Anda di halaman 1dari 18

PENGALAMAN RELIGIUS

Dra.MD.Susilawati,M.Hum
Pengalaman Religius
 Pengalaman pertemuan antara manusia dg Allah
yang membawa manusia percaya kepada Allah sbg
hakikat tertinggi.
 Keyakinan akan adanya Allah (Iman) tidak lepas
dari kehidupan manusia, maka kepercayaan
dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman hidup
manusia.
 Pengalaman religius bisa dialami oleh para tokoh
agama, namun juga bisa dialami oleh manusia
pada umumnya
Para Tokoh religus
Tahap-tahap Pengalaman Religius.
Ada beberapa macam pengalaman religius yang
dialami oleh manusia yaitu antara lain :
 Pengalaman Eksistensial yang dalam dirinya belum
menyatakan hubungan secara langsung dengan Allah.
Contoh : pengalaman-pengalaman profan yaitu
berhasil, gembira, gagal, sedih, tidak lulus, dsb.
 Pengalaman Eksistensial yang dalam dirinya mulai
mengarah kepada Allah.
 Contoh : pengalaman-pengalaman keterbatasan
manusia yaitu : kelahiran, kehidupan, kematian,
penyakit, dsb.
 Pengalaman Eksistensial yang dalam dirinya
menunjukkan hubungan yang erat antara manusia
dengan Allah.
 Contoh: Pengalaman kerohanian yaitu : doa, meditasi,
dsb.
TAHAP I
Belum berhubungan secara
langsung dg Tuhan
TAHAP KEDUA
MULAI MENGARAH KEPADA Tuhan
(Pengalaman keterbatasan manusia)
TAHAP KETIGA
BERHUBUNGAN ERAT DENGAN TUHAN
Pandangan empat filosof tentang
pengalaman religius.
 Pengalaman Eksistensiil menurut Paul Tillich.
 Paul Tillich menyatakan pandangannya tentang
pengalaman religius dengan pengalaman
takut. Dalam perasaan takut manusia
kehilangan pegangan hidup, sehingga manusia
menjadi tak berdaya. Dalam keadaan yang
tidak berdaya dan mencekam tersebut
manusia mengharapkan pertolongan dari luar
dirinya. Pertolongan tersebut berasal dari
Allah.
Paul Tillich (1886-1965)
Pengalaman Eksistensiil
menurut Levinas.
 Dalam menyatakan pandangannya tentang
pengalaman religius Levinas menonjolkan pengalaman
pertemuan dengan seseorang dalam cinta.
 Pada dasarnya manusia diciptakan saling berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya, masing-
masing manusia mempunyai keunikan.
 Perbedaan tersebut bersifat komplementer, yaitu
berbeda untuk saling membuka hati, saling
melengkapi, saling menyempurnakan dan saling
mencintai. Menurut haklekatnya manusia terarah
kepada sesuatu yang berlainan sama sekali dari
dirinya sendiri yang jauh melebihi dirinya yaitu ke
arah Allah.
 Jadi cinta manusia kepada sesamanya menjadi dasar
untuk mencintai Allah.
Emmanuel Levinas (1906-1995)
Pengalaman Eksistensiil menurut
Teilhard de Chardin.

 Teilhard de Chardin menyatakan pandangannya


tentang pengalaman religius dengan teori
evolusi, yaitu bertolak dari fisika dan
antropologi.
 Dari tahap ke tahap suatu organisme dari Alfa
ke Omega selalu mengalami perkembangan
atau perubahan. Begitu pula organisme manusia
dari tahap ke tahap selelu mengalami
perubahan.
 Allah berada di luar organisme manusia, karena
Allah adalah Alfa sekaligus Omega, yaitu Allah
sebagai asal dari manusia sekaligus tujuan
manusia.
Pierre.Teilhard De Chardin
(1881-1995)
Pengalaman Eksistensiil menurut
Rudolf Otto.
 Rudolf Otto menyatakan pandangannya tentang pengalaman
religius sebagai berikut:
a. Allah dihayati sebagai transenden sekaligus Allah dihayati
sebagai Imanen.
 Allah yang transenden(jauh)
 Allah adalah misteri, manusia tidak bisa menjangkau Allah secara
keseluruhan.
 Allah yang Imanen (dekat). Manusia merasakan karya Allah dalam
kehidupan sehari-hari, maka dalam kehidupan sehari-hari tidak
pernah lepas dari campur tangan Allah.
b. Allah dihayati sebagai mysterium tremendum
sekaligus Allah dihayati sebagai mysterium fascinosum.
Mysterium Tremendum, Allah dihayati sebagai misteri

yang Maha Besar, Maha Kuasa, Maha Dahsyat,


menggetarkan dan menakutkan sehingga manusia
merasa kecil dan lemah di hadapan Allah dan mengimani
Allah sebagai yang Maha Kuasa, Maha Besar, Maha
Sempurna.
Mysterium Fascinosum, Allah dihayati sebagai yang

Suci, yang penuh kebaikan, belas kasihan, yang menarik,


menggembirakan, membahagiakan, sehingga manusia
merasakan Allah sebagai yang Maha Kasih, Maha Cinta,
Maha Rahim, Maha Bijaksana, Maha Pengampun.

 Terima kasih
Rudolf Otto (1869-1937)
TUGAS
 Buatlah refleksi pengalaman hidup anda
masing-masing berdasarkan tahap-tahap
pengalaman religius (tahap1 tahap 2 dan
tahap 3)
 Refleksi dibuat dengan tulisa tangan ,
maksimal 1 halaman folio.
 Refleksi dikumpulkan maksimal 3 jam
setelah pertemuan ini.
 Kelas D maksimal pukul 13.00
 Kelas C maksimal pukul 16.00
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai