Anda di halaman 1dari 23

Hubungan Manusia dan Cinta Kasih

Manusia adalah makhluk sosial, dan tidak dapat hidup sendiri. Artinya manusia tidak bisa
hidup tanpa adanya bantuan dari orang lan. Coba bayangkan jika anda sebagai manusia hidup
individualisme atau penyendiri.

Mungkin dunia ini akan terasa membosankan dan memuakkan, terjadi banyak kericuhan
akibat dari individualisme karena mereka menganggap ini hidupnya sendiri dan tidak mau
mengalah satu sama lain karena menyangkut individu. Dengan adanya individualisme bisa di
bayangkan oleh para pemuda semua akan terasa sepi, tidak ada yang menggajak bermain ,
nongkrong , atau sekedar jalan jalan bersama kawan.

Oleh karena itulah manusia dan cinta kasih kepada kehidupan manusia sangat di perlukan.
Agar suasana lingkungan sekitar kita tinggal terasa nyaman dan menimbulkan kehidupan
rukun dan damai tanpa adanya perseteruan antara dua orang atau pun diantara ras. Cinta kasih
kepada manusia dapat diartikan banyak hal seperti contohnya seorang anak yang mencintai
ibu dan bapaknya, seorang suami yang mencintai istrinya. Dalam kehidupan manusia tidak
lepas dari cintah kasih antara sesama manusia. seperti contohnya seorang sahabat yang selalu
menemani disetiap saat dan rasa simpati dan empati muncul karena adanya cinta kasuh antara
sesama manusia. Manusia tanpa cinta kasih bagaikan manusia tanpa perasaan dan akan
membua manusia itu berdarah dingin dan tidak perduli dengan lingkungan yang ada di
sekitarnya. Manusia dan cinta kasih tidak dapat di pisahkan karena sesuatu hal yang penting
dan misalnya terpisahkan maka dunia ini tidak seindah hari ini.

1. Pengertian Cinta Kasih


Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa Darminta, cinta adalah rasa
sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat
tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau
menaruh belas kasihan, dengan demikian arti cinta dan kasih hampir mirip sehingga kata
kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka
(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih. Walaupun cinta kasih
memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan
dalam kehidupan perkawinan, pembentukan kelurga dan pemeliharaan anak, hubungan yang
erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat
yang kokoh antara manusia dengan Tuhanya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan
ichlas, mengikuti perintahNya, dan berpegang teguh pada syariatNya.
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, dikatakan bahwa
cinta memiliki tiga unsur yaitu: keterikatan. Keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud
dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk
dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, kalau janji dengan dia harus
ditepati. Unsur yang kedua adalah keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah
laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-
panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama
atau sebutan, sayang dan sebagainya.Makan minum dari satu piring, cangkir tanpa rasa risi,
pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan
rahasia dan lain-lainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin
membelai dan dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-
ucapan yang mengungkapkan rasa sayang,dan seterusnya.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Tuhan. Cinta tingkat menengah adalah cinta
kepada orang tua, anak, saudara, suami / istri dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta
yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta, dan tempat tinggal.

2. Cinta Menurut Ajaran Agama


Dalam kehidupan manusia, cinta menampakan diri dalam berbagai bentuk kadang-kadang
seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang mencintai orang lain atau juga istri dan
anaknya, hartanya, atau Tuhan, berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci.
a. Cinta Diri
Cinta ini erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri, manusia senang untuk tetap hidup,
mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Ia mencintai segala sesuatu
yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia akan membenci segala sesuatu
yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri, Ia juga
membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit, dan mara bahaya.
b. Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya
tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya
ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain,
bekerja sama dengan memberi bantuan kepada orang lain. Oleh karena itu, Alloh ketika
memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada
keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk
memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang
diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha
untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari
gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman menegakan shalat, memberikan zakat,
bersedekah kepada orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala larangan Allah.
Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada diri sendiri
dan cintanya kepada orang lain. Dengan demikian akan bisa merealisasikan kebaikan
individu dan masyarakat.
c. Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual sebab yang bekerja dalam melestarikan kasih
sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri, ia merupakan faktor yang primer
bagi kelangsungan hidup keluarga.
d. Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan
fisiologis seperti yang menghubungkan si Ibu dengan anak-anaknya maka para ilmu jiwa
modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya
dorongan keibuan melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak
kepada anak-anaknya, karena barsumber dari kesenangan dan kegembiraan baginya sumber
kekuatan dan kebanggaan dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan
kehidupan tetap terkenangnya dia setelah meninggal dunia.
e. Cinta Kepada Tuhan
Pada dasarnya manusia diciptakan dengan rasa cinta dan kasih. Cinta dan kasih ini pada
hakikatnya saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Cinta pun tidak lepas dari kata benci.
Setiap ada cinta, pasti ada benci. Ada orang yang bilang kalo benci dan cinta itu bedanya
sangat tipis sekali. Ada juga orang yang mengartikan kalo benci itu adalah benar-benar cinta.
Apakah itu benar? Jawabannya hanya bisa dijawab oleh orang-orang yang sedang merasakan
yang namanya jatuh cinta.
Cinta itu pada dasarnya tidak boleh berlebihan, karena jika kamu terlalu cinta maka akibat
yang ditimbulkan tidaklah baik. Misalnya, ketika kamu sangat mencintai seseorang, kamu
pasti akan benar-benar merasakan yang namanya mabuk cinta. Dan pada saat cinta kamu itu
bertepuk sebelah tangan, timbullah rasa benci yang ada dalam hati kamu tapi hal ini lebih
cocok untuk orang-orang yang berpikiran sempit tentang cinta. Terlalu cinta itu memiliki arti
lain yaitu "ingin memiliki". Ingin memiliki mengakibatkan suatu hubungan yang tidak baik
dan kata yang pas untuk ini adalah POSESIF. Posesif adalah rasa cemburu yang terlalu
berlebihan dan hubungan yang didasari dengan posesif ini, akan berlanjut menjadi over
protective yang membuat pasangan serasa terpenjara. Dan pada akhirnya akan membuat
hubungan yang dimulai dengan rasa cinta yang tulus menjadi rasa benci yang berlebihan.
Cinta pada mulanya pasti membuat orang yang merasakannya bahagia bukan main, namun
pada akhirnya kita sendiri yang dapat memutuskan kelanjutan cinta itu dapat berakhir dengan
bahagia atau tidak. Karena cinta dan kebahagiaan itu tidak selalu menjadi satu dan berjalan
dengan mulus layaknya kutub utara dan selatan yang sama-sama menjadi poros bumi tapi
keduanya tidak akan pernah bersatu.
Bahagia atau tidaknya suatu percintaan yang kita jalani juga merupakan andil dari Sang Maha
Pencipta. Jika Tuhan sudah berkehendak sesuatu maka terjadilah, karena Tuhan mengetahui
yang terbaik untuk hambaNya. Maka kita tidak perlu khawatir jika cinta kita bertepuk sebelah
tangan atau tidak berakhir dengan bahagia, ketika kita merasakan itu ingatlah bahwa Tuhan
mempunyai rencana lain untuk kita dan akan selalu memberikan yang terbaik untuk kita.
Jadi, jika kita cinta terhadap sesorang janganlah berlebihan supaya tidak berdampak buruk di
kemudian harinya. Seperti rasa sakit hati yang mendalam dan pada akhirnya menimbulkan
rasa benci terhadap orang tersebut. Karena pada dasarnya cinta yang berlebihan itu harusnya
kita tunjukkan hanya kepada Tuhan, sebab Dialah yang menciptakan kita dan menakdirkan
apa yang sudah sepatutnya kita terima semasa kita di dunia.

3. Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan
dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia.Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti , nilai dan
makna kehidupan yang sebenarnya.
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta,menduduki
peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi
manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya. Seorang
mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang
menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam
tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman, kesesatan
menuju cahaya petunjuk.

4. Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan
W.J.S.Porwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada
seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan.
Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda-mudi (pria-wanita)
bila diakhiri dengan perkawinan, maka didalam rumah tangga keluarga muda itu bukan lagi
bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih
sayang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut
tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka,
sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.Bila salah satu unsur kasih
sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.
Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagian rumah tangga itu.

5. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang
akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang
dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan
perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filusuf Rusia dalam bukunya makna kasih
mengatakan jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar
keluar dari cinta diri, Ia mulai hidup untuk orang lain. Pernyataan ini dijabarkan secara
indah oleh William Shakespeare dalam kisah Romeo dan Juliet, bila di Indonesia kisah
Roro Mendut dan Prono Citro

6. Belas Kasihan
Dalam cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasih, karena cinta disini bukan karena
cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaanya. Penderitaan ini
mengandung arti luas. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim piatu, penyakit yang
dideritanya,dan sebagainya. Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang
berakhlak, manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia
menggugah potensi belas kasihnya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang
berbudi dan terpujilah oleh Allah.

7. Cinta Kasih Erotis


Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antara orang-orang yang sama-sama
sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang
lemah tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut, Kedua-
duanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas kepada
seseorang saja. Berlawan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih erotis,
yaitu kehausan akan penyatuan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan
seseorang. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat bersifat ekslusif, bukan universal,
dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.
Contoh hubungan cinta kasih Tuhan terhadap manusia
Perintah Tuhan segala perintah Tuhan itu melindungi kita, tetapi dosa itu membinasakan diri
kita. Sebab inilah Tuhan menghendaki kasih kita, sebab kecuali ini, kita akan binasa. Cinta
kasih Tuhan tidak mungkin dapat di gambarkan dengan perkataan saja. Hanya ada satu jalan
saja untuk kita memahami Cinta kasih Tuhan, ia itu dengan membenarkan Tuhan Allah
mengasihi kita.
Adakah anda mengingini penyelamatan dan penglibatan dalam Cinta kasih Tuhan ?
Tuhan memanggil anda, hai kawan !
Sabda Tuhan dalam Kitab suci, Tuhan memberitahu kita bahwa para pengkotbah mulai
berkhotbah sehingga manusia telah celik mata mereka, dan telah insaf dari dosa mereka, dari
kegelapan menuju ke Cahaya, daripada cengkraman syaitan kepada belaian Tuhan supaya
mereka dapat memperolehi pengampunan dosa serta pewarisan dikalangan mereka yang
sedang disucikan melalui iman mereka terhadap Tuhan
Tuhan mengatakan bahwa segala manusia telah berdosa dan disingkirkan dari kemuliaan
Tuhan
Sebab upah dosa ialah maut.

Hubungan Manusia dan Penderitaan

Definisi Penderitaan
Menurut saya penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak
menyenangkan. Penderitaan itu ada tiga macam yaitu penderitaan yang dialami secara lahir
(fisik), penderitaan yang dialami secara batin (mental/ psikologis), dan yang ketiga gabungan
dari penderitaan lahir dan penderitaan batin (fisik dan psikologis). Tentu saja penderitaan
tidak akan mucul jika tidak ada yang menyebabkannya untuk muncul. Disini saya akan lebih
membahas tentang sebab sebab munculnya sebuah penderitaan.
Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu
penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu,
penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat menular dari seseorang
kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, dari yang terberat hingga ringgan. Persepsi pada
setiap orang juga berpengaruh menentukan intensitas penderitaan. Suatu kejadian dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu dianggap penderitaan bagi orang lain. Dalam artian
suatu permasalahan sederhana yang dibesar-besarkan akan menjadi penderitaan mendalam
apabila disikapi secara reaksioner oleh individu. Ada pula masalah yang sangat urgen
disepelekan juga dapat berakibat fatal dan menimbulkan kekacauan kemudian terjadi
penderitaan.
Sebab-sebab munculnya penderitaa.
Jika diklasifikasikan berdasarkan sebab-sebab munculnya penderitaan manusia itu ada dua,
yang pertama yaitu pendertiaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia, dan yang
kedua penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan atau azab Tuhan.

A. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk


Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam
hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini
kadang disebut dengan nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya
menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Tuhan
berfirman, Aku tidak akan pernah merubah nasib hambaku, melainkan Hambaku sendirilah
yang merubahnya. Sudah jelas Tuhan tidak akan mengubah nasib hambanya, karena atas
usaha hambanya sendirilah yang bias mengubah nasibnya itu. Adapun perbedaan antara nasib
buruk dan takdir, kalau takdir Tuhan yang menjadi penentunya sedangkan nasib itu manusia
penyebabnya.
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya pun dapat menimbulkan bagi penderitaan
bagi manusia yang lainnya. Tetapi kebanyakan manusia tidak menyadari karena
perbuatannya lah yang menimbulkan penderitaan pada manusia yang lainnya. Kebanyakan
manusia baru menyadari kesalahannya ketika bencana yang menimbulkan penderitaan bagi
manusia yang lainnya itu sudah terjadi.

B. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan atau azab Tuhan,


penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan atau azab Tuhan, namun
kesabaran, tawakal dan optimism merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.

