Anda di halaman 1dari 11

JURNAL HUTAN LESTARI (2020)

Vol. 8 (2) : 396 – 406

ETNOZOOLOGI SEBAGAI MISTIS OLEH MASYARAKAT DAYAK SIMPAKNG


DI DESA SEMANDANG KANAN KECAMATAN SIMPANG DUA
KABUPATEN KETAPANG

(Etnozoologi As Mystical By Dayak Simpakng Community In The Semandang Kanan Village,


Simpang Dua District Ketapang)

Frengky Bagas Persada, Muhammad Sofwan Anwari, Ahmad Yani


Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak, Jl. Daya Nasional Pontianak 78124
Email: frengkybagas@gmail.com

Abstract
Dayak Simpakng community, which is located in Semandang Kanan Village, Simpang Dua
District, Ketapang Regency, is a Dayak community that still preserves ancestral culture for
generations. One of their cultures is still utilizing the animals around them as mystical. The
purpose of this study is to obtain data of animals species that are used as mystics, the parts used
and the meaning of these animals. The method used in this study is a survey method, the
selection of respondents was carried out using snowball sampling techniques. Based on the
results of interviews with 25 selected respondents obtained 23 species of animals from 19
families which used as a mystic by the Dayak Simpakng community. Some parts that are used as
mystical that is the sound, foot in animals and all the body.
Keywords: Dayak Simpakng, Ethnozoology, Mystical Animal.

PENDAHULUAN adat pada pesta-pesta besar seperti


Kalimantan merupakan pulau di upacara pernikahan adat dan
Indonesia yang memiliki tingkat bhatara/berdukun hewan yang
keanekaragaman hayati yang sangat digunakan ayam kampung (Gallus
tinggi, flora dan faunanya masih dapat gallus domesticus) dan babi (Sus
kita temui di dalam hutan Kalimantan. barbatus). Tulang karapaks kura
Pemanfaatan hewan dan tumbuhan telah tangkup (Cuora amboinensis) dipercaya
dilakukan oleh berbagai etnis yang ada oleh sebagian orang memiliki kekuatan
di Kalimantan sejak dulu untuk magis berkhasiat sebagai obat penyerap
memenuhi kebutuhan hidupnya, antara racun dan dapat digunakan sebagai
lain sebagai sumber bahan makanan, sarana untuk mengabulkan atau
obat-obatan, sarana ritual kebudayaan melancarkan dalam menagih hutang.
dan kepentingan ekonomi subsisten. Salah satu etnis asli yang terdapat
Ragam pemanfaatan hewan merupakan pada Provinsi Kalimantan Barat yaitu
implikasi dari beragamnya etnis, baik Suku Dayak terkenal dengan kearifan
dalam hal jenis hewan yang lokalnya dari masyarakat setempatnya,
dimanfaatkan, bentuk pemanfaatan hal-hal yang menarik Suku Dayak yaitu
maupun cara memanfaatkannya (Yogi, ritual-ritualnya. Masyarakat Dayak
2017). memang sangat terkenal kental sekali
Menurut Eprilurahman dkk. (2012) mistisismenya. Setiap ritual dan bahkan
hewan juga digunakan untuk upacara aspek kehidupan lainnya selalu diselipi

