Anda di halaman 1dari 2

Khotbah untuk Remaja GPDI Kasih Allah Tanggal

27 Januari 2018

Halo sobat muda Kristus ... masih ingatkah kamu dengan beberapa
kisah romantis seperti: "Romeo and Juliet", "Cleopatra", "Cinderella",
dan beberapa kisah romantis lainnya? Ya, entah kamu memercayainya
atau tidak, tapi fakta membuktikan bahwa kisah ini telah berhasil
membius jutaan anak muda dan remaja di seluruh penjuru dunia.
Bahkan, kisah "Romeo and Juliet" diakui sebagai kisah cinta paling
romantis sepanjang masa.
Kisah-kisah di atas merupakan contoh kisah cinta "zaman dahulu".
Pada masa kini, kisah-kisah romantis tetap digandrungi anak muda.
Buktinya, beberapa tahun terakhir ini, bioskop-bioskop di seluruh
dunia telah dibanjiri oleh jutaan pasangan, hanya untuk menonton
film "Twilight". Sepertinya, kita harus mengakui bahwa anak muda
dan cinta merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Di mana
ada anak muda, di sana kita temukan "cerita cinta".
Sebagai anak muda, merupakan hal yang wajar apabila kita memiliki
ketertarikan kepada lawan jenis, atau mungkin menjalin hubungan
dengan seseorang sebagai pacar kita. Tuhan menciptakan kita sebagai
makhluk yang memiliki rasa saling mengasihi. Tujuannya adalah
supaya kita dapat saling mengasihi, baik mengasihi Tuhan, keluarga,
kerabat, teman, dan pasangan (pacar). Namun, ketika kita berpacaran,
bukan berarti kita memiliki kebebasan untuk melakukan apa pun yang
kita mau.
Saat ini, banyak anak muda yang salah mengartikan arti cinta dalam
berpacaran. Saat ini, cinta sering dihubung-hubungkan dengan
berpelukan, ciuman, bahkan melakukan hubungan yang sepantasnya
dilakukan oleh pasangan suami istri. Akibatnya, tidak sedikit anak-
anak muda yang jatuh dalam dosa percabulan. Lalu, bagaimanakah
dengan kita?
Firman Tuhan dalam Efesus 5:2-3, 8 telah berbicara banyak kepada
kita. Tuhan mengatakan bahwa sebagai manusia, kita harus saling
mengasihi karena Yesus telah mengajarkan dan memberikan teladan
kepada kita tentang kasih. Namun, ketika kita mengasihi seseorang
sebagai pacar, kita harus bisa membedakan mana wujud kasih yang
benar dan yang tidak benar menurut Alkitab. Orang-orang dunia yang
tidak mengenal Yesus sering menghubungkan cinta dengan ciuman,
pelukan, seks, dan hal-hal lain yang tidak sesuai dengan firman
Tuhan. Namun, tidak demikian dengan kita. Alkitab mengajarkan
bahwa kasih itu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak memegahkan
diri, tidak sombong, dan masih banyak lagi seperti yang tertulis
dalam 1 Korintus 13:4-7. Seperti itulah kasih yang diharapkan oleh
Tuhan Yesus. Sebelum mengenal Yesus, kita memang merupakan
anak-anak yang masih tinggal dalam kegelapan karena kita belum
mengetahui tentang kebenaran. Namun sekarang, kita adalah anak-
anak kudus oleh karena pengorbanan Yesus di kayu salib. Yesus ingin
kita hidup sebagai anak-anak terang di dunia ini. Terang itu bisa kita
tunjukkan melalui perbuatan kita sehari-hari, yaitu perbuatan yang
sesuai dengan firman Tuhan ketika kita menjalin hubungan dengan
lawan jenis. Melalui renungan ini, marilah kita mulai mengubah
seluruh pola pikir kita yang salah tentang pacaran dan cinta. Marilah
kita mulai kembali dari kebenaran Alkitab. Tuhan Yesus memberkati.
Sumber referensi: Alkitab -- TB (Efesus 5:2-3, 8 dan 1 Korintus 13:4-
7)

Anda mungkin juga menyukai