Contoh kasus,
KOMPAS.com - Kisah penganiayaan atas tenaga kerja Indonesia, terutama perempuan yang
bekerja di luar negeri, bukan lagi hal baru. Hampir setiap tahun, kasus ini selalu terjadi, baik
di Malaysia, Singapura, maupun Timur Tengah. Reaksi kepedulian pemerintah hanya sesaat
disertai janji pembenahan.
Namun, janji ini selalu nihil sebab kisah yang sama terulang kembali. Malah penganiayaan
ini semakin menjadi-jadi membuat hati tersayat-sayat pilu. Berdasarkan data Migrant Care,
jumlah TKI yang bermasalah pada tahun 2008 sebanyak 45.626 orang. Tahun 2009 sekitar
44.569 orang dan selama Januari-oktober 2010 mencapai 25.064 Korban terbanyak bekerja di
Arab Saudi, yakni berkisar 48,29 persen-54,10 persen. Mereka menderita beragam masalah,
seperti gaji tidak dibayar, kekerasan seksual, dianiaya sampai tewas, serta dianiaya hingga
mengalami cacat fisik.
Kini, kasus serupa timbul lagi di Arab Saudi yang menimpa Sumiati (23) asal Dompu,
Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Kikim Komalasari asal Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Kikim dianiaya hingga tewas oleh majikannnya, sedangkan Sumiati digunting bibirnya. Suatu
tindakan yang tidak bias ditoleransi apapun alasannya. Bukan tak mungkin kasus sejenis akan
dialami TKI lainnya. Apalagi, penanganan kasus TKI yang dilakukan Pemerintah Indonesia
sama sekali tidak menyentuh akar persoalan yang sesungguhnya. Sebaliknya, pemerintah dan
semua pihak terkait selalu berbangga jika mendengar majikan dihukum dan TKI diberikan
berbagai biaya sebagai kompensasi. Tetapi, sumber masalah yang ada di dalam negeri tetap
dibiarkan kian menggurita.
Akar masalah itu mulai dari tata cara dan mekanisme perekrutan, proses penyiapan
keterampilan, sistem pengiriman, hingga sejumlah ketentuan lainnya, termasuk adanya
sindikat dalam pengiriman TKI. Para pelaku sindikat tidak peduli seperti apa nasib TKI di
luar negeri. Yang penting bagi mereka adalah menikmati keuntungan dari transaksi
pengiriman TKI.
Sumber masalah itu sudah berkali-kali diungkapkan secara telanjang. Solusi juga sudah
banyak diberikan, tetapi pemerintah sama sekali tidak punya niat serius untuk menuntaskan
masalah.
Terkesan pemerintah tidak pernah merasa bersalah. Mereka malah menganggap sudah
bekerja maksimal. Padahal, rasa bersalah itu penting sebagai modal melakukan perbaikan,
kata Direktur Eksekutif insitut for Ecosos Right Sri Palup
Tema : Manusia dan Cinta Kasih

Dalam perjalanan hidup manusia, tidak akan pernah lepas dari yang namanya cinta kasih.
Cinta akan selalu ada dalam suatu dimensi yang bernama manusia. Manusia diciptakan
dengan penuh cinta kasih dan tanpa cinta kasih, manusia tidak akan lahir. Cinta adalah
ungkapan rasa saying dan simpati kita kepada seseorang. Kata cinta juga diberikan dari kita
kepada Sang Pencipta sebagai tanda bahwa kita membutuhkanNya. Rasa cinta yang kita
berikan menunjukkan bahwa kita sangat menyukai dan ingin selalu bersamanya.
Kecemburuan sering terjadi jika seseorang yang kita cintai bersama dengan orang lain. Itulah
cinta, satu nama seribu makna. Ungkapan cinta dapat dilakukan dengan pengorbanan diri,
empati, perhatian, memberikan kasih sayang, selalu ada jika dibutuhkan dan lain-lain. Cinta
kepada sesama adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam.

Cinta kasih tidak hanya sekedar cinta belaka, akan tetapi cinta kasih itu timbul dari lubuk hati
manusia yang sifatnya kekal dan tak akan pernah berubah. Dengan cinta kasih manusia akan
selalu berbahagia dan menderita di dalam hidupnya.

Menurut teori, cinta adalah sikap dasar untuk memperhatikan kepuasan dan ketentraman serta
perkembangan orang yang kita cintai. Prakteknya, cinta berarti bersedia melepas kesenangan,
mengabadikan waktu, bahkan mengorbankan ketentraman kita demi peningkatan kepuasan,
ketentraman, dan perkembangan orang lain. Namun, menerangkan anatomi cinta sangat sulit.

Menurut Erich From, cinta merupakan tindakan aktif (bukan pasif). Berdiri di dalam cinta
(bukan jatuh di dalamnya), memberi (bukan menerima). Sedang R.M. Rilke, cinta
merupakan dorongan luhur bagi seseorang untuk menuju kematangan, untuk menjadi sesuatu
dalam dirinya sendiri maupun orang lain. Kita akan coba sajikan beberapa unsur-unsur cinta.

1) Kasih Sayang

Menurut Mery Lutyens, bahwa kasih sayang adalah faktual, bukan sentimental yang
mengandung emosional yang dapat ditangisi kepergiannya maupun kedatangannya. Memiliki
kasih sayang berarti memiliki simpatik, ia bebas dari rasa takut, paksaan dan kewibawaan
serta tindakan akal budi pada diri sendiri. Dalam kasih sayang, sadar atau tidak sadar dari
masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, pengertian,
dan keterbukaan sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.

2) Kemesraan

Menurut Suryadi, bahwa kemesraan berasal dari kata mesra yang artinya simpati yang
akrab. Kemesraan adalah hubungan akrab antara setiap individu.

3) Belas Kasih

Belas kasih adalah hati yang iba dan rasa sayang atau cinta kepada sesuatu atau seseorang.
Arti lain yakni mengucapkan syukur, maksudnya merupakan pemberian itu menyentuh rasa
kebutuhan seseorang yang diberi. Dalam menumpahkan belas kasihan, benar-benar harus
keluar dari hati yang ikhlas, tidak terkandung unsure pamrih. Maksudnya, yang berbelas
kasihan dapat merasakan penderitaan orang yang dibelas kasihi. Karena kita sekarang berada
pada kemanusiaan dan kesadaran hokum yang menjadi nilai universal, maka setiap
permasalahan harus didekati secara professional.