396
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 396 – 406

dengan kekuatan-kekuatan mistis. Suku lain perkawinan, pesta adat, kematian


Dayak juga memanfaatkan hewan dan lain sebagainnya (Augristina,
dalam upacara ritual untuk memanggil 2014). Masing-masing bentuk upacara
roh-roh gaib untuk dimintai sesuatu, tersebut dilakukan dengan cara-cara
baik dalam bentuk tanda-tanda maupun tertentu yang menjadi ciri khas dari
petunjuk yang berhubungan dengan masing-masing suku bangsa salah
kelangsungan dan kebahagiaan satunya tradisi dari Masyarakat Suku
manusia serta beberapa jenis hewan Dayak. Tradisi atau budaya disatu pihak
menurut kepercayaan Suku Dayak ada yang masih dipertahankan oleh
dikatakan mistis karena hewan tersebut masyarakat dan tidak mengalami
membawa pertanda bagi kehidupan perubahan sama sekali, di pihak lain ada
mereka (Kumparan, 2017). yang mengalami perubahan atau malah
Keragaman dalam pemanfaatan hilang sama sekali sebagai tradisi yang
satwa mendorong terbentuknya pola menjadi bagian dari masyarakat Suku
yaitu sebuah sistem atau cara kerja yang Dayak.
tetap dalam memanfaatkan berbagai Masyarakat Suku Dayak Simpakng
jenis satwa. Hal ini berkaitan erat yang terletak di Desa Semandang
dengan proses interaksi yang Kanan, Kecamatan Simpang Dua
berkembang antara etnis tertentu yang Kabupaten Ketapang, merupakan suku
tinggal di sekitar hutan alam dengan Dayak yang masih menjaga budaya
lingkungannya dari waktu ke waktu. leluhur secara turun temurun. Salah satu
Interaksi yang kuat tersebut melahirkan budaya mereka yaitu masih
cara tersendiri pada komunitas memanfaatan hewan yang ada
masyarakat dalam memperlakukan disekitarnya sebagai mistis. Informasi
sumber daya alam, hubungan antara dan pengetahuan mengenai
manusia dengan alam membentuk nilai- pemanfaatan hewan oleh suku Dayak
nilai yang arif dan menyatu dalam Simpakng belum banyak diketahui, oleh
mengelola alam lingkungan yang sebab itu diperlukan kajian mengenai
akirnya membentuk sebuah tradisi (Li, etnozoologi sebagai mistis Masyarakat
1999). Dayak Simpakng Desa Semandang
Tradisi adalah segala sesuatu yang Kanan.
berhubungan dengan adat, kepercayaan Tujuan penelitian ini adalah (1)
kebiasaan, upacara dan sebagainya. Mendapatkan data jenis-jenis hewan
Tradisi setiap kelompok masyarakat yangdimanfaatkan sebagai hewan mistis
bersifat dinamis, artinya ada atau pertanda oleh Masyarakat Dayak
pengurangan dan penambahan pada Simpakng, Desa Semandang Kanan,
tradisi tersebut sesuai dengan kondisi Kecamatan Simpang Dua, Kabupaten
pola pikir pendukungnya. Bentuk- Ketapang (2) Mendapatkan data cara
bentuk tradisi yang dilakukan oleh pemanfaatan hewan untuk mistis atau
berbagai suku bangsa tersebut antara pertanda oleh masyarakat Dayak

397
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 396 – 406

Simpakng di Desa Semandang Kanan mistis atau pertanda adalah suara, organ
Kecamatan Simpang Dua Kabupaten tubuh, hewan yang dengan tiba-tiba
Ketapang. masuk ke dalam rumah, dan hewan
METODE PENELITIAN yang melintasi kampung atau
Penelitian ini dilaksanakan di Desa pemukiman warga. Data yang didapat
Semandang Kanan Kecamatan Simpang dari hasil wawancara dibuat dalam
Dua Kabupaten Ketapang pada tanggal bentuk tabulasi kemudian dijabarkan
22 Juli 2019 sd 18 agustus 2019 dengan secara deskriptif.
menggunakan metode survey melalui HASIL DAN PEMBAHASAN
wawancara mendalam (indepth survey) Jenis Hewan yang Dimanfaatkan
terhadap responden terpilih. Pemilihan sebagai Mistis atau Pertanda oleh
responden menggunakan teknik snow Mayarakat Dayak Simpankg
ball sampling atau dilakukan secara Berdasarkan dari hasil wawancara
berantai dengan meminta informasi terdapat 23 jenis hewan yang
pada orang yang telah diwawancarai dimanfaatkan oleh masyarakat Dayak
sebelumnya, demikian seterusnya Simpakng sebagai hewan mistis atau
(Poerwandari, 1998). Penelitian ini pertanda, yang terdiri atas famili
dilakukan dengan cara pencatatan Cuculidae, Felidae, Phasianidae,
mengenai keterangan jenis–jenis hewan Strigidae, Cicadoidea, Columbidae,
yang dimanfaatkan masyarakat Corvidae, Estrildidae, Gekkonidae,
setempat (responden). Peneliti meminta Hylobatidae, Lampyridae, Manidae,
rekomendasi calon responden dari Mastotermitidae, Monarchidae,
kepala desa, kepala adat, kepala dusun, Muscicapidae, Nectariniidae, Rallidae,
dukun, pengguna, orang tua, pemburu, Rollulus dan Turdiae yang termasuk
dan lain-lain. Peneliti tidak membatasi kelas Mamalia, Aves, Reptil dan
jumlah responden maupun objek Insecta. Kelas yang terbanyak
penelitian. Pengambilan data akan dimanfaatkan sebagai hewan pertanda
dihentikan apabila peneliti telah merasa adalah jenis Aves. Beragam jenis
data yang terkumpul telah cukup. Hal pemanfaatan yang digunakan sebagai
ini sesuai dengan konsep titik saturasi mistis atau pertanda yaitu suara, organ
(saturation point) ketika data yang tubuh, hewan yang dengan tiba-tiba
diperoleh tidak memberikan informasi masuk ke dalam rumah dan hewan yang
baru dalam analisis (Parthami, 2009). melintasi kampung atau pemukiman
Pada penelitian ini telah diperoleh warga. Jenis satwa yang dimanfaatkan
responden sebanyak 25 orang. Beberapa sebagai mistis atau pertanda disajikan
bagian yang dimanfaatkan sebagai pada tabel 1.

398
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 396 – 406

Tabel 1. Pemanfaatan Satwa sebagai Mistis oleh Masyarakat Suku Dayak Simpakng di
Desa Semandang Kanan Kecamatan Simpang Dua Kabupaten Ketapang (The
use of animals as mythic by the Dayak Simpakng people in Semandang Kanan
Village, Simpang Dua District, Ketapang Regency)
No Nama Nama Ilmiah Bagian yang Makna
Daerah dan Digunakan
Nama Indonesia
1 Kelampio/ Hylobates muelleri Suara Menandakan waktu Ketika berada
Owa Kelampiau di Dalam hutan.

2 Bubut/ Centropus bengalensis Suara dan Memberi padah atau peringatan akan
Bubut Alang- Seluruh tubuh terjadi kematian dan Ketika melintasi
Alang atau melewati sebuah kampung

3 Burung Kak/ Corvus enca Suara dan Memberi padah atau peringatan akan
Gagak bangai Seluruh tubuh terjadi kematian dan Ketika melintasi
atau melewati sebuah kampung.

4 Olang Kuap/ Ketupa ketupu Suara Memberi padah atau peringatan akan
Burung Hantu terjadi musibah ketika bersuara
disekitar pemukiman warga.

5 Burung Romak/ Terpsiphone paradisi Seluruh tubuh Ketika melintasi atau melewati sebuah
Tali mayat kampung, Pertanda buruk, Memberi
tanda-tanda kematian dan musibah.

6 Kucikng/ Felis catus Suara Pertanda hadirnya makluk halus.


Kucing
7 Remaokng Neofelis nebulosa Suara Memberi tanda-tanda kematian,
/Togung memberi padah atau peringatan agar
Macan dahan tetap berwaspada.

8 Kuang Kuit/ Otus sp Suara Pertanda akan terjadi musim buah.


Burung Kuang kuit
9 Pipit/ Lonchura fuscans Seluruh tubuh Masuk kedalam Rumah, Memberi
Pipit peringatan akan hadirnya kuasa jahat
dan tanda bahwa akan hadirnya makluk
halus, Pertanda buruk.

10 Sengayan/ Rollulus rouloul Seluruh tubuh Masuk kedalam Rumah,


Puyuh Sengayan Pertanda akan terjadinya musibah.

11 Tengiling/ Manis javanica Suara Jelmaan makluk halus.


Terenggiling

12 Keruak/ Amaurornis Seluruh tubuh Masuk kedalam Rumah,


Kareo padi phoenicurus Pertanda buruk

13 Gagurak/ Copsychus Seluruh tubuh Masuk kedalam Rumah,


Murai batu malabaricus Pertanda buruk

399
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 396 – 406

14 Selaseh/ Cacomantis merulinus Seluruh tubuh Masuk kedalam Rumah,


Burung Kedasih Pertanda buruk.

15 Monok Perkutut/ Geopelia striata Seluruh tubuh Masuk kedalam Rumah,


Perkutut Pertanda buruk.

16 Nca’la/ Copshycus saularis Suara dan Seluruh Ketika melintasi atau melewati
Kacer tubuh sebuah kampung,
Memberi peringatan akan
hadirnya kuasa jahat.

17 Cocap/ Arachnothera Seluruh tubuh Masuk kedalam Rumah,


Pijantung kecil longirostra Pertanda buruk.

