, Hero
Master, Dinners Club.
3. Kartu Debet (Debit Card)
Kartu yang dapat digunakan sebagai perintah bayar atau pendebetan
terhadap rekening pemegangnya. Transaksi dengan menggunakan kartu debet
adalah transaksi tunai yang pembayarannya tidak dengan uang tunai, tetapi melalui
pembebanan rekening pemegang kartu debet dan pengkreditan terhadap rekening
merchant. Seorang pemegang kartu debit harus memiliki saldo rekening di bank
penerbit kartu debet.
Seperti halnya dengan credit card jenis kartu debit ini dapat digunakan pula
untuk menarik uang tunai baik melalui counter bank maupun melalui mesin kas
otomatis atau ATM dan dapat berfungsi pula sebagai cash card.
4. Cash Card
Pada dasarnya adalah kartu yang memungkinkan pemegang kartu untuk
menarik uang tunai baik langsung pada kasir bank maupun melalui ATM bank
tertentu yang biasanya tersebar ditempat-tempat strategis, misalnya; di hotel, pusat-
pusat perbelanjaan, dan wilayah perkantoran. Dengan melakukan perjanjian kerja
sama terlebih dahulu, pemegang cash card salah satu bank dapat pula
menggunakannya pada bank lainnya.

7
Jadi berbeda dengan tiga Kartu Plastik yang telah dijelaskan terdahulu, cash
card tidak dapat digunakan sebagai alat pembayaran dalam melakukan transaksi
jual beli barang atau jasa sebagaimana dengan credit card , debit card atau charge
card. Untuk melakukan penarikan melalui ATM tersebut pemegang kartu diberikan
nomor identifikasi pribadi (personal identification numbe/PIN) dan untuk demi
keamanan, pemegang kartu harus menjaga keberhasilan PIN tersebut.
5. Check Guarantee Card
Kartu ini pada prinsipnya dapat digunakan sebagai jaminan dalam
penarikan cek oleh pemegang kartu. Kartu jenis ini sangat populer di Eropa,
terutama Inggris. Di samping itu, kartu tersebut dapat juga digunakan dalam
melakukan penarikan uang melalui ATM.
B. Jenis Kartu Plastik Menurut Wilayah Berlakunya
Dilihat dari wilayah berlakunya kartu plastik ini dapat dibedakan antara kartu
plastik yang berlaku secara domestik (lokal) dan internasional.
1. Kartu Plastik Lokal
Kartu Plastik Lokal merupakan Kartu Plastik yang hanya berlaku dan dapat
digunakan di suatu wilayah tertentu saja, misalnya Indonesia. Pesatnya penggunaan
Kartu Plastik ini menyebabkan beberapa perusahaan pengecer dan perusahaan jasa
menerbitkan Kartu Plastik sendiri (umumnya charge card) guna memberikan
pelayanan yang lebih mudah dan praktis bagi nasabahnya misalnya: Hero, Astra
Card, Golden Truly, Garuda Executive Card.
2. Kartu Plastik Internasional
Kartu Plastik Internasional adalah kartu yang dapat digunakan dan berlaku
sebagai alat pembayaran Internasional. Pasar kartu kredit Internasional dewasa ini
didominasi oleh dua merek kartu yang memiliki jaringan antar benua,
yaitu Visa dan Master Card. Kedua merek kartu tersebut masing-masing telah
memiliki lebih dari 100 juta pemegang kartu yang tersebar di kota-kota seluruh
dunia dan dapat digunakan untuk melakukan transaksi hampir di semua kota.
Pemegang kedua kartu tersebut lebih dari separuhnya dipegang oleh penduduk
Amerika Serikat. Selebihnya dipegang oleh Jepang, Inggris, Kanada dan sebagian
kecil negara-negara lainnya.