4) Pemujaan dan Pemujian

Pemujaan merupakan bentuk penghormatan seseorang kepada sesuatu yang tentu akan
melahirkan pujian sebagai bentuk apresiasi bahkan boleh dikatakan sebagai bagian dari
penghormatan itu sendiri. Di dalamnya, ada makna ketakjuban dan penghargaan atas segala
kebaikan dan kelebihan.

Contoh Hubungan Manusia dan Cinta Kasih :

Manusia dan Cinta Kasih Pada dasarnya, manusia diciptakan dibekali dengan sifat-sifat
bawaan, bayi yang baru lahir telah memiliki sifat-sifat dasar yang pada nantinya akan muncul
sesuai dengan perkembangan fisik serta pengaruh luar yang mempengaruhi
perkembangannya. Esensi diartikan sebagai sifat dasar sementara eksistensinya adalah wujud
manusia, dimana keberadaan keduanya saling terkait, tidak ada yang satu maka tidak ada
yang lainnya. Berangkat dari sifat-sifat dasar inilah, secara naluriah bayi, setelah tumbuh
seiring dengan pertumbuhan fisik, akan dapat membedakan mana yang tepat dan mana yang
tidak tepat, mana yang baik dan mana yang kurang baik, mana yang benar dan mana yang
salah. Sifat dasar ini dapat kelihatan ketika bayi akan lebih merasa aman ketika bersama ibu
kandungnya dibanding harus digendong oleh orang yang baru dikenalnya. Bersama ibunya
dia merasa lebih baik. Seiring dengan perkembangan tubuhnya, dan yang paling penting,
pengaruh luar terhadap perkembangan karakteristik bayi, maka dia dengan akalnya telah
dapat mengetahui bahwa ada sesuatu yang baik dan yang buruk, dapat membedakannya serta
memilih jalan mana yang akan dia ambil. Kasih sayang adalah juga merupakan sifat dasar
yang dibawa ketika bayi lahir. Kasih sayang ini termanifestasikan dalam hubungan antara ibu
dan bayinya. Bayi akan dapat mengenal sentuhan kasih dari orang tuanya, dapat mengenal
sentuhan cinta ketika Ibu memberikan ASI kepada bayinya, ada contoh kasuistik, bahwa
terkadang bayi dapat merasakan ASI dari ibu kandungnya (atau ibu yang biasa menyusuinya)
serta menolak ASI yang diberikan dari ibu lainnya. Cinta Kasih terus berkembang seiring
dengan perkembangan bayi hingga menjadi anak-anak, anak-anak ketika menjelang usia
remaja, remaja ketika mulai tumbuh menjadi dewasa, dewasa ketika memasuki usia tua dan
ketika sudah tua beranjak menuju usia senja. Cinta kasih terus tumbuh sesuai dengan
pertumbuhan usia, dan pengejawantahan dari kasih tersebut juga berbeda sesuai usianya.
Pernyataan cinta seorang ibu akan berbeda dengan pernyataan cinta anak kepada ibunya.
Pernyataan kasih kakek kepada cucunya akan berbeda dengan seorang ayah kepada anaknya.
Begitulah usia berpengaruh terhadap manifestasi cinta kasih manusia. Cinta kasih adalah
cinta yang tumbuh dan berkembang dalam lubuk sanubari setiap manusia, bukan karena
dorongan kepentingan tertentu. Cinta kasih ini tidak terbatasi oleh ruang dan waktu, tidak
pula terbatasi oleh umur, jenis kelamin, suku budaya, bangsa dan agama. Dalam cinta kasih
ini, tidak dapat ditemui rasa cemburu, iri hati, persaingan atau penyisihan, sebabnya, dalam
cinta kasih tidak hanya berbicara mengenai kepentingan, maka semuanya dianggap sama,
semuanya merupakan objek pemberian kasih kepada sesama tanpa memberikan arti khusus
untuk kepentingan tertentu. Pentingnya cinta kasih dalam kehidupan manusia adalah karena
manusia selain sebagai makhluk individu yang akan menghidupi diri mereka sendiri, juga
sebagai makhluk social, yang membutuhkan bantuan orang lain, membutuhkan orang lain
dalam mengarungi kehidupan agar dapat lebih terpuaskan kebutuhan sosialnya. Karena
manusia membutuhkan sesamanya, maka manusia juga harus menyatakan cintanya kepada
sesamanya tanpa membedakan antara satu dan yang lain karena sentiment tersertentu yang
sengaja ataupun tidak sengaja digulirkan. Cinta harus ditebarkan kepada setiap makhluk
dengan porsi yang setara, tidak ada persaingan dalam cinta dan tidak ada kecemburuan dalam
cinta, saling mengulurkan tangan dan saling bergandengan tangan. Melalui cinta ini pula,
hubungan khusus antar manusia dapat terjalin, cinta juga merupakan rasa yang mampu
menjalin hubungan keluarga, menjalin ikatan persaudaraan, menggandeng perbedaan menjadi
satu kesatuan dan menciptakan persaudaraan yang saling mengerti kebutuhan satu dengan
yang lainnya. Dalam membicarakan manusia dengan kasih sayang, dapat pula
dispesifikasikan menjadi beberapa kelompok, yakni kasih sayang antar individu, kasih sayang
interindividu, kasih sayang sesama, kasih sayang keibuan, kasih sayang erotis dan kasih
sayang terhadap Tuhan dan Rasulnya. Kasih sayang antar individu adalah manifestasi dari
cinta yang mengaitkan hubungan khusus dua individu yang memiliki rasa cinta dan
ketertarikan antara satu dengan yang lain. Kasih sayang antar individu ini adalah fondasi
dasar dari hubungan keluarga, dengan kasih sayang antar individu ini, maka terjalinlah
pernikahan, memiliki keturunan dan selanjutnya menjadi satu keluarga besar dalam beberapa
decade kedepannya. Cinta yang tumbuh antara satu orang dengan orang lain biasanya lebih
dapat dilihat dari ketertarikan secara fisik ataupun non fisik seseorang kepada orang lain yang
kemudian cinta itu disambut kemudian menjalin kesepakatan bersama dalam ikatan
pernikahan. Secara umum dalam pandangan masyarakat awam, yang dinamakan cinta adalah
yang demikian ini, hubungan antar individu, cinta sama artinya dengan hubungan khusus satu
orang dengan satu orang yang lain. Sering kali masyarakat awam berpandangan sempit
mengenai cinta, sehingga tafsiran mengenai cinta itu sendiri juga diartikan sempit dan
tertutup dari penjelasan yang lebih universal. Kasih sayang interindividu adalah kasih sayang
seseorang terhadap dirinya sendiri, bagaimana seseorang mencintai dirinya sendiri dan
memanifestasikan cinta itu kepada dirinya sendiri. Tentang klasifikasi cinta ini, orang
cenderung mengabaikan, tidak menempatkan kasih kepada dirinya sendiri sebagai bagian
penting dari cinta. Padahal, kebutuhan cinta paling mendasar adalah cinta yang mendalam
kepada dirinya sendiri, cinta terhadap diri sendiri ini mengarah pada upaya menjaga diri,
memperbaiki diri, merias diri serta membawa diri dalam situasi dan kondisi tertentu. Cinta
kepada diri sendiri tidaklah sama dengan mementingkan diri sendiri, cinta kepada diri sendiri
tidak berarti mencintai dirinya sendiri kemudian meninggalkan kebutuhan cinta terhadap
sesama. Mementingkan diri sendiri akan membawa seseorang dalam keegoisan, memandang
kepentingan social dibawah kepentingan individu dan mengutamakan dirinya sendiri
dibanding mendahulukan orang lain atau masyarakat dalam setiap hal. Mencintai diri sendiri
yang berarti menjaga diri membawa seseorang pada upaya yang tegar menghadapi setiap
persoalan yang dihadapi dan menyelesaikannya secara bijak. Mampu menempatkan diri pada
situasi apapun dan memperbaiki dirinya apabila ternyata dia melakukan kesalahan yang
merugikan orang lain dan masyarakat secara umum. Klasifikasi cinta yang lain adalah cinta
erotis, yakni cinta yang mendambakan adanya peleburan, penyatuan antar pribadi dengan
intimitas yang tinggi. Cinta erotis mendambakan adanya dua pribadi yang
mengaktualisasikan cintanya melalu tindakan-tindakan erotis yang mampu menutupi
kebutuhan biologis diantara keduanya. Dalam kasus cinta erotis, tidaklah merupakan bagian
dari cinta yang umum, ini kasuistik dan bersifat ekslusif. Cinta jenis ini terjadi apabila ada
ketertarikan secara seksual antara satu orang dengan orang lain yang telah memiliki
hubungan cinta antar individu yang mendalam. Dorongan seksual yang tinggi merupakan
bagian terpenting dalam jenis cinta ini. Selanjutnya cinta terhadap sesama, cinta ini adalah
cinta yang bersifat universal, cinta dalam pandangan kaum universalis adalah mencintai
kepada setiap makhluk tuhan yang ada dibumi, tidak hanya mencintai sesama manusia saja,
tetapi mencintai alam raya, binatang-binatang dan mencintai kekayaan alam dengan
menjaganya dari kepunahan. Cinta terhadap sesama tidak ada kata cemburu atau iri hati
dalam pengejawantahannya. Seseorang yang mencintai sesamanya, maka secara otomatis
orang lain akan mencintainya juga, cinta ini bersifat universal, kadarnya tidak terlalu tinggi
apabila dibaningkan dengan cinta antar individu dan cinta erotis, sehingga jarang sekali
seseorang cemburu karena orang lain mencintai hutan belantara, mencintai rakyat, mencintai
masyarakat secara umum. Menyatakan cinta terhadap sesama tidak harus dibuktikan dengan
katakata kepada semua orang bahwa ia mencintainya, tetapi dibuktikan dengan tindakan yang
nyata, tindakan yang orang lain dapat menilainya sebagai pengejawantahan rasa cinta.
Dengan senyum, orang dapat mengetahui bahwa orang yang tersenyum menebarkan kasih
kepadanya, misalnya, atau dengan mengajak orang lain bersalaman, berpelukan atau cium
pipi maka orang akan merasa bahwa orang tersebut memberinya cinta. Atau dalam kasus lain,
orang dapat dikatakan cinta kepada alam raya ketika orang tersebut turut serta dalam upaya
reboisasi, pencegahan global warming, menjaga kelesatarian hutan dan kekayaan alam dan
menjaga binatang-binatang langka yang hamper punah dari perburuan liar untuk kepentingan
pribadi. Orang juga dapat dikatakan mencintai terhadap sesama ketika orang tersebut ternyata
dapat dibuktikan setiap kata-katanya, setiap tindakannya, setiap langkahnya tidak merugikan
orang lain, membuat orang lain senang dan membuat setiap orang merasa nyaman dan aman
ketika berada disekeliling orang tersebut. Ini berbeda dengan cinta seorang ibu kepada
anaknya, cinta keibuan lebih didasarkan cinta yang bernilai tanggung jawab dan perhatian.
Seorang ibu akan merasa bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anaknya, sehingga
dengan jalan apapun ia memberikan perhatian, kasih sayang, cinta, dan kebutuhan anaknya
yang lain. Ia akan merasa nyaman ketika anaknya merasa nyaman pula, ia akan merasa
senang apabila setiap kebutuhan anaknya terpenuhi, ia akan merasa bahagia meskipun ia
membanting tulang untuk masa depan anaknya ketika melihat anaknya sukses. Cinta seorang
ibu kepada anaknya tidak bernilai materi, tidak pula bernilai timbal balik, cinta seorang ibu
tulus kepada anaknya, ia akan rela jatuh bangun memenuhi kebutuhan anaknya, ia akan
bahagia ketika anaknya senang meskipun dirinya sendiri sengsara. Cinta seorang ibu melebihi
cinta kepada apapun. Sehingga peran ibu menjadi sangat penting dalam menunjang masa
depan anak kedepannya. Selain kepada sesama makhluk, manusia juga dituntut untuk
mencintai kepada tuhannya sebagai upaya memenuhi kebutuhan rohani setiap manusia.
Mencintai tuhan berarti mencintai dan bersyukur dengan apa yang telah dianugerahakan oleh
tuhan kepada dirinya, orang yang bersyukur adalah orang yang begitu mencintai Tuhannya.
Pernyataan cinta kepada Tuhan dibuktikan dengan pengabdian kepada tuhan dengan sepenuh
hati dan jiwa raganya. Seseorang mencintai Tuhannya ketika orang tersebut mampu
membuktikan bahwa dia dalam setiap tindakannya tidak bertentangan dengan apa yang
diperintahkan oleh tuhan untuk dikerjakan dan tidak pula melanggar terhadap setiap larangan
Tuhan yang manusia tidak diperkenankan untuk mengerjakannya. Pengabdian kepada tuhan,
diatur dalam aturan agama yang dibentuk untuk kepentingan bersama oleh tuhan. Orang tidak
dapat menolak perintah Tuhan yang ada dalam perintah agama. Apabila sampai terjadi hal
yang demikian itu, maka orang tersebut dapat dikatakan tidak mencintai Tuhannya. Orang
yang tidak mau mengabdi kepada Tuhannya, orang tersebut dapat dikatakan tidak mencintai
Tuhannya. Demikian hubungan cinta ini berjalan, saling mendukung dan saling terkait antara
yang satu dengan yang lainnya.

Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang
tua. Pada prinsipnya anak terbentuk dan terlahir sebagai hasil curahan kasih sayang orang
tuanya. Pengembangan anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian
orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi apa bila itu terjadi secara timbale balik
antara orang tua dan anak.
Kasus yang sering terjadi, yang menyebabkan seseorang menjadi morfinis,
keberandalan remaja, frustasi, dan lain-lain dimana semuanya dilatar belakangi kurangnya
perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarganya. Adanya kasih sayang ini
mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih
sayangnya bermacam-macam begitupun sebaliknya.
Ada macam-macam kasus kasih sayang dalam kehidupan. Semua orang tua
mengharapkan hidup anaknya bahagia. Karena itu, tidak sedikit orang tua yang
menumpahkan kasih sayang secara berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dan
pendapatnya. Ada yang secara berlebihan, disiplin, secara memberikan kebebasan dan
sebagainya. Karena itu ada yang berhasil, tetapi banyak juga yang gagal.
Diposkan

Hubungan Manusia Dan Penderitaan

PENGERTIAN PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang
tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan
batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-
tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.

Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.


Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit
kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan
kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus
penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami
manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya,
sedangkan penderitaan psikis, penyembuhan nya terletak pada kemampuan si penderita
dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa
siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang
berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan
seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan,
kesakitan, kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu
gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan
ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah
lakupercaya bahwa suatu phobia adalah problem nya dan tidak perlu menemukan sebab-
sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa
tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan
terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.

KEKALUTAN MENTAL

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara
lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan
seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah
laku secara kurang wajar.

Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :

1. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada
lambung

2. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,
mudah marah

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :

1. Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani


maupun rohani.

2. Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif

3. Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang 3bersangkutan mengalami
gangguan.

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :

1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.

2. Terjadinya konflik sosial budaya.

3. Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap
kehidupan sosial.

Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negatif.

Positif : trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam
hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah
kejatuhan dalam hidupnya.

Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi,
yaitu tekanan batin akibat tidak tercapai nya apa yang diinginkan.

Bentuk frustrasi antara lain :

1. Agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara
fisik berakibat mudah terjadi hipertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang
sekitarnya.

2. Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitif atau ke kanak-kanakan

3. Fiksasi adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan
membisu.
4. Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap
sendiri yang negatif kepada orang lain.

5. Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya

6. Narsisme adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya
lebih superior dari paa orang lain.

7. Autisme ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan
orang lain, ia puas dengan fantasi nya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.

Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :

1. kota kota besar

2. anak-anak muda usia

3. wanita

4. orang yang tidak beragama

5. orang yang terlalu mengejar materi

Apabila kita kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya


penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :

1. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.

2. Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh


bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif
ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap
kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap
anti, mislanya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian
penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu
adalah hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah,
bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia
berjuang menentang kawin paksa, dan lain lain.

PENYEBAB MUNCULNYA PENDERITAAN

Penderitaan yang muncul karena perbuatan buruk manusia disebabkan hubungan


antara manusia dengan lingkungan sekitarnya baik dengan antar sesama manusia ataupun
dengan alam. Penderitaan ini dapat muncul karena ketidak harmonisan antara elemen satu
dengan yang lainnya. contohnya pada hubungan dalam bermasyarakat, ada kalanya didalam
bermasyarakat terdapat perbedaan pendapat yang dapat menimbulkan perselisihan diantara
satu dengan yang lainnya, hal ini bisa saja mengakibatkan timbulnya rasa dengki, marah,
bahkan saling menuduh atau menjelek-jelekan. dari sinilah penderitaan muncul karena
perbuatan saling tidak menyukai tersebut. dalam hal ini, penderitaan yang dialami adalah
penderitaan secara batin karena terdapat rasa sakit hati apabila ada seseorang yang menjelek-
jelekan bahkan rasa itu bisa saja semakin sakit apabila sudah terjadi pertengkaran yang
membuat hubungan didalam masyarakat sudah tidak ada rasa nyaman dan aman. Selain
karena ketidak harmonisan dengan sesama, ketidak harmonisan dengan alam juga dapat
membawa penderitaan. contohnya apa yang sedang terjadi saat ini yaitu bencana alam terjadi
dimana-mana. karena kesalahan manusia terhadap alam lah yang membuat alam menjadi
tidak bersahabat lagi dengan manusia maka muncul lah penderitaan pada setiap orang yang
terkena bencana alam. penderitaan yang dialami adalah penderitaan secara fisik dan batin,
karena mereka yang terkena bencana alam harus rela kehilangan harta benda bahkan keluarga
mereka.

Penderitaan yang muncul karena suatu penyakit atau siksaan. Penderitaan manusia
dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan atau azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal,
dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Banyak
contoh kasus penderitaan semacam ini dialami manusia. Beberapa kasus penderitaan dapat
diungkapkan berikut ini : Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh dengan tabah oleh
orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat
dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan
sampai di universitas dan akhirnya memperoleh gelar doctor di Universitas Sourbone
Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.

HUBUNGAN MANUSIA DAN PENDERITAAN

Allah adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha
kuasa atas segala yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa dan
tak bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan. Mahluk bernyawa
memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu di pahami mahluk hidup
selalu membutuhkan pembaharuan dalam diri, seperti memerlukan bahan pangan untuk
kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan membutuhkan penyegaran rohani berupa
ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja
tidak di penuhi manusia telah melakukang penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan
untuk selalu di penuhi akan membawa pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal
di akhirat.

Manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting
namun juga pemikirannya dan perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga nurani. Manusia
diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri sendiri
secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu mengharapkan perlindungan kepada
penciptanya. Manusia kadang kala mengalami kesusahan dalam penghidupanya, dan
terkadang sakit jasmaninya akibat tidak dapat memenuhi penghidupanya. Manusia
memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila tidak dapat
memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selau berusaha
memahami kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk mencapai hasrat,
walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya akan membawa pada
pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam neraka.