18 Manok/ Gallus domesticus Suara Pertanda bahwa di sebuah


Ayam kampung akan ada wanita
hamil tanpa orang tua atau
ayah, Pertanda pasang laut.

19 Sempidan/ Lophura bulweri Kaki Sempidan Mengusir makluk halus yang


Sempidan mengganggu anak-anak atau
bayi

20 Cocak/ Hemidactylus Suara Sesuatu yang kita ceritakan


Cicak platyurus adalah benar adanya

21 Ngkorop/ Photuris lucicrescens Seluruh tubuh Masuk kedalam Rumah,


Kunang-kunang Petanda akan mendapat hewan
buruan.
22 Kriang/ Mpanyat Megapomponia Suara Memberi tanda-tanda
Tonggeret imperatoria kematian.

23 Nakne/ Insoptera edenda Seluruh tubuh Masuk kedalam Rumah,


Anai-Anai Petanda akan terjadi musim
hujan dan Nyawo Ikan (Ikan
masa bertelur, ikan mudik
keluar dari sarangnya dan
mudah di tangkap)
Sumber: Data Hasil Wawancara Bersama Responden Terpilih di Desa Semandang Kanan Kecamatan Simpang Dua
Kabupaten Ketapang Tahun 2019 (Data of Results of Interviews with Selected Respondents in Semandang
Kanan Village, Simpang Dua District, Ketapang Regency in 2019)

Owa kelampiau atau kelampio mencari makanan berupa buah-buahan,


merupakan primata terkecil dalam mempunyai lengan yang panjang,
keluarga kera memiliki bulu berwarna memiliki berat badan dewasa rata-rata
cokelat atau abu-abu yang menutupi sekitar 5,7 kg dan mempunyai suara
tubuhnya dengan bulu melingkar yang panjang dan keras (Payne et al.,
berwarna terang di bagian wajahnya. 2000). Masyarakat Dayak Simpakng
Primata ini Aktif di siang hari untuk sering memanfaatkan suara kelampio

400
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 396 – 406

sebagai penanda waktu ketika berada di persaingan dalam memperebutkan


dalam hutan, berburu dan beramu betina (Payne et al., 2000).
mencari bahan bangunan untuk rumah Burung Romak atau tali mayat
di dalam hutan. Hewan primata ini merupakan burung berekor panjang dan
memiliki suara yang panjang dan keras, berwarna putih, burung ini berukuran 22
masyarakat Dayak Simpakng percaya cm dengan warna bulu cuilan kepala
ketika berada di dalam hutan hitam disertai jambul yang mencolok.
mendengar suara kelampau berarti Burung jantan mempunyai sepasang
menandakan waktu pukul 3-4 subuh, bulu ekor tengah yang memanjang
siang hari pukul 11-12, dan sore hari hingga 25 cm, melebihi bulu ekor
jam 15-15.10 wib. Owa Kelampiau lainnya. Bulu burung betina berwarna
merupakan jenis primata diurnal yang coklat-merah bata dengan kepala
aktif pada pagi hari dan akan mengkilap, iris coklat, kulit tanpa bulu
beristirahat maksimal 2 jam sebelum di sekitar mata biru, paruh biru berujung
petang (Payne et al., 2000). Menurut hitam dan kaki berwarna biru (National
Manshur et al. (2008) suara yang geographic, 2015). Menurut situs
ditimbulkan oleh owa kelampiau untuk kepercayaan masyarakat Dayak
menunjukkan wilayah Simpakng sekayok, burung romak
kekuasaan/teritorinya adalah dengan dianggap mistis atau pertanda di
suara khas yang lama dan keras. Hal karenakan burung ini sangat jarang
ini dikarenakan agar suara tersebut ditemui, langka dan dapat memberikan
dapat didengar oleh kelompok yang padah atau peringatan agar tetap
lain dalam radius tertentu. Setiap berwaspada. Masyarakat Dayak
kelompok owa kelampiau memiliki Simpakng percaya ketika burung
teritori seluas minimal 20 ha. Owa romak, burung bubut, burung Ncala dan
Kelampiau yang lebih sering burung kak bersuara melintasi atau
mengeluarkan suara (vocal) adalah melewati kampung pemukiman warga,
pejantan. Hal ini karena selain untuk dapat dipastikan di dalam kampung
menunjukkan kekuasaannya. tersebut akan terjadi musibah dan
Kemampuan vokalisasi dari owa kematian.
kelampiau jantan juga menentukan

401
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 396 – 406

a b
Gambar 1: Hewan Mistis; a. Sempidan (Sumber: avise-birds.bio.uci.edu); b. Burung
Tali mayat (Sumber: Atharva Amdekar). Mystical animal; a. Sempidan (Source: avise-
birds.bio.uci.edu) b. Burung Tali mayat (Source: Atharva Amdekar).