8
Kartu Plastik Internasional yang dapat dipergunakan melakukan transaksi
di berbagai tempat di dunia adalah sebagai berikut:
a. Visa adalah kartu kredit Internasional yang dimiliki oleh perusahaan kartu Visa
Internasional. Pelaksanaan operasionalnya berdasarkan lisensi dari Visa
Internasional dengan sistem franchise.
b. Master Card. Kartu kredit ini dimiliki oleh Master Card Internasional dan
beroperasi berdasarkan lisensi dari Master Card Internasional.
c. Diners Club. Dimiliki oleh Citicorp. Cara operasinya dilakukan dengan cara
mendirikan subsidiary atau dengan cara franchise.
d. Carte Blanc, Kartu ini juga dimiliki oleh Citicorp dan beroperasi persis sama
dengan Diners Club yaitu dengan membentuk subsdiary atau
dengan franchise.
e. American Express. Kartu kredit ini dimiliki oleh American Express Travel
Related Services Incorporated dan beroperasi dengan mendirikan subsdiary
American Express ini pada prinsipnya adalah charge card namun dapat
memberikan fasilitas credit line kepada pemegang kartu.
2.3 Peran Bank Indonesia dalam Regulasi Kartu Plastik

Peranan bank sentral disetiap negara menjadi sangat penting sebab dunia
perbankan merupakan urat nadi perekonomian dalam suatu negara. Sektor perbankan
memiliki peran yang berpengaruh terhadap maju atau mundurnya perekonomian dalam
suatu negara. Bank sentral sangat berperan penting untuk meminimalkan resiko-resiko
dalam dunia perbankan serta memberi perlindungan terhadap dana masyarakat yang ada
pada lembaga perbankan. Bank sentral yang bertujuan untuk mengontrol kebijakan dan
kestabilan perekonomian dimiliki hampir disetiap negara. Indonesia adalah salah satu
negara yang mempunyai bank sentral dan disebut dengan Bank Indonesia Dalam rangka
mengatur sistem pembayaran Bank menggunakan alat pembayaran berupa kartu plastik
seperti kartu ATM, debet dan kredit, Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang diakui
dalam Negara Indonesia pun memiliki beberapa peran, seperti :

a) Regulator

9
Bank Indonesia berperan sebagai regulator yakni sebagai Lembaga sentral yang
senantiasa memastikan proses pembayaran dan selalu berupaya melakukan
penyempurnaan dan pengembangan terhadap sistem yang telah ada. Upaya
penyempurnaan dan pengembangan tersebut diwujudkan melalui kebijakan dan
peraturan yang berguna dalam mengatur dan merancang regulasi terkait penggunaan
Alat Pembayaran , Peraturan dan Regulasi terkait penggunaan Kartu Plastik diatur
dalam PBI APMK No.11/11/PBI/2009 sebagaimana diubah dengan PBI
No.14/2/PBI/2012 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan
Menggunakan Kartu. Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) adalah alat
pembayaran yang berupa kartu kredit, kartu automated teller machine (ATM), dan
kartu debet.
b) Perizinan
Bank Indonesia juga berperan dalam memberikan perizinan kepada
Penyelenggaraa Jasa Sistem Pembayaran dalam Proses Tranksaksi pembayaran
menggunakan Kartu Plastik berupa Kartu ATM, Kartu Debet dan Kartu Kredit.
Tahapan Pemrosesan izinnya yaitu :
1) Penyampaian dokumen melalui sistem E-Licensing Bank Indonesia
2) Pemeriksaan kelengkapan dokumen melalui sistem E-Licensing Bank
Indonesia
3) Analisa kesesuaian dokumen hardcopy
4) Pemeriksaan Lokasi (On Site Visit)
5) Pemberian izin/ Penolakan Izin.
c) Pengawasan
Agar proses Transaksi pembayaran menggunakan kartu plastik dapat berjalan
dengan baik, Bank Indonesia juga melakukan pengawasan terhadap proses
pembayaran ataupun terhadap aktivitas pelaku yang terlibat dalam sistem pembayaran.
Dalam menjalankan peran pengawasan, Bank Indonesia memiliki wewenang untuk
memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap transaksi
pembayaran. Agar pengawasan terhadap penyelenggaraan transaksi pembayaran
berjalan secara meksimal, Bank Indonesia mewajibkan seluruh penyelenggara jasa
sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan.

10
2.4 Konsep Kartu Kredit
A. Sejarah
1. Sejarah dan perkembangan kartu kredit di dunia
Mungkin sekitar tahun 1900-an, beberapa perusahaan seperti SPBU dan
supermarket di Amerika serikat sudah memperkenalkan praktek kredit seperti lewat
kartu belanja yang biasa digunakan oleh para pelanggan mereka. Kartu ini sengaja
diterbitkan oleh perusahaan dan hanya berfungsi sebatas kartu member saja.
Dengan harapan konsumen menjadi lebih loyal, manajemen perusahaan pun lebih
rapih untuk mengurus semua data konsumen yang nantinya akan dijadikan sebagai
data marketing.
Mulai di tahun 1946 mulailah lahir sistem pembayaran kredit yang
dipelopori oleh institusi perbankan di Amerika Serikat. Bankir bernama John
Biggins dari Flatbush National Ban of Brooklyn melahirkan sistem ini dengan
nama “Charge It”. Sistem ini dibuat untuk mempermudah nasabah dalam
melakukan aktivitas transaksi di berbagai toko atau merchant yang juga merupakan
nasabah bank tersebut. Perkembangan selanjutnya adalah ditandai dengan
kelahiran Diners Club Card. Kartu ini lahir pada tahun 1949. Ditemukan secara
tidak sengaja oleh Frank McNamara yang ketika itu sedang melakukan malam
makan di restoran mewah. Ketika sudah beres makan, tagihan datang dan ia tidak
bisa membayar karena dompetnya ketinggalan. Nah untuk mengatasi masalah ini,
dia membuatkan kartu unik tersebut sebagai pengganti dari pembayaran tunai.
Diners Club Card ini serupa dengan kartu Charge. Dan dari sinilah cikal bakal
kelahiran kartu kredit yang kita kenal sekarang ini.
Sejak tahun 1951, Diners Club Card makin marak digunakan banyak orang
dan begitu terkenal di Amerika Serikat. Di tahun itu juga ditemukan bahan untuk
membuat kartu Diners Club Card. Bahannya itu dari plastik, sebab sebelumnya
kartu itu terbuat dari bahan dasar kertas. American Express melihat peluang bagus
ini. Ketika semua orang ramai menggunakan kartu Diners Club, American Express
juga tidak mau kalah untuk menerbitkan kartu serupa. Kartu terbitannya itu
bernama AMEX (American Express) dan berjenis seperti kartu Charge.
Perkembangan selanjutnya, barulah lahir kartu kredit seperti yang kita kenal

11
sekarang. Kartu kredit pertama diterbitkan oleh Bank of America (VISA). Dan baru
lah pada tahun 1960-an, terjadi ekspansi dan edukasi secara besar-besaran tentang
manfaat dari kartu kredit ini hingga semua sudah paham dan mengerti tentang
kegunaan alat transaksi ini. Dan barulah sekitar tahun 1970-an, Amerika mulai
menetapkan regulasi kebijakan penggunaan kartu kredit. Aturannya pun semakin
jelas, tujuannya agar bisnis ini tumbuh subur. Nah dari sinilah perkembangan kartu
kredit mulai merambah ke berbagai belahan negara lainnya, seperti ke Eropa, Arab,
Afrika, Australia, Asia, hingga sampai ke Indonesia.
2. Sejarah dan perkembangan kartu kredit di Indonesia
Kartu kredit sudah mulai berkembang di dunia, seperti di Amerika Serikat
hingga Asia, Eropa, Australia, hingga akhirnya sampai ke Indonesia. Masuknya
kartu kredit ke Indonesia ini tidak bisa kita tolak, sebab ini berkaitan dengan
perkembangan teknologi dan informasi. Dan juga keberadaan kartu kredit secara
nyata sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, apalagi bagi mereka yang
hidupnya di kota-kota besar. Pertama kali kartu kredit yang masuk ke Indonesia
terjadi sekitar tahun 1980-an. Diperkenalkan oleh Bank Duta yang pada saat itu
menjalin kerjasama dengan VISA dan MasterCard International. Bank Duta
merupakan bank yang pertama kali menerbitkan dan memasarkan kartu kredit di
Indonesia. Dulu kartu kredit terbitan bank Duta ini ditujukan secara khusus bagi
nasabahnya sendiri dan tidak bebas bagi kalangan umum. Berbeda dengan
sekarang, di mana kartu kredit bisa digunakan oleh siapa saja. Dulu, target market
dari bisnis kartu kredit ini hanya ditujukan kepada kalangan orang kaya, pengusaha,
pejabat, dan orang-orang kelas atas lain.
Sekarang, keberadaan Bank Duta hanyalah sebuah nama dan sejarah saja.
Walaupun bank Duta menjadi bank pertama yang menerbitkan kartu kredit,
nyatanya dia tidak bisa bertahan lama. Tahun berganti tahun, para pemain baru
mulai bermunculan. Seperti BCA, Citibank, Hong Kong Bank, dan lainnya.
Citibank yang kita kenal sekarang ini berbeda dengan dulu. Pertama kali Citibank
datang ke Indonesia, masih menggunakan logo dan nama City Bank. Namanya itu
seperti mendeskripsikan akan sebuah kota besar dengan penduduknya yang sangat
padat. Citibank memfokuskan bisnisnya pada produk kartu kredit. Sehingga