Manusia didunia melakukan kenikmatan berlebihan akan membawa pada penderitaan


dan rasa sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani.
Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Allah dan menyadari
kesalahanya. Namun bila manusia tidak menyadari malah semakin menjauhkan diri maka
akan membawa pada pederitaan di akhirat. Banyak yang salah kaprah dalam menyikapi
penderitaan. Ada yang menganhap sebagai menikmati rasa sakit sehingga tidak beranjak dari
kesesatan. Sangat terlihat penderitaan memiliki kaitan dengan kehidupan manusia berupa
siksaan, kemudian rasa sakit, yang terkadang membuat manusia mengalami kekalutan
mental. Apabila manusia tidak mampu melewati proses tersebut dengan ketabahan, di akherat
kelak dapat menggiring manusia pada penyiksaan yang pedih di dalam neraka.

contoh kasus penderitaan

Masalah kemiskinan sering kali selalu kita lihat, terutama di negeri ini.penderitaan
yang sampai saat ini belum bisa diatasi dan mungkin belum ditemukan akar permasalahannya
yaitu adalah kemiskinan yang sering membedakan kesenjangan sosial setiap orang.
Contohnya adalah penderitaan masyarakat papua yang sampai saat ini belum bisa
diselesaikan oleh pemerintah, masyarakat papua menuntut keadilan terhadap pemerintah
pusat karena mereka selama ini hidup di negra yang merdeka dengan nasib yang menderita.
Memang sangat miris melihat penderitaan rakyat papua yang memiliki sumberdaya yang
berpotensi untuk aset dan peningkatan devisa negara tetapi malah mereka malah merasakan
penderitaan yang luar biasa seperti misalnya kelaparan dan masih banyaknya orang papua
yang mengalami gizi buruk, bahkan yang lebih parahnya lagi di daerah pedalamannya masih
sering dijumpai masyarakat yang memakan umbi-umbian sebagai panganan penyambung
hidup, ini terjadi karena akses transportasi menuju daerah tersebut masih sangatlah jauh dari
perkotaan dan tidak adanya biaya yang cukup untuk membeli beras. Memang miris bangsa
indonesia yang dikenal sebagai salah satu penghasil beras terbesar didunia harus masih
melihat rakyatnya kelaparan karena tidak dapat menikmati hasil kekayaan bangsanya sendiri.
Papua memang pulau yang memiliki banyak kekayaan tetapi jika pemerintah tidak
pekaterhadap semua ini mungkin kita tinggal hanya menghitung hari menunggu rakyat papua
merdeka, karena penderitaan yang mereka rasakan selama ini memang sudah cukup mencapai
puncaknya selain menderita karena kekurangan bahan makanan mereka juga masih tertinggal
di masalah pendidikan dan kemajuan teknologi pun menjadi masalah penderitaan yang harus
bisa di atasi oleh pemerintah. Apakah pemerintah sadar akan penderitaan yang dialami oleh
rakyat papua selama ini ? itulah pertanyaan yang masih menunggu jawaban, ataukah
sebenarnya pemerintah itu tahu terhadap penderitaan tersebut tetapi mereka malah jadi pura-
pura tidak tahu karena mereka sendiri tidak tahu harus berbuat apa.

SUMBER :

http://arfanart.wordpress.com/2012/06/13/manusia-dan-penderitaan/

http://aero-7.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-penderitaan.html

http://kampoeng-it.blogspot.com/2012/06/pengertian-penderitaan-penderitaan.html

http://akiliblogspotc.blogspot.com/2011/12/contoh-kasus-penderitaan.html
Hubungan Manusia dengan Keadilan

Pengertian Keadilan, Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan


manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu
banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila
kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka
masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka
masing masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran
terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.

Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil
adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates
memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta
bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya
dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah
pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu Cu berpendapat bahwa
keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja,
masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai
tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.

Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan
dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada
keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan
adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang
memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

PENGERTIAN KEADILAN

Keadilan memberikan kebenaran, ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai
persoalan juga tidak memihak kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang
yang bijaksana. Contoh Keadilan: Seorang koruptor yang memakan uang rakyat. Koruptor di
tangkap dan dimasukan kepenjara selama 2 tahun tanpa ada goresan luka sedikit pun pada
wajahnya. Hal tersebut mencerminkan bahwa hakim dan jaksa di indonesia tidak adil pada
rakyat kecil yang dikarenakan mencuri dompet mendapatkan masa kurungan lebih dari sang
koruptor, padahal koruptor lah yang mencuri uang rakyat lebih banyak dari pada pencopet
itu. Bahkan koruptor bisa mendapatkan fasilitas yang istimewa bahkan seperti apartemen
didalam penjara.

KEADILAN SOSIAL

Seperti pancasila yang bermaksud keadilan sosial adalah langkah yang menetukan
untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur. Setiap manusia berhak untuk
mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya masing-masing. 5
Wujud keadilan sosial yang diperinci dalam perbuatan dan sikap : Dengan sila keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama
untuk untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Selanjutnya
untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk,
yakni :
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.

2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
menghormati hak-hak orang lain.

3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan

4. Sikap suka bekerja keras.

5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan bersama.

Asas yang menuju dan terciptanya keadilan sosial itu akan dituangkan dalam berbagai
langkah dan kegiatan, antara lain melalui delapan jalur pemerataan yaitu :

1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang dan
perumahan.

2. Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.

3. Pemerataan pembagian pendapatan.

4. Pemerataan kesempatan kerja.

5. Pemerataan kesempatan berusaha.

6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda


dan kaum wanita.

7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.

8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.

BERBAGAI MACAM KEADILAN

a) Keadilan Legal atau Keadilan Moral

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari
masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil
setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than
man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto
menyebutnya keadilan legal.

b) Keadilan Distributif

Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama
diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done
when equals are treated equally) Sebagai contoh: Ali bekerja 10 tahun dan budi bekerja 5
tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan
sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp.100.000,-maka Budi harus
menerima Rp. 50.000,-. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama, justru hal tersebut
tidak adil.

c) Komutatif

Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.


Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam
masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan
akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat. Contoh :

Dr.Sukartono dipanggil seorang pasien, Yanti namanya, sebagai seorang dokter ia


menjalankan tugasnya dengan baik. Sebaliknya Yanti menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya,
hubungan mereka berubah dari dokter dan pasien menjadi dua insan lain jenis saling
mencintai. Bila dr. sukartono belum berkeluarga mungkin keadaan akan baik saja, ada
keadilan komutatif. Akan tetapi karena dr. sukartono sudah berkeluarga, hubungan itu
merusak situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga. Karena
Dr.Sukartono melalaikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan Yanti merusak rumah
tangga Dr.Sukartono.

