Oleh :
Abdul Aziz (022)
Rey Dhurman Silaban (022)
Rian Alfian Zein (022)
Romika Enny S (02200184010)
Rusti Syahrani (022001804011)
Uci Nur Fauziyah (022001804026)
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
Kartu Plastik pada dasarnya adalah kartu yang diterbitkan oleh bank atau perusahaan tertentu
yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran atas transaksi barang atau jasa, menjamin
keabsahan cek yang dikeluarkan, dan untuk melakukan penarikan uang tunai. (Siamat, 2005:
633)
Kartu kredit juga merupakan Kartu Plastik yang diterbitkan oleh suatu institusi yang
memungkinkan pemegang kartu untuk memperoleh kredit atas transaksi yang dilakukannya
dan pembayarannya dapat dilakukan secara angsuran dengan membayar sejumlah bunga
(finance change) atau sekaligus pada waktu yang telah ditentukan.(Ibrahim, 2004:11)
Penggunaan istilah kartu kredit sebenarnya menimbulkan kerancuan karena istilah tersebut
sering dimaksudkan pula untuk jenis-jenis kartu lainnya yang tidak selalu berkaitan dengan
fungsi kartu kredit. Oleh karena itu, istilah yang tepat digunakan adalah Kartu Plastik (Plastic
Card). Dalam pembahasan bab ini, istilah kartu kredit diartikan pula sebagai Kartu Plastik.
Perkembangan bisnis kartu kredit sejak diperkenalkannya dapat dikatakan sangat pesat.
Perkembangan tersebut sesungguhnya disebabkan oleh beberapa faktor yang ditawarkan,
antara lain keamanan, kenyamanan, kemudahan, dan faktor lainnya yang cukup penting, yaitu
adanya unsur prestise bagi pemegangnya. Namun, unsur tersebut perlahan-lahan menjadi
semakin pudar sejalan dengan makin memasyarakatnya penggunaan Kartu Plastik dalam
transaksi jual beli.
2.9 Pendanaan
Masalah pendanaan bagi kelanjutan usaha perusahaan kartu kredit merupakan pertimbangan
yang cukup krusial, lebih-lebih untuk masa-masa puncak, misalnya menjelang dan setelah
periode hari raya. Karena umumnya perusahaan kartu kredit membayar merchantnya relative
cepat, maka likuiditas perusahaan kartu kredit akan terpenuhi. Sehubungan dengan itu, perlu
dilakukan perhitungan mengenai total kebutuhan dana untuk membiayai puncak permintaan
pada saat tertentu, dengan mempertimbangkan margin yang cukup aman terhadap maksimum
puncak pembelian dan maksimum permintaan kredit. (Siamat, 2005 : 640)
Berdasarkan pengalaman-pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, pada dasarnya dapat
diperkirakan rata-rata permintaan kredit pada waktu puncak. Kemudian jumlah kebutuhan
dana untuk memenuhi permintaan kredit dapat dinegoisasikan dengan banknya berdasarkan
pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan kartu dari sumber dana jangka panjang,
misalnya modal dan cadangan. Selanjutnya, selisih antara permintaan kredit pada masa-masa
puncak dengan pada masa rata-rata dapat dibiayai dengan pinjaman jangka menengah dari
bank, yang biasanya berupa fasilitas credit line yang diberikan bank. Namun umumnya,
banyak perusahaan kartu sangat tergantung dari perusahaan induknya untuk mendapatkan
pendanaan.
Untuk menjaga keseimbangan keuangan akibat dari pendanaan, perusahaan kartu kredit harus
memperhatikan gearing ratio-nya, yaitu hubungan antara modal perusahaan sendiri dengan
total kewajibannya. Posisi gearing ratio bagi perusahaan kartu kredit yang umum
dipertahankan, khususnya bagi perusahaan kartu kredit yang bukan anggota grup perusahaan
besar, berkisar antara 5:1 atau 15:1. Artinya total pinjaman adalah 5 kali atau 15 kali dari
modal sendirinya. Semakin tinggi gearing ratio semakin besar kemungkinaan perusahaan
mengalami kesulitan keuangan.
Contoh:
Seorang pemegang kartu melakukan transaksi dengan nilai Rp 1.000.000. apabila issuer
memungut discount sebesar 5 %, maka total tagihan yang seharusnya dibayarkan kepada
merchant adalah Rp. 1.000.000 (5% x Rp 1.000.000) = Rp 950.000.
Selanjutnya, apabila kartu yang digunakan tersebut adalah charge, card maka pemegang kartu
harus membayar lunas seluruh tagihan pada saat jatuh temponya. Sedangkan apabila yang
digunakan kartu kredit, maka pemegang kartu dapat membayar sejumlah minimum tertentu
(minimum payment) dari total tagihan termasuk bunga. Pembayaran minimum tersebut
biasanya ditetapkan oleh issuer yang saat ini berkisar 3%-3,75%. Penarikan uang tunai
biasanya dikenakan tingkat bunga sedikit lebih tinggi daripada transaksi pembelian barang
atau jasa.