12
tidaklah heran jika Citibank selalu meraih prestasi perbankan, banyak mendapat
keuntungan, dan terkenal ke berbagai negara di dunia. Pada tahun 1990-an, bisa
dibilang sudah banyak orang yang memiliki kartu kredit Citibank. Mereka seakan
sangat bangga jika memiliki kartu ini. Sebab kartu ini susah didapatkan, harus
melalui proses persetujuan yang panjang dan sulit. Ditambah target pasarnya yang
hanya ditujukan bagi kalangan atas. Jadi, di tahun itu, ketika seseorang memiliki
kartu kredit Citibank, akan sangat bangga memilikinya. Sampai ada istilah, "belum
punya kartu kredit Citibank, berarti belum punya kartu kredit".
Hal ini memang benar adanya, sebab nama Citibank sangat disegani banyak
orang. Citibank sangat unggul dalam berbagai hal, termasuk unggul dalam
manajemen perbankan yang tidak ada saingannya. Bahkan bank-bank swasta
nasional atau bank-bank BUMN pun terpaksa harus merekrut beberapa eksekutif
Citibank supaya bisa bekerja sebaik bank itu. Hal ini bertujuan agar etos kerja
manajemen perbankan dariCitibank bisa tertular dan membesarkan bank-bank
lainnya. Tetapi lama-lama nama Citibank mulai meredup. Ditambah banyak kasus
yang terjadi pada Citibank, seperti kasus nasabah yang tewas di tangan debt
collectornya, dan juga kasus Malinda dee. Dan saat ini, orang-orang bisa dibilang
sudah tidak begitu bangga lagi memiliki kartu kredit Citibank. Banyak yang
mungkin merasa malu karena nama Citibank saat ini sudah terkenal dengan
konotasi negatif. Bahkan sempat ada lelucon yang sangat ramai dibicarakan orang-
orang, "jalan menuju surga gampang, tinggal ngemplang kartu kredit Citibank."
Meski sempat terpuruk, tapi perlahan Citibank mulai memperbaiki
kinerjanya. Hal ini memang harus dilakukan karena sekarang sudah bermunculan
pesaing berat di bisnis kartu kredit seperti dari BCA, Bank Mandiri, BNI, Bank
ANZ, dan lainnya yang menawarkan kartu kredit kepada semua kalangan, tidak
terbatas bagi nasabahnya saja. Karena sudah begitu sering memakai dan mengenal
kartu kredit, maka memiliki kartu kredit di zaman sekarang bukanlah suatu
kebanggaan.
B. Pihak Terkait pada Kartu Kredit
1. Penerbit atau Issuer atau Card Center

13
Penerbit atau Issuer atau Card Center merupakan pihak atau lembaga yang
mengeluarkan dan mengelola suatu kartu. Pihak penerbit ini dapat berasal dari bank
atau lembaga keuangan berbadan hukum Indonesia non bank. Sebagai penerbit ,
wajib memperoleh izin dari Bank Indonesia. Lembaga Selain Bank yang dapat
melakukan kegiatan sebagai Penerbit Kartu adalah:
a. Untuk Kartu Kredit
Lembaga yang telah memperoleh izin dari Departemen Keuangan sebagai
perusahaan pembiayaan yang dapat melakukan kegiatan usaha Kartu Kredit.
b. Untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet
Lembaga yang mempunyai kewenangan untuk melakukan kegiatan
penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan.
2. Acquirer
Acquirer merupakan pihak yang melakukan kerjasama dengan pedagang
sehingga pedagang mampu memproses transaksi dari kartu yang diterbitkan oleh
pihak selain Acquirer yang bersangkutan; dan bertanggung jawab atas penyelesaian
pembayaran kepada pedagang. Sama halnya dengan pihak penerbit , pihak acquirer
juga dapat berasal dari bank atau lembaga keuangan berbadan hukum Indonesia
non bank dan sudah memiliki izin dari bank Indonesia. Pihak Acquirer memiliki
kewajiban :
a. Melakukan edukasi dan pembinaan terhadap Pedagang yang bekerjasama
dengan Acquirer.
b. Menghentikan kerja sama dengan Pedagang yang melakukan tindakan yang
dapat merugikan.
c. Melakukan tukar-menukar informasi atau data dengan seluruh Acquirer lainnya
tentang Pedagang yang melakukan tindakan yang merugikan dan mengusulkan
pencantuman nama Pedagang tersebut dalam daftar hitam Pedagang (merchant
black list).
3. Pemegang kartu atau Card holder atau Card member
Pemegang kartu merupakan pihak yang telah memenuhi prosedur atau
persyaratan yang ditetapkan oleh penerbit kartu sehingga dapat diterima/berhak