KEJUJURAN

Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati
nuraninya, apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang
ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya
dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata
dan perbuatan-perbuatan yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan
perbuatannya. Karena itu jujur juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui
kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam nuraninya yang berupa kehendak, harapan
dan niat.

Hakikat kejujuran dalam hal ini adalah hak yang telah tertetapkan, dan terhubung
kepada Tuhan. Ia akan sampai kepada-Nya, sehingga balasannya akan didapatkan di dunia
dan akhirat. Tuhan telah menjelaskan tentang orang-orang yang berbuat kebajikan, dan
memuji mereka atas apa yang telah diperbuat, baik berupa keimanan, sedekah ataupun
kesabaran. Bahwa mereka itu adalah orang-orang jujur dan benar. Dan pada hakekatnya jujur
atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya
sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.

KECURANGAN

Kecurangan atau curang identik dengan ketidak jujuran atau tidak jujur, dan sama
pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya.
Atau orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh
keuntungan tanpa bertenaga dan usaha. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah,
tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai
orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat sekelilingnya hidup
menderita.
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan, ditinjau dari hubungan
manusia dengan alam sekitarnya ada empat aspek yaitu:

1. Aspek ekonomi

2. Aspek kebudayaan

3. Aspek peradaban

4. Aspek tenik

Apabila ke empat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan
berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum, akan tetapi apabila manusia
dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan
perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan. Tentang baik dan buruk
Pujowiyatno dalam bukunya filsafat sana-sini menjelaskan bahwa perbuatan yang sejenis
dengan perbuatan curang, misalnya berbohong, menipu, merampas, memalsu dan lain-lain
adalah sifat buruk. Lawan buruk sudah tentu baik. Baik buruk itu berhubungan dengan
kelakuan manusia. Pada diri manusia seakan-akan ada perlawanan antara baik dan buruk.
Baik merupakan tingkah laku, karena itu diperlukan ukuran untuk menilainya, namun
sukarlah untuk mengajukan ukuran penilaian mengenai halyang penting ini. Dalam hidup kita
mempunyai semacam kesadaran dan tahulah kita bahwa ada baik dan lawannya pada tingkah
laku tertentu juga agak mudah menunjuk mana yang baik, kalau tidak baik tentu buruk

PEMULIHAN NAMA BAIK

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak
tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia
menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak
ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau
perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau
perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara
berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan-
perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik
adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak
sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan
nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir,
melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan
kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih
sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil
dan budi luhur selalu dipupuk.

PEMBALASAN

Pembalasan adalah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa
perbuatan serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang
seimbang. Dalam Al-Quran terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan
pembalasan. Bagi yang bertakwa kepada Tuhan diberikan pembalasan, dan bagi yang
mengingkari perintah Tuhan pun diberikan pembalasan yang seimbang, yaitu siksaan di
neraka. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat
mendapatkan pembalasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan,
menimbulkan pembalasan yang tidak bersahabat pula.

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk moral dan makhluk sosial. Dalam bergaul,
manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia bermuat
amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah
perbuatan yang melanggar hak dan kewajiban manusia lain. Oleh karena itu manusia tidak
menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar, maka manusia berusaha mempertahankan hak
dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.

contoh kasus keadilan

keadilan,sering kali kita mendengar istilah ini dari masyarakat di negeri ini terutama bagi
mereka para kaum marjinal yang terpinggirkan. Banyak dari mereka yang masih menuntut
keadilan akan kedamaian di negeri yang tekenal dengan keramah tamahannya ini dan lagi
masih banyak juga masyarakat yang menuntut menuntut keadilan akan penegakan hukum
yang berlaku di negeri ini. Seperti yang kita telah rasakan bahwa keadilan di negeri ini sering
kali tidak berpihak kepada masyarakat miskin melainkan lebih mementingkan kaum atas
boleh memberikan memiliki kekuasaan dan kemampuan untuk membeli hukum dan instansi-
instansinya. Jika kita boleh bertanya mengapa hanya kaum menengah keatas yang selalu
dipentingkan dan mendapatkan keadilan itu? maka jawaban tersebutu akan lebih tepat jika
dijawab seperti inihukum di indonesia hanya berdasarkan kepada KUHP yaitu (keluarkan
uang habis perkara) inilah potret negeri yang mengatas namakan dirinya negara hukum
ternyata keadilan saja masih belum bisa dirasakan oleh semua lapisan dan elemen
masyarakat. Apa jadinya bila negara ini terus menerus mempunyai tradisi budaya hukum
yang buruk mau dibawa kemana rasa keadilan bagi rakyat miskin.
Sebagai contoh misalnya seorang maling biji coklat yang hanya mencuri mungkin
cuma sekali dan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena masalah ekonomi dan
kesenjanagan sosial yang di hadapinya harus merasakan hukuman yang berat atau kurungan
walaupun hanya 3-5 bulan tetapi rasanya tidak adil sekali ketika kita melihat seorang mafia
kasus seperti gayus tambunan yang kasusnya berat dan banyak merugikan masyarakat
terutama masyarakat menengah kebawah,dia memang sama juga seperti maling biji coklat
sama-sama mendapat hukuman tetapi apakah proses yang dilakukan terhadap si maling dan
gayus itu melaui proses yang sama? tentu tidak, mungkin karena kasus gayus tersebut
merugikan negara hingga triliunan jadi harus memalui proses-proses terlebih dahulu, tetapi
hukuman yang didapatkannya tidak setimpal dengan apa yang dilakukannya terhadapa negara
sedangkan si maling biji coklat dia harus menerima resiko hukuman yang berat juga
walaupun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, apakah anda menyadari kalau seorang gayus
melaukan korupsi untuk kebutuhan hidup juga seperti si maling biji coklat ? tentu kita bisa
menilainya sendiri.

Kesimpulannya dalam contoh kasus keadilan ini masih banyak sikap tebang pilih
dalam prakteknya tidak seperti apa yang dibicarakan oleh mereka yang duduk di gedung DPR
dan MPR sana yang selalu sibuk merevisi undang-undang hukum tetapu percuma saja bila
sistem yang ada tidak berjalan sesuai apa yang telah direncanakan.

SUMBER :
http://arickanjass.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-keadilan.html

Seri Diktat Kuliah MKDU: Ilmu Budaya Dasar karya Widyo Nugroho dan Achmad Muchji,
Universitas Gunadarma

http://akiliblogspotc.blogspot.com/2011/11/contoh-kasus-keadilan.html

Anda mungkin juga menyukai