Burung pipit, pijantung kecil, dengan kaki merah dan kulit muka biru
perkutut, murai batu, kareo padi, burung (Roach, 2005). Sempidan dimanfaatkan
kedasih dan puyuh sengayan diyakini oleh sebagai hewan mistis oleh mayarakat
masyarakat Dayak Simpakng dapat Dayak Simpakng, kaki dari hewan ini
memberikan pesan peringatan, pertanda dapat mengusir roh halus yang
buruk, jika burung-burung ini memasuki mengganggu bayi dan anak-anak yang
rumah pemukiman warga pada malam menangis dan susah tidur pada malam
hari. Rumah yang telah dimasuki oleh hari. Cara memanfaatkan kaki dari hewan
burung-burung ini harus di lakukan ritual sempidan ini untuk mengusir roh halus
pembersihan dan tinggalkan atau dengan cara nempama (dibaca mantra
dikosongkan selama 3 hari. Tujuannya pengusir roh halus), kemudian bakar
adalah agar terhindar dari musibah dan sedikit potongan kaki sempidannya sekitar
gangguan-gangguan roh jahat. jam 17.00 sore atau sebelum tidur di area
Sempidan adalah burung dari Asia kamar bayi atau anak-anak.
Tenggara dalam keluarga Phasianidae, Togung/Remaong atau macan dahan
endemik hutan rimba pulau Kalimantan. adalah sejenis kucing berukuran sedang,
Burung ini memiliki ciri-ciri dimorfisme dengan panjang tubuh mencapai 95 cm.
seksual, jantannya memiliki total panjang Jenis ini pada umumnya memiliki bulu
sekitar 80 sentimeter, dan berbulu hitam berwarna kelabu kecoklatan dengan
dengan dada merah marun, kaki merah, gambaran seperti awan dan bintik hitam
ekor panjang putih murni, bulu ditubuhnya. Bintik hitam dikepalanya
melengkung, dan kulit wajah biru cerah berukuran lebih kecil dan terdapat totol
dengan dua pial yang menyembunyikan putih di belakang telinga. Macan dahan
sisi-sisi kepalanya. Betina memiliki total mempunyai kaki pendek dengan telapak
panjang sekitar 55 sentimeter, dan kaki besar serta ekor panjang dengan garis
keseluruhannya berwarna coklat kusam dan bintik hitam (Sanderson et al., 2008).