14
untuk menggunakan kartu sesuai fungsinya. Keuntungan-keuntungan yang
diperoleh pemegang kartu antara lain :
a. Keamanan
b. Praktis
c. Penggunaan internasional
d. Kartu kredit dapat dipakai untuk menarik uang tunai
e. Mendapatkan asuransi perjalanan
f. Pembayaran yang fleksibel
g. Pembayaran PIN (Personal Identification Number)
4. Merchant
Merchant merupakan pihak yang menerima pembayaran dengan kartu atas
transaksi jual beli barang atau jasa atau yang dalam hal ini biasanya disebut sebagai
pedagang atau perusahaan. Penggunaan istilah merchant diberikan kepada tempat-
tempat di mana kartu kredit dapat digunakan, seperti hotel, restoran, tempat hiburan
dan lain-lain. Tidak semua tempat dapat menjadi merchant. Untuk dapat menjadi
merchant bagi salah satu kartu kredit, terdapat 2 (dua) cara yang dapat ditempuh,
yaitu:
a. Permohonan dari pengusaha kepada pihak bank agar ditunjuk sebagai
merchant
b. Penawaran atau permintaan dari pihak bank kepada pengusaha yang
bersangkutan, agar tempatnya bersedia menjadi merchant.
C. Manfaat Kartu Kredit
1. Fasilitas Balance Transfer, merupakan sebuah fasilitas yang ditawarkan oleh
bank tertentu dan wajib dijadikan pertimbangan, terutama bagi yang memiliki
sejumlah tagihan di dalam kartu kredit yang lama. Penggunaan fitur ini dilakukan
dengan cara memindahkan tagihan dari kartu kredit yang lama ke kartu kredit yang
baru (sekitar 80 persen dari total tagihan) dan selanjutnya tagihan tersebut akan kita
lunasi di kartu kredit yang baru. Hal ini biasa dilakukan karena adanya
pertimbangan bunga yang lebih kecil atau fasilitas cicilan yang lebih
menguntungkan sehingga kita merasa tidak perlu lagi menggunakan kartu kredit
yang lama dan memutuskan untuk menutupnya.

15
2. Fasilitas Tarik Tunai, fasilitas tarik tunai juga diberikan oleh semua kartu kredit,
tetapi ada sebagian kartu kredit yang memberi jumlah persentase penarikan tunai
yang cukup besar bagi para nasabahnya. Namun selalu harus mempertimbangkan
dengan matang keputusan melakukan tarik tunai melalui kartu kredit karena setiap
transaksi penarikan tunai akan dikenai biaya yang tidak sedikit dan ditambah
dengan bunga harian yang dihitung sejak terjadinya transaksi penarikan tunai.
3. Fasilitas Cicilan 0%, ini juga merupakan sebuah fasilitas yang sangat
menggiurkan bagi para pengguna kartu kredit. Bagaimana tidak, kita akan diberi
kemudahan membayar cicilan tagihan tanpa dikenai bunga selama jangka waktu
tertentu, hal ini tentu saja sangat menyenangkan. Namun ada baiknya selalu berhati-
hati dalam menggunakan kartu kredit, jangan sampai fitur yang tadinya
meringankan beban justru akan menjadi beban hutang yang tak terbayar di
kemudian hari.
4. Reward Point, pada umumnya rewards atau bonus yang diberikan bank penerbit
kartu kredit adalah dalam bentuk point dan cashback yang akan didapatkan dari
pembelanjaan yang dilakukan dengan menggunakan kartu kredit. Fasilitas ini akan
sangat menguntungkan karena dengan menggunakannya dapat menghemat dan
mengumpulkan cashback yang didapatkan setiap kali berbelanja. Untuk poin yang
didapatkan, biasanya akan ditukarkan dengan berbagai macam barang menarik
yang ditawarkan melalui katalog bulanan yang dikirimkan bersama tagihan.
5. Transaksi dalam Mata Uang Asing, fitur ini akan memudahkan dalam melakukan
transaksi keuangan/pembelanjaan dalam mata uang asing, terutama bagi yang
senang bepergian ke luar negeri. Bagi pemegang kartu kredit yang memiliki fitur
transaksi mata uang asing maka akan diberi kemudahan dalam pembelanjaan mata
uang asing, karena tagihan tersebut akan ditagihkan dalam bentuk mata uang
rupiah.
D. Mekanisme Kartu Kredit
Untuk memiliki kartu kredit, seorang calon card holder harus mengajukan
permohonan terlebih dahulu kepada bank penerbit (Issuer). Pihak Issuer akan
mempelajari kelayakan pemohon, dengan mengkaitkan persyaratan penghasilan
minimum kemudian ditentukan kelompok regular atau gold. Pada saat pembukaan,