Mekanisme transaksi jual beli dengan menggunakan kartu sebagaimana dijelaskan pada
Gambar 2.1, dilakukan dengan melibatkan pihak pemegang kartu, merchant dan issuer,
dimana issuer disini sekaligus bertindak sebagai acquirer atau servicing agent. Mekanisme
transaksi kartu dapat pula terjadi dimana issuer melibatkan pihak acquirer, yaitu pihak yang
melakukan penagihan dan pembayaran antara pihak issuer dengan merchant, apabila kartu
tersebut dilakukan dengan cara franchise. Dengan mengambil ilustrasi di atas, maka servicing
agent membayar merchant setelah setelah dipotong discount sebesar Rp 950.000. Kemudian,
servicing agent mengklaim kepada issuer dengan memperoleh interchange fee (3%), yaitu Rp
30.000 sehingga jumlah reimbursement oleh issuer adalah Rp 980.000. Dengan demikian,
issuer dalam transakasi tersebut memperoleh discount Rp 20.000. Selanjutnya, issuer akan
melakukan tagihan kepada card holder sebesar Rp 1 juta.
Keterlibatan servicing agent tersebut dilakukan dengan terlebih dahulu membuat
kontrak perjanjian dengan issuer. Sebagaimana halnya dengan perjanjian antara issuer dengan
merchant. Namun tidak ada perjanjian yang dilakukan antara acquirer dengan merchant.
Karena fungsi acquirer hanyalah untuk mempermudah dan mempercepat proses pembayaran
kepada merchant.
C) Transaksi–transaksi
i. Pemegang kartu harus menandatangani slip pembelian barang barang/jasa-jasa yang
mengunakan kartu cash advance slip untuk setiap pengembalian uang tunai.
ii. Pemegang kartu bertanggung jawab atas semua transaksi termasuk tagihan-tagihan,
ongkos-ongkos, dan bunga yang dibebankan pada rekeningnya.
iii. Issuer tidak bertanggung jawab terhadap merchant yang menolak pembayaran dengan
kartu dan setiap permasalahan yang menyangkut pembelian barang–barang atau jasa-jasa
oleh pemegang kartu.
D) Pembayaran tagihan
i. Statement tagihan akan dikirim issuer setiap bulan sekali kepada pemegang kartu dan
pemegang kartu wajib melakukan pembayaran minimum selambat-lambatnya dalam jangka
waktu tersebut dari tanggal statement tagihan yang dikeluarkan.
ii. Apabila ada kesalahan terhadap tagihan yang terdapat dalam statement tagihan issuer,
harus diberitahukan selambat-lambatnya beberapa hari sejak tanggal penerimaan statement
tagihan tersebut.
iii. Besarnya pembayaran minimum.
iv. Tagihan atas penggunaan kartu supplement adalah tanggung jawab pemegang kartu
utama dan akan ditagih bersama–sama dalam satu statement tagihan.
v. Issuer dapat melakukan pemotongan langsung atas tagihan pemegang kartu yang
mempunyai rekening pada issuer tidak akan menarik biaya adaministrasi.
F) Limit kredit
i. Pemegang kartu tidak dibenarkan menggunakan kartu lebih dari limit kredit yang telah
ditetapkan oleh issuer.
ii. Apabila penggunaan kartu melebihi limit kredit, akan dikenakan bunga tertentu yang
besarnya diperhitungkan sejak terjadinya transaksi yang melampaui limit kredit.
I) Kehilangan kartu
i. Apabila terjadi pencarian atau kehilangan kartu. Pemegang kartu harus segera
memberitahukan kepada issuer atau perusahaan lain.
ii. Pemegang kartu bertanggung jawab sepenuhnya atas trasaksi yang telah terjadi sebelum
diterima laporan kehilangan tersebut.
iii. Issuer akan menngenakan biaya administrasi sebesar tertentu untuk penggantian kartu
yang dilaporkan hilang.