402
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 396 – 406

Togung/remaong atau macan dahan perangkap hewan yang kita buat di dalam
memiliki nilai mistis bahkan dianggap hutan mendapatkan hasil buruan.
sebagai jelmaan roh nenek moyang, salah Kepercayaan dalam membunuh kunang-
satu responden mengatakan bahwa hewan kunang ini sudah dilakukan dari zaman
ini sudah sangat langka dan jarang nenek moyang dan terus dilakukan sampai
ditemui, hanya orang-orang tertentu seperti sekarang.
dukun dan yang masih garis keturunan Ayam sering dihubungkan dengan
saja yang dapat melihat hewan ini. Jika pertanda, masyarakat Dayak Simpakng
hewan ini berbunyi atau mengeluarkan meyakini bahwa ketika ayam berkokok
suara pada malam hari maka akan terjadi sebanyak empat kali sebelum subuh di
kematian dan sebagai pesan atau padah area perkampungan atau permukiman
peringatan agar berwaspada. warga menandakan adanya wanita
Togung/Remaong dipercaya sebagai ngampakng atau wanita muda yang akan
hewan pelindung masyarakat Dayak hamil tanpa suami. Ayam juga dipercaya
Simpakng. Menurut cerita di masyarakat membawa pertanda ketika berkokok jam
Togung/Remaong ini memiliki tujuh 10 malam, menandakan pasang air laut
saudara, tiga diantaranya memiliki jiwa atau air sungai naik ke permukaan.
yang baik, dan empat lainnya memiliki Cicak merupakan hewan bertubuh
jiwa yang ganas atau jahat. Pemanggilan pipih lebar, berekor lebar dengan jumbai-
remaong pada saat situasi perkampungan jumbai halus di tepinya, adanya lipatan
dalam keadaan masalah besar, seperti kulit agak lebar di sisi perut dan di
adanya isu-isu peperangan. belakang kaki serta dapat kita temui di
Kunang-kunang atau ngkorop adalah dalam rumah (National geographic, 2015).
sejenis serangga yang dapat mengeluarkan Salah satu responden mengatakan bahwa
cahaya yang jelas terlihat saat malam hari. cicak dimanfaatkan sebagai pertanda saat
Cahaya ini dihasilkan oleh "sinar dingin" melakukan hukum adat atau beradat
yang tidak mengandung ultraviolet menginterogasi seseorang yang bersalah
maupun sinar inframerah dan memiliki dan tidak mau mengakui kesalahannya,
panjang gelombang 510 sampai 670 jika hewan ini berbunyi/bersuara
nanometer, dengan warna merah pucat, menandakan bahwa sesuatu yang
kuning, atau hijau, dengan efisiensi sinar diucapkan benar adanya.
sampai 96% (National geographic, 2015). Anai-Anai atau Nakne merupakan
Ngkorop atau kunang-kunang ini salah satu jenis serangga yang keluar pada
dimanfaatkan oleh masyarakat Dayak awal musim hujan, ciri fisiknya sedikit
Simpakng sebagai pertanda, masyarakat menyerupai semut dengan tubuh yang
meyakini bahwa ngkorop merupakan lebih lunak dan pinggang lebih besar.
jelmaan atau roh hewan di dalam hutan. Biasanya serangga ini akan bermunculan
Hewan ini masuk ke dalam rumah pada pada senja dan malam hari, kebiasaannya
malam hari, ngkorop ini harus dibunuh adalah mengerubuti lampu di dalam rumah
tujuannya adalah agar penjerat atau dan tempat-tempat yang terang.

403
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 396 – 406

Masyarakat Dayak Simpakng dengan masuk kedalam rumah (seluruh


beranggapan dan meyakini bahwa nakne bagian tubuh) sebanyak 36% atau 9 dari
merupakan hewan petanda mudiknya ikan 23 jenis hewan yang dipercaya sebagai
kehulu sungai, bertelur dan menandakan mistis. Hewan-hewan tersebut antara lain
ikan keluar dari sarangnya serta mudah pipit, puyuh sengayan, kareo padi, murai
untuk ditangkap. Pada masa inilah batu, burung kedasih, perkutut, pijantung
masyarakat Dayak Simpakng berbondong- kecil, kunang-kunang dan anai-anai.
bondong ke sungai, mencari ikan dan Hewan mistis memberi padah atau
memasang perangkap, jika beruntung peringatan saat terbang melintasi kampung
tangkapan ikan yang didapatpun cukup atau pemukiman warga sebanyak (seluruh
banyak dan dapat disedekahkan kepada bagian tubuh) 16% atau 4 dari 23 jenis
para keluarga. hewan yaitu Bubut alang-alang, gagak
Ciri-ciri Hewan yang Dijadikan Sebagai bangai, tali mayat dan kacer.
Mistis Pemanfaatan organ tubuh hewan yang
Ciri-ciri hewan yang dimanfaatkan diangap mistis sebanyak 4% yaitu kaki
oleh masyarakat Dayak Simpakng sebagai dari burung sempidan dipercaya oleh
mistis yang paling banyak adalah pada masyarakat Dayak Simpakng dapat
suara yaitu sebanyak 44% atau 11 dari 23 mengusir makluk halus yang mengganggu
jenis hewan yang dipercaya sebagai mistis. anak-anak atau bayi pada saat tidur disore
Hewan-hewan tersebut antara lain owa hari. Jumlah keseluruhan pemanfaatan
kelampiau, bubut alang-alang, gagak satwa sebagai mistis sebanyak 25. Berikut
bangai, burung hantu, kucing, macan ini tersaji diagram pemanfaatan hewan
dahan, burung kuang kuit, terenggiling, sebagai mistis oleh Masyarakat Dayak
kacer, ayam, cicak dan tonggeret. Hewan Simpakng.
mistis memberi padah atau peringatan
Persentase Pemanfaatan Satwa (%)
4%
Suara
36% 44% Seluruh
tubuh
16%