16
pemegang kartu kredit diwajibkan membayar uang angkal dan annual fee yang
besarnya bervariasi setiap bank. Besarnya uang pangkal dan annual fee untuk
kelompok gold lebih tinggi daripada kelompok regular. Pemegang kartu kredit
selanjutnya akan dikenakan bunga. Beban bunga in dibedakan dalam hal beban bunga
untuk belanja dan beban bunga untuk penarikan tunai. Khusus untuk penarikan tunai
dengan kartu kredit disamping dikenakan bunga juga fee tertentu.
Kartu kredit yang telah disetujui dapat digunakan untuk transaksi dengan pihak
merchant. Card holder cukup menunjukkan kartu kredit dan kemudian akan
digesekkan pada mesin tertentu untuk mengetahui kartu kredit dan pihak card holder
langsung menandatanganinya. Penggunaan kartu kredit bisa dimana saja pada tempat
merchant yang telah menjalin kerja sama dengan bank penerbit kartu kredit. Merchant
adalah pihak yang menyediakan barang dan jasa, contoh : Hotel, Supermarket, restoran.
Rekap transaksi yang mengunakan kartu kredit selanjutnya menjadi dasar pihak
merchant untuk melakukan penagihan pada tanggal tertentu kepada bank penerbit.
Penagihan kartu kredit dilakukan melalui bank penerbit terdekat dengan merchant.
Kemudian pihak bank akan langsung membayarkan sejumlah tagihan dengan cara
mengkreditkan ke rekening pihak merchant dan mendebet pihak card holder. Jumlah
yang dibayarkan ke pihak merchant adalah jumlah bersih setelah dikurangi dengan
komisi kartu kredit yang besarnya berkisar 3% sampai dengan 5% dari nilai
transaksi/tagihan. Komisi kartu kredit menjadi hak atau pendapatan bank karena jasa
bank telah memberikan dukungan penjualan pihak merchant. Dengan diterbitkannya
kartu kredit akan potensial meningkatkan penjualan pihak merchant yang melakukan
kerja sama dengan bank yang bersangkutan.
Pada akhir bulan tertentu, card holder akan mendapat tagihan dari bank dan
kemudian card holder membayarnya. Bank memperhitungkan besar tagihan yang
terdiri dari nilai pokok penggunaan kartu kredit dan bunga. Pembayaran ini bisa
dilakukan secara angsuran, secara total atau dengan jumlah minimum tertentu yang
ditentukan bank.
Beberapa bank menentukan tagihan bunga bila card holder membayar penggunaan
kartu kredit setelah tanggal yang ditentukan (lewat jatuh tempo). Contoh : Jika transaksi
dengan kartu kredit terjadi sebelum tanggal 31 Mei dan pembayaran sebelum 1 Juni

17
maka kepadanya tidak dikenakan bunga. Pendek kata, sebelum mencapai 1 bulan masa
pembungaan, card holder tidak dikenakan bunga.

