Anda di halaman 1dari 2

Kasih persaudaraan

Ibrani 13:1 Peliharalah Kasih persaudaraan

DAN

Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat
mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus dan ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh
saling mengasihi dengan segenap hatimu.(1Pet 1:22)

ILUSTRASI

Pada suatu kali saya melihat seorang gadis remaja membagi-bagikan nasi bungkus kepada para
gelandangan dan pengemis yang berkumpul di sebuah lampu merah. Karena tertarik, saya mendekatinya
dan menanyakan apa yang sedang ia perbuat. Dengan ringan ia berkata bahwa ia merasa kasihan melihat
para gelandangan dan pengemis ini di tengah terik matahari mencoba mengais rezeki dari para
pengendara yang melintas disana. Maka ia tergerak untuk memberikan mereka nasi bungkus dengan air
putih dalam plastik. Bukan atas nama lembaga tertentu, bukan dengan agenda tertentu, tetapi secara
pribadi. Pertemuan saya dengan gadis belia ini sangat menginspirasi dan menjadi salah satu pengalaman
paling menarik dalam hidup kita. Bagaimana kita sebagai orang percaya? Banyak dari kita yang
bersungut-sungut merasa terganggu dengan kehadiran mereka ketika sedang berhenti di lampu merah.
Jangankan memberi recehan, jangankan memberi makan gelandangan dan pengemis seperti si gadis,
untuk mengenal sesama saudara seiman yang sama-sama berjemaat di gereja yang sama saja mungkin
susah. Setiap minggu bertemu, tapi menyapa atau tersenyum saja sulit. Di gereja dan tempat kerja saja
begitu apalagi jika berpapasan di luar. Kita sepantasnya malu jika masih bersikap demikian. Kasih
merupakan hukum yang terutama yang menjadi dasar utama dari kekristenan, yang secara luas
seharusnya mampu menyentuh siapapun yang berada di sekitar kita tanpa terkecuali. Jika kita mengasihi
Tuhan dengan segenap diri kita, sudah seharusnya kita mengalirkan kasih Tuhan kepada semua orang di
sekitar kita. Tapi bagaimana mungkin itu bisa kita lakukan kalau terhadap saudara-saudara kita seiman
saja sudah bukan main sulitnya? Masih ada begitu banyak sekat-sekat duniawi yang selalu kita sematkan
kepada perorangan, golongan atau kelompok tertentu. Kaya-miskin, suku, budaya, bahasa, bangsa, status,
latar belakang, usia dan sebagainya, seringkali menjadi hambatan bagi kita untuk bisa saling kenal dan
mengasihi

Renungan ini berbicara tentang kasih persaudaraan yang tulus dan ikhlas. Didalam Alkitab
hampir sebagian besar isinya berisikan tentang kasih, dan Rasul paulus sendiri menuliskan dalam kitab 1
Korintus 13:13 bahwa kasihlah yang paling utama dan terpenting dalam hidup ini. Percuma kita
mempunyai segalanya tetapi kalau tidak ada kasih dalam diri kita itu sama aja tidak ada artinya sebab
Allah sendiri adalah kasih.

Sebagai orang Kristen kita selalu diajarkan untuk saling mengasihi satu dengan yang lain sebab
Allah itu sendiri adalah kasih. kita dapat belajar dari hidup Tuhan Yesus sendiri mengenai kasih yaitu Ia
mengorbankan hidup-Nya dikayu salib untuk menebus dosa manusia supaya setiap kita tidak binasa
melainkan memperoleh hidup yang kekal dan ini adalah kasih terbesar didalam dunia ini dan tidak ada
kasih seperti kasih-Nya terhadap kita.

Jadi, jika kita mengaku tinggal didalam Dia sebagai orang Kristen Otomatis kita mempunyai
kasih. banyak orang yang berkata ketika ditanyai apakah engaku mengasihi Tuhan? dan jawabnya pasti ia
aku mengasihi Tuhan tetapi tidak mengasihi saudaranya dan ini adalah sebuah omong kosong sebab
Firman Tuhan sendiri berkata jika kamu mengasihi Aku maka kamu harus mengasihi saudaramu terlebih
dahulu sebagai bukti bahwa kamu mengasihi Aku (Tuhan).

1. Lebih baik memberi dari pada menerima : orang yang tinggal didalam kasih akan suka memberi kepada
orang lain yang sedang membutuhkan tampa mengharapkan imbalan dan ini adalah sebagai buah dari
kasih itu sendiri (Kis 20:35b ). Hal ini juga berlaku bagi kita yang hidup dalam satu instansi kantor,
dimana saling memberi pertolongan dan menerima pertolongan bisa membuat kita lebih nyaman dan
beragam pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik. Namun kita jangan jadi saling memanfaatkan untuk hal
yang tidak baik, namun haruslah untuk kebaikan dan kemajuan bersama.

2. Suka mengampuni kesalahan orang lain : orang yang seperti ini adalah orang yang selalu berpikir
positif tentang seseorang, meskipun ia merasa dilukai, disakiti, dikecewakan perasaannya oleh seseorang
tetapi ia cepat untuk mengampuni sebab ia tau bahwa tidak ada haknya untuk membalaskan perbuatan
yang jahat kepada orang tersebut bahkan dia akan mengasihi, dan ini di sebabkan karena kasih Allah
yang tinggal didalam hidupnya. kita sebagai saudara dalam instansi kantor ini juga pasti sering
mengalaminya, namun melalui renungan ini kita diajak mampu saling memaafkan dan mengampuni,
sebab dengan maafkan dan mengampuni pastinya suasana kantor pasti lebih baik, ketimbang jadi harus
saling menyalahkan, memecahbelah dan lainnya.karenanya kita harus mampu untuk memaafkan dan
mengampuni

3. Mempermuliakan Bapa : melakukan kasih dengan sebuah tindakan adalah kasih yang nyata
dipraktekan atau dilakukan dan seharusnya memang seperti itu supaya orang melihat kasih dan
mempermuliakan Bapa yang disorga ( Mat 5:16) (BB)

Anda mungkin juga menyukai