Gambar 2. Diagram Pemanfaatan Hewan sebagai Mistis oleh Masyarakat Dayak Simpakng di
Desa Semandang Kanan Kecamatan Simpang Dua Kabupaten Ketapang (Animal
Utilization Diagram as a Myth by the Simpakng Dayak Community in Semandang
Kanan Village Simpang Dua District Ketapang Regency)

404
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 396 – 406

Kesimpulan kalimantan.html. Diakses pada


Masyarakat Suku Dayak Simpakng tanggal 29 November 2019.
merupakan suku Dayak yang masih Li TM. (1999) Transforming the
menjaga budaya leluhur secara turun Indonesian uplands marginalit,
temurun. Salah satu budaya mereka power and production. Singapore:
yaitu masih memanfaatan hewan liar Ed. Harwood Pantheon Books.
yang ada disekitarnya serta Manshur A, Yunus MA, Saputra,
masyarakatnya masih menjalankan Mansyur FI. 2008. Owa Kelawat
tradisi adat dengan menggunakan (Hylobates Muelleri) Sebagai
Obyek Wisata Primata Di Taman
hewan liar sebagai mistis atau pertanda,
Nasional Bukit Baka–Bukit Raya.
sedikitnya ada 23 jenis satwa yang https://docplayer.info/64914340-
digunakan sebagai mistis oleh Owa-kelawat-hylobates-muelleri-
masyarakat. Ciri-ciri hewan yang sebagai-obyek-wisata-primata-di-
dimanfaatakan sebagai pertanda yaitu taman-nasional-bukit-baka-bukit-
suara, organ tubuh, hewan yang dengan raya.html. [28 Nov 2019].
tiba-tiba masuk ke dalam rumah, dan National Geographic Indonesia. 2018.
hewan yang melintasi kampung atau Kunang-kunang (Photuris
pemukiman warga. lucicrescens). http://
Saran nationalgeographic.grid.id/animal
s.html. Diakses pada tanggal 29
Perlunya dilakukan penelitian lebih
November 2019.
lanjut mengenai hewan-hewan yang
dimanfaatkan sebagai pengobatan, Parthami PW. 2009. Konstruksi
Identitas Jender. Skripsi. Jakarta:
budaya dan konsumsi agar memperoleh Fakultas Psikologi Universitas
informasi yang lebih jelas tentang Indonesia.
etnozoologi Dayak Simpakng.
Payne J, Francis CM, Phillips K dan
DAFTAR PUSTAKA
Kartikasari SN. 2000. Panduan
Augristina M. 2014. Makna Tradisi
Lapangan Mamalia di
“Dekahan” Bagi Masyarakat
Kalimantan, Sabah, Serawak,
Desa Pakel. Fakultas Keguruan
dan Brunei Darussalam.
dan Ilmu Pendidikan Universitas
Kinabalu: The Sabah Society.
Sebelas Maret. Jurnal Penelitian
FKIP UNS Vol. 4 (1): 14 Poerwandari EK. 1998. Metode
Penelitian Sosial.Universitas
Eprilurahman RIK, Kusmana dan SD.
Terbuka: Jakarta.
Yudha. 2012. Sekilas Etnozoologi
Masyarakat Dayak Di Roach J. 2005. Vanishing Borneo
Kalimantan. Yogyakarta: Fakultas Pheasants Look Great but Won't
Biologi Universitas Gadjah Mada. Mate National
GeogrpahicNews.(Online)https://i
Kumparan. 2017. Mistis dan Magisnya
d.wikipedia.org/wiki/Sempidan_k
Suku Dayak di Kalimantan.
alimantan#cite_ref-1. Diakses
https://kumparan.com/mistis-dan-
pada tanggal 28 November 2019.
magisnya-suku-dayak-di-

405
JURNAL HUTAN LESTARI (2020)
Vol. 8 (2) : 396 – 406

Sanderson J, Khan JA, Grassman L, Yogi Y. 2017. Etnozoologi Masyarakat


Mallon DP. 2008. "Neofelis Dayak Simpakng di Desa
nebulosa". IUCN Red List of Mekaraya Kecamatan Simpang
Threatened Species. International Dua Kabupaten Ketapang. Skripsi.
Union for Conservation of Nature. Pontianak: Fakultas Kehutanan
Universitas Tanjungpura.

406

Anda mungkin juga menyukai