Keterangan :

1. Perjanjian antara bank penerbit dengan pihak merchant mengenai penggunaan


kartu kredit yang diterbitkan oleh bank yang bersangkutan.
2. Kartu kredit disetujui dan card holder setuju dengan segala ketentuan kartu kredit
yang berlaku di bank yang bersangkutan. Card holder diberikan kartu kredit.
3. Card holder melakukan transaksi dengan merchant, misalnya membeli barang,
membeli jasa hotel dan sebagainya. Card holder membayar kepada merchant atas
pembelian barang dan jasa dengan menunjukkan kartu kredit dan menandatangani
slip atau langsung di layar.
4. Merchant menyerahkan barang atau memberikan jasa kepada card holder.
5. Merchant melakukan tagihan kepada bank.
6. Bank mengirimkan slip tagihan yang dibuat bank untuk card holder.
7. Card holder melakukan pembayaran, dapat menggunakan fasilitas ATM atau
pendebetan giro, tabungan secara langsung atau secara tunai.
8. Diskon diberikan kepada merchant.

Pihak Acquirer adalah pihak yang melakukan penagihan dan pembayaran antara
bank penerbit (issuer) dan merchant dalam hal kartu kredit dilakukan secara francise.
Dalam transaksi seperti ini, antara pihak bank dengan acquirer berbagi komisi atau
diskon. Pihak merchant akan melakukan penagihan kepada acquirer sebesar nilai

18
bersih yaitu nilai penggunaan kartu kredit dipotong diskon yang telah disepakati
merchant dengan issuer.

Dalam mekanisme transaksi kartu kredit ini tidaka ada perjanjian antara pihak
acquirer dengan pihak merchant karena fungsi acquirer hanyalah sebagai jasa yang
mempercepat dan mempermudah proses pembayaran kepada merchant. Sedangkan
pihak bank penerbit (issuer bank) dengan pihak acquirer dan card holder hars
difasilitasi oleh perjanjian sebab menyangkut kepastian pembayaran dan penerimaan.

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kartu plastik merupakan alat berbentuk kartu yang diterbitkan oleh suatu Lembaga
keuangan untuk mempermudah para konsumen atau masyarakat dalam kegiatan transaksi
keuangan ekonominya , serta dalam keadaan situasi genting pun masyarakat bisa
menggunakan untuk alat pembayaran serta juga untuk tujuan lain seperti penarikan uang
tunai dimanapun dia berada , selain itu berdasarkan pertimbangannya juga dapat dibawa
berpergian dengan praktis tanpa harus membawa kantong uang dengan jumlah yang besar
ditangan kita sehingga keamanan pun bisa terjaga dan juga dapat digunakan sewaktu-waktu
dan kemudahan penggunaan yang lain kartu plastik ini semakin luas digunakan untuk
berbagai macam transaksi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Stie Dewantara (2012) , Manajemen Kartu Plastik Manajemen Lembaga Keuangan Sesi 7. Bogor
<http://stie.dewantara.ac.id/wp-content/uploads/2012/07/MLK-Sesi-7.pdf>

Akbar,Akhmad ,(2019), ANALISA PERBANDINGAN TRANSAKSI DENGAN


MENGGUNAKANUANG ELEKTRONIK (E-MONEY) DAN DENGAN MENGGUNAKAN
KARTU KREDIT (STUDI KASUS PADA BANK BUMN PERIODE 2010-2015) , Fakultas
Ekonomi Universitas Lampung. (online) <
http://jurnalmandiri.com/index.php/mandiri/article/download/59/55/ >

Ariyani, M (2014), ‘Peranan Kartu Plastik (Plastik Card) dalam Bisnis’, Jurnal Ekonomi
Fakultas Ekonomi UNTAG Cirebon, Vol. 2, No. 2, hh. 117,
<https://jurnalfe.ustjogja.ac.id/index.php/manajemen/article/download/129/126 >

Kasmir, (2012), Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Rajawali Pers,

PBI APMK No.11/11/PBI/2009 sebagaimana diubah dengan PBI No.14/2/PBI/2012 tentang


Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu.

Web official Bank Indonesia , Instrumen APMK , Jakarta


<https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/sistem pembayaran/ritel/instrumen/Pages/APMK.aspx
>

Novi , Amanita. (2010). BAB 15 Kartu Plastik. Universitas Negeri Yogyakarta.


(online)< http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318570/pendidikan/bab-15-kartu-plastik.pdf >

Muliana, Vina A. (2016). Manfaat Kartu Kredit Ini Wajib Anda Ketahui. Liputan 6 (online)<
https://www.liputan6.com/bisnis/read/2417202/manfaat-kartu-kredit-ini-wajib-anda-ketahui
>

21

Anda mungkin juga menyukai