L) Pengakhiran perjanjian
Issuer berhak memblokir atau membatalkan pengguna kartu tanpa memberitahu terlebih
dahulu dan seluruh tagihan pemegang kartu menjadi jatuh tempo serta harus dibayar seketika
jika terjadi hal keadaan sebagai berikut:
i. Pemegang kartu tidak mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh issuer
ii. Pemegang kartu dinyatakan pailit.
iii. Pemegang kartu melakukan perbuatan yang melawan hukum.
iv. Pemegang kartu meninggal dunia, maka kewajiban–kewajiaban harus diselesaikan oleh
ahli warisnya.
v. Pemegang kartu dinyatakan mengundurkan diri dari keanggotaan.
vi. Kartu karus dikembalikan apabila terjadi pembatalan atau pengakhiran perjanjian.
vii. Issuer berhak untuk memblokir pengguna kartu atau permohonan otoritas tanpa
memberikan alasan apapun atau memberitahukan lebih dulu kepada pemegang kartu dan
tidak bertanggung jawab untuk setiap kerugian yang diderita oleh pihak pemegang kartu
akibat pemblokiran atau penolakan tersebut.
M) Lain-lain
i. Issuer berhak mengubah perjanjian ini setiap saat dan setiap perubahan akan
diberitahuakan kepada pemegang kartu secara tertulis.
ii. Issuer berhak bertukar informasi tentang dana pemegang kartu dengan pusat-pusat kartu
lain-lainya.
2. Issuer
a. Uang pangkal,
b. Iuran tahunan anggota.
c. Discount dari merchant.
d. Pendapatan bunga.
e. Pembayaran denda atas keterlambatan/penunggakan pembayaran (late charge)
f. Interchang fee.
3. Merchant
a. Keamanan lebih terjamin karena merchant tidak menerima/memyimpan uang tunai dari
hasil penjualan.
b. Pembayaran atas penjualan dijamin atas penerbit sepanjang merchant memenuhi prosedur
dan ketentuan yang ditetapkan oleh issuer.
c. Dapat meningkatkan turnover atau omset penjualan.
d. Mengurangi beban dan menyederhanakan pembukuan .
e. Mencegah larinya nasabah ke pesaing lainya untuk memberi fasilitas kemudahan
berbelanja dengan menerima kartu.
4. Acquirer
Keuntungan yang diharapkan oleh acquirer adalah komisi yang diterima dari merchant.
Kasmir, (2012:305) Disamping keuntungan bank card juga mengandung beberapa kerugian
jika tidak dilakukan secara hati-hati. Kerugian memang suatu risiko yang pasti ada setiap ada
kegiatan bisnis. Kerugian tersebut tidak hanya monopoli bank atau lembaga pembiayaan,
tetapi juga bagi si pemegang kartu.
Kerugian dimaksud antara lain:
1. Kerugian bagi bank dan lembaga pembiayaan
Jika terjadi kemacetan pemabayaran oleh nasabah yang berbelanja atau mengambil uang
tunai sulit untuk ditagih mengingat persetujuan penerbitan kartu kredit biasanya tanpa
jaminan benda-benda berharga sebagimana layaknya kredit. Bahkan jaminan hanya dengan
jaminan bukti penghasilan saja sudah cukup untuk memperoleh kartu kredit.
Kesimpulan
Kartu plastik merupakan alat berbentuk kartu yang diterbitkan oleh suatu lembaga
keuangan untuk mempermudah para konsumen atau masyarakat dalam kegiatan transaksi
keuangan ekonominya, serta dalam keadaan situasi genting pun masyarakat bisa
menggunakannya untuk alat pembayaran serta juga untuk tujuan lain seperti penarikan uang
tunai dimanapun dia berada, selain itu berdasarkan pertimbangannya juga dapat dibawa
berpergian dengan praktis tanpa harus membawa kantongan uang dengan jumlah yang besar
ditangan kita sehingga keamananpun bisa terjaga dan juga dapat digunakan sewaktu waktu
dan kemudahan penggunaan yang lain kartu plastik ini semakin luas digunakan untuk
berbagai macam transaksi.
Saran
Penggunaan kartu kredit memudahkan transaksi bagi nasabah pemegang kartu.
Namun jangan sampai lupa untuk membayar tagihannya agar tidak membengkak dan
membebani pengeluaran anda. Kartu kredit memiliki banyak kegunaan bagi pemiliknya.
Namun ketika kartu kredit hilang atau dicuri orang, bisa-bisa anda mendapatkan tagihan atas
barang yang dibelanjakan orang lain. Sebelum terjadi penyalahgunaan kartu kredit, sebaiknya
anda segera melaporkan berita kehilangan kartu kredit anda dibank tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Kasmir. 2011. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya edisi Revisi. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada.
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2247311-kartuplastik/
ixzz1uomUqPVGhttp://www.scribd.com/doc/42755692/Anjak-Factoring-Dan-Kartu-Plastik
http://id.wikipedia.org/wiki/Modal_ventura
http://ekonomi.andaikata.com/2013/03/pengertian-dan-jenis-kartu-plastik.html
http://www.smecda.com/Files/Dep.../07_10_Pola_modal_ventura.pdf
http://syahnazap.blogspot.com/2015/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html
http://sripurwanti0710.blogspot.com/2016/06/kartu-